NovelToon NovelToon

3Ry Melintas Waktu (S1-S2)

SUMMARY

3 sekawan yang memiliki kepribadian bertolak belakang terikat oleh persahabatan yang membuat ketiganya tak bisa terpisahkan. Bahkan saat sesuatu terjadi merekapun tetap bersama.

Mereka besar di panti asuhan yang sama sejak masih sangat kecil. Suka duka bersama mulai dari yang ringan hingga yang paling berat. Sampai mereka mendapat julukan 3Ry.

Reychu Velicia, si gadis yang terkenal akan kegilaannya tanpa mau peduli sekitar. Pendendam dan kejam bila ada yang mengusik hidup tenangnya sementara ia tak bersalah.

Ryura Jenna, si gadis yang terkenal akan ekspresinya yang kosong hingga kehidupan-jiwanya diragukan. Sulit di tebak dan di baca karena tidak ada yang dapat di lihat dari raut wajahnya meski sakit sekalipun. Membuatnya tampak misterius.

Rayan Monica, si gadis yang terkenal akan kecentilannya plus kelicikannya yang lebih kepada jail. Penyuka pria tampan namun bukan berarti jatuh cinta pada mereka, itu karena ia suka sesuatu yang indah saja.

Kesamaan mereka adalah tak mudah di taklukkan hatinya juga setia.

Mereka memiliki pekerjaan yang terbilang ekstrim dengan tingkat bahaya yang tinggi, yaitu pembunuh bayaran sekaligus informan handal juga mata-mata dengan penyamaran yang patut di acungi jempol.

Pekerjaan mereka tidak terikat oleh naungan apapun. Karena semua berawal dari situasi pelik yang mereka harus hadapi.

Dimana saat itu ketiganya kepergok tengah melihat transaksi ilegal seseorang yang mereka kenal yakni guru olah raga mereka semasa SMA. Sejak saat itu nyawa mereka jadi incaran.

Ingin lapor polisi namun tidak memiliki bukti. Ingin melarikan diri pun tak bisa lantaran sudah pernah gagal. Sehingga tak ada cara lain selain menghadapi dengan Ryura sebagai orang yang melangkah maju lebih dulu.

Reychu dan Rayan yang hanya mengikuti di awal dengan berbekal kemampuan seadanya sempat di buat terkejut saat melihat langsung aksi brutal Ryura ketika tanpa ragu membunuh mereka yang mengincar ketiga sahabat itu hanya dengan sebilah pisau dapur dan beladiri yang di milikinya.

Mereka sempat bertanya tentang darimana keberanian yang Ryura miliki dan jawabannya sungguh mencengangkan yaitu...

"Sudah lama aku ingin melakukannya tapi terhalang hukum negara."

Sejak saat itu mereka pun tahu selama ini meski tak pernah menunjukkan ekspresi dan emosi yang berarti, pada dasarnya jauh di dalam diri seorang Ryura Jenna ia memiliki keinginan dan ambisi yang kuat.

Itulah awal dan alasan mereka mulai menjadi pembunuh bayaran.

Di situasi yang sama, mereka juga membutuhkan bukti sebagai salah satu cara untuk bisa menggapai perlindungan kepolisian. Karena hal itulah Rayan Monica mengambil langkah setelah sebelumnya melihat keberanian sahabatnya dalam mengambil resiko. Melihat hal itu Reychu pun tak ingin ketinggalan, sehingga keduanya yang bergerak dengan membagi tugas.

Reychu yang mengumpulkan informasi dasar melalui salah satu kemampuannya dalam meretas dan Rayan yang menyamar untuk mendapatkan rekaman sebagai penguat bukti. Melihat kedua sahabatnya turut andil, Ryura pun segera ikut bergabung dengan memastikan keselamatan keduanya.

Setelah melalui proses yang panjang dan lebar serta cukup menguras energi baik lahir maupun batin, akhirnya mereka mencapai puncak keberhasilan juga. Namun karena tak ingin terlibat dengan pihak berwajib setelah apa yang mereka lakukan untuk mendapatkan hasil yang sempurna, mereka pun memilih tidak unjuk diri dan hanya mengirim semua bukti yang ada.

Dan entah dari mana awal mulanya, salah seorang yang berpengaruh menghubungi mereka dan menawarkan sebuah pekerjaan yang membuat mereka harus melakukan apa yang pernah mereka lakukan dulu. Tentunya dengan harga yang mahal.

