NovelToon NovelToon

Pernikahan Dan Kehamilan Yang Dirahasiakan

1. Terkena obat perangsang

Sebelum membaca, otor peringatkan kalau novel ini mengandung drama KEPELAKORAN!!

Jaga layar ponselmu agar tidak retak ya..🤭

Happy reading.....

Vierra menatap pria di depannya, pria itu adalah pria yang sangat ia cintai dan sudah sangat lama mengisi hatinya.

Namun saat ini dia duduk bersama pria itu dengan status sebagai partner kerja. Pria itu adalah seorang CEO, sementara dirinya hanyalah seorang karyawan biasa yang bekerja di sebuah perusahaan ternama.

Mereka baru saja selesai memeriksa sebuah proyek yang dijalankan oleh kedua perusahaan mereka, peluh dan keringat memenuhi kening kedua pria itu karena kelelahan setelah seharian berkeliling.

"Silahkan di nikmati," seorang pelayan meletakkan dua gelas minuman di atas meja.

Vierra langsung mengambil minumannya dan meneguknya sampai habis.

'Hah,,, leganya..' ucapnya dalam hati.

Vierra memperhatikan Rangga yang juga meletakkan gelas kosongnya.

'Hah,, meski dia berkeringat seperti ini tapi dia tetap terlihat tampan. Sayang sekali minggu depan dia harus menikah dengan CEO dari perasaanku sekaligus anak kandung dari orang yang telah memungut ku dari jalanan.' pikir Vierra menghela nafas.

Dulunya dia pikir akan berusaha untuk menyetarakan derajatnya dengan Rangga supaya suatu saat nanti dia bisa dengan percaya diri mengucapkan perasaannya pada pria itu.

Tapi ternyata, belum setengah jalan dia bersiap ketika pria itu sudah akan menikah!

Menikah dengan Claudia, CEO Faraday sekali gus putri dari orang yang sudah memungut Vierra dari jalanan.

"Ayo pergi." Ucap Rangga langsung berdiri dan berjalan keluar restoran.

Vierra juga berdiri dan berlari mendahului Rangga ke arah mobil lalu perempuan itu membukakan pintu mobil untuk Rangga.

"Sialahkan Tuan." Katanya pada pria itu lalu Rangga segera masuk ke dalam mobil sementara Vierra berlari ke kursi kemudi.

Seorang pelayan yang tadi membawakan minuman untuk 2 orang itu memandangi kepergian mobil Vierra dengan rasa bersalah.

'Aku sudah melakukan kesalahan, seharusnya aku tidak memenuhi perintah orang itu untuk mencampurkan obat nya ke dalam minuman 2 orang itu.' ucapnya dalam hati sembari berbalik lesu memasuki restoran.

Sementara mobil yang sudah meninggalkan restoran kini semakin menjauh.

'Kenapa perasaanku tiba-tiba gelisah begini?' gumam Vierra dalam hatinya saat dia merasa tubuhnya panas dan beberapa kali dia seolah kehilangan kendalinya pada kendaraan yang ia kendarai.

Sementara pria di belakang Vierra, dia juga merasakan hal yang sama namun dia masih lebih baik mengontrol dirinya.

Dari kaca spion Rangga melihat wajah Vierra yang memerah dan mulut perempuan itu sedikit terbuka bersamaan dengan dadanya yang naik turun setiap kali menghirup dan menghembuskan nafas.

'Apakah dia juga diberi obat?' Rangga mengatupkan giginya lalu memindahkan tatapannya dari Vierra, ia mantap keluar jendela di mana suasana di luar jendela mulai gelap.

Kedua orang itu terus menahan diri sampai mereka memasuki kampung xx yang dikenal sebagai kampung yang sangat ketat dengan norma kesusilaan dan adatnya yang masih sangat melekat.

'Aku tidak bisa menyetir lagi, aku harus menghentikan mobilnya dan mencari udara segar.' ucap Vierra dalam hati segera menepikan mobilnya di bawah sebuah pohon besar lalu menoleh ke arah Rangga.

"Maafkan saya Tuan, tapi dapatkah saya mencari udara segar sebentar saja?" Vierra meminta tolong pada Rangga.

"Pergilah." Jawab Rangga dengan suara beratnya yang sedikit gemetar.

"Terima kasih Tuan." Kata Vierra merasa lega lalu segera membuka pintu mobil dan keluar dari mobil.

Angga memperhatikan Vierra yang pergi ke seberang jalan dan bersandar di sebuah pohon sembari membentur-benturkan kepalanya pada pohon itu.

"Bukan dia yang melakukannya, lalu siapa?" Pria itu bertanya sembari mengepal erat tangannya dan akhirnya dia juga tidak tahan lagi lalu keluar dari mobil untuk mencari udara segar yang diharapnya bisa menenangkan keanehan pada tubuhnya.

'Siapa yang berani menaruh obat di minuman kami?!' Rangga menggertakkan giginya.

