NovelToon NovelToon

World Time

One

Semua itu berawal saat Sora terjatuh dari jurang yang sangat tinggi. Dia mendapatkan kemampuan itu saat seorang roh Dewi berbicara pada Sora di dunia paralel sebelum Sora terjatuh. Roh Dewi itu memberikan Sora kemampuan untuk mengubah waktu dan pergi ke dunia dengan mengubah waktu, Sora menerima kemampuan itu.

Saat itu, Sora Takumi koma selama beberapa bulan, saat Sora terbangun saat itulah dia mulai bisa berkomunikasi dengan gadis roh Dewi itu.

"Apa aku memang mempunyai kemampuan ini? Apa benar aku mendapatkan kekuatan untuk mengubah waktu?" ucap Sora masih tidak mempercayai hal itu.

Sora bisa berkomunikasi dengan roh dewi itu di pikirannya.

"Iya, kau harus melindungi bumi dari ketidakseimbangan. Aku mengandalkanmu untuk melindungi bumi ini."

"Yah, aku akan berusaha semampuku untuk melindungi bumi ini."

"Aku percaya padamu, kau adalah orang yang tepat untuk misi ini. Aku akan memberitahumu saat kita mendapatkan sebuah tugas, aku akan selalu berada di sisimu lewat pikiranmu."

Bukan hanya mengendalikan waktu, Sora juga mempunyai kemampuan lain. Yaitu dia bisa melihat sesuatu yang orang lain tidak bisa lihat dari matanya.

Sora tinggal di kos-kosan yang kecil, Karena dia hanya mampu untuk membeli kos-kosan sederhana saja.

Saat ini, Sora sedang melatih kemampuannya itu. Dia mencoba untuk memperlambat waktu, dia berlari dengan menggunakan kemampuannya itu, dan ternyata Sora berhasil mengendalikannya. Dia bisa berlari dengan cepat, dia juga bisa memperlambat waktu.

"Wah, aku pikir akan membutuhkan waktu lama untuk melatih kekuatanku ini. Tapi ternyata hanya sebentar," ucap Sora senang.

"Sora, kita ada tugas baru."

"Heh, sudah ada tugas baru? Apa tugasnya," tanya Sora penasaran.

"Eh, tapi aku belum tahu namamu. Sebenarnya namamu siapa sih?" sambung Sora.

"Namaku adalah Elena, tugas kita adalah pergi ke dunia dimana dunia itu sudah hancur beberapa tahun yang lalu."

"Untuk apa kita kesana, kan dunia itu sudah hancur."

"Dunia itu bukan hanya sembarang dunia yang sudah hancur, tapi di dalam dunia itu ada sebuah pohon yang nantinya pohon itu bisa hancur dan bisa menghancurkan bumi ini, karena dunia itu terikat dengan bumi ini."

"Baiklah, kita akan pergi ke dunia itu. Aku akan mencobanya."

Tugas itu sudah terikat dengan kemampuan Sora, jadi Sora hanya perlu berkonsentrasi saja agar kekuatannya bisa membawanya ke dunia yang di maksud oleh Elena.

Sora mulai menutup matanya dan berkonsentrasi, tubuh Sora mulai bersinar, dan dia berhasil masuk ke dunia itu.

"Wah, dunia ini benar-benar sudah hancur tidak berpenghuni lagi," ucap Sora terkejut melihat dunia itu terlihat gersang dan bahkan pohon-pohon disana sudah tidak ada.

"Sora, pohon itu hanya bisa kau lihat dengan mata sihirmu, berkonsentrasilah dan matamu pasti akan bisa melihat pohon itu."

"Baiklah, pantas saja dunia yang terbuka seperti ini aku tidak melihat pohonnya."

Sora kembali menutup matanya dan berkonsentrasi, saat membuka matanya dia melihat dunia itu lebih seram lagi, semuanya terlihat hitam gelap.

Sora melihat sebuah bukit, dan di sana ada sebuah pohon yang sangat besar "Aku melihatnya, ternyata pohonnya sangatlah besar." Ucap Sora dan pergi menuju pohon itu.

"Ternyata bukit itu sangatlah jauh, butuh beberapa jam untuk sampai di sana," ucap Sora yang sudah kelelahan.