Dari ketiganya hanya Ryura yang menyetujui tawaran tersebut dengan syarat tak ada ikatan kontrak selain persyaratan yang tidak merugikan kedua belah pihak.

Reychu yang sifat gilanya muncul pun turut ikut mengambil tawaran tersebut dan karena itu juga Rayan pun dengan pasrah ikut menerimanya. Maklum ia tak ingin di tinggal sendiri.

Jadilah, sejak saat itu ketiganya melakukan pekerjaan berbahaya itu selama 10 tahun lamanya. Dari usia 17 tahun hingga 27 tahun. Dan ketiganya belum pernah sekalipun terlibat percintaan meski selalu di kelilingi oleh banyak pria tampan nan kaya lantaran pekerjaan yang membuat mereka sering beradu pandang.

Sampai akhirnya, tak pernah terlintas di benak ketiganya akan mengalami kematian yang konyol hingga melintasi ruang waktu menuju masa lalu dan harus merelakan jiwa mereka menempati tubuh gadis yang memiliki nasib jauh berbeda satu dengan yang lain tapi sama-sama mengenaskan.

Ahn Reychu, seorang permaisuri yang cantik namun terlalu baik hingga sering di tindas bahkan tak jarang sering mempermalukan kekaisaran karena memilih ikhlas di jebak. Hal itu membuat kaisar tidak menyukainya. Padahal ia cukup pintar serta berwawasan luas dan memiliki kemampuan beladiri meski hanya dasarnya saja.

Han Ryura, seorang anak perempuan cantik cenderung manis yang tak diinginkan karena terlalu lemah hingga tak ada yang bisa di banggakan, membuatnya menjadi olok-olokan orang-orang di sekitarnya. Selalu menjadi sasaran pelampiasan kekerasan bila salah satu saudara atau saudari nya sedang dalam suasana hati yang buruk. Ia juga jadi bulan-bulanan mereka.

Yu Rayan, seorang gadis cantik juga imut dengan tubuh mungil namun tidak di sukai keluarganya karena lahir di luar nikah atau anak haram, membuatnya di perlakukan layaknya budak. Padahal itu bukan ingin dan salahnya terlahir begitu. Tidak ada yang menyukai nya ataupun melindungi nya karena hal tersebut.

Tapi sepertinya hidup mereka hanya sampai di situ, tepat saat Ahn Reychu di hukum di istana dingin selama 6 bulan lamanya hanya karena tuduhan ingin mencelakai selir agung yang tengah hamil muda karena iri. Padahal nyatanya tidak sama sekali, tapi apalah daya bila kaisar saja enggan mendengarnya. Alhasil ia di hukum bahkan tanpa adanya pelayan untuk melayaninya, segalanya harus ia urus sendiri. Kaisar hanya memerintahkan untuk menyediakan bahan makanan, itupun tak banyak juga nyaris tak layak. Permaisuri Ahn Reychu hanya diam menerima walau harus makan hati.

Genap 3 bulan hidup menderita di istana dingin, saat itulah ia merenggang nyawa tanpa ada yang mengetahui akibat kekurangan gizi dan di saat bersamaan juga jiwa Reychu Velicia masuk serta mengambil alih hidup sang permaisuri.

Sedang untuk Han Ryura. Ia tewas lantaran di dorong dari tebing oleh saudara nya sendiri hanya karena gagal menangkap buruan juga ceroboh karena telah menyebabkan buruan saudara nya terlepas. Ia jatuh dari ketinggian dan tercebur kedalam danau yang terkenal besar nan luas. Akibat dari tidak bisa berenang akhirnya ia mati karena terminum banyak air danau dan tenggelam ke dasarnya.

Tak perlu menunggu lama, tepat sebelum tubuh Han Ryura mendarat ke dasar danau jiwa Ryura Jenna mengambil alih tubuhnya dan sempat kualahan saat tahu ia tersadar di dalam air. Karena Ryura Jenna bisa berenang, ia pun menggerakkan tubuh itu ke permukaan.

