Tak....tak....tak.....tak...
Seorang gadis yang sedang berlari menuju ke sebuah acara pesta pernikahan yang diadakan di sebuah hotel berbintang, gadis itu bernama Kimberly berusia 23 tahun, berpenampilan sederhana, memiliki paras yang menawan dan sifat yang ceria, di siang itu Kimberly mempercepatkan langkahnya dengan sambil membawa amplop ditangannya, dengan raut wajah penuh kekecewaan dan mengeluarkan air mata yang membasahi pipinya.
Hotel tempat acara pesta diadakan
Acara pernikahan itu dihadiri oleh para tetamu dari kalangan atas, pihak pengantin wanita bernama Macy adalah putri tunggal dari seorang pengusaha yang bernama Jhones. sementara pengantin pria yang tidak lain adalah tunangan Kimberly, Markus. yang biasa di panggil Mark, dirinya memilih berpaling ke wanita lain karena menginginkan kehidupan yang lebih mewah sehingga membuat dirinya tanpa ragu mengkhianati hubungannya dengan Kimberly yang selama ini sudah banyak menolongnya.
Para tamu sedang duduk menikmati makan mewah di restoran berbintang itu.
"Terima kasih kepada semua teman-temanku yang sudah hadir di sini, hari ini adalah yang terpenting bagi putriku dan menantuku, di sini kami ingin bersulang untuk semua yang sudah hadir di acara penting ini!" ucap Jhones yang sedang memegang gelas berisi minuman.
"Mari kita bersulang! dan kita doakan untuk pasangan pengantin baru ini bahagia untuk selamanya!" ucap salah satu tamu di sana.
Di saat semua para tetamu sedang bersulang dengan gembira ada seorang pria tampan hanya duduk dengan tatapan sinis, pria itu adalah pengusaha Sea World Group, Raymond Martinez. pria yang di kenal tidak suka keramaian dan suka menyendiri. bahkan sangat sulit di dekati, setiap para pebisnis selalu saja sangat berhati-hati di saat berbicara dengannya.
"Pria murahan," gumamnya yang sedang duduk bersama asistennya.
"Tuan, apa Anda mengenalnya?" tanya asistennya yang bernama Wilson.
"Tidak, tapi dia memiliki aroma yang tidak baik" jawab Raymond dengan merasa kesal.
"Aroma? apa dia terlalu mengunakan banyak parfum sehingga Anda tidak menyukai aromanya?"
"Sebanyak apapun parfum yang dia gunakan tidak akan bisa menutupi kebusukannya, lihat saja usia pernikahan mereka tidak akan bertahan lama," ujar Raymond dengan sambil meneguk minumannya.
"Aneh, kenapa tuan selalu bisa mengetahui sifat seseorang dari aromanya, aroma apa yang di maksudnya?" batin Wilson yang merasa penasaran.
Setelah bersulang dengan para tamu di sana, Jhones bersama Macy dan Mark berjalan menghampiri Raymond.
"Tuan Raymond, biarkan Macy dan Mark bersulang untuk Anda!" ucap Jhones dengan bersikap sopan.
Raymond bangkit dari tempat duduknya dan memegang gelas yang berisi minuman.
"Tuan Raymond, terima kasih sudah hadir di acara ini," ucap Macy dengan ramah.
"Raymond Martinez adalah pengusaha sukses yang sangat angkuh dan paling sulit di dekati itu? aku akan mencoba mengambil hatinya agar bisa bekerja sama dengannya," batin Mark.
"Tuan Raymond, nama saya adalah Mark," ucap Mark dengan mengulurkan tangan dengan berniat bersalam dengan pria angkuh yang di hadapannya itu.
Raymond dengan terbuka bersalaman dengan Mark yang ingin mendekatinya.
"Tuan Mark, Anda beruntung menjadi menantu pengusaha Jhones, dan ingat jangan serakah lagi, karena aku tidak berminat bekerja sama denganmu," ujar Raymond dengan senyum sinis.
"Kenapa dia bisa tahu pikiranku?" batin Mark.
