NovelToon NovelToon

My Handsome Husband

Chapter 1 #CAMPURAN

Buatlah aku percaya, Jika

Cintamu hanyalah Untukku.

#S2N26:)

_____________________________________________

Di sebuah Kampus terbesar di Indonesia, Tasya sedang duduk di Taman Kampus sambil menunggu kedatangan pacarnya Steven Reonaldo Agra yang biasa Tasya panggil Stev atau Aldo.

Mereka telah berpacaran selama 6 Bulan, Steven menyukai Tasya pada pandangan pertama dirinya berada di Kampus Universitas Leonard ini.

Flashback On!

Tasya sedang bersama Bella, Luna dan Ingrita duduk di taman Kampus sambil berbincang - bincang sambil tertawa. Mereka menunggu kedatangan Prita yang masih di toilet, selama menunggu mereka bercanda tawa. Sampai mereka tidak menyadari kedatangan seorang pria, namun Tasya dengan cepat menyadari.

"Ehh,, cari siapa ya?". Tanya Tasya lembut.

"Ehh,, bolehkah saya berkenalan dengan kalian semua termasuk kamu?". Tanya lelaki tersebut.

"Ohh tentu boleh, lo duduk aja dulu soalnya kita masih nunggu satu orang lagi belum dateng". Ujar Tasya.

"Emang siapa yang belum datang?". Tanya Lelaki tersebut.

"Sahabat kita, nanti juga lo tau kan mau kenalan". Ujar Tasya.

"Ahh baiklah kalau gitu saya tunggu". Ujar Lelaki tersebut.

"Jangan formal sama kita mah, biasa aja okee". Ujar Tasya tersenyum manis.

Senyum nya bikin hati gue adem. Batinnya.

Mereka pun melanjutkan perbincangan nya sambil menunggu Prita, Tasya yang melihat langsung melambaikan tangan pada Prita yang sedang berlari dari toilet menuju ke Taman.

Sesampai nya di Taman Prita langsung duduk tanpa menyadari kehadiran lelaki di dekat sahabatnya.

"Maaf yaa guyss gue udah buat kalian nunggu lama". Ujar Prita pada sahabatnya.

"Okee no problem, sekarang lho atur nafas lho Prita". Ujar Tasya diangguki Prita.

"Ehh iyaa Prit, gue lupa kita nungguin lho karena ada yang ingin kenalan sama kita semua Prit". Ujar Tasya pada Prita.

Prita pun menoleh ke arah samping nya dan benar saja, ada seorang lelaki tampan yang membuat dirinya 'Cinta Pandangan Pertama'. Saking tampan membuat Prita melamun dan di teriaki sahabat nya, karena tidak menoleh saat dipanggil.

"PRITAA!!!". Teriak Tasya.

"Ehh apaan sih lo Sya, teriak - teriak gitu?". Tanya Prita kesal.

"Lo yang kenapa? gue manggil dari tadi lo malah bengongg biasa aja kali liatnya. Lo suka sama dia Prit?". Tanya Tasya menunjuk pada lelaki disamping Prita.

Mereka pun telah berkenalan satu - persatu, semenjak itulah Steven berusaha mendekati Tasya. Begitu juga dengan Prita yang mendekati Steven dengan berbagai cara, namun selalu saja di abaikan Steven karena Tasya.

Hingga suatu hari Steven mengungkap kan perasaan nya pada Tasya.

"Tasya, gue bingung gimana ngatain nya. Sya gue tau kalau gue mungkin bukan tipe lelaki lo tapi Sya gue serius suka sama lo dari awal perkenalan kita, Tasya will you be my girlfriend?". Tanya Steven.

"Yes, i will Stev. Gue nerima lo, karena gue juga suka sama lo". Jawab Tasya.

Prita yang melihat Steven dan Tasya jadian di hadapan nya, membuat dirinya menjadi bermuka dua. Ia akan menjadi jahat bila tidak bersama sahabatnya begitupun dia akan menjadi baik jika di depan sahabatnya.

Gue akan rebut apa yang harusnya gue miliki!! Liat aja lo Stev, lo bakal terpesona sama gue dan meninggalkan Tasya ahahha. Batin Prita.

Flashback Off!

_____________________________________________

Beberapa menit kemudian, orang yang ditunggu Tasya pun tiba menghampiri dirinya.

