NovelToon NovelToon

Wedding Secrets

Gadis menyebalkan.

"Apa mah! menikah? Cherryl gak mau ah aku kan masih sekolah. masa di suruh nikah?" tolak Cherryl gadis berusia 17tahun yang masih duduk di kelas 3 SMA .

"Tapi sayang, ini wasiat dari mendiang kakek kamu loh. dia sudah berjanji akan menjodohkan kamu sama cucu temannya." seru mamah Dewi, sembari menyiapkan sarapan untuk putri semata wayangnya itu.

"Ih, mamah kakek yang bikin perjanjian kenapa aku yang repot sih, lagian kenapa mesti Cherryl yang di jodohin kan aku masih muda. masih sekolah masa udah di suruh nikah." protes Cherryl pada sang ibu, sambil mengunyah roti isi buatan ibunya

"Kalau bukan kamu, lalu siapa lagi sayang?"

Cherryl menarik nafasnya dalam "Kan ada Tante Ajeng, kenapa kakek gak nulis wasiatnya buat jodohin Tante Ajeng aja."

"Sayang, anaknya temen kakek itu perempuan mana bisa di jodohin sama Tante Ajeng, kebetulan sekarang cucu teman kakek itu laki-laki jadi cocok untuk di jodohkan untuk kamu." jelas mamah Dewi.

"Cherryl gak mau ah, kenapa sih mamah aneh banget. di saat orang tua yang lain dukung anaknya buat ngejar cita-cita, mamah malah nyuruh aku nikah muda."

"Ya, mau gimana lagi. namanya juga wasiat ya harus di penuhi."

"Mah, inikan jaman modern. kenapa masih percaya takhayul, lagian kakek juga udah lama kok meninggalnya jadi gak akan terjadi apa-apa jugakan kalo gak di penuhin."

"Hus, kamu kalo kata orang tua dulu. pamali kalo ada wasiat dari orang tua yang gak kita penuhin. kasian nanti mendiang kakek kamu jadi gak tenang di alam sana."

"CK, Cherryl gak percaya sama hal begituan. pokoknya Cherryl mau sekolah dulu, kuliah dulu gapai cita-cita Cherryl dan bikin mamah bangga." ungkap Cherryl, tersenyum sembari membayangkan dirinya akan sukses di masa depan.

"Meskipun kamu, menikah Sekarang kamu bisa kok lanjutin sekolah dan kuliah."

"Ish, mamah jangan ngada-ngada deh. pokoknya Cherryl gak mau titik." tolak Cherryl dengan keras

"Tapi, ini demi kebaikan kamu sayang."

"No!!! mah, ini bukan untuk kebaikan Cherryl ini untuk kebaikan mamah, udah ah Cherryl udah telat nih. mamah sih ngomongin Mulu nikah-nikah jadi aku telatkan." omel Cherryl pada mamah Dewi, ia mengecup kedua pipi ibunya dengan hangat dan berpamitan pergi ke sekolah.

"Hati-hati, jangan ngebut bawa mobilnya!" teriak mamah Dewi pada putrinya itu

"Iya, mah! Cherryl pergi dulu bye.."

"His, anak jaman sekarang. Susah sekali kalau di kasih tau, aku harus cari cara agar Cherryl mau menerima perjodohan ini." gumam mamah Dewi, yang kemudian ia berlalu masuk kedalam rumah, setelah melihat mobil putrinya meninggalkan halaman.

***

Sekolah SMA HARAPAN BANGSA

pukul. 08.05

Suara bell sekolah, telah berdering lima menit yang lalu. Cherryl yang baru saja memarkir kendaraannya dengan tergesa turun dari mobil dan berlari menuju pintu gerbang sekolah yang sudah tertutup itu.

"Mau kemana,Lo?" tanya seorang siswa tampan, bertubuh atletis yang berjaga di depan gerbang sekolah

"Ijinin, gue masuk ya sekali ini aja please." pinta Cherryl pada, pria bernama Clay Dhanuendra, yang merupakan seorang ketua OSIS dan ketua tim basket di sekolah tersebut, ia adalah pria terpopuler di kalangan murid-murid sekolah tersebut. selain tampan Clay juga di kenal sebagai siswa yang cerdas, rajin dan disiplin. membuat semua siswi dari kelas sepuluh sampai seangkatannya selalu mengaguminya terkecuali, Cherryl.