"Kenapa aku bisa tahu pikiranmu? karena matamu itu menunjukan jika dirimu sangat serakah, selalu ingin mendapatkan apa yang ada di depan mata mu, bukan milik mu maka walau kau memilikinya juga tidak akan bertahan lama," ketus Raymond dengan tanpa segan.
Tentu ucapan Raymond mengheningkan suasana yang tadinya sedang bersorak bahagia, bagi mereka yang sudah mengenal pria ini tidak berani melawannya dengan sepatah katapun.
"Hehehehe..Tuan Raymond, menantu saya ini hanya kagum pada Anda, jangan simpan dalam hati," ujar Jhones dengan berusaha mencairkan suasana.
"Hahahahahah, aku juga sedang bercanda," jawab Raymond yang masih belum melepaskan salamannya.
Di saat bersalaman Mark merasakan panas di tangannya sehingga membuatnya berusaha ingin melepaskan tangannya itu, akan tetapi Raymond sengaja memegang telapak tangannya dengan begitu erat.
"Kenapa bisa begitu panas tanganku? seperti terbakar," batin Mark.
"Tu-tuan", ucap Mark yang sedang kesakitan seperti terbakar.
"Kenapa, bukankah bersalaman tanda pengenalan?" tanya Raymond dengan senyum.
"I-iya" jawab Mark dengan menahan sakit di tangannya.
Sesaat kemudian Raymond melepaskan salamannya, sementara telapak tangan Mark berubah menjadi kemerahan dan merasa panas dan sakit yang luar biasa.
Setelah beberapa menit kemudian Kimberly tiba di acara pesta pernikahan itu.
"Markus Silventon," teriak Kimberly dengan nada memenuhi acara itu, dengan penuh emosi dan terluka dirinya memaksa untuk menghadiri pernikahan tunangannya itu.
Mendengar teriakannya semua para tetamu memandang ke arah seorang gadis yang berpenampilan biasa yang sedang mengeluarkan air mata itu.
Kimberly dengan gemetaran di sekujur tubuh karena melihat pria yang dia cintai sedang bergandengan dengan wanita lain.
"Kimberly, kenapa kau ada di sini? si sini bukan tempat yang harus kau datangi," ujar Mark yang menghampiri kekasihnya itu.
"Apa kau bisa memberiku alasan? kenapa kau menikahi wanita lain setelah kita bersama selama 5 tahun?" tanya Kimberly dengan mengeluarkan air mata
"Kimberly, jangan sembarangan bicara di sini! cepat pergi! aku akan memberitahumu di kemudian hari," kata Mark dengan nada kecil.
"Mark, siapa dia?" tanya Macy yang menghampiri Mark.
"Dia adalah teman kampusku," jawab Mark dengan alasan.
"Teman kampus? kenapa kau harus berbohong dan tidak berani berkata dengan jujur?" tanya Kimberly dengan nada kesal.
"Nona, Anda siapa? sini adalah pesta pernikahan putriku, kau jangan membuat keributan di sini!" kecam Jhones.
"Kenapa Anda tidak bertanya padanya, siapa aku sebenarnya?" tanya Kimberly dengan suara serak.
"Mark, katakan siapa dia?" tanya Macy dengan nada tegas.
"Dia adalah mantanku yang sudah ku putuskan, tapi dia masih tidak bisa melupakanku, oleh sebab itu dia datang ke sini dengan berniat ingin aku bersamanya. aku sudah tidak mencintainya, Macy." jawab Mark dengan berbohong
"Apa yang kau katakan, Markus? apa kau begitu tidak tahu malu? di saat kau masih memiliki tunangan yang sudah bersamamu selama 5 tahun dan kau dengan beraninya menikah dengan wanita lain di sini, kau masih berani menyembunyikan kebenarannya, kau sangat tidak punya harga diri," bentak Kimberly dengan kesal.
"Diam Kimberly, pergi dari sini! aku sudah mengatakan tidak mencintaimu lagi, tapi kau begitu tidak punya harga diri dan selalu menganggu ku, di hatiku hanya mencintai Macy, dan selamanya hanya Macy," bentak Mark dengan nada tinggi.
