NovelToon NovelToon

Selimut Cinta Adik Ipar

Episode 01.

Laura Renita, Seorang wanita karier yang sukses di bidang bisnis kosmetik nya, dia menikah dengan seorang lelaki yang usianya 10 tahun lebih muda dari nya.

Barra Saputra, usia 25 tahun merupakan tokoh laki-laki utama. Dia seorang pengusaha muda yang sukses.

Laura dan Barra adalah pasangan suami istri yang saling menyayangi, walaupun umur Laura lebih tua 10 tahun dari suaminya tapi tidak membuat hubungan mereka terlarang.

"Mas, hari ini aku sudah telat 6 hari loh, semoga besok hasilnya seperti yang kita inginkan."

Barra tersenyum sambil memeluk erat tubuh istrinya tersebut.

"Semoga saja ya sayang, apa yang kita inginkan selama ini terwujud, seperti apa yang di inginkan oleh Mama."

Laura mengantar suami berangkat kerja, dia berpapasan dengan mertua nya.

"Sampai kapan kalian hanya berdua saja, tidak ada keinginan untuk memiliki anak, sudah hampir 3 tahun kalian menikah tapi masih saja belum memberikan Mama cucu, siapa yang akan meneruskan bisnis keluarga kita ini."

Laura menundukan kepalanya, dia menahan emosinya.

"Sudah Mam, jangan buat Laura sedih kita juga tetap berusaha sekarang juga Laura sudah telat datang bulan 6 hari besok kita cek semoga saja hasilnya positif hamil."

Barra mencoba untuk menguatkan Laura.

"Sudah sangat bosan Mama mendengar kata telat, ujungnya pasti hasilnya negatif, sudah jangan memberikan harapan palsu kepada Mama sudah sangat bosan mendengarnya."

Rossalinda meninggalkan Laura dan Barra di ruang tamu.

"Sudah ya sayang, jangan di pikiran semua perkataan Mama, kita harus saling menyakinkan."

Barra langsung pergi ke kantor nya dan meninggalkan istrinya di rumah.

"Laura, jangan sampai kamu bikin kecewa Mama lagi, dari awal juga Mama tidak yakin dengan pernikahan kamu dengan Barra, apalagi umur kamu itu lebih tua 10 tahun dari Barra."

Laura lebih memilih untuk pergi ke dalam kamar nya, dan langsung mengunci pintu kamarnya.

"Yaa Tuhan, apa yang harus aku lakukan untuk bisa membahagiakan suamiku, dia sangat menginginkan keturunan dari rahim ku ini, tapi sampai saat ini aku belum juga memberikan keturunan untuk nya."

Laura memandangi foto pernikahan yang sudah masuk ke usia 3 tahun.

"Semoga saja besok hasilnya positif, aku sudah bosen pergi ke Dokter kandungan dengan jawaban tidak ada kendala apapun semuanya baik-baik saja, aku juga sudah berhenti berkerja meninggalkan bisnis ku demi fokus dengan program kehamilan ku ini."

Laura hanya terdiam di dalam kamar nya, dan menunggu suaminya pulang kerja, demi menghindari Ibu mertua nya.

Perut Laura tiba-tiba terasa sangat sakit dan keram dia mencoba untuk berjalan ke toilet kamarnya.

"Yaa Tuhan, kenapa dengan perut ku ini sakit sekali, sampai aku tidak bisa berjalan tegak."

Ketika Laura pergi ke toilet dia melihat sesuatu yang berwarna merah pekat, hati Laura seketika hancur melihat nya, badannya terasa sangat lemas sekali dan berjalan seperti melayang.

"Aku gagal lagi, aku masih belum bisa memberikan keturunan untuk keluarga ini, apa yang harus aku katakan kepada Mas Barra."

Laura terduduk lemas di atas tempat tidurnya, dia tidak berani untuk keluar kamar, dia lebih memilih suaminya pulang di dalam kamar.

Air mata Laura terus menetes di pipinya, dia sangat sedih sekali dan tidak tahu bagaimana reaksi Ibu Mertuanya jika mengetahui dirinya gagal lagi.

Episode 02.