"Sora, kau kan bisa memperlambat waktu, kau bisa memanfaatkannya."

"Eh iya, kau benar. Aku akan melesat cepat," Sora menggunakan kekuatannya dan melesat lebih cepat dengan dia memperlambat waktu.

Sampai di bukit itu, Sora melihat pohon itu terlihat lebih besar dari saat dia melihat pohon itu dari kejauhan. Sora mendekati pohon itu, dan tiba-tiba saja ada yang menyerangnya. Sora menghindari serangan itu, ternyata ada seorang gadis berbaju hitam datang.

"Heh, kau siapa?" Sora terkejut melihat gadis itu.

"Kau jangan sakiti rumahku," ucap gadis itu menghalangi Sora.

"Apa! dia bicara apa," ucap Sora.

"Sora, berhati-hati lah. Gadis itu adalah penjaga pohon itu. Dia bisa melakukan apapun untuk melindungi rumahnya."

"Apa, lalu bagaimana aku bisa menghancurkan pohon itu."

"Pergilah kau!" gadis itu mengeluarkan banyak monster kalajengking dan monster-monster lain dengan kekuatannya.

Sora perlahan-lahan mulai berjalan mundur "Tunggu, ini tidak termasuk dalam misi kan. Bagaimana aku bisa melawan monster-monster ini."

"Kau harus mundur. Kita akan kembali lagi nanti, kita harus membuat rencana dulu."

"Baiklah, aku akan pergi dulu," Sora Segera melesat jauh meninggalkan pohon itu.

Gadis itu mengambil lagi monster-monster itu, dia tiba-tiba pergi menghilang.

"Tidak ku sangka kalau ada orang yang menganggap pohon itu adalah rumahnya. Orang bodoh mana yang menganggap pohon menyeramkan adalah rumahnya," ucap Sora kelelahan dan duduk di atas batu besar.

Sora hanya bisa mengawasi pohon itu dari jauh, dia tidak bisa mendekati pohon itu sampai dia punya rencana lain.

*Menghela nafas* "Sekarang kita harus apa?"

"Kita akan meminta bantuan."

"Bantuan! Dari siapa? Memang ada orang yang tinggal di tempat ini."

"Ada, ada seseorang yang juga mempunyai tujuan sama sepertimu."

"Benarkah? Dimana dia. Apa kita sudah dekat dengan gadis itu?"

"Kita tadi sudah bertemu dengannya."

"Heh? Apa yang kau bicarakan. Siapa sebenarnya yang kau maksud."

"Gadis penjaga pohon itu, sebenarnya dia juga sama sepertimu ingin melindungi, hanya saja dia ingin melindungi rumahnya dan kau ingin melindungi bumi."

"Astaga! Kau mau aku apa? Gadis itu aja akan membunuhku kalau aku sampai mendekati rumahnya itu," ucap Sora kesal.

"Sebenarnya gadis itu adalah gadis yang baik, dia sama sepertimu. Hanya saja dia dipenuhi dengan kebencian pada bumi, dia mempunyai masa lalu kelam saat dia di bumi."

"Benarkah? Lalu bagaimana cara kita meyakinkannya."

"Itulah rencana yang perlu kita pikirkan. Jika gadis itu mengizinkan kita untuk menghancurkan pohon itu, maka itu akan semakin mudah untuk kita."

"Yah, kalau bicara sih memang mudah. Tapi melakukannya itulah yang sulit," ucap Sora sambil berbaring di atas batu itu.

"Heh, ngomong-ngomong apa ada waktu sebelum pohon itu hancur? Eh tunggu dulu kita kan mau menghancurkan pohon itu bukankah kita sebaiknya menunggu pohon itu hancur sendiri saja," ucap Sora yang tiba-tiba terifikir akan hal itu.

"Kau Bodoh, kita tidak akan menghancurkan pohon itu. Tujuan kita datang ke sini adalah mengembalikan dunia ini agar menjadi seperti dulu lagi."

"Mana aku tahu, kau tidak mengatakannya padaku."

"Karena itu kita harus meyakinkan pada gadis itu kalau kita hanya ingin membantunya dan bukannya melawannya."

"Sudahlah, aku mau tidur dulu," Sora menutup matanya dan tidur di atas batu besar itu.

Two

"Sora, bangun! Bangunlah!"