Plak..
Tamparan yang di lakukan oleh Kimberly mengenai wajah Mark.
"Tidak tahu malu, demi uang kau melakukan segalanya, seakan-akan aku yang bersalah, selama 5 tahun apa kenangan kita selama itu tidak berarti bagimu," ketus Kimberly dengan kesal.
"Nona, jaga sikapmu! Mark sekarang sudah menjadi suamiku, dia sudah mengatakan jika dia mencintaiku, seharusnya kau harus sadar diri jika kau sudah di buang, lantas untuk apa kau mengacaukan pernikahan kami," ketus Macy dengan kesal
"Jaga sikapku? dia menjadi suamimu di saat dia masih memiliki seorang tunangan, jika hari ini dia bisa membuangku maka suatu saat kau juga akan di buangnya," ketus Kimberly dengan kesal.
"Silakan pergi dari sini! jangan sampai aku memanggil orang untuk menendang mu keluar," gertak Jhones dengan tegas.
"Tenang saja! aku akan pergi setelah meminta dia mengembalikan sejumlah uang untukku, dan hari ini tujuan utamaku bukan untuk membawa pergi pria tidak tahu malu ini, melainkan aku ingin menagih hutang dia yang sudah menumpuk, dia sudah mengunakan uangku selama 5 tahun," jawab Kimberly dengan kesal dan sambil membuka amplop yang di bawanya itu.
Kimberly mengeluarkan semua isi amplop itu, isi amplop itu adalah nota-nota dari biaya Markus selama ini.
"Apa yang kau bawa itu?" tanya Mark yang merasa heran.
"Semua ini adalah nota pembayaran dari semua biayamu, apa kau lupa selama ini aku mengunakan gajiku untuk membiayai sekolahmu, buku, dan keperluan lainnya, bahkan obat-obatan di saat kau sakit uang itu dari gaji ku juga" jelas Kimberly dengan kesal
"Apa semua ini Mark? kau bilang sudah lama putus dengannya tapi mengapa dia bisa memiliki begitu banyak nota belanja mu? " tanya Macy dengan kebinggunan
"Ini semua tidak benar" jawab Mark dengan menyangkal
"Tidak benar? apa kau malu untuk mengakuinya? kau tidak malu menikahi wanita lain di saat kau memiliki tunangan, jadi kenapa kau harus malu dengan masa lalu mu? jika kau sudah lupa maka aku bisa menjelaskan secara rinci" ujar Kimberly yang sedang menunjukan lembaran nota satu-persatu
"Ini nota pembayaran sekolahmu, kau mendaftar masuk universitas selama tiga tahun, dan ini ada tiga lembar pendaftaran mu, jumlah uangnya dan namamu ada tercatat di sini, selain itu biaya bulanan sekolahmu selama tiga tahun, di sini ada 36 lembar bukti pembayaran sekolah bulanan mu, selain itu dari makan dan biaya taksi untuk kamu pulang pergi aku juga ada notanya, bukan hanya itu dari pakaian mu dan sepatumu serta jam tangan mu itu semua aku yang beli, dari semua keperluan mu selama ini aku yang menanggungnya selama lima tahun, dan semua nota ini ada ratusan lembar, aku ingin kau melunasinya hari ini juga, jika kau adalah pria yang bertanggung jawab maka bayar semua hutangmu padaku" jelas Kimberly dengan tegas
Mendengar semua penjelasan Kimberly semua para tamu pada mencemooh Mark yang membelot tunangannya yang selama ini menanggung biaya hidupnya, tentu saja atas ucapan Kimberly membuat Mark merasa malu sehingga tidak bisa menaikkan kepalanya, di sisi lain Raymond sedang mengamati Kimberly dari awal gadis itu melangkah masuk ke acara itu, pandangan Raymond membuat Wilson merasa aneh terhadap bosnya itu yang tidak biasanya begitu memerhatikan seorang wanita
