NovelToon NovelToon

Become A Hero

Siswa Sekolah Di Pindahkan Ke Dunia Lain

Kanzaki Rito, seorang siswa biasa yang tidak memiliki bakat apapun yang di milikinya, baik itu dalam segi bidang pengetahuan atau pun dengan keahlian di bidang olah raga lain.

Di suatu pagi saat mata pelajaran sedang berlangsung…

 Kanzaki Rito meminta izin pada gurunya untuk pergi ke toilet, di saat dirinya sibuk dengan urusannya.

Tiba-tiba sebuah lingkaran sihir muncul di dalam kelasnya, semua murid dan guru panik di saat mereka melihat sebuah lingkaran sihir besar yang terpampang jelas di lantai kelas tersebut.

Semua siswa menghilang di dalam lingkaran sihir, Kanzaki Rito kembali ke kelasnya setelah menyelesaikan masalahnya di toilet.

"Kemana semua orang di sini?" tanya Kanzaki Rito Terkejut melihat kondisi ruang kelas yang kosong.

Kanzaki Rito berjalan menuju ke tempat duduknya, seakan-akan itu hanya kejahilan pada teman kelasnya, dirinya hanya terdiam di kursi sambil menikmati cuaca cerah beserta angin yang mengembuskan di tubuhnya.

Di sisi lain... 

"... 28, 29!! tersisa 1 orang lagi, tapi kemana dia sekarang," dewa itu bingung dengan jumlah orang yang terpanggil.

Dewa itu melihat kembali dengan penglihatannya... "Ternyata ada di sana rupanya!! kali ini tidak akan terjadi kesalahan lagi," dewa itu mulai melakukan pemanggilan lagi di ruang kelas tersebut.

Seketika Kanzaki Rito yang sedang bersandar di kursi, tiba-tiba di pindahkan ke suatu ruang yang isinya berwarna putih, tidak ada apapun di sana, hanya hamparan kosong di depan mata Kanzaki Rito.

Dewa itu datang menghampiri Kanzaki Rito. "temanmu sedang menunggu di sana, aku akan mengantarkan mu sekarang juga," ucap dewa.

Dewa itu memindahkan kembali Kanzaki Rito pada teman kelasnya. Di saat Kanzaki Rito membuka matanya, susunan barisan itu terlihat di depan matanya, urutan yang di dapatkan oleh Kanzaki Rito berada di bagian terakhir.

Satu per satu teman kelasnya memilih satu kartu acak dari sang dewa untuk mendapatkan skill unik miliknya.

"Wahai Kanzaki Rito, sekarang waktunya kau untuk mengambil skill unik milikmu sendiri," ucap sang dewa.

"Maaf dewa, tapi aku sekarang berada di barisan terakhir, gimana aku bisa memilih," balas Kanzaki Rito.

"Benar juga ucapan mu tadi, kalau begitu tunggu saja sampai giliran mu sampai," ucap sang dewa.

Beberapa menit kemudian... "kenapa lama sekali di depan sana?" tanya Kanzaki Rito.

Situasi semakin berisik karena salah satu siswa terlalu lama memilih kartu acak untuk dirinya sendiri.

Dirinya bernama Izumi, seorang anak perempuan yang lugu dan kikuk. Dirinya lambat memutuskan sesuatu untuk keinginannya sendiri.

Mereka terlalu lama menunggu sampai salah satu siswa itu marah kepada Izumi dengan nada kerasnya.

Siswa yang marah itu bernama Hayato, dirinya menyukai kekerasan sejak kecil, suka menjahili temannya, hingga dirinya tidak segan-segan melakukan kekerasan bila seseorang membuatnya kesal.

Hayato mendorong pundak Izumi dengan keras sampai dirinya secara tidak sengaja mengambil kartu skill acak tersebut.

Terlalu lama menunggu drama membosankan dari siswa itu, kanzaki Rito tidur di tempat tersebut sambil menunggu gilirannya datang.

Sang dewa itu hanya fokus pada siswa yang mengambil kartu skill acak tersebut, sampai giliran siswa terakhir itu mengambil kartu skill terakhirnya.

Semua siswa itu di pindahkan ke suatu tempat lain di kerajaan manusia, sedangkan Kanzaki Rito masih tertidur di tempat. ketika sang dewa hendak pergi meninggalkan ruangan tersebut, tempat sementara itu perlahan menghilang.