Gadis yang, memiliki tinggi badan 160 cm itu, tidak pernah tertarik sama sekali pada Clay, gadis yang menyukai warna pink itu lebih tertarik pada seorang guru olah raga yang tak kalah tampan dari pria yang kini ada di hadapannya.

"Lo gak liat, ini udah jam berapa?" tanya Clay dengan nada ketus.

"Yaelah, gue telat cuman 5 menit aja kali." timpal Cherryl, mengerlingkan manik matanya

"Meskipun lima menit, tetep aja Lo telat."

"His, buka aja kenapa sih? gue ada praktek olah raga tau."

"Gue, gak peduli. mending lo pulang lagi sana."

"Dih, kok ngusir Lo pikir ini sekolah milik nenek moyang Lo apa."

"Lah, Lo lupa kalo ini sekolah kakek gue yang bangun."

Cherryl menggaruk kepalanya yang tidak gatal, ia baru ingat jika Clay adalah cucu dari pemilik sekolah tersebut

"Hehe, iya ya gue lupa." kekeh Cherryl polos

"CK, ngapain gue senyum sih. cepetan bukain gerbangnya."

"Gak, bisa Lo harus patuh pada peraturan tata tertib sekolah, yang udah tertulis jika siswa terlambat satu menit maka siswa di larang masuk." jelas Clay ia membacakan ulang tata tertib sekolah, membuat Cherryl jengah

"Stoopp!!!! iya gue tau sama peraturan sekolah, ini tapi please sekali ini aja ya." pinta Cherryl dengan memelas

"Gue bilang, gak bisa ya gak bisa. Lo tinggal balik lagi aja susah banget sih." dengus Clay. kesal karena Cherryl terus mendesak masuk sembari menggebrak-gebrakan pintu gerbang tersebut

"Ih, rese banget sih Lo jadi cowok."

desis Cherryl.

"Bodo!!"

"Bukain!!!"

"Gak!"

"Bukain gak? kalo enggak gue-," terpotong

"Kalo enggak, apa? Lo mau apa, hah?"

"Em, gak ada sih. tapi please bukain sekali aja ijinin gue masuk ya."

"Heh, Lo gak denger pangeran Clay, gue ngomong apa. Lo itu gak bisa masuk karena telat. maksa banget sih jadi orang." sahut Tiara sembari bergelayut manja di lengan Clay, Tiara adalah wakil ketua OSIS, sekaligus ketua tim cheerleader. dia selalu menarik perhatian seluruh siswa laki-laki baik di sekolah maupun di luar sekolah. Tiara sangat menyukai Clay, meskipun Clay selalu menolaknya mentah-mentah, tapi Tiara pantang mundur untuk mendapatkan cinta Clay.

"Apa sih, Lo ikut campur aja. pangeran-pangeran lebay banget sih." dengus Cherryl

"Lo, berani sama gue, hah."

"Kenapa juga, gue gak berani sama Lo. sama-sama manusia makan nasi, apa yang mesti gue takutin dari Lo."

"Oh, jadi Lo nantangin gue?"

"Diam!!!" teriak Clay, membuat kedua gadis yang terlibat cekcok itu terdiam

"Lo berdua kenapa malah, jadi ribut sih. Tiara Lo mending masuk kelas deh hari ini bukan jadwal Lo piketkan. dan Lo cer-ceri,-" terpotong

"Ceri ceri, nama gue CHERYYL. C-H-E-R-R-Y-L, inget tuh."

"Gue gak, peduli sama nama Lo. Lo udah langgar pelaturan sekolah jadi lebih baik Lo pulang sekarang oke. sebentar lagi jam pelajaran bakal di mulai, silahkan pulang sebelum semua murid di sini terganggu sama kehadiran Lo." Tutur Clay, ia mengunci gerbang itu dengan gembok.

"Dasar, nyebelin Lo." gerutu Cherryl

"Ini ada apa kok, kalian ribut-ribut? kamu juga kok ada di luar." sahut, seorang guru, bernama Austin. guru olah raga tampan, kecengan Cherryl.

