NovelToon NovelToon

My Poor Wife

Visual Cast

Hallo semuanya, kembali lagi bersama aku Afrialusiana. Kali ini aku akan membuat Novel dengan judul My Poor Wife (Istriku Yang Malang). Novel ini adalah Novel kedua aku setelah Novel pertama yang berjudul Ternyata Dia Jodohku.

Bagi kalian yang berminat membaca karya pertama aku juga boleh. Silahkan klik profil aku dan kalian akan menemukan karya pertama aku dengan judul Ternyata Dia Jodohku.

Untuk perkenalan karakter Novel My Poor Wife ini, aku mau ngasih beberapa visual dulu, nanti visual yang lain segera menyusul.

Berhubung aku memang suka drama korea, jadi aku mengambil visualnya dari sana, mungkin kalian juga udah tau sama karakter-karakter ini.

Semoga suka, dan itu hanya berdasarkan apa yang aku suka aja, selanjutnya kalian boleh berimajinasi dengan karakter yang kalian inginkan sendiri.

Jangan lupa juga dukung Author dengan cara like, komen, love dan vote ya. Karena satu like dari kalian sangat berati buat Author. Yang mau ngasih saran atau merasa ada yang janggal di Novel ini juga boleh. Tapi asalkan saran yang kalian berikan saran yang membangun ya, bukan hujatan. Karena saran dan hujatan itu sangat jauh berbeda.😊

Jangan lupa share juga ke teman-teman kalian. Terimakasih😘😘😘

Happy Reading🥰🥰🥰

1. Sabilla Natasya Arsi.

Sabilla adalah seorang gadis cantik yang masih berusia 18 tahun. Sabilla memiliki sifat pendiam dan tidak banyak bicara. Ia selalu menurut dengan apa yang diucapkan oleh Ayahnya. Bahkan Sabilla menuruti permintaan Ayahnya untuk menikah di usia yang sangat muda meskipun sejujurnya Sabilla enggan untuk melakukannya.

Sabilla adalah mahasiswa semester 1 atau tingkat pertama atau masih bisa disebut dengan Mahasiswa baru di Universitas Trisakti.

2. Farrel Ananda Putra

Farrel adalah seorang mahasiswa tahun kedua atau lebih tepatnya semester ke 3 di Universitas Trisakti. Farrel lebih tua satu tahun dari Sabilla, lebih tepatnya masih berusia 19 tahun.

Farrel adalah senior satu jurusan dengan Sabilla yaitu Jurusan Teknik Sipil Universitas Trisakti.

Farrel juga memiliki ketampanan yang luar biasa hingga membuat semua gadis yang ada di Universitas Trisakti tergila-gila pada dirinya. Namun sayang, Farrel sudah memiliki kekasih yang bernama Diara.

3. Aura Ashariloveni

Aura adalah seorang gadis centil, dan sedikit bar-bar. Aura adalah sahabat Sabilla sejak pertama kali dirinya menginjakkan kaki di Universitas Trisakti.

Aura juga penggemar salah satu senior yang bernama Kevin. Namun sayang, Kevin lebih menyukai Sabilla daripada dirinya.

4. Kevin Bramasta

Kevin adalah seorang mahasiswa semester ke 3 sama dengan Farrel. Pria ini sudah menyukai Sabilla dari pandang pertama saat Sabilla menginjakkan kaki di kampusnya.

Kevin adalah sosok pria yang baik hati dan ramah, namun tidak pada Aura.

5. Faris Ananda Putra.

Farris adalah seorang pria tampan yang berusia 22 tahun. Pria tampan ini adalah kakak kandung dari Farrel Ananda Putra.

Sifatnya jauh berbeda dari Farrel. Jika Farrel memikiki sifat sombong, songong, dan belagu, tapi tidak dengan Faris. Faris lebih lembut dan baik dari pada Farrel.

6. Diara Novita.

Gadis populer Universitas Trisakti. Terkenal karena dianggap serasi dengan Farrel.

Sedikit kasar dan juga belagu + sedikit bar-bar.

Sering mengganggu Sabilla, merasa paling cantik dan tidak mau kalah.

