Anggita (Gita) , wanita mandiri berusia 22 tahun ia lahir di Jakarta, ayahnya bernama Baskoro seorang pengusaha kaya.
Dari kecil Anggita sudah belajar beladiri karena kepribadiannya yang tomboy, ia pun merasa jika ia tidak memerlukan orang lain atau pacar karena ia berpikir bisa melindungi dirinya sendiri.
Ibunya yang bernama Hanna memang selalu mengomeli diri nya supaya mau berdandan dan berpakaian feminim supaya terlihat manis, tapi ia sama sekali tak mendengarnya, dia memang ceria tapi tidak mudah bergaul dengan teman yang lainnya ia terkesan lebih susah didekati , dia hanya punya 1 sahabat bernama Nisa temannya sejak SMP.
Ditambah Gita juga selalu diomeli Baskoro, ayahnya itu ingin Anggita terjun di dunia bisnis dan mempelajari perusahaan miliknya, karena kelak memang Gitalah penerusnya, tapi Gita selalu menolak. Gita memang merasa ia ingin hidup sesuai keinginannya, tidak mau diatur-atur, keras kepala memang.
Suatu hari ia terlelap setelah ia selesai membaca komik yang dia pinjam dari Nisa, komik itu berjudul "RATU HANYALAH STATUSKU"
komik itu bercerita tentang kisah cinta sang Ratu Anggrek yang hanya bertepuk sebelah tangan, karena sang Raja Deon mencintai selirnya yang bernama selir Mey padahal selir itu jahat, bahkan sang Ratu mati di tangannya, Raja terlambat menyadari kalau ia salah memilih, Raja pun hidup dalam penyesalan.
Saat ia membuka mata, ia mengucek-ngucek matanya dan mengedipkan matanya berulang, ia merasa ia terbangun di tempat asing
"Dimana aku?" ia terduduk merasa kaget
"Hemm.. ini zaman kerajaan kaya komik tadi deh berarti ini cuman mimpi / imajinasi gue deh, mending gue tidur lagi." gumam Gita dalam hati dan ia pun berbaring lagi memejamkan matanya.
Tetapi tampaknya Gita terjaga dan tak bisa tidur kembali, ia perlahan membuka matanya berharap saat ia membuka mata ia melihat kamarnya
"Astaga, lo siapa?" tanya gita kaget terheran-heran
"Ohhh.. ratu, ratu sudah sadar, bagian manakah yang sakit ratu?"
tanya salah satu pelayan yang mulai memegang tangan , kaki, jidat, bahkan pipinya sambil bertanya bagian manakah yang sakit.
Gita (berada di tubuh ratu anggrek) menghela nafas sambil berkata
"Gue gak papa, gak ada yang sakit."
Ekspresi pelayan itu berubah, dan menyadari ada yang tidak beres dengan sang ratu, pelayan itupun mundur dan berkata,
"Panggilkan tabib istana segera..!!"
(mana ada kan ratu di zaman kuno bahasanya gue, lo.. kaget kan si pelayan hehehehe)
Ketika tabib datang, Gita masih bersikap santai karena ia berpikir ini memang mimpi, tetapi ia terkejut saat tabib yang duduk disebelahnya mengeluarkan jarum akupuntur.
"Apa yang akan kau lakukan dengan jarum itu?, awas jangan coba-coba mendekat!!"
Gita Pun berdiri dan berlarian di kamar yang agak luas itu untuk menghindari sang tabib.
"Ratu... ayolah kemari biar saya obati..!!" tabib itu berteriak
"Gak mau, gue takut jarum suntik." jawab Gita
"Jarum suntik (tabib merasa heran) ini jarum akupuntur Ratu dan rasanya hanya sedikit sakit saja, yang terpenting kesehatan anda" jawab tabib membujuk Ratu yg sekarang sedang bersembunyi di belakang tirai.
Gita pun mulai berlari lagi tapi ia terjatuh tersandung kain rok nya sendiri yg memang panjang sampai ke lantai.
"Aduh... sakit, , bentar- bentar ini beneran sakit dan nyata? ini bukan mimpi dong, apa gue beneran masuk ke zaman komik?"
"Tidakkkkkk......" Gita Pun pingsan lagi.
Karena sang Ratu pingsan lagi, para pelayan pun membaringkannya kembali,, kini sang tabib melakukan terapi akupunturnya.