Sora sampai terbangun dari tidurnya. "Eh, kenapa kau membangunkanku?"

"Kita sedang ada tugas penting, dan kau malah asik tidur."

"Aku tidak tidur, tapi aku hanya menutup mataku saja. Lagipula kita masih belum mempunyai rencana kan."

"Kau juga harus berfikir, kita tidak akan bisa menyelesaikan tugas ini jika kau hanya tidur saja."

"Cih, Elena itu selalu saja menggangguku. Dia bukan manusia makanya tidak lelah, lah aku," batin Sora kesal.

Tiba-tiba Sora terfikirkan dengan satu rencana, dia langsung pergi ke tempat pohon itu tanpa memberitahu Elena.

"Apa rencanamu?"

Sora hanya diam saja dan pergi melesat ke tempat pohon itu.

"Hei! Keluarlah kau! Aku ingin bicara denganmu!" teriak Sora di bawah pohon besar itu.

Dan gadis berbaju hitam itu pun keluar, dia sudah menyiapkan monster-monsternya di belakangnya.

"Eh, tunggu dulu! Jangan serang aku," ucap Sora memohon pada gadis berbaju hitam itu.

Gadis itu mengambil kembali monster-monster itu. "Ada apa lagi kau datang ke sini?"

"Sebenarnya aku datang ke sini untuk membantumu," ucap Sora yang berusaha tetap santai dan tenang.

"Membantu, membantu apa? Cepat katakan atau aku akan membunuhmu," ucap gadis itu sambil menodongkan sebuah tongkat tajam.

"Tunggu dulu! Turunkan senjatamu itu. Aku ingin membantumu untuk memperbaiki rumahmu itu," ucap Sora sambil pelan-pelan menurunkan tongkat tajam dari gadis itu.

"Memperbaiki?"

"Aku tahu sebelumnya rumahmu ini tidak seperti itu kan?"

Gadis itu mulai luluh, "Iya, dulu rumahku tidak seperti ini."

"Heh, jadi apa yang kukatakan tadi benar ya. Astaga, padahal aku tadi cuman kira-kira aja," batin Sora.

Gadis itu mulai baik pada Sora, dia bahkan menunjukkan semua sudut dari pohon besar itu.

"Aku butuh bantuanmu untuk membuat pohon itu seperti dulu lagi," ucap Sora.

"Bantuanku? Bantuan seperti apa."

"Aku hanya perlu kau percaya padaku saja."

"Iya, aku akan mencoba untuk mempercayaimu."

Elena yang mendengar percakapan mereka tidak menyangka kalau Sora akan berhasil secepat itu.

"Elena, bagaimana selanjutnya?"

"Bagus Sora, kau sudah berhasil. Sekarang kita hanya perlu memurnikan pohon itu."

"Kau bicara pada siapa?" tanya gadis itu.

"Eh, aku berbicara dengan teman ku. Dia sudah menjadi roh," jawab Sora.

"Jadi begitu," ucap gadis itu datar.

"Memurnikan? Bagaimana caranya?"

"Lewat gadis itu. Gadis itu harus bisa berubah, lihat saja bajunya, dia bukanlah dia lagi, yang membuatnya melindungi pohon besar ini adalah seorang roh jahat yang berada dalam tubuh gadis itu, hanya jika roh jahat itu pergi dari dalam tubuh gadis itu, maka pohon itu akan memurnikan dirinya sendiri."

"Astaga, ternyata ini lebih sulit dari yang kubayangkan," batin Sora.

Sora tidak mempunyai ide agar roh jahat yang berada dalam tubuh gadis itu bisa lenyap.

"Hei, bisakah aku tahu siapa namamu?" tanya Sora pada gadis itu.

"Namaku adalah Yuna," jawab gadis itu datar.

"Baiklah, nama aku Sora Takumi."

Sebenarnya Sora masih berfikir bagaimana bisa Yuna berada di dunia ini, dan bagaimana bisa dia tinggal di pohon besar ini. Apa yang sebenarnya terjadi itu membuat Sora semakin bertanya-tanya.

"Yuna, bisakah kau ceritakan kehidupan mu saat di bumi?"

"Heh, apa kau mau mendengarkan cerita ku yang tidak berguna?"

