NovelToon NovelToon

Gairah Sang Duda

Sean Smit

Sean Smith, pria berusia 35 tahun itu, menatap tajam kepada kepala rumah tangganya yang menundukan kepalanya dalam-dalam ketika menyambutnya di pintu rumah...

''Apa kau yakin mendiang istriku benar-benar meninggalkan wasiat tentang Keponakan Angkatnya itu....''tatap Sean dengan tajam..

Caleb pria berusia 60 tahun yang telah melayani Sean dari ia masih kecil dan satu-satunya orang kepercayaan Sean itu menundukan kepalanya..

''Ini adalah hari ketiga sejak di bacakan surat wasiat itu tuan Sean, jadi gadis itu sedang di persiapkan untuk di bawa ke rumah ini...''

Sean bergerak masuk dan duduk di kursi kebesarannya di ruangan redup itu sembari berpikir...ia terlalu sibuk dengan bisnis barunya dan wanita simpanannya yang lalu bersorak ketika sang istri meninggal, jadi dia melupakan wasiat sang istri Elena yang memintanya merawat keponakan perempuan yang berusia 18 tahun meski hanya keponakan angkat dan tak ada hubungan darah sedikitpun namun Elena sangat menyayangi gadis itu,...sebenarnya Sean tak perduli namun Elena bahkan memintanya bersumpah di detik terakhir jelang kepergiannya...sungguh Sean merasa tak tega jika tidak menepati permintaan terakhir sang istri yang telah menemaninya selama 5 tahun pernikahan meski mereka tidak di karuniai anak. namun Sean mencintainya meski selama beberapa bulan terakhir hatinya telah berpindah pada sosok wanita lain bernama Eva yang akan menjadi istrinya menggantikan Elena..mungkin belum sekarang, karna istrinya baru saja meninggal.....

Sean menatap Caled dengan tajam....

''Katakan siapa namanya, dan biodatanya dengan lengkap...aku lupa...''

Caled hanya menggeleng, kelemahan sang tuan adalah wanita, jadi dia akan lupa hal lain selain bisnisnya dan juga wanita...

''Namanya adalah Serena Wilson, saat ini sudah lulus SMA dan akan masuk dalam perguruan tinggi, dia cantik dan manis...dan........''

''Ehm....tak usah menyebut sedetail itu, lagipula dia masih anak-anak...aku ingin kau memberinya peraturan yang ketat Caled, aku harus pergi saat ini juga...kapan dia akan tiba...''

''Mungkin satu jam dari sekarang, apakah tuan tidak ingin bicara dengannya paling tidak menyapa....''

Sean sudah berdiri memperbaiki jassnya..dan melangkah menuju pintu,.....ia akan menemui Eva atau kekasihnya itu wanita itu akan merengek sepanjang hari di telp.

''Tuan.....''

Caled masih mengikuti langkahnya hingga Sean hanya mencoba sabar dengan pria tua ini...

''Caled, jangan terus mengikutiku dan....tunggu saja gadis itu..setelah dia datang suruh dia menungguku di ruang kerjaku...'' ucap Sean sambil melangkah menuju mobil

Caled yang memang memiliki masalah pendengaran hanya mengerutkan kening....tuan Sean bicara pelan dan sambil melangkah jadi yang di terina Caled adalah, tuan Sean memintanya menyuruh Serena menunggu di kamar..

''Mengapa kamar...'' ucap Caled hanya menggelengkan kepalanya dengan bingung, entahlah.....

Yang penting adalah ia harus menyampaikan pesan kepada keponakan nyonya Elena agar menunggu tuan Sean di kamar..pria tua itu lalu melangkah menuju dapur dan meminta para pelayan untuk menyiapkan makanan untuk sang nona muda yang akan datang nanti...