"Sayangg , maaf yaa nunggu lama soalnya tadi ada urusan bentar. Maaf yaa sayang". Ujar Steven.

"Iyaa gapapa kok sayang, emang habis dari mana sih? sampai keringetan gitu?". Tanya Tasya sambil menyeka keringat Steven.

"Dari temen sayang, kan aku lari jadi keringetan hehe". Ujar Steven bohong.

"Ohh iyaa udah deh, nih minum pasti kamu haus kan sayang". Ujar Tasya memberikan minuman pada Steven.

"Makasih yaa sayaang". Ujar Steven mengelus pipi Tasya.

"Iyaa sama - sama sayang". Ujar Tasya dengan pipi merah merona.

Maafin gue Sya, gue bohong sama lo maafin gue udah khianatin lho Sya. Jujur gue ngga bisa kalau harus kehilangan lo, tapi gue juga lelaki normal yang ingin lebih sekedar menyentuh atau mencium pipi lo Sya. Maafin guee Tasya maaf:(. Batin Steven.

"Yaudah ke kelas yuk, udah mau mulai sayang". Ajak Tasya.

"Ohh okee sayangg". Ujar Steven menggenggam tangan Tasya.

"Semangat yaa sayang". Ujar Tasya.

"Kamu juga sayang semangatt yaa". Ujar Steven diangguki Tasya.

Steven berbeda jurusan dengan Tasya namun, sejurusan dengan Prita yang tak lain adalah kekasih kedua nya dari Steven. Prita menghampiri Steven pacarnya itu, kemudian mengajak masuk Steven ke dalam kelas.

Steven dan Prita berpacaran diam - diam di belakang Tasya selama 2 bulan yang lalu, dan kini pun sama hubungan Prita dan Steven beranjak ke 4 secara diam - diam.

Beberapa jam kemudian, Steven langsung pulang ke Apartement nya karena Tasya sudah di jemput oleh sopir pribadinya. Steven merebahkan dirinya di kasur lembut, merenungkan apa yang ia lakukan selama 4 bulan yang lalu mengkhianati Tasya.

"Sayang". Ujar Prita dari luar.

"Apa sayang?". Tanya Steven membuka pintu.

"Aku rindu kamu sayang". Ujar Prita memeluk erat Steven.

"Aku pun sama sayang". Ujar Steven membalas pelukan Prita lalu mencium bibir Prita dengan bergairah.

Mereka pun berhubungan intim tanpa sepengetahuan Tasya, karena jika tau akan gawat jadi mereka bercumbu hingga malam hari keduanya baru selesai dari aktifitas mereka berolahraga.

Bagaimana jadinya bila Tasya memergoki keduanya berkhianat?

Akankah Tasya memaafkan mereka?

Bagaimana kelanjutannya?

Jangan lupa Vote, Like and Comment yaa :)

Dukung terus karya aku yaa:)

Chapter 2 #CAMPURAN

Kepercayaan ku hancur, saat

Kalian mengkhianati ku.

Hati ku terluka, saat

Melihat kalian bermesraan.

#S2N26:)

_____________________________________________

Keesokkan hari nya, sepulang dari kuliah Tasya dan sahabatnya akan menjenguk apartement Prita yang katanya sakit karena kelelahan. Kebetulan apartement Prita dekat dengan Steven, jadi Tasya akan mengunjungi nya juga bersama dengan para sahabatnya.

Setiba nya mereka di depan apartement Prita, lalu masuk ke dalam tidak menemukan sosok sahabatnya. Setiap sudut mereka mencarinya, namun tak ada sosok yang di cari.

"Loh Prita kemana? katanya sakit tapi kok ngga ada sih?". Tanya Tasya.

"Kita juga ngga tahu dia kemana, apa mungkin dia ke dokter gitu?". Tanya Luna.

"Bisa jadi mungkin dia meriksa badan nya ke dokter". Ujar Ingrita.

"Yaudah kita ke apartement Steven aja dulu yuk". Ajak Tasya diangguki sahabatnya.

Dikarenakan nomor apartement Prita 204 berbeda 4 dengan Steven yang ber nomor 208, mereka pun sampai di depan pintu apartement Steven pacar Tasya. Mereka masuk dengan pelan, karena Tasya akan memberi kejutan pada sang pacar nya.