"Eh, pak Austin. ini pak,-" ucapan Cherryl kembali di potong oleh Clay

"Dia telat, lima menit pak. saya menyuruhnya untuk pulang lagi, tapi dia malah ngeyel minta masuk." terang, Clay membuat Cherryl semakin kesal.

pak Austin memandang Cherryl, membuat gadis berambut panjang itu tersipu

"Ya, sudah Karena hari ini saya mengadakan praktek, untuk kali ini kamu ijinkan dia masuk saja ya. saya tidak mau jika ada salah satu murid saya yang tidak ikut ujian praktek mata pelajaran saya."

"Tapi pak."

"Hanya sekali ini." ujar pak Austin.

Mendengar, ucapan pak Austin yang membela dirinya. membuat Cherryl tersenyum kemenangan. dengan berat hati Clay pun membuka pintu gerbang tersebut. sembari mengikuti guru idamannya dari belakang Cherryl menjulurkan lidahnya pada Clay, ia mengejek pria berkaca mata tersebut.

"CK, gadis, yang sangat menyebalkan." decak Clay, sebal

Bersambung.

Protes

[Gue, gak mimpikan pak Austin belain gue tadi, hemm seneng banget gue.] gumam Cherryl sambil tersenyum, tanpa sadar dirinya terus mengikuti pak Austin sampai ke ruang guru

BUGH

Cherryl menabrak punggung pak Austin, saat pak Austin berhenti di depan pintu ruangannya

"Loh Cherryl, kamu ngapain di sini bukannya kelas kamu di atas ya?" tanya pak Austin menyadarkan Cherryl yang tengah tersenyum menatap wajah tampannya

"Eh, i-iya pak. kok saya jadi ngikutin bapak ya hehe. kalau begitu saya permisi dulu pak, maaf ya pak." ucap Cherryl salah tingkah, wajahnya terlihat merah karena malu telah menabrak gurunya dari belakang.

Pak Austin, menggelengkan kepalanya pelan sambil tersenyum "Anak itu, menggemaskan sekali."

"Ish, malu banget gue. bisa-bisanya gue ngikutin pak Austin kayak gitu." gumam Cherryl, ia menggerutu sambil berjalan.

"Cher!" panggil Aulya, sahabat Cherryl sejak sekolah SMP. "Tumben Lo telat?"

"Iya, nih gara-gara nyokap gue ngomongin nikah Mulu jadi gue telat."

"Nikah? nyokap Lo mau nikah lagi Cher?"

"Enak aja, bukan nyokap tapi gue yang di suruh nikah sama ibu gue."

"What? seriusan Lo?"

Cherryl mengangguk, ia duduk di bangkunya. sambil memegang hidungnya

"Trus lo setuju sama permintaan nyokap Lo?"

"Gila Lo, ya enggak lah. Lo taukan cita-cita gue apa? masa iya gue mau nikah muda. kecuali kalau pak Austin yang ngajakin gue nikah gue langsung gas gak bakal mikir panjang lagi hahaha."

"Dasar, lu ya. otaknya pak Austin Mulu."

"Eh, tau gak Al. tadi pak Austin belain gue di depan si Clay." Cherryl berbicara dengan sangat bangga di depan sahabatnya Aulya

"wah, pak Austin belain Lo?"

"he'em, terus tanpa sadar gue ngikutin pak Austin sampe kantornya, dan gak sengaja gue nabrak punggungnya. gila beuh wangi banget tau Al."

"Wih, kayaknya Lo ada kemajuan nih buat deketin Pak Austin."

"Lo doain aja, biar gue bisa cepet dapetin pak Austin."

"Pasti, gue sebagai sahabat Lo bakal dukung Lo terus.." Aulya menepuk bahu sahabatnya lembut

kedua sahabat itu, berbincang dengan riang sesekali terdengar terkekeh saat membicarakan hal lucu.

"Ayo semuanya ganti baju kalian, hari ini kita praktek di lapangan." ujar pak Austin mengarahkan siswa kelas 12A untuk berkumpul di lapangan.