**********************

Sialan Sean..ia tak pernah mau menumpahkan benihnya di dalam diri Eva hingga dia sangat jengkel..Eva telah menunggu lama demi menjadi sosok wanita pengganti Elena..ia berharap besar bisa mengandung anak dari pria kaya raya ini namun senikmat apapun percintaan mereka pria ini selalu saja ingat untuk mengeluarkan benihnya di luar tubuh Eva,.harus berapa lama dia menunggu, sementara ia harus puas menjadi simpanan Sean entah untuk beberapa lama...memang Sean memenuhi kebutuhannya, uang dan apapun yang ia minta tapi tetap saja Eva ingin lebih dan ia tak bisa menunggu lagi karna itu....Eva telah menyiapkan sebuah rencana matang yaitu minggu depan ia akan memaksa Sean bercinta dengannya lalu membuat pria itu tak sadar dan menumpahkan benih di rahimnya..Eva tersenyum penuh rencana...

Sean lalu keluar setelah membersihkan dirinya dan menyandarkan tubuhnya di sofa santai kamar...Eva juga melakukan hal yang sama...dengan membersihkan dirinya..

Setelah itu mereka makan malam bersama....

''Kau tak akan menginap sayang.,..'' bisik Eva menggoda dari seberang meja...

Sean menggeleng..

''Keponakan Elena akan tiba dan aku harus menemuinya dan mengatur tentang jadwal kuliahnya...''

Wajah Eva berubah kesal, bahkan ketika meninggalpun Elena masih tidak melepas Sean...tanpa sadar Eva mengepalkan tangannya dengan kuat...

''Baiklah gadis yang kau ceritakan itu..''

''Yah...''

''Mengapa kau tidak memasukannya saja ke asrama itu lebih baik...''

Sean menggeleng, Elena menjebaknya dengan sumpah jadi dia tidak bisa melepaskan tanggung jawab gadis itu begitu saja...

''Aku tak bisa sayang, paling tidak aku akan melepasnya ketika dia lulus kuliah atau menikah..''ucap Sean memberi penjelasan..

Eva hanya mengangkat bahu pasrah...

''Aku harap kau tidak terlalu sibuk dengannya dan mempersiapkan pernikahan kita...'' ucap Eva tak mau kalah...

Sean menghentikan sarapannya dengan sedikit kesal...dan Eva menjadi semas...

''Jika kau terlalu memaksaku Eva maka bagaimana kalau kita sampai disini saja...istriku baru saja meninggal dan aku tidak ingin menciptakan skandal dan gosip...''

''Aku akan bersabar sayang, kau pemarah sekali...'' bisik Eva menjadi pucat...

Jika Sean Smith melepaskannya maka ia akan jatuh miskin, susah paya dia mendekati Sean hingga menyingkirkan Elena jadi Eva akan mencoba bersabar dan menunggu....

''Bagus...'' Sean menatap Eva dengan dingin, dan mereka melanjutkan sarapannya...

**********************

Sekitar tengah malam......

Sean sampai di garasi rumah dan sudah si sambut oleh Caled, untuk sesaat Sean merasa sedikit kasihan mengapa kepala pelayan ini begitu stia menunggunya..

''Kau belum tidur Caled dan seperti biasa kau selalu menungguku.''

''Jangan memintaku tidak menunggu tuan karna aku akan tetap melakukannya..''

Sean tersenyum....dan pasrah....

Caled memang yang menjadi pengasuh Sean dari kecil....jadi ia merasa Sean seperti anaknya saja...walau begitu dia tetap bersikap hormat hingga Sean sangat menyayanginya..

Sambil melangkah..Sean menatap Caled..

''Dimana gadis itu...''

''Dia masih menunggu anda sejak sore hari....''

Sean mengangguk...

''Baiklah Caled, istirahat sekarang aku akan melihatnya,...''

''Baik tuan Sean....''

Setelah kepergian Caled, Sean lalu menuju lift dan naik ke lantai 3...pria itu sangat lelah hari ini dengan setumpuk pekerjaan dan meting penting..

Ting!!!!

Pintu lift terbuka dan Sean keluar dari sana.....menuju pintu dan membukanya...

Ceklek........

Pintu terbuka dan pria itu segera masuk...namun sebuah bayangan yang sedang tidur di atas ranjang membelakanginya...Sean membeku...jemari Sean terkepal...

Lancang.....

Beraninya gadis ini tidur di atas ranjangnya....?

Sean begitu marah lalu mendekati tubuh Serena yang terlelap dan menariknya dalam sekejap hingga ia terbangun paksa dari mimpi..