#Info

Terima kasih telah mampir, jangan lupa memberi unek-unek di kolom komentar....

2. Hal tak senonoh dalam mobil

Vierra menghabiskan waktu 15 menit untuk bersandar ke pohon sembari membenturkan kepalanya, ia berharap kesakitan yang dirasakan kepalanya bisa menyegarkan dirinya sendiri.

"Sial..! Sial..! Sial..! Apa yang sebenarnya terjadi pada tubuhku? Mengapa aku malah membayangkan Rangga yang bertelanjang dada?!" Ucap Vierra semakin keras membenturkan kepalanya karena merasa bahwa dirinya sudah semakin tidak masuk akal.

Rangga memperhatikan perempuan itu dari seberang jalanan sembari menahan kegerahan dan menjaga pikirannya tetap normal.

"Ayo berangkat." Kata Rangga pada Vierra lalu berjalan kearah kemudi dan membuka pintu mobil.

Namun, ketika dia sudah duduk di dalam mobil dia melihat Vierra masih membenturkan kepalanya.

'Dia tidak mendengarku?' pikir Rangga menghela nafas lalu menurunkan kaca mobil.

"Tidak mau kembali?" Katanya setengah berteriak pada perempuan yang masih sibuk dengan pikirannya sendiri.

"Ehh?" Akhirnya Vierra mendengar suara Rangga lalu perempuan itu menoleh ke arah Rangga yang sudah duduk di kursi kemudi.

"Ohh,," Vierra langsung berlari kearah mobil dan kebingungan karena Rangga sudah duduk di kursi kemudi yang seharusnya ditempati olehnya.

"Aku yang menyetir." Kata Rangga dengan cuek lalu menaikkan kaca mobilnya hingga membuat Vierra langsung berlari ke sisi lain mobil.

'Aku tidak mungkin duduk di belakang karena itu akan terasa seperti aku menganggap Rangga adalah supirku.' pikir Vierra lalu membuka kursi penumpang di bagian depan lalu duduk di sana.

Mobil kembali berjalan dengan kedua orang yang semakin lama semakin dikuasai oleh obat hingga Vierra yang sudah tidak sanggup lagi kini memejamkan matanya dan memegang erat pinggir bajunya.

"Mmmhh,," tiba-tiba sebuah suara yang dikeluarkan Vierra membuat Rangga langsung menoleh ke arah perempuan itu.

Dilihatnya pinggir baju Vierra telah terangkat ke atas hingga paha mulus Vierra langsung terpampang di depan Angga.

Glek...!

Angga menelan air liurnya dan tanpa sengaja menginjak rem lalu mobil berhenti di bawah naungan sebuah pohon yang membuat mobil Mereka tampak samar dibawah bayangan pohon itu.

'Apa yang terjadi?' Rangga berusaha mempertahankan kesadaran nya, namun bayang-bayang kulit Vierra yang sangat mulus dan indah membuat tubuhnya bereaksi jauh lebih cepat dari pikirannya.

Tangan itu dengan cepat membuka sabuk pengamannya lalu seluruh tubuhnya sudah tidak dapat dikontrol oleh nya ketika dia melompat ke atas Vierra.

"Mmmh...!" Vierra yang berada dalam keadaan tegang dan gelisah akhirnya merasakan kenyamanan ketika sebuah tubuh memeluknya dan bibirnya merasakan kelembutan yang basah dan hangat.

Hanya beberapa menit lalu mobil yang berada di bawah naungan pepohonan rindang itu kini bergoyang tak karuan.

Tak jauh dari mobil itu sekelompok pemuda yang sedang berjaga berjalan dengan pelan sembari berbincang-bincang.

"Kemarin aku memergoki sepasang pemuda yang melakukan sesuatu tak senonoh di dalam mobil. Sayang sekali kemarin aku berpatroli sendirian jadi mereka berdua bisa kabur dengan mengendarai mobil mereka." Ucap seorang pria yang duduk di atas motor yang dikendarai dengan laju yang sangat pelan.

"Aah,, itu sebabnya kalau membawa motormu kali ini supaya tidak kecolongan lagi?" Seorang pria lain bertanya.

"Tentu saja! Kampung kita ini adalah kampung yang bersih, belum pernah ada kejadian tak senonoh yang dilakukan oleh orang-orang di kampung kita. Jangan sampai para pendatang yang merusak nama baik kampung kita!" Kata pria yang duduk di atas motor dengan penuh semangat.

"Hei! Lihat mobil di sana! Bukankah mobil itu terlihat aneh?!" Tiba-tiba seorang pria berteriak menarik perhatian semua pria di sana lalu tatapan mereka tertuju pada mobil di bawah pohon.

"Sial..!" Pria yang duduk di atas motor menarik gasnya dan dengan cepat melajukan motornya ke arah mobil yang terlihat bergoyang lalu memarkir motornya di depan mobil itu.

