"Andini...!ini sudah jam berapa kenapa,makanan belum ada dimeja kamu ngapain aja dari tadi,adikmu sudah mau berangkat kuliah tapi makanan saja belum kamu siapkan? ucap ibunya panjang lebar hari ini memang Andini terlambat bangun karna semalam Andini kelelahan pulang dari kerja.
"Maaf ma bentar lagi ini Uda mau siap,Andini tinggal ambil Piring dari belakang!"Dengan terburu-buru Andini menyiapkan semuanya dimeja makan lalu semuanya keluarga berkumpul di meja tidak lupa Andini ikutan duduk di meja.
"Andini,ngapain kamu disini pergi ke kamar mandi, cuci semua pakaian kotor yang ada di kamar mandi ,kamu tidak boleh makan kalau belum selesai pekerjaan."ucap ibunya dengan nada tinggi membuat Andini langsung berdiri dan meninggalkan meja makan.
Andini adalah gadis usia 21 tahun.Andini memiliki wajah yang sangat cantik dan memiliki bodi yang sangat bagus membuat adiknya Nadia sering iri dengan kecantikannya.Hal ini membuat ibunya semakin membencinya,Andini tidak mengerti kenapa ibunya sangat benci kepadanya,sementara Andini sudah melakukan apa pun yang disuruh ibunya, termasuk mengerjakan semua pekerjaan rumah dan mencari nafkah untuk kebutuhan mereka setiap hari dan membiayai kuliah Nadia adiknya.Tetapi Dimata ibunya Andini tetaplah salah.
Hari ini,setelah selesai membereskan semua pekerjaan rumah Andini lalu makan langsung siap-siap berangkat bekerja andini sangat buru-buru karna dia sudah terlambat.
"Andini nanti sore kamu gajian kan jangan lupa semua perlengkapan kamar mandi kamu beli, dan sisanya bawa kerumah karna ibu butuh uang bayar uang kuliah Nadia dan Nadia juga butuh uang untuk beli perlengkapan kuliah nya."ucap ibunya disaat Nadia hendak berangkat kerja
"iya ma"jawab Nadia walaupun hatinya sangat sakit karna sedikit pun ibunya tidak memperdulikannya sebagai anak lalu Andini menyalami ibunya dan pergi berangkat kerja.
Andini bekerja sebagi OB di sebuah perusahaan,sudah lama Andini bekerja disana sehingga Andini sudah mendapat gaji yang lumayan besar.Diperusahaan ini juga Andini kenal dengan kekasihnya Riko mereka satu perusahaan tetapi Riko bekerja sebagai sebagai menejer.Riko sangat mencintai Andini berulang kali Riko mengajak Andini kehotel untuk menginap tetapi Andini selalu bisa menolak keinginan Riko.Tetapi karna Riko sangat mencintai Andini Riko tetap mempertahankan Andini Riko tipe lelaki yang sangat royal kepada wanita bahkan Riko sering memberikan uang kepada Andini dan Andini menerimanya dengan bahagia karna gaji Andini sebagai OB dikuasai oleh ibunya.
Sesampainya Andini di perusahaan,Andini langsung mengambil semua peralatan dan memulai pekerjaannya.Andini melakukan pekerjaannya dengan sangat rajin karna Andini sudah biasa melakukannya dirumah,bahkan dikantor Andini mendapat pujian dari bosnya karna melakukan semuanya dengan sangat rapi.
"hai Andini, apa kabar mu hari ini?"ucap Yuni sahabat Andini paling dekat di kantor ini bahkan Andini dan Yuni sudah berteman mulai dari sekolah dulu, Andini juga bekerja jadi OB karna di tawarkan oleh Yuni.
"seperti,biasa kamu sudah taulah Yun apa masalahku setiap hari Yun,nanti kita pergi ke kantin bersama ya.kamu tunggu aku ada yang mau aku ceritakan."ucap Andini kepada Yuni sahabat nya Yuni sudah bagaikan buku diary bagi Andini karna semua masalahnya selalu di ceritakan nya kepada Yuni sahabatnya.
Setelah jam istrahat siang Andini dan Yuni pergi ke kantin langganan mereka disana mereka memesan makanannya dan menikmatinya mereka sengaja memilih kantin yang selalu sepi agar mereka dengan bebas bicara Tampa ada yang tau.