Deg!!!!!!

Sean meraihnya terlalu kuat hingga gadis itu tak mampu menahan tubuhnya...Serena hampir jatuh namun lengan Sean menangkapnya...

Mata keduanya bertemu dengan wajah yang begitu dekat....

Deg!!!!

Sean tak menyangka menemukan tatapan polos dan indah itu di dalam rengkuhannya..

Sedangkan Serena hampir jatuh pingsan menatap mata elang sang paman yang begitu tajam..ia segera menyadari kesalahannya...

''Aakku,....minta maaf pa..paman...''

Suara Serena yang serak namun begitu lembut membuat Sean terpana...suara itu terlalu indah,..hingga untuk beberapa saat ia masih memenjara mata Serena dengan tajam...

Serena menjadi panik ketika pria ini tak ingin melepaskan pelukannya....

''Aaarrgghhtt......'' desah Serena gugup ketika Sean mendekatkan bibirnya...........

Deg!!!!

Godaan

Serena gemetar ketika bibir Sean hendak menyentuh bibirnya di tengah serangan panik...Serena menatap mata tajam itu.....

''Aku...Serena Wilson, aku keponakan bibi Elena Wilson.........''

Deg!!!

Sean begitu terkejut seperti di paksa bangkit dari mimpinya,..Sean di raik kembali pada kesadarannya hingga menatap kembali sosok Serena yang ketakutan..

Astaga ini bukan Eva atau salah satu j*langnya..dia hanyalah gadis kecil keponakannya, sadarlah Sean, hardik hatinya sendiri,..

Sontak pria itu langsung melepaskan pelukannya dan berdiri dengan sisa wibawa yang mungkin sudah hilang separuh..

Serena langsung menunduk memberi penghormatan..

''Maafkan aku paman Sean,...aku bersikap lancang dengan tidur di kamar paman dan bibi...seharusnya aku.......''

''Mengapa kau berpikir untuk menunggu di kamar..apakah kau.....''

Serena menggelengkan kepalanya tegas..

''Tidak...aku sungguh tidak sengaja, Caleb bilang aku harus menunggu paman di kamar meski aku tidak yakin sedikitpun...''

Ketika Serena asik bicara, Sean bukannya mendengar ya dia mendengar namun begitu dia tidak fokus..malah yang menjadi fokusnya adalah bibir Serena, hidungnya yang mancung dan....matanya yang indah..tidak terlewatkan juga dengan keindahan tubuhnya yang membuat Sean candu.....tubuh Serena sangat indah dan begitu padat di usianya yang masih sangat muda dan tak bisa di tolak Sean jika ada daya tarik se*sual di antara mereka...

''Paman....kau mendengarkan aku.......''

''Caleb, aku akan bicara dengannya Serena sementara itu dimana Caleb menunjukan kamarmu...'' tatap Sean tajam seakan menusuk hati Serena..

''Di lantai dua....''

''Padahal aku bilang kau di tempatkan di lantai yang sama denganku di lantai 3..mengapa Caleb menjadi bingung....''ucap Sean melangkah keluar...

Namun Serena mencegahnya, dan sialnya mata Sean malah tertuju pada dada yang terbungkus kaos itu..dan begitu tertarik...

Sial...............

''Apa lagi Serena, mengapa kau mencegahku menemui Caleb...''

''Ini sudah tengah malam paman...aku takut Caleb sudah tertidur..''

Sean kembali tidak fokus....ia pun mendekati Serena...menelusuri gadis yang begitu menggodanya ini dan waaah....ia benar-benar gugup hanya dengan berdekatan, rasa panas itu sudsah menjalar bahkan ketika mereka tidak melakukan apapun.....

''Pergilah...keluar dari kamarku dan menginaplah sementara di lantai dua, besok pelayan akan memindahkan semua barang-barangmu ke lantai yang sama denganku..''

Serena hanya bisa mengangguk dengan pasrah..

''Baik paman..aku pergi..''

''Yah....''

''Selamat malam Paman Sean...''

''Selamat malam Serena...''