"Tuan, apa Anda mengenalnya?" tanya Wilson yang berisik di telinga Raymond
"Tidak, tapi dia memiliki aroma yang wangi dan sangat spesial" jawab Raymond sambil memandang ke arah Kimberly tanpa beralih pandangannya
"Aroma? Tuan, Anda duduk di sini kenapa bisa tercium aroma gadis itu?" tanya Wilson yang merasa heran
"Itu karena hidung mu ada masalah oleh karena itu kau tidak bisa menciumnya" jawab bosnya itu sambil menatap gadis itu yang sedang berdiri di hadapannya
"Kimberly, apa kau sudah cukup membuat keributan di sini? aku tahu kau mencintaiku tapi aku sudah tidak mencintaimu, dan tidak perlu kau mengunakan nota palsu ini untuk mempermalukan ku, ini tidak bisa membuktikan jika aku mengunakan uangmu" bentak Mark yang tidak mau mengakui
"Nona Kimberly, Anda harus tahu diri, Mark tidak mungkin mengunakan uangmu dia adalah pria yang bisa mencari uang, jangan karena kamu merasa di khianati oleh sebab itu kau mengunakan cara ini untuk menipu uangnya" ujar Macy dengan menghina
"Pria yang bisa mencari uang itu hanya menurutmu saja, bahkan pakaian dalamnya saja juga dari uangku, semua yang dia pakai dari gaji ku, dia minum dan makan bersama temannya juga dari uangku, dan sekarang dia ingin menikah dengan wanita kaya, bisa saja tapi semua uang yang ku keluarkan kembalikan padaku, daripada aku memelihara dia lebih bagus aku memelihara seekor anjing yang lebih setia darinya" ketus Kimberly dengan kesal
"Kimberly, kau jangan keterlaluan, kau bisa membuat nota palsu ini untuk menagih denganku kau sangat tidak tahu malu, mengunakan cara ini untuk menipu uangku, untung saja aku sudah putus denganmu, dan aku sekarang sudah memiliki istri yang jauh lebih baik darimu" ketus Mark dengan nada tinggi
"Aku tidak menyangka kau bisa berubah dalam sesaat, dua hari yang lalu kau menyatakan cinta denganku, dan semua itu adalah bohong, kau pintar berakting, dan kau adalah pria yang tidak punya harga diri karena hanya tahu mengandalkan wanita" ketus Kimberly dengan mengeluarkan air mata
Mark yang merasa malu dan kesal dengan ucapan tunangannya itu dirinya mengangkat tangannya dengan berniat ingin menampar gadis itu
"Seorang pria yang sudah melakukan kesalahan akan tetapi masih tidak berani mengakuinya, itu bukan pria sejati namanya" ketus seorang pria yang tadinya sedang menyaksikan kejadian itu, pria itu yang tak lain adalah Raymond
"Tuan Raymond, maaf ini hanya kesalahpahaman" ucap Jhones yang merasa segan
"Kesalahpahaman? seorang pria yang sudah memiliki tunangan selama 5 tahun, bahkan dari biaya kehidupan dan sekolahnya juga di tanggung semua oleh gadis ini, dan ini hanya kesalahpahaman? sangat lucu bukan? sebagai pria harus bertanggug jawab penuh terhadap wanitanya, menantu Anda sangat memalukan karena selama ini dia bukan saja bergantung pada seorang gadis tapi dia juga dengan begitu mudahnya ingin menikahi putri Anda, apakah Anda masih mau dengan menantu seperti ini" kata Raymond dengan menghina
"Pria ini sangat tidak malu?"
