NovelToon NovelToon

Kisah Cinta James & Angelica

Episode 1

Acara pernikahan James dan Angelica telah berakhir sore itu , disana yang tinggal hanyalah keluarga besar mereka saja.

Hari itu barulah Angelica dan keluarganya berkenalan dengan Caroline kakaknya James dan Harry suaminya.

"Angelica , James , ini kado pernikahan dari opa dan oma ya" , ucap opa Chandra sambil memberikan amplop coklat kepada Angelica.

"Terima kasih opa , oma" , jawab Angelica dan James bersamaan.

Tidak ketinggalan opa Surya dan oma Amel juga memberikan hadiah pernikahan kepada Angelica dan James.

Opa Surya memberikan sebuah kotak kepada Angelica dan James.

"Apa yang dikasih opa nak?" , tanya Sandra yang pengen tau hadiah dari papa dan papa mertuanya.

Angelica membuka kotak yang diberikan oleh opa Surya terlebih dahulu.

Terlihat disana ada kunci mobil dan surat-surat kendaraan mobil mewah atas nama Angelica disana.

"Aku kan gak bisa membawa mobil opa" , ucap Angelica.

"Mobil ini bisa kamu gunakan bersama dengan James atau kalau gak nanti kamu bisa menggunakan sopir pribadi untuk membawa kamu pergi bekerja" , ucap opa Surya.

"Terima kasih opa" , jawab Angelica.

"Tambah banyak mobil dirumah kita ya" , ucap Sandra sambil tersenyum.

"Gak apa sayang , di rumah kita masih muat 3 mobil lagi kok" , jawab Antonio sambil memeluk bahu polos istrinya.

Angelica membuka amplop yang diberikan oleh opa Chandra.

Terlihat disana sebuah sertifikat. Ketika Angelica membuka map nya tertulis nama Angelica dan James disana sebagai pemilik apartemen.

"Opa memberikan kita apartemen sayang" , ucap Angelica.

"Iya , tapi kita kan tinggal di rumah aku nanti" , ucap James.

"Kenapa papa memberikan Angelica apartemen? Nanti mereka gak tinggal bersama aku lagi" , ucap Sandra dengan lirih.

"Papa hanya memberikan apartemen itu sebagai hadiah pernikahan mereka , tapi nanti tergantung mereka mau tinggal disana atau tetap dirumah" , ucap opa Chandra.

"Baiklah pa , karena sebenarnya aku maunya mereka tetap tinggal di rumah saja" , jawab Sandra.

"Sandra belum bisa melepaskan putri satu-satunya ya" , ucap mama Amel.

"Iya ma" , jawab Sandra.

"Tenang ma , aku juga masih suka tinggal dirumah kita" , jawab Angelica.

"Iya nak" , jawab Sandra sambil tersenyum.

"Ternyata Angelica masih ingin untuk tinggal dirumahnya sendiri" , ucap mama Heni dalam hatinya.

"Nanti ketika kamar kalian sudah selesai di renovasi , kalian tinggal di rumah papa kan?" , tanya papa Freddy.

"Iya pa" , jawab James.

Angelica hanya diam saja dan tidak menjawabnya , karena sebenarnya dia gak mau tinggal di rumah mertuanya.

"Keluarga saudara ipar aku ini benar-benar keluarga yang sangat kaya raya , kalau aku bisa membujuk saudara ipar aku untuk berinvestasi di perusahaan madu yang akan aku rintis kali ini , aku pasti bisa cepat maju" , ucap Harry dalam hatinya.

Tidak lama papa Freddy , mama Heni , Caroline dan Harry permisi pulang terlebih dahulu.

Setelah keluarga James pergi dari sana , keluarga besar Antonio juga pulang ke rumah mereka masing-masing.

Sekarang tinggallah Angelica dan James yang akan melewati malam pengantin mereka disana.

Angelica dan James berjalan masuk ke dalam rumah dan menuju ke kamar yang sudah di persiapkan untuk kamar pengantin mereka.