Begitu Serena pergi pria itu mengerang, melonggarkan dasinya yang terasa mencekik dan hanya menghela nafas....melepas jass nya dan bersandar di sofanya yang empuk..pria itu menurunkan pandangan pada miliknya yang mulai mengeras dan sesak di bawah sana,....

Sial sekali....

''Dia keponakan Elena, bahkan Elena akan mencekik aku dalam tidurku jika aku mengincar keponakannya..dia hanyalah anak-anak...'' ucap Sean pada diri sendiri...

Ia pun lalu memejamkan matanya berusaha untuk tertidur dan melupakan semuanya...

***************************

Sarapan di meja makan kali ini berbeda, biasa hanya dia sendirian yang sarapan..dan hanya ada Caleb yang berani menemaninya...Sean sama sekali tidak menyangka ada sosok bidadari yang menemaninya..

Sean terus memperhatikan bagaimana Serena mengambil sarapan untuk dirinya lalu...menuangkannya, dan juga...untuk dirinya..

Sesaat kemudian Serena menatap Sean..

''Paman...selamat makan.......''

Pria itu membeku....lalu mengangguk di wajahnya yang dingin....

''Baiklah Serena...''

Merekapun mulai makan dalam keningan...

''Apakah perjalananmu sulit untuk datang kemari..''tanya Sean berbasa-basi....sambil menikmati sarapannya...

Serena tersenyum dan percayalah..hati Sean berdebar kecang seperti anak muda yang sedang jatuh cinta..senyum Serena terlalu manis...

''Sedikit sulit tapi aku bisa melewatinya, aku senang sekali akhirnya bisa kuliah di kota ini...''

Sean tersenyum seraya menganggukan kepalanya...

''Aku akan mengurus tentang kuliahmu Serena, sementara ini beradaptasilah dengan kota ini...termasuk rumah ini..'' lirik Sean tegas...

''Yah...paman aku akan melakukannya dengan baiik...''

Sean mengangguk setuju..

''Ehm...berapa usiamu Serena...aku lupa..''

''17 tahun jalan 18, apakah wajahku terlalu tua paman.....''

Sean menatap mata Serena dengan senyuman dingin..

''Kau sempurna...''ucapnya singkat dengan ketenangan seorang Sean yang benar-benar menghanyutkan..

Serena membeku di tempatnya...tatapan paman begitu tajam dan menusuk, dia suka mata paman Sean...meski begitu ia tidak berani berharap....Sean adalah pamannya sekarang, selamanya mereka akan terhubung dengan bibi Elena...

''Kau mau mengambil jurusan apa Serena..''

''Seni mungkin, aku suka menyanyi..menari dan berakting,...''

''Bagus....'' ucap Sean singkat..

Pria itu akhirnya bangkit dari tempat duduknya setelah menghabiskan sarapannya, Caleb hanya bisa melongo biasanya Sean tak penah menghabiskan sarapan namun kali ini berbeda....Sean menghabiskannya dengan cepat...dan Caleb tau itu karna siapa...kedatangan Serena mulai mempengaruhi Sean...

Serena ikut berdiri dan menatap Sean..

''Apakah paman akan pergi..''

''Yah..ada meeting pagi ini...ada apa Serena..''tatap Sean tajam.

Gadis cantik itu melangkah mendekati Sean dan berdiri berhadapan dengan pria yang langsung menjadi gugup itu..keduanya bertatapan...

''Serena.....''

''Bisakah aku minta ijin paman....''

''Hah.......kau mau pergi...'' tatap Sean tajam..

Serena mengangguk di wajah sensualnya...sambil mengigit bibir, gadis itu kemudian tersenyum..

''Aku akan bertemu temanku.....''

''Teman.....''ulang Sean mengeraskan wajahnya..

Serena tersenyum kecil...

''Aku dan sahabatku Livia...kami akan mengunjungi sebuah teather untuk menonton pertunjukan,..apakah boleh paman....''

''Livia perempuan.....''ucap Sean terdengar naif..

Serena mengerutkan kening, merasa bingung dengan pertanyaan sang paman....

''Sejauh ini aku tak pernah mendengar ada pria yang bernama Livia..mungkin aku kurang bergaul.....