Langkah mereka terhenti, ketika mendengar desahan seorang perempuan dan lelaki yang tentunya itu adalah Steven pacar Tasya. Kepercayaan Tasya runtuh, hatinya hancur berkeping - keping mendengar pacarnya mendesah dan menyebut nama 'Prita' sahabatnya.

"Tasya lo yang sabar, tenang kita selalu ada untuk lo Sya". Ujar Bella diangguki Luna dan Ingrita.

"Mereka ngekhianatin gue bel, kita pergok mereka berdua". Ujar Tasya sendu diangguki sahabatnya.

Suara desahan itu makin terdengar, tanpa kedua nya sadari Tasya sudah berada di dalam kamar Steven. Hingga mereka melakukan nya berkali - kali, cukup sudah habis kesabaran Tasya mereka sama sekali tidak menyadari kehadiran nya.

Gue benci kalian berdua!!.. Batin Tasya.

_____________________________________________

Steven dan Prita sedang melakukan hubungan intim, terpaksa berhenti karena mendengar suara ponsel Steven berdering langsung mematikan nya tanpa melihat siapa yang menelpon nya.

"Ganggu aja sih, ayo kita lanjut sayang". Ujar Steven diangguki Prita.

"Udah matikan aja ponsel nya biar ngga ada yang ganggu". Ujar Prita.

"Bener juga kamu yank". Ujar Steven mencium bibir Prita.

Saat mereka akan melanjutkan, kembali terhenti bukan karena suara dering akan tetapi suara seseorang yang tak lain adalah Tasya pacar Steven.

"JADI GINI KELAKUAN KALIAN DI BELAKANG GUE HAH!!". Teriak Tasya membuat kedua nya kaget.

"Sayang, aku bisa jelasin semua nya sama kamu". Ujar Steven.

"Jelasin? ngga perlu gue udah liat dengan mata gue sendiri. Mulai hari ini kita PUTUS!!". Ujar Tasya menekan kata 'Putus'.

"Sayang, please jangan putus aku sayang kamu". Ujar Steven.

"Lo sayang gue? gak salah denger hah! lo bercumbu mesra di depan gue, telpon gue di matiin, gue jadi pengganggu gitu!". Emosi Tasya meledak.

"Sayang maafin aku, please aku mohon jangan akhiri hubungan kita".

"Gue muak jika harus bersama lo, gue sungguh kecewa sama lo berdua!!, tega kalian khianatin gue dari belakang. Oke cukup sudah kesabaran gue habis, mulai detik ini lo berdua jangan lagi muncul depan gue!!". Ujar Tasya lalu pergi.

"Sayang tunggu". Ujar Steven hendak mengejar, namun di tahan oleh Bella serta sahabat nya yang lain.

"Jangan lo kejar Tasya lagi, gue pikir lo akan setia ternyata gue salah dan lo Prita gue ngga percaya lo lakuin ini!!". Ujar Bella diangguki Luna dan Ingrita.

"Emang gue salah? gue yang suka Steven lebih dulu di banding Tasya!!". Ujar Prita.

"Lo salah besar, seharusnya lo bilang sama kita kalau lo suka sama dia Prita!!". Ujar Luna menunjuk Steven.

"Udah kita pergi aja susul Tasya". Ujar Bella diangguki Luna dan Ingrita.

Akhirnya rencana gue berhasil, membuat Tasya pisah dengan Steven hahaha. Batin Prita senang.

Maafin gue Sya, maafin gue udah ngekhianatin lho. Batin Steven.

_____________________________________________

Bella sahabatnya sejak kecil, tau Tasya pasti trauma setelah kejadian ini. Tasya akan menjadi pendiam lagi, membuat Bella tak tega melihat nya.

Flashback On !

Dulu waktu Sekolah Dasar (SD) ada kejadian teman Tasya bernama Gyta mencelakai Tasya hingga terjatuh tak sadarkan diri.

"Hehh, kamu apaan sih main dorong gitu aja!". Ujar Bella kesal.

"Salah dia sendiri ngapain deket sama Kak Deffa". Ujar Gyta.

"Aku laporin kamu udah bikin sahabat aku celaka". Ancam Bella.

"Siapa takut". Ujar Gyta meremeh kan perkataan Bella.

"Kita lihat aja nanti". Ujar Bella meninggalkan Gyta sendirian.

