Tomi Saputra adalah anak yatim piatu yang di asuh dan besarkan oleh keluarga Wijaya. orang tua Tomi adalah sahabat keluarga Wijaya lebih tepatnya ayah Tomi adalah sahabat dari papa Juna.
Tomi di asuh dan di besarkan oleh keluarga Wijaya setelah ayahnya mengalami kecelakaan tabrak lari dan meninggal di tempat, ibunya yang sangat syok mendengar kematian suaminya juga ikut meninggal saat itu juga dan jadilah hari itu kedua orang tua Tomi berpulang di hari yang sama tepat pada hari ulang tahun pernikahan orang tuanya, dan saat itu usia Tomi baru menginjak Lima belas tahun dan baru lulus sekolah menengah pertama
Papa Juna yang tak lain sahabat ayah Tomi berinisiatif mengasuhnya dan langsung hari itu juga Tomi di bawa ke rumah papa Juna dan di sekolahkan dengan anaknya Diki.
Sejak hari itu Tomi bersahabat dengan Diki dan di minta papa Juna untuk selalu menemani Diki, karna papa Juna sudah menyiapkan Diki untuk memimpin perusahaanya kelak dan Tomi yang menjadi asisten dan juga wakil Diki bahkan sekolah pun selalu di tempat yang sama.
Kini usia Tomi sudah menginjak di usia matang namun dirinya belum juga kunjung menikah, jangankan menikah punya pacar saja tidak, karna Tomi sedang mencari perempuan yang ia cintai hilang saat dirinya berhasil mengeluarkan perempuan itu dari club' malam karna di jual oleh seseorang karna tak bisa membayar hutang.
Sudah banyak kota bahkan sampe luar negari Tomi cari tapi perempuan itu bagai hilang di telan bumi, sudah bertahun tahun ia mencarinya namun tak kunjung ketemu, hinga suatu hari ia menemukan perempuan yang ia cari selama ini dan betapa sakitnya hati Tomi saat penantian dan pencariannya berujung sia sia karna ternyata perempuan itu sudah memiliki kehidupan baru bahkan sudah menikah dan punya seorang anak.
Cinta Tomi pada perempuan itu sangat tulus meski ia tau perempuan yang ia cintai itu sudah banyak orang yang menyentuhnya di club' menjadi wanita penghibur, Tomi menerima kekurangan perempuan itu karna Tomi tau kalo perempuan itu melakukan dengan terpaksa, namun saat ia sudah berhasil mengeluarkan perempuan itu dari club' perempuan itu hilang sehingga ia rela menunggu bertahun tahun dengan tak pasti yang berujung menyakitkan.
Dua hari sudah saat dimana ia tau kenyataan yang sangat menyakitkan itu ia pergi ke club yang ada di Bali karna saat ini ia sedang berada di pulau dewata karna sedang kunjungan bisnis menemani Diki yang juga sekalian bulan madu, Tomi pergi ke club saat Diki sudah tidur jadinya ia pergi kesana sendiri disana Tomi minum banyak sehingga ia tidak sadar sudah berapa botol yang ia habiskan malam itu sehingga hari sudah menjelang pagi Tomi keluar dengan jalan yang sempoyongan sehingga ia menabrak seorang gadis yang berjalan tak jauh dari club itu, Tomi tak sadar kalo ia jalan kaki padahal ia kesana bawa mobil dan jadi lah gadis itu menolong dan membawa Tomi ke salah satu penginapan dekat situ karna tak tau mau bawa kemana.
Namun naas bagi gadis itu yang awalnya ingin menolong malah dia yang jadi korban mabuk Tomi sehingga kejadian yang seharusnya tidak terjadi tak bisa di elakkan, Gadis itu kehilangan ke hormatannya di renggut paksa oleh Tomi yang ke adaan mabuk berat.
.
.
Bersambung..
Gadis yang bernama Citra Maharani harus rela kehilangan kehormatannya saat ia berniat menolong laki laki yang ia sangat kenal, kebetulan Citra kemarin tidak membawa motornya karna kemarin temannya yang menjemputnya di kosannya, menjelang pagi waktu itu ia baru pulang dari rumah temannya yang semalam memaksanya untuk menginap di rumahnya karna tak berani sendiri sebab orang tuanya lagi pulang kampung, Citra berjalan seorang Diri karna sudah biasa ia berjalan di pagi buta jika ia menginap di rumah temannya karna pagi ia harus bekerja di salah satu restoran.
Setelah selesai Tomi melakukan hal yang tak seharusnya padanya, Tomi langsung tidur dengan pulas begitu saja saat hasratnya sudah tersalurkan pada orang yang tak seharusnya menerima bibitnya. Citra memandang wajah Tomi dengan dalam, jujur saja Citra sudah lama mencintai Tomi dengan diam karna tak pernah berani mengutarakan perasaannya pada Tomi yang saat itu menjalin kasih dengan Dila saat SMA.
Citra sangat tulus mencintai Tomi dan tak bisa melupakan Tomi sehingga setelah tamat dari SMA ia pergi ke Bali dan melanjutkan pendidikannya di Bali, meski di tentang keluarganya tapi Citra memohon pada mama papanya agar ia bisa kuliah di Bali, dan akhirnya mama papanya mengijinkan karna Citra anak satu satunya yang sangat mereka sayangi.
Di Bali Citra hidup sederhana, bahkan untuk tempat tinggal pun Citra memilih kosan yang sederhana, meski orang tuanya marah tapi Citra berhasil meyakinkan orang tuanya karna alsan pingin mandiri jika suatu saat nanti ia memimpin perusahaan papanya ia sudah bisa karna ia ingin belajar dari bawah.