3. Menunggu hari esok untuk diadili

Dua orang dalam mobil baru saja mencapai puncak mereka ketika pintu jendela mobil mereka sudah digedor oleh seseorang.

Tubuh mereka yang lemas masih dalam penyatuan langsung menegang saat menyadari semakin banyaknya orang yang menggedor jendela mobil mereka.

Vierra yang berada di bawah Rangga akhirnya menyadari apa yang telah mereka lakukan dan bagian tubuhnya di sebelah bawah terasa sangat sakit apalagi ketika pria itu mencabut miliknya secara spontan lalu memperbaiki celananya.

"Hiks,," tubuh Vierra bergetar dan dia menangis sesegukan menyadari apa yang telah terjadi.

"Maafkan aku,," kata pria itu menarik rok Vierra menutupi kaki Vierra.

Rangga membutuhkan waktu beberapa detik untuk menenangkan diri sebelum menurunkan kaca mobil.

"Apa yang kalian lakukan?!" Salah seorang pemuda berteriak sembari memperhatikan dua orang yang ada di dalam mobil dan terlebih pada Vierra yang tengah menangis sembari menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Kalian habis berbuat tak senonoh ya?! Buka pintunya!" Teriak pemuda itu dengan suara yang sangat keras.

Rangga menghela nafas dan baru saja akan menjawab ketika pemuda itu tiba-tiba membuka mobil lalu menyeret Rangga keluar dari mobil.

"Kita harus memeriksa mereka!" Teriak salah satu pemuda lalu pemuda yang berada di samping jendela Vierra juga membuka pintu mobil dan menarik Vierra keluar.

Pria itu melihat jok depan yang terkena noda darah.

"Sialan!! Kalian lihat semua ini! Ini adalah bukti bahwa mereka benar-benar melakukan hal tak senonoh di dalam mobil!" Teriak pria itu menarik semua perhatian orang lalu Rangga juga melihat noda darah yang berada di atas kursi.

"Sudah!! Ayo seret mereka berdua ke balai desa! Mereka berdua telah mencemari kampung kita dengan melakukan hal tak senonoh di lokasi kampung kita!" Teriak salah seorang pria lalu mereka mulai ramai ramai menarik kedua orang itu ke balai desa.

Meski Rangga sebenarnya bisa berkelahi dengan orang-orang itu, tapi saat ini dia masih berada dalam pengaruh obat jadi dia begitu sulit untuk fokus dan terlebih otaknya sedang dipenuhi oleh darah yang tertinggal di kursi Vierra.

Mereka berjalan selama 15 menit sampai akhirnya mereka tiba di balai desa menemui kepala Desa yang baru saja selesai makan malam bersama keluarganya.

"Ada apa ini?" Tanya sang kades saat melihat seorang perempuan dan seorang laki-laki diseret oleh para pemuda.

Vierra menangis sejadi-jadinya dan tidak tahu lagi harus melakukan apapun karena selain itu rasa sakit pada area pribadinya juga sangat membuatnya menderita, apalagi ia dipaksa berjalan cepat oleh para pria pria itu.

"Mereka berdua sudah berbuat tak senonoh di kampung kita! Kami memergoki mereka sedang melakukannya di dalam mobil lalu menyeret mereka ke mari untuk diadili!" Ucap salah satu pria dengan suara yang sangat keras.

Pak kades menghela nafas lalu memandangi pria yang terlihat dermawan di depannya dan perempuan yang sedang menangis itu terlihat baik.

"Baiklah, biarkan mereka berdua dikurung di rumah saya. Besok baru kita pikirkan cara menyelesaikan masalah ini. Sekarang kalian kembali berkeliling dan amankan kampung kita." Ucap Kades.

Para pria itu masih mengolok-ngolok Rangga dan Vierra sebelum mereka meninggalkan rumah kepala desa lalu kepala desa menyuruh beberapa orang untuk membawa 2 orang itu ke gudang rumahnya.

Vierra duduk di sudut gudang di samping karton yang ditumpuk-tumpuk.

"Hiks,, hiks hiks,," Vierra terus menangis karena dia tidak bisa mengatakan apapun.

Dia bahkan lupa bagaimana mereka melakukannya hingga terjadi sesuatu yang memalukan seperti itu.

Dia juga tidak punya hak untuk menyalakan atasannya sendiri jadi Vierra hanya meringkuk di tempatnya dan menangis sejadi-jadinya.

Sementara Rangga yang duduk di sudut yang lain memperhatikan Vierra yang menangis, pria itu dengan frustasi menjambak rambutnya.

"Kau tenang saja, aku akan bertanggung jawab." Kata pria itu dengan suara yang berat karena dia masih terpengaruh oleh obat yang mereka konsumsi.

Vierra tidak mengatakan apapun, dia hanya bisa memeluk kedua kakinya dan ketakutan menunggu hari esok.

Ini mimpi buruk!

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!