Gimana gimana, pasti pada tau kan visual castnya. Ya pada tau lah, orang pemain drakor-drakor hits semua. Wkwkwk selamat membaca.💕

Berlagak Senior

...Perhatian!!!...

...Cerita ini belum sempat di Revisi. Mohon maaf atas banyaknya typo yang berserakan di mana-mana. Akan di revisi setelah ada waktu. Harap di maklumi🙏 Terimakasih...

"Woi bocah budeg. Lo denger nggak sih gue manggil?" Kesal seorang gadis dengan jeans hitam, kaos putih polos, dipadukan dengan Almamater kebanggan Universitas Trisakti, pada seorang gadis yang kini duduk di hadapan dirinya berdiri.

Dia adalah Diara. Senior semester tiga yang bertugas menjadi panitia ospek tahun 2020 Universitas Trisakti. Diara kesal saat seorang gadis yang ada di hadapannya ini tidak menyaut saat di panggil sedari tadi.

Padahal waktu akan terus berjalan, dan mereka harus segera mempersiapkan yel yel secepat mungkin demi kelancaran acara ospek agar tidak ngaret dan planning senior bisa terlaksana tepat waktu.

Karena hari ini, adalah hari pertama kegiatan ospek untuk mahasiswa baru Universitas Trisakti, salah satu Universitas swasta terbaik yang ada di Indonesia.

Diara dan rekan-rekan HMJ lainnya sedari tadi sedang sibuk membagi kelompok untuk mahasiswa baru yang kini sudah berbaris di lapangan utama. Namun, mood Diara tiba tiba saja hancur karena juniornya yang satu ini.

Gadis yang bernama Sabilla itu mendongak, dia menatap Diara yang sudah terlihat kesal pada dirinya dengan kening tertaut bingung. Sementara mahasiswa lainnya memfokuskan pandangan ke arah Sabilla, gadis dengan atribut ospeknya itu.

Namun, hal tersebut tidak membuat gadis remaja yang masih berusia 18 tahun itu merasa malu. Karena Sabilla, sudah terbiasa mengabaikan manusia-manusia seperti mereka.

Sabilla hanya diam tanpa menyauti dan mengucapkan sepatah katapun pada Diara. Dan hal itu benar benar membuat Diara semakin merasa kesal.

"Astaga, lo beneran budeg? lo nggak dengar gue ngomong?" Kesal Diara kembali membentak Sabilla.

Diara mengembuskan nafas kasar. Tangannya memijit dahinya kesal. Hingga suara seorang yang baru saja datang membuyarkan pandangan Diara.

"Ada apaan nih ribut ribut?" Tanya seorang pria tampan yang baru saja datang dengan style kemeja peach yang diluarnya di baluti dengan Almamater khas kampusnya serta dipadukan dengan jeans berwarna hitam.

Diara menoleh saat mendengar suara yang tidak asing lagi bagi telinganya. Diara jelas saja bisa menebak bahwa suara itu adalah suara Farrel, kekasihnya.

Kedatangan Farrel di lapangan, membuat semua mahasiswa baru yang ada lapangan menjerit histeris.

Pasalnya, Farrel adalah pria populer dan juga tampan di Fakultas Teknik. Tidak sedikit mahasiswa Universitas tersebut kagum pada ketampanan yang dimiliki oleh kekasih Diara itu.

Farrel dan Diara telah menjalin hubungan selama satu tahun dari awal mereka kuliah. Karena sekarang mereka sudah memasuki tahun kedua kuliah, lebih tepatnya semester ketiga, maka Farrel dan Diara jelas lebih tua satu tahun dari Sabilla.

Di kampus, siapa yang tidak tau dengan mereka? pasangan famous yang selalu berhasil membuat para jomblowati merasa iri dengan keromantisan mereka di kampus setiap hari.

Di tambah lagi, Farrel dan Diara dulunya juga adalah King and Queen angkatan 2019. Kecantikan dan ketampanan keduanya membuat mereka terlihat begitu serasi.

"Ini nih mahasiswa baru, baru masuk aja udah bengong, ditanyain juga nggak ngejawab lagi. Bikin aku kesal aja pagi-pagi" Diara menggerutu sembari melipat kedua tangannya di dada serta memanyunkan bibirnya manja pada Farrel.

