NovelToon NovelToon

Sang Penguasa Alam Semesta

Chapter 1, Keluarga Baru dan Perjalanan Baru.

Pada suatu hari, aku berada di rumah normal untuk orang yang tak tahu apa-apa. Disekitar rumah tempatku tinggal, beredar rumor bahwa setiap malam hari ada suara teriakan anak kecil datang dari rumah yang kutinggali. Faktanya, memang benar kalau ada teriakan. Teriakan itu berasal dari suaraku sendiri. Keluargaku sekarang ini sangat membenciku karena mereka pikir aku adalah anak sampah yang hanya merugikan dunia dan tak bisa berbuat apa-apa. Disekolah juga sama, bagiku di rumah dan sekolah adalah neraka. Tetapi di rumahku, aku memiliki seorang kakak yang sangat pengertian kepadaku, dia baik, jujur, lembut, dan pintar. Tetapi dia dibunuh hanya karena dia memberikan aku sedikit kebahagiaan. Apakah aku memang seorang manusia yang tak perlu kebahagiaan walaupun sedikit saja?

Akhir-akhir ini aku mulai berpikir untuk membunuh mereka semua yang telah menyakitiku.... ya semuanya...

"Ini waktunya." kataku kepada diriku sendiri.

Aku memegang pisau dapur dan aku pun hilang kendali, tetapi aku tidak peduli. Asalkan bisa membunuh orang tuaku itu saja cukup. Dan akhirnya, aku membunuh kedua orang tuaku. Mereka telah membunuh orang yang berharga bagiku... itu tak bisa kumaafkan.

Setelah itu, targetku selanjutnya adalah orang yang telah menyakitiku yang berasal dari sekolahku sendiri, totalnya 6 orang. Di kamar mandi sekolah, aku di bully di sana oleh ke enam orang itu. Aku membunuh mereka dengan pisau yang ada di saku celanaku selagi itu adalah kesempatan. Tak ada yang bisa lolos dariku, semuanya terbunuh. Aku melepaskan pisau dari genggamanku dan tertawa girang... aku puas walaupun ini memang sesuatu yang salah.

Setelah itu, seseorang yang tak ku kenali membuatku pingsan dengan cepat tanpa sepengetahuanku dan membawaku terbang ke langit dan menghilang.

Aku bangun dari pingsan, penglihatan ku yang kabur perlahan-lahan mulai jelas. Yang kulihat hanyalah atap rumah yang terbuat dari kayu biasa dan, ada seorang wanita bertelinga kelinci dan berbuntut kelinci, mencuci piring di samping kamar yang ku tinggali.

"Ini..dimana?...Surga...?Apa aku sudah.. mati?" —itulah yang pertama kali muncul di kepalaku dengan sekejap.

Kemudian wanita kelinci itu melihatku dan masuk ke dalam kamar dengan cepat, tanpa kusadari dia sudah berada di atas wajahku yang menatap ke langit-langit.Apakah telinga kelinci dan ekornya itu asli atau hanya kostum?

"Ohh... kamu sudah bangun ya.." kata wanita kelinci itu,

"Ini dimana?kau siapa?" tanyaku,

"Aku, Sakamaki Usagi, dan ini adalah kediaman keluarga Sakamaki" kata Sakamaki Usagi,

"Dan kenapa ini berbeda dengan dunia yang kulihat sebelumnya?" tanyaku terheran-heran

"Kau akan mengetahuinya suatu saat nanti".

Aku tak menjawab perkataannya dan menanggap kalau semua ini hanya mimpi belaka.

"Siapa namamu?" tanya Usagi. Aku tak menjawab pertanyaan yang dilontarkannya, aku tak mau menggunakan nama terkutuk itu lagi. dan wanita kelinci itu tahu kalau aku tak akan menjawabnya.

"Kalau begitu, namamu sekarang adalah Sakamaki Nakano! Dan ini adalah rumahmu! Selamat datang di keluarga Sakamaki!". Aku tak mau bangun dari mimpi ini.