Sementara untuk Yu Rayan. Ia mati karena kelelahan akibat kerja rodi yang di perintahkan keluarga besar Yu padanya. Serta kurangnya makan dan minum turut andil mempercepat kematiannya. Tak pernah sedikitpun keluarganya memberinya jeda barang semenit saja untuk istirahat, di tambah saudari-saudarinya yang selalu mempermainkan nya dengan memberi pekerjaan secara terus-menerus agar ia tak memiliki waktu untuk beristirahat.

Alhasil, tubuhnya yang kotor dan remuk redam akibat kelelahan pun jatuh tergeletak di atas tumpukan jerami yang selama ini menjadi tempat tidurnya. Dia pun merenggang nyawa seketika itu juga, di gubuk tempat tinggalnya dan saat itu juga jiwa Rayan Monica masuk mendiami tubuh Yu Rayan.

Di hari dan waktu yang sama, 3 jiwa yang melintasi waktu pun muncul dan menempati 3 tubuh yang berbeda.

Jiwa Reychu Velicia masuk ke tubuh Ahn Reychu yang seorang permaisuri tak di anggap dan di kucilkan serta di tindas.

Jiwa Ryura Jenna masuk ke tubuh Han Ryura yang seorang anak bungsu yang bodoh dan lemah dari keluarga bangsawan juga saudagar kaya dalam perdagangan yang terpandang.

Dan terakhir, jiwa Rayan Monica masuk ke tubuh Yu Rayan yang seorang anak haram dari keluarga bangsawan Yu yang masih memiliki ikatan darah dengan keluarga bangsawan perdana menteri dan selalu di perbudak keluarganya karena telah menjadi aib keluarga.

Lantas apa yang akan terjadi dengan ketiga gadis malang tersebut setelah jiwanya berganti?

Dan bagaimana reaksi ketiga gadis dari masa depan yang menyadari bahwa jiwa mereka melintasi waktu dan berakhir di dalam tubuh gadis malang tersebut?

Itu dia visual cast nya...

Dan selamat membaca karya ku...

Jangan lupa like dan vote ya...

Juga komentarnya...

aku tunggu reader...

AKSI TERAKHIR

Malam gelap hari ini sungguh terasa mencekam berbanding terbalik dengan suasana malam yang indah bertabur bintang. Suara binatang malam yang saling menyahut menjadi pelengkap suasana.

Seperti saat ini, terlihat 3 orang gadis dengan pakaian serba hitam berbahan kulit melekat pas di tubuh mereka langsung dan jangan lupakan senjata andalan mereka, sedang berdiri menghadap sebuah bangunan yang berada tepat di tengah hutan dan mereka yakini bahwa bangunan tersebut adalah club malam yang tersembunyi namun elit.

Dilihat dari luar bangunan tersebut hanya tampak seperti kotak tanpa jendela ataupun celah. Tapi, percaya atau tidak. Di dalamnya siapapun akan menemukan kesenangan dunia yang tiada tara.

Lingkungan sunyi dan terpencil membuat orang-orang yang gila akan nikmat dunia pasti tak akan tinggal diam bila ada yang menyuguhi tempat dengan fasilitas yang sempurna. Bahkan untuk masuk saja mereka memerlukan kartu khusus.

"Kau bawa kartunya?" tanya gadis berambut pendek ikal setengah leher berwarna hitam sambil terus memandang bangunan kotak yang tidak di beri penerangan sama sekali sehingga tampak menyatu dengan gelapnya malam.

Dia bernama Reychu Velicia.

"Tentu, Sweety!" jawab gadis berambut panjang lurus yang di kuncir kepang menyamping seraya menunjukkan kartu di tangannya yang di apit oleh jari telunjuk dan jari tengah.

Dia bernama Rayan Monica.

"Baiklah! Mari kita masuk sekarang! Tidak adil bukan kalau mereka hanya bersenang-senang sendiri?!" tutur Reychu menyeringai penuh siasat. Tapi seringai itu segera luntur saat salah seorang dari mereka langsung melangkah pergi lebih dulu tanpa kata.

"HEY, RYURA! KAU MERUSAK BAGIAN PEMBUKANYA!" teriak Reychu kepada gadis berambut sebahu yang di kuncir seadanya dengan seenak jidatnya melewatinya begitu saja. Meski sebenarnya itu hanya teriakan tak berarti karena dia tak benar-benar kesal. Sudah biasa menghadapi gadis manekin hidup itu.

Dan dia bernama Ryura Jenna.

Plak!