"Sepertinya mereka sudah mendapatkan skill masing-masing," ucap dewa.

Kanzaki Rito di pindahkan secara paksa ke suatu tempat entah di mana, dirinya di pindahkan 1 bulan sebelum teman kelasnya datang ke dunia tersebut.

Di pindahkan di suatu pulau yang di penuhi oleh berbagai macam monster, Kanzaki Rito baru saja membuka matanya saat dirinya tertidur.

"Terang sekali di sini!! dimana ini? ke mana teman kelas yang lain," ucap Kanzaki Rito.

Tiba-tiba berbagai monster kabur dari balik semak-semak, menuju ke arah Kanzaki Rito, untungnya semua monster itu tidak menyerang dirinya.

"Syukurlah, tapi kenapa semua monster itu lari terburu-buru?" tanya Kanzaki Rito pada dirinya sendiri.

Suara gemuruh keras menghampiri Kanzaki Rito dengan cepat, beberapa monster yang tertinggal itu terjatuh ke tanah... segerombolan serangga pemakan daging itu memakan tubuh monster itu tanpa tersisa sedikitpun.

Suara dari serangga pemakan daging itu semakin keras seperti aliran sungai yang deras. Tanah hijau berubah menjadi lautan hitam bergelombang di saat serangga pemakan daging itu melewati tempat tersebut.

Kanzaki Rito panik melihat tubuh monster itu di lahap abis oleh serangga pemakan daging itu, dirinya berlari sejauh mungkin darinya.

"Sial, sungguh tidak beruntungnya aku ini," Kanzaki Rito berharap dirinya di tolong oleh seseorang, tapi bantuan tersebut tidak kunjung datang padanya.

"Kemana dewa itu, apa dia tidak memberikan sesuatu padaku seperti pada novel yang pernah aku baca sebelumnya," Kanzaki Rito mengeluh pada nasibnya.

Sebuah jendela status muncul pada Kanzaki Rito saat dirinya terjatuh.

Nama: Kanzaki Rito.

Class: Hero

Statistik:

STRENGTH: F / DEXTERITY: F / VITALITY: F / MANA: F / MAGIC: F / REFLEX: F / ENDURANCE: F

Skill: -

Blessing: -

Cursed:

Sekawanan serangga entah dari mana datang dan memakan apapun yang mereka lewati.

Serangga itu mulai memakan daun, makhluk, bahkan monster yang kebetulan lewat saja mereka habisi dan memakan langsung sampai tidak tersisa sedikitpun.

Kanzaki Rito yang sedang sibuk memperhatikan status window miliknya, ia tidak menyadari bahwa serangga itu akan segera melewati tempat Kanzaki Rito berada.

Secara perlahan suara mirip gemiringan ombak mulai terdengar di telinga Kanzaki Rito, ia menolehkan kepalanya ke samping.

Kanzaki Rito terkejut dan berlari menjauhi serangga tersebut, tapi tetap saja serangga itu masih bisa mengejarnya.

"Kenapa serangga itu terus mengejar ku dengan cepat!!" tegas Kanzaki Rito.

Kanzaki Rito kembali berlari menjauh dari segerombolan serangga pemakan mayat itu sambil mencari cara untuk kabur.

"Pohon itu sepertinya bisa ku manfaatkan untuk kabur dari serangga itu," Kanzaki Rito melompat dan memanjat pohon itu setinggi mungkin... sampai dirinya merasa aman dari serangan serangga tersebut.

Lautan bergelombang hitam itu terus melewati pohon yang di singgahi oleh Kanzaki Rito, dirinya berdiam diri sampai serangga itu pergi sepenuhnya dari tempat tersebut.

10 Menit kemudian...

Kanzaki melihat  1 goblin dengan kondisi kritis, kesempatan ini hanya datang satu kali. Kanzaki Rito mencoba mendekati goblin yang sedang sekarat itu, kemudian dirinya mengambil sebuah belati usang yang di miliki oleh goblin tersebut.

Kanzaki Rito mencoba mengakhiri penderitaan goblin itu dengan cepat, menusuk jantungnya dengan belati miliknya.

Seketika goblin yang di bunuh tepat di jantungnya perlahan-lahan nafas miliknya mulai tidak stabil dan pada akhirnya dia mati dengan darah mengalir di sekitar tubuhnya.

Hari menjelang malam... kanzaki mulai mencari sebuah goa kosong untuk di tempati sementara waktu.