Tak lama kemudian ada seorang pria yang persis dengan yang kulihat sebelum pingsan tadi. Dia menggunakan headset berlogo api dan terlihat seperti manusia normal pada umumnya. Tapi ada suatu kadal bersayap seperti naga yang ada di dalam dongeng fiksi.

Aku melihat pria itu berjalan dengan santainya dan tersenyum sombong. Dia maju ke arah monster itu dengan santainya meloncat ke perut kadal itu dan meninjunya. Kupikir inilah akhir dari mimpiku, tetapi pria itu mengubahnya dengan membuat bolong perut yang dia tinju. Bagaimana bisa orang yang normal itu mengalahkan satu naga raksasa hanya dengan satu tinjuan ini memang seperti cerita fiksi.

Saat itu juga aku menyadari kalau ini bukanlah sebuah mimpi, karena itu aku berpikir kalau ini mungkin lebih baik dari pada yang dulu.

Satu tahun berlalu, dan aku sudah berumur 13 tahun. Aku mulai pulih dari kehabisan energi, entah kenapa aku bisa pulih selama itu. Tapi aku mulai bisa berbicara, berdiri, dan berjalan. Tapi yang kuinginkan adalah menjadi kuat sekuat ayahku! Karena itu aku akan berlatih darinya.

"Ayah" kata ku

"Ada apa nak?" tanya ayahku, Sakamaki Izayoi

"Aku ingin menjadi kuat sepertimu!" kataku

"Ohhh, terus?" kata ayahku

"Aku ingin ayah melatihku hingga menjadi kuat sepertimu!".

Itulah permintaanku sebelum aku kehilangan ekspresi ku dan perasaanku. Aku mulai sadar, seharusnya aku minta ayahku melatihku saat umur sekitar 10 tahun, tetapi ya... aku diadopsi oleh keluarga ini saat berumur 12 tahun. Tapi ini demi bekal perjalananku, aku tak bisa pergi tanpa persiapan, karena aku ingin mencari tahu siapa diriku sebenarnya.

Sebenarnya, akhir-akhir ini aku selalu bermimpi kalau ada orang yang mirip denganku berdiri di tumpukan mayat. Maka dari itu aku membutuhkan kekuatan sebagai bekal dalam perjalananku mengelilingi dunia untuk mencari siapa dia...

Dan juga mata waktu... aku mendapatkannya saat aku berumur 15 tahun... dan tak tahu alasannya. Aku juga akan perhi mencari jawaban semua misteri yang menghanyutkan ku!

Chapter 2, Ras Ender yang Begitu Mengerikan

Saat aku memulai latihannya, ayahku bilang dia akan melatihku dengan keras. Kupikir itu hanya kiasannya saja, tetapi dia bersungguh-sungguh. Dia melatihku dengan keras seperti memanjat tebing setinggi 1000 meter dari permukaan laut.

Aku lelah tetapi ayahku tidak peduli dan disaat itu pun aku mulai tidak berperasaan ke tubuhku dan tidak hanya itu, perasaanku pun ikut menghilang. Aku tidak tau rasanya sakit, senang, dan sedih. Yang kutahu hanyalah kekuatan untuk mencari arti hidupku dan mengalahkan rintangan yang diberikan alam semesta padaku.

"Baiklah istirahat 5 menit!" kata ayahku, Sakamaki Izayoi.

"Nakano.." —Ayah memanggilku dengan nada yang lembut,

"Ada apa, yah?" jawab ku,Sakamaki Nakano,

"Kau ingin tahu tentang alam semesta, mungkin ini akan membantumu dalam mencari sesuatu yang kamu cari." kata ayahku.

"Keritakan padaku, kumohon." kata ku

"Sebenarnya ada 36 alam semesta di organisasi bernama 'Galaksi' dan masing-masing alam semesta memiliki penguasa tersendiri, seperti alam semesta ini, namanya alam semesta Fantasym. Alam semesta ini dikuasai oleh ayah." Jelas ayahku. Aku terdiam dan mendengarkan penjelasannya.

