NovelToon NovelToon

Inilah Aku

Tunggu aku kaak..

Bab 1. Terlambat.

Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh, Halooo para readers on line, 🤗

sebelum menulis sebuah kisah, kita kenalan dulu ya, 😂😂

Aku Maryam, 🤗

Asal... insyaallah dari planet yang sama 😂

hobi... membaca udah pasti😘

Itu aja kali ya, hehehe ✌️

Ini kisah Siti yang belum terselesaikan secara utuh😂😂, baru cerpen nya yang tamat, wkwkwk. Di sini nanti ada jodohnya kok, tenang saja 😂.

Soo, semoga ada yg mau mampir ya,

Terima kasih, Wassalamu'alaikum 🤗

\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*

Jam sudah menunjukkan pukul tujuh pagi, Siti terus berlari dan berlari, tak peduli dengan kondisi kakinya yang mungkin sudah lelah di tambah lagi luka di lututnya yang masih basah.

Yang dia dipikirkan hanya Syifa. Kakaknya.

Tepat hari ini, Syifa akan pergi dan pindah ke kota.

"Kaak, tunggu aku... jangan pergiii, please" Hatinya berkecamuk, ini hari terakhir bertemu dengannya, Kakak sepupu yang sudah dia anggap Kakak kandung baginya.

Air mata sudah jatuh dari sarangnya, sudah tak mampu menampung nya lagi akhirnya harus pecah juga.

"Aaaakh,..." Siti menginjak tanah yg licin akibat di guyur hujan dari semalam. membuat nya terjatuh lagi, luka yang masih basah pun kini mengalirkan darah segar.

Namun itu bukan halangan baginya, Siti bangkit kembali meski sangat perih di sana. namun tak sebanding dengan luka di Hatinya yang seakan tak bisa di sembuhkan oleh obat apapun.

"Aku pasti bisa, sedikit lagi... ya ... ayolah" Siti tak bisa berlari secepat tadi namun dia terus berjalan. hanya sedikit lagi, sebentar lagi...

Syifa terus melihat dari kejauhan, namun apa yang mau di lihat nya tak menampakkan hidungnya, kakinya pun tak kenal lelah entah udah berapa menit mengukur jalanan yang sebenarnya tak harus di ukur lagi.

"Deeek, kamu kemana siih, apa kamu lupa hari ini kakak pindah," Syifa GK mengerti kenapa sudah jam segini Siti belum juga muncul.

"Syifaaaa, ayooo nak," Pak Ilham membuka pintu mobil untuk Syifa, agar Syifa bisa masuk dan memulai perjalanan panjangnya ke kota.

"Paaah, Syifa minta waktu sebentar lagi ya, Adek belum datang parah," Pinta Syifa sambil memohon kepada Pak Ilham, Ayahnya.

"Baiklah, tapi papa hanya bisa kasih waktu 10 menit ya, ingat Syifa... perjalanan kita ke kota memerlukan banyak waktu," Ucap Pak Ilham.

"Iyaa pah," Balas Syifa sambil melihat kembali ke jalanan tak berpenghuni itu.

"Adeeek, cepatlah datang,,, Kakak mohon, " Syifa berdo'a dan memejamkan matanya, semoga setelah membuka matanya, Siti sudah ada di hadapannya.

Namun nihil, tak ada siapapun di sana.tinggal satu menit yang tersisa. Syifa pun kini mengalihkan pandangannya ke pintu mobil dan masuk.

"Kita jalan ya nak, "Ucap Pak Ilham, di liriknya anak kesayangan nya yang tampak lesu dan hanya memberi anggukan saja.

"Maafkan Papa ya, Seandainya saja papa tidak di tugaskan ke luar kota, mungkin kamu masih bisa bertemu dengan Siti." Bathin Pak Ilham.

Pak Ilham sebenarnya tak ingin memisahkan mereka berdua, namun apa daya

ini adalah resiko terbesar dalam hidup nya.