"Andin, tadi kamu mau cerita apa sama ku mau cerita keluarga mu itu lagi,kenapa sih mereka se begitu jahatnya sama kamu padahal kamu yang membiayai mereka ,apa mungkin kamu bukan anak kandungnya ya?"ucap Yuni kepada Andini
Andini menghela napas panjang,"Aku juga nga tau Yun aku takut bertanya kepada ibuku!" ucap Andini sambil memakan makanannya tiba-tiba Riko datang menghampiri mereka berdua.
"Ternyata, kalian berdua disini aku dari tadi nyariin kalian berdua!" ucap Riko yang langsung duduk di samping andini.Hubungan Riko dan Andini sudah berlangsung selama satu tahun,Andini juga sangat mencintai Riko karna dia yang selalu membantu Andini disaat kekurangan materi,hal itu juga yang membuat Riko kerap mengajak Andini masuk hotel tetapi Andini selalu menolak dengan halus.
"Andini,hari ini kita ke belanja yuk aku ingin membeli sesuatu kamu temani aku ya!"ucap Riko kepada Andini karna hari ini mereka gajian.
"baik lah aku juga ingin membeli perlengkapan rumah,kamu ikut ya Yuni kita bertiga."ucap Andini kepada Yuni sahabatnya,"maaf ya Andini aku nga bisa hari ini aku mau menemui pacarku karna dia ulang tahun"Yuni menolak permintaan Andini padahal alasannya karna Yuni nga ingin jadi pengganggu nantinya.
Karna waktu istrahat telah selesai ahirnya mereka bertiga memasuki ruangan masing masing.lalu melanjutkan kegiatan mereka hingga jam pulang sore.
Di sore harinya Riko menunggu Andini di dalam mobilnya,banyak orang yang iri kepada Andini karna dia seorang OB bisa memiliki kekasih dengan jabatan menejer.Tetapi mereka cukup memakluminya karna Andini seorang wanita yang sangat cantik.setelah Andini melihat Riko sudah menunggunya di mobil ahirnya dia langsung masuk kedalam mobil dan ahirnya mereka pergi ketempat yang dituju.
"Mas mau belanja apa?" ucap Andini kepada Riko disaat mereka sudah memasuki pusat perbelanjaan."udah..kamu ikut aja nanti pasti ketemu,"lalu menarik tangan Andini dan memasuki toko yang menjual berbagai alat makeup wanita.
"ayo beli apa yang kamu mau nanti aku yang bayar,"
ucap Riko sambil melihat-lihat berbagai makeup Riko memang kerap membelikan Andini berbagai alat makeup, pakaian dan juga memberikan Andini uang."Mas nga usah belanja makeup punyaku masih banyak kita lebih baik belanja punya mu saja aku tidak ingin ini semua."ucapnya kepada Riko lalu Andini menarik tangan Riko keluar dari toko itu.
Setelah mereka keluar dari toko makeup,lalu mereka pergi ke toko pakaian,disana Andini menemani Riko belanja pakaiannya sendiri.
Pada saat Andini asik memilih-milih pakaian Riko,Andini di kaget kan suara adiknya Nadia,
"ngapain Kaka disini?ucap Nadia heran karna sudah sore kaka nya malah keluyuran di mall,
"siapa ini Andini,adikmu ya?"ucap Riko sehingga nadia menoleh ke arah Riko Nadia memandang ke arah riko dan memandanginya dari atas kebawah dan dia sangat kagum kepada Riko pada pandangan pertama.
"Kenalin saya Nadia adiknya,kak Andini,"ucap Nadia sambil menyalami Riko,Nadia langsung menunjukkan sipat ya yang genit kepada Riko membuat Riko salah tingkah.
"Riko,biar adikku yang menemanimu dulu aku mau belanja peralatan rumah tangga dulu,"ucap Andini sambil berlalu.
Setelah Andini pergi,Nadia langsung mendekati Riko Nadia lupa kepada teman prianya karna Nadia kesini tadi bersama pria satu kampusnya.
Nadia adalah tipe wanita yang sangat bebas,bahkan dia kerap melakukan sek bebas dengan pria untuk mendapatkan uang dan dia selalu meminta uang kepada pacar-pacarnya.