"Kau pasti terkejut. Sebenarnya ada alam semesta yang belum dikuasai sampai sekarang ini namanya Bimasakti. Kata orang, alam semesta itu memiliki persyaratan yang besar dan memiliki sejarah yang panjang dulu. Ada orang di alam semesta itu yang telah membunuh lebih dari 150 Juta jiwa dan menjadi teror bencana besar di alam semesta itu. Banyak anggota organisasi Galaksi terlibat dengannya dan akhirnya ayah ikut terlibat. Tapi orang itu telah mati ditangan ayah sendiri. Dan setelah itu aku tidak melihatnya lagi." Jelas Ayahku,

"Mungkin cuman segitu saja penjelasannya karena selain itu ayah belum bisa menjelaskannya kepadamu. Maka dari itu, carilah kepingan ingatanmu yang hilang itu dengan berjalan jalan ke alam semesta lain. Ini saran dari ayah, mungkin kamu harus ke alam semesta 'Ender End' dulu karena mata tajammu itu mirip dengan penguasa alam semesta itu, mungkin kamu bisa mendapatkan kepingan ingatanmu yang hilang itu." Jelasnya panjang lebar.

"Perjalananku akan sangat panjang...

"Ayah... Jika kamu mati serahkan alam semesta ini padaku. Mungkin dengan itu saat kamu mati kamu bisa mati dengan tenang. Dan juga perjalanan ku yang pertama akan ke Ender End dulu, firasatku bilang bahwa ada sesuatu yang bisa kutemukan disana." kataku,

"Baiklah terserah padamu. Dan juga ini buku." kata ayahku, menyerahkan buku yang bertuliskan 'Galaksi' di sampulnya.

"Mungkin buku itu dapat membantumu, buku itu terisi oleh informasi tentang semua alam semesta yang ada di organisasi Galaksi. Dan kapan kamu mau pergi?" Kata ayahku,

"Mungkin saat aku telah mempelajari ilmu yang ayah berikan." jawabku.

"Yosh, ayo kita lanjutkan latihannya!" kata ayahku dengan semangat membara. Dan kami pun melanjutkan latihannya.

 

4 tahun setelahnya.

 

Aku sudah berlatih 4 tahun lamanya dan aku sudah berumur 17 tahun. Ini waktunya aku pergi. Aku tidak akan melupakan mereka yaitu orang tua tiri ku yang telah menjagaku dengan sangat baik. Aku bersyukur memiliki orang tua seperti mereka, tetapi ini waktunya pergi.

"Nakano sudah siap pergi?" teriak ibuku,

"Sudah!" jawabku, berlari ke depan rumah

"Ayo ke organisasi itu! kami antar." kata ayahku.

Sesampainya di organisasi itu banyak sekali orang disana. Dan aku bertemu teman ayahku, Obounara Inara, sang penguasa alam semesta mekanik bernama Machinery.

Menurut buku yang diberikan ayahku alam semesta yang dia kuasai adalah alam semesta yang penuh dengan mekanika atau mesin dan menurut buku manusia yang tinggal disana hampir seluruhnya ahli mekanik dan sisa nya pekerja seperti pemadam kebakaran, aku akan kesana suatu hari nanti. Tapi aku harus fokus pada misiku!

"Yo Izayoi! Siapa anak kecil ini?" Sapa Obounara Inara kepada ayahku,

"Yo Inara, dia adalah anak angkatku, yah bisa dibilang bukan anak kandung." jawab ayahku

"Benarkah?..Hai nak siapa namamu?" tanyanya kepadaku

"Namaku Sakamaki Nakano anak tiri dari keluarga Sakamaki." Jawabku,

Disaat setelah aku menjawab pertanyaannya. sebuah kalimat muncul di benaknya. (Anak ini memiliki potensi dan tekad yang kuat ya.... Anak yang menarik.)

"Aku Obounara Inara, salam kenal ya!" katanya

"Baik, salam kenal juga..." kataku.

"Kau merawatnya dengan baik ya Izayoi!"