Bibir Farrel tersenyum melihat wajah Diara yang dia rasa menggemaskan. Detik kemudian, kakinya melangkah ke arah Sabilla. Raut wajah Farrel seketika berubah saat sudah berdiri di hadapan Sabilla.

Tatapannya tajam, satu sudut bibir Farrel terangkat menatap Sabilla jijik. Seperti tidak suka karena sudah membuat ratunya kesal.

"Siapa nama lo? berdiri sekarang juga!" Bentak Farrel, membuat semua maba yang lainnya terdiam saat mendengar bentakan Farrel. Wajah Farrel memerah, dia terlihat kesal. Hal itu membuat beberapa mahasiswa julid berbisik bisik halus mebicarakan Farrel.

"Ganteng-ganteng tapi galak juga ternyata." bisik salah satu mahasiswa yang ada di lapangan dengan suara sangat pelan.

Sabilla kembali mendongakkan kepalanya ke atas, keningnya tertaut melirik senior yang dikagumi oleh semua orang itu.

Tatapan Sabilka kini fokus pada sepasang kekasih famous di kampus barunya ini. Tanpa sepatah katapun, Sabilla akhirnya menurut, dia berdiri menuruti perintah Farrel.

"Sekarang cewek budeg ini bagusnya diapain ?" tanya Farrel pada Maba yang sedang duduk di lapangan.

"Hukum aja kak, jadi pacar saya misalnya." teriak salah satu mahasiswa laki-laki yang duduk paling belakang. Dan sudah jelas dibalas dengan teriakan "uuuuuuu" oleh mahasiswa lainnya.

"Cewek kaya gini mau dipacarin? lo nggak bakal malu?" tanya Farrel pada maba yang menyauti ucapannya barusan. Farrel memandang Sabilla dari atas sampai ke bawah dengan tatapan menjijikkan.

"Sayang lo kak, budeg-budeg tapi cantik" balas Maba yang sama.

Sabilla hanya diam tak bergeming, ia sedikitpun tidak memperdulikan hinaan-hinaan yang sudah jelas terlontar pada dirinya. Gadis itu masih setia berdiri menunduk di depan banyaknya mahasiswa baru dan seniornya. Entah apa yang ada dalam fikiran Sabilla saat ini hanya Sabilla yang mengetahuinya.

Sebenarnya, Sabilla memang gadis cantik dan anggun, pada masa sekolahnya saja tidak sedikit laki-laki yang terpesona akan kecantikan Sabilla. Hanya saja, penampilan ospek dengan atribut-atribut yang ditentukan oleh senior inilah yang membuat dirinya sedikit terlihat culun, namun tidak merubah kecantikan yang terpancar dari wajahnya.

"Ada apaan nih ribut-ribut?"

Tiba-tiba satu orang pria tampan datang lagi. Ia berjalan mendekati Diara, Sabilla, dan juga mahasiswa lainnya. Pria itu bejalan dengan tangan yang masih saja tidak terlepas dari saku. Sebut saja namanya Kevin Bramasta.

Kevin juga salah satu senior yang akan bertanggung jawab dalam acara ospek tahun ini. Sama seperti Diara dan juga Farrel.

Kevin kini berdiri di samping Farrel dan juga Diara, lebih tepatnya di depan Sabilla. Mata Kevin memperhatikan Sabilla dengan seksama dari atas sampai kebawah. Entah apa yang ada dalam fikiran Kevin mengenai gadis tersebut.

"Ini nih, mahasiswa baru budeg yang kalo seniornya ngomong nggak bisa jawab" Itu suara Diara. Sedangkan Sabilla, masih enggan untuk bersuara.

Kevin tidak mengubris ucapan Diara. Kakinya justru melangkah hingga berdiri di depan Sabilla.

"Kenapa? kamu lagi ada masalah?" Tanya Kevin.

Entah kenapa, Sabilla refleks mengangkat kepalanya yang semula menunduk, Mata Sabilla menatap Kevin dengan raut wajah datar. Seketika, Sabilla teringat akan seseorang yang dulu melakukan hal yang sama pada dirinya saat masih Mos pada masa SMA.