Usai berteriak sebuah jitakan menyambutnya, membuatnya meringis sakit walau tak seberapa.

"Sialan! Kenapa kau menjitakku?" desis Reychu kesal sambil mengusap kepalanya.

"Kecilkan suaramu, wahai makhluk Tuhan yang cantik! Apa kau ingin kita ketahuan?!" terang Rayan mengingatkan.

"Ahh... Aku lupa soal itu. Hehe!" sadar Reychu cengengesan.

"Huh!" acuh Rayan jengah.

Di tengah perdebatan singkat itu suara lain menginstruksi keduanya.

"Mau sampai kapan kalian disana?!" suara itu milik Ryura seraya menoleh sesaat, kemudian kembali melanjutkan jalannya.

"Ah iya. Tunggu!" seru keduanya.

Tepat di depan bangunan tersebut Rayan melangkah maju lebih kedepan. Memandang dinding mulus tanpa ada celah di sana tapi ia yakin terdapat tempat untuk menjadi akses jalan masuk bagi mereka.

"Hmm... Siapa yang mendesain bangunan seperti ini? Menyebalkan sekali!" gerutu Rayan.

"Ayolah jangan lama-lama. Kalau tidak bisa berikan pada Ryura. Biar dia yang urus." kata Reychu kesal lantaran harus menunggu. Rayan yang mendengarnya mendelik tajam ke arahnya merasa di remehkan, tapi tak urung jua ia menyerahkan kartu tersebut pada Ryura yang berdiri di belakang sebelah kanannya meski tatapannya masih melirik tajam pada Reychu.

Merasa masih di tatap dengan tidak sedap, Reychu balas menatap sambil mengangkat dagunya angkuh. "Apa kau punya hutang?!" ketusnya.

"Huh! Kau terlalu kasar dan liar, Rey! Aku jadi penasaran pria gila mana yang mau denganmu!" sarkas Rayan seraya menceloskan pandangannya kedepan dimana saat itu juga ia melihat Ryura dengan tenang mencari pintu masuk gedung tersebut.

"Apa kau bilang..." belum sempat Reychu membalas suara gesekan mengalihkan atensinya begitu juga Ryura dan Rayan.

Greekk!

Bagai terbuat dari teknologi tercanggih abad 21, tiba-tiba saja lantai tempat mereka berpijak bergerak turun membuat Reychu yang berdiri tepat antara garis dalam dan luar lantai yang bergerak itu refleks melompat kecil memasuki kotakan lantai tersebut.

"Wah... Tak ku sangka pintu masuknya dari bawah." seru Reychu kagum.

"Norak!" celetuk Rayan dan itu terdengar oleh Reychu yang hanya acuh lantaran sudah biasa.

"Bagaimana kau melakukannya, Ryura manis?" tanya Rayan dengan nada centilnya.

Ryura hanya melirik sekilas kemudian menjawab. "Terdapat lubang segaris di bawah. Sejengkal dari lantai." jawabnya singkat dan datar tentunya membuat Rayan dan Reychu mengangguk mengerti. Mereka tidak mempermasalahkan raut wajah sahabatnya itu karena memang sudah begitu dirinya Ryura.

"Pantas saja sulit! Ternyata begini pintu masuknya." gumamnya pelan dan saat itu juga matanya di suguhkan pemandangan yang luar biasa berisik juga penuh sesak belum lagi lampu diskotik yang seperti bola terus berputar tanpa henti.

Reychu dan Rayan saling tatap kemudian sama-sama menyunggingkan senyum smirknya seraya membisikkan kalimat yang sama secara serentak.

"Let's do it!"

Sementara Ryura sudah melangkah lebih dulu melewati kumpulan manusia berlainan jenis yang saling bergoyang menikmati musik yang menggema memekakkan telinga. Tidak hanya sekadar bergoyang bahkan mereka melakukan lebih dari itu dan itu adalah pemandangan yang sangat menjijikkan.

Bukan Ryura Jenna namanya bila ia terganggu akan pemandangan tersebut. Bukan karena ia pernah merasakan nya, melainkan karena ia hidup layaknya mati. Wajah cantiknya yang cenderung manis tak pernah menunjukkan ekspresi selain datar biasa, emosinya pun tak ada lain selain tenang. Di provokasi separah apapun tak akan membuatnya menunjukkan emosi berarti sehingga ia di juluki manekin hidup.