"Mas pacar kak Andini ya,"ucap Nadia memastikannya Nadia berniat mengerjai kaka nya Andini dengan merebut kekasihnya ini.
"Iya,kenapa?"
"nga papa mas cuma pengen tau aja,"
"kerja dimana mas,"
"Satu kantor dengan Andini tapi saya menejer,"
"hebat dong mas masih mudah sudah sukses beruntung Kaka ku mendapatkan mu"ucap Nadia tetapi dihatinya dia ingin mencari cara bagaimana agar kekasih kalanya bisa direbut oleh nya.
👉bersambung👉
Ahirnya Riko selesai membeli beberapa baju untuknya dan juga tidak lupa Riko membeli beberapa potong baju kepada Andini membuat Nadia sangat iri kepada Andini.
"Nadia,kita temui Kaka mu Andini agar kita makan aku sudah lapar,"ucap Riko kepada Nadia lalu mereka meninggalkan toko pakaian dan pergi menemui Andini.
"Andini,sudah selesai belanja mu,"ucap Riko saat melihat Andini keluar dari toko perlengkapan Rumah tangga.
"Sudah" jawab Andini sambil melihat kearah adiknya dan Andini sudah bisa pastikan kalau Nadia pasti melaporkan yang tidak-tidak kepada ibunya.
"Riko,kita pulang ya soalnya pekerjaan aku masih banyak di rumah! ucap Andini kepada Riko,
"kita tidak makan dulu aku Uda lapar mungkin adikmu juga sudah lapar tadi dia dari kampus,ucap Riko kepada Andini sambil melihat ke arah Nadia
"Nadia,kamu pasti sudah lapar kan kita makan aja dulu ya,tanya Riko kepada Nadia, "iya mas, aku udah lapar kak Andini tidak pengertian kepada adiknya,"ucap Nadia sambil menatap kepada Andini sementara Andini sudah tau kalau Nadia sengaja mengerjainya supaya lama pulang agar ibunya nanti marah kepadanya karna telat pulang.
Lalu Riko mengajak mereka berdua memasuki sebuah restoran dan memesan berbagai makanan,hal ini membuat Nadia semakin suka kepada Riko karna melihat Riko yang sangat royal kepada wanita.Setelah selesai makan,Riko mengantar Andini dan Nadia kerumah nya ini pertama kalinya Riko mengantar Andini sampai depan rumahnya.sementara sang ibu sudah menunggu Andini di depan rumah dengan wajah yang sangat marah tetapi ibunya menahan emosinya karna melihat seorang pria bermobil mengantar kedua putrinya.
Lalu,Andini keluar dari mobil dan langsung memasuki rumah setelah mengucap salam kepada ibunya.
"Makasih ya kak sudah mengantar kami pulang dan mentraktir kami tadi"ucap Nadia sok dewasa membuat Riko heran kepada Andini yang langsung pergi masuk rumah Tampa mengucap apa pun kepadanya.
"Kak,masuk dulu nanti aku buatin minuman,nga usah Kaka lihat itu Andini dia emang gitu nga ada sopan santunnya,"ucap Nadia sambil melihat ke arah ibunya "nga usah ini sudah malam lain kali aja ya Nadia tapi tolong berikan ini kepada Andini ya tadi dia buru-buru masuk kedalam rumah."Sambil menyerahkan bungkusan belanjaannya tadi, aku permisi dulu ya misi Tante,"ucap Riko kepada mereka,"iya hati-hati kak"jawab Nadia dan Riko pun pergi dari rumah mereka.
"Nadia,kok bisa kamu sama Andini dan siapa pria tadi kelihatannya tajir" tanya ibunya kepada Nadia dengan tidak sabar.
"Pacar,Andini ma dia adalah menejer di perusahaan Andini hebat kan ma anak mu itu buat kesal aja,sementara aku nga pernah dapat cowok tajir mama yang salah kenapa dia bisa lebih cantik dari ku,"ucap Nadia kepada ibunya dan ibunya hannya bisa diam mendengar keluhan anaknya, Andini memang jauh lebih cantik dari Nadia ini membuat ibunya semakin membenci Andini dan masa lalunya.Lalu Nadia dan ibunya masuk kedalam dan ibunya langsung memanggil Andini dengan suara yang sangat keras membuat Andini sangat kaget
''Andini...sini kamu,"panggil ibunya,
''iya ma,ada apa?jawab Andini dengan suara yang hampir tidak kedengaran,
"hebat kamu ya berarti selama ini kamu lama pulang karna kamu asik pacaran diluar kan?"ucap ibunya dengan suara bengisnya sementara Andini yang berdiri di depan ibunya sangat gemetaran.