Setelah itu kami berpisah dengannya dan menuju tempat tujuan.

Saat sampai ditempat tujuan tempat itu tertulis 'Ender End', ya tempat tujuanku. Kemudia aku berpisah dengan ayahku.

Tapi sebelum kami berpisah, ayahku meninggalkan sebuah pesan kepadaku,

"Nakano jaga dirimu ya, dan juga nikamtilah yang alam semesta berikan kepadamu nak!" kata ayahku, aku pun berjanji untuk terus mengingatnya.

Kami pun berpisah tapi aku yakin kami akan bertemu lagi,

"Sekarang waktunya petualangan ku dimulai!" aku bicara pada diriku sendiri.

Aku pun masuk ke portal yang berbentuk persegi itu dan portal itu memberi tahuku cara mentransfer orang ke semesta lain dengan cara melewati sesuatu yang berbentuk seperti selang yang terbuat dari angin. Dan aku pun sampai dengan waktu kurang dari 5 detik.

Sementara itu di suatu tempat di Alam Semesta Ender End

Ratu penguasa, Miyaniku Maname, Alam semesta Ender End memerintahkan seorang wanita dengan rambut buntut kuda kesamping dengan pakaian seperti ninja untuk membawaku ke istana.

Setelah aku tiba, aku membuka mataku dan melihat ke sekeliling, semuanya di tutupi oleh batu aneh. Wanita ninja datang ke hadapanku.

"Kau!" katanya dengan tegas kepadaku. Aku melihat ke arahnya.

"Ada apa?" tanyaku

"Datanglah ke istana kami!" perintahnya

Demi mencari tahu siapa penguasa alam semestanya lebih baik aku menerima tawarannya agar lebih cepat.

"Baiklah." Jawabku.

Wanita itu pun memandu jalanku menuju istana sang penguasa. Aku hanya mengikutinya, tetapi di mengawasiku dengan ketat dan penuh kewaspadaan. Ada yang tidak beres, kenapa dia mengawasi gerak gerik ku dengan teliti?

"Aku tidak akan lari, bawa saja aku ke tempat yang kau sebut itu istana." kata ku,

"Huh... aku tidak akan percaya dengan kata-kataku. Kau seharusnya bersyukur karena aku tak membunuhmu. Jika bukan karena perintah aku pasti sudah menghabisimu!" katanya, penuh peringatan dan ketidakpercayaan,

"Terserah kau saja, tetapi aku akan lari. Arahnya ke arah depan saja kan?",

"Ya istananya ada di depan. Kau mau melakukan apa?" tanyanya penasaran.

Aku menundukkan badanku dan berlari.

"Tunggu!" katanya ketinggalan. Setelah itu diapun menghilang dengan sekejap, berteleportasi ke istana yang kami tuju.

Aku sampai dengan waktu 15 detik, dan wanita yang tadi bersamaku sudah ada di depan gerbang duluan. Sebenarnya kemampuan macam apa yang dimiliki oleh para penghuni di alam semesta ini?.

Menurut buku, para penghuni di Ender End memiliki suatu kemampuan teleportasi dengan cepat, jika sesuatu dilemparkan seperti batu atau anak panah maka para penghuni disini akan berteleportasi dengan cepat dan banyak alasannya bilang refleks. Walaupun itu refleks, tapi itu adalah refleks yang paling sempurna yang pernah kulihat. berbeda dengan ras lain yang menggunakan teknik 'hawa keberadaan' untuk memunculkan refleks mereka. Ras Ender memang yang paling tidak masuk akal.

Chapter 3, Pedang Legendaris Excusifer dan Adik Kandung

 "Ayo, si-silahkah masuk!" kata wanita itu sambil menahan rasa malu.

"Hei, Siapa namamu?" tanyaku

"Namaku?! n-namaku Yamada T-Tohka" katanya. Kenapa dia gugup? bukannya normal untuk mengetahui nama orang yang sudah dikenal?