Begitu Angelica membuka pintu kamarnya , Angelica langsung terkejut begitu melihat kamar pengantin yang sudah dipenuhi oleh kelopak bunga mawar merah di atas kasurnya dan juga ada lilin aromatherapy yang sudah dinyalakan disana.

"Wangi banget baunya sayang , kalau seperti ini kita gak perlu menunggu malam pengantin. Suasananya sudah sangat mendukung sayang" , ucap James di dekat telinga Angelica.

Wajah Angelica langsung menjadi panas dan pastinya juga sudah memerah saat itu.

"Tapi aku mau istirahat dulu sayang , aku capek banget. Mana tadi malam aku tidurnya cuma sebentar , kan paginya MUA dan WO sudah datang ke rumah" , jawab Angelica mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Tapi nanti setelah itu kan kita bisa istirahat juga sayang" , ucap James yang masih merajuk disana.

"Aku mau membersihkan wajah aku dulu sama membuka mahkota yang ada di kepala aku. Setelah ini aku juga mau mandi dulu , rambut aku sudah kaku banget karena di semprot hair spray" , ucap Angelica.

"Baiklah" , jawab James.

Angelica duduk di kursi meja rias dan mulai membuka satu persatu jepitan rambut yang ada disana. Sampai pada akhirnya mahkota Angelica sudah terbuka.

Angelica mulai membersihkan riasan yang ada di wajahnya.

James terus memperhatikan Angelica sambil duduk di pinggir kasur.

Sampai Angelica sudah selesai membersihkan wajahnya , James berdiri dan membuka baju pengantinnya disana sampai yang terlihat hanyalah tubuh polos James dengan dalaman nya saja.

"Aaaaaaaaaaa" , teriak Angelica yang melihat suaminya tiba-tiba sudah tidak berpakaian setelah dia membalikkan tubuhnya.

"Kamu kenapa berteriak sayang? Nanti orang yang sedang bekerja membereskan dekor kita kaget lho" , ucap James.

"Kamu kenapa membuka baju kamu sekarang?" , tanya Angelica.

"Kan kita mau mandi , masa mandi sambil menggunakan baju" , ucap James yang tangannya sudah mau membuka dalaman nya.

"Tunggu...tunggu...kamu jangan buka semuanya disini" , ucap Angelica sambil menutup mata dengan tangannya.

James tetap membuka dalaman nya dan berjalan dengan tubuh yang sudah polos menuju ke belakang tubuh istrinya.

Tangan James mulai menarik resleting baju pengantin Angelica.

"Kamu mau ngapain?" , ucap Angelica yang merasakan bajunya dibuka.

"Aku mau membantu membukakan baju kamu sayang. Gak mungkin kan kamu mandi masih menggunakan baju pengantin yang besar ini" , ucap James sambil mengulum senyumnya.

"Kan kamu yang mau mandi tadi. Jadi kamu mandi duluan saja , aku nanti mandinya setelah kamu selesai" , ucap Angelica dengan jantung yang sudah berdebar tidak menentu saat itu.

James tetap membuka resleting baju pengantin Angelica dan menarik satu persatu tali yang ada disana , sampai membuat gaun pengantin Angelica mendarat sempurna di lantai pada saat itu.

Angelica yang memang tidak menggunakan bra , langsung menutup dada nya dengan kedua tangannya.

James memeluk tubuh polos Angelica yang hanya tertutup kain tipis saja di tubuh bawahnya itu dari belakang.

"Jangan malu sayang , hari ini kita sudah sah sebagai suami dan istri. Semua yang ada di diri kamu itu adalah milik aku dan juga sebaliknya. Semua yang ada di diri aku adalah milik kamu" , ucap James.

"Iya sayang aku tau , tapi aku masih malu" , jawab Angelica.

"Cepat atau lambat kita juga akan melakukannya. Nanti kamu juga akan terbiasa melihat aku seperti ini sayang" , ucap James.