"Bagaimana keadaan Ratu?" tanya Sani pelayan pribadi Ratu
"Sudah tidak apa apa, biarkan ia istirahat... jangan gaduh..! saya sudah memberikan terapi akupuntur, ia akan tertidur selama beberapa jam." jawab tabib
"Syukurlah..." Sani merasa lega
Sani merupakan tokoh yang setia dan tulus melayani Ratu Anggrek, ya dia sangat menghormatinya, ia juga ingin membalas budi pada Ratu.
Suatu hari sebelum Anggrek menjadi Ratu, ia mengikuti pelatihan di istana, saat ia melihat Sani disalahkan oleh koki istana, Sani hanya menundukkan kepalanya ia bahkan diancam akan dilaporkan, tentu saja ia akan diberi hukuman.
Anggrek menghampiri mereka dan menjelaskan kalau semua itu bukan kesalahannya, tapi ada prajurit yang sedang mengejar orang mencurigakan dan kuda yang ditumpangi prajurit itu yang membuat kekacauan.
Dan saat Anggrek resmi menjadi Ratu, ia meminta Sani menjadi pelayan pribadinya.
Saat Gita tertidur justru ia bermimpi bertemu Ratu Anggrek yang asli,
"Kalau kamu ingin kembali ke dunia nyata maka kamu harus berhasil membuat Raja jatuh cinta, mengubah novel ini agar berakhir bahagia, dan juga kamu harus membalas perbuatan jahat selir Mey..!!"
"Emmm dan satu hal lagi, temuilah ibu Suri..!!"
"Ternyata gue cuman mimpi, tapi berasa nyata deh.... hem ibu Suri itu ibunya Deon ya? besok gue harus ke paviliunnya."
Gita ingat kalau ibu suri itu salah satu tokoh yang kuat, dia juga berpihak pada Ratu Anggrek, gita yakin ibu suri akan memberi bantuan bukan mempersulitnya.
Ibu suri memang orangnya tegas tapi sebenarnya hatinya begitu lembut, dia juga menyayangi Anggrek melebihi anaknya sendiri Raja Deon, karena ia ingin anak perempuan, tapi ia hanya memiliki Deon.
Ratu anggrek sebenarnya wanita pilihan Ibu suri, tapi saking dekatnya mereka, Deon selalu berpikir bahwa Anggrek itu mencoba mencuci otak ibunya agar menikahkannya dengan Anggrek, jadi sebelum pernikahan itu terjadi Deon sudah membenci Anggrek.
Suatu hari Deon pernah mendengar percakapan mereka, ia mendengar hanya sebagian saja, ketika ibu suri memperlihatkan lukisan pemandangan indah, Anggrek juga menyukainya.
"Apakah kamu menyukainya?" tanya ibu suri
"Ia saya menyukainya..." jawab Anggrek
"Jika kau menyukainya, maka ibu akan memberikannya untukmu."
ibu suri memberikan lukisan itu pada Anggrek
Saat menguping Deon kira yang mereka bicarakan itu dirinya, padahal hanya sebuah lukisan. (Kepedean nih si Deon, suudzon pula) hehe
"Wanita itu sungguh luar biasa, sudah mengambil kasih sayang ibuku, masih menginginkan kasih sayang dariku? hmm... itu gak akan pernah terjadi." Pikir Deon
Meski dalam komik, Anggita masih dengan kepribadian yang sama, pemberani dan jago beladiri tetapi ia berusaha bersikap lebih lembut dan feminim seperti karakter luar sang Ratu, ia tidak ingin orang-orang mencurigainya karena berubah dengan tiba-tiba.
Dan setidaknya ia tahu karakter-karakter orang-orang di komik ini. Ia bisa membedakan mana orang yang baik dan yang jahat, dan jika ingatan Anggita bagus ia akan ingat semua kejadian yang penting yang bisa membahayakannya, Sehingga ia bisa berwaspada.
Ia juga nanti akan membiasakan diri dengan keadaan di komik, sebagai Ratu yang mempunyai banyak musuh, banyak yang tidak menyukainya, yang menginginkan statusnya, juga percintaan segitiganya.
Bersambung...
...Bisakah Anggita kembali ke dunia nyata?...
...Ikuti ceritanya terus ya…! :)...
follow akun author icha_violet ...