"Baik pak." sahut seluruh murid.

***

Lapang olah raga.

Cherryl dan Aulya yang masih mengobrol sambil berjalan, tanpa sengaja menabrak Tiara. membuat minuman yang di pegang Tiara tumpah membasahi seragamnya.

"Eh, sorry sorry Ra kita gak sengaja." ucap Cherryl dan Aulya

"Kalian punya mata gak sih!" bentak Tiara pada dua orang yang terlihat cengengesan setelah membuat Tiara basah

"Kitakan udah minta maaf, kenapa Lo malah ngegas sih." sahut Cherryl

"Gue gak mau tau ya, Lo cuci baju gue atau gue laporin Lo berdua ke guru BP."

"Laporin, aja dasar tukang ngadu." ejek Aulya, yang tidak ada takutnya dengan ancaman Tiara

"Kalian rese banget sih."

PRIIIIITTT!!!!!!

"Eh, sorry ya pak Austin udah manggil. bye."

Cherryl dan Aulya meninggalkan Tiara yang sedang kesal, sembari tertawa.

"Awas aja kalian, gue bakal bales perbuatan kalian berdua!" gumam Tiara, kemudian pergi menuju toilet.

Praktek olah raga pun di mulai, sebelum melakukan aktivitas semua siswa di anjurkan untuk pemanasan terlebih dahulu yang di pimpin oleh pak austin langsung, di saat semuanya sibuk pemanasan Cherryl yang berada di barisan paling belakang malah sibuk menatap Sangguru, yang saat itu terlihat sexy membuat Cherryl membayangkan hal aneh

"Cher!! Cherryl.."

"Cherryl!!!!!"

BUGH

Sebuah bola basket melayang di kepala Cherryl cukup keras, membuat Aulya dan teman-teman nya yang lain mengerubungi dirinya yang masih berdiri di tengah lapangan sendiri.

"Cherryl kamu gak apa-apa?" tanya pak Austin yang khawatir pada muridnya

"Gak apa-apa pak, memangnya saya kenapa?" jawab Cherryl yang masih memasang senyum lebar di bibirnya

"Cher, lu gak ngerasa emang. Barusan kepala Lo kena bola basket." terang Aulya

"Cherryl, hidung kamu mimisan. ayo saya antar kamu ke UKS." ajak pak Austin, tapi entah setan apa yang merasuki gadis itu sampai-sampai ia masih belum sadar dari dunia khayalannya

"Cher! Lo denger kita gak sih? Cherryl!!!" teriak Aulya membuat Cherryl kembali tersadar

"Apa sih, Lo teriak-teriak berisik tau!"

"Ya abisnya Lo, gue panggil-panggil gak nyaut-nyaut."

"Eh, pak Austin di sini juga ada apa pak?"

"Yeh, dia malah fokus lagi ke ayangnya." bisik Aulya, mengerlingkan manik matanya

pak Austin tersenyum, merasa aneh melihat prilaku aneh Cherryl hari ini. "Hidung kamu mimisan." ujar pak Austin, yang menunjuk ke hidung mancungnya

"Hah." Cherryl menyentuh bawah hidungnya, terlihat darah segar menempel di ujung jari-jarinya.

setelah ia melihat darah iapun sadar dari dunia khayalannya, kini ia mulai merasakan sakit di kepalanya. ia memegang kepalanya yang terasa pusing, kemudian dirinya jatuh pingsan di pelukan Sangguru tampan

"Hem,, modusnya mulai lagi tuh." gumam Aulya yang sudah mengerti dengan trik-trik busuk sahabatnya itu

"Loh, Cherryl. bangun." pak Austin menepuk pipi Cherryl, tapi gadis yang entah pingsan betulan atau hanya pura-pura itu, masih tidak sadarkan diri.

"Aulya, kamu malah diem aja cepet bantu saya angkat Cherryl ke UKS."

"em, i-iya pak.. aduh pak saya tiba-tiba mules saya ijin ke toilet dulu ya." pamit Aulya, yang memegang perutnya, ia langsung terburu-buru pergi meninggalkan Cherryl dan pak Austin di lapangan.

"Clay!!" panggil pak Austin pada Clay yang saat itu kebetulan lewat.