''Lupakan kata-kataku Serena, itu hanya candaan..'' Sean menyembunyikan rasa malunya di balik senyuman..dia sudah gila....

''Jadi apakah kau mengijinkan aku....''tanya Serena penuh harap..

''Yah...aku.......''

''Yey...terimakasih paman, aku mencintaimu...''

Sambil melompat Serena memeluk tubuh sang paman yang hanya bisa membeku di tempatnya berdiri..

Deg!!!!

Ketika tubuh mereka bersentuhan maka rasa panas mulai menjalar ke seluruh tubuhnya...dan mengirim sinyal terbakar pada tubuh Sean...ingin sekali dia merengkuh tubuh Serena dan membawanya ke tempat tidur dan melewatkan percintaan panas bersamanya..

Aaaarrggghh...pasti nikmat sekali...Sean mengusap wajahnya dengan kasar...

Sementara...

Serena melepaskan pelukan walau sebenarnya Sean tidak rela ia masih ingin memeluk gadis ini ya ampun......

''Baiklah.....aku harus pergi paman...''

Ketika Serena hendak melangkah, ia sedikit membeku ketika jemai besar Sean mencekal tangannya....gadis itu menoleh...

''Ada apa...''

''Bagaimana kalau kita pergi bersama, aku akan mengantarmu...''ucap Sean tajam.

Serena hendak membuka mulutnya namun, Sean sudah lebih dahulu melangkah keluar menuju mobil....

**************

Sepanjang perjalanan, Serena terus menatap ke arah luar jendela dan mengaggumi keindahan kota ini dulu bibi Elena pernah membawanya ke sini sewaktu dia berusia 10 tahun..

perubahan kota ini sangat luar biasa di banding 10 tahun lalu...

Sementara, mobil menaiki tanjakan dan turunan tajam...hingga membuat mobil sedikit mengalami benturan, dan membuat tubuh Serena terlempar entah bagaimana..namun ketika ia membuka mata...

Serena begitu panik ketika tubuhnya malah berpindah di dalam pangkuan Sean..

Deg!!!

Keduanya kembali saling menatap....

''Paman maafkan aku.......''

Ketika Serena hendak turun dari pangkuan Sean, pria itu malah semakin menguatkan pelukannya...

Serena mengerutkan kening......

''Paman.......''

Gugup

''Paman..........'' suara Serena tertelan di tenggorokannya....

Sean menatap Serena dengan dingin...pria itu berdehem berusaha menetralisir debaran jantungnya yang mulai tak menentu..tubuh mereka bersentuhan namun Sean merasakan seperti aliran listrik yang menggetarkan tubuhnya...namun ia berusaha kuat menjaga wibawanya sebagai seorang Sean Smith di hadapan gadis kecil ini.

Mereka bertatapan tajam....

''Aku memintamu tak bergerak atau turun dari pangkuanku Serena, karna jalan di depan masih berlubang jika aku melepaskanmu maka..tubuhmu akan terlempar sembarangan...'' ucap Sean dengan dingin..

Serena hanya mencoba diam saja mengikuti ucapan Sean yang terasa aneh namun, mungkin saja karna beberapa saat kemudian benturan lebih keras menghantam mobil mereka dan membuat Sean semakin mengeratkan pelukannya...

Serena hanya memejamkan matanya dengan begitu segan..ini pertama kalinya seorang pria memeluknya dengan posesif, ironisnya itu bukan pelukan dari kekasihnya melainkan pelukan pamannya sendiri, suami dari sang bibi angkat yang telah meninggal..

Apakah wajar..? tentu wajar karna ini jalan berlubang...

Serena memejamkan matanya ketika ia memberi pertanyaan dan menjawabnya sendiri...

Setelah menunggu beberapa menit dengan rasa tidak nyaman akhirnya Serena bisa bernafas lega karna karna akhirnya mobil menemui jalan rata dan ia pun duduk kembali di tempat duduk meski dengan kecanggungan yang terasa...

Sean kembali memejamkan matanya sial..mengapa rasanya sangat aneh,..dan mengapa jalan berlubang itu harus berakhir sehingga ia harus merelakan Serena berpindah tempat duduk..?