"Tentu saja. Aku akan mendengarkan," ucap Sora.

"Baiklah, aku akan menceritakannya."

...*****...

Menceritakan masa lalu kelam Yuna saat dia masih di bumi.

Saat itu aku masih berumur 9 tahun, aku tinggal sendirian. Orang-orang di bumi tidak mau mengasihani aku bahkan mereka tidak mau menatapku walau hanya untuk sekali saja.

Mereka semua membenciku, mereka meledekku. Aku di katain anak haram, karena ibuku melahirkan ku tanpa ayah. Ibuku meninggal saat dia melarikanku karena di kejar oleh para warga.

Saat para warga itu menemukan ibuku, aku di sembunyikan di sebuah rumah kosong. Lalu ibuku dipukuli habis-habisan oleh para warga itu sampai ibuku meninggal.

Dan rumah kosong itu yang akan menjadi rumahku. Karena itu, aku selalu hidup sendirian, dan aku mencari makan sendirian.

Dan saat aku berumur 16 tahun, aku berfikir untuk mencari kerja. Tapi tidak ada yang mau menerimaku bekerja. Saat itu aku sudah merasa putus asa.

Saat aku pulang ke rumahku, tiba-tiba rumahku sudah hangus terbakar entah siapa yang membakarnya. Aku tidak punya tempat tinggal lagi, lalu aku pergi ke dalam hutan, aku melihat sebuah pohon besar di dalam hutan itu.

Aku mulai tinggal di pohon besar itu, tapi tidak lama kemudian, ada beberapa orang warga yang tahu kalau aku tinggal di dalam hutan.

Mereka berduyun-duyun pergi ke hutan sambil membawa obor api, aku belum tahu kalau akan ada yang datang.

Aku di saat itu sedang sibuk membakar ikan yang aku tangkap untuk makan malam.

Tiba-tiba aku mencium bau terbakar, saat aku ingin keluar dari pohon, tiba-tiba pohon itu sudah di kelilingi api yang cukup besar.

Para warga yang melihat itu hanya melihat dan pergi meninggalkanku yang terjebak di dalam pohon itu, aku berteriak minta tolong tapi tidak ada yang mendengar.

"Tolong aku!"

"Biarkan saja dia mati di sana. Dasar anak haram," ucap salah seorang wanita.

Aku mulai ikut terbakar denagn pohon besar yang aku tinggali.

Dari saat itu, jiwaku berada di dunia ini bersama pohon besar ini. Dulunya pohon ini sangat indah, tapi suatu hari aku jatuh pingsan dan dari saat aku terbangun dari pingsanku tiba-tiba rumahku sudah seperti ini.

Dan dari saat itulah aku mulai mengawasi dan menjaga rumahku ini.

...******...

"Astaga, seram sekali. Jadi saat ini yang aku lihat hanyalah jiwa Yuna?" tanya Sora yang masih tidak percaya mendengar cerita kelam masalalu Yuna.

"Iya, saat ini yang kau lihat adalah jiwaku," jawab Yuna.

Mendengar cerita kelam dari Yuna, Sora berfikir bagaimana Yuna bisa menghadapi dunianya yang kejam sendirian tanpa ada orang yang mendukungnya.

Satu orang yang mendukungnya yaitu ibunya sudah pergi jauh. Sora melihat Yuna seperti melihat dunia yang kejam sedang berada dalam tubuh Yuna.

Yuna bisa bertahan sampai dia berumur 16 tahun itu adalah pengorbanan yang sangat besar. Jika Sora dalam posisi Yuna saat itu mungkin saja Sora memilih untuk mati saja.

"Kasihan Yuna, dia mempunyai masa lalu yang sungguh kejam," batin Sora.

"Yuna, aku pasti akan membantumu untuk memperbaiki rumahmu ini kembali," ucap Sora.

"Terimakasih banyak atas bantuanmu dan juga kau mau mendengarkan ceritaku," ucap Yuna tersenyum pada Sora.

Elena yang juga mendengar cerita dari Yuna kembali mengingatkannya pada masa lalunya juga.

Three

Masa lalu Elena juga sama kelamnya seperti Yuna, bahkan mungkin saja lebih kelam lagi. Sering kali Elena memikirkan masa lalunya dan kemudian dia meneteskan air mata. Elena sampai sekarang masih belum menceritakan ceritanya itu pada siapapun.

