NovelToon NovelToon

Jerat Mafia Hareudang

JMH BAB 1 - Awal Mula

...~°••°~...

Seorang gadis cantik tengah berjalan ke arah pintu keluar bandara internasional Charles de Gaulle, Perancis.

Sudah ada mobil jemputan yang menanti kedatangannya.

"Flower Ocean Hoult?" tanya sang supir saat melihat gadis itu mendekat padanya.

Gadis berambut panjang kecoklatan itu tersenyum manis sekali pada sang supir. "Panggil saja Flo!"

"Baiklah. Nona Flo, mari saya antar ke apartemen," ucap sang supir yang bernama Gerald itu.

Gerald mendapat perintah sebelumnya untuk mengawal Flo yang kabur dari London dan pergi ke Perancis.

Bukan tanpa alasan, Flo menolak perjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tuanya. Flo memang sudah berusia 25 tahun tapi dia masih ingin mengejar karirnya untuk menjadi perfumer atau peracik parfum yang terkenal.

Orang tua Flo yang tidak sabar menimang cucu mengatur perjodohan untuk putrinya tapi Flo justru kabur ke Perancis.

Sebagai anak pertama dari dua bersaudara, Flo memang cukup perfeksionis dan tidak mau mengandalkan kekuasaan orang tuanya. Dia merintis bisnis parfumnya dari nol tanpa bantuan siapa pun. Flo menjadi wanita mandiri dan tidak butuh siapapun termasuk kekasih apalagi suami.

"Jadi daddy ku yang mengirim mu untuk mengawasiku seperti anak kecil, 'kan?" tanya Flo saat dalam perjalanan.

"I--iya, Nona. Tuan Grey tidak mau terjadi sesuatu pada putrinya," sahut Gerald.

Walaupun kabur, Flo tetap mendapat pengawasan. Grey sang daddy memberi waktu Flo untuk berpikir dan saat Flo pulang nanti, Grey harap putrinya sudah bersedia menikah.

"Aku berencana akan tinggal cukup lama di sini, aku ingin melakukan riset lebih banyak tentang aroma parfum," jelas Flo.

Gerald tersenyum melihat gadis cantik itu, sedari tadi dia mencium aroma yang memanjakan indera penciumannya.

"Saya belum pernah mencium aroma parfum seperti yang Nona pakai," komentar Gerald kemudian.

"Aku memang peracik parfum tapi aku tidak pernah memakai parfum, yang tercium adalah aroma alami tubuhku," sahut Flo yang memang mempunyai kelebihan unik.

Flo berambisi ingin menjadikan aroma tubuhnya menjadi parfum agar semua orang bisa beraroma sama dengannya.

...~°••°~...

Seminggu berlalu, Flo bersiap ke hutan Compiègne untuk mencari bunga langka yang akan dia jadikan riset.

"Saya mendengar ada satu suku yang tinggal di hutan itu, berhati-hatilah, Nona," ucap Gerald memberi peringatan.

"Suku Ura? Aku juga mendengarnya," sahut Flo yang merasa jika suku itu tidak berbahaya, toh dia hanya sebentar saja ke hutan karena bunga langka yang dia cari hanya berada di sekitaran danau.

Saat sampai, Flo ingin pergi sendirian saja, dia tidak mau ditemani oleh Gerald.

"Aku mempunyai peta hutan ini jadi jangan khawatir," ucap Flo yang ingin menikmati waktunya sendirian.

"Tapi di hutan ini tidak ada sinyal, Nona." Gerald berusaha tetap ikut dengan Flo.

"Aku hanya sebentar saja!" Flo tetap menolak dan pergi sendirian.

Berbekal peta hutan di tangannya, Flo mencari danau yang dia cari.

Flo terus berjalan menyusuri jalanan hutan sampai dia merasa kaget karena tiba-tiba dari belakang, tangannya dicekal seseorang.

"Akh!" teriak Flo yang langsung membalik badannya.

Saat Flo membalik badan, dia melihat sosok lelaki tampan dengan tubuh kekar yang masih mencekal tangannya. Lelaki itu memakai baju yang tidak biasa.

"Maaf Nona tapi maukah kau menikah denganku?" tanyanya tiba-tiba.

"What!?" Flo semakin kaget. "Aku tidak mau!"

Lelaki itu menyeringai. "Tapi aku memaksa!"

"Kau gila ya?" Flo berusaha melepaskan diri tapi tubuhnya justru diangkat seperti karung beras oleh lelaki misterius itu.

Flo dibawa ke sebuah tempat yang sudah banyak orang dengan pakaian yang aneh.

"Aku membawa calon istriku," ucap lelaki misterius yang membawa Flo secara paksa.