"Nggak kok kak" jawab Sabilla membuka suara. Sontak, membuat semua yang ada di sana melongo kaget menatap gadis itu, tidak terkecuali dengan Diara dan juga Farrel.

Diara kembali menunjukkan kekesalannya, menatap Sabilla dengan ekspresi wajah yang begitu tidak ramah. Diara berjalan berputar mengelilingi Sabilla, menatap Sabilla dari atas sampai ke bawah dengan tatapan sinis. Kemudian, tangan Diara memegang dagu Sabilla, mendongakkan kepala gadis tersebut ke atas agar lebih leluasa mentap dirinya.

"Kenapa lo nyaut ditanyain sama Kevin? dari tadi kita disini ngomong nggak lo anggap? Lo mau milih-milih senior di kampus ini?" Bentak Diara geram.

Namun, tiba-tiba Kevin menepis tangan Diara.

"Nggak usah lebay, nggak usah terlalu serius juga memperlakukan mahasiswa baru. Lo sadar nggak sih kita sekarang bukan lagi di zaman dulu yang harus memperlakukan maba dengan begitu kejam?"

"Bisa-bisa masuk penjara lo nanti! Disini tugas kita bukan untuk menindas mereka, tapi untuk memperkenalkan pada mereka gimana kehidupan kampus. Jadi, berhenti berlagak senior disini!" Bentak Kevin yang lagi-lagi berhasil membuat Sabilla mengangkat kepalanya, menatap Kevin dengan raut wajah heran dan banyaknya tanda tanya disana.

.

.

.

.

.

.

Gadis Aneh

Aku tak pandai berpuisi, aku juga tak pandai merangkai kata mutiara, karena aku hanya bisa bercerita. Selamat membaca, semoga kalian suka💕💕💕

Diara berdecak kesal dengan sikap Kevin yang lebih membela mahasiswa baru itu daripada dirinya, ia pun kembali berjalan ke arah Farrel yang tidak jauh dari sana.

"Udah biarin aja" bujuk Farrel pada kekasihnya itu.

Setelah selesai penampilan yel-yel dan upacara pembukaan, semua mahasiswa baru diperbolehkan untuk beristirahat dan makan siang.

Dengan raut wajah yang begitu tidak bersemangat, Sabilla berjalan perlahan menuju kantin yang ada di kampus tersebut.

Tiba-tiba, seorang gadis cantik datang dari arah belakang  menepuk pundak Sabilla.

"Hai" Ucap gadis tersebut, membuat Sabilla sedikit bingung, karena ia tidak mengenal perempuan itu.

"Haaai" balas Sabilla sedikit menyeringai.

"Kenapa lo?" Tanya gadis seusia Sabilla itu pada dirinya.

"Siapa sih? sok kenal banget sama gue" gumam Sabilla dalam hati.

"Oiya, gue lupa. Kenalin, nama gue Aura Ashariloveni. Lo bisa panggil gue uwa, ara, terserah deh apa yang lo mau. Gue anak kedua dari 4 bersaudara. Dan lo harus tau, Mami Papi gue sayang banget sama gue dan anak-anaknya.  Gue disini mahasiswa baru jurusan Teknik Sipil. Dulu di sekolah gue, gue cewek paling populer karena wajah gue udah jelas cantik, imut, manis, manja, dan cetar membahana ulala badai. Apakah masih ada pertanyaan?" tanya gadis yang bernama Aura tersebut.

Sabilla menatap gadis itu dengan sedikit bingung. "Aneh banget ini cewek, padahal gue nggak nanya" gumamnya dalam hati.

"Hehehe nggak ada" balas Sabilla menyeringai.

"Lah, lo nggak balas jabatan tangan gue?" tanya Aura cemberut memanyun manyunkan bibirnya, melirik tangannya yang sedari tadi sudah terulur untuk berjabat tangan dengan Sabilla.

"Astaga gue lupa" gumam Sabilla. "Eh iya, gue Sabilla" balasnya. Sabilla pun membalas jabatan tangan Aura sembari berjalan bersama menuju kantin.

"Nama panggilan lo?" tanya Aura lagi.

