...El Diablo dari Amerika Latin, Pangeran Pembunuh dari Amerika, Grim Reaper dari Eropa, Bulgasal dari Korea, Shinigami dari Jepang, dan Sang Mimpi Buruk dari Asia. Banyak orang membicarakannya, namun mereka mengira orang itu hanyalah sebuah mitos, dongeng, dan sebuah cerita yang menyeramkan tanpa mereka sadari bahwa semua nama itu mengarah pada satu orang. Hanya sedikit orang yang mengetahui keberadaan orang tersebut dan hanya segelintir orang yang mengenal sosok asli dari orang tersebut. Bahkan sekalipun seseorang mengetahui keberadaannya belum tentu dia mengetahui siapa sosok asli orang tersebut....
“Tuan - Tuan mari kira rayakan hari jadi aliansi kita sambil berharap kemakmuran serta kesuksesan yang besar untuk kita semua! (dalam bahasa Inggris)”Kata sang bos yakuza yang langsung mengangkat gelas minumnya diikuti semua orang yang ada di ruangan tersebut.
“Kanpai!” teriak sang bos yakuza yang diikuti oleh semua orang kompak.
“Slut ... ****!” suara tembakan berperedam membunuh dua orang tepat dikepalanya yang menjaga pintu masuk ruangan tempat acara perayaan yakuza dan gangster Korea dilaksanakan.
“Ini hadiah untuk anda! (dalam bahasa Inggris)” kata sang bos yakuza sambil memberikan sebuah katana kepada bos gangster Korea tanpa menyadari dua anak buahnya yang berjaga di pintu masuk telah tewas.
“Untukku? (dalam bahasa Inggris)” tanya sang bos gangster Korea sambil menerima katana dengan penuh hormat yang kemudian dia mencoba menghunusnya di depan semua orang yang membuat anggota gangster Korea terkagum melihatnya sambil bertepuk tangan.
“Cobalah!(dalam bahasa Inggris)” pinta sang bos yakuza sambil memberikan kode ayunan katana yang membuat sang bos gangster Korea berdiri dan mengambil kuda - kuda.
“Tolong lihat kemari bos!(dalam bahasa Korea)” pinta salah satu anak buah gangster Korea yang hendak mengambil foto sang bos saat mengayunkan katana nya.
“Hiya!” teriak sang bos gangster Korea sambil mengayunkan katana nya tanpa target.
“Hiya!” teriak kembali sang bos gangster Korea sambil mengayunkan katana nya.
“Slut!” suara tembakan dengan peredam yang langsung mengenai jantung sang bos gangster Korea ketika hendak mengayunkan katana untuk ketiga kalinya.
“Slut ... ****!” suara tembakan berperedam mengenai 1 kepala seorang yakuza dan 1 orang gangster Korea ketika suasana di dalam ruangan tersebut mulai tak karuan.
“Dari luar!(dalam bahasa Inggris)” teriak salah satu yakuza yang membuat seorang gangster Korea membuka pintu sambil mengacungkan senjata api yang dia bawa waspada.
“Slut!” suara tembakan berperedam yang langsung mengenai kepala sang gangster Korea yang baru saja keluar untuk mencari pelaku penembakan di luar.
“Bos ke arah sana!(dalam bahasa Jepang)” pinta salah satu yakuza sambil menunjukan arah untuk mengevakuasi sang bos yakuza dan mereka langsung berjalan ke arah yang dia tunjuk.
...Ketika sang bos yakuza telah keluar dari ruangan tersebut kedua sisa anak buahnya mulai mencari di bagian dalam dan luar ruangan tersebut. Ketika suasana mulai kacau Naga menampakan dirinya dan langsung menembak 4 orang yang ada di dalam tepat mengenai kepala mereka masing - masing. Naga mulai mengikuti jalan yang dilalui sang bos yakuza sambil membunuh anak buahnya satu persatu tepat mengenai kepala atau jantung dari mereka masing - masing....
“Tunggu!(dalam bahasa Jepang)” teriak salah satu yakuza yang melihat Naga dan langsung mengejarnya.
...Para yakuza yang melihat Naga mulai mengejar Naga, namun bukannya menyergap mereka malah disergap balik oleh Naga. Dengan cekatan Naga langsung menembak mereka satu persatu di kepala hingga membuat mereka semua tewas. Akhirnya Naga berhasil bertemu dengan sang bos yakuza di tempat persembunyiannya setelah membunuh semua anak buahnya beserta semua anggota gangster Korea tanpa sisa....