"Maaf kalau aku berbicara canggung seperti itu, ini karena... itu... anu... aku pertama kali melayani seseorang seperti bilang 'silahkan' dan ini adalah pertama kalinya ada orang yang menamai namaku." kata Tohka

"Jangan memaksakan diri. Kau boleh bersikap seperti biasanya." kataku

"Tidak bisa, aku harus berubah!",

"Kenapa?",

"Ratu bilang ini waktunya berubah, karena kata ratu orang seusiaku seharusnya melakukan hal yang romantis.",

"Dan kamu melakukan hal itu dengan siapa?",

"Aku tidak tahu tapi yang jelas aku mungkin butuh yang namanya pacar atau sesuatu seperti.... kekasih.". Gadis aneh, mungkin ratunya juga aneh.

"Baiklah ayo masuk!" kata Tohka. Tohka maju satu langkah ke depan dan membuka gerbang yang ada di depannya.

Setelah di buka oleh Tohka, kami berdua disambut oleh seorang wanita berambut biru tua yang mengenakan pakaian mewah layaknya ratu.

"Selamat datang di Alam Semesta Ender End." katanya,

"Aku, Miyaniku Maname, sang penguasa alam semesta ini dan juga istana ini menyambut kedatanganmu!" kata wanita bernama Maname itu,

"Terimakasih banyak" jawabku,

"Jadi.. Kenapa kamu membawaku kesini?" tanyaku

"Ah itu.. Itu karena aku ingin bertanya sesuatu." kata Maname

"Tentang apa?",

"Tentang dirimu. Kamu, Sakamaki, apa kamu ingat semua masa lalumu?",

"Tidak, karena itulah aku datang kesini. Firasatku bilang kalau penguasa alam semesta ini tahu salah satu masa lalu ku.",

"Memang benar aku tau siapa dirimu sebenarnya!",

"Karena itu ceritakan padaku masa laluku"

"Tapi sebelum itu, kamu harus menjalani sebuah tes!",

"Tes apa?",

"Sederhana hanya tes kecocokan."

"Kecocokan... apa?",

"Kecocokanmu dengan pedang yang kami miliki. Namanya Excusifer, Aku sudah menguji semua orang penting yang ada di istana ini tapi tidak ada yang cocok. Setelah itu, Ada peramal datang kesini dan meramal masa depan yang berhubungan dengan pedang legendaris ini. Ramalan mengatakan mengatakan kalau ada orang dari alam semesta lain yang akan mencabut pedang Excusifer dari batu Endernya. Karena itu aku ingin kau mencoba mencabutnya untuk membuktikan apakah kau memang orang yang kami cari dan jika kamu berhasil aku akan memberi tahu masa lalumu yang aku tahu." jelas Maname,

"Semuanya?" tanyaku,

"Ya... semuanya yang aku tahu."

"Baiklah aku akan mencoba mencabutnya jika itu menguntungkan ku." kataku,

"Heh... kamu tidak mungkin bisa!" kata Tohka meremehkan ku,

"Kita belum tahu sebelum mencoba.." kataku dengan santai.

Aku pun pergi ke pedang hitam biru tua itu. Biru yang ada di bilah pedang itu menyala seakan memanggilku. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi kepadaku.

Saat aku semakin mendekat, mata waktuku mulai bereaksi. Mataku berputar ke arah yang sama seperti rotasi bumi. Sekarang.. apa yang akan terjadi padaku selanjutnya...

Aku sudah berada di depan pedang Excusifer, memegang genggaman pedang itu dengan keras dan mencoba untuk menariknya dari batu. Dengan kekuatan penuhku aku menarik pedang itu dan secara perlahan pedang itu mulai lepas dari batunya. Semuanya terkejut dan diam senyap. Dan akhirnya aku berhasil menariknya keluar dan tidak terjadi apa-apa. Itu adalah hal yang bagus untuk kudengar. Tempat yang ditonton banyak orang itu seketika senyap dan penuh kaget dan banyak pertanyaan yang muncul dari orang-orang disini seperti, Siapa anak muda itu? monster? Dia berhasil mencabutnya, apa-apaan dia ini?. Aku dapat mendengar mereka bicara seperti itu. Bahkan Tohka terkejut saja terkejut. Sang ratu, terjatuh dari kursinya dan hampir pingsan. Dia segera dibawa ke kamar perawatan segera.

