DOLL
Doll
Sore hari, di gang kecil.
Lyssa
Jen, kamu yakin tempatnya di sini?
(Menatap ragu studio foto tua yang ada di hadapannya)
Jenny
(Berkacak pinggang)
Ya iyalah!
Jenny
Kamu bakalan takjub kalau udah lihat hasil fotonya nanti.
Kakek pemilik studio foto
(Menyapa dengan suara yang bergetar)
Selamat datang..
Lyssa
(Tersenyum canggung, lalu berbisik ke Jenny)
Dia siapa?
Jenny
(Mengacuhkan Lyssa)
Kakek, kami berdua mau foto studio.
Kakek pemilik studio foto
(Tertawa kecil)
Baiklah, senang sekali rasanya akhir-akhir ini studio fotoku banyak di datangi anak muda seperti kalian.
Jenny
Huh, dasar gak update!
Jenny
Kan aku sudah bilang kemarin temanku ke sini. Tempat ini tuh terkenal banget!
Jenny
Aku sudah lihat hasil fotonya. Bagus, dan unik. Makanya aku ajak kamu kesini.
Lyssa
(Berbisik)
Yakin? Tapi kakeknya udah setua itu.
Jenny
Huft, percaya aja deh!
Jenny
Lihat, antik semua properti fotonya.
Jenny
Ah, ini dia rupanya!
Jenny
(Memegang sebuah cawan piala)
Aku diberi tahu temanku kalau umur piala ini lebih dari seratus tahun.
Lyssa
Hati-hati pegangnya. Nanti rusak.
Kakek pemilik studio foto
(Memasuki studio foto sembari membawa kamera)
Enggak akan rusak kok. Bahkan, kalau kalian ada yang tertarik boleh diambil.
Lyssa
(Berbisik ke telinga Jenny)
Jen, kameranya tua banget. Yakin foto disini?
Lyssa
(Sontak matanya tertuju pada sebuah boneka yang dipajang di atas meja)
Boneka itu..
Jenny
(Merebut dari Lysa)
Aku mau pakai ini buat propertinya. Kamu pilih yang lain aja ya.
Tak berselang lama, Kakek pun memulai sesi foto mereka.
Kakek pemilik studio foto
(Memberi aba-aba foto)
Kakek pemilik studio foto
1,2,3.
Kakek pemilik studio foto
Cekrek
Seusai berfoto, Jenny dan Lyssa mengecek barang-barang antik lainnya sembari menunggu hasil foto mereka.
Jenny
Dari sekian banyak barang antik. Cuma boneka ini yang paling mencuri hatiku.
(Memeluk bonekanya erat)
Jenny
Ah...berharap banget kalau ada manusia yang wujudnya seperti boneka ini.
Lyssa
Hahaha, gak bakalan ada cowo se-unreal ini di dunia nyata.
Jenny
Ih, pasti ada tahu! Kitanya aja yang gak pernah kelihatan.
Lyssa
Ya, ya. Sekalian aja kamu berharap kalau boneka ini bisa berubah jadi manusia.
Jenny
Woah, boleh tuh! Jadinya aku gak perlu repot cari cogan lagi. Hahaha!
Kakek pemilik studio foto
Fotonya sudah jadi.
Jenny
(Mengamati hasil foto mereka)
Woah, bagus banget!
Jenny
Ternyata mereka gak bohong kalau hasil foto disini memang sebagus ini.
Kakek pemilik studio foto
(Melihat Jenny menenteng bonekanya)
Kamu suka bonekanya?
Jenny
Maaf, tanpa sadar daritadi Jenny terus bawa-bawa boneka ini, Kek.
Kakek pemilik studio foto
Hahaha, ambil buatmu saja.
Kakek pemilik studio foto
Iya.
Kakek pemilik studio foto
Lagian, kakek sudah terlalu tua untuk mengurus semua barang-barang tua ini. Kakek senang kalau ada yang mau mengadopsinya.
Jenny
Baiklah! Aku akan ambil boneka ini dan merawatnya sepenuh hati, Kek.
Jenny
(Melompat kecil dan memeluki bonekanya)
Lyssa
(Melirik Jenny dengan tatapan sinis namun Jenny tak menyadarinya)
Doll
Sepulang sekolah. Ketika Jenny dan Lyssa tengah menunggu masing-masing jemputan mereka.
Lyssa
Jen, barusan daddy telepon belum bisa jemput aku sekarang.
Lyssa
Boleh gak aku mampir ke rumah kamu dulu? Nanti kalau urusan daddy aku sudah kelar baru deh dijemput di rumahmu.
Lyssa
Ada apa? Aku gak boleh mampir nih?
Jenny
Bo-boleh aja kok. Cuma.. lagi ada keponakan aku. Takutnya buat kamu canggung?
Lyssa
Tergantung. Dia seumuran kita, lebih kecil, atau lebih tua?
Jenny
Kayaknya sih seumuran..
Lyssa
Ah, santai aja kalau gitu. Cowok atau cewek?
