NovelToon NovelToon

Tak Sampai

Perceraian

"Ceraikan aku jika kau selalu menuruti perkataan mereka tanpa mengerti perasaanku " Ucap Mirna

"Apa yang kamu katakan dulu kamu yang memaksa menikah bukan aku, lalu sekarang apa?"Tanya Rudi

"Semua yang kita lakukan karna keterpaksaan maka ceraikan saja aku sekarang apa lagi yang kau cari aku tak akan meminta apapun ambilah semuanya, aku hanya akan membawa anakku saja" jawab Mirna

"kau tega memisahkan aku darinya?" tanya Rudi

"Lalu kamu, apa kamu tega membuatku tersiksa dan semakin hari akan gila karna kelakuanmu dan keluargamu"jawab Mirna

"Memang apa yang aku lakukan?" Tanya Rudi

"kau pikir saja apa yang kamu lakukan, jika kamu tak menceraikan aku maka suatu saat nanti terimalah mayatku di rumahmu"ancam Mirna.

Dan malam itu terjadilah perceraian antara Mirna dan Rudi dengan syarat Mirna dan sang anak menginap dan akan di antar besok pagi.

Malam yang terasa sunyi menjadi saksi pilunya tangis wanita muda berumur 22 tahun itu, menjadi bukti betapa beratnya ia mengambil keputusan perpisahan ini.

Malamnya ia menangis seorang diri meratapi bagaimana nasibnya dan sang putra yang harus hidup terpisah tanpa orang tua lengkap, bukan tanpa alasan ia ingin berpisah, bukan tanpa alasan ia ingin mengakhiri semuanya, tapi keadaan yang membuatnya memilih untuk pergi keadaan sulit yang membuatnya tak mampu bertahan dan terpaksa mengakhiri.

pagi pagi sekali seperti janjinya saat seisi rumah besar berangkat bekerja seperti biasa mantan mertuanya akan berangkat bekerja, mertua perempuannya membuka usaha menjual emas yang cukup terkenal di kota dan kalangan sosialita.

Sedangkan yang laki laki membuka usaha bengkel yang cukup terkenal dengan sepuluh kariawan handal yang siap membantu.

Saat rumah tengah sepi tak ada satupun orang dengan mengendarai mobilnya ia mengantar mantan istrinya pulang sekaligus menyerahkan tanggung jawab kembali kepada sang bapak, sesampainya di sana mereka di sambut dengan gembira semua kluarga yang sedang berkumpul di ruang tamu.

Apalagi melihat anak gambul dan imut berusia lima bulan yang ada di gendongan ibunya, sang nenek lasung mengambil cucunya dan menciumnya di sambut sang bapak, kakak dan keluarga yang lain, pemandangan itu membuat Mirna terenyuh sekaligus ingin mati saja rasanya tak sanggup melihat tatapan kecewa keluarganya terhadapnya.

"Nak mari duduk, Mirna ajak suamimu duduk nak"ucap bapaknya joko seraya memangku cucunya.

"Eh iya pak, kebetulan ada yang ingin saya sampaikan pak buk"jawab Rudi

"Eh nak Rudi jangan buru buru ini minum dulu kopinya"ucap ibu mertuanya Maheswari langsung duduk setelah mendengar perkataan dari menantunya.

"Eh iya bu, terimakasi gak usah repot repot" jawab rudi tak enak hati

"loh kok repot sih, kamu ini kayak orang lain saja" ucap ibu tertawa yang di sambut tawa sang bapak.

Sedang Mirna hanya menunduk tak berani mengangkat kepalanya, sebenarnya ibu dan bapaknya curiga melihat mata Mirna yang sembab, tapi ia tak berani bertanya takut dikira terlalu mencampuri rumah tangga sang anak hingga mereka diam saja dengan pikiran masing masing.

Hingga tak lama terdengar suara ketukan pintu yang tidak tertutup diiringi salam, ternyata yg datang kakak laki laki Mirna Suryo yang lansung di jawab semuanya.

"eh Rudi, udah lama ayok kermuah" ucap sang kakak sambil mengambil ponakkannya dari pangkuan bapaknya.