Citra bener bener belajar dari bawah, bahkan Citra tidak mau memakai fasilitas apa pun dari papanya hingga kini ia berhasil menduduki posisi manager itu dengan jerih payahnya sendiri, tanpa ikut campur sang papa.
Citra memakai lagi pakaiannya dengan kesusahan karna menahan sakit yang teramat dalam pada bagian bawah, dengan tertatih Citra keluar dari kamar penginapan itu setelah puas menatap wajah Tomi laki laki yang sampai saat ini belum bisa ia geser posisinya di hatinya dan pergi ke kosannya yang letaknya tak jauh dari penginapan itu.
Siang hari Tomi bangun setelah mendengar suara ponselnya yang mengusik tidurnya, dan betapa kagetnya ia saat bangun dengan keadaan telanjang bulat tanpa sehelai benang pun. Dan lagi keterkejutannya belum selesai saat melihat noda darah di seprai dan juga di juniornya yang sudah kering.
Tomi syok melihat keadaan ini apa lagi setelah melihat jam yang ada di pergelangan tangannya ternyata sudah pukul satu siang.
"Apa yang sudah terjadi, apa yang sudah gue lakuin dan siapa wanita yang sudah gue nodai itu?" teriak Tomi frustasi dan rasa bersalah yang sangat besar.
"Apa yang harus gue lakuin sekarang??" tanya Tomi pada dirinya sendiri.
Mendengar telponnya yang terus saja berdering yang ia yakin dari Diki tanpa banyak kata Tomi langsung mengambil handphone nya menjawab telpon Diki/
"Halo..." Tomi
"Lo di mana?" tanya Diki khawatir yang tak menemukan Tomi di kamarnya.
"Gue lagi di Luar, gue jalan jalan sendiri" jawab Tomi berusaha santai agar Diki tak curiga.
"LO gak papa kan?" tanya Diki lagi.
"Gue gak papa, bentar lagi gue balik." jawab Tomi dan setelah itu Tomi mematikan panggilan telpon itu dan bergegas ke kamar mandi membersihkan diri sebelum kembali ke Villa.
.
.
Bersambung....
Setelah selesai membersihkan diri Tomi keluar dari kamar itu dan berjalan menuju resepsionis dan bertanya siapa yang sudah membawanya ke sini dan berniat membayar sewa kamar itu, tapi saat sudah berada di depan resepsionis Tomi di buat putus harap karna ternyata kamar itu sudah di bayar dan memang yang membawanya kesini perempuan namun hanya namanya saja yang ia tau karna perempuan itu sudah pergi dan sudah membawa KTP nya yang ternyata bernama Citra Maharani.
Setelah mendapat nama perempuan itu, Tomi kembali ke villa Diki karna tak ingin Diki semakin cemas padanya, meski ia sangat ingin mencari wanita yang sudah ia renggut paksa kehormatannya itu.
Saat sampe di depan villa Tomi di sambut tatapan khawatir oleh Diki dan Dian, karna cuma Diki dan Dian yang tau masalah yang di alami Tomi sedangkan ketiga Angel sengaja tidak di beri tahu agar tak menggangu acar liburannya dengan kesedihan Tomi.
Di lain tempat Citra tengah tidur dengan berderai air mata karna tak menyangka pertemuan yang pertama dengan laki laki yang selama ini ia cintai setelah beberapa tahun harus jadi pertemuan yang sangat menyakitkan, Citra sungguh tak menyangka jika laki laki yang ia cintai yang mendapatkan kesuciannya, memang Citra ingin Tomi yang mendapatkan tapi tidak dengan cara begini, Citra ingin mempersembahkan di malam pertamanya dengan suka rela dan saling mencintai bukan dengan pertemuan pertama dan di renggut paksa.
Meski Citra sangat ingin marah dengan Tomi tapi Citra sadar jika saat itu Tomi dalam ke adaan mabuk dan ia pun juga tak terlalu berontak untuk menghentikan aksi Tomi sehingga kejadian itu bisa terjadi.
"Mungkin ini adalah kesalah dan dosa terindah yang di lakukan Citra karna ia sama sekali tak menyesal melakukan itu hanya marah saja karna saat Tomi melakukan itu dia menyebut nama Dila yang mengira Citra adalah Dila dan juga mengucapkan kata kat cinta yang membuat hati Citra sangat sakit.
"Apa yang harus akau lakukan setelah ini? mama papa pasti kecewa banget sama aku?" ucap Citra karna telah menghancurkan kepercayaan orang tuanya yang sangat percaya padanya.
Dua hari berlalau semenjak kejadian itu Tomi jadi lebih pendian, dan ia pun akan keluar malam untuk ke club itu lagi dan mencari tau siapa gadis yang sudah ia renggut masa depannya, namun hingga malam terakhir ia di Bali Tomi masih belum menemukan perempuan itu yang ia kira bekerja di club itu.
Dan sikap Tomi yang jadi lebih banyak diam dan juga melamun membuat Diki penasaran karna tak biasanya Tomi seperti itu, Bahkan Tomi tak fokus saat di ajak bicara dan itu semakin membuat Diki curiga.
Tomi yang tak sadar akan perubahan sikapnya dan membuat Diki penasaran semakin tenggelam dalam lamunannya yang terus memikirkan perempuan malang itu, hingga saat ia dan Diki sudah berada di Jakarta dan akan berangkat ke kantor karna ada klien menunggu di kantor terkejut akan pertanyaan Diki yang bertanya tentang masalah yang ia hadapi.
Sontak saja pertanyaan Diki itu membuat ia kaget karna tak pernah Diki seperti itu padanya, dan ia berpikir pasti sikapnya kelewatan sehingga membuat Diki cemas akan dirinya, dan ia pun berjanji akan cerita semua masalahnya saat waktu yang tepat.
.
.
Bersambung....
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!