Serena membuang pandangan pada pemandangan di luar mobil sekaligus menghindari tatapan tajam dari sosok sang paman yang begitu aneh...

''Jam berapa kalian akan berada di sana...maksudku menonton teater itu....''ucap Sean mengerutkan kening...sembari mengutak atik ponselnya..

Serena menoleh lagi..sambil berpikir....

''Kami akan berada disana sampai 3 jam lamanya aku dan Livia dan juga Dirly........''

''Siapa Dirly...''

''Teman Livia, dia bilang dia akan ikut...''

Sean berdehem sebentar...dan menatap mata Serena..

''Kita akan bicara nanti di rumah tentang peraturan yang harus kau ikuti ketika aku menjadi walimu Serena termasuk pergaulanmu.''

Serena menjadi gugup ketika melihat wajah Sean yang mengeras, ia buru-buru mengangguk karna takut...dan kembali membalikan wajahnya menoleh keluar jendela...

Sean kembali memejamkan matanya, jemarinya terkepal dengan kuat..entah mengapa ia mulai merasa panas...

sekali lagi ia menatap Serena dari belakang gadis itu dan hanya melonggorkan tenggorokannya, Serena sangat indah dan...ia menyukai tubuhnya yang padat dan berisi di masa mudanya..

Sialan...apa yang ada di pikirannya...?

Mobil akhirnya berhenti di sebuah gedung theater yang begitu tinggi dan menjulang di atas mereka...Serena menoleh dan memperlihatkan senyum paling manisnya untuk Sean dan percayalah hati pria itu bergetar,....

''Paman..apakah aku pulang sendiri...''

''Aku akan menjemputmu Serena, pastikan kau menungguku..''

''Yah..baiklah.....''ucap Serena tersenyum lagi dan keluar dari mobil..

Sean masih meminta supir untuk menunggu karna ia ingin melihat sosok Dirly yang di maksud Serena,...

Dan tak berapa lama kemudian tampak seorang pemuda yang tampan....tidak, Sean lebih tampan ketika seusia dirinya...matanya terbakar ketika teman Serena mulai memperkenalkan mereka..pria itu mengulurkan tangan dan tak berhenti menatap Serena..dan gadis itu membalas uluran tangan pria itu..mereka pun melangkah masuk bersama..

''Sial.......sial...sial...'' desis Sean mengumpat sendiri sehingga sang supir hanya sedikit mengerutkan dahi namun tidak berani bicara...

Serena...dia datang untuk kuliah dan bukan untuk pria bukan...jadi..Sean harus mengaskan soal itu kepada Serena tapi nanti...

''Aku ingin kita sampai di perusahaan dalam waktu 15 menit dengan kondisi normal.'' ucap Sean sembari melonggarkan dasinya ia merasa tercekik dengan pemandangan Serena yang..........

Wajah sang supi menjadi pucat, jika sang tuan meminta cepat maka ia tidak sedang baik-baik saja...

tuan Sean akan melakukan itu ketika sedang marah...tapi apa yang membuatnya kesal...

''Mengapa kau masih melamun...kau mau mati hah...'' suara Sean meninggi di dalam mobil.....

''Maafkan aku tuan...'' ucap sang supir dengan cepat...

Sementara Sean masih menatap Serena yang sedang tertawa bersama teman-teman barunya..

Liat saja Serena..kau tak akan aku lepaskan...

+++++++++++++++++++++

''Jurusan seni, aku juga sama....itu artinya kita berdua jodoh...''ucap Dirly tersenyum..

Serena hanya menganguk malu-malu, astaga sosok Dirly sangat tampan dan keren,...mereka lalu melangkah masuk ke dalam theater..Livia yang memang ingin menjodohkan Dirly dan juga Serena duduk berjarak dari mereka dan memberi Serena dan juga Dirly kesempatan untuk bicara...

''Jadi kau tinggal dengan pamanmu..''

''Yah....suami dari almarhum bibi angkatku, aku baru saja tiba..''

Dirly mengerutkan kening...

''Jadi dia hanyalah paman angkatmu, aku sedikit terkejut..''

Serena tersenyum,....