Gita (ratu) terbangun dari tidurnya dan menyadari kalau hari sudah pagi,
ia mulai berpikir membuat strategi agar misinya itu bisa cepat selesai, ia bergegas mandi, sesudah mandi ketika ia melihat isi lemari ia merasa kebingungan dengan semua baju-baju di sana
"Model bajunya kok gini semua sih, mana gue gak tau cara pakenya"
untung saja ada pelayan-pelayan yg datang membantunya berpakaian dan berdandan.
Gita ingin melakukan apa yang diperintahkan Ratu Anggrek, , ia pergi menemui Ibu Suri.
"Ratu menghadap Ibu Suri" pelayan ibu Suri memberi tahu
Pintu Pun terbuka dan Ratu (Gita) masuk lalu memberi hormat ia pun duduk berhadapan dengan Ibu Suri, ia merasa tegang
"Kemarilah... mendekatlah!!" perintah ibu suri
Ratu mendekat, ia pun duduk disamping Ibu Suri, Ibu suri menggenggam tangan sang ratu.
"Apakah kamu baik-baik saja? saya begitu khawatir mendengar kabar kamu pingsan."tanya Ibu Suri dengan lembut
"Saya baik baik saja, hanya perlu istirahat sebentar saja." jawab Ratu dengan senyuman
Ibu Suri memberikan kotak hadiah untuk sang ratu,
"Ambilah,, itu bisa kamu pakai untuk melindungi dirimu, pakailah di jarimu jangan sampai hilang!!"
"Baik Ibu Suri, terimakasih." jawab Ratu
Ibu Suri memberi tahu cara kerja cincin itu, setelah beberapa menit berbincang-bincang ratu akhirnya pamit.
Ratu (Gita) berkeliling istana ia ingin melihat kondisi istana di komik ini, tak sengaja ia berpapasan dengan selir Mey.
"Salam yang mulia, sepertinya anda sudah merasa lebih baik?"
"Hemm.. iya saya baik-baik saja, kemarin mungkin hanya kelelahan saja." jawab ratu
"Gak usah pura-pura polos deh lo, gue tau semua rencana jahat lo, gue bakal bikin lo nyesel .." gumam Gita (ratu) marah dalam hati
Selir Mey mengajak sang Ratu untuk makan bersama, Ratu pun menyetujuinya karena ia juga merasa lapar.
Akhirnya Ratu dan selir Mey memutuskan makan di rumah bambu dekat Danau
saat makanan tiba, pelayan pribadi ratu mencicipi sedikit makanannya untuk memastikan kalau makanan itu aman.
Meskipun makanan dan minuman itu lolos uji, tapi Ratu (Gita) tau kalau di minumannya itu ada Racun yg sengaja dibekukan di tengah-tengah es batu itu, sehingga racun itu akan bereaksi setelah es itu mencair.
Tentu saja Gita tau karena ia membaca kisah komik ini sampai selesai, hehehe
Gita (Ratu) makan dengan lahapnya meski ada tatapan-tatapan heran dari yang lain
"Memalukan.. apakah cara makan seorang Ratu seperti itu?.." gumam Selir Mey dalam hati
Selesai makan, Gita tidak meminum minuman dinginnya, ia meminta air putih biasa, ia beralasan kalau dirinya sedang tidak ingin minuman yg terlalu dingin.
"Sayang sekali, padahal minuman ini sungguh enak, cuacanya juga panas dan rasanya segar." Bujuk Selir Mey
"Kalau menurut mu segar, minum saja sekalian dengan punya ku!" jawab Gita (ratu)
Selir Mey tentu tidak mau minum racun itu, ia beralasan bahwa ia sudah kenyang,
setelah itu Ratu pamit karena merasa sudah selesai makan.
Sementara setelah Ratu beserta pelayan-pelayannya pergi, Selir melemparkan minuman tadi dengan penuh amarah, ia kesal karena rencananya gagal.
Sepanjang perjalanan Gita merasa senang membayangkan kekesalan selir Mey
"Pasti dia lagi marah-marah sekarang.. hahahha"
Gita (Ratu) merasa penasaran dengan cara kerja cincin tadi, ia melihat beberapa pengawal sedang berdiri berjaga digerbang depan.