Deffa yang tak sengaja mengunjungi Tasya melihat kejadian itu, langsung membawa Tasya ke rumah sakit terdekat. Tasya kelas 3 SD berbeda 6 tahun dengan Deffa kelas 3 SMP, namun mereka saling mengenal dari umur mereka masih kecil mungil karena persahabatan kedua orang tua nya.

"Suster, tolongg bantu saya periksa adik saya". Ujar Deffa khawatir.

"Silahkan tunggu di luar". Ujar Suster tersebut diangguki Deffa.

Deffa menelpon keluarga Tasya, sambil menunggu dokter keluar.

"Permisi, keluarga pasien yang mana?". Tanya Dokter Ali.

"Mereka belum datang dok, kasih tahu ke saya aja". Ujar Deffa.

"Baiklah, ikut saya". Ujar Dokter Ali diangguki Deffa.

"Jadi gimana dok? kondisi pasieun?". Tanya Deffa khawatir.

"Jadi, begini pasieun mengalami hilang ingatan karena banyak nya darah yang keluar dari kepalanya dan kondisi nya koma. Jadi saya mohon, cepat beritahu kan keluarga pasien tersebut". Ujar Dokter Ali membuat Deffa lemas.

Deffa menceritakan pada keluarga Tasya yang di dorong teman nya, hingga membuat Tasya koma serta kehilangan ingatannya kedua nya syok hingga bunda Maya tak sadarkan diri.

Flashback Off!

_____________________________________________

Bagaimana kelanjutannya? Mau tau?

Jangan lupa Vote, Like and Comment yaa sayangku:)

Dukung terus aku ya gays hehe:)

Chapter 3 #CAMPURAN

Aku maafkan kesalahan mu, namun

Luka yang kau beri takkan ku LUPA

#S2N26:)

_____________________________________________

Keesokkan hari nya, Tasya sedang bersama sahabatnya kecuali Prita karena dia mengkhianati Tasya, semenjak kejadian di apartement itu membuat nya banyak melamun mengingatkan kembali diri nya yang dulu juga di dorong hingga jatuh pingsan oleh sahabat nya.

"Udah ya sayang, jangan banyak pikiran oke, jangan melamun terus Sya". Ujar Bella.

"Gue trauma Lala, gue inget semuanya tapi merasa ada yang mengganjal dari ingetan gue". Ujar Tasya.

"Emang nya lo ada ingat seseorang?". Tanya Bella.

"Iyaa gue ingat ada seorang lelaki yang selalu menemani gue saat koma, gue bisa rasain itu dalam tidur panjang gue, namun mata gue enggan membuka La". Ujar Tasya Sendu.

"Ohh gue inget, dulu waktu lho jatuh tak sadarkan diri ada Kak Deffa yang bawa lo ke rumah sakit, saat gue masih bicara sama Gyta, mungkin aja seorang lelaki yang lo maksud adalah Kak Deffa". Ujar Bella.

"Massa sih? tapi kok gue ngga bisa inget jelas muka nya?". Tanya Tasya.

"Karena lo koma terlalu lama Sya, jadi Kak Deffa pamitan sama lo saat koma untuk melanjutkan pendidikan nya ke London". Ujar Bella.

"Oke gue inget saat gue koma ada yang bilang gitu, gini kalau ngga salah..". Ujar Tasya memikirkan ingatan nya.

____________________________________________

Flashback On!

Tasya masih saja belum membuka mata nya selama satu tahun, Deffa yang tak lain adalah orang yang selalu ada buat Tasya tak tega melihat nya terbaring lemah di rumah sakit, Deffa juga selalu mengajak Tasya bicara walau dalam keadaan koma sekali pun.

"Tasya, bangun dong kita main lagi yuk, kakak kangen sama suara lembut kamu sayang, bangun dong Tasya. Maafin kakak yang ngga bisa jagain kamu, kakak ngga becus hingga membuat kamu terbaring di rumah sakit ini". Ujar Deffa sendu.

"Sayang bangun dong, kakak ngga mau jika harus berpisah saat kamu masih koma, Tasya kakak akan melanjutkan sekolah kakak di London tapi, sebelum kakak pergi Tasya harus udah bangun ya walaupun kenyataan pahit jika kamu melupakan kakak". Lanjut Deffa.

"Kakak pamit pulang yaa Sya, cepet bangun yaa kakak kangen kamu, besok kakak jenguk kamu lagi oke karena waktu kakak tinggal beberapa hari lagi". Ujar Deffa.

