NovelToon NovelToon

Pernikahan Yang Menyakitkan

Prolog.

Nandina Amelia, begitu sangat amat mencintai Jayden! Sampai dia dengan suka rela memberikan apa yang seharusnya dia jaga dengan baik kepada Kepada Jayden tanpa memikirkan konsekuensi, saat Jayden meminta hal itu dariku. Katakan Dia bodoh, tidak tahu malu atau apapun itu! Tapi Dina tidak peduli karena dia tahu dia mencintai pria itu dan melakukannya untuk rasa cintanya kepada pria itu.

Dan Mungkin untuk kalian anak umur enam belas tahun mengatakan cinta adalah sebuah lelucon. Tapi bagaimana jika selama bertahun-tahun cinta itu tidak pernah berkurang sedikit pun dan selalu bertambah dari waktu ke waktu, padahal mereka tidak pernah lagi bertemu, setelah kejadian itu.

Apa cinta itu masih di anggap sebuah lelucon? Jika iya! Kenapa lelucon itu begitu menyakitkan! Saking menyakitkannya, sampai tidak ada tempat untuk orang baru di hati Dina.

Tetapi siapa sangka, setelah semua yang Dina berikan kepada lelaki yang ia cintai! Lelaki itu justru menikahi wanita lain, wanita yang pernah menjadi istri dari suami sahabatnya, Walaupun pernikahan itu atas permintaan ibunya Jayden.

Dina tetap merasa Sedih, kecewa, sakit semua dia rasakan dan baiknya dia, hal itu tidak membuat dia berpikir untuk merebut lelaki itu dari tangan istrinya. Dia pun tidak menyesal pernah memberikan apa yang dia punya untuk pria itu! Karena dia mencintainya untuk itu dia ikhlas jika pria itu berbahagia dengan wanita pilihan ibunya.

...\=\=\=\=\=\=\=\=...

Jayden Aditya Erlangga. Seorang CEO dari perusahaan ternama yang bergerak di bidang perhotelan, wisata, pendidikan serta beberapa bidang lainnya.

Lelaki berusia 31 tahun itu, begitu menyayangi ibunya, setiap Ucapan sang ibu adalah titah yang tidak bisa ia langgar.

Seandainya ibunya meminta dia untuk menikahi, Kambing yang di bedakin, terus di kasih gaun, Pasti akan dia nikah tanpa bantahan saking patuhnya.

Bahkan Jayden dengan begitu teganya meninggalkan wanita yang ia cintai, hanya karena permintaan sang ibu, setelah mengambil sesuatu yang berharga dari wanita itu.

Hal itu, tentu saja membuat Jayden dibayang-bayangi perasaan bersalah. Sebab ia telah mengambil sesuatu yang berharga dari wanita itu. Sesuatu yang tidak seharusnya Jayden usik.

Tapi Mau bagaimana lagi, dia tidak berani membantah Ucapan Ibunya.

Itu sebabnya, demi melupakan wanita itu, Jayden memutuskan untuk melanjutkan kuliahnya di Inggris, tepat Oxford university, mengikuti langkah sahabat Sahabatnya yang telah lebih dulu berada di sana.

Selama berada di sana Jayden selalu mengonta-ganti wanita layaknya tissue di toilet, habis di pakai terus di buang bahkan pacar serta mantan pacar dari sahabat-sahabatnya pun dia embat hanya untuk melupakan sebuah nama, Yaitu Nandina Amelia.

Sejauh Jayden melangkah semuanya berhasil dan baik-baik saja. Tetapi semua itu tidak bertahan lama, sebab Jayden kembali di pertemukan dengan wanita itu, secara tidak sengaja. tepatnya di acara syukuran salah satu anak sahabatnya, Reval, setelah Jayden telah memiliki pendamping hidup. Ya pria itu telah menikah dengan Anita atas permintaan ibunya.