"iya pak."

"Bantu saya, angkat Cherryl ke UKS."

"Dia kenapa pak?"

"Kepalanya gak sengaja terkena bola, jadi dia pingsan."

"Alah, udah biarin aja pak paling dia cuman pura-pura pingsan."

"Kamu temennya pingsan, bukannya di tolongin malah di ledekin. ayo cepat bantu."

dengan terpaksa Clay pun menolong, pak Austin membawa Cherryl ke UKS. karena ada rapat mendadak pak Austin meninggalkan Cherryl dan Clay berdua di dalam UKS.

Lima belas menit berlalu, setelah mendapatkan perawatan dari dokter UKS, akhirnya Cherryl sadar dari pingsannya.

"Sssst, sakit banget sih kepala gue." rintih Cherryl memegang kepalanya

"Sadar, juga Lo gue kira Lo bakalan mati cuman gara-gara kena bola." ejek Clay. sembari membaca buku di atas sofa UKS

"Lo! ngapain di sini?" Cherryl mengkerut kan dahinya, heran dengan keberadaan Clay

"Nih, daftar hukuman buat Lo." Clay menempelkan sebuah kertas di dahi Cherryl membuat gadis yang masih merasakan sakit di kepalanya meringis

"Aw, sakit tau. kenapa sih Lo ngeselin banget!"

"Pulang sekolah, Lo kerjain semua tugas itu kalo enggak gue tambahin hukuman Lo, dan Lo harus ngerjain semuanya selama satu Minggu berturut-turut." jelas Clay, dengan wajah dingin

Cherryl menatap kertas yang di penuhi oleh deretan tugas membersihkan sekolah itu. membuat manik matanya hampir loncat "Ish, gila Lo gue cuman telat lima menit Lo ngasih hukuman Segini banyaknya!"

Tanpa mendengar protes dari Cherryl, Clay langsung pergi meninggalkan gadis yang masih protes itu sendirian di UKS

Bersambung...

Hati-hati dijalan

Cherryl berjalan dengan wajah kesal menuju kelasnya, Aulya yang melihat kedatangan sahabatnya langsung, menghampiri Cherryl dan menarik tangannya ke tempat duduk mereka

"Cie... yang abis berduaan sama ayang." ejek Aulya pada Cherryl

"Abis ketemu ayang, bukannya semangat malah cemberut gitu." sambung Aulya, menatap wajah Cherryl

"Kesel gue sama cowo kampret itu." dengus Cherryl.

Aulya mengerutkan keningnya. ia berpikir siapa yang di maksud oleh Cherryl

"Pak Austin?"

"CK, bukan.. itu si Clay."

"Clay? kok jadi Clay sih Cher? bukannya waktu Lo pura-pura pingsan, pak Austin yang bawa Lo ke UKS."

"Gue pingsan beneran tau, bukan pura-pura!"

Aulya terkejut dengan ucapan Cherryl "ha!! jadi Lo beneran pingsan? sorry ya Cher, gue gak nemenin Lo tadi. gue pikir Lo cuman modus doang buat Deketin Pak Austin." kata Aulya merasa bersalah, karena meninggalkan sahabatnya dalam keadaan tidak sadar

"Modus apaan, tuh bola kena kepala gue kenceng banget Ampe idung gue mimisan,. gimana gue mau pura-pura." keluh Cherryl, memegang kepalanya.

"Sini-sini gue pijitin, mana yang sakit." Aulya mulai memijat kepala Cherryl

"Terus hubungannya sama, Clay apaan. Cher?" sambung Aulya masih kepo dengan cerita Sabahat itu.

"Gue baru siuman dari pingsan, masa iya dia langsung ngasih gue daftar hukuman gara-gara telat Dateng, mana dia nempelin di kepala gue keras banget lagi!"

"Maksud lo, si Clay nemenin Lo di UKS gtu?"

Cherryl menaikan kedua bahunya." Mana gue tau, pas gue bangun tau-tau ada dia." ungkap Cherryl dengan nada malas.