"Tapi aku dengar katanya malam pertama itu sakit sayang" , ucap Angelica.

"Aku juga tau kalau nanti aku pasti akan menyakiti kamu , tapi setelah itu katanya juga sudah gak sakit lagi sayang" , ucap James sambil mencium bahu polos Angelica.

"Tapi aku takut hamil sayang" , jawab Angelica.

"Aku sudah membeli banyak pengaman sayang" , ucap James sambil berjalan menuju ke kopernya.

Angelica langsung membulatkan matanya melihat sesuatu yang belum pernah dilihatnya seumur hidupnya.

"Kamu kenapa sudah telanjang seperti itu?" , ucap Angelica.

"Aku kan sudah bilang nanti kamu juga akan terbiasa melihat aku seperti ini , bahkan setiap hari" , ucap James dengan santai sambil membuka kopernya yang sudah di masukkan di dalam kamar pengantin oleh WO sebelum acara pernikahan mereka berlangsung.

Angelica hanya bisa terdiam sambil melihat ke arah koper James.

Ketika koper James sudah terbuka , Angelica langsung kaget melihat banyaknya kotak kotak kecil disana , yang pastinya Angelica tau kalau itu adalah karet pengaman.

"Kenapa sebanyak ini sayang?" , tanya Angelica.

"Aku takut kalau nanti kurang sayang" , jawab James.

"Kita kan gak mungkin melakukannya sebanyak ini dalam sehari" , ucap Angelica.

"Ya gak mungkin sayang , aku sengaja beli banyak supaya gak beli setiap saat. Besok juga kita kan mau berangkat bulan madu ke Jepang , jadi aku juga harus membawanya" , ucap James.

Angelica pun sudah gak tau mau berkata apa lagi.

"Aku mau mandi dulu ya" , ucap Angelica yang langsung berjalan menuju ke kamar mandi.

James langsung mengikuti langkah kaki Angelica menuju ke kamar mandi.

Episode 2

James langsung mendorong tubuh Angelica dengan lembut di dinding kamar mandi.

"Kenapa lagi sayang?" , tanya Angelica yang wajahnya sudah panas dan memerah melihat wajah James yang sangat dengan dengan wajahnya.

"Pastinya hari ini aku akan melakukan hal yang sudah aku tahan dari dulu setiap kita berduaan sayang" , ucap James sambil mengulum senyumnya.

"Baiklah , tapi aku gak mau untuk melakukannya di kamar mandi" , ucap Angelica.

"Berarti setelah kita mandi aku boleh melakukannya di atas tempat tidur sayang?" , ucap James.

"Setelah kita selesai mandi dulu ya sayang" , jawab Angelica.

"Tapi aku mau mandi bersama dengan kamu sekarang" , ucap James.

Angelica pun menganggukkan wajahnya sambil tersipu malu.

Selesai mandi James yang sudah gak sabar ingin memeluk tubuh istrinya sah nya itu pun harus menunggu lagi.

Angelica langsung berjalan dengan menggunakan bathrobe menuju ke kursi meja rias untuk mengeringkan rambutnya dengan hair dryer.

James langsung berjalan mendekati tubuh istrinya.

"Biar aku saja yang melakukannya sayang" , ucap James sambil mengambil hair dryer dari tangan Angelica.

"Terima kasih sayang" , jawab Angelica sambil tersenyum.

James mengeringkan rambut Angelica dengan cepat , karena dia sudah gak bisa menahan keinginan yang ada di dalam dirinya.

"Sudah selesai sayang" , ucap James.

"Ini rambut aku masih lembab sayang , aku gak suka. Sini hairdryer nya biar aku keringkan sendiri" , ucap Angelica.

"Tapi ini kan sudah kering sayang , yang penting gak basah seperti tadi kan" , ucap James.

"Aku gak bisa sayang , aku bisanya sampai benar-benar kering semua rambutnya. Kalau gak nanti kepala aku bisa pusing" , jawab Angelica sambil terus mengeringkan rambutnya disana.