Berbeda dengan temannya.

"Hai, tampan!" sapa Rayan seraya mengerling genit pada seorang bartender yang sedang mengelap gelas berkaki sebelum menggunakannya setibanya ia menghampiri meja bar dan menduduki kursi yang tersedia.

Bartender tampan yang baru saja di sapa gadis cantik nan imut pun membalas sapaan tersebut dengan senyum menawannya dan berujar.

"Hai, juga. Ingin di buatkan sesuatu, nona cantik?" Rayan yang mendengarnya langsung tersipu malu sampai menggigit bibir bawahnya hingga ia semakin tambah imut. Bohong bila bartender itu tak terpana.

"Tentu, wine satu! Tolong!" jawab Rayan dengan nada centilnya sambil memperbaiki posisi duduknya dengan melipat tangan kirinya di atas meja bar dengan siku kanan bertumpu sembari menyangga dagunya dan menatap penuh damba pada bartender tampan di depannya. Bartender tersebut dengan senyum merekah langsung bergerak cepat untuk menyiapkan minuman yang di minta seorang bidadari cantik di hadapannya.

"Sungguh tampan!" gumamnya dalam hati saat matanya menangkap objek cuci mata yang begitu menyegarkan.

Salah bila sikapnya itu di artikan kalau ia seorang playgirl atau pemain. Mungkin perilakunya akan membuat orang berpikir demikian tapi perlu di garis bawahi bahwa dia hanya pengagum pria tampan dan sikap manja kecentilannya tak lebih dari memang begitu diri dianya. Meskipun dia seorang pengagum pria tampan tetap saja belum ada yang bisa menyentuh hati nya. Hati seorang Rayan Monica.

Terlebih sahabat satunya Rayan dan Ryura.

"Astaga... Luar biasa sekali tempat ini! Siapa sebenarnya orang yang berpikir untuk membangun tempat seperti ini hanya untuk kesenangan dunia semata. Sungguh boros!" komentar Reychu sambil terus melangkahkan kakinya berkeliling bangunan kotak yang ternyata isinya bagai dunia lain. Penuh manusia yang bertingkah seolah tak punya beban dalam hidupnya.

Dia mengamati dengan seksama seraya merekam semua yang dilihatnya kedalam memori otaknya guna melancarkan aksi dia dan kedua sahabatnya nanti.

Saat sedang asyik-asyiknya berjalan sambil menikmati apa yang di suguhkan meskipun tak ada yang sedap di pandang dan justru membuatnya jijik itu, sesuatu mengejutkannya hingga bergerak cepat untuk bersembunyi di balik dinding lorong.

"Hehehe... Tak ku sangka secepat ini akan menemukan targetnya!" serunya pelan seraya mencuri-curi pandang sekaligus berjaga-jaga dari sekitar yang mungkin akan mencurigai nya.

Dapat dilihat oleh matanya. Seorang pria tampan menyeret masuk seorang gadis muda yang menangis memberontak minta di lepas hingga pria itu menggeram kesal langsung memanggul gadis tersebut dan memasukkannya ke dalam kamar yang pintunya tampak besar seperti menunjukkan kalau itu adalah ruangan khusus atau VVIP.

"Huh! Predator **** rupanya! Menjijikkan! Kenapa masih hidup saja dia!" gerutunya kesal dengan masih melihat kearah hilangnya pria tampan dan seorang gadis malang.

Di tengah-tengah kekesalannya, sebuah ide melintas di otaknya. Dia tersenyum manis namun mencurigakan.

"Hmhm... Sesuatu yang menyenangkan akan terjadi, sayang sekali bila di lewatkan." ujarnya yang langsung menegakkan tubuhnya dan mulai kembali berjalan dengan santai menuju pintu tersebut.

Katakanlah ia lancang. Bagaimana bila didalam kamar itu sesuatu sedang terjadi? Tapi, bukan Reychu Velicia namanya bila tak membuat kehebohan karena ia terkenal akan kegilaannya dalam melakukan segala sesuatu.

Berdiri tepat di hadapan pintu besar yang berukir indah menyambut penglihatannya. Dengan gaya santainya ia merogoh saku jaket kulitnya mengambil benda pipih guna menghubungi kedua sahabatnya namun sayang sebuah sentuhan di pundaknya membuatnya terkejut bukan main.