"Elena... " panggil Sora, tapi Elena seperti tidak mendengar panggilan dari Sora.

Di dunianya, ternyata Elena sedang duduk sambil dia meneteskan air matanya, dia kembali teringat dengan masa lalunya. Sampai sekarang pun Elena ingin sekali mengulang masa itu dan memperbaikinya.

"Aku ingin mengulang masa laluku. Aku ingin mengubahnya, tapi apa itu bisa?" ucap Elena.

"Elena!" Sora memanggil Elena untuk yang ke sekian kalinya.

"Eh, maafkan aku. Aku tidak mendengar kau memanggilku tadi."

"Apa kau baik-baik saja?" tanya Sora.

"Iya, ayo kita lanjutkan rencana kita."

"Baiklah, kita akan mencoba untuk membuat Yuna bisa memurnikan dirinya kembali."

"Iya, aku akan membantumu jika kau membutuhkannya."

"Yosh!"

Sora mengajak Yuna untuk berdiri di bawah pohon besar itu, Sora menyuruh Yuna untuk memikirkan moment-moment terindah saat pohon itu masih terlihat indah.

"Kau pasti bisa Yuna. Pikirkanlah moment-moment indahmu saat berada di pohon ini," ucap Sora.

"Baiklah, aku akan berusaha."

Yuna mulai menutup matanya dan memikirkan moment-moment indah dia di pohon itu. Perlahan-lahan Tubuh Yuna mulai bersinar dan penampilannya juga mulai berubah.

Tapi tiba-tiba datang beberapa monster mencoba mengganggu Mayna, tapi Sora mencoba untuk melawan monster itu menggunakan tongkat tajam Yuna.

*Bruhhh.....* monster itu satu-persatu di serang oleh Sora dengan tongkat tajam Yuna.

"Berhati-hatilah Sora, jangan sampai Yuna terganggu."

"Iya, aku tahu. Dan aku sedang mencoba untuk mengorbankan hidupku di sini. Kenapa kau tidak keluar dari tubuhku dan membantuku Elena," ucap Sora sambil dia melawan monster-monster yang mencoba mendekati Yuna.

"Aku tidak bisa."

"Astaga, sudahlah. Kau lihat saja aku menyerang monster-monster ini dari dalam tubuhku dengan makan popcorn ya," ucap Sora yang mulai kelelahan melawan monster-monster yang terus saja berdatangan saat Sora membunuh mereka.

"Astaga, apa kalian tidak lelah ya datang terus," ucap Sora yang terjatuh lelah.

Monster itu mendekati Yuna, tapi tepat waktu Yuna sudah berhasil memurnikan dirinya, dan roh jahat dari tubuhnya pun keluar.

"Arghhh, berani-beraninya kau mengeluarkan ku!" ucap roh jahat itu kepada Yuna.

Yuna yang mulai membuka matanya ketakutan melihat roh jahat itu.

"Astaga, apa aku harus melawan roh jahat itu. Aku sudah tidak punya tenaga lagi."

"Aku akan membantumu."

"Bagaimana kau akan membantuku," ucap Sora pada Elena.

Saat itu Elena mencoba untuk mengambil alih tubuh Sora, dan Elena pun berhasil.

Roh jahat itu akan menyerang Yuna, tapi Elena yang sudah mengambil alih tubuh Sora menyerang roh jahat itu sebelum dia menyerang Yuna.

*Bruhhh...* Elena dengan tubuh Sora menyerang roh jahat itu menggunakan tongkat tajam Yuna yang di beri aliran sihir dari Elena.

"Baiklah, aku akan membunuhmu," ucap Elena.

*Bommm.....* "Tidakkkkk!" Roh jahat itu hancur dengan serangan tongkat tajam sihir dari Elena.

Dan Elena mengembalikan tubuh Sora. "Eh, apa kau barusan mengambil alih tubuhku?" ucap Sora yang mulai tersadar.

"Iya, Karena aku tidak bisa keluar."

"Baiklah, setidaknya jika kau mengambil alih tubuhku kau tidak meleceti tubuhku yang keren ini," ucap Sora membanggakan dirinya sendiri.

"Terimakasih Sora!" ucap Yuna sambil memeluk Sora.