Akhirnya James hanya bisa mengalah dan menunggu sampai istrinya selesai.

Setelah Angelica memastikan rambutnya sudah kering dengan sempurna , Angelica mulai menyisir rambutnya.

"Kenapa harus disisir sayang , sebentar lagi juga akan berantakan" , jawab James.

"Sudah kebiasaan aku" , jawab Angelica sambil meletakkan sisirnya di atas meja rias.

Angelica berjalan mendekati tubuh James.

James langsung merasa bahagia karena akhirnya dia sudah mulai bisa menyalurkan hasratnya.

Angelica menyentuh rambut James.

"Sayang , rambut kamu masih basah. Di keringkan dulu ya" , ucap Angelica.

"Gak apa-apa sayang , nanti juga akan kering sendiri. Sekarang sudah boleh kan aku memeluk kamu" , ucap James sambil menarik tali pengikat bathrobe yang digunakan oleh Angelica.

"Kering kan dulu ya rambutnya , kalau gak nanti kamu masuk angin" , ucap Angelica.

"Aku gak mau sayang , aku sudah gak tahan mau memeluk kamu" , jawab James.

"Nanti setiap hari juga kamu bisa memeluk aku terus , sekarang kan kita sudah tidur di satu kamar yang sama" , ucap Angelica sambil terkekeh.

"Tapi aku sudah gak sabar sayang" , jawab James.

"Jangan gitu , hari masih sore dan malam ini pun masih panjang suamiku sayang. Aku bantu keringkan rambut kamu dulu ya" , ucap Angelica.

Akhirnya James pun menyerah dengan istri kecilnya ini.

Angelica mulai mengeringkan rambut suaminya , karena rambut James pendek jadi gak butuh waktu lama , rambut James pun sudah kering.

"Sekarang sudah gak ada alasan lagi untuk kamu menolak aku" , ucap James sambil memeluk pinggang istrinya.

"Baiklah sayang" , jawab Angelica sambil mencium bibir suaminya.

James langsung menciuminya dengan kasar dan memainkan lidahnya disana , tangannya langsung menanggalkan tali bathrobe yang sudah mulai longgar itu.

Sekarang benar-benar terlihat jelas tubuh istrinya yang sudah polos tanpa sehelai benang pun disana. Meskipun James juga sudah melihatnya dengan sangat jelas ketika mereka mandi bersama , tapi saat itu James benar-benar mengagumi tubuh istrinya yang ramping dengan dada yang cukup berisi meskipun tidak besar itu.

"Kamu sangat cantik sekali sayang" , ucap James sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam bathrobe dan dengan lembut menyentuh bahu polos istrinya sampai membuat bathrobe yang dikenakan Angelica mendarat dengan sempurna di atas lantai kayu itu.

Angelica langsung merasa malu dan menutup dada nya dan tubuh bawahnya dengan menggunakan tangannya.

James langsung membuka handuk yang dililitkan di bagian pinggangnya.

Kali ini Angelica sudah gak terkejut lagi melihatnya.

James mulai menggerakkan tangannya dan menarik tangan Angelica dengan lembut.

"Kamu jangan takut ya , aku pasti akan melakukannya dengan lembut. Ini juga pertama kalinya buat aku , sayang" , ucap James sambil melihat wajah Angelica.

Angelica pun menganggukkan kepalanya , meskipun sebenarnya dia masih merasa gugup dan malu.

James mengangkat tubuh Angelica dan membawanya ke atas kasur.

Angelica hanya diam saja melihat apa yang dilakukan oleh suaminya.

Sampai di atas kasur , James menciumi setiap wajah istrinya , tangannya juga sudah mulai bergerilya di tubuh polos istrinya.

"Sayang , kenapa rasanya aneh banget?" , ucap Angelica ketika jari James mulai memainkan daerah yang akan menjadi tempat pelampiasan kejantanan milik James.

"Aneh bagaimana sayang?" , tanya James yang terus memainkannya disana.