"Tidak Bu,?"jawab andini penuh ketakutan,"tidak kamu bilang kalau Nadia hari ini tidak menemukan mu di mall mungkin kamu tidak akan pernah jujur dasar perempuan tidak berguna kamu...Plak.."ibunya langsung menampar Andini sekuat tenaga sampai wajah Andini meninggalkan bekas tamparan ibunya.
"Tidak..ma.."ucap Andini sambil menangis Andini tidak mengerti mengapa ibunya sangat benci kepadanya.
"Diam....sekarang ikut mama,"tangan Andini ditarik ibunya dan Nadia Dengan puas mengikuti ibunya yang menyiksa Andini.
"Ma...aku mau dibawa kemana lepasin Andini ma.."Sambil terisak Andini memohon kepada ibunya tetapi ibunya tetap tidak menghiraukan tangisan Andini.
"Ma tunggu..tahan dulu Andini Nadia mau mengambil sesuatu,"ucap Nadia sambil berlari mengambil sesuatu dari ruang tamu.
Lalu Nadia kembali dan melempar baju yang dibeli oleh Riko ke wajah Andini.
"Ini apa,baju yang dibeli oleh Riko tadi dan diberikan kepada mu enak ya dasar nga tau diri kamu,"ucap Nadia kepada Andini sambil menarik rambut Andini dan melemparkan tubuh Andini kelantai hingga bibir Andini kena lantai lalu mengeluarkan darah.Tidak sampai disitu Nadia menyeret Andini ke belakang lalu mengambil beberapa pakaian Andini dari kamarnya dan membakarnya di belakang.
''Ma, apa perlu semua bajunya kita bakar?" tanya Nadia kepada ibunya.
"Terserah kamu aja mama tidak melarang mu yang penting kamu puas,"jawab ibunya membuat Andini semakin sakit hati kepada ibunya.
Lalu Nadia membakar beberapa baju dari Andini termasuk baju yang baru diberikan oleh Riko dan Andini hannya bisa melihat Tampa bisa melarang aksi ibu dan adiknya.
"Mampus...makanya jangan belagu jadi orang,"ucap Andini sambil meludah ke arah Andini.
Tiba-tiba ayahnya datang dan melihat aksi mereka dibelakang rumah.
"Apa yang kalian lakukan di belakang ini,dan kenapa ada api disini?"ucap ayahnya sambil melihat kearah Andini yang sudah acak-acakan tetapi jangankan untuk menegur bertanya tentang wajah Andini ayahnya tidak.
"Lihat, Andini dia dengan berani-beraninya pacaran diluar sana untung tadi Nadia, memergokinya kalau tidak sampai sekarang dia pasti masih asik pacaran."
"Ya sudah,kurung dia di gudang sana dia hannya anak tidak berguna.bagaimana,kamu sudah gajian dimana hajimu,"ucap ayahnya Tampa perasaan sedikit pun.
''oh ya.. pa tadi saking marah nya mama sampai lupa minta uang nya.''
"Sana..pergi ambil uang gaji mu," ucap ibunya kepada Andini sambil menendang kaki Andini,dengan terhuyung Andini segera mengambil uang dan memberikannya kepada ibunya.
Setelah Andini memberikan uang kepada ibunya Andini langsung di kunci di dalam gudang sementara Andini sangat benci dengan ruangan yang sangat gelap.
"Ma..bagi dong uangnya aku mau beli perlengkapan kuliah ma," ucap Andini dengan nada manja dan Andini yang masih bisa mendengar obrolan mereka hannya bisa meneteskan air mata.
"Kita makan diluar aja hari ini,sudah lama kita tidak makan diluar,"ucap ibunya sambil meninggikan suaranya agar Andini mendengar ucapannya,ibunya sangat puas hari ini, karna bisa menyakiti Andini sedemikian rupa.