Dirinya mencari ke sekeliling tempat terdekat ketika dirinya berada di dunia tersebut, mencari selama 5 menit dengan hati-hati, akhirnya dirinya menemukan sebuah goa yang dekat dengan sumber mata air.

Kanzaki Rito mulai mengambil beberapa daun berukuran besar untuk di jadikan alas tidur miliknya.

Bersambung….

Bertahan Hidup Di Dunia Lain.

Ke esokan harinya...

kanzaki Rito bangun dari tempat tidurnya, cahaya terang keluar dari balik hutan tersebut.

"Suara perutku ini meminta untuk memakan sesuatu, tadi di sini, kebanyakan monster dan tumbuhan liar, gimana bisa aku mencari makanan yang layak?" gumam Kanzaki Rito.

Suara gemuruh lapar dari perutnya semakin terdengar jelas, dirinya mengambil mata air tersebut untuk menghilangkan rasa hausnya.

Karena Kanzaki Rito hanya memiliki belati usang yang di dapatkan sebelumnya, dirinya mulai memburu beberapa hewan yang mudah untuk di bunuh nya, demi memenuhi kebutuhan laparnya.

Tidak jauh dari goa tersebut... Kanzaki Rito menemukan beberapa hewan yang bisa di makan, bentuk hewan itu mirip seperti kelinci di dunia asalnya, tapi perbedaanya hanya pada ukuran kelinci itu lebih besar dari pada di dunianya.

Bermodal belati usang, Kanzaki Rito membuat sebuah tombak dari batang kayu yang sudah di buat ujungnya runcing.

Kanzaki Rito berhasil membuat 5 buah tombak kayu yang siap di gunakan, karena tidak ada fitur inventory di status window miliknya. Kanzaki Rito membawanya secara manual dengan tangannya, sedangkan belati tersebut di letakan di samping pinggangnya.

Sis....

Kanzaki Rito melempar tombak itu ke arah kelinci tersebut dengan cepat, dalam percobaan pertamanya, dirinya berhasil membunuh satu ekor kelinci tanpa membuat kesalahan sedikitpun, tapi sayangnya setelah lemparan pertamanya, dirinya selalu gagal mengenai kelinci lain.

Beberapa menit kemudian... setelah membawa mayat kelinci ke dalam goa tersebut, dirinya mencari beberapa batu untuk di jadikan tempat pembakaran.

Seketika sedang mengumpulkan batu, dirinya melihat segerombolan serangga pemakan mayat tersebut pergi menuju lorong kecil di sebelah bukit batu berukuran sedang.

"Hampir saja aku membuat kesalahan, tapi sekarang aku tahu tempat ini di kuasai oleh serangga pemakan mayat. Sebaiknya harus berhati-hati jika diriku melewati tempat ini," gumam Kanzaki Rito.

Kanzaki Rito pergi meninggalkan tempat tersebut dan kembali ke tempat persembunyiannya di dalam goa, sambil membuat alat pembakaran dari batu yang di kumpulkan sebelumnya.

Beruntung, Kanzaki Rito membawa sebuah korek api dari seorang siswa nakal yang menitipkannya padanya, pada saat pemeriksaan barang siswa pada hari sebelum dirinya di pindahkan.

Batang kayu yang di dapatkan di depan gua tersebut, Kanzaki Rito memotong tipis bagian-bagian sisi luar kayu itu, sampai menyisakan beberapa batang kayu tipis untuk di jadikan alat panggang daging.

Tek, Tek...

Menekan bagian tombol atas berwarna hitam di korek api tersebut, api itu keluar dari pipa kecil dan membakar kayu yang sudah di buat tipis-tipis.

Potongan kayu itu terbakar dan memberikan kehangatan dari api membuat dinginnya angin tiba-tiba menghilang, suara sunyi dan bunyi hewan itu menghiasai suasana malam.

"Sekarang hanya aku sendiri di tempat ini. Bagaimana caranya aku menjadi kuat, kalau exp yang kudapatkan tidak bertambah sedikitpun," rujuk Kanzaki Rito.

Merenungkan dirinya selama 30 menit, dirinya mencoba beberapa cara untuk meningkatkan status miliknya.

Semua percobaan yang di lakukan Kanzaki Rito tidak membuahkan hasil, tapi dengan percobaan terakhir, akhirnya dia bisa meningkatkan beberapa status miliknya.