Ia menggosok-gosok cincinnya dan mengarahkannya ke punggung sang pengawal dengan diam-diam karena ada beberapa pelayan yang mengikutinya, seketika pengawal itu ambruk .
"Astaga..." teriak Gita, ia kaget sekaligus kagum dengan apa yang terjadi
Tidak ada yang curiga kepada Ratu, dan mereka pun membawa pengawal tadi untuk diperiksa tabib.
"Apa yang terjadi , bagaimana dia bisa pingsan?" tanya tabib
"Saya tidak tahu, selama saya bersamanya tidak ada yang mencurigakan." pengawal lainnya menjawab sambil mengingat-ngingat kembali
"Ini sedikit aneh, detak jantungnya normal, semuanya normal." tabib itu heran
"Jika normal & sehat , mana mungkin dia pingsan, saya jadi meragukan kemampuan anda.." jawab pengawal itu
"Jaga bicaramu, saya bekerja menjadi tabib istana sudah hampir sepuluh tahun." Tabib merasa bangga
"Ya... ya, mungkin sudah saat nya anda diganti." jawab pengawal lagi
"Apa kamu bilang, lihat saja dia akan segera bangun." jawab tabib kesal
"Hmmm... Ya... ya" jawab pengawal malas
Tetapi sudah 10 menit berlalu pengawal itu tidak bangun juga, tabib mulai bingung dan ia tidak mau harga dirinya diinjak-injak.
20 menit berlalu masih belum sadar juga,
"Belum bangun juga? " tanya pengawal lagi dengan nada mengejek
"Diamlah, kau hanya menggangguku saja,, Aku butuh konsentrasi." jawab tabib itu
Setelah 30 menit berlalu akhirnya pengawal tadi bangun,
"Syukurlah , dia bangun dan aku tidak jadi lengser." gumam tabib dalam hati
"Kenapa aku bisa ada disini?" tanya pengawal yang pingsan tadi
"Kamu pingsan, lalu aku bawa kesini, Apa yang kamu ingat?" tanya pengawal lainnya
"Hmm... aku sedang berjaga, aku tidak ingat apapun." jawabnya
"Sudahlah lupakan, mari kita makan mungkin kamu hanya kelaparan." ajak pengawal lainnya
Mereka Pun pergi, tak lupa pengawal tadi berterima kasih pada sang tabib dan memberi hormat.
Tabib berkata,
"Sama-sama... Aku sarankan sebaiknya kamu mengganti temanmu." jawab tabib itu
Pengawal itu nampak bingung, bukankah seorang tabib biasnya menyarankan resep obat atau menasehati tentang menjaga kesehatan , kenapa tabib ini aneh, pikirnya.
Sementara Ratu begitu senang dan penasarannya sehingga bukan pada manusia saja ia mencobanya, ia datang ke peternakan istana dengan hanya diikuti satu pelayan pribadinya,
Ia melihat sapi yang sedang makan rumput, ia mendekatinya lalu memberi sedikit sentuhan cincin ajaibnya, tetapi sapi itu tidak tergeletak pingsan, sapi itu malah mematung sekitar 3 menit.
Sani mulai melihat keanehan lagi dengan Ratunya itu, kenapa Ratu menjadi selincah ini, pengawal tadi pingsan saat didekati Ratu dan sedang apa Ratu berdiri menghadap sapi besar itu?
Belum sempat ia mendapatkan jawaban dari keanehan itu ia kini lebih mengkhawatirkan sang ratu.
"Astaga, Ratu ... awas jangan terlalu dekat, berbahaya!." teriak Sani
tapi Ratu seolah tak mendengar.
Sani menjadi khawatir juga kesal yang bercampur aduk.
"Kenapa Ratu menjadi merepotkan begini, setiap hari selalu saja ada kejadian-kejadian yang diluar dugaanku, Astaga jangan sampai kerutan-kerutan muncul karenanya." keluh sani dalam hati
Saat Sani ingin menghampiri Ratu untuk membawanya pergi dari sana, ia melihat kejadian yang akan membuat keriputnya muncul.hahaha
"Astaga.... Ratu larilah lebih kencang...!" Sani berteriak khawatir
"Gak mempan deh kayaknya,, tapi lumayan sih bisa bikin si sapi jadi patung kayak gini.hehehe" ucap Ratu (Gita)
Tapi tiba-tiba sapi itu sadar, sapinya mulai mengedipkan mata lalu mendengus, sepertinya sapi itu marah karena jadi bahan percobaan Ratu (Gita), sapi itu berusaha menyeruduk Ratu, untung ratu bisa menghindar.