"Heh," Sora tidak bisa mengatakan kalau itu adalah perbuatan Elena.

"Tidak apa Sora, biarkan ini menjadi rahasia kita berdua saja."

"Yah, baiklah kalau kau bilang begitu."

Pohon itu memurnikan dirinya, pohon itu menjadi hijau Kembali dan dunia itu juga memurnikan dirinya menjadi indah seperti dulu lagi. Banyak hewan-hewan dan tanaman dan pepohonan yang mulai tumbuh dan datang kembali. Semua menjadi indah kembali.

"Terimakasih, akhirnya aku bisa menjaga dunia ini lagi," ucap Yuna tersenyum sambil melihat dunianya yang kembali lagi dari atas bukit.

"Iya, sama-sama. Aku juga senang kalau dunia ini Kembali seperti semula lagi," ucap Sora tersenyum, dan Elena yang melihatnya dari dalam tubuh Sora juga ikut senang.

"Sora, ayo! Aku akan mengajakmu jalan-jalan. Kau pasti akan sangat menyukai dunia ini," ucap Yuna senang.

"Eh, tunggu dulu. Ini sebenarnya namanya dunia apa sih?" tanya Sora yang baru terfikirkan untuk hal itu.

"Aku juga ingin tahu."

"Ouh, dunia ini dinamakan dunia fantasy Laberina. Indah kan aslinya," jawab Yuna.

"Laberina, indah sekali. Di dunia ini tidak ada seseorang yang tinggal selain dirimu?" tanya Sora lagi.

"Tidak! Hanya aku dan para hewan-hewan itu yang akan ku jaga," jawab Yuna.

"Apa kau tidak kesepian sendirian?"

"Tentu tidak, aku sudah di takdirkan untuk melindungi dunia Laberina ini," jawab Yuna senang.

"Aku akan datang kesini lagi kapan-kapan. Maaf, tapi aku tidak bisa jalan-jalan, aku harus pulang. Tugasku di sini sudah selesai," ucap Sora.

"Hmm, aku mengerti. Jangan lupa untuk datang lagi ya. Dan Terimakasih untuk semuanya," ucap Yuna tersenyum senang.

"Iya, aku pergi. Sampai jumpa lagi," ucap Sora yang menghilang pergi dari Laberina.

"Sampai jumpa Sora. Aku akan selalu mengingatmu," batin Yuna tersenyum.

Dan Sora akhirnya kembali ke bumi, dia melihat ke langit.

"Ternyata suasana pepohonan di bumi lebih sejuk saat pohon di Laberina juga Kembali," ucap Sora menghirup udara segar di bumi.

"Iya. Kita sudah menjalankan tugas pertama kita dengan sangat baik. Apa kau sudah siap untuk tugas selanjutnya lagi nanti?"

"Iya! Tentu saja. Aku selalu siap," ucap Sora dengan penuh semangat.

Tapi rasa semangatnya hilang saat dia melihat kosannya berantakan dan kotor.

"Yah, aku harus membersihkan tempat ini jika aku ingin bisa tidur enak malam ini," ucap Sora yang mulai membersihkan kosannya.

Dia mencuci bajunya yang sudah kotor, dia juga menegepel lantai, mencuci piring dan menyapu lantai. Elena yang melihat Sora sedang sibuk bersih-bersih tersenyum dan senang karena dia tidak salah memilih orang untuk menjadi partnernya.

Beberapa jam kemudian

Akhirnya Sora selesai membersihkan seluruh kosannya. Dia kelelahan dan berbaring di tempat tidurnya.

*Menghela nafas* "Hah, akhirnya selesai juga bersih-bersihnya," ucap Sora.

"Hari ini kau sangat bekerja keras. Itu bagus! Aku bangga padamu."

"Kau itu hanya suka berbicara aja, tapi faktanya kau tidak membantuku sama sekali," ucap Sora.

"Heh, aku membantumu lho."

"Bantu apa kau? Bantu ceramah, kalau bantu ceramah aku kasih nilai 100," ucap Sora.

"Aku membantumu doa. Kan itu juga berguna untukmu dalam kerja kerasmu."

"Yah, terserah kau saja. Aku mau tidur dulu," ucap Sora dan mulai tertidur.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!