NovelToon NovelToon

Perjalanan Cinta Si Gadis Montir

Prolog

Seorang gadis cantik dengan wajah putih berseri. Terlihat menggunakan mukenah berwarna lavender. Dengan khusuknya sedang melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu" ucapnya menutup raka'at sholat subuhnya dengan salam. Kemudian dilanjutkan dengan berdzikir dan memanjatkan doa.

Naziah Chairunnizwa, biasa dia disapa Ziah. Dia adalah gadis remaja berusia 22 tahun. Yang saat ini sedang melanjutkan pendidikan tingkat sarjananya. Disalah satu kampus ternama di Ibukota tempat tinggalnya.

Naziah berasal dari keluarga yang sangat sederhana dan pas-pasan. Namun, tak membuatnya patah semangat untuk mencapai impian dan cita-citanya. Meskipun dia harus berkuliah sambil bekerja paruh waktu. Demi membiayai kuliahnya dan juga mencukupi kebutuhan sehari-harinya. Serta membayar sewa tempat tinggal sementara saat menjalani kuliahnya.

Naziah adalah seorang anak yatim. Yang merupakan anak pertama dari Ibu Sumirna dan Almarhum Bapak Mursid. Ayahnya meninggal akibat penyakit maag akut yang dideritanya sejak lama. Dan Ayahnya meninggal, tepat sehari setelah Naziah mendapat kabar bahagia. Atas kelulusannya dari tes masuk kampusnya.

Naziah memiliki dua orang adik perempuan bernama Elvira dan Lastmi. Yang masih bersekolah ditingkat Sekolah Menengah Atas. Beruntunglah Ibu Sumirna, karena memiliki anak seperti Naziah. Yang memiliki sifat pengayom, mandiri, cerdas, kreatif, dan juga pekerja keras.

Naziah juga memiliki tiga orang sahabat. Yang sejak usia sekolah dasar tak pernah terpisahkan dengannya hingga kini. Yaitu dua sahabat perempuan bernama Ulfiyana dan Tita Renada. Serta satu sahabat pria bernama Febrianto.

Setelah menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Atas. Naziah dan ketiga sahabatnya memutuskan pergi ke Ibukota. Untuk melanjutkan pendidikan mereka masing-masing. Meski mereka harus bekerja sendiri demi membiayai pendidikan sekolah mereka.

Jadi, disinilah mereka berada. Disebuah rumah kontrakan sederhana dan nyaman. Yang berada ditengah perkotaan yang padat penduduknya.

Rumah tersebut memiliki tiga kamar tidur. Yang masing-masing kamar tidur terdapat toilet pribadinya. Dan rumah itu juga memiliki halaman belakang yang cukup luas. Sesuai dengan rumah kontrakan yang diinginkan Naziah.

Itu karna ide kreatif dan jiwa hematnya Naziah yang menginginkan. Sebab saat itu, dia berniat mengajak ketiga sahabatnya untuk memanfaatkan halaman belakang itu. Dengan menanam berbagai jenis tanaman sayur dan rempah-rempah.

Demi mengurangi biaya untuk dapur mereka nanti, kata Naziah pada para sahabatnya. Mengingat di Ibukota itu hampir semua serba dibeli. Tidak terkecuali air, jika ingin minum,mandi, buang airpun, airnya harus dibeli dan dibayar. Tidak seperti didesa, bisa ambil di sumur sendiri, sama tetangga atau di kali.

Dan mendengar alasan itu, para sahabat Naziahpun sangat mendukungnya.

...----------------...

Usai melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim. Seperti biasa, barang siapa diantara Naziah dan ketiga sahabatnya yang terbangun lebih dulu. Maka, dialah yang akan menyiapkan sarapan untuk mereka berempat.

Untuk itu, Naziah mengawali harinya dengan membuat sarapan untuk dirinya dan para sahabatnya. Dan pagi ini, Naziah berencana membuat nasi goreng kampung. Dengan toping telur ceplok dan krupuk udang pedas.