Aku penasaran, kenapa aku bisa menariknya? Siapa sebenarnya diriku ini? Banyak pertanyaan muncul.

Aku berjalan ke pintu keluar menuju ke arah Tohka berdiri dengan Excusifer di genggamanku. Tohka menatapku ketakutan dan tak percaya apa yang dia lihat. Aku menatap Tohka dengan tajamnya. Aku penasaran, apa yang Tohka lihat terhadapku di matanya?

Aku berjalan melewati Tohka dan berjalan lurus ke depan tanpa tujuan. Aku tak tahu harus kemana. Tohka menundukkan kepalanya dan memberitahukanku satu hal.

"Kamarmu memiliki nomor 154." katanya. Aku berhenti melangkah dan melihat ke belakang. Yang kulihat adalah gadis yang sedang menangis menatap ke arahku.

"Kamu ingin ke kamarmu kan? Selamat malam... Nakano.." katanya. Dia berlari melewati ku dan terus berlari ke depan. Apakah aku melakukan kesalahan?

Aku mencari nomor kamar yang diberikan Tohka kepadaku, dan aku menemukannya tetap disebelah kamar nomor 155. Entah kenapa rasanya kamar sebelahku ini... dipenuhi dengan kesedihan. Mungkin hanya imajinasiku saja.

Keesokan paginya pun datang, Miyaniku Maname pun bangun dari tidurnya. Dia melihat keluar dan tak sengaja melihat aku yang sedang berlatih di luar dengan sebuah pohon Ender Sakura. Entah kenapa dia tiba- tiba tersenyum gembira.

Saat di ruang makan aku bertemu dengannya dan juga Tohka dengan wajahnya yang pucat. Ratu pun berbicara, "Baiklah sesuai janjiku aku akan memberi tahu masa lalumu!"

"11 Tahun yang lalu..

Alam semesta Ender End sedang tengah perang dengan alam semesta Netherwath. Ada seorang wanita yang memiliki 2 anak yaitu Miyaniku Maname dan Miyaniku Manabe. Wanita itu sangat sayang pada kedua anaknya. Tapi saat itu terlibat perang yang membuatnya harus mengikuti perang mau atau tidak. Dan juga ada peramal mengatakan kalau nanti suatu hari ada seseorang dari ras Ender yang kuat, tersesat ke alam semesta lain, dan ramalan itu disebut dengan 'Ender Wish'.

"Maname jaga adikmu" kata wanita itu

"Tapi ibu mau kemana?" tanya Maname

"Ibu tidak bisa bilang dan mungkin ibu tidak akan pulang lagi.." kata wanita itu

"Tapi kenapa?" tanya Maname

"Sudahlah yang penting jaga adikmu dengan baik ya."

"Baiklah aku berjanji!" kata Maname.

Tak lama setelah itu..

"Menuju ke portal cepat!" perintah dari ibu Maname

"Loncat ke portal!" perintahnya

"Tapi ibu bagaimana?!" Kata Maname sambil menangis

"Ayolah loncat saja!"

Dengan paksa wanita itu mendorong Maname dan Manabe hingga jatuh ke portal disaat yang sama Maname melihat ibunya dibunuh dan saat itulah Manabe atau Nakano pertama kali melihat darah. Saat sampai keluar portal, ada seorang pria bermata putih bersinar datang dan menghancurkan portalnya. Akan tetapi Manabe terteleportasi ke alam semesta lain dan Maname merasa bersalah karena telah mengingkari janjinya yang dibuat dengan ibunya dan dia bertekad untuk menemui adiknya sekali lagi.

Begitulah ceritanya" Jelas Maname Panjang Lebar.

"Dan siapa itu Manabe?" tanyaku

"Dia itu kamu, Nakano" Kata Maname

"Itu artinya..." kataku dengan tidak percaya

Maname jalan ke depanku dan dengan erat dia memelukku dan bilang, "Selamat datang di rumah, Adikku, Manabe."