Suara ketukan pintu berkali-kali yang tidak di hiraukan oleh Laura, dia terus saja menangis sambil melamun.

Barra akhirnya membuka sendiri pintu kamar nya, dia terkejut melihat istrinya melamun di atas tempat tidurnya.

"Sayang kamu kenapa nangis, apa ada yang menyakiti perasaan kamu.?"

Barra memeluk erat tubuh istrinya itu.

"Maafkan aku ya Mas, aku gagal lagi untuk memberikan keturunan untuk kamu, aku belum bisa menjadi istri sempurna untuk kamu, seperti nya aku memang tidak bisa memberikan keturunan untuk kamu."

Ucap Laura dengan suara yang lirih, tangan Laura pun ikut bergetar ketika menggenggam tangan suaminya.

"Kamu tenang sayaaaaang, kamu yang sabar aku tidak apa-apa jika kamu tidak bisa memberikan keturunan untuk aku, yang penting aku bisa hidup bahagia bersama kamu sampai akhir hidup kita."

Tatapan mata Barra begitu sangat tajam memandangi wajah Laura, seakan bukti keseriusan perkataan kepada istrinya.

"Terimakasih banyak, kamu adalah suami yang sangat sempurna, aku janji akan terus berusaha lagi, terimakasih sudah selalu jadi penyemangat hidup ku."

Barra membeli mesra rambut panjang istri nya.

"Yasudah, sekarang kamu istirahat yaa kamu pasti kecapean sekali."

Barra membaringkan tubuh istrinya dan menyelimuti nya.

"Aku setiap hari diam di dalam kamar, aku tidak punya aktivitas sama sekali, mana mungkin aku merasa cape. Yang harusnya istrirahat itu kamu Mas berkerja seharian mencari nafkah untuk istrinya."

Barra langsung tersenyum manis sambil memandangi wajah cantik istrinya.

"Iya sayang, nanti aku menyusul ya sekarang kamu yang tidur duluan saja yaa, aku mau keluar kamar dulu."

Barra mematikan lampu kamar nya, dan mengecup kening istrinya.

"Selamat tidur sayang, mimpi indah yaa."

Barra langsung membuka pintu kamar nya, dan menutup rapat pintu tersebut.

Baru saja melangkahkan kakinya tangan Barra langsung di tarik oleh Mamanya.

"Mama, ada apa sih segala tarik-tarik tangan beginian, ada apa sih Mam.?"

Rossalinda menyuruh Barra duduk dan berbicara serius dengan anaknya itu.

"Barra, bagaimana hasil nya apakah istri kamu sudah positif hamil ?."

Barra tertunduk dan merasa sangat binggung untuk menjawab apa.

"Kenapa kamu diam, sudah Mama duga pasti hasilnya nya seperti sebelumnya negatif lagi kan, mau sampai kapan kamu terus bersabar pernikahan kamu sudah 3 tahun, kamu masih saja belum punya anak, apalagi umur istri kamu yang pasti semakin tua semakin sedikit untuk bisa mempunyai keturunan."

Rossalinda menggelengkan kepalanya berkali-kali.

"Terus aku harus bagaimana Mam, kita belum juga di berikan kepercayaan untuk bisa menjadi orangtua, tapi aku yakin suatu saat nanti Laura pasti akan hamil."

Rossalinda tersenyum tipis mendengar perkataan anaknya.

"Cari perempuan yang bisa memberikan keturunan untuk keluarga kita, terserah kamu dengan siapapun yang bisa memberikan keturunan untuk keluarga kita."

Barra sangat terkejut dengan ucapan Mamanya.

"Bagaimana perasaan Laura, jika aku mencari perempuan lain halnya untuk memiliki anak, dia pasti sangat kecewa sekali."

Rossalinda berdiri dari tempat duduk nya, dan berniat untuk pergi meninggalkan Barra.

"Jika dia tidak mau melihat kamu menikah dengan perempuan lain, dia harus secepatnya hamil tapi sampai sekarang selalu gagal dengan hasil yang sama, pikiran kembali dengan pikiran yang jernih, mama tunggu jawabannya besok pagi."

Barra di buat sangat emosi oleh apa yang di katakan oleh Mamanya.