"Eh iya bang" jawab rudi sungkan.

perceraian 2

Melamun itu yang Mirna lakukan sekarang, mempertanyakan nasibnya seorang diri yang merasa teramat rapuh. tapi apa yang harus dia lakukan,semua sudah terlanjur ia telah mengambil keputusan ini, masih teringat di benaknya bagaimana kejadian tadi pagi, bagaimana terkejutnya keluarga besarnya menerima berita mengejutkan dari sang anak dan menantunya.

Setelah kedatangan sang kakak Rudi menyampaikan maksud dan tujuannya datang.

"bapak ibu mohon maaf yang sebesar besarnya kedatangan saya dan Mirna kemari untuk memulangkan Mirna" ucapnya terjeda

dan dalam satu tarikan nafas ia mengatakan.

"saya dan Mirna bercerai" semua terdiam mendengar kata CERAI dari mulut rudi, bagai di sambar petir hati Mirna saat itu, ia yang menginginkan ia juga yang ingin mati rasanya apalagi saat melihat raut keputus asaan mantan suaminya, ia tau mantan suaminya sedang menahan air mata.

Tidak seperti dirinya yang telah sesegukan menangis meratapi nasibnya dan anaknya, sungguh sesak dadanya, seandainya semua dapat di putar kembali ia lebih memilih tak pernah dilahirkan dari pada hidup memberi derita untuk sang putra.

pagi itu berbagai nasihat ia dan mantan suami dapatkan dari keluarga besarnya. ada juga yang menyalahkannya karna meminta perceraian ini, Rudi memang tak mengatakan kalau itu keinginannya tapi keluarganya tau bagaimana keras kepalanya dia.

Sekali lagi dia hanya merenung sambil sesegukan di kamarnya, sesekali melihat sang putra yang telah tertidur setelah ia susui. sungguh malang nasibnya, apa mau di kata semua telah terjadi menyesal juga percuma tapi tetap saja ia sedikit menyesal memikirkan nasib sang putra.

Di belainya rambut anaknya sambil sesekali di ciumnya keningnya, ia berdoa semoga kelak anaknya bisa mengerti dan paham kenapa perceraian ini bisa terjadi.

Bahkan iapun menutup mulutnya menggunakan tangan, ingin berteriak ingin membunuh saja dirinya yang tak berguna ini andai ia tak memikirkan nasib putranya,

"oh tuhan sakit sekali" ucapny pelan sambil memukul mukul dadanya.

"Beginilah rasanya tuhan padahal baru tadi rasanya aku dan dia bercanda dan tertawa" gumamnya pelan.

Entahlah apa yang harus ia lakukan sekarang enam tahun mereka bersama, berbagi canda suka dan tawa tapi sekarang enam tahun bukan apa apa kalah dengan rasa sakit dari pembagian tahun saat mereka mulai saling mengikat dengan janji skral pernikan.

Sejak saat itu semuanya telah hancur bukan karna kehadiran orang ketiga tapi karna orang tuanya dan keluarganya yang terlalu ikut serta dalam rumah tangga sang putra.

kini semua hancur hanya karna harta dan tahta, kini semua telah hancur rumah tangga yang ia pertahankan telah hancur, ia HANCUR.

Kini ia bagai orang gila menangisi keadaan rambut bergelombang yang ia cat sedikit pirang yang mulanya tertata rapi kini telah tak berbentuk lagi, matanya yang indah dengan bulu lentik itu kini begitu sembab tak cantik lagi, hidung mancungnya merah dengan dres selutut yang kerahnya basah karna air mata.

Kini ia menangis sendiri lagi, kini ia sendiri lagi tanpa ada sang pujaan hati yang semula selalu di sisi. memang semenjak mereka menikah mereka selalu bersama, sang suami yang membuka usaha kafe dan ia yang selalu membantu sang suami. dulu kafenya di modali mertuanya, ia dan Rudi membuka Kafe kecil hingga mereka cukup berhasil membuka cabang di berbagai daerah, hingga kafenya cukup terkenal di kalangan masyarakat.