"Iya, rupanya selama ini biaya hidup di tanggung oleh tunangannya"
"Tapi dia masih saja mengkhianati gadis ini, kasihan sekali"
"Apa dia hanya gila harta makanya ingin menjadi menantu keluarga Jhones"
"Sepertinya iya, sangat sayang sekali gadis yang begitu setia selama 5 tahun di sia-siakan begitu saja"
"Benar, bagus juga jika mereka pisah karena pria seperti ini tidak selevel dengan tunangannya"
Terjadilah cemohan di acara pesta yang meriah itu, kebahagiaan berubah menjadi malu di saat sifat asli seorang Mark terungkap
"Ini tidak seperti yang kalian bayangkan, ini hanya tuduhnya saja, karena dia mencintaiku dan tidak bisa hidup tanpaku oleh sebab itu dia merekayasa semua cerita yang tidak benar ini" jelas Mark yang mencoba meredakan suasana panas itu
Jhones dan Macy harus sama-sama menanggung malu atas ucapan dari para tetamu itu, bagaimana tidak Jhones adalah seorang pengusaha yang sudah di kenal dan pernikahan putri semata wayangnya menjadi cemohan para tetamu
"Kimberly, aku tahu kau tidak bisa hidup tanpaku, tapi aku hanya mencintai Macy, jadi kau tidak perlu lagi merayuku" bentak Mark
"Merayu mu? untuk apa aku merayu mu? jika kau ingin menikah silakan saja tapi semua hutangmu lunaskan sekarang juga, dan aku juga tidak mau bersamamu lagi" bentak Kimberly yang merasa sakit di hatinya
"Keluar dari sini" bentak Mark yang menarik lengan Kimberly dan ingin melangkah keluar
"Lepaskan tanganmu" bentak Kimberly yang sedang meronta
Di saat Mark menarik lengan Kimberly, Raymond langsung menahan tangan pria itu
Karena merasa sentuhan dari Raymond, Mark pun menghentikan langkahnya
"Apa yang kau ingin lakukan? Tuan Mark, apa kau ingin mengusirnya keluar?" tanya Raymond dengan tatapan tajam
"Kenapa bos malah ingin ikut campur ya?' batin Wilson
"Tuan Raymond, sini bukan tempat dia, dia tidak seharusnya di sini" jawab Mark
Raymond menatap tajam ke arah Mark seakan-akan ingin menelannya hidup-hidup, Mark yang melihat tatapan pria itu membuatnya gemetaran di sekujur tubuh, karena melihat tatapan Raymond bagaikan tatapan iblis yang ingin menyantapnya
"Kenapa tangannya bisa begitu panas?" batin Mark yang lalu melepaskan tangannya yang tadi sedang memegang lengan Kimberly dengan erat
"Gadis ini sudah menjaga mu selama ini, dan kau begitu bermuka tebal dengan menikahi wanita lain" ketus Raymond dengan menghina
"Tuan Raymond, apa Anda mengenal gadis ini?" tanya Jhones
"Tidak!" jawab Raymond dengan menatap ke arah Jhones
"Lalu, kenapa Anda memihaknya?" tanya Jhones dengan heran
"Karena aku ingin melamarnya di depan kalian semua" jawab Raymond dengan menatap ke arah Kimberly
Dengan jawaban Raymond yang mengejutkan tentu saja membuat semua para hadirin yang di sana menjadi heboh, pria yang mereka kenal itu bukanlah pria muda yang mudah mendekati wanita manapun, Raymond adalah pria dewasa yang berusia 34 tahun dan dalam hidupnya ini adalah pertama kali dia mengatakan ingin melamar seorang gadis, apalagi kejadian ini di pertemuan mereka yang pertama
"Me..melamar?" tanya Mark yang tidak percaya dengan ucapan pria angkuh itu
"Iya, terima kasih karena kau sudah mengkhianatinya, dan aku ingin melamarnya di depan kalian semua" jawab Raymond yang berdiri di hadapan Kimberly
"Ada apa dengan bos hari ini? walau dia membenci Mark juga tidak perlu sampai melamar tunangannya kan?" batin Wilson yang di buat kebinggunan oleh bosnya itu
"Apa yang kamu katakan, aku tidak mengenalmu?" tanya Kimberly dengan bingung
"Aku ingin melamarmu untuk jadi istriku, namamu adalah Kimberly?" ucap Raymond dengan senyum
"Tuan, saya rasa Anda salah orang, saya ke sini untuk menagih hutang bukan untuk di lamar" jawab Kimberly dengan menangis
"Tapi aku tetap akan melamar mu" ucap Raymond dengan senyum
"Jangan bercanda, ini tidak lucu" ujar Kimberly dengan terisak
"Aku tidak bercanda, jika si pria ini melukai mu itu sangat bagus"
"Bagus? apa maksudmu?" tanya Kimberly mulai kesal
"Karena dia telah melepaskan sebuah intan yang berharga dan dengan begitu kau bisa menikah denganku" jawab Raymond