Seandainya Siti bisa ikut bersama Syifa, tentunya itu tidak mungkin, karena Siti masih mempunyai kedua orang tua di sini yang tak mungkin di tinggal kan begitu saja.

Pak Ilham menyalakan mesin mobil, perjalanan ke kota pun di mulai. Syifa hanya terdiam seribu bahasa. Saat akan memejamkan matanya, terdengar sayup sayup suara yg sangat familiar baginya, dia pun melihat ke belakang, tampak seseorang yang berlari dengan pakaian nya yang kotor dan luka di kedua kakinya.

"Berhentiii paaah," Syifa pun meminta Pak Ilham menghentikan laju mobilnya.

Syifa turun dan langsung berlari memeluk adiknya yang sudah dia tunggu dari tadi.

"Kemana aja kamu deek, Daan ituu... Ya ampun kaki kamu kenapa bisa seperti itu," Syifa merasa kasihan dengan kondisi Siti saat ini.

"Akuuuu dariiii".......?!!😂

Dariiii mana yaaa... hehehe

Mohon dukungan ya BESTie, dengan cara

boleh Like, komentar apalagi 😂

kasih vote dan hadiah Alhamdulillah 😅

jumpa di eps selanjutnya 😍

happy reading..

Selamat tinggal kak...

lanjut ya BESTie 🤗

Eiiits... tunggu duuluuu 😅

Mana nih jejaknya🤔😅

Buat kalian yg udah dukung dengan like, coment and vote, terima kasih banyak😍

Kita meluncur eaaa🤣😅

Happy reading 😍

\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*

"Akuuu dariiii.....

Siti menunjukkan sebuah bunga yang dia temukan di bukit tadi.

Sebuah bunga persahabatan yang di percaya bisa menjaga suatu hubungan dengan baik meski harus berjauhan.

"ini untuk kak Syifa, semoga kakak suka ya,"

Ucapnya sambil memberikan bunga itu ke tangan Syifa.

"Ya ampun, demi kakak kamu rela ke bukit sendirian trus sampe luka kayak gini," Syifa terharu dengan apa yang sudah adiknya lakukan. Meski mereka tidak ada ikatan darah namun kasih sayang Syifa begitu melimpah untuk adik sepupunya itu.

"maaf kak, akuuuu gak bisa membeli hadiah yang bagus untuk kakak, cuma ini yang bisa kulakukan,"Siti merasa canggung karena hanya memberi setangkai bunga untuk hadiah.

"Isssh, kamu niiih, ini hadiah terbaik buat kakak, dan hadiah terindah buat kakak adalah..., " Syifa menggantung Kata kata nya.

"Hmmm, apa kak, pasti mahal ya kak, " Siti penasaran dengan yang di maksud hadiah terindah itu.

"Kamuuu," Syifa pun mencubit hidung adiknya yg tidak mancung itu.

"Akuuu," Ucap Siti seakan tak percaya dengan apa yang di katakan kakaknya.

"Iyaaaa, ya udah sekarang fokus dulu tuh sama kaki kamu deek, kita obati dulu ya, takut infeksi nanti," Syifa baru menyadari bahwa adiknya sedang terluka dan harus segera di obati.

"Iya kak, maaf aku jadi menghambat perjalanan kakak ya," Ucap Siti lirih, Seandainya dia tidak terluka pasti kakak dan pamannya sudah bisa melanjutkan perjalanan sekarang.

"Udah diam, dari tadi ngomong sembarangan terus, aku ini kakak kamu... mana ada kakak yang merasa di repotkan sama adiknya sendiri." Jelas Syifa dengan tersenyum.

"Sitiii... sini, biar bapak yang obati, " Ucap Pak Ilham yang dari tadi berdiri menunggu keduanya selesai berbincang.

"Iya paman, terima kasih,"Ucap Siti

Siti pun menghampiri pamannya dan duduk di kursi yang di bawa Syifa sambil meluruskan kedua kakinya untuk di obati.

"Daaah selesai,"Ucap Pak Ilham sambil membereskan isi kotak P3k yg sedikit berantakan.