Puk!

Dengan gerakan cepat ia hendak menyikut perut seseorang di belakangnya tapi sudah lebih dulu di tahan. Setelah di lihat ternyata itu adalah sahabatnya sendiri. Ryura.

Lega rasanya!

"Sialan kau, Ryu! Berhentilah bersikap layaknya hantu! Kedatangan mu benar-benar tak bisa kurasakan! Menyebalkan!" omelnya berbisik yang hanya di diami oleh Ryura, Reychu hanya bisa menghela nafas karena tak tahu harus apa pada satu makhluk Tuhan yang satu ini.

"Kau dari mana? Aku baru saja akan menghubungi kalian." katanya lagi.

Tanpa banyak bicara Ryura langsung mengangkat tangannya dan memperlihatkan apa yang ia bawa sejak tadi. Reychu tertawa senang melihatnya namun segera ia tahan karena tak ingin terdengar oleh orang lain.

"Baiklah, lakukan yang harus kau lakukan. Aku akan menelpon Rayan dulu." katanya sambil memundurkan diri dan segera melakukan panggilan.

"Halo, Ray! Kemarilah sekarang! Kami sudah menemukannya dan berhentilah menggoda pria! Aku tak akan menolongku bila salah satunya tertarik padamu!" tanpa mau menunggu jawaban dari Rayan, ia langsung menutup sepihak panggilannya.

Sementara Rayan yang masih duduk manis di kursi bar dengan di temani bartender tampan pun tak bisa menutupi kekesalannya pada sahabat tersayangnya yang satu itu. Gerutuan kesal lolos dari bibir ranum bergincukan merahnya.

"Hah! Benar-benar, si gila ini!!"

"Ada apa, nona?" tanya bartender itu tanpa sungkan karena merasa sudah akrab akibat perbincangan sesaat tadi.

"Eh... Tidak, tidak. Tidak apa-apa. Hanya saja sepertinya aku harus pergi sekarang. Temanku sudah menelpon. Jadi, maaf aku tak bisa berbincang lama denganmu." ucap Rayan sedih dan itu membuat bartender merasa berarti.

Meski sebenarnya Rayan sedih karena belum merasa lama menikmati wajah tampan bartender tersebut tapi malah sudah di panggil. Alhasil mau tak mau ia harus beranjak karena ini juga bagian dari tugas bukan sekadar bersenang-senang.

"Ah.. tidak apa-apa. Pergilah. Semoga kita bertemu di lain waktu." senyum manis nan teduh penuh pengertian milik bartender itu mampu membayar lunas kesedihannya yang tak bisa berlama-lama menikmati wajah tampannya yang seratus persen di yakinnya asli tanpa ada oplas-an.

"Baiklah. Senang bertemu denganmu! Bye-bye!" katanya dengan manis dan segera melenggang pergi meninggalkan bartender tampan itu bersama keterpesonaannya pada Rayan.

"Haaahh...! Kawaii!"

MISI SELESAI

Dua bola mata yang terbelalak dan mulut yang menganga menandakan ada sesuatu yang membuat pemiliknya terkejut tentu saja. Dan nyatanya benar, tepat setelah ia selesai menghubungi sahabatnya Rayan, ia yang tak lain adalah Reychu berbalik untuk menyusul Ryura yang ternyata telah membuka pintu kamar VVIP, bahkan ia telah masuk kedalamnya di mana dapat di lihat oleh Reychu dari luar kalau kamar itu hanya di beri penerangan sedikit hingga tampak remang-remang.

Melangkah masuk kedalamnya dan hal mengejutkan terpampang di depan matanya. Dimana kamar itu telah berantakan dengan pakaian yang berserakan di lantai, tentunya bukan itu faktor utama nya melainkan seorang pria tampan yang tengah berada dalam posisi intim dengan seorang gadis yang mungkin telah menjadi wanita. Namun wanita itu terlihat mengenaskan dengan airmata yang membasahi wajahnya, ia pun tergeletak tak berdaya di bawah kungkungan pria tersebut.

Dengan lantang dan berani Reychu berseru. "Astaga...!!! Kau sungguh ganas, tuan!"

Suara melengking menyadarkan pria itu dari menikmati kenikmatan yang tiada tara itu hingga spontan ia menoleh dan langsung mendapati dua orang gadis yang ia kenal. Dan gadis itu adalah Ryura dan Reychu sebagai gadis yang paling di kenalnya.