"Sabil" balasnya singkat yang kemudian diberi anggukan oleh Aura.

"Btw, tadi lo kenapa sih? kenapa bisa nggak fokus gitu? sampe dimarahin senior lagi" Tanya Aura."

"Nggak kok, mungkin karena gue kecapekan aja kali ya karena nggak tidur semalaman"

"Oo gitu, lo sih, udah tau ospeknya subuh masih aja begadang" Kata Aura yang hanya dibalas dengan senyuman oleh Sabilla.

***

Di kantin, Sabilla dan Aura tengah duduk menunggu pesanan mereka datang. Namun, tiba-tiba seorang laki-laki datang tanpa permisi langsung saja duduk di bangku kosong yang ada di depan Sabilla dan Aura.

"Kak Kevin" Sapa Aura. Ia kaget dengan kedatangan senior yang sangat ia kagumi itu. Gadis itupun dengan segera merapikan rambutnya karena ia benar-benar merasa salah tingkah dengan kehadiran idolanya tersebut.

Sementara Kevin, pandangan pria itu tidak terlepas dari Sabilla.

"Kamu kenapa sih? aku perhatiin dari tadi kamu kelihatan nggak bersemangat" Tanya Kevin membuka suara.

"Kakak ngomong sama aku?" tanya Sabilla balik menunjuk dirinya sendiri.

"Iya sama kamu, sama siapa lagi?" ujar Kevin.

"Ohh nggak papa kok kak, nggak kenapa-kenapa mungkin cuma kurang tidur aja" Balas Sabilla.

"Oogitu, lain kali nggak usah begadang, ngaak baik juga buat kesehatan" Kata kevin, Sabilla pun menganguk membenarkan kata seniornya itu.

"Aku nggak ditanya juga kak?" tanya Aura yang sudah selesai merapikan rambutnya dengan begitu polosnya.

"Hah?" seru Kevin menatap gadis itu bingung.

"Iya, aku nggak ditanya juga kakak?" tanya Aura lagi.

"Aduh, kayaknya senior udah disuruh ngumpul nih. Kakak duluan ya. Makan yang banyak" Ucap Kevin yang sudah jelas jelas tertuju pada Sabilla.

Sedangkan Aura yang merasa begitu percaya diri bahwa ucapan itu dilontarkan pada dirinya, dengan histeris gadis itu berteriak di dalam kantin. Ia tidak memperdulikan mahasiswa lain yang menoleh ke arahnya.

"Yes yes yes ada harapan, ada harapan" Ucap Aurel berjoged di kantin tersebut. Tak heran membuat mahasiswa lain tertawa ke arahnya. Namun, gadis itu tetap merasa bodoamat.

"Lo suka sama kak Kevin Wa?" tanya Sabilla.

"Lah, kok lo tau" tanya Aura.

"Yaelah, semua orang yang ada disini juga tau kali kalau ekspresi lo kayak gitu" Seru Sabilla sambil menoleh kearah sekitar dan diikuti oleh Aura yang juga menoleh ke arah orang-orang yang sedari tadi sudah memperhatikan dirinya.

"Eh iya ya" Balas Aura cengengesan. Sedangkan Sabilla, hanya bisa menggeleng-gelengakan kepala melihat tingakah teman barunya itu.

***

Di sekre HMJ, Farrel tidak mendapati Diara kekasihnya. Karena merasa bosan, pria itupun berjalan keluar dari sekre, menikmati pemandangan di sekitar kampus berniat untuk mencari kekasihnya Diara. Karena sedari tadi, ia sudah mencoba menghubungi kekasihnya itu via telfon, namun Diara tak kunjung mengangkatnya.

Saat tengah asyik berjalan layaknya seorang artis dengan sedikit mendongakkan kepalanya ke atas dan tangan yang tidak terlepas dari saku celananya, tiba-tiba langkah Farrel terhenti tatkala dirinya melihat bayangan sepasang manusia yang tengah berciuman di dalam klinik kampus yang kebetulan tidak ada orang. Entah kemana perginya Perawat yang biasanya tetap stay di sana.