"Kakak ingin saat kakak pergi, kamu juga anter kakak ke bandara sayang". Lanjut Deffa.

"Cepet bangun sayang.. CUP.. ". Lanjut Deffa sambil mencium kening Tasya.

Dua hari kemudian , Deffa datang bersama Bella, Luna, Ingrita sahabat Tasya.

"Tasya kita dateng nih, bangun dong jangan tidur mulu, ngga bosen napa Sya, kita semua kangeen kamu Tasya". Ujar Bella sendu.

"Sya, ngga kasian napa kamu sama Kak Deffa yang nungguin kamu bangun". Ujar Luna seraya melirik Deffa.

"Tasyaku sayang, cepet bangun dong jangan bikin kita sedih Sya hiks". Ujar Ingrita.

Mereka pun keluar memberi ruang untuk Kak Deffa , walaupun mereka kelas 4 SD tapi tidak seperti anak kecil pada umum nya, malahan mereka seperti orang dewasa yang belum tepat umur nya karena usia mereka. Setelah sahabat nya pergi, Deffa duduk di kursi dan menggenggam tangan Tasya lalu mengecup nya lama.

"Sayang, kamu belum bangun hm? kamu nyiksa kakak tau kalau gini, kakak kesini mau pamit sama kamu karena sekarang kakak berangkat ke London sayang, kakak mohon jika kamu sadar tolong jangan lupa kan kakak walapun kamu lupa ingatan, kakak pamit yaa sayang, jaga diri kamu baik - baik ya". Ujar Deffa sendu.

"Kakak sayang kamu My Queen .. CUP.. ". Lanjut Deffa mengecup kening Tasya.

Deffa keluar ruangan, kemudian menghampiri sahabat Tasya yang sedang duduk di ruang tunggu. Pada dasarnya, anak kecil di larang masuk rumah sakit, namun mereka memiliki hak karena yang mempunyai rumah sakit ini adalah keluarga Tasya sahabat mereka.

"Kakak titip Tasya ya sama kalian, jangan sampai dia sakit hati sama siapapun, ingat bersahabat dengan yang benar oke, kalau gitu kakak pamit yaa kesayangan kakak". Ujar Deffa seraya memeluk mereka.

"Iyaa Kak Deffa tenang aja, kita pasti jaga Tasya dengan baik, kakak juga jangan lupain kita ya, jaga diri kakak baik - baik di sana, kalau kakak pulang kasih tau kita semua ya kak". Ujar Bella mewakili yang lain.

"Yaudah kakak pergi oke, see you next time". Ujar Deffa.

"Hati - hati kak Deffa, see you next time too kak Deff". Ujar mereka sedih.

Setelah itu mereka masuk menemani Tasya, beberapa jam kemudian tangan Tasya bergerak , salah satu dari mereka memanggil dokter, kemudian dokter berkata Tasya sadar namun dokter mengingatkan bahwa Tasya juga kehilangan ingatan nya, membuat sahabatnya senang sekaligus sedih karena Tasya sadar namun juga melupakan mereka sahabatnya Tasya.

Flashback Off!

_____________________________________________

"Gimana yaa kabar kak Deffa? seperti apa rupa nya sekarang, ini udah 6 tahun loh walaupun gue ngga ingat jelas wajah nya, tapi setiap melihat foto nya membuat kepala gue sakit Bel". Ujar Tasya sendu.

"Yaudah jangan dipaksa Sya, kita semua disini akan selalu ada buat lo". Ujar Bella diangguki Luna dan Ingrita.

"Makasih ya kalian selalu ada buat gue". Ujar Tasya memeluk sahabatnya.

"Ngga ada kata 'Terimakasih' di antara sahabat Sya". Ujar Bella membalas pelukan Tasya di ikuti dengan Luna dan Ingrita.

Steven menghampiri Tasya yang sedang berbincang - bincang dengan para sahabat nya.

"Sya.. ". Panggil Steven membuat Tasya menoleh.

"Mau apa lo kesini?". Tanya Tasya dingin.

"Aku minta maaf Sya". Ujar Steven memelas.

"Gue maafin, tapi untuk balik lagi ke lo gue ngga bisa sorry, karena luka hati gue belum sembuh". Ujar Tasya lalu pergi bersama sahabat nya meninggalkan Steven sendirian.

Jangan lupa Vote, Like and Comment yaa gays:)

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!