Setelah berkutat dengan alat dan bahan memasak selama hampir setengah jam. Akhirnya, semua masakannya sudah tersaji di atas meja. Dan siap untuk disantap bersama.

Karena sarapan yang dibuatnya sudah siap. Namun para sahabatnya belum juga ada yang bangun. Ataupun menampakan batang hidung mereka. Terpaksa, Naziahpun harus turun tangan membangunkan mereka.

Dengan langkah pasti Naziah mendekati salah satu pintu kamar dan mengetuknya. (Tok tok tok...) bunyi pintu diketuk oleh Naziah.

"Ulfi,Tita, Bangun...! Udah jam setengah enam nih... Katanya, mata kuliah pagi ini dosennya killer. Kalian nggak takut dihukum?!!" ucap Naziah sedikit berteriak didepan pintu kamar para sahabatnya.

Kemudian Naziah mendekatkan telinganya ke daun pintu kamar itu. Untuk memastikan, apakah kedua sahabatnya itu sudah merespon teriakkannya atau belum?

"Astagfirillahal'adzim!!!" ucap seseorang dari dalam kamar itu, terkejut. "Ulfi, bangun Ul'! Aku tidak ingin terlambat. Dan aku tidak ingin dihukum. Ayo bangun....!" lanjutnya. Ternyata Tita terbangun lebih dulu saat dibangunkan.

Setelah memastikan teriakkannya sudah mendapat respon. Naziah beralih ke pintu kamar yang lainnya. Yang terdapat satu-satunya sahabat prianya. Yaitu kamar yang ditempati Febrianto, atau biasa disapa Anto.

Tok tok tok (bunyi pintu diketuk)

"Anto... kau udah bangun! Ayo kita sarapan!!! Aku buat nasi goreng kampung kesukaanmu." ucap Naziah. "Jika kau lambat lima menit, maka sarapannya akan aku berikan ke Reza aja." lanjutnya memberikan ancaman.

Setelah membangunkan para sahabatnya. Naziah kembali ke meja makan dan mulai menyantap sarapannya lebih dulu. Hingga sarapannya habis, ketiga sahabatnya belum juga menampakan batang hidungnya.

Akhirnya, Naziah mengeluarkan jurus terakhirnya. Untuk membangunkan para sahabatnya tanpa harus mengetuk pintu mereka lagi satu persatu.

Naziah mulai mengambil ancang-ancang dengan menarik nafas panjang. Kemudian "Anto...Ulfi...Tita...! Jika dalam hitungan ketiga kalian belum juga keluar. Maka sarapannya akan aku kasih buat Adira dan kawan-kawannya saja.!!!" teriak Naziah berpura-pura.

Mendengar itu, dalam hitungan ketiga pula. Para sahabatnya keluar dari kamar masing-masing dengan terburu-buru. Dan saling berebut untuk menuju meja makan lebih dulu. Hingga kepala Ulfi dan Anto saling berbenturan. Sedang Tita menabrak punggung Anto. Dan adegan itu terjadi tepat di pintu menuju dapur.

"Aauhh... aaauhhh...aduhh!" ucap Tita, Ulfi dan Anto bersamaan. Sambil memegangi jidat mereka masing-masing. Akibat tak sengaja saling berbenturan.

Melihat adegan itu membuat Naziah tertawa terpingkal-pingkal. "Haahahaha... emang enak, aku kerjain!" ucap Naziah sambil terus tertawa.

"Ziaaa....!!!" teriak Anto, Ulfi dan Tita serempak.

"Siapa suruh?! Minta dibangunin, malah ngaret. Hahaha...! Udah ah...silahkan sarapan! Aku udah selesai. Sampai jumpa....!" ucap Naziah masih dengan sisa tawanya.

Dan tanpa rasa bersalah sedikitpun. Naziah pergi meninggalkan para sahabatnya menuju kamarnya. Sambil melambaikan tangannya bak model papan atas ke arah para sahabatnya.

Sementara itu, para sahabatnya hanya bisa mendengus kesal. Sambil terus mengelus bagian kepala dan tubuh mereka yang terasa sakit. Akibat saling berbenturan saat berebut untuk segera sampai di meja makan.