Episode 03.

Dia mencoba untuk merahasiakan semua ucapan Mama nya tersebut.

"Aku tidak akan memberitahu hal ini kepada Laura, dia pasti sangat sedih jika tahu Mama menyuruh aku untuk menikah lagi dengan perempuan lain."

Tampa sepengetahuan Barra, ternyata Laura mendengarkan semua pembicaraan nya, dia tidak kuasa menahan rasa sakit hatinya ketika mendengar semuanya.

Barra masuk ke dalam kamar nya, dia sudah melihat istrinya menangis.

"Sayang kamu kenapa,?" ucap Barra sambil menghapus air mata istrinya.

"Aku sudah mendengar semuanya Mas, hatiku hancur mendengar perkataan Mama mu itu, aku memang bukan wanita yang sempurna tapi harus kah kamu sampai harus mencari wanita lain.?"

Laura langsung menjaga jarak dengan suaminya.

"Khusus malam ini, tinggalkan aku sendiri di kamar ini. Aku ingin menenangkan perasaan aku ini jadi aku mohon kamu keluar dari kamar ini."

Barra langsung mengikuti apa yang di inginkan oleh istrinya tersebut.

"Baiklah, aku akan pergi tapi kamu harus selalu ingat aku akan selalu bahagia walaupun kita hanya hidup berdua."

Laura mendorong suaminya untuk segera pergi, dia langsung menutup rapat pintu kamar nya.

"Aku tidak mungkin kuat melihat suamiku menikah dengan wanita lain, aku sangat menyayangi nya".

Laura mulai berpikir apa yang harus dia lakukan, agar rumah tangga nya bisa terselamatkan.

Muncul lah ide yang tidak masuk akal di pikiran nya.

"Bagaimana kalau aku menyuruh Mas Barra menikah dengan Gisella, mereka menikah kontrak sampai Gisella bisa hamil dan melahirkan anak dari Mas Barra, yaa lebih baik Mas Barra menikah saja dengan Gisella."

Laura langsung keluar dari kamar nya dan mencari suaminya, ternyata suaminya sedang termenung di taman depan rumah nya.

Laura mendekati suaminya, dan duduk di samping suaminya.

"Mas, aku sudah pikirkan rencana ku ini dengan sangat matang sekali, bagaimana kalau kamu menikah kontrak dengan Gisella adik perempuan ku."

Barra langsung terkejut mendengar perkataan istrinya itu.

"Laura, apa maksud kamu aku harus menikah dengan adik ipar aku sendiri, nggak itu tidak akan pernah terjadi kamu jangan seperti itu."

Laura berdiri dari tempat duduk nya, dan memandangi wajah suaminya dengan mata yang berkaca-kaca.

"Lebih baik kamu menikah dengan adik ku, daripada kamu harus menikah dengan perempuan lain,"

ucap Laura dengan suara lirih.

Barra di buat tidak habis pikir dengan apa yang di ucapkan oleh istrinya tersebut.

"Jika kamu lebih memilih wanita lain, lebih baik kita akhiri pernikahan kita ini."

Karena tidak mau kehilangan istri nya.

Barra menyetujui permintaan istrinya tersebut.

"Baiklah, dengan rasa terpaksa aku ikuti kemauan kamu ini."

Barra memilih pergi meninggalkan Laura sendirian di taman.

"Besok aku akan datang menemui Gisel, dan membicarakan tentang ini semua."

Laura pun mengikuti suaminya untuk kembali ke dalam kamar.

Laura melihat suaminya langsung tertidur dengan posisi menyamping seakan membelakangi dirinya.

"Aku melakukan ini demi pernikahan kita Mas, hati aku sebernarnya menolak."

Laura naik ke tempat tidur nya, sambil meneteskan air mata nya dia berusaha untuk menutup mata nya.

"Laura, kamu harus kuat menjalani semua ini demi pernikahan kamu."

Barra yang berpura-pura tidur, melirik ke arah istrinya. Dia sangat kecewa dengan apa yang di inginkan oleh istrinya tersebut, padahal dia berniat untuk pergi ke luar negeri bersama istrinya agar terbebas dari keinginan Mamanya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!