Lyssa
Kamu kenapa jadi gugup sih? Biasanya ceplas-ceplos. Kayak ada yang ditutupin aja.
Jenny
Ah, itu... soalnya..
Klakson dari mobil jemputan Jenny, alias pamannya memotong ucapan Jenny. Lantas, mereka pun lekas naik mobil dan menuju ke rumah Jenny.
Sesampainya di rumah Jenny.
Jenny
Makasih paman, Jenny masuk ke rumah dulu ya.
Paman Jean
Jangan lupa, selesai ganti baju langsung ke rumah Paman untuk makan siang.
Paman Jean
Soalnya udah dua hari ini kamu gak datang. Nanti paman di ocehi ibumu lagi karena kamu gak makan siang.
Jenny
Ah, iya-iya. Nanti aku ke rumah Paman sama Lyssa.
Jenny
Lys, kamu tunggu di ruang tamu dulu aja ya soalnya kamar aku berantakan banget. Aku beresin dikit dulu, ya.
Lyssa
Alah, biasanya juga berantakan.
Jenny
Gak, kali ini bener-bener definisi berantakan. Tunggu bentar ya.
Lyssa pun menunggu di ruang tamu. Namun, seketika tenggorokannya terasa sangat haus. Lantas, Lyssa pun menuju dapur untuk mengambil minum.
Whusss... Sesuatu melesat dari dapur menuju kamar Jenny.
Lyssa
Jangan bilang itu...hantu?!
Lyssa
(Mengurungkan niatnya dan lekas berlari ke ke ruang tamu lagi)
Tak berselang lama datanglah Jenny.
Jenny
Ayo, Lys. Sekarang kamarku sudah rapih. Sedikit.
Lyssa
Jen.. ta-tadi ada hantu..
Lyssa
Iya.. Tadi aku kan mau ambil minum di dapur. Terus gak sengaja lihat sesuatu melesat cepat banget dari dapur ke kamarmu.
Jenny
Dari dapur ke kamarku?
Jenny
(Berpikir sejenak, dan terkejut setelahnya)
Ah.. itu.
Jingga
(Sekoyong-konyong datang menghampiri Jenny)
Jenny, kayaknya mie ini terlalu pe... das.
Jingga
(Membelalakkan mata sesaat menyadari kehadiran Lyssa disana)
Bu-bukankah katamu tidak ada siapa-siapa disini selain kita?
Jenny
Jingga, nanti akan kujelaskan. Oke?
Jingga
(Ekspresi wajah dingin)
Kamu melanggarnya.
Jenny
Gak! Aku gak melanggar apapun! Kamu sendiri yang muncul padahal sudah kubilang sembunyi dulu!
Lyssa
(Kebingungan)
Ada apa ini?
Jingga
Kamu harus tanggung jawab!
Jenny
(Mengacak rambutnya kesal)
Argh, diam! Semuanya, ikut aku ke kamar. Sekarang!
Doll
Suasana pun menjadi tegang ketika Jenny, Lyssa, dan Jingga berkumpul di kamar Jenny.
Jenny
Jingga, aku bukannya ingin melanggar perjanjian kita. Tapi, aku gak bisa lama-lama sembunyiin kamu.
Jenny
Terutama dari dia.
(Menunjuk Lyssa)
Lyssa
Melanggar? Apanya yang dilanggar?
Lyssa
Dan dia (Menunjuk Jingga) apakah keponakanyang kamu bilang itu?
Jenny
Ah, iya. Be-benar. Dia keponakanku.
Jenny
Iya kan, Jingga?
(Merangkul Jingga)
Jingga
(Smirk ke Jenny)
Keponakan, ya?
Jingga
Iya, aku keponakannya.
Lyssa
Lantas, perjanjian apa yang kalian buat sehingga kedatanganku melanggar perjanjian kalian?
Jenny
Biasalah, Jingga suka gak jelas.
Jingga
Perjanjian itu hanya kami berdua yang boleh tahu.
Lyssa
(Seketika hatinya terasa nyeri)
Oh, begitu.
Lyssa
Kalau kamu keponakannya, kenapa aku gak pernah melihatmu? Padahal aku sudah sedari kecil berteman dengan Jenny dan baru kali ini melihatmu.
Jenny
Itu.. soalnya dia sama kayak aku nasibnya.
Jenny
Ibunya jadi tenaga kerja asing di negara lain baru-baru ini. Jadi dia di titipkan disini.
Lyssa
Apa paman Jean tahu?
Jenny
Enggak, eum.. karena.. Jingga keponakan dari ayahku.
Jenny
Dia dititipkan secara diam-diam sebab jika paman tahu, dia bisa mengusir Jingga dan memaki ku seharian karena mengizinkan seseorang yang masih ada sangkut pautnya dengan mantan suami ibuku tinggal di sini.
Lyssa
(Menatapi Jingga dari atas ke bawah dengan curiga)
Jenny
(Menghalangi pandangan Lyssa)
Aku serius.. Kumohon kamu mau jaga rahasia ini diantara kita aja.
Lyssa
Tapi traktir aku makan di kantin selama seminggu sebagai imbalannya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!