Ratu berlari , memanjat lalu melompati pagar kandang dengan mengangkat roknya tinggi-tinggi, akhirnya Ratu merasa lega.
Saat melihat kejadian itu sani kaget sampai ia hampir jatuh,
"Astaga, sejak kapan Ratu selincah itu, tapi syukurlah dia selamat." gumam Sani
Sani berlari melewati jalur belakang menyusul Ratu.
"Untung aja gue gak keseruduk itu sapi, , iihhh sapinya pendendam"ucap gita
Tanpa sadar ada yg menahan tawa, dan memperhatikan Ratu dari kandang sebelah.
Bersambung...
Gita (Ratu) mendengar langkah kuda di belakangnya,
"Sedang apa ratu disini?" tanya Raja
Ratu pun menoleh, ternyata itu adalah Raja Deon, seseorang yang sangat dicintai oleh pemilik tubuh yang kini Gita tempati.
ia mengagumi ketampanan sang raja, ,
"Dunia komik, , sempurna.. benar-benar ganteng" gumam Gita
"Hmmm... saya hanya sedang berjalan-jalan disekitar istana juga melihat-lihat apakah hewan peliharaan disini sehat-sehat.. hehe" Gita bingung harus beralasan apa jadi ia hanya asal menjawabnya
"Tapii sepertinya sapi itu tidak menyukaimu?" tanya raja sambil sedikit menahan tawa
"Ahh sapi itu, , mungkin ia cemburu karena aku lebih cantik."
jawab Gita dengan penuh percaya diri
"Mana mungkin, Apakah kau tau sapi itu sapi jantan?." jawab raja sambil menghentakkan tali kuda, Raja pun melanjutkan menunggang kuda.
"Ia gitu dia jantan, duh gue salah ngomong lagi.. ahh bodo amat , meski ganteng, tetep aja nyebelin.. huh dasar.. gue kasih nilai 50 aja buat lo.. uuhhh" Gita merasa kesal sekali
Gita merasa upayanya untuk membuat Raja mencintainya itu akan sangat sulit, tapi ia bertekad kuat agar bisa kembali ke dunia nyata.
"Ratu, anda tidak apa-apa? saya khawatir ratu terluka, saya juga merasa kaget melihat anda melakukan hal tadi" Sani datang dengan keringat di wajahnya
"Tidak usah khawatir saya benar-benar tidak terluka, , mari kita sebaiknya kembali karena hari juga sudah sore, dan ingat kejadian tadi adalah Rahasia kita!!." Ratu mengingatkan.
"Baik ratu." Sani mengangguk.
Keesokan harinya Ratu berlatih memanah, ia berlatih di tempat tersembunyi ia ingin lebih waspada dari orang-orang licik disekitarnya, ia juga pergi secara diam2 tanpa pelayan dan pengawalnya.
ketika hari mulai sore setelah selesai berlatih, ratu tau bahwa ia sekarang sedang dimata-matai.
Ia ingin memberi pelajaran pada mata-mata itu, maka ia berbelok dengan cepat dan langsung bersembunyi, ia bersiap-siap dengan cincinnya.
saat terdengar suara langkah kaki ratu langsung beraksi,,
bbuuuggg...
Musuh pun tergeletak pingsan seketika, namun dari pakaian yang dilihat Ratu tadi ini sangat berbeda, Ratu Pun gugup,
"Gue salah orang nih.." ketika Ratu membalikkan wajah orang yang tergeletak tadi
"Astaga Raja Deon." Ratu benar-benar merasa bingung harus diapakan tubuh yang pingsan ini, ia pun memindahkan Raja ke bawah pohon rindang, menyandarkannya di pohon, meletakkan buku diatas pahanya dan membuat posisi seakan akan Raja ketiduran saat membaca buku.
"Mmmm... sempurna, , pasti dia tidak akan ingat kejadian tadi, siapa suruh ngikutin gue juga kan jadi kena batunya. hahahaha" Ratu (gita) merasa senang karena bisa punya kesempatan mengerjai Raja yang super nyebelin tadi.
ia bergegas pergi dari tempat itu agar tidak dicurigai orang lain.