"Kenapa rasanya aku seperti tersengat listrik" , ucap Angelica dengan suaranya yang mulai berat itu.

"Gak apa-apa sayang , kamu jangan takut ya. Tetap rileks saja" , ucap James.

Angelica pun mencoba melakukan apa yang suaminya katakan.

Sampai akhirnya James merasa istrinya sudah mulai siap. Dia pun mulai menggunakan karet pengaman yang sudah disediakannya.

Angelica melihat apa yang dilakukan oleh suaminya.

"Kenapa bisa menjadi sebesar itu?" , ucap Angelica dalam hatinya.

James yang sudah siap pun mulai melakukan penyatuan disana.

"Akhhh sakit sayang" , ucap Angelica sambil mencengkram punggung James dengan tangannya , yang pastinya membuat punggung James kesakitan karena terkena kuku yang ada di jari Angelica.

"Coba lebih rileks sayang , jangan tegang begitu. Nanti kamu akan merasa lebih sakit" , ucap James yang masih berusaha disana.

Angelica pun menganggukkan kepalanya.

James terus berusaha untuk menembus dinding pertahanan yang ada disana.

Angelica pun terus mencoba menahannya sampai mengeluarkan air mata karena merasakan rasa sakit.

Setelah beberapa saat , akhirnya James berhasil juga menembus dinding pertahanan yang selalu dijaga oleh Angelica selama ini.

James terus menggerakkan tubuhnya dan sampai akhirnya sudah tidak ada lagi rasa sakit yang dirasakan oleh Angelica , sampai pada akhirnya mereka mencapai kenikmatan bersama.

James mencium bibir Angelica dengan lembut dan memeluk tubuhnya.

"Terima kasih sayang , terima kasih sudah menjadi milik aku seutuhnya" , ucap James dengan nafas yang terengah-engah setelah mengeluarkan cukup banyak tenaga untuk bisa melakukan penyatuan.

"Iya sayang , rasanya sangat sakit sekali" , ucap Angelica.

"Maaf ya sayang , setelah ini pasti gak akan sakit lagi" , ucap James sambil mengelus wajah istrinya dengan jari tangannya.

Angelica pun menganggukkan kepalanya.

James mulai melepaskan tubuhnya dari tubuh istrinya dan terlihat ada keluar sedikit darah segar di atas sprei putih disana.

"Sayang , apa mau kita menyimpan sprei ini sebagai kenang-kenangan kamu menjadi milik aku" , ucap James sambil melihat ke arah sprei yang terkena darah istrinya.

"Gak mau sayang , ini kan kotor. Tanpa menyimpan ini , aku juga akan menjadi milik kamu selamanya" , jawab Angelica.

James pun langsung tersenyum dan memeluk tubuh polos istrinya.

"Terima kasih sayang , aku benar-benar sangat bahagia bisa bersama dengan kamu" , ucap James.

"Iya sayang , aku juga bahagia bersama dengan kamu" , jawab Angelica sambil mendekatkan wajahnya di dada bidang suaminya.

Episode 3

Alvaro yang sudah sampai di rumah dengan papa dan mamanya.

"Ma , besok kakak pergi ke Jepang ya" , ucap Alvaro.

"Iya sayang , besok kakak dan James akan pergi bulan madu ke Jepang. Besok juga papa dan mama akan mengantarkan mereka di bandara. Apa kamu mau ikut mengantarkan kakak ke bandara besok?" , tanya Sandra.

"Kenapa kita gak pergi liburan ke Jepang juga? Aku kan masuk kuliahnya masih lama" , ucap Alvaro.

"Kerjaan papa masih banyak nak , lusa kamu ikut papa ke kantor saja ya" , ucap Antonio.

"Baiklah pa" , jawab Alvaro dengan wajah lesu sambil berjalan menuju ke kamarnya.

Sandra dan Antonio pun berjalan menuju ke kamar mereka.

"Sayang , gak berasa anak gadis aku sudah menjadi milik James sekarang" , ucap Antonio ketika mereka sudah masuk ke dalam kamar.