" Aku akan terus memperjuangkan kamu, sebab kamu adalah milikku, dulu, sekarang ataupun nanti kau harus menjadi milikku." Ucap Jayden saat melihat Nandina seorang diri.

" Sadarlah tuan, aku bukan gadis 16 tahun yang bisa kau tipu dengan janji-janji manis kamu setelah itu kau tinggalkan layaknya sampah." Wanita itu menjeda ucapannya. " Dan satu hal yang harus kamu tahu, aku tidak akan mau menjadi perebut ataupun bayangan dalam hubungan orang lain." Tegasnya.

" Kamu bukan bayangan dalam hubunganku dan dia. Sekali pun dia berhak atas raga ini, tetapi jauh sebelum dia datang kamulah pemilik hati dan jiwaku." Wanita itu tersenyum mengejek Sambil menggeleng kepalanya.

" Berhentilah membual tuan, karena aku tidak akan meletakkan diriku di hati orang yang pernah menyakiti aku untuk kedua kalinya, sebab aku tahu hati dapat di bulak balik jika tuhan mau. Kembalilah kepada istrimu dan biarkan aku mengikuti garis takdirku." Wanita itu pun melangkah pergi diikuti derai air mata yang sejak tadi ia tahan.

Hatinya dan jiwanya masih berada pada orang yang sama, namun apa mau dikata cinta yang dia punya sudah tidak pantas untuk berada di sana, bukan karena cintanya yang salah tetapi waktu dan tempat sudah tidak sama lagi.

...\=\=\=\=\=\=\=\=...

Keinginan setiap wanita itu begitu sederhana, mereka hanya ingin di cintai, di percaya serta di lindungi.

Lalu apa jadinya sebuah hubungan tanpa tiga hal itu. apa semuanya akan berjalan baik atau sebaliknya.

Inilah yang tengah di jalanin Nadina Amelia saat ini. Demi kebaikan bersama, Dina biasa wanita itu di sapa. Terpaksa menerima pinangan dari seorang Duda beranak satu.

Ia mejalani biduk rumah tangga tanpa ada ikatan cinta dan percaya di dalamnya. Bahkan ia sengaja memilih lelaki yang berbeda belasan tahun darinya, agar dia merasa terlindungi.

Tetapi semuanya sia-sia, sebab lelaki itu tidak peduli dengan keberadaannya sama sekali, Seolah Dina Adalah bayang, ada bagaikan tak ada.

Nicolas Zaneq Javier, Lelaki yang di pilih Dina untuk menjadi pendamping hidupnya, walaupun Dina tahu hati dan jiwa sang suami hanya untuk mendiang istrinya tercinta. Tetapi Dina tidak menghiraukan hal itu, karena dia yakin ini cara satu satunya untuk terbebas dari cinta pertamanya, lelaki yang masih menguasai relung hatinya sampai saat ini.

Berbagai cara dilakukan Nico agar Dina tidak menaruh hati dan berharap Kepadanya. Walaupun tidak ada cinta diantara mereka, Dina tetap menjalankan perannya sebagai istri dan Ibu yang baik untuk Nico dan Anaknya. Bukan hanya itu Dina pun harus pintar-pintar membawa diri dan menguasai hatinya agar tidak jatuh kedalam pesona serta obsesi sang mantan.

Entah mau dibawa kemana hubungan mereka dan sampai kapan Dina harus bertahan agar terlepas dari obsesi sang mantan kekasih.

Seperti apa hubungannya nanti? dapat dina terus bertahan tanpa cinta atau kembali kepada cintanya! hanya waktu yang dapat menjawab semua itu.

Yang bisa Dina lakukan saat ini, ialah mengikuti kemana garis takdir akan membawanya

.........

...Happy reading......

...Selamat membaca....

...Jangan lupa sediakan tissue dan kesabaran kalian....

...Tetap Area 21 ya.🙈🙈...

...Jangan lupa follow IG Vivia129...

...Sebelum lanjut aku mau sedikit cerita....