Sebanarnya, Farrel ingin pergi saja dari sana. Karena ia sebenarnya tidak ingin mencampuri urusan orang lain. Namun, ia merasa bayangan yang ia lihat itu terlalu familiar dimatanya.

Dengan langakah perlahan, Farrel melangkahkan kaki masuk ke dalam klinik tersebut. Dan benar seperti dugaannya, wanita itu adalah gadis yang ia cari sedari tadi yaitu Diara sang kekasih.

Farel benar-benar kaget dengan apa yang ia lihat saat ini. Rasanya ia tidak percaya, namun itu begitu nyata. Gadis yang selama satu tahun ini menjadi kekasihnya, gadis yang sangat ia cintai dan sangat ia percayai itu telah berkhianat dibelakangnya.

Sementara Diara, wanita itu kaget luar biasa saat melihat Farrel memergoki dirinya. Tangan yang semula terkalung di leher William, yang tidak lain adalah selingkuhannya itu terlepas secara perlahan. Ia menatap Farrel dengan begitu sendu.

Tanpa banyak berkata dan tanpa marah-marah yang akan hanya menghabiskan tenaga, Farrel dengan segera pergi dari sana. Mengabaikan dua orang yang telah mengkhianati dirinya itu.

Namun, Diara dengan cepat mengjar Farrel, menghentikan langkah kekasihnya itu.

"Sayang sayang ini nggak seperti yang kamu lihat" Ujar Diara yang masih berusaha mengelak dan membenarkan diri.

"Nggak seperti yang aku lihat? aku lihat kamu ciuman sama laki-laki lain dengan mata kepala aku sendiri, dan kamu masih berani bilang ini semua nggak seperti yang aku lihat Ra? Aku nggak habis fikir ya sama kamu. Se brengseknya aku, aku nggak pernah berani mencium kamu selama kita pacaran. Karena aku nggak mau merusak seseorang yang belum seutuhnya jadi milik aku. Aku menjaga kamu sebagai seorang perempuan. Tapi kamu malah merusak diri kamu sendiri. Mulai saat ini, kita putus Ra. Mulai saat ini kita nggak ada hubungan apa-apa lagi. Karena aku nggak mau berhubungan dengan wanita menjijikkan seperti kamu"

Dengan begitu kesal, Farrel berlalu pergi dari sana, meninggalkan diara di koridor kampus mereka itu. Rahang Farrel tentu saja sudah mengeras menahan amarahnya, namun laki-laki itu berusaha sebisa mungkin untuk menahan emosinya. Ia berjalan menuju lapangan dimana mahasiswa baru telah kembali dikumpulkan untuk segera pulang. Karena ospek hari ini telah selesai.

Di perjalanan menuju lapangan, Farrel mengusap rambutnya dengan begitu kasar. Ia benar-benar tidak percaya bahwa kekasihnya Diara yang selma ini teramat sangat ia sayangi akan melakukan hal sehina itu.

Di lapangan, Sabilla sudah kembali duduk di barisannya, wanita itu hanya acuh tanpa memperdulikan sekelilingnya. Dan tidak lama kemudian, para senior telah membubarkan semua maba untuk kembali ke rumah masing masing.

***

Sesampai di rumahnya, saat hendak baru saja turun dari mobil, Sabilla mengerutkan keningnya bingung melihat satu mobil mewah yang tidak ia kenal telah terparkir di halaman rumahnya.

Namun, tanpa terlalu memperdulikan, Sabilla segera masuk ke dalam rumahnya. Di dalam rumah yang begitu mewah itu, Sabilla melihat Ayahnya tengah duduk bersama laki-laki seusia Ayahnya itu. Tertawa entah apa yang mereka bicarakan.

Sejenak, Sabilla menyapa terlebih dahulu pria yang saat ini tengah duduk bersama ayahnya itu sebelum dirinya masuk ke dalam kamar. Namun, langkah Sabilla tiba-tiba terhenti tatkala sang ayah memanggil dirinya. Gadis itu segera menoleh ke arah belakang, menuruti ucapan sang Ayah. Dan kini, Sabilla tengah duduk di atas sofa ruang tamu rumahnya itu bersama dua pria yang berusia 42 tahun.

.

.

.

.

.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!