Sementara sang mata-mata setelah kehilangan jejak Ratu, ia pun pergi karena melihat Raja juga ada disana.
Setelah reaksi dari cincin itu habis, Raja pun terbangun..ia merasa kebingungan
"Kenapa aku ada disini?, , hmmm... buku, apakah aku tertidur karena lelah membaca buku? tapi sepertinya aku tidak membaca buku, tapi aku tak ingat apapun. Arrrgggghhh...., ya sudahlah sebaiknya aku kembali ke istana, mungkin nanti aku akan mengingat sesuatu."
Sementara Ratu yang sudah mandi dan merasa segar, bersiap-siap untuk tidur, ia tersenyum sendirian membayangkan reaksi Raja Deon saat bangun
"Pasti lucu kalau melihat wajah Raja yang kebingungan..hehehe"
sepertinya hari ini sedikit menyenangkan untuknya, ia seakan lupa kalau ia sedang terkurung di dunia lain.
Ratu selalu mencoba mengingat-ngingat kejadian yang penting yang terjadi di komik ini, jika ia ingat dengan detail kejadiannya , ia akan langsung mencatatnya supaya ia tidak pernah masuk perangkap yang akan datang padanya.
Selama Raja menikah dengan Ratu anggrek, tak pernah sekalipun sang raja menginap di kamarnya.
Raja memang lebih dulu mencintai wanita lain ia hanya menganggap pernikahan ini hanya perjodohan tanpa cinta saja, hanya status yang memang harus mereka jalani.
Setelah ia resmi menjadikan Mey selirnya, ia menumpahkan semua cintanya untuk wanita ini, ia sering melepas rindu dan bermalam di kamar selir Mey
meski sampai sekarang belum ada tanda kehamilan.
"Terimakasih telah memilihku Deon." ucap selir Mey sambil memeluk Deon
"Iya, bukankah dari dulu aku memang milikmu." jawab Deon
"Hemm... tapi aku mulai takut kamu lebih memilih Anggrek." Mey berbicara dengan pelan dan memperlihatkan kesedihannya.
Deon memeluk Mey
"Bukankah selama ini kamu sudah lihat jika aku hanya bermalam denganmu, aku tak pernah memperdulikan wanita itu." jawab Deon
"Terimakasih, semoga seterusnya seperti ini." Anggrek berkata dengan penuh harapan.
Ibu suri lebih senang memiliki cucu dari Ratu Anggrek, ia tidak tahu kalau anaknya Deon tidak pernah menyentuh ratu. (Bagaimana mau hamil disentuh juga nggak, dilirik juga enggak. hehe)
Dan Ratu pun memang menyembunyikan kenyataan itu atas permintaan Deon, ratu menyetujuinya karena memang Ratu Anggrek rela melakukan apapun meski mengorbankan hatinya sendiri.
Ratu (Gita) di kamarnya tiba-tiba menerima surat, tentu saja ia tahu kalau itu cuman surat jebakan.
"hemm gue bakalan ikutin cara main lo selir jahat..hahaha"
pikir Gita
ia pun berdandan rapi dan cantik, seakan-akan ia mempercayai isi surat itu, tak lupa ia memakai cincin ajaibnya.
Saat hendak pergi Ratu berpapasan dengan Sani,
"Ratu cantik sekali, anda mau pergi kemana?,mari saya temani." Tanya Sani
"Ini rahasia, aku akan pergi sendiri, jadi kamu kembali lah ke kamarku, berjaga di sana kalau- kalau ada yang mendatangiku, jika ada yang datang kamu langsung pura-pura tidur pakai selimut di semua bagian tubuhmu, dan jangan berbicara apapun, agar mereka mengira aku tertidur pulas." perintah Ratu
Sani sedikit ragu,
"Baiklah, berhati-hatilah ratu..!"
Ratu Pun mengangguk
"Sungguh ada apa lagi ini, Ratu selalu menyuruh hal-hal yang aneh, astaga kerutan jangan dulu muncul..!" keluh sani dalam hati
(terus aja mikirin kerutan, takut banget tua sebelum waktunya, hehehe)
Ratu akhirnya pergi seorang diri karna dalam surat itu tertulis bahwa Raja ingin bertemu secara pribadi.
Bersambung...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!