Harusnya setelah begitu novel Istri kedua ( Jangan sakit aku lagi) Tamat. lanjutnya yang ini, The Hurting merriage/ Pernikahan yang menyakitkan. setelah itu baru secret of the heart terus Berbagi cinta untuk dua hati dan Rahasia Hati. Barulah Kisah Anak-anak mereka. setelah Selesai novel Rahasia Hati, tentang Rania, Adiknya Reval.

Aku sengaja meninggalkan catatan ini, agar kalian tidak bingung saat kembali ke si kembar Narendra dan Nayla yang masih balita dan tentunya tidak ada sih imut Hani. mungkin di akhir ada.🤭

Aku mencintaimu.

Hubungan Antara Dina dan Jayden sudah berjalan selama hampir dua tahun, tanpa sepengetahuan siapapun terkecuali Luna.

Walaupun hubungan mereka hanya sebatas LDR-AN, dan baru bertemu dua kali. pertama saat mereka berkomitmen untuk menjalin hubungan dan kedua, enam bulan yang lalu saat Liburan semester dan hari ini mereka akan bertemu lagi setelah enam bulan hanya bisa melepas rindu melalui lembaran surat dan telpon umum.

Untuk Jayden sendiri alat komunikasi seperti ponsel gampang ia dapatkan mengingat dari keluarga kaya dia berasal. lain halnya dengan Dina.

Ayah Dina hanya pekerja di kebun teh milik keluarga Luna, begitu juga dengan ibunya. sungguh perbandingan antara langit dan bumi.

Tetapi keduanya nekat melewati perbedaan itu hanya karena sebuah rasa yang dinamakan cinta.

"Hai, Sudah lama." Sapaan suara khas yang begitu familiar itu menyapa Indra pendengaran seorang gadis yang tengah menunggu di bangku taman. " Luna mana." Tanya pria itu lagi

Dengan senyum malu-malu wanita itu menjawab pertanyaan orang yang sejak tadi ia tunggu. " Luna sedang jalan-jalan, Nanti dia akan menjemput aku lagi disini." Jelas wanita yang tidak lain adalah Dina dengan sedikit gugup serta malu-malu.

" Aku pikir, kita akan jalan bertiga seperti biasanya." Ya sebelum sebelumnya Luna selalu menemani kedua sejoli ini dengan catatan ia harus di Fasilitas makan dan minum oleh Jayden, agar kuat menjadi obat nyamuk untuk mereka.

Tetapi untuk kali ini Luna tidak ingin menjadi obat nyamuk, sebab ia telah memiliki janji dengan kakaknya.

" Maunya sih begitu tetapi dia sudah memiliki janji dengan kakaknya." Jelas Dina.

Jayden hanya menanggapinya dengan ber oh ria. " Ayo kita pergi." Ajak Jayden Sambil mengulurkan tangannya kepada Dina.

" Kemana."

" Ikut aja! nanti kamu juga akan tahu." Dina mengangguk, ia segera meraih uluran tangan Jayden.

Kedua sejoli yang baru mengenal cinta itu, menghabiskan kebersamaan mereka, dengan berbagai macam hal yang biasanya di lakukan pasangan muda mudi saat tengah memadu kasih. Mulai dari nonton, makan, foto box sampai mencoba wahana di taman bermain yang mereka datangi saat ini.

Jayden menariik tangan Dina untuk duduk di salah satu bangku yang ada di taman bermain itu. Entah berapa banyak gambar yang telah memenuhi galeri ponsel Jayden! Karena Sejak tadi mereka terus mengabadikan kebersamaan mereka.

" Kemana lagi?" Tanya Dina.

" Jam berapa kamu di jemput Luna." Alih alih menjawab, Jayden malah bertanya, Sambil melihat jam yang melingkar dipergelangan tangannya.

" Jam enam! Soalnya besok pagi kita udah harus balik." Jawab Dina.