“Aku akan membayar mu lebih besar dari orang yang menyewamu untuk membunuhku!(dalam bahasa Inggris)” kata sang bos yakuza memohon ketakutan dan tanpa basa basi Naga langsung menembak sang bos yakuza tepat di kepalanya.
...Setelah selesai membunuh sang bos yakuza Naga langsung pergi melalui jalan pelarian yang telah dia siapkan melalui saluran air bawah tanah kota. Belum keluar dari area tersebut Naga bertemu dengan sekertaris pribadi dari anak bos mafia Rusia yang berkuasa di kota tersebut, sekaligus yang menyewa jasanya untuk membunuh bos yakuza dan bos gangster Korea sebelumnya....
“Apakah kamu masih bekerja?(dalam bahasa Rusia)” tanya Naga yang menyadari apa yang sekertaris tersebut rencanakan.
“Ya, aku masih memiliki satu pekerjaan.(dalam bahasa Rusia)” jawab sang sekertaris dan tiba - tiba muncul anak buah mafia Rusia yang langsung menembak ke arah Naga.
...Dengan cepat Naga menghindari semua peluru yang ditembakan ke arahnya sambil membalas tembakan anak buah mafia Rusia yang mengenai 3 orang diantaranya tepat dikepala. Naga menghindari dan terus membalas tembakan anak buah mafia Rusia yang membuat mereka mati satu persatu sambil berlari mundur untuk berlindung. Anak buah mafia Rusia yang jumlahnya banyak terus mengejar Naga hingga Naga kehabisan peluru dan terpojok di sebuah jembatan saluran air bawah tanah....
...Ketika Naga melihat para mafia Rusia mulai berdatangan, Naga langsung meledakan peledak yang telah dia siapkan sebelumnya untuk kemungkinan terburuk dari rencananya. Ledakan tersebut membuat jembatan tempat Naga berdiri roboh dan membuat beberapa dinding sekitarnya ikut roboh juga. Beberapa mafia Rusia ikut terjatuh, ada yang tertimbun bongkahan batu dari dinding dan ada juga yang jatuh ke dalam air seperti Naga....
“Cepat cari Naga di semua tempat keluarnya saluran air ini!(dalam bahasa Rusia)” perintah sang sekertaris yang membuat para mafia Rusia yang tersisa langsung berpencar untuk menyergap Naga di semua tempat keluarnya air dari saluran air tersebut.
...
1 jam berlalu.
“Pak kami tidak menemukan tanda - tanda keberadaan Naga, hanya orang - orang kita yang tewas yang berhasil kami temukan.(dalam bahasa Rusia)” lapor seluruh anak buah mafia Rusia yang tidak menemukan sosok Naga dan akhirnya mereka memutuskan untuk kembali.
...
“Kamu tidak menemukan jasadnya, lantas apakah dia masih hidup? (dalam bahasa Rusia)” sindir Josef sang anak bos mafia Rusia.
“Kami akan mengawasi rumahnya selama satu bulan penuh tuan, jika memang dia masih hidup dia pasti akan kembali ke rumahnya meskipun hanya beberapa saat saja dan jika tidak besar kemungkinan dia sudah mati dan jasadnya tertimbun dalam reruntuhan atau tenggelam di saluran air bawah tanah. (dalam bahasa Rusia)” jawab sang sekertaris penuh percaya diri.
“Baiklah, lakukan apapun yang perlu dilakukan dan pastikan dia lenyap agar tidak ada saksi mata satupun karena pekerjaan yang selesai adalah pekerjaan yang bersih dan tidak meninggalkan jejak sekecil apapun. (dalam bahasa Rusia)” pinta Josef tegas.
“Tentu pak! (dalam bahasa Rusia)” jawab sang sekertaris mantap.
...
...Naga yang mengetahui seluruh anak buah mafia Rusia mencarinya di semua pintu keluar air memutuskan untuk menunggu beberapa saat di saluran air bawah tanah lalu berjalan keluar melalui jalan keluar cadangan yang telah dia persiapkan sebelumnya. Setelah keluar Naga langsung kembali ke rumahnya sebelum para mafia Rusia mengawasi rumahnya. Naga kesal dan ingin membalas dendam kepada Josef, namun saat dirumahnya Naga berpikir bahwa ini kesempatan bagus untuk meninggalkan kehidupannya saat ini dan memulai hidup baru. Akhirnya Naga memutuskan membawa beberapa barang penting dan uang cash simpanannya sebelum pergi untuk memulai hidup barunya....