"Tuan, kau jangan bercanda denganku, tunanganku sudah menyakitiku kau malah bercanda denganku" kata Kimberly dengan kesal sambil menangis sedih
Raymond tanpa ragu langsung mencium bibirnya Kimberly
Kimberly yang di cium oleh pria asing itu membuka matanya besar-besar seraya tidak percaya jika bibirnya jadi lahapan pria asing itu dengan penuh naf.su
Wilson berbuka mata lebar-lebar seakan tidak percaya dengan apa yang terjadi di hadapannya, berkali-kali dia memejamkan matanya dan kemudian membuka dan melihat kejadiannya tetap sama, begitu pula dengan semua hadirin di sana yang berfokus pada tingkah Raymond yang di kenal sebagai pria angkuh
"Em...le..paskan aku" ujar Kimberly dengan melepaskan ciumannya akan tetapi di tahan oleh Raymond sehingga memaksakan dirinya membalas ciuman pria asing itu
Mark merasa kaget dan kesal karena kejadian itu, sementara Macy dan Jhones lagi-lagi di buat heran dengan aksi oleh Raymond yang di kenal sangat sulit untuk di dekati
Di saat sedang berciuman Kimberly merasakan sebuah benda kecil yang masuk ke dalam mulutnya sehingga membuatnya tertelan benda kecil itu tanpa sengaja
"Apa ini, kenapa bisa ada sesuatu di mulutnya? apa yang dia berikan padaku sehingga aku tertelan benda itu?" batin Kimberly
Setelah beberapa saat kemudian Raymond melepaskan ciumannya dan menatap senyum gadis itu
"Mulai hari ini kau adalah tunanganku, dan jaga dengan baik hadiah yang ku berikan padamu itu" ucap Raymond dengan senyum dan mengusap air mata Kimberly
"Barang apa yang kau berikan padaku tadi?" tanya Kimberly yang masih kebinggunan
"Itu sangat berharga dan jangan menghilangkannya, lagi pula dia akan mengikutimu ke manapun kau pergi' jawab Raymond
"Barang apa yang di berikan oleh bos pada wanita itu, selain ciumannya?" batin Wilson dengan bingung
Para tamu di sana merasa heran dengan barang yang di katakan oleh Raymond dan Kimberly, karena mereka tidak tahu jika barang yang di maksudkan di berikan saat mereka sedang berciuman
"Tuan Raymond, kenapa kau melamarnya? dia adalah tunanganku" tanya Mark
"Aku adalah istrimu apa sudah lupa?" bentak Macy dengan kesal
"Terima kasih karena kau sudah memilih yang lain, sehingga membuatku mendapatkan gadis ini" ucap Raymond yang memegang tangan gadis itu dan melangkah pergi meninggalkan pesta itu
"Tu..tunggu, dia belum membayar hutangnya" ujar Kimberly yang menghentikan langkahnya
"Mark, ingat bayar semua hutang mu padanya, karena mulai hari ini dia adalah tunanganku, jika kau tidak melunasinya maka kau harus menanggung akibatnya, jika kau ingin membayarnya hubungan Wilson karena aku tidak suka jika kau mendekati tunanganku lagi" kecam Raymond dengan tegas
"Haa..aku..?" tanya Wilson yang masih berdiri terpaku di sana
Raymond menarik Kimberly keluar dari acara itu dan di ikuti oleh Wilson
"Kita mau ke mana? cepat lepaskan tanganku" teriak Kimberly yang terpaksa ikuti langkah pria yang masih asing baginya
"Mulai hari ini kau adalah tunanganku jadi kau harus menikah denganku" kata Raymond yang sedang berjalan menuju ke mobilnya
"Tunggu, kita mau ke mana? kita juga tidak saling kenal" ucap Kimberly yang menghentikan langkahnya
"Kita bisa mulai kenalan sekarang, namaku adalah Raymond Martinez, pengusaha Sea World Group berusia 34 tahun, aku tidak pernah mendekati wanita manapun, dan hari ini aku ingin menjadikan mu sebagai istriku" jelas Raymond dengan senyum
"Tuan, Anda salah makan obat ya? aku tidak mau menikah dengan orang asing, ini pertama kali kita bertemu dan juga tidak saling kenal, secara tiba-tiba kau melamarku di depan semua orang dan menciumku, perbuatanmu sudah keterlaluan" ujar Kimberly yang melepaskan tangannya
"Lalu, bagaimana hubungan mu dengannya? kalian bukankah sudah bersama lima tahun dan kemudian dia dengan begitu mudah mengkhianati mu dan menikahi wanita lain, sudah kenal bukan berarti cintanya abadi, untuk apa menikah dengan orang yang sudah kamu kenal jika tidak ada kebahagiaan sama sekali?"