" Haah, secepat itu." Jayden menunjukkan ekspresi ketejutannya. Pasalnya ia baru bertemu lagi dengan Dina, rasa rindunya pun belum sepenuhnya terobati, kini mereka sudah harus berpisah lagi. " Biasanya satu Minggu kamu disini."

" Iya tahu, tapi mau bagaimana lagi, aku cuma di izinin tiga hari, besok sudah harus balik." Jawab Dina sedikit tidak enak dengan kekasihnya itu.

" Tapi ini baru satu hari, Aku juga masih kangen banget sama kamu."

" Maaf ya! Sebenarnya aku sudah dua hari disini, hari ini hari terakhir kita berada di sini! makanya Luna ngizinin kita habisin waktu bersama." Dina mencoba menjelaskan, ia menggenggam tangan Jayden berharap leleki itu tidak marah.

" Tapi aku masih kangen sama kamu."

" Sabar ya! nanti kalau aku udah lulus, kita bakalan sering ketemu ko! Aku janji." Ucap Dina mengarahkan jari kelingkingnya kepada Jayden.

" Janji." Jayden menautkan jari kelingkingnya dengan Dina.

" Hmm, aku janji! Ya udah, sekarang kita kemana lagi." Tanya Dina.

" Baru jam tiga, bagaimana kalau kita ke apertemen aku." Usul Jayden.

" Untuk apa?"

" Aku punya sesuatu buat kamu! rencananya aku akan memberikannya besok. karena besok kamu sudah balik, aku akan memberikannya sekarang."

" Baiklah." Dina pun setuju untuk ikut ke apertemen Jayden.

Tak butuh waktu lama, keduanya kini sudah berada di apertemen Jayden. Tanpa kedua pasangan muda mudi itu Sadari, sejak tadi mereka telah di ikuti orang suruhan ibunya Jayden.

" Ayo masuk." Ajak Jayden Setelah ia membuka pintu apartemennya. " Ayo." Jayden menarik tangan Dina saat kekasihnya itu tetapi terpaku di tempatnya, melihat keindahan apartemen Jayden. Maklum saja ia baru melihat apartemen se indah itu.

Dina duduk pada salah satu sofa yang ada di ruang tamu, sementara Jayden masuk kedalam kamarnya untuk mengambil sebuah kotak beludru berwarna hitam.

Jayden kembali menghampiri Dina dengan membawa kotak itu. " Nih." Ucap Jayden Sambil memberikan kotak itu kepada Dina.

" Ini apa?" Tanya Dina. setelah mengambil kotak pemberian Jayden.

" Buka aaja." Tanpa menunggu lama Dina pun membuka kotak itu.

Ia sedikit bingung saat melihat isi kotak itu, Ada dua buah kalung didalamnya, dengan liontin berbentuk hati ya bisa di bagi menjadi dua bagian Dengan lambang huruf N dan J. " Ini."

Jayden tersenyum ia mengambil salah satu kalung itu dan memisahkan liontin yang masih menyatuh itu. " Ini Buat kamu." Ucapnya sambil memasang kalung dengan lambang huruf J kepada Dina dan ia memakai kalung dengan lambang huruf N.

Dina menatap kalung yang di pasang Jayden. " Suka." Tanya Jayden, di jawab anggukan kepala.

" Terima kasih." Ucap Dina.

" sama sama! Kamu harus Ingat dimana pun kita berada, hati kita tahu siapa pemiliknya." Sahut Jayden.

Dina mengangguk seraya berkata " Iya." Jayden pun menariik tangan Dina, membawahnya masuk kedalam pelukannya. Berulang kali Jayden mengecup puncak kepala Dina.

" Aku mencintai kamu." Ucap Jayden. Dina mengurangi pelukannya, agar dapat melihat ketulusan di mata kekasihnya itu.

" Aku juga mencintai kamu." Balas Dina.

" Aku lebih mencintai kamu." Ucap Jayden lagi, ia membalas tatapan Dina.

Perlahan tangan Jayden terangkat mengusap rambut Dina. ia masih terus menatap lekat kedua manik kekasihnya.