Dari kerumunan orang-orang yang ada di sana, keluar sosok lelaki yang merupakan kepala suku.

"Aku akan menikahkan kalian," ucap kepala suku itu.

JMH BAB 2 - Sial atau Beruntung

Axe Leory Blancet seorang ketua mafia yang mengincar suku Ura karena suku itu mempunyai artefak yang dia butuhkan.

Konon artefak itu bisa membuat pemiliknya berjaya, kebetulan klan mafia Axe baru saja runtuh karena ada seorang pengkhianat yang bekerja sama dengan kubu musuh.

Axe ingin membangun klan mafianya lagi, sayangnya untuk memiliki artefak itu, sang pemilik harus mempunyai seorang pendamping.

Sudah beberapa hari Axe tinggal bersama suku Ura dan anehnya ketua suku tidak keberatan memberikan artefak yang Axe inginkan.

"Aku harus menemukan calon istri," gumam Axe yang bermaksud ingin kembali ke kota, dia akan mencari wanita bayaran untuk Axe ajak menikah.

Tapi saat melewati jalan keluar hutan, Axe mencium aroma yang tidak pernah dia cium sebelumnya. Lelaki itu mencari sumber aroma itu dan mendapati seorang gadis tengah berjalan sendirian di hutan.

Axe berusaha mendekat dan langsung mencekal tangannya yang membuat gadis itu berbalik menatapnya.

Saat gadis itu berbalik sebenarnya Axe juga terkejut karena melihat gadis yang sangat cantik, Axe sampai berpikir jika gadis itu adalah peri hutan.

"Maaf Nona tapi maukah kau menikah denganku?" tanya Axe to the point.

"What!?" Gadis itu berteriak. "Aku tidak mau!" tolaknya.

Axe malah berseringai. "Tapi aku memaksa!"

"Kau gila ya?" Gadis itu berusaha melepaskan diri tapi tubuhnya justru diangkat seperti karung beras oleh Axe.

Axe membawa gadis itu ke tempat suku Ura berada.

"Aku membawa calon istriku," ucap Axe yang membawa gadis yang baru saja dia temui dan dipaksa untuk menikah dengannya.

Kepala suku tersenyum puas. "Aku akan menikahkan kalian," balasnya.

...~°••°~...

"Sekarang kalian resmi menjadi sepasang suami dan istri," ucap kepala suku.

Hari itu Flo dan Axe menikah dengan tata cara suku Ura. Flo sudah berusaha menolak dan kabur tapi dia ditahan dan tetap dipaksa menikah.

Dug!

Flo menendang kaki Axe saat proses pernikahan selesai. Gadis itu mengambil kalung bunga yang ada di lehernya kemudian melemparnya pada Axe.

"Aku tidak pernah menganggap pernikahan ini sah!" teriak Flo kesal setengah mati.

Flo ingin pergi meninggalkan hutan itu tapi langkahnya ditahan oleh Axe. Lelaki itu kembali menggendongnya dan membawa Flo ke salah satu pondok, tempat dia tinggal selama bersama suku Ura.

"Apa yang kau ingin lakukan?" tanya Flo ketakutan saat melihat Axe yang membuka bajunya di sana.

Axe tidak menjawab dan terus melepas pakaian yang terasa tidak nyaman karena dia memakai pakaian dari kepala suku.

Sampai Axe melepas penghalang terakhirnya yang membuat Flo memalingkan wajahnya. Gadis itu bisa melihat jelas alat reproduksi Axe yang menggantung.

"Dasar tidak tahu malu!" maki Flo. Sekarang otak sucinya terkontaminasi oleh benda panjang itu. "Apa itu sejenis terong bangsa romawi?"

Axe mendengar samar-samar ucapan Flo, dia hanya terkekeh melihat respon gadis yang sudah menjadi istrinya itu, walaupun pernikahan mereka dilakukan dengan tata cara suku Ura tapi Axe menganggap Flo sah menjadi istrinya.

"Apa kau sudah selesai?" tanya Flo gusar.

"Hm." Axe menjawab setelah memakai celana panjangnya, dia masih bertelanjang dada dan mendekati Flo. "Jadi namamu Flower?" tanyanya.

"Apa pedulimu! Aku ingin pergi dari sini, sepertinya hari ini aku bernasib sial!" balas Flo dengan ketus.

Axe meraih dagu Flo yang membuat mereka saling beradu tatap. "Kau justru sangat beruntung!"

JMH BAB 3 - Hak Suami

Sebelum kembali ke kota, Axe menemui kepala suku dan meminta artefak yang dia inginkan.

"Apa yang kau inginkan, Demon pasti akan meminta balasannya," ucap kepala suku memberi peringatan.