"Iya hubby , kamu sedih ya kalau Angelica sudah menjadi milik James sekarang" , ucap Sandra sambil membersihkan make up yang ada di wajahnya.

"Gak sedih juga sih sayang , cuma rumah ini jadi terasa sepi saja" , ucap Antonio.

"Nanti kan Angelica dan James akan tinggal bersama dengan kita hubby" , ucap Sandra.

"Iya sayang , tapi kan cuma beberapa bulan saja , sampai kamar mereka yang di rumah James selesai di renovasi mereka pindah lagi ke rumah James" , jawab Antonio.

"Iya hubby" , jawab Sandra dengan lirih.

Selesai Sandra membersihkan wajahnya , Sandra berjalan menuju ke kamar mandi.

"Kamu mau ngapain sayang?" , tanya Antonio.

"Aku mau mandi , hubby mau ikut?" , tanya Sandra sambil tersenyum.

"Mau dong sayang" , ucap Antonio yang langsung jalan mengikuti istrinya masuk ke dalam kamar mandi.

Antonio dan Sandra berendam bersama di dalam bathtub sambil mengobrol dengan mesra.

********

Opa Chandra dan yang lainnya sudah sampai di rumah utama.

Begitu sampai di rumah , Friska mulai merasakan pusing dan mual lagi.

Friska langsung berlari menuju ke kamar yang ditempatinya ketika menginap disana.

Semua orang langsung terkejut melihat Friska , terutama Angga , Peter dan Bella. Kalau Camel sudah mengetahui sebelumnya.

Kiki berjalan untuk mengikuti Friska , tapi langsung di tahan oleh Camel.

"Kamu ke apotik , beli alat test kehamilan" , bisik calon mertuanya.

"Baik tante" , jawab Kiki.

"Opa , oma , pa , ma , aunty dan uncle , aku pergi sebentar ya" , ucap Kiki.

"Kamu mau kemana nak?" , tanya Angga.

"Mau keluar sebentar aja pa" , jawab Kiki.

"Bukankan calon istri kamu sedang sakit , kenapa kamu keluar?" , tanya oma Shinta.

"Aku mau carikan obatnya dulu oma" , jawab Kiki asal.

"Kalau obat masuk angin di rumah juga ada", ucap opa Chandra.

"Obatnya beda opa , aku pergi dulu ya supaya cepat baliknya" , ucap Kiki.

"Iya Kiki" , jawab opa Chandra.

Kiki pergi keluar dan mencari apotik terdekat.

Sampai di dalam apotik , Kiki langsung menanyakan alat test kehamilan kepada petugas yang sedang jaga disana.

Kiki membeli 3 merek alat test kehamilan dan membawanya pulang ke rumah.

Camel berjalan menuju ke kamar anaknya , untuk melihat kondisinya.

Bella yang merasa curiga , mengikuti Camel menuju ke kamar Friska.

"Ada apa ini sebenarnya?" , tanya Bella ketika sudah masuk ke dalam kamar Friska.

"Friska merasa bahwa dia sedang hamil" , ucap Camel yang gak mau membohongi calon besannya.

"Apa? Bagaimana bisa?" , tanya Bella yang tidak percaya.

"Pasti bisa , karena mereka sudah sering tidur bersama" , jawab Camel dengan lirih.

Bella langsung membulatkan matanya karena terkejut.

"Apa Kiki sudah mengetahui hal ini?" , tanya Bella.

"Sudah , aku juga sudah menyuruh dia untuk membeli alat test kehamilan" , ucap Camel.

"Aku gak menyangka kalau kalian sudah melakukannya sebelum kalian menikah" , ucap Bella.

Kiki yang sudah pulang dari apotik , berjalan masuk ke dalam rumah dan langsung menuju ke kamar yang digunakan Friska.

Begitu Kiki masuk ke dalam kamar , terlihat suasana yang tegang disana.

"Ada apa ma?" , tanya Kiki.