*****

Jam sudah menunjukan pukul 7.30 WITA. Naziah bersama ketiga sahabatnya terlihat berpisah setelah memasuki gerbang kampus. Mereka menuju tempat parkir yang dekat dengan fakultasnya masing-masing. Naziah dan Anto belajar difakultas Tehnik. Sedang Ulfi dan Tita belajar difakultas ekonomi.

Di kampus tersebut, mahasiswi yang memilih fakultas tehnik hanya ada beberapa orang saja. Dan Naziah merupakan satu-satunya mahasiswi yang memilih fakultas tehnik dengan jurusan mesin. Atau biasa dikenal dengan jurusan mekanik.

Meskipun didalam kelasnya hanya ada dia seorang mahasiswi. Namun tak membuat Naziah merasa minder dengan teman mahasiswi dari jurusan lainnya. Justru, jiwa optimisnya semakin tertantang untuk membuktikan pada dunia. Tidak semua kaum perempuan itu lemah dan tak bisa melakukan pekerjaan kaum pria. Dan Naziah akan menjadikan dirinya itu bukti nyata.

Sejak usianya enam tahun, Naziah memang sudah mengagumi serba-serbi mesin. Akibat suka mengikuti dan melihat almarhum Ayahnya saat bekerja di bengkel. Kerena Ayahnya adalah seorang mekanika yang handal di daerah sekitar tempat tinggalnya di desa.

Untuk itu, niat Naziah semakin besar demi mewujudkan impian Ayahnya. Demi membuat sebuah bengkel pribadi di desanya itu.

Rencana Pulang Kampung

Setelah mata kuliah pertama selesai. Naziah dan ketiga sahabatnya kembali berkumpul untuk makan siang bersama di kantin kampus.

Saat sedang asyik berbincang-bincang sambil menyantap makanan mereka masing-masing. Tiba-tiba Tita mengutarakan keinginannya. "Zi', pulkam yuk?! Aku kangen mandi air laut nih... Besokan tanggal merah, terus...lusanya hari Minggu. Lumayankan, kita bisa nginap semalam di rumah kita masing-masing. Aku juga udah kangen sama kamar aku...di kampung."ucapnya Tita.

"He'em... boleh tuh Zi'!! Kita ke pantai wisata aja. Sebentar lagi, kita 'kan udah sibuk menyusun skripsi. Jadi, kita refreshing dulu boleh dooong. Biar otak kita segar lagi githu...!" timpal Ulfi.

"emm... boleh?! Tapi... besok pagi aja kita pulkamnya ya...??! Karena hari ini, aku harus menyelesaikan pekerjaan yang tertunda kemarin. Dan aku juga harus izin dulu ke bos Radit." ucap Naziah lembut.

"Aku titip salam aja ya, sama pantainya??! Karena aku nggak ikut soalnya. Sebab aku ada jadwal ngapel kerumah pacar. 'kan malam minggu...!" timpal Anto. Dengan gaya sok coolnya.

"Hmm... iya deh... yang punya pacar! Tiap malam Minggu, selalu punya acara sendiri." ucap Ulfi merajuk. Kemudian beralih menatap kearah Naziah dan Tita. Dan berkata:"Nggak kayak kita ya?! Para JoNes. Tiap malam Minggu, cuma bisa nonton drama romantika sambil gigit jari masing-masing. Karena lihat adegan-adegan yang romantisnya." lanjutnya.

"Eits!!! Jangan samakan aku sama kamu ya! Aku nggak JoNes lho... Aku punya pacar. Hanya saja... pacarku lagi ikut KKN kale'!" bantah Tita dengan sedikit sewot.

"Ekh! Iya deng, aku lupa he..he..hee..." ucap Ulfi sambil cengengesan dan menggaruk ujung keningnya yang tak gatal.