“Tuan Watson kabarnya tuan Naga telah tewas tertimbun atau tenggelam di saluran air bawah tanah. Pelakunya adalah Josef Ivanov yang sebelumnya menyewa jasa tuan Naga untuk menghabisi yakuza dan gangster Korea yang hendak menjadi kerja sama.” kata Aaron saat melapor menghadap sang manager Hotel.
“Apakah kamu pikir Naga sudah benar - benar mati?” tanya Watson yang fokus menulis.
“Maksudnya tuan?” tanya Aaron yang kebingungan.
“Naga bukanlah seorang pria yang mudah mati, oleh karena itu dia disebut mitos dan legenda.” jawab Watson yang masih fokus menulis.
“Tapi ini sudah 1 bulan berlalu tuan dan tidak ada tanda - tanda kehadiran sosok tuan Naga, bahkan di rumahnya sendiri.” kata Aaron yang langsung membuat Watson berhenti menulis.
“Cerdas!” kata Watson sambil tersenyum kagum.
“Kehidupan ini telah membuatnya bosan dan dia tidak bisa keluar begitu saja. Dia memanfaatkan momen ini untuk memulai kehidupan barunya, terserah jika kamu mau percaya atau tidak. Tapi aku menyarankan jangan terkejut jika suatu hari kamu akan kembali bertemu dengan Naga.”lanjut Watson sambil tersenyum kagum melihat ke arah Aaron.
...
...Tidak adanya aktivitas di rumah Naga selama 1 bulan terakhir membuat Josef Ivanov dan anak buahnya mendobrak masuk ke rumah Naga. Mereka mencari, memastikan dan melihat - lihat seisi rumah Naga....
“Dia memiliki selera yang bagus untuk seorang pembunuh. (dalam bahasa Rusia)” kata Josef Ivanov saat melihat mobil Porsche 356A milik Naga.
“Kita bawa mobilnya dan buat rumah ini terbakar karena kebocoran gas akibat ditinggal pemiliknya, lagipula orang mati tidak membutuhkan mobil dan memiliki rumahnya sendiri di alam sana. (dalam bahasa Rusia).” pinta Josef Ivanov kepada semua anak buahnya yang berada di rumah Naga sambil tersenyum gembira.
...
...Informasi tentang kematian Naga telah tersebar kepada kalangan orang - orang yang mengetahui sosok Naga sebenarnya, namun hanya sedikit dari mereka yang percaya akan kabar tersebut. Setelah pergi dari rumah lamanya Naga kembali ke kota masa kecilnya dan tinggal menempati rumah miliknya yang berada di kota tersebut. Naga memulai kehidupan barunya dengan membereskan seluruh isi rumahnya dan membuat resume tentang dirinya untuk melamar pekerjaan....
...Saat Naga baru selesai menulis resume dirinya sendiri Naga melihat iklan lowongan pekerjaan sebagai penulis cerita karakter game. Setelah membaca persyaratannya Naga langsung membuat cerita dari 3 karakter contoh sebagai salah satu persyaratan untuk pekerjaan tersebut. Sambil menunggu panggilan kerja Naga menjalani kehidupannya saat ini seperti orang pada umumnya, mulai dari belanja, memasak dan bersih - bersih rumah secara berkala....
...1 minggu berlalu Naga mendapatkan panggilan untuk interview kerja di sebuah perusahaan game untuk profesi penulis latar cerita karakter dari sebuah game. Keesokan paginya Naga langsung pergi menuju alamat perusahaan tersebut dengan penampilan yang rapih menggunakan transportasi umum. Selain Naga ada 1 orang wanita yang melamar di posisi tersebut dan hadir untuk melakukan interview yang sama dengan Naga....
“Saya suka dengan cara penggambaran kamu terhadap 3 karakter contoh yang diberikan, saya juga bisa membayangkan cerita dari masing - masing tokoh yang kamu gambarkan. Ide yang kamu sajikan dalam latar belakang karakter juga unik dan menarik.” kata sang pemilik perusahaan.
“Terima kasih Pak.” jawab Naga sambil tersenyum tipis.
“Apa ada yang mau kamu tanyakan terlebih dahulu?” tanya sang pemiliki perusahaan.
“Untuk rincian pekerjaan yang akan saya lakukan nanti seperti apa saja ya Pak? Karena cerita di dalam sebuah game bukan hanya tentang karakter saja, ada juga cerita game secara umum, atau mungkin cerita tentang sebuah senjata atau bahkan tentang seorang npc.” tanya Naga penasaran.