Terkejut? Tentu saja. Bagaimana tidak. Kesenangannya di ganggu, siapa yang tak terkejut bahkan saat ini ia tengah marah. Tapi yang jadi pertanyaannya, bagaimana mereka ada di sini?!

"KAU?!!!" teriaknya keras pada kedua sahabat itu terutama untuk Reychu, hal itu membuat Reychu meringis meledek.

"Ya ampun... Suaramu tak berubah juga. Tak heran gadis-gadis yang kau tiduri tak pernah berakhir baik. Pasti desahanmu tak mengenakkan untuk di dengar!" sinis Reychu mengejek telak. Pria itu yang mendengarnya langsung saja bangkit tanpa peduli bahwa saat ini ia benar-benar tak memakai apapun untuk menutupi bagian tubuh nya. Amarahnya sudah sampai di ubun-ubun.

"Wow... Tolong siapapun sensor dia!" menunjuk dengan ekspresi konyolnya kearah pria yang sudah berdiri tegak tanpa malu tersebut. "Tidak hanya suaranya yang jelek. Adik kecilnya juga tak kalah jelek." ledeknya seraya tersenyum miring.

Jika bertanya akankah Reychu tak terganggu atas pemandangan tersebut? Jawabannya adalah sudah tidak lagi. 10 tahun bekerja di bidang ini membuatnya mau tak mau harus terbiasa dengan segala kemungkinan yang terjadi, itu juga akibat ia yang melihat Ryura -sahabatnya- yang tak pernah menunjukkan tanda-tanda apapun sejak pertama kali di perlihatkan hal-hal demikian.

Tak ada kata selain emosi dan amarah yang saat ini menyelimuti jiwa dan raga pria tampan itu.

"REYCHU VELICIA, KAU BOSAN HIDUP... HAH?!" teriakan membentak dari pria emosional itu tak membuat seorang Reychu bergeming bahkan sempat-sempatnya ia mengorek lubang telinganya dengan jari kelingking kemudian meniupnya saat selesai.

"Kalau aku bosan hidup. Sudah lama aku mati. Tapi, nyatanya ini pertemuan kita yang kesekian kalinya. Kalau kau lupa!" sinisnya membalas. "Dan juga sudah saatnya kau membayar hutangmu, Martin Gong!" sambung Reychu tak kalah keras dan tajam.

Menyeringai di sela-sela amarahnya yang di tahan. "Hutang?! Aku tak berhutang apapun padamu, gadis gila! Jika yang kau maksud adalah kematian adik angkat kesayangan mu itu. Harusnya kau tahu, kau yang berhutang padanya karena telah berkorban untuk dapat menyelamatkan diri mu yang sudah seharusnya mati saat itu!" ungkap Martin Gong penuh hinaan.

"Kau pikir aku bodoh. Kau yang memanfaatkan keadaan yang terjadi saat itu. Kau yang buat ia mengambil langkah itu dengan mengiming-iminginya bantuan untuk menyelamatkan ku. Aku tahu itu, sialan!" desis Reychu marah.

Ryura hanya diam di tempatnya menyaksikan semua itu. Ia tahu cepat atau lambat kedua manusia di depannya ini pasti akan melewati fase dimana akan adanya penentuan siapa di antara mereka yang berhasil menyelesaikan perselisihan tersebut. Karena menurut yang ia ketahui, memang benar. Ada saat dimana Reychu harus menghadapi yang namanya berjuang antara hidup dan mati.

Ia juga tahu siapa adik angkat yang di maksud mereka. Yaitu seorang adik junior di kampus mereka, seorang gadis polos yang menimba ilmu di kota besar dan meninggalkan kampung halamannya. Gadis baik hati yang sejak pertemuan pertama sudah menjadi lengket dengan sahabatnya Reychu, hingga gadis yang terkenal gila itu amat menyayanginya.

Sampai saat yang tak di inginkan terjadi dimana Reychu terluka parah saat dalam menjalankan tugasnya memburu target. Ryura dan Rayan selalu setia menemani Reychu hingga sembuh total.