Kanzaki mencoba meningkatkan statistik strength ya dengan cara mengangkat benda berat sebagai alat latihan, kegiatan itu terus berulang kali sampai pesan pemberitahuan dari status window miliknya muncul.

[Strength anda meningkat dari F » E]

"Sudah ku duga. Tapi, bagaimana caranya meningkatkan statistik lain seperti DEXTERITY, VITALITY, MANA, MAGIC, dan REFLEX," tegas Kanzaki Rito.

Setelah selesai makan, Kanzaki Rito mulai membuat beberapa alat jebakan sederhana dari kayu dan lilitan tali dari kulit pohon. Entah jebakan ini akan berguna atau tidak di hari esok yang akan datang.

Kanzaki Rito masih belum menyadari, bahwa pergerakan dari black dire wolf mulai aktif di saat malam tanpa bulan. Sebuah serigala hitam besar yang menguasai malam, kekuatan serigala itu meningkat dua kali lipat dari jumlah kekuatan awalnya.

Sekawan black dire wolf berlarian di sekitar hutan tersebut, suara burung-burung yang hinggap di atas pohon berterbangan ke sana ke mari.

Tidak ada pesan atau pun quest seperti game pada umumnya, dirinya tertidur di dalam goa.

Sebuah jebakan yang di pasang oleh Kanzaki Rito mulai bergetar dan menjatuhkan batu di perutnya. Jebakan itu berfungsi sebagai tanda bahaya bila ada monster lain yang mendekat dan mengenai jebakan tersebut.

"Sial, kenapa di saat aku sedang enak tertidur!!" ucap Kanzaki Rito.

Bergegas membawa semua tombak, belati usang dan beberapa alat lain yang di butuhkan nya. Kanzaki Rito memanjat pohon tinggi yang dekat dengan goa tersebut.

Beberapa menit kemudian... sekawanan black dire wolf datang dengan berjumlah 10 ekor.

Serigala itu mengaum dengan keras, menggetarkan area wilayah yang terkena Auman serigala tersebut. Auman itu menimbulkan status ketakutan pada Kanzaki Rito yang berada di atas pohon tinggi.

Berselang waktu beberapa menit, Auman tersebut terus terdengar sampai Kanzaki Rito mengikat dirinya di atas pohon, untuk meminimalisir terjatuhnya dia ketika pingsan.

[Dexterity anda meningkat F » E]

Kanzaki Rito terus bertahan dari Auman tersebut sampai waktu malam berganti pagi. Sekawanan black dire wolf itu pergi dari tempat  tersebut dan meninggalkan Kanzaki Rito yang berada di sana. Secara kebetulan salah satu ekor black dire wolf yang sedang berdiam diri di tempat itu.

Mempersiapkan serangan kejutan ke black dire wolf tersebut dengan secara berhati-hati tanpa di ketahui olehnya.

Sis.....

Tombak itu melesat ke depan dengan cepat, tapi sayangnya, serangan itu hanya mengenai salah satu kakinya tersebut.

"Jika tidak di bereskan dengan cepat, black dire  wolf itu akan meminta bantuan pada mereka!!" tegas Kanzaki Rito.

Set!....

Melompat menerjang black dire wolf yang sedang terluka, Kanzaki Rito memegang 2 tombak di tangan kiri dan kanannya.

Sis.....

Lemparan tombak dari tangan kanannya melesat dan mengenai bagian tubuh bawahnya, black dire wolf itu masih bertahan dari luka yang di terima olehnya.

Kanzaki Rito memindahkan tombak dari sisi tangan kiri ke tangan kanannya, sambil mempersiapkan serangan cadangannya.

Di saat Kanzaki Rito sampai di bawah, serangan cepat dari black dire wolf itu mengenai bagian tangan kirinya, gigitan kuat dari rahang tersebut membuat tulang milik Kanzaki Rito retak.

Aaarrggh....

Teriakan rasa sakit tanpa henti dari luka gigitan black dire wolf tersebut. Kanzaki Rito menahan rasa sakit sambil mengambil belati usang di punggungnya untuk menusuk bagian lehernya.

Jlep....

Menusuk beberapa kali di leher black dire wolf, sampai dirinya tersungkur di tanah beserta mayat black dire wolf tersebut.

Hehe....