Awalnya aku tidak percaya akan hal itu, tapi seketika ada sesuatu yang membuat kepalaku sakit seperti tersengat listrik.

"Sa...kit..." kataku dengan nada kecil kesakitan,

"Manabe?" kata kakakku. Aku terjatuh, tetapi Maname, Kakakku, menangkapku.

Aku mendapatkan memorinya walaupun cuman sebagian tetapi aku mendapatkannya, disaat itu juga aku percaya kalau dia kakakku.

"Dia benar-benar.... kakakku..." kata ku.

Seketika ruangan itu senyap dan yang lain terkejut akan kenyataan itu. Dan Tohka pun mulai bicara,

"G-Gak mungkin Ratu bilang padaku adiknya telah tiada, kamu pasti berbohong!!"

"Aku tidak berbohong" jawabku

"Ya benar dia tidak berbohong, buktinya dia bisa mencabut pedang itu!" kata Kakakku dengan tegas,

"Gak dia itu sudah jelas berbohong!". Ada satu hal yang janggal dari Tohka, mengapa dia membantah argumen penuh fakta itu?

Malam pun tiba aku baru saja mandi dan ingin ke kamarku, secara tak sengaja aku bertemu Tohka duduk di tangga dengan raut wajahnya yang pucat dan sedih.

"Hei, Tohka." sapaku,

"Hmm?" —gumamnya,

"Sebenarnya aku punya satu pertanyaan untukmu" kataku,

"Apa?" tanya Tohka

"Apa hubunganmu dengan Mana-- maksudku, kakakku?" Tanyaku,

"Aku dan dia sudah kenal sejak kecil. Aku dulu ras yang terancam punah yaitu Ras Kelinci Bulan tetapi campuran dengan ras Ender." katanya,

"Dia bercerita tentang kejadian itu dan aku berjanji padanya agar selalu disisinya di situasi apapun. Tapi..." —hentinya,

"Tapi?",

"Tapi dia masih berharap kedatanganmu sampai suatu ramalan datang dan hari itu adalah hari yang kutakuti. Hari itu pun tiba. Aku sempat berpikir apakah aku akan berpisah dengannya? apakah ini akhir dari hubungan kami? aku pun ketakutan karena hal itu. Aku takut hubungan kami akan putus dan--" Jelas Tohka ketakutan. Aku pun menyela penjelasannya.

"Jangan khawatir aku tidak akan mengajaknya kemanapun.",

"Kenapa?",

"Karena perjalananku masih panjang. Yang Kakakku berikan memang memoriku tapi itu cuman sebagian.",

"Sebagian?",

"Ya, sebagian. Aku mendapatkan mimpi dimana ada seseorang yang berdiri di atas tumpukan mayat yang banyak. Aku harus tahu siapa dia, kenapa dia ada di dalam mimpiku. Karena itu gak udah khawatir." kataku menenangkan Tohka.

Dengan cepat Tohka memelukku dengan erat.

"Terimakasih terimakasih, Nakano!" Dengan gembira yang diselimuti tetesan air mata.

Tohka tertidur dalam pelukanku, dan aku pun mengantarnya ke kamar nomor 155. Aku memilih kamar itu, karena aku merasa itu kamarnya Tohka.

Aku berjalan masuk ke kamar nomor 155 adalah kamar milik Tohka. Dan aku melihat kalau Kamar itu adalah... kamar Tohka.

Aku mengantarkan Tohka ke ranjangnya. Aku mencium dahinya.

"Selamat malam..".

Aku pun berjalan keluar kamar Tohka dan tidur di kamarku yang berada disampingnya.

Dengan cepat, pagi hari tiba. Saat pagi, aku mendengar suara berisik dari kamar samping. Seseorang pun berteriak.

"Tohka diculik!". Aku terkejut dan menyalahkan diriku sendiri. Demi menebus kesalahan, aku memutuskan untuk menyelamatkan Tohka.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!