"Jadi Lo gak bareng pak Austin dong di UKS." ucap Aulya kecewa, padahal sejak tadi dirinya terus membayangkan jika sahabatnya itu bisa lebih dekat dengan crushnya.

jam pelajaran telah beberapa kali berganti, waktu sudah menunjukan pukul 14,00.

KRIINGGG!!!!!

Bel pulang berdering semua siswa saling berhamburan dari dalam kelas, begitu juga dengan Cherryl dan Aulya yang ikut berhambur, tapi saat mereka mendekati gerbang. Cherryl dan Aulya tampak berjalan dengan mengendap-endap untuk menghindari Clay yang sudah bersiap untuk mengawasi dirinya menjalankan hukuman.

" Ish, tuh cowok kampret masih aja berdiri di situ." ucap Cherryl yang mengintip di balik tembok

"Hais, Lo yang dapet hukuman kenapa gue ikut sembunyi juga sih Cher?"

"ssstt, jangan berisik entar kita ketahuan." desis Cherryl yang masih mengintip keberadaan Clay

"Eh, dia kemana?" Cherryl menyebarkan pandangannya ke sekitar gerbang

"Cherr.." Aulya menepuk bahu Cherryl beberapa kali

"Apasih Al." Cherryl menepis tangan Aulya, tanpa melihat ke arah sahabatnya itu

"Cher.." Aulya kembali menepuk bahu Cherryl, tapi Cherryl kembali menepis tangan Aulya.

Sampai pada akhirnya, sebuah tangan menarik kerah seragam bagian belakang Cherryl, tangan itu mengangkat kerah seragam gadis tersebut seperti seekor kucing, membuat tubuh Cherryl sedikit melayang ke udara

"Iih, Lo apa-apaan sih Al." pekik Cherryl.

"Mau kabur Lo!" tegur Clay yang mengangkat tubuh Cherryl tanpa beban, Clay memang masih SMA tapi postur tubuhnya yang tinggi dan atletis membuat orang-orang terkadang salah mengira jika dirinya sudah lulus kuliah.

"Turunin gue, ish." desis Cherryl meronta

aulya yang tidak ingin terseret, kedalam hukuman sahabatnya ia memutuskan untuk pamit pada Cherryl yang masih menggantung di tangan Clay.

"Cher, gue balik duluan ya. gue baru inget kalo nyokap gue lagi sakit." cetus Aulya yang memberi alasan

"Al, jangan tinggalin gue. Al! Aulya!!!" teriak Cherryl memanggil sahabatnya yang kini sudah menghilang di balik gerbang sekolah "Nyebelin banget sih, si Aulya katanya sahabat tapi ninggalin." gerutu Cherryl

"Eh, kampret turunin gue ih. gue bukan kucing kali."

"Gue gak bakal nurunin Lo sebelum, Lo janji gak bakalan kabur dari hukuman."

"Iya-iya, gue janji gak bakal kabur. puas Lo! cepetan turunin gue!!"

Clay melepaskan Cherryl membuat gadis itu terjatuh, dan meringis

BUGH

"Aahh, lutut gue." Cherryl mengusap lututnya yang sakit

"Gila Lo, sakit tau!" umpat Cherryl

"Lebay, cepetan bangun bersihin tuh taman sekolah. gue liat tadi banyak daun kering berserakan." titah Clay pada Cherryl, sambil mengasongkan sapu lidi ke hadapan gadis yang masih bersimpuh di lantai itu.

"Dasar kampret, nyebelin, rese. ihhhh awas aja Lo gue bales semuanya nanti, cuman ketua OSIS tapi lagaknya lebih dari guru! dasar kampret nyebelin." umpat Cherryl kesal sambil menyapu

"Gue denger semuanya, Lo mau hukumannya gue tambah lagi?" sahut Clay yang duduk membelakangi Cherryl

Cherryl yang kesal dengan Clay, hanya mengacungkan bogemnya di balik punggung pria yang sedang serius membaca buku itu. lalu ia melanjutkan tugasnya dengan asal.

"Clay! aku nyari kamu kemana-mana ternyata kamu di sini." seru Tiara, sambil tersenyum semanis mungkin di hadapan Clay

"Ada apa?" jawab Clay dingin, tanpa melihat lawan bicaranya

"Hari ini, gak ada kegiatan kan. kita nonton yuk, ada film bagus lohh."