"Aku sedikit membuat kesalahan dan mengakibatkan luka pada tangan kiri ku ini," kritik Kanzaki Rito.

Menyeret mayat black dire wolf ke goa untuk di jadikan daging cadangan dalam beberapa hari ke depan.

Bersambung…

Goblin Shaman

Beberapa hari kemudian...

Kanzaki Rito menghabiskan hidupnya di alam liar bersama para monster yang tinggal di pulau tersebut.

Mempelajari tata letak wilayah yang di kuasai oleh monster, dan beberapa pelatihan untuk meningkatkan statistik miliknya, sambil menunggu luka tangan kirinya sembuh total.

Kanzaki Rito menghabiskan hidupnya beberapa hari di dalam goa dan di atas pohon sebagai tempat perlindungan sementara.

Ia sesekali melihat status window miliknya, apakah ada peningkatan atau tidak pada dirinya.

Nama: Kanzaki Rito.

Class: Hero

Statistik:

STRENGTH: E / DEXTERITY: E / VITALITY: F / MANA: F / MAGIC: F / REFLEX: F / ENDURANCE: F

Skill: -

Blessing: -

Cursed:

Peningkatan statistik miliknya meningkat sedikit dari pada yang Kanzaki Rito harapkan, ia segera menutup kembali status window nya.

Cuaca tiba-tiba berubah menjadi gelap, angin bergerak dengan cepat menggoyangkan dedaunan pohon tersebut.

Awan hitam beserta petir menyambar secara acak di segala tempat tanpa henti. Sebuah kereta tua yang melewati hutan tersebut, kereta itu di jaga oleh beberapa goblin Shaman, goblin thief, high goblin, dan hob goblin.

Karavan yang sedang di jaga oleh para goblin itu sedang melarikan diri dari sesuatu di belakang mereka. Suara gemericik dari genangan air terdengar samar oleh mereka sampai kereta itu menghantam batu dan terbalik ke sebelah kanan.

________________

Kanzaki Rito pergi meninggalkan goa tersebut menuju tempat pohon pengawas yang sudah di buat olehnya beberapa hari yang lalu.

"Sial, apa aku aman di atas sini, Sambaran petir itu  semakin lama semakin besar sambarannya!!" tegas Kanzaki Rito.

Kanzaki Rito melihat beberapa goblin yang sedang membawa sesuatu di kain tersebut, beserta beberapa black dire wolf yang mengejar mereka.

Bingung untuk mendekati mereka atau tidak, tapi jelas Kanzaki Rito cukup penasaran tentang apa yang ada di balik kain tersebut.

Akhirnya setelah berpikir selama beberapa menit, ia lalu memutuskan untuk mendekati mereka dengan cara berlari secara sembunyi-sembunyi tanpa diketahui oleh monster lain hingga akhirnya dirinya sampai ke tempat mereka.

Keadaan di tempat itu sudah kacau, beberapa mayat goblin tergeletak di samping dua high goblin tersebut.

Goblin shaman menggunakan sihirnya untuk menghabisi sekawanan black dire wolf yang sedang mendekat, serangannya seperti anak panah berbentuk runcing yang berwarna putih seperti es.

Sis.....

Lima serangan sihir itu mengenai Black dire wolf dan menyisakan satu di antaranya, seketika ia mencabik-cabik pada goblin shaman.

Dirinya terluka berat pada kedua tangan miliknya hingga tidak bisa menggunakan sihir dengan benar.

Di saat black dire wolf menyerang, Kanzaki Rito melempar tombaknya, seketika tombak itu menembus leher black dire wolf tersebut.

"Dari mana serangan itu datang... tapi, terima kasih sudah menolongku dari para black dire wolf tersebut," ucap goblin shaman.

"Hehe, ternyata tidak sia-sia aku menonton acara lempar lembing," ucap Kanzaki Rito.

Kanzaki Rito mendekati mayat black dire wolf yang terbaring di tanah, goblin shaman itu hanya terdiam dan mengawasi pergerakan Kanzaki Rito yang sedang menarik tombak miliknya.

"Terima kasih manusia, kau sudah menyelamatkan kaum kami yang sedang kesulitan, atas nama dewa kebijaksanaan, aku akan memberikan sesuatu yang kau butuhkan di masa depan yaitu sihir," tegas goblin shaman.

Goblin shaman itu berbicara menggunakan bahasa manusia pada Kanzaki rito.