"AU ahh! Aku udah selesai makan. Aku duluan ya...!" ucap Naziah sambil berdiri dari duduknya. "Aku duluan ya 'Nto?! Aku mau ke perpus dulu." ucapnya lagi, berpamitan pada Anto. Dan Anto hanya bisa mengangkat tangan kanannya dan membentuk tanda isyarat yang berarti 'Oke'.

Sesampainya di perpustakaan Naziah langsung berjalan menuju rak-rak buku khusus tentang ilmu tehnik. Setelah beberapa meter menelusuri rak buku di depannya. Akhirnya dia menemukan buku yang sedang dicarinya. Dan tanpa membuang-buang waktunya. Naziah kembali menuju kelasnya dengan sedikit berlari. Sebab, terlihat dari tempatnya saat ini, dosen yang akan mengajar di kelasnya. Sudah mendekati ruang kelasnya.

Untunglah, dengan sigap Naziah segera berlari memasuki kelasnya. Walaupun saat sampai ditempat duduknya, Naziah terlihat ngos-ngosan dan sedikit berantakan. Namun, semua mata mahasiswa yang berada dikelasnya itu, kecuali Anto sahabatnya. Tak lepas mata memandang wajahnya yang cantik dan teduh. Bak penyejuk hati bagi yang memandangnya. Hingga sang dosen datang dan memberi salam pada semuanya. Barulah mereka tersadar dari dunianya masing-masing.

"Selamat siang semuanya...!" ucap sang dosen

"Selamat siang Pak...!" ucap Naziah dan semua mahasiswa.

Usai mengucapkan salam, dosenpun memulai pembahasan tentang materi kuliahnya, hingga selesai.

*****

Ketika jam kuliahnya selesai, Naziah bergegas menuju bengkel. Tempatnya bekerja selama kurang lebih tiga tahun terakhir ini. Disalah satu bengkel terbesar di kota itu. Dan di bengkel tersebut, Naziah juga termaksud makanik atau montir yang banyak dicari pelanggan. Untuk menolong memperbaiki kendaraan-kendaraan mereka yang rusak.

Karena keahliannya dalam memperbaiki mesin-mesin kendaraan yang mengalami kerusakan. Dibandingkan dengan ketiga teman montirnya yang lain. Naziah lebih memahami kerusakan dan cara memperbaiki sebuah mesin kendaraan. Baik mesin itu mengalami kerusakan ringan ataupun berat.

Karena itulah, berulang kali pemilik bengkel terbesar lainnya yang ada di kota itu. Mencoba menguji keahlian Naziah, dengan mengirim kendaraan-kendaraan yang sudah tidak mampu mereka perbaiki. Dan semua itu diketahuinya dari pemilik bengkel tempatnya bekerja.

Dan, dengan lapangan dada Naziah menerimanya. Serta berpikir positif, bahwa semua itu tak ubahnya sebuah tantangan untuknya. Dan Alhamdulillah, semua tantangan itu dapat Naziah selesaikan dengan baik.

Untuk itu pula, Bos atau pemilik bengkel tempat Naziah bekerja itu. Merasa sangat beruntung dan bersyukur memiliki seorang montir sepertinya.

Sesampainya di bengkel, Naziah mengganti pakaiannya dengan seragam montir miliknya. Yang sudah disiapkan di loker yang ada diruang ganti karyawan. Setelah itu, dia menghadap Bosnya. Untuk bertanya, apakah ada tugas yang menunggunya? Dan Bosnya pun mengatakan padanya, ada sebuah mobil dengan rusak ringan. Serta dua buah sepeda motor dengan kerusakan sedang.

Setelah mengetahui semua yang tugas yang akan dia lakukan. Naziah langsung mengerjakan tugasnya. Sesuai urutan antrian kendaraan yang masuk.

Sebelum masuk waktu magrib, tugas Naziah yang diterima hari itu telah selesai. Kemudian Naziah bergegas membersihkan diri. Demi melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim. Itulah Naziah, meskipun kesibukannya di dunia begitu menyita waktu. Namun, tak sekalipun ia meninggalkan waktu sholatnya. Kecuali sedang mengalami menstrusi ataupun sakit berat.