"Jangan terkena air dulu, lain x hati-hati ya, " Pak Ilham tak menyangka, keponakannya begitu menyayangi Syifa sampai seperti ini.

Dilihatnya jam sudah menunjukkan pukul tujuh lebih 30 menit, ini sudah sangat terlambat untuk ke kota.

Pak Ilham pun menghampiri Siti dan berkata,

"Siti... Paman dan Syifa tak bisa lama-lama di sini. Kami harus pergi sekarang, kalau tidak kami akan terlambat.

Mendengar perkataan pamannya, Siti sadar , ini sudah saatnya berpisah, gak bisa ditunda lagi meski sebenarnya dia masih sangat rindu Kakaknya meski belum berpisah tapi rasanya hatinya sulit untuk menerima semua ini.

"Iy...iyaa paman, maaf aku sudah membuat kalian terlambat ke kota,

Luka di kakinya sudah terobati, tapi di hatinya belum, malah lukanya semakin besar saja dan terasa sesak. Yang terlihat baik-baik saja namun sudah hancur berkeping-keping. tak ada seorang pun yang tau tentang Hatinya saat ini.

"Syifaaaa.... Ayo berangkat," Perintah Pak Ilham sambil membuka pintu mobil dan masuk ke dalam nya.

"Iyaa paah... bentar,"

Syifa langsung memeluk Siti tak terasa air mata keduanya pun harus tumpah kembali,

"Deeek... kakak berangkat ya, Syifa pun melepaskan pelukannya dan menghapus air mata adik sepupunya yang masih saja mengalir,

"Udaah jgn nangis, kamu jaga bibi ya, jadinya perempuan yang baik ya," Nasihat Syifa kepada adiknya untuk terakhir kalinya.

Suara klakson mobil pun terdengar di telinga keduanya.

"Kakak pergi ya, love u," Syifa pun menghampiri mobil dan membuka pintunya. setelah masuk, mobil pun langsung melaju, meninggalkan kenangan dan Siti.

Sudah tiga puluh menit berlalu, mobil yang ditumpangi Pak Ilham dan Syifa sudah menghilang. Namun Siti masih tetap terpaku,

tak beranjak sedikit pun.

Kenangan demi kenangan berputar bergantian di dalam otaknya, seperti menyaksikan siaran langsung yang mengulang setiap kebersamaan nya bersama kakak sepupunya.

Selamat tinggal kak, aku percaya kita pasti bertemu lagi, aku akan menyerahkan semuanya kepada TUHAN...

Happy reading 😍

Penasaran

Hai gaeees...

i'm come back 🤗

Terima kasih buat yang sudah menyempatkan diri untuk mampir ke novel ala kadarnya 😅

Ok... gaesss kita lanjuuut 🤗

Cuuuus...

Mohon dukungan ya gaees dengan cara,

Like, Coment, n Vote

terima kasih 🤗

KOTA JAKARTA.

Pusat dari semua kota besar. Sebagian penduduk nya berasal dari berbagai daerah di Indonesia. beradu nasib dengan berharap menjadi lebih baik di kota. Meninggalkan keluarga demi cita-cita. hiruk pikuk kendaraan yang hilir mudik sudah menjadi sarapan setiap pagi. kota yang 24 jam on time, tak pernah tidur.

Syifa kini menjadi bagian dari kota ini. rumahnya berada di pusat kota. memudahkan Syifa dan Pak Ilham untuk memenuhi kebutuhan apapun. hanya saja Syifa belum merasa betah tinggal di kota. hatinya tetap berada di desa. dia selalu melamun melihat ke arah luar di balik jendela kamarnya. pikirannya melayang jauh memikirkan adiknya yang selalu bersamanya sejak kecil.

"Tok...tok..tok...,"

Tiba-tiba suara pintu pun terdengar menandakan ada seseorang di luar sana.