Karena nyatanya gadis itu tak mengetahui tentang pekerjaan yang di jalankan Reychu dengan sahabat-sahabatnya, membuatnya mengalami ketakutan hebat. Takut akan kehilangan Reychu hingga ia memilih mencari bantuan, padahal 3Ry cukup mampu menanggung biaya rumah sakit dari hasil pembayaran pekerjaan mereka.

Saat itulah kemalangan terjadi. Gadis itu bertemu dengan Martin Gong yang terkenal sebagai anak orang kaya di kampusnya. Memohon agar mau meminjaminya uang untuk biaya rumah sakit Reychu. Tentu saja, sebagi pria yang gila akan gadis perawan membuatnya tak ingin menyia-nyiakan kesempatan dan sejak saat itulah kekacauan terjadi.

Datang dengan segepok uang dalam jumlah besar dan memberikannya kepada Rayan, tentu hal itu mampu mengejutkan Rayan hingga ia mempertanyakan perihal untuk apa uang sebanyak itu dan jawabannya juga tak kalah mengejutkan nya. Ryura masih dalam mode diam dan datar, entah ia terkejut atau tidak pastinya pusat perhatian nya saat itu juga mengarah pada gadis kesayangan sahabatnya, Reychu.

Karena tahu seperti apa ekonomi gadis tersebut membuat perasaan curiga hadir. Rayan menanyakan kecurigaan nya pada Ryura dan di setujui. Rayan pun mengambil langkah untuk mencari kebenarannya. Tak berselang lama fakta yang tak di sangkanya terungkap.

Adik angkat kesayangan Reychu menjual kehormatannya hanya untuk mendapatkan uang agar bisa membantu membiayai pengobatan Reychu tanpa tahu bahwa ketiga sahabat itu mampu menanggung nya.

Hal itu membuat hati Rayan di landa kegelisahan. Ia bingung harus apa, antara mengatakan kebenaran atau diam saja. Tapi, sayangnya ia keduluan oleh Ryura yang memang tak kenal basa-basi. Reychu yang telah di nyatakan sembuh total menjadi naik pitam mendengar kabar tersebut.

Sejak saat itu ia memendam dendam pada Martin Gong. Dan dendam tersebut menjadi mendarah daging hingga ia menyambut berdera perang yang secara tak langsung di kibarkan oleh pria itu saat dimana ia mendapati adik angkat kesayangannya mati usai di gagahi untuk kesekian kalinya. Itulah perjanjian antara Martin dan gadis junior yang polos itu saat akan meminjam uang pada pria itu. Perjanjian kesepakatan agar gadis polos itu tak perlu membayar hutangnya yang pasti akan berbunga tiap waktu.

Kemarahan besar yang belum pernah di tunjukkan oleh Reychu pada siapapun termasuk sahabatnya mampu membuat siapapun bergidik ngeri hingga tak bisa mencegah tubuh mereka bergetar merinding.

Reychu juga menjanjikan bahwa saat waktunya tiba maka ia sendiri yang akan melenyapkan seorang Martin Ghou dengan tangannya.

Dan hari ini pun tiba.

"Ryura..." panggil nya dengan nada rendah, gadis yang di panggil menoleh kearahnya dan mengangguk sekilas lantaran tahu bahwa Reychu ingin bagian itu untuk dirinya sendiri.

Ryura keluar dan tak lupa menutup pintunya memberi privasi pada sahabatnya untuk menyelesaikan urusannya.

Tepat di saat bersamaan, Rayan datang.

"Eh?! Kenapa keluar? Dimana Reychu?" tanyanya bingung sambil celingukan mencari keberadaan sahabatnya itu.

"Di dalam." jawab Ryura singkat.

"Bersama Martin Gong?" tanya Rayan menuntuk kejelasan. Ryura mengangguk membenarkan.

"'Aa... Pasti akan terjadi pertarungan sengit di antara mereka. Semoga Rey baik-baik saja." gumam Rayan seraya mengambil posisi di samping Ryura dan merangkul lengan gadis manekin hidup itu lalu menyandarkan kepalanya yang hanya sebatas telinga Ryura dengan manja. "Lalu apa yang kita lakukan?" tanyanya lanjut.

"Menunggu pasukannya datang." jawab Ryura singkat. Wajah manisnya itu benar-benar tak ada perubahan.

Rayan hanya mengangguk sebagai tanggapan. "Menunggu giliran! Kira-kira ada yang tampan tidak, ya?!" ujarnya bertanya-tanya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!