Usai melaksanakan sholat Maghrib. Naziah kembali berkutat dengan mesin-mesin kendaraan. Karena tugas untuk hari itu sudah selesai dia kerjakan. Sementara waktu kerjanya masih sekitar dua jam lagi. Maka dia mengisi waktunya dengan melanjutkan servis yang tertunda pada kendaraan, di hari kemarin.

Tepat pukul 20.50 WITA, bengkel mulai tutup. Semua montir di bengkel itu, sibuk membersihkan dan merapikan peralatan kerja mereka, tak terkecuali Naziah.

Sebelum beranjak pulang, tak lupa Naziah meminta izin pada Bosnya. Untuk diberi izin libur selama dua hari kerja. Karena dia akan mengunjungi Ibunya di kampung.

"Bos...! Aku ingin meminta izin untuk tidak masuk selama dua hari. Karena aku ingin mengunjungi Ibu dan Adik-adikku di kampung. Apakah boleh?"

"Em...dua hari ya?!" tanya Bosnya lagi. Dan Naziah mengangguk pasti. "Baiklah. Dua hari saja ya...nggak boleh lebih! Karena bengkel akan lumpuh tanpamu. Kamu tau itukan?" lanjut Pak Rafi, Bos Naziah.

Naziah kembali menganggukkan kepalanya. Lalu berkata: "Baik Bos, aku tahu itu. Dan terima kasih atas izinnya."

"Iya, sama-sama. Ya sudah, pulanglah! Malam mulai larut, tidak baik anak gadis masih berada diluar rumah. Dan berhati-hatilah saat di jalan!!! Karena saat ini, ramai dikabarkan perampokan dan pemerkosaan terjadi dijalan xx. Jadi, berhati-hatilah Nak!!!" ucap Pak Rafi. Sambil mengusap kepala Naziah lembut dan penuh kasih sayang. Dan juga memperingati Naziah untuk selalu berhati-hati dalam perjalanan pulang.

"Siap Bos!!!" jawab Naziah tegas. Dengan menirukan gaya hormat ala seorang prajurit TNI.

"Hahahha... Kau ini?! Bisa aja kau meniru sikap prajurit dengan sangat pas seperti itu. Hahaha...tapi aku suka. Ya sudah, pulanglah Nak!" ucap Pak Rafi sambil tertawa.

"Okey, assalamualaikum!" pamit Naziah mengakhiri percakapan dan candaan mereka.

"Walaikumsalam...!" balas Pak Rafi.

Sejak mengenal sosok Naziah lebih dekat. Pak Rafi memang menyukainya dan sudah menganggapnya seperti anak sendiri.

*

*

*

#

#

Bersambung.....

Mohon tinggalkan jejak ya...para reades! Dengan cara menekan tanda Like. Berikan komentar positif. Komen kritikan boleh... asal komentar *pembangkit semangat buat aku ya...

Jika ada kata dan tanda baca yang tidak sesuai. Harap maklum ya... aku masih pemula lho...!

😘🤗* salam Hangat dariQ

Memulai Perjalanan

Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih tiga puluh menit. Akhirnya, tepat pukul 20.30 WITA Naziah tiba di rumah kontrakannya. Dan langsung memasukkan motornya kedalam garasi yang tersedia di rumah tersebut.

"Assalamualaikum....!" ucap salam Naziah. Ketika kakinya melangkah memasuki pintu rumah kontrakannya.

"Walaikum salam....!" balas kedua sahabatnya dari arah dalam rumah.

"Wah wah wah...! Asyik ya... nonton Drakor nggak ngajak-ngajak?!" celetuk Naziah. " Oh iya, BTW...Antonya udah balik apa belum?" tanya Naziah kemudian. Saat mendapati kedua sahabatnya, asyik menonton televisi. Sedang salah satu sahabatnya yang lain tak terlihat disana.

"Udah balik dari tadi. Hanya saja...setelah magrib dia berpamitan mau keluar jalan-jalan. Katanya ke kostnya Ilham." jawab Ulfi tanpa menoleh. Karena matanya tetap terfokus kearah televisi.

Mendengar itu, Naziah merogoh saku ranselnya untuk mengambil ponselnya. Lalu menekan sebuah nama yang tersimpan dalam kontak ponselnya itu.

Tut...Tut...Tut...(bunyi sambungan teleponnya) Tak butuh waktu lama, panggilannya pun langsung terhubung.

"Halo, assalamualaikum! Ada apa Cantik?" jawab orang dari seberang telepon.

"Walaikum salam. Lagi dimana 'Nto?" tanya Naziah. Ternyata dia menelepon sahabatnya, Anto.

"Lagi di rumah Ilham." jawab Anto santai.

"Kalau mau balik, aku boleh nitip nggak?" tanya Naziah sedikit sungkan.

"Boleh...kamu mau nitip apa? Nggak perlu sungkan begitu. Kayak kita baru kenal aja sih...! Katakan, mau nitip apa?" tanya Anto lagi.

"Tapi, kamu harus balik sekarang. Karena aku mau nitip, belikan roti boy kesukaanku di toko X. Sebanyak satu dos setengah, buat oleh-oleh pulkam besok. Dan satu buah roti sobek dengan toping meses yang coklatnya melimpah. Untuk teman nonton The Movie malam ini. Boleh??!" jelas Naziah panjang kali lebar dengan nada memerintah.

"Hmm...baiklah, aku langsung meluncur sekarang juga. Aku tutup telfonnya ya... Assalamualaikum!" jawab Anto.

"Iya, wa'alaikum salam." balas Naziah. Panggilan telefon pun terputus.

Usai menelfon, Naziah beranjak masuk kedalam kamarnya. Tanpa mengganggu kekhusukan kedua sahabatnya yang sedang asyik menonton TV. Dia memutuskan untuk bergabung bersama kedua sahabatnya, nanti. Setelah selesai membersihkan dirinya terlebih dahulu.

***

Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya sebuah deru motor yang Naziah ketahui adalah milik Anto. Terdengar memasuki garasi rumah kontrakan mereka.

"Assalamu'alaikum, para bidadari ku!" ucap Anto sedikit berteriak dari arah pintu masuk.

"Wa'alaikum salam, bidadara kita!" ucap Naziah, Ulfi dan Tita kompak.

"Ini pesanannya cantik...!" ucap Anto lembut pada Naziah. Sambil menyerahkan sebuah dus berukuran sedang dan sekantong kresek roti pesanan Naziah.

"Terima kasih ganteng...!" balas Naziah. Sambil memeriksa pesanannya.

***Seperti itulah Naziah dan para sahabatnya jika sedang di rumah. Mereka saling memanggil dengan panggilan kesayangan masing-masing. Sementara panggilan kesayangan mereka untuk Ulfi adalah CALEM/KALEM(CAntik LEMot). Tita dipanggil DILEB(penDIam tapi LEBay).***

"Nonton sambil ngopi-ngopi cantik. Mau...?" usul Naziah pada para sahabatnya.

Dengan cepat para sahabatnya pun menjawab dengan kompak. "Mauuu....!".

"Oke. Tunggu sebentar, pesanan akan datang lima menit lagi." ucap Naziah. Sambil membawa dus rotinya untuk disimpan didalam kamarnya.

Setelah selesai menyimpan dus berisi roti itu kedalam kamarnya. Naziah menuju dapur demi menyiapkan minuman untuk teman ngemil mereka semua. Sambil menonton film action yang disiarkan malam itu disalah satu station televisi ternama di Indonesia.

Hingga film usai, tepat pukul 23.00 WITA. Mereka baru membubarkan diri menuju kamar masing-masing. Untuk mengistirahatkan tubuh mereka yang lelah setelah beraktifitas seharian.

*###*

Saat pagi hari menjelang, Naziah telah selesai mengemasi barang-barang yang akan dia bawah ke kampung halamannya.

Setelah selesai sholat subuh, Naziah memang sudah terbiasa untuk tidak tidur lagi. Dan selalu mengisi waktunya sambil menjemput fajar. Dengan membaca kitab suci Al-Qur'an sebanyak satu Juz setiap harinya. Namun, karena berencana akan melakukan perjalanan yang cukup jauh. Naziah hanya membaca beberapa ayat saja untuk mengawali harinya.

Naziah dan dua sahabat wanitanya berencana akan memulai perjalanan ke kampung. Setelah selesai melakukan aktivitas pagi mereka, yaitu sarapan dan berbersih rumah.

Tepat pukul 8 pagi, terlihat Naziah telah rapi dengan jaket woodynya yang super tebal. Dia sedang duduk di teras depan rumah kontrakannya.

"Ulfi... Tita... Ayo buruan! Udah jam delapan nih..." teriak Naziah lembut. Sambil mengenakan sepatunya.

Tak berapa lama, kedua sahabatnya itu keluar dari dalam rumah. Sambil menenteng tas ransel serta sepatu mereka masing-masing.

"Iya, sebentar Ziah! Kita itu perlu sedikit berdandan, kalau mau jalan. Biar nanti, kalau dalam perjalanan ketemu CoGan(Cowok Ganteng). Tuh CoGan langsung jatuh hati gitu pada kita. Terus minta kenalan dan tukar nomor bareng kita deh..." jawab Ulfi dengan gaya santainya. Sambil ikut duduk di kursi disamping Naziah.

Sementara Tita hanya tersenyum menggoda kearah Naziah. Mendengar penuturan dan tingkah laku kedua sahabatnya itu. Naziah tak mampu berkata-kata dan hanya menggelengkan kepalanya pelan.

"Iya dong Zi'! Kita tuh, nggak kayak kamu. Tanpa berdandan aja, para cowok udah jatuh hati. Apalagi kalau dandan?!! Bisa-bisa kita keinjak. Cuma gara-gara mau berebut deketen kamu." timpal Tita

"Lebay lu...!!!" ucap Naziah datar. Sambil mengenakan tas ransel ke punggungnya. Dan memasang segala atribut pengamannya dalam berkendara.

"Hahahaha.....Lebay ya?!" tawa Ulfi dan Tita pecah hampir bersamaan. Mendengar tanggapan Naziah atas candaan pagi mereka.

"Ayo buruan!!! Aku tinggal nih..." ucap Naziah sedikit ketus. Sekaligus mengancam kedua sahabatnya itu. Agar lebih mempercepat gerakan mereka yang terlihat lamban. Sedang dia sudah duduk standby diatas motor maticnya.

Mendengar ancaman begitu, dengan segera Ulfi dan Tita bergegas mengenakan peralatan pengamannya masing-masing. Dan menuju motor Ulfi yang akan mereka kendarai. Untuk pulang ke kampung halaman mereka.

Sebelum menghidupkan mesin motornya. Tak lupa, Naziah berpamitan pada sahabatnya, Anto. Yang mungkin masih berada didalam kamarnya. Karena sebelum Naziah, Ulfi dan Tita keluar dari dalam rumah. Anto berpamitan untuk mandi.

"Kami berangkat ya Anto. Jaga rumah baik-baik!" teriak Naziah keras. Agar Anto mendengar suaranya.

Kemudian, Naziah dan kedua sahabatnya itu. Mulai melajukan motor mereka dengan cara beriringan dan dengan kecepatan kecil menyusuri lorong. Itu karena, rumah kontrakan mereka berjarak kurang lebih 50 meter dari jalanan besar. Dan lorong tersebut buntu, sebab hanya ada beberapa rumah saja di sana.

Setelah memasuki jalanan besar. Terlihat Ulfi yang sedang membonceng Tita. Menambah kecepatan berkendaranya dengan kecepatan sedang dan terlihat memimpin perjalanan. Sedang Naziah yang mengendarai motornya sendiri. Hanya mengikuti mereka dari arah belakang.

Setelah berkendara selama 45 menit, akhirnya mereka mulai memasuki daerah pegunungan.

***Bersambung.....

happy reading """"🤗😊***

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!