Jayden menyatukan kening mereka, pria itu berulang kali mengusap ujung hidungnya dengan ujung hidung a Dina tanpa mengalihkan pandangannya dari sang kekasih. " Aku mencintaimu." Ucapnya, entah sudah berapa kali Jayden mengatakan kata-kata itu. tetapi pria itu tidak pernah bosan untuk mengatakannya lagi dan lagi.

Mereka yang terlalu terbuai dengan keadaan membuat Jayden memberanikan diri untuk menempelkan bibirnya pada bibir Dina kemudian melu-matnya dengan begitu lembut.

Pria itu begitu pandai memainkan lidahnya sehingga membuat Dina terbuai dengan permainannya. " Aku mencintaimu." Ucap Jayden lagi, setelah melepaskan tau-tan bibir mereka. keduanya sama-sama menghirup oksigen sebanyak-banyaknya dengan tatapan yang tidak lepas dari satu sama lain.

Bahkan tatapan mata Jayden sudah di penuhi gai-rah tetapi pria itu masih bisa menahannya. " Aku juga sangat mencintai kamu." Balas Dina. Keduanya masih saling menatap satu sama lain sebelum kembali menempelkan bibir mereka.

Tidak seharusnya.

Bahkan tatapan mata Jayden sudah di penuhi gai-rah tetapi pria itu masih bisa menahannya. " Aku juga sangat mencintai kamu." Balas Dina. Keduanya masih saling menatap satu sama lain sebelum Jayden kembali menempelkan bibir mereka.

Bukannya menolak Dina malah sengaja melingkarkan kedua tangannya di leher Jayden, membuat ciuman yang awalnya lembut itu, menjadi lebih menuntut meminta balasan, Jayden mengigit kecil bibir Dina, guna memberinya akses untuk lidahnya masuk dan mengabsen setiap sudut dalam sana.

Membuat Dina semakin terbuai dan hanya mengikuti instingnya untuk membalas ciuman Jayden.

Ciuman itu perlahan-lahan turun ke leher, menyusuri leher jenjang itu dengan lembut sesekali meninggalkan bekas disana. Suara desa-han keluar dari bibir Dina, terdengar begitu seksi di telinga Jayden. Sehingga membuat Jayden semakin gencar menjelajah setiap jengkal tengkuk leher Dina.

Berawal dari sebuah ciuman, membuat kedua berakhir melakukan apa yang tidak seharusnya mereka lakukan hanya karena sebuah kata cinta dan tanpa mereka sadari apa yang baru saja mereka lakukan saat ini salah dan mungkin dapat merugikan mereka di kemudian hari. " Maaf." Ucap Jayden, ia mengecup kening Dina dengan durasi yang sedikit lama. " Aku janji tidak akan meninggalkan kamu apapun yang terjadi, aku akan bertanggung jawab." Ucapnya sambil memeluk tubuh Dina.

Saat akal sehat mereka telah kembali, hanya menangis yang bisa Dina lakukan, " Ssssttthh, jangan nangis lagi, aku akan bertanggung jawab." Ucap Jayden sekali lagi, mencoba untuk menenangkan kekasihnya. " Aku tidak akan meninggalkan kamu, percaya ya sama aku." Ulang Jayden lagi, berharap kekasihnya itu sedikit tenang.

Cukup lama Jayden membujuk Dina. " Sakit banget ya." Tanya Jayden saat kekasihnya itu sedikit tenang. Sementara Dina menjawab dengan menganggukkan kepalanya. " Aku cinta sama kamu." Ucap Jayden Sambil mengecup singkat bibir Dina. anggukan kepala kembali Dina berikan sebagai jawaban.

" Jawab donk." pinta Jayden.

" Aku juga cinta sama kamu." Jawab Dina dengan suara sesenggukan.

