NovelToon NovelToon

Di Tikung Keponakan Ayah

pagi yang cerah

Diniii.....

pangilan ibuku mengema dari teras rumah

" Sudah siap belum.. si Rizal sudah menunggu " kata ibuku

"Sudah bu " balas ku keluar rumah ruma sambil menjinjing dua kantong kresek

dihalaman depan ibu sadang menyapu,

" ku berangkat bu .Assalamualaikum.." ku salami tangan ibu dan mencium tangan beliau..

" Ya.. hati-hati.." jawab ibu

Aku berjalan ke motor bang Rizal yang sudah menungguku di atas motornya, lengkap dengan pakaian dinasnya sebagai Satpan di bank pemerintah..

sudah rutinitas pagiku setiap hari yang selalu di bonceng bang Rizal ketempat kerjaku di toko grosir pakaian muslim di pusat perbelanjaan terbesar di kotaku. dia bekerja sebagai satpam di bank pemerintah yang ada dekat pertokoan grosir ini.

" banyak pesanan mu Din " tanya bang rizal

"alhamdulillah bang" jawab ku sambil memberikan bawaan ku kepada bang Rizal. ia memberikan helm padaku dan memakainya.Ia menarok bawaanku di kaki nya.. ia memakai motor metik jadi dapat meletakan bawaan di bawah kakinya..

kami menyusuri jalanan kota kecilku pagi ini. jalanan sudah ramai meskipun masih setengah tujuh lewat.

"jangan lupa mampir di conter J*E bang" kataku . karena aku akan mengirimkan paket jualan online ku

"sip.." jawab bang Rizal

kami berhenti di depan rumah tempat conter pakat teekenal itu...

"Res...ini 24 paket nya.. dalam provinsi semua. ini uangnya. biasa ya nanti sore aku ambil kertas resinya" kataku pada mbak conter yg juga teman ku.

aku biasa memberikan paket jualan onlineku disana. dan sore hari ku ambil kertas bukti kiriman ku yang akan kukirim kan lagi bukti kepada pembeli kalau aku sudah mengirimkan barang belanjaan mereka.

"Siap Dini" jawab Restu teman ku yang ada di conter itu..

pukul tujuh aku sampai pasar grosir tempat ku bekerja. bang rizal menuju parkiran di bank tempatnya bekerja dan dekat toko tempat ku bekerja. karena memang dekat hanya jalan sekitar tiga menit.

"sampai jumpa sore ya Din..!" kata bang rizal

"ok.." jawbku sambil menyerang jalan depan bank itu...

Aku berjalan menuju toko tempat ku bekerja. dan toko itu juga baru dibuka oleh karyawan laki-laki. Kami yang karyawan wanita bersih-bersih dan menata pajangan baju yang akan di pajang di bagian luar toko dan yang akan

di gantung atau menukar pakaian model terbaru yang ada pada manekin.

Toko itu memang ada seorang penangung jawabnya sebagai tukang kunci atau yang membukakan toko, karena toko ini ada tiga cabang di pusat grosir ini. setiap toko ada empat atau lima orang karyawan.

Di toko tempat ku kami ada tujuh orang, empat laki-laki tiga perempuan. Dan di toko tempat ku lebih sering bos ada. Karena toko ini yang paling besar. sebagai pusat toko sekaligus gudang yang ada di pasar ini.

Sambil manata pakaian pelangan juga sudah mulai berdatangan. karena memang pagi-pagi banyak penjual dari luar kota atau pasar kecil sekitar kota berbelanja.

kami harus cepat dalam melayani pelangan. karena memang kami para pegawai toko sudah dilatih cepat dan menguasai seluk beluk isi toko. mulai dari jenis pakaian, model terbaru, harga grosir dan eceran.

bahkan cara menghadari pembeli grosir dan pembeli eceran juga ada triknya. karena setiap pembeli itu banyak kemauan yang kadang juga ada yang bikin emosi dan kepala pusing.

apalagi seperti saat ini, pada bulan ramadhan menjelang lebaran sangat rame pembeli untuk persiapan lebaran.

diakhir- akhir puasa akan lebih banyak pembeli eceran dari pada pembeli grosir. karena pembeli grosir hanya penjual dari pasar-pasar lokal.

"assalmualaikum.. selamat pagi dan semangat pagi semua.." sapa ibuk bos toko yang baru datang. biasanya bos akan datang ke toko ini pertama kali, dan sekitar setengah atau satu jam berikutnya akan survey ketoko yang lain. karena pak bos akan datang telat sebab akan menjemput pakaian dari penjahit atau dari gudang .

apalagi menjelang lebaran ini. banyak stok yang harus di siapkan. Karena sudah tradisi dengan baju lebaran, dan toko tempat kerja ku juga toko pakaian muslim. lebih banyak menjual pakaian wanita, tapi juga ada menjual baju koko karena juga menjual copel an keluarga atau seragam keluarga.

"waalaikumsalam Mamii... semangat pagi ..." jawab kami para karyawan. meskipun para karyawan sibuk, ibuk bos selalu mengucapkan salam dan semangat pagi pada karyawan nya.kamipun menjawab salam dengan semangat.

semua tersenyum baik buk bos, para karyawan ,juga pelangan yang sedang belanja. senyum pagi akan membuat kita semangat dalam bekerja. apalagi bulan puasa ini. akan labih berkah dengan senyum manis semanis kolak .. ups .. masih pagi udah mikirin kolak .. puasa.. puasa.. 😊

pagi menjelang siang ini dilalui dengan semangat. karena banyak pelangan yang berbelanja. melihat mereka puas dengan pakaian yang mereka beli juga menjadi penyemangat kita dalam berjuala.

kalau pelangan tidak rewel kita juga semangat bekerja. Alhamdulilah hari ini semua pelangan aman dan adem semua. sampai jam sebelas siang telah banyak yang berbelanja dan agak longar yang berbelanja.

"bagaimana jualan online mi Dini ?" tanya mami. buk bos yang melihatku yang tidak terlalu sibuk, karena hanya melipat pakaian yang diberantak in oleh pelangan barusan untuk memilih ukuran yang cocok dengan nya.

"Alhamdulilah Mi.. lancar" jawabku

setelah rapi aku mendekati meja kasir tempat mami duduