Dari tadi sore cuaca memamng tidak mendukung bagi pangeran beranjak pergi dari rumahku surgaku, niatan ingin jumpa dengan cinta seakan memaknai hasrat ingin bermesra, hari itu adaalah dimana perasaan yang luhur meliputi kalbu sanubariku memilih berjalan dengan irama lantang bagai terompet peperangan diwaktu silam. Sendirian pangeran setiap malamnya hanya di isi beraktipitas layaknya pendekar pendekar lain yang asik bermain geme, sedangkan bagi pangeran ini, adalah masa perjuangan untuk menyakinkan cinta. Namun sikap cuek, gensi masih meliputi dirinya , dia takan memikirkan pangeran. Cinta tidur pada pukul 22:30 layaknya putri-putri kayangan menungu saimbara para jagoan jagoan terhebat dimuka bumi ini tampil silih berganti menyapanya. Pangeran sadar akan keterbatasan dirinya dari segi hal materi, pangeran mulai merasa jenuh dengan para pesaing yang sudah unjuk kehebatan dari para pendekar pendekar mereka memamirkan kekayaan yang dimiliki dari orangtua mereka. Pangeran tidak ambil pusing dengan hal itu, dia sadar bahwa apa alsanya harus berjuang mendapatkan cinta kembali kepelukan.
"Percuma aku berjuang jika apa yang ku perjuangakan tidak sedikitpun memberi motivasi " Sempat terlintas dibenak pangeran rasa putus asa dan menyerah kepada ketidak mampuan dirinya dari segi materi. Malam itu lebih tepatnya pada pukul 02:00 wit. Pangeran mulai menulis lembar demi lembar kertas isinya, permasalahan hubunganya dengan cinta.
Pangeran dengan rasa amarah yang tidak terbendung bagi sekalian orang awam, namun pangeran, cerdas dalam mengatur siasat selanjutnya, pangeran nekad membagi kertas yang tadinya ditulis diruangan sekretariatan Himabsi, berjalan dengan perlahan, sambil meliat liat situasi takutnya ada yang meliat.
Pertama, pangeran menempelkan luapan kata demi kata yang iya buat demi menyakinkan kepada cinta sekaligus memberitahukan kepada para pendekar dipadepokan bahwa pangeran tetap pada pendirianya, "semoga dia sadar setelah membaca puisi ini"
Lembaran pertama pangeran tempel didepan pintu kelas, tepat ketika para pendekar lain ingin masuk kelas menaiki anak tanga yang terbuat kayu ulin,
Bergegas pangeran membaginya ketempat lain yaitu kelas bertanga kokoh dengan semen dan pasir serta batu bata, itu kelas diatas dari para pendekar yang mangkaji ilmu ilmiah nya berjurusan Teknik kumputer imformasi dan telimatika.
" Misi selasai" Ujarnya dengan diam diam di tengah malam.
Pagi telah datang , mengusir heningnya malam, padepokan mulai ramai dengan datangnya pendekar pendekar dari beberapa jurusan, ini yang ditunggu pangeran, suasana mulai gaduh, semua mata pastinya meliat akan sebaran puisi sajak yang mereka tidak sadar itu adalah olah dari kekesalan terhadap cinta.
Pangeran dengan santai membaur bersama para pendekar lainya dan menghilangkan jejak pelaku yang menempelkan kertas kertas tersebut.
Dengan raut wajah ceria pangeran memainkan peran sebagai pejuang cinta. "Kalau aku yang dimaksudkan akan puisi itu, pastinya akan aku cari orang yang menempelkanya" Kata seorang pendekar wanita. Dari kejauhan terliat cinta berjalan dengan terburu buru, seperti di ikuti rasa bersalah. Pangeran mengamati setiap kali cinta ingin memasuki ruang kelas.
Pukul menunjukan waktunya sholat jhur berjamaah, dibalai padepokan STKIP PGRI Banjarmasin. Pangeran bergeges
Mengambil air udu, untuk menunaikan ibadahya.
Ketika kedua tanganku ankat keatas, meminta kepadamu ya rab, "tabahkanlah hati ini, berikanistiqomah dalam hati ini, jujur tutur kata, beradab saya punya wibawa".
Terliat cinta sedang mengintipnya dari balik jendela yang ada di moshola padepokan, pingiran sungai kecil dibelakangnya, anakan dari sungai besar di muara hilir perampatan kota banjarmasin, tepatnya sungai andai.
kala itu mentari terbit cerah, terang laksana mengambarkan perjuangan Raja Karna putra bunda ratu Pandawa yang berasal dari dewa surya.
Raja Karna seorang pemanah handal, cekatan, dan dapat mengimbangi lawan takdir musuh dalam selimut, iyalah Arjuna putra pandu dari ibu Rada, adik nya sendiri. mata nya yang tajam mengambarkan Amarah, rasa benci nya terhadap arjuna, ke pahitan demi kepahitan seorang pangiran buangan seperti legenda Asal Banua Raden Sultan Surianysah. ini persis sama cerita dengan pangeran yang saat ini masih berjuang untuk masa depanya nanti lebih membaik, perjuangan pangeran benar benar berat, hanya orang yang nekad tapat mengikuti perjalananya dalam menemba ilmu Ilmiah berjurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
bersama pendekar pendekar dari pegunungan Meratus, yang kini mereka berdomisili, dipusatkota banjarmasin. ada yang berlatar belakang suku Dayak meratus itu sendiri, kebanyakan dari mereka senang berteman dengan pangeran, yang orang nya tanpa ambil pusing dalam hal berteman, tidak memilah dan menyeleksi harus berteman dengan orang orang bergaris keturunan kerajaan lainya.
semangat nya tidak akan pernah pudar, selagi napasnya berhembus, menuntut ilmu bekal kita menuju ahirat, akhir dari semua cerita manusia di muka bumi ini. aku yakin akan batin rohaniku beriman kepadanya, aku yakin dia yang bersemayam di langit Ara's tidakan pernah menelantarkan diri pangeran begitu saja, terlebih menuntut ilmu sendiri adalah anjuran darinya banginda Nabi Yaullah Muhammad Rasullulalah. Maka demikian Baharu Alam sejahtra, tentram,dan sejuk. ilahirabi. pukul menujukan 09:23, terliat dari jarum jam dinding yang ada diruangan kelas. hari itu sangat bersejarah bagi pangiran, kerna! ada satu kejadian yang tidak disangka bakal terjadi, cinta yang beberapa hari ini tidak kunjung berjumpa dengan pangeran, tiba tiba datang dan memberikan semagat baru bagi pangeran, bersebalan duduk berdampingan, namun masih tetap, diam tanpa kata, dari keduanya. diposisi tengah di isikan oleh pendekar Pajriansyah sang pawang buaya, teman dekat pangeran sekaligus sahabat cinta dalam urusan apapun. pangeran mengayunkan tanganya, menbentang dari belakang pundak pawang buaya, tanpa sadar cinta juga melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan pangeran, tanganya bergerak tanpa sengaja, mengikuti hasratan takdir memgang tangan pangeran. sontak, hal itu menimbulkan rasa kaget keduanya, dalam sekejap tangan kiri pangeran dan tangan kanan cinta membentang lurus dibelakang pundak pawang buaya yang tidak menyadari mereka saling menggengam tangan akan keduanya. pangeran terkaget sembaring tersenyum, menoleh, meratapi raut wajah cinta, yang juga hampir tidak sadar, kenapa bisa seperti itu. sontak, semuanya berlalu tanpa untayan kata lanjutan dari keduanya, kami hanya terseyum mesra ketika itu pembelajaran diruang kelas masih berlangsung akan presentasi dari kelompok matakuliah pak john. bulu kuduk ku merinding seketika bersentuhan langsung dengan pujaan hati, senanya tiada terkira, hampir dapat melupakan rasa lapar akan perut ini, yang dari tadi merorong, bergetar,hinga menimbulkan bunyi" eeeeeeee" hanpir terdengar ke empat penjuru mata angin diruagan kelas ini, pendekar lainya ada yang tertawa, mendegarkan olah pangeran. ada yang mengejeknya " itu di akibatkan kamu seri begadang malam, tanpa karuan" kata pendekar mostapa kemal, pendekar jenius berasal dari tanah Catur.
yang lain mengatakan "allah hu akbar, banyaki bawa ba tanang, musuh harat" selogan dari pendekar puttat berasal dari tanah Tamiyang Layang, Kalteng.
"Ramdhan tiba ramadhan tiba, tiba tiba ramadahan. Allah hu akbar" di bulan penuh rahmatan lilalamin, semunya menunaikan ibadah puasanya yang beragama muslim, bulan ampunan, bulan yang hikmatnya melakukan ibadah bertawakal padanya Ya Rab,"
intuisiku berkata demekian, "kapan cinta dan pangeran melakukan ibadah bersama di bulan Ramadhan"
harapan yang dinanti kapan akan terpenuhi hasratan tawakaltu'alalau'h Salu'alan'abi muhammad Rasullallah , allah hu akbar"
27ramadahan, dibulan yang tiba-tiba menghilang, hampir, tidak terasa. begitu cepat perputran waktu akan dunia yang pana ini, bulan penuh dengan mukjijat yang di wujudkan allah, bulan rahmat yang tidak ingin rasanya berlalu guna bergantikan siklus waktu akan rotasi masa demi masa.
subahanaulah, walhamdulillah, wala'ilaha'ilaulah'waulah'huakbar'" sukran kasiran ilayauminka pidin, ilaumuridunyawal'ahirat.
sukur ku akan allah yang maha pengasih lagi maha penyanyang, Al rahman Al Rahim, karunianya di muka bumi ini, iya Allah , tuhan yang menciptakan gunung-gunung yang tinggi, dibawahnya di aliri oleh sungai-sungai berisikan mata air rahmatnya, tuhan yang menciptakan Angin yang tidak dapat dilihat Oleh Mata, namun begitu nikmat terasa saad tubuh terhembuskanya meliputi dari ujung rambut hinga ujung pangkal kaki.
"nikmat tuhan mu mana lagi, yang kau dustakan, iya yang menciptakan Al-quran, dia yang menciptakan mahluk-mahluk berpasang-pasang, sunguh nikmat akan karuniamu wahai Allah Azawajjala. tuhan yang menciptakan alam semesta dengan langit Aras sebagi tempat berkumpulnya semua insan di dunia, iya yang menciptakan Ya Abubasar (bumi), diatsanya rukun dan damai mahluk yang bertawakal padanya" surah Arahman Ayat 01 samapai Ayat 05.
sangat damai hati ini, atas ijin darinya allah muhammadrasullualah, yang berjuang menyiarkan agama islam mendunia, "Allah hu akbar" maka dengan keyakinan yang hakiki, benteng yang terkuat dimasanya"Bejantium, tembok Romawi dimasa ke Kalifahan Usmaniah, Turki.
bangsa yang di katakan oleh Rassullulah yang dapat merobuhkanya dengan para suhada jihat'fisabilalh. pasukan tempur yang paling diakui dunia kehebatanya dalam segei peperangan pada masa jahiliyah, rasul berkata kepada pada sahabat-sahabatnya "akan tiba masanyanya orang mukmin laki laki dan mukmin perumpuan dapat menduduki kota konstatinopil (bezantium) , kota diantara lintas banua, ERUSiA , letak ibukota yang paling banyak didamba oleh kaum penaklok bangsa lainya,bangsa mongol menyerah akan ke kuatan tembuk itu sendiri, persia dengan ribuan pasukan tiran dari lembah hitam eropa juga tak sangup, merubuhkannya, dan ditangan seorang pangeran Muhammad Al-fatih,keturunan Usmani gagah perkasa tembok itu dapat rubuh akan meriam-meriam bangsa usmani kala itu masih bersatus kerajaan, kepemimpinan muhamad Alfatih sangat cerdas dari para pendahulunya, dengan sekejap mata, 100 kapal siap tempur dapat memborbardir benteng kala pagi mulai menjelang, setelah sholat subuh dan sholat sunant Dhuha, "Allah hu Akbar," dengan lantang muhammad Alfatih bertakbir, tanda serangan pertama diluncurkan lewat tembakan meriam.
"allah hu akbar" usman teman sekaligus saudara bagi pangeran mahmed, usman kesatria muslim paling pemberani dimasa ke khalipahan Usmaniyah, usman jagawan tanding oleh muhammad AlFatih, sebelum menjadi Sultan muhammad Alfatih dan usman berguru bersama, mempelajari seni bela diri, belajar ilmu laduni lainya , muhamad kecil dididik seorang tokoh ulama shofi kala masa itu. mahmed menguasai tujuh bahasa, dan mempelajari cendikiawan sekaligus panglima dimedan tempur, ini Motivasi pangeran dimasa perjuanganya akan menuntut ilmu dipadepokan STKIP PGRI Banjarmasin. pangeran merasa berjuang dijalan yang benar itu sunguh membuat dia begitu bersemangat melalui hari demi hari, dibandingkan dengan pendahulunya , bagipangeran perjuanganya saat ini tidaklah sebanding dengan apa yang tercantum dibuku prasejarah kekaisaran Otuman.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!