" Terima kasih, sayan_." Ucap Jayden terpotong, bunyi bel di apartemennya itu. Jayden berjalan kearah pintu untuk membukanya, begitu pintu itu terbuka matanya membulat seketika saat mengetahui ibunya berada tepat di hadapannya.

" Mana wanita yang membuat kamu tidak ingin melanjutkan kuliahmu." Teriak ibu Jayden ia langsung melangkah masuk kedalam untuk mencari keberadaan Dina.

" Dasar wanita miskin si-alan, tidak tahu diri, Wanita mura-han, berani kamu menggoda dan merusak masa depan putraku. " Maki ibu Jayden Sambil menjambak rambut Dina. " Keluar kamu dari apartemen anakku." Ia terus menjambak rambut Dina. dan menyeretnya keluar dari tempat itu.

" Mi, jangan mi, kasihan Dina! Jay Sayang sama dia." Jayden mencoba menghentikan tindakan ibunya, tetapi sia sia karena ia kini di tahan sama orang suruhan mamanya yang ikut bersama wanita paruh baya itu.

" Apa kamu bilang sayang sama wanita hina ini." Ibu Jayden langsung menampar pipi Dina, di hadapan Jayden.

" Mami jangan, Jay mohon! Jay akan melanjutkan kuliah sesuai keinginan mami, tapi jangan sakiti Dina lagi." Tanpa banyak bicara Dina langsung di seret keluar dari apartemen itu, bersyukurnya ia telah mengunakan pakaiannya begitu mereka selesai, jika tidak entah apa yang akan terjadi nanti. Dina tidak dapat membayangkan hal itu.

"Bermimpi ingin menjadi Cinderella, Jangan harap itu akan terjadi dalam hidupmu dan Jangan pernah menunjukkan batang hidung kamu di Depan anakku lagi, sampai aku melihat Kamu berada di sekitar Jayden, kamu akan tahu akibatnya." Ucap ibunya Jayden tidak main-main.

Dina pun hanya pasrah dan melangkah keluar apartemen elite itu, ia terus melangkah hingga keluar gedung apartemen itu dalam keadaan bingung bersamaan dengan hujan yang turun dengan begitu derasnya, seolah-olah turut merasakan apa yang dina rasa saat ini.

Baru saja ia menyerahkan hal paling berharga dalam dirinya, kini ia harus di hempas-kan begitu saja, janji yang Jayden ucapkan tidak bisa ia buktikan.

Dina terus melangkah membiarkan air hujan membasahinya, ia berharap hujan bisa menghapus jejak Jayden di tubuhnya, menghapus rasa sakitnya dan mengajarkan dia untuk melupakan Jayden. Tidak tahan dengan semua itu Dina pun terduduk di tengah jalan tidak peduli suara klakson mobil yang berlalu lalang di sekitarnya,. Dia hanya ingin menangis, berharap itu dapat mengurangi rasa sakitnya.

Hingga taksi yang di tumpangi Luna, sahabatnya, melewati jalan yang sama dimana Dina sedang menangis. Luna langsung meminta supir taksi untuk berhenti, begitu ia mengenali wanita yang sedang terduduk sambil menangis di bawah derasnya air hujan itu. Ia keluar dari taksi yang ia tumpangi kemudian berlari kearah dina dan langsung memeluknya. Luna tidak bertanya, ia hanya ingin memberikan bahu untuk Sahabatnya itu menangis, Luna tahu ada saatnya untuk dia bertanya tapi itu bukan sekarang.

Sejak Hari itu Jayden bagaikan hilang di telan bumi, pria itu tidak ada lagi kabarnya! bersyukur setelah kejadian itu tidak terjadi sesuatu kepada Dina, sehingga wanita itu dapat melanjutkan hidupnya, walaupun di bayang-bayangi oleh Jayden yang entah dimana.

Sementara ibunya! terus mengusik kehidupan Dina, membuat orang tuanya mengalami kecelakaan dan masih banyak hal licik lainnya, yang membuat Dina tidak bisa menganggu anaknya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!