Setelah beberapa lama,Andini mendengar suara pintu ditutup menandakan orang tua dan adiknya sudah pergi.Andini yang sudah kelelahan ahirnya membaringkan tubuhnya di atas karpet yang ada di gudang,Andini yang selalu disakiti ingin sekali pergi meninggalkan keluarganya tetapi Andini tidak tega membiarkan ibu dan adiknya kelaparan karna ayahnya yang pemalas,pemabuk,dan penjudi.
👉bersambung👉
Setelah keluarganya pergi makan diluar dari hasil keringatnya ,lalu Andini merebahkan tubuhnya di karpet kotor yang ada dikamar itu.Andini menangis tersedu-sedu dia mengingat semua perlakuan keluarganya mulai dari kecil penyiksaan demi penyiksaan selalu di terima oleh Andini.Bahkan Andini pernah disuruh mengemis di pasar untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Andini semakin yakin kalau dia bukan lah anak dari kedua orang tuanya, mengingat perlakuan kedua orang tuanya yang sangat jauh berbeda antara Andini dan Nadia.Selama ini Andini tidak berani menanyakan langsung kepada kedua orang tuanya karna Andini tidak ingin mereka menyiksanya kembali.
Malam sudah semakin larut,perut Andini sudah keroncongan menandakan kalau Andini sudah lapar.Tetapi Andini hannya bisa menahan laparnya karna dia sudah yakin orang tuanya tidak akan mungkin membawa makanan kepadanya.Selama ini Andini hannya mendapat jatah makan dari sisa makanan mereka bahkan jika tidak sisa Andini Andini hannya minum air putih untuk menahan rasa lapar diperutnya.
Setelah Andini mendapat pekerjaan sebagai OB,Andini bersyukur karna dia bisa makan dari Yuni sahabatnya atau Rico kekasihnya yang memberinya makan.Selama ini Andini tidak memberitahu kepada Riko tentang keluarganya.Tidak berapa lama Andini mendengar suara pintu terbuka itu artinya orang tuanya sudah kembali kerumah.
"Ma..makanannya tadi sangat lezat ya besok-besok kita makan disana lagi ya ma!"ucap Nadia kepada ibunya dengan suara tinggi berharap Andini mendengar obrolan mereka.
"Iya sayang pokonya kita harus sering-sering makan diluar,"jawab ibunya tidak kalah tinggi suaranya.
"Kalian ngomongin apa sih cepat Nadia ambilkan ayah minum ayah kekenyangan jadi haus," ucap ayahnya kepada Nadia,
"malas, ah suruh tu Andini Nadia mau belajar," ucap Nadia sambil pergi ke kamarnya karna dia paling malas kalau disuruh.
"Ma..buka pintu gudang suruh dia masuk kerumah dan suruh ambilkan aku air putih yang hangat,"dengan langkah yang sangat malas ibunya pergi membuka pintu gudang dan menyuruh Andini masuk kerumah.
"Masuk kamu kerumah cepat ambilkan ayahmu air minum yang panas,"suruh ibunya kepada Andini dan Andini langsung pergi ke belakang dan mengambil air yang disuruh tidak lupa Andini mencampur air dingin dengan air panas lalu memberikan kepada ayahnya lalu sang ayah meminum air yang diberikan Andini,
"burrr...Kamu mau membunuh ku ya?"ayahnya menyemburkan semua minuman yang dia minum ke wajah Andini dan menyiram semua minuman itu ke tubuh Andini,"kamu mau membunuh ku ya dasar anak tak berguna,pergi kau dari hadapanku masuk kau ke kamarmu sebelum aku melempar mu keluar sana."Dengan tubuh yang sudah basah ahirnya Andini berlari ke kamarnya disana Andini menangis menumpahkan semua air matanya rasanya Andini sudah menyerah dengan segala rasa sakit yang diberikan keluarganya.
Nadia yang melihat kakaknya disiksa orang tuanya sangat merasa puas.Selama ini Nadia merasa kaka nya adalah saingan terberatnya bahkan hari ini Nadia mengetahui kalau Andini memiliki pacar seorang menejer, diam-diam nadia menyusun rencana agar pacar Andini bisa direbut olehnya.