"Apa benar kamu dan Friska sudah sering tidur bersama?" , tanya Bella kepada anaknya.

"Iya ma , aku gak bisa menahan diri aku setiap bersama dengan Friska" , jawab Kiki dengan jujur.

"Mama gak menyangka kalau kamu seperti ini nak , nanti apa kata yang lainnya begitu mengetahui gak lama kalian menikah kalian sudah punya anak" , ucap mama Bella.

"Aku tinggal jawab yang jujur saja kalau Friska sudah hamil sebelum kami menikah" , jawab Kiki.

"Mama minta kamu sendiri yang mengatakannya kepada papa , opa dan oma" , ucap Bella.

"Iya ma , nanti kalau keluar hasilnya positif , aku akan mengatakannya kepada papa , opa dan oma" , jawab Kiki.

Kiki memberikan kantong plastik yang berisikan alat test kehamilan kepada Friska.

"Sayang , kamu coba menggunakan semua alat ini" , ucap Kiki.

Friska pun menganggukkan kepalanya sambil mengambil alat test kehamilan tersebut dan berjalan menuju ke kamar mandi.

Mama Camel , mama Bella dan Kiki menunggu bersama dengan jantung yang berdebar-debar dan pikiran yang berkecamuk disana.

Mama Bella dan mama Camel di satu sisi berharap supaya hasilnya negatif.

Setelah beberapa saat akhirnya Friska keluar juga dari kamar mandi.

"Bagaimana hasilnya sayang?" , tanya Kiki.

"Kamu gak hamil kan?" , ucap mama Camel dan mama Bella bersamaan.

"Maaf ma , aku hamil. Semua alat ini menunjukkan dua garis" , ucap Friska sambil memperlihatkan hasilnya kepada mamanya dan calon mama mertuanya.

"Kamu harus mengatakan hal ini kepada keluarga besar kita nak" , ucap mama Bella.

"Iya ma , malam ini aku akan mengatakannya ketika kita semua makan malam bersama" , ucap Kiki.

"Baiklah , kalau gitu mama keluar dulu" , ucap Bella.

Tidak lama mama Camel pun keluar dari kamar dan tinggallah Friska dan Kiki berdua disana.

"Sayang , apa nanti keluarga besar kamu gak akan mempermasalahkan kalau aku hamil?" , tanya Friska.

"Gak sayang , mereka pasti gak akan mempermasalahkannya. Aku kan bertanggungjawab , kecuali kalau aku gak bertanggungjawab , baru opa dan oma akan marah kepada aku" , ucap Kiki sambil memeluk tubuh calon istrinya.

"Tapi aku takut sayang" , ucap Friska.

"Kamu tenang ya , lebih baik kita istirahat dulu. Kamu juga sudah mulai pucat sayang" , ucap Kiki sambil melihat wajah Friska.

"Kayaknya karena aku mual-mual terus" , jawab Friska.

"Makanya kita istirahat dulu ya" , ucap Kiki dengan lembut.

Friska pun menganggukkan kepalanya.

Friska mengganti bajunya dengan menggunakan baju rumah disana.

"Kamu gak ganti baju sayang?" , tanya Friska.

"Gak usah , aku cuma tinggal membuka baju aku saja , aku juga sedang menggunakan celana boxer" , ucap Kiki sambil membuka bajunya.

"Nanti kalau mama masuk ke sini dan melihat kamu gak menggunakan baju , bagaimana?" , tanya Friska.

"Gak ada yang perlu di khawatirkan lagi sayang , lagian juga mereka sudah tau kalau kita sudah sering tidur bersama. Kamu juga sedang mengandung anak kita , setelah ini pasti papa dan mama gak akan mempermasalahkan aku tidur sekamar dengan kamu" , ucap Kiki.

Friska pun hanya menganggukkan kepalanya , meskipun sebenarnya dia sangat takut saat itu.

Setelah itu mereka berjalan bersama menuju ke tempat tidur dan tidur bersama sambil berpelukan.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!