“Nampaknya kamu benar - benar suka bermain game ya?” tanya sang pemilik perusahaan sambil tersenyum.
“Begitulah Pak, itu salah satu alasan saya tertarik untuk mendaftar di perusahaan bapak terlebih pekerjaannya juga sebagai penulis yang jadi salah satu hobi saya.” jawab Naga mantap sambil tersenyum tipis.
“Hoo kamu juga hobi menulis ternyata.” kata sang pemilik perusahaan sambil tersenyum kagum.
“Iya Pak, tapi hanya sebatas hobi jadi tidak pernah dipublikasikan.” jawab Naga.
“Seperti yang kamu sampaikan tadi pekerjaan kamu akan berfokus pada pembuatan cerita dari semua hal yang berhubungan dengan game tersebut dan saat ini kami sedang mengembangkan 3 game jadi kami membutuhkan orang seperti kamu lagi.” jelas sang pemilik perusahaan.
“Untuk 3 bulan pertama kamu akan menerima gaji sebesar 3 juta per bulan, setelah itu baru 5 juta dan akan naik 500 ribu pertahun. Bonus akan kamu terima ketika game yang kamu pegang telah tembus 1 juta download dan bonusnya akan cair di setiap akhir tahun, apakah kamu keberatan?” tanya sang pemiliki perusahaan.
“Tidak sama sekali Pak.” jawab Naga mantap sambil tersenyum.
“Baiklah, kalau begitu kamu bisa langsung mulai bekerja besok.” kata sang pemilik perusahaan yang langsung berdiri sambil tersenyum dan mengulurkan tangannya.
“Baik Pak.” jawab Naga yang langsung berdiri dan menjabat tangan sang pemilik perusahaan sambil tersenyum.
...
“Naga kenalin ini Ibeng kepala tim pengembangan karakter, ini Yona kolega kamu yang kemarin juga ikut interview, ini Riko senior kamu di bagian penulisan cerita. Lalu disana ada Irene, Vivi dan Feri di bagian desain karakter.” kata sang pemilik perusahaan memperkenalkan tim yang akan bekerja sama dengan Naga.
“Mohon kerja samanya.” kata Naga sambil mengangguk tersenyum kepada semuanya.
“Cantik!” celetuk Yona yang terpana akan kecantikan Irene dan membuat semuanya tertawa kecil.
“Julukan Irene itu dewi multiverse karena yang bilang dia cantik bukan hanya cowok aja tapi cewek juga dan lintas divisi di kantor ini. Jadi jangan aneh kalau Irene dikenal sama semua orang di kantor ini.” jawab sang pemilik perusahaan.
“Silahkan mulai bekerja, ditunggu hasil kerja keras kalian dari 3 proyek yang sedang kita garap ini.” lanjut sang pemilik perusahaan dan langsung pergi meniggalkan mereka untuk mulai bekerja.
“Baik Pak.” jawab semuanya kompak.
“Ok karena kalian udah tau bahwa kita lagi sedang ada 3 proyek yang di garap kita langsung fokus kerja aja ya, Riko lagi fokus untuk 1 proyek jadi sisanya kalian bagi 2. Irene tolong kasih ke mereka masing - masing proyek yang perlu mereka segera selesaikan ceritanya ya.” pinta Ibeng.
“Baik Mas.” jawab Irene yang membuat Naga dan Yona berjalan menghampiri Irene.
“Ini semua karakter yang saat ini sedang dikembangkan udah ada di dalam beserta cerita garis besar secara umum, tolong lengkapi cerita lainnya ya.” kata Irene sambil memberikan 2 buah flash disk.
“Baik mba.” jawab Naga yang langsung mengambil salah satu flash disk.
“Baik kak Irene.” jawab Yona yang mengambil flash disk tersisa sambil menatap kecantikan Irene.
“Kenapa Yona?” tanya Irene sambil tersenyum.
“Engga, kak Irene cantik banget aku pertama kalinya ngelihat perempuan secantik kak Irene.” jawab Yona sambil tersenyum dan langsung kembali ke mejanya.
“Hoo iya Naga?” panggil Irene yang menghentikan langkah Naga dan membuat Naga langsung melihat ke arah Irene.
“Gak perlu manggil aku mba, sepertinya kita seumuran ya?” tanya Irene mengkonfirmasi.
“Hoo baik, maksud saya hanya untuk sebagai bentuk profesionalitas kolega di tempat kerja Irene.” jawab Naga yang merasa bersalah.