Apa salahku

Di lain sisi laki laki dengan tubuh tegap hidung mancung rahang keras alis tebal mata yang sedikit sipit bibir yang sedikit tebal sedang merenung di sisi ranjang menghadap balkon kamarnya.

semenjak mengantar anak dan mantan istrinya tadi pagi, ia tertidur dan meninggalkan pekerjaannya, ia teramat pusing, kepalanya hampir pecah memikirkan nasib rumah tangganya. tidak ada angin tidak ada hujan istrinya yang menemaninya dari nol, dari ia yang tak punya apa apa yang tau hanya minta kepada orang tuanya semenjak mengenal Mirna ia mulai mau bekerja.

kadang ia menjaga toko ibunya, kadang membantu ayahnya kadang menjaga keponakannya membantu kakaknya mengurus kafe tapi sekarang semua telah Sirna, ia merasa sendiri istrinya tempatnya bermanja, istrinya tempatnya mengadu, istrinya yang selalu ada untuknya kini meninggalkannya bahkan anaknyapun di bawa olehnya.

Malamnya setelah mendengar ceramah panjang kali lebar keluarganya ia kembali merenung, apa kesalahannya hingga istrinya tega meninggalkannya apa karna orang ketiga, ia menggeleng seperti berkata "tidak mungkin ia begitu aku tau dia setia" atau kekurang materikah itu lebih tidak mungkin lagi pikirnya. karna ia tau istrinya bukan wanita materialis terbukti, dulu istrinya terbilang cukup mandiri meski berasal dari keluarga sederhana, lalu apa kita kira penyebabnya.

Memikirkan semua itu ia rasanya ingin menangis saja, bahkan bajunya pun belum ia ganti, sepatunya pun belum ia lepaskan, untuk makan saja rasanya ia tak selera ia terus memikirkan istri dan bagaimana nasib anaknya yang masih terlalu kecil, ia mengambil HP-nya di atas nakas ingin menghubungi istrinya, lebih tepatnya mantan istri. mengingat kata mantan ia ingin menangis lagi emang miris nasibnya.

Di genggamnya hpnya di carinya no mantan istrinya saat ingin menekan membuat panggilan di urungkan lagi, itu yang ia lakukan berkali kali hingga ia jenuh.

Lalu ia menghubungi seseorang,"Tutttttt Tuttttt, hingga dua kali panggilan baru di anggkat.

"hallo Rud, Rudi ada apa kok diam" terdengar suara dari sebrang karna sang penelpon tak kunjung bersuara, tapi tak lama kemudian terdengar Islak tangis hingga membuatnya bingung.

"rud , kamu kenapa kok nangis bro kayak cewek aja"ledeknya

"pang Mirna minta cerai pang sekarang aku sama dia udah cerai"ucapnya masih sesegukan, ya dia Rudi Rahardian anak dari ibu Mimi Saputri dan pak Edo Rahardian yang terkenal akan keangkuhan dan sipat keras kepalanya.

"loh kok bisa rud"tanya Irpan, dia sahabat Rudi sejak SD sampai kuliah mereka selalu bersama bagai sandal sama talinya di situ ada Rudi di situ ada Irpan.

"aku juga gak tau pang kalok aku gak mau katanya dia mau bunuh diri pang, kamu kan tau Mirna orangnya kayak gimana klok udah marah dia nekad, aku takut dia bunuh diri trus aku terpaksa ceraiin dia" jawab Rudi

"Sabar rud besok aku otw ke Bandung klok urusan di Jakarta udah kelar, kamu yang sabar ya" ucap Irpan menenangkannya.

"Thnks bro gue lagi butuh Lo sekalian ajakin temen yang lain besok lasung ke kafe gue ya, gue pusing di rumah kepala mau pecah rasanya" jawab Rudi

"ok rud, gue tutup ya" Tutt Irpan memutus sambungan setelah di setujui Rudi.

Setelah sambungan tertutup ia mencoba memejamkan matanya hingga lelah menagis iapun tertidur.

jangan salah mengira laki laki tak menangis dia bukan supermen seperti lagu anaknya Ahmad Dhani.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!