"Mampus...mang enak di siksa?" ucap Nadia dengan nada mengejek, lalu Nadia juga menutup pintu kamarnya.
Keesokan harinya Andini bangun sangat pagi dia tidak ingin orang tuanya menyiksa dia lagi setelah semua pekerjaan di dapur selesai termasuk membersihkan semua pakaian kotor, ahirnya Andini masuk lagi ke kamarnya dan istirahat menunggu orang tuanya selesai sarapan.
Setelah semua beres ahirnya Andini berangkat ke kantornya hari ini rasanya Andini sangat lelah dan Andini merasa tubuhnya menggigil tetapi walaupun seperti itu Andini tetap berangkat dari pada dirumahnya yang ada Andini akan disiksa juga.
Sesampainya Andini di kantornya Yuni melihat wajah Andini yang memar dan bibir pecah Yuni sudah tau kalau itu pasti perlakuan dari keluarganya.
"Apa, yang terjadi dengan wajah mu Andini apa keluargamu menyiksamu semalam,"tanya Yuni kepada Andini di sela-sela pekerjaannya.
"Aku sudah bilang pada mu Andini lebih baik kamu tinggalkan mereka kamu ikut aku saja tetapi kamu susah di bilangin,"ucap Yuni kepada Andini membuat Andini semakin sakit hati.
"Kamu,seperti anak kecil saja biarkan mereka bekerja sendiri untuk memenuhi kebutuhan mereka, untuk apa kamu kerja keras untuk mereka tetapi mereka tetap saja tidak menghargai mu orang tua macam apa itu."Ucap Yuni kepada Andini Yuni sangat prihatin dengan nasib sahabatnya ini dia sudah kenal lama dengan Andini dan keluarganya dan Yuni juga heran kenapa orang tua Andini terlalu jahat kepadanya.
Setelah semua pekerjaan mereka selesai hari ini sang direktur perusahaan yang jarang mereka temui mengajak semua kalangan penting untuk berkumpul di sebuah cafe,untuk kalangan OB tidak ada undangan tetapi berhubung Andini adalah pacar sang menejer Andini ahirnya di ajak oleh mereka dan Andini juga meminta supaya Yuni ikut bersama mereka.
Andini menerima ajakan mereka karna Andini tau ini belum waktunya untuk pulang kerumah.pada saat hendak berangkat Riko memanggil Andini dan Yuni,"Andini ada apa dengan wajah mu kenapa wajahmu penuh dengan lebam apa yang terjadi dengan mu?"tanya Riko kepada Andini di saat mereka hendak berangkat,
"tidak papa mas,kemarin aku jatuh dikamar mandi,"ucap Andini berbohong dan Riko tidak percaya apa yang dikatakan oleh Andini
"tidak mungkin Andini ada yang kamu tutupi dariku,"tanya Riko dan Andini tetap tidak mau jujur kepada Riko ,Andini tidak ingin menambah masalah lagi.
Karna Andini tidak mau jujur ahirnya Riko tetap pergi membawa mereka Riko tidak ingin memaksa kalau Andini tidak mau jujur kepadanya.
Sesampainya di cafe Andini dan Yuni duduk berdampingan,sedangkan Riko duduk dikalangan para menejer lainnya,hubungan Andini dan Riko sudah banyak yang tau dikalangan mereka.Pada awal Andini masuk bekerja di perusahaan itu para pria banyak menaruh hati kepada Andini tetapi Andini menolak mereka dengan halus makanya Andini sangat dihargai mereka karna sipat nya yang kalem dan sederhana.
Pada saat mereka semua menikmati makanan yang di jamu oleh direktur perusahaan mereka,sepasang suami istri masuk kedalam cafe itu yang diikuti beberapa pengawal mereka sudah dipastikan kalau suami istri itu adalah orang yang sangat penting.
Pasangan itu tidak jauh dari meja mereka,disaat Andini hendak pergi ke kamar mandi Andini tidak sengaja menabrak salah satu pengawal mereka yang mengakibatkan Andini terjatuh ke pangkuan sang suaminya,
"Maaf pak saya tidak sengaja tiba-tiba kepala saya tadi pusing," ucap Andini dan semua yang ada di sekitar cafe itu melihat ke arah Andini membuat Andini sangat ketakutan.
👉bersambung👉
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!