"Nak... papa boleh masuk," Pak Ilham ingin melihat keadaan Syifa. Sejak pindah, Syifa tak pernah keluar rumah. Itu membuat Pak Ilham sangat khawatir.

"Iya pah... masuk saja," Ucap Syifa ketika mengetahui Ayahnya lah yang sudah menyadarkan nya dari ilusi. Syifa beranjak dari tepi jendela menuju pintu dan membukanya.

"Kenapa di kamar terus, apa kamu tidak mau jalan-jalan?! Ke Mall misalnya," Ajak Pak Ilham. Dia berharap dengan mengajaknya jalan-jalan, Syifa akan melupakan kenangan nya bersama adik sepupunya itu.

"Hmmm... gak ah pah...Syifa males keluar.

Mungkin, besok aja kali yaa pah," balas Syifa lirih. Syifa benar-benar malas untuk melakukan aktivitas apapun hari ini. Rasanya tenaganya sudah tidak ada lagi.

"Ya sudah papa gak akan maksa kamu, tapi papa minta kamu jangan bersedih terus, kalau kamu seperti ini terus, papa takut kamu sakit nantinya. Dan papa tidak mau kalau anak kesayangan papa ini jadi sakit," Nasihat Pak Ilham panjang lebar kepada Syifa. Pak Ilham khawatir kalau anaknya sampai frustasi berlebihan.

"Iyaa pah... tenang saja Syifa pasti makan kok pah, ... maaf sudah membuat papa khawatir. Syifa hanya butuh waktu buat semua ini pah. Syifa merasa ini terlalu cepat... papa tau kan Syifa gak punya mama sejak Syifa terlahir ke dunia ini, Syifa juga gak punya Saudara kandung.

"Cuma adeeek yang Syifa punya pah... tapi sekarang Syifa malah harus kehilangan dia juga," Jelas Syifa lirih.

"Iyaa... papa paham sekali perasaan kamu nak, tapi kamu juga jangan sampai menyiksa diri kamu sendiri nak, kamu tetap harus makan ya," Pinta Pak Ilham sambil mengelus rambut Syifa.

"Iya pah... nanti Syifa makan kok," Balas Syifa.

"Hmmm, pah... Syifa mau istirahat dulu ya," Pintanya berharap papanya bisa memberi waktu untuknya.

"Ya sudah papa juga mau langsung berangkat ke kantor ya," papa pamit," Wassalamu'alaikum,"

"Waaalaikumussalam,"Syifa tak lupa mencium tangan Pak Ilham.

Pak Ilham pun turun ke bawah dan mengambil tas kerjanya.

Pak Ilham pun melambaikan tangannya dan tersenyum ke arah Syifa.

Syifa pun membalas melambaikan tangannya.

Tak lama Pak Ilham masuk mobil dan melajukan kendaraannya.

Syifa pun melanjutkan ilusi nya memikirkan adiknya. bukan hal mudah melupakan seseorang yang paling penting dan di sayangi di dunia ini. semua butuh proses yang panjang.

****************

"Buuuuuu", Siti memanggil ibunya yang sedang memasak ikan di dapur.

"Hmmmm...", Ibu Nilam hanya membalas tanpa melihat Siti. tangannya dengan cekatan mengulek bumbu ikan, setelah halus tinggal di tambah garam secukupnya.

Siti pun duduk di bangku bambu dekat dapur, dan mulai menanyakan rasa penasaran terhadap seseorang yang tadi pagi datang ke rumah nya.

"Ituuu tadi siapa sih Buu, kok ibu sudah akrab ma dia," tanya Siti langsung ke inti pertanyaan nya.

"Siapaaa?!!," Balas ibu Nilam, Pura-pura tidak paham dengan pertanyaan anaknya itu.

"Iiih ibuuuuu, hilang ingatan tooh," Siti kesal karena ibunya tidak mau memberi tahu tentang orang itu.

"Oooh... yang ituuu," Balas Ibu Nilam yang seakan-akan mengingat kembali orang yang di maksud anaknya.

"Dia ituuu adalah,"

happy reading 😍

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!