“Ok makasih, tapi Irene aja ya.” pinta Irene sambil tersenyum.
“Baik.” jawab Naga yang langsung kembali ke mejanya.
... Minggu pertama kerja Naga sangat sibuk bersama kolega yang lain dalam menyiapkan 3 proyek game mendatang, bahkan tidak jarang mereka semua lembur untuk menyelesaikan proyek tersebut tepat waktu. Namun kerja keras mereka memberikan hasil yang setimpal, dimana saat Ibeng mempresentasikan 3 proyek tersebut para petinggi sangat suka dan puas akan kerja keras mereka. Hasilnya 3 sampai 6 bulan kemudian 3 proyek game tersebut akan rilis di seluruh Indonesia dan siap dimainkan oleh para pecinta game....
“Untuk keberhasilan bersama kita bersulang!” kata Ibeng sambil mengangkat gelas minumnya ke arah tengah - tengah mereka.
“Kanpai!” teriak semuanya kompak sambil tersenyum lega lalu meneguk minuman yang dipegang oleh masing - masing.
“Biar aku tuangin Irene!” pinta Riko yang tiba - tiba duduk di sebelah Irene dan langsung menuangkan minuman untuk Irene.
“Makasih mba.” lanjut Riko saat pesanan miso ramen nya tiba sambil menerima semangkuk miso ramen.
“Miso ramen disini enak loh Irene, cobain deh.” kata Riko memberikan miso ramen yang dia pesan kepada Irene.
“Eh? Kenapa kamu gak tanya dulu aku mau atau engga?” tanya Irene yang tidak enak kepada semuanya.
“Gak apa - apa Irene gak perlu sungkan.” kata Ibeng yang tahu Irene sungkan kepada semuanya akibat perlakuan dari Riko.
“Naga kamu mau cari uang tambahan gak?” tanya Riko sambil melihat ke arah Naga yang duduk di depan Irene.
“Apakah kamu mau nawarin pekerjaan?” tanya Naga mengkonfirmasi.
“Gua mau ngajakin lu ikut trading di aplikasi yang biasa gua mainin, keuntungannya lumayan loh.” jawab Riko penuh percaya diri.
“Hmm aku gak terlalu suka sama dunia trading.” jawab Naga.
“Ini gampang kok lu cuman kasih prediksi apakah ini akan naik atau turun udah gitu doang.” bujuk Riko.
“Trading prediksi naik turun doang? Bukannya itu aneh? Trading kan seharusnya gak seperti itu.” tanya Naga kebingungan.
“Gimana lu tau kalau lu gak tertarik?” tanya Riko kesal yang tahu bahwa Naga bukan seseorang yang bisa dia perdaya untuk ikut trading melalui platformnya.
“Maaf.” jawab Naga merasa bersalah.
... Makam malam tim pertama Naga penuh suka cita, meskipun ini bukan akhir tapi mengapresiasi diri setelah berhasil mencapai sesuatu juga merupakan hal yang baik. Setelah selesai menghabiskan semua makanan dan minuman yang mereka pesan, lalu mereka mengobrol hingga jam 10 malam....
“Terima kasih untuk hari ini, saya pulang duluan ya.” pamit Ibeng yang langsung pergi mengendarai mobilnya meninggalkan Naga, Irene, Yona, Vivi dan Feri.
“Iya, hati - hati mas.” jawab mereka kompak.
... Saat mereka berlima sedang menunggu bus di halte, tiba - tiba ada sebuah mobil BMW yang menepi dan berhenti....
“Irene, aku antar pulang ya!” ajak Riko yang baru keluar dari mobil dan langsung menghampiri Irene.
“Gak perlu Riko makasih.” jawab Irene ramah.
“Udah malam Irene, bahaya kalau pulang sendirian.” bujuk Riko.
“Aku baik - baik aja kok ada Yona sama Vivi juga.” jawab Irene berusaha menolak.
“Bukannya Yona sama Vivi itu beda bus sama kamu ya?” tanya Riko mengkonfirmasi.
“Ah itu busku.” kata Irene yang melihat bus nomor 107 sudah menepi di halte.
“Aku duluan ya semuanya.” pamit Irene yang langsung masuk ke dalam bus.
“Duluan ya.” tambah Naga yang mengikuti Irene masuk ke dalam bus.
“Rumah Naga searah sama Irene?” tanya Vivi penasaran.
“Aku belum pernah nanya.” jawab Yona sambil tersenyum.