"Apa goblin bisa berbicara seperti itu, bukankah mereka berbicara dengan bahasa anehnya!!" sindir Kanzaki Rito.

"Hei bocah, tentu saja aku bisa berbicara bahasa manusia, tentu karena aku seorang magician hebat," balas goblin shaman.

Goblin shaman itu memindahkan kaumnya ke tempat yang lebih aman, membutuhkan waktu lama untuk membawa mereka semua ke tempat tersebut.

Kanzaki Rito secara tidak sengaja membantu mereka  memindahkan ke goa tempat tinggalnya.

Tempat yang awalnya sepi, sekarang menjadi ramai dengan penghuni baru yang baru saja datang.

Waktu sudah malam beserta badai petir yang tidak kunjung reda, mereka memutuskan tidur seadanya dengan beralaskan daun besar sebagai kasur mereka.

Keesokan harinya... Perkembangan Kanzaki Rito tidak membuahkan hasil, ia sudah mencoba beberapa cara lain untuk meningkatkan statistik miliknya, sayangnya itu sia-sia di lakukan dan terlalu membuang waktu dirinya.

pasai hari pun terlewati dengan cepat, sisa-sisa air hujan itu menempel pada daun pepohonan tersebut

Kanzaki Rito duduk di depan goa dengan kaki di silangkan sambil menatap mentari pagi, goblin shaman itu menghampiri dirinya yang sedang duduk.

"Bagaimana mana dengan tawaranku padamu sebelumnya," ucap goblin shaman.

"Masalahnya aku masih belum tahu tentang sihir, sudah ku coba beberapa kali, tapi sihir yang aku keluarkan tidak muncul-muncul," balas Kanzaki Rito.

"Pemahaman kamu tentang sihir sangat kurang, tidak mudah untuk berlatih sihir tanpa bimbingan seorang guru," ucap goblin shaman.

Hanya diam tanpa melakukan apapun di tempat itu, goblin shaman kesal dan memukul kepalanya dengan tongkat miliknya, ia tersungkur dengan wajah menghantam tanah.

"Sebaiknya kau segera bersiap, aku akan mengajarkanmu dasar-dasar menjadi penyihir mulai sekarang," tegas goblin shaman.

"Terus aku memanggilmu apa, guru goblin?" ucap Kanzaki Rito.

"Hmm, panggil saja aku igol, atau tepatnya guru igol," balas igol.

"Baik-baik, guru igol, sekarang apa yang harus aku lakukan untuk menjadi penyihir," ucap Kanzaki Rito.

Guru igol menjelaskan pada Kanzaki Rito tentang dasar-dasar menjadi penyihir.

Mulai dari cara menggunakan elemen sihir seperti, angin, tanah, api, air sebagai elemen dasar dari sihir, dan ke empat element tersebut memiliki roh elemen.

Roh elemen bumi 'Gnome', roh elemen angin 'Slyph', roh elemen air 'Undine', dan yang terakhir adalah roh elemen api 'Salamander.

Semua roh elemen tersebut menjaga sala satu tempat, mulai dari selatan, barat, timur, dan utara.

Kanzaki Rito mulai meningkatkan jumlah mana terlebih dahulu, sebelum ia meningkatkan magicnya sampai batas tertentu.

"Untuk sekarang, hanya ini yang bisa aku berikan padamu," ucap igol.

Sebuah mana stone tingkat rendah sebagai hadiah menjadi muridnya, ia menerima mana stone tersebut untuk meningkatkan jumlah mana dengan cara menelannya secara langsung.

Mungkin itu terkesan aneh bagi Kanzaki Rito yang hidup normal di dunianya, ia masih belum yakin dengan tekad dirinya untuk menelan batu tersebut saat ini.

Pikirannya teralihkan dengan acara pesta kecil-kecilan yang di adakan oleh para goblin yang tinggal di dalam goa, mereka menari dengan ceria di samping api unggun.

"Beri sambutan pada penyelamat kita!!" teriak igol.

Mereka mengangkat gelas yang berisi minuman itu ke atas, mereka membuat sumpah untuk membantu Kanzaki Rito ketika dirinya mengalami kesulitan di masa depan nanti.

Kanzaki Rito merasa sedikit senang berserta sedikit tidak nyaman dengan situasi saat ini, dirinya akhirnya berteman dengan para goblin itu dan memulai membuat tempat itu menjadi lebih baik.

Bersambung…

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!