"Sorry gue sibuk." tolak Clay dengan mentah

"Yaahh,, sayang banget padahal filmnya bagus banget loh aksi romantis gitu."

"Sorry Ra, gue gak tertarik. mending lo ajak Erik aja dia pasti mau."

"Oh, ya udah deh kalau gitu, lain kali aja." Tiara tersenyum dengan getir, mendengar penolakan dari pria yang sudah ia sukai sejak lama itu.

"Gue duluan, ya Ra ada hal lain yang harus di kerjain." pamit Clay.

Tiara hanya mengangguk kecil, karena masih kecewa dengan penolakan Clay, sementara itu Cherryl yang tanpa sengaja menguping pembicaraan tiara dan Clay tak kuasa menahan gelak tawanya.

"Ngapain Lo ketawa!" tegur Tiara

"Ye.. emangnya gak boleh kalo ketawa." ejek Cherryl

"Ngetawain gue Lo!"

"Geer banget si loh."

Karena kesal dirinya di ejek Cherryl, Tiara melihat ke arah tempat sampah yang sudah di penuhi oleh daun kering, dengan sengaja ia menumpahkan tempat sampah itu dan membuat daun-daun kering itu berserakan seperti semula

"Yaaak, Tiara gue udah bersihin semuanya kenapa Lo berantakin lagi sih!"

"Rasain Lo! itu hukuman karena Lo udah ngetawain gue barusan." dengus Tiara sambil pergi meninggalkan Cherryl

"Ih, dasar rese." Cherryl menghentakkan kakinya. pekerjaan yang tadinya hampir selesai, tapi gara-gara Tiara kini ia harus memulainya lagi dari awal.

Setelah selesai dengan bagian taman sekolah, ia langsung menuju ke lapangan olah raga untuk mengumpulkan bola-bola yang berserakan di lapangan.

Cherryl yang merasa lelah, memutuskan untuk istirahat lebih dulu. ia duduk di pinggir lapangan dan meminum sebotol air mineral.

Kruyukkk..

Suara nyaring dari perut Cherryl yang lapar.

"Lapar banget nih perut gue, mana hukuman gue masih banyak lagi. emang bener-bener deh tuh si Clay. mentang-mentang cucu pemilik sekolah ngasih hukuman seenak jidatnya aja." Cherryl kembali menggerutu, ia menyelonjorkan kedua kakinya yang terasa pegal.

Panas matahari yang begitu terik, membuat tubuhnya lengket dengan keringat, ia terus membayangkan dirinya yang sedang berendam di bathtub dengan aroma air mawar yang begitu menyegarkan. tapi sayang pekerjaannya masih banyak entah sampai kapan dirinya bisa pulang ke rumah padahal perutnya sudah terasa sangat keroncongan.

"Cherryl, kamu belum pulang?" sapa pak Austin, yang juga masih berada di sekolah.

Melihat pak Austin menyapa dirinya, Cherryl yang tadi sudah lesu kini kembali terlihat segar.

"hehehe, belum nih pak." jawab Cherryl salah tingkah

"Kenapa? murid yang lain sudah pulang semua loh."

"Hem, gara-gara saya telat tadi cowok tengil itu menyuruh saya untuk membersihkan sekolah ini pak." Cherryl menarik nafasnya panjang.

pak Austin mengernyitkan dahinya "Cowok tengil? siapa?"

"Maksud saya Clay pak." Cherryl menggaruk kepalanya yang tidak gatal

"Oh, begitu ya sudah. kamu tinggalkan saja semua ini nanti biar bapak suruh penjaga sekolah saja yang meneruskan. kamu boleh pulang."

"Seriusan pak!" seru Cherryl dengan semangat

pak Austin mengangguk, karena sudah mendapat ijin dari sang guru. dengan cepat Cherryl menggendong tasnya lalu berpamitan pada pak Austin

"Cherryl!!" panggil pak Austin

"Iya pak." jawab Cherryl malu-malu meong

"Hati-hati di jalan." ucap pak Austin sambil tersenyum manis membuat Cherryl hampir jatuh pingsan.

bersambung...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!