Axe tidak terlalu menanggapi hal itu karena dia lebih fokus pada artefak di tangannya. Axe segera memasukkan artefak itu dalam tas ransel yang dia pakai kemudian dia berpamitan pada kepala suku.

Setelah itu, Axe mencari keberadaan Flo yang ternyata gadis itu sudah keluar dari hutan duluan.

Flo meninggalkan Axe saat lelaki itu menemui kepala suku. Flo buru-buru keluar dari hutan dan mencari Gerald yang menunggunya.

"Nona, kemana saja? Ini sudah hampir seharian," ucap Gerald yang mencemaskan keadaan Flo sedari tadi.

"Yang aku inginkan sekarang hanya pulang!" Flo langsung masuk ke dalam mobil dan meminta Gerald untuk meninggalkan hutan.

Flo menganggap jika hari ini tidak pernah ada.

Sesampai di apartemen, Flo segera membersihkan diri dengan menggosok seluruh badannya di pancuran shower.

"Aku harus buang sial!" gerutunya. Tapi sedetik kemudian dia kembali mengingat terong bangsa romawi milik Axe yang tak sengaja dilihatnya.

"Aaaaa...." Flo berteriak mengingat hal yang tak akan pernah bisa dia lupakan seumur hidupnya.

Sementara Axe sendiri kembali ke markasnya yang tersisa di mana ada sebuah kedai yang menjual ayam tapi di dalam kedai itu ada ruangan bawah tanah, tempat Axe bersembunyi sekarang.

Axe terus memandangi artefak yang berbentuk panjang dengan ukiran kuno yang ada di tangannya. Dia bersumpah akan membalas kehancuran klan mafianya.

"Awas kau Kenzo!" geram Axe mengingat mantan orang kepercayaannya yang justru mengkhianatinya.

Kenzo mengambil para anak buah dan markasnya kemudian membentuk klan mafia yang baru. Sebagai hacker handal dan juga bekerja sama dengan kubu musuh, membuat Kenzo dengan mudah menggulingkan kejayaan Axe. Apalagi Kenzo mengenal Axe luar dalam.

"Black Shadow pasti akan bangkit lagi!" ucap Axe penuh tekad. Dia menggenggam artefak yang dia pegang sampai artefak itu mengeluarkan cahaya hijau yang berarti Demon yang berada pada artefak kini menyatu dalam diri Axe.

Axe mengumpulkan para anak buahnya yang masih setia dan mereka menempati markas berkedok kedai ayam. Jadi sambil menunggu bos mereka, para anak buah Axe yang jumlahnya tak lebih dari dua puluh orang menjual ayam sebelum melakukan misi.

"Bos..." panggil salah satu anak buah Axe yang bernama Robin.

Robin membawa semangkuk ayam dan ingin bosnya mencicipi ayam itu. "Ini adalah resep baru, Bos!"

Kebetulan Axe sangat lapar setelah petualangan yang dia lakukan di hutan. Lelaki itu mengambil ayam pemberian Robin dan memakannya.

"Lebih enak dari sebelumnya," komentar Axe yang membuat Robin senang bukan kepalang.

"Bungkuskan satu!" perintah Axe kemudian.

Robin mengerutkan dahinya bingung sampai Axe berkata lagi. "Aku akan pergi menemui istriku!"

"A--apa? Bos sudah menikah?" tanya Robin tidak percaya.

"Ya begitulah, istriku kabur! Aku akan mendatanginya," jawab Axe sambil bersiap-siap untuk menemui Flo.

Setelah menyatu dengan Demon, Axe jadi tahu di mana keberadaan pendampingnya tanpa harus bersusah payah mencarinya.

Dengan berbekal satu bungkus ayam resep terbaru, Axe menemui Flo yang berada di apartemen.

Tanpa bertanya pada resepsionis, Axe langsung menuju unit apartemen Flo. Dan saat sampai lelaki itu memencet bell apartemen gadis yang dia anggap istrinya.

Flo yang berada di dalam mengira jika itu adalah kurir makanan yang mengantar pesanannya jadi gadis itu langsung membuka pintu tanpa ragu.

"Kau!" pekik Flo saat melihat lelaki yang memaksanya untuk menikahinya di hutan. "Mau apa kau kemari?"

Axe tersenyum penuh arti. "Aku ingin meminta hakku sebagai suami!"

...~°••°~...

Catatan Author :

Artefak : benda arkeologi atau peninggalan benda-benda bersejarah.

Demon : makhluk supernatural yang bukan merupakan manusia dan biasanya digambarkan jahat. (Iblis atau Setan)

Black Shadow : nama klan mafia Axe.

Ceritanya berbau supernatural dan mistis ya guys😅

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!