... Bus Irene dan Naga akhirnya pergi meninggalkan Yona, Vivi, Feri, dan Riko di halter bus. Riko yang gagal mengantar pulang Irene langsung pergi tanpa sepatah katapun meninggalkan Yona, Vivi dan Feri....
“Rumah kamu naik bus 107 juga Ga?” tanya Irene mengkonfirmasi.
“Iya.” jawab Naga sambil mengangguk melihat ke arah Irene.
“Biasa turun di halte berapa Ga?” tanya Irene penasaran.
“Aku turun di halte 09.” jawab Naga.
“Hoo ternyata kita cuman beda 1 halte ya.” kata Irene yang baru tahu bahwa kediaman Naga searah dengan kediamannya.
“Irene di halte 08?” tebak Naga.
“Iya.” jawab Irene sambil tersenyum.
“Sudah sampai, aku duluan ya Ga.” pamit Irene sambil tersenyum yang langsung berjalan menuju pintu keluar bus.
“Iya, hati - hati Irene.” jawab Naga.
...
“Ga belum mau pulang?” tanya Irene yang sudah bersiap pulang.
“Belum Irene, ini mau aku selesaiin dulu.” jawab Naga mantap sambil melihat ke arah Irene lalu kembali fokus kepada komputer yang ada di depannya.
“Yona juga?” tanya Irene sambil melihat ke arah Yona.
“Iya kak Irene, ini tanggung sedikit lagi.” jawab Yona sambil tersenyum melihat Irene.
“Ok deh, aku duluan ya.” pamit Irene yang langsung pergi meninggalkan Yona dan Naga yang masih bekerja.
... Beberapa menit setelah Irene pergi, Yona langsung bersiap - siap pulang setelah pekerjaannya selesai....
“Kak Naga aku duluan ya.” pamit Yona.
“Ok, hati - hati.” jawab Naga yang masih fokus pada komputer di hadapannya.
“Irene ayo aku anter pulang.” ajak Riko yang telah menunggu Irene di depan kantor dan langsung membukakan pintu mobilnya untuk Irene.
“Gak perlu Riko makasih, aku pulang sendiri aja.” jawab Irene berusaha menolak.
... Tidak lama setelah itu tiba - tiba ada sebuah mobil van menepi dengan sangat cepat dan keluar beberapa orang yang langsung menghajar dan menarik Riko serta membawa Irene bersama mereka ke dalam mobil van. Yona yang hendak keluar melihat kejadian tersebut langsung bersembunyi dan ketika mereka telah menculik Irene bersama Riko, Yona kembali menemui Naga dan Ibeng yang masih berada di kantor....
“Kak Naga, mas Ibeng!” teriak Yona panik.
“Ada apa Yona?” tanya Ibeng yang langsung menghampiri Yona.
“Kak Irene sama kak Riko diculik di depan kantor.” kata Yona cemas.
“Apa diculik?” tanya Ibeng mengkonfirmasi.
“Iya mas.” jawab Yona sambil mengangguk membenarkan.
“Ok tenang dulu, kamu sama Naga pulang aja biar saya yang lapor ke polisi.” kata Ibeng menenangkan Yona.
“Baik mas.” jawab Naga yang langsung pergi bersama Yona.
“Semoga kak Irene baik - baik aja ya kak Naga.” kata Yona cemas.
“Iya gak perlu khawatir, pasti Irene baik - baik aja kok. Mas Ibeng juga pasti segera ngurusin masalah ini.” kata Naga berusaha menenangkan Yona.
Naga dan Yona berpisah di halte bus ketika mereka naik bus jurusan rumah mereka masing - masing. Setelah tiba di rumah, Naga langsung menghubungi seorang kenalannya.
“Selamat malam Kilo!” sapa Naga melalui telepon.
“Tuan Naga?” tanya Kila mengkonfirmasi.
“Iya, ini saya.” jawab Naga mantap.
“Senang mendengar suara anda tuan Naga.” balas Kilo sambil tersenyum senang.
“Apakah kamu bisa meretas kamera cctv depan perusahaan Eclipse.ltd dan memeriksa siapa pelaku penculikan kepada seorang pria dan wanita sekitar jam 20.00 sampai 20.30?” tanya Naga lugas.
“Tentu tuan, informasinya dikirimkan ke nomor ini?” tanya balik Kilo penuh semangat.
“Ya.” jawab Naga singkat.
“Baik tuan. Sekali lagi, senang mendengar suara anda tuan Naga.” kata Kilo mengakhiri panggilan dari Naga.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!