"Tapi tidak masuk akal sama sekali, hari ini aku di sakiti karena pria yang ku cintai menikah dengan wanita lain dan di saat yang sama kau malah melamar ku dan ingin aku menikah denganmu hari ini, apa masih wajar dengan semua kejadian ini" kata Kimberly yang sedang menangis
"Kalau begitu sakit maka lupakan saja masa lalu mu, dan cukup hanya mencintai pria yang ada di depan matamu sekarang" ujar Raymond yang mencium bibirnya Kimberly
Kimberly yang di cium paksa lagi-lagi ingin meronta akan tetapi pria itu memeluk pinggangnya dengan erat
"Aroma gadis ini sangat special, dan dingin apakah dia elemen air" batin Raymond
"Iya Tuhan, apa yang sudah merasuki bos ku ini, bisanya dia mencium gadis itu berkali-kali padahal baru kenal beberapa menit" batin Wilson
"Su...sudah hentikan" teriak Kimberly yang berusaha melepaskan pelukan dari pria itu
Kimberly berusaha mendorong tubuh kekar pria itu menjauh darinya
"Tuan, jaga jarak mu denganku, jangan menciumku terus" bentak Kimberly dengan lap bibir bekas ciuman pria itu
"Kimberly, jangan lupa status mu sekarang adalah calon istriku" ujar Raymond dengan senyum
"Aku tidak setuju dengan lamaran mu"
"Tapi kau sudah menelan barang yang ku berikan padamu, barang itu sangat berharga bagi ku dan sekarang ada di dalam tubuhmu"
"Apa, kenapa kau melakukan itu? sebenar apa itu dan bagaimana caranya untuk mengeluarkannya?"
"Hanya aku saja yang bisa mengeluarkannya dari mu"
"Caranya?"
"Aku tidak akan melakukannya, karena dengan barang itu tandanya kau adalah pemiliknya karena kau adalah pemiliknya maka aku adalah pemilikmu" jelas Raymond
"Ha, apa maksud mu kenapa aku tidak bisa mengerti? aku akan menjalankan operasi untuk mengeluarkannya jika kau tidak mau kelakukannya" bentak Kimberly dengan kesal
"Sia-sia saja usaha mu, dokter tidak bisa mendeteksinya" jawab Raymond dengan senyum
"Tidak mungkin! benda itu ada di dalam perut ku kan, pasti bisa di keluarkan olehnya"
"Jika kau yakin maka kau coba saja" ujar Raymond dengan bersikap santai
"Aku tidak mau buang waktu denganmu di sini, aku ingin menagih hutang tapi kau malah mengagalkan rencana ku" ketus Kimberly yang ingin melangkah pergi akan tetapi dirinya di gendong dengan tiba-tiba oleh Raymond dari belakang
"Hei....turunkan aku" teriak Kimberly dengan merasa kesal
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!