''Aku di angkat oleh bibiku dari panti asuhan dan merawat namun ketika dia menikah dengan paman Sean, aku di masukan ke asrama untuk sekolah...tapi mereka selalu memperhatikanku...''

''Hm...jangan sedih Serena...sekarang ada aku...di sisihmu..'' ucap Dirly mengambil tangan Serena dan menggenggamnya dengan erat..

''Terimakasih dukunganmu Dirly...aku sangat bahagia...''

Dirly mengangguk meski masih sedikit khawatir..

''Apakah pamanmu akan menikah dalam waktu dekat...''

''Entahlah bibi baru saja meninggal..''

''Aku mengerti.....'' balas Dirly,

Jadi pria itu duda....?

***************************

Sean menatap malas ketika Eva datang ke kantornya, bukankah dia sudah bilang untuk bersabar dan menjaga jarak, istrinya baru saja meninggal dan dia tak ingin ada gosip...namun kali ini Eva telah melanggar batas kesabarannya...

''Bukankah aku sudah mengatakan kepadamu untuk menahan dirimu Eva...mengapa kau malah datang dan menunjukan wajahmu itu..kau membuatku sangat kesal.....

Eva hanya menatap sembari tersenyum, dalam khayalannya sebentar lagi dirinya akan menjadi nyonya Sean Smith...dan nama baik lalu kekayaan akan menjadi milikknya..sungguh Eva tak sabar lagi..

''Maafkan aku sayang, mengapa kau malah tidak menjawab telpku semalam...aku cemas dan khawatir...''

Eva mulai menurunkan gaunnya dan memperlihatkan dadanya yang ranum biasanya Sean tidak menunggu dan langsung melahapnya namun kali ini berbeda...pria ini tampak dingin..

''Aku rasa kita benar-benar harus memikirkan ulang tentang pernikahan kita, kita putus Eva, aku sedang sibuk namun kau datang malah menggangguku Eva...''

Deg!!!

Mata Eva melebar terkejut, ia tidak sedang bermimpi bukan...? tidak mungkin jika Sean memutuskan hubungan mereka...tidak dia tidak bisa membiarkannya...

''Sean kau tak bisa memutuskan hubungan kita begitu saja...baik aku minta maaf aku akan pergi....''

Eva melesat meninggalkan ruangan Sean dengan cepat..

Namun Sean sama sekali tak perduli, saat ini pikirannya tertuju pada Serena apa yang sedang di lakukannya,...??

sialan mengapa pikiran dan gairahnya hanya tertuju pada Serena...?

*********************

Ketiga remaja itu keluar dari gedung Theater dengan penuh senyuman...mereka saling bercanda dan tak menyadari sosok pria sedang keluar dari dalam mobil dengan tatapan beku...

''Serena bagaimana kalau aku mengantarmu saja.,..'' tawar Dirly tak sabar...

Serena baru saja akan menjawab namun seorang pria tampak mendekati mereka dan menatap mereka dengan tajam..

''Serena akan pulang bersamaku.''ucap Sean dengan tatapan tajam..

Serena menoleh dan membeku melihat tatapan Sean yang begitu tajam kepadanya....

Deg!!!!

Tanpa menunggu, Sean meraih jemari Selena dan memaksanya masuk ke dalam mobil, sementara Livia dan Dirly hanya terdiam di tempat...

''Paman Serena kejam sekali sih...'' keluh Livia sedikit kesal..

Dirly hanya mengepalkan tangannya....

************

Sean mendorong tubuh Serena masuk ke dalam mobil dengan kesal lalu ia sendiri masuk ke dalam mobil dengan tatapan dingin..

Serena menjadi ketakutan karna melihat kemarahan paman Sean meski ia tak mengerti apa kesalahannya...

''Paman....apakah aku melakukan kesalahan besar hingga paman menjadi marah...'' tatap Serena ingin tau..

Sean menoleh...

''Kita akan bicara Serena, yang pasti akan selalu ada hukuman setiap kau berbuat salah...''

''Hukuman...'' ulang Serena menjadi takut..

Hai bagi yang mau liat Visual langsung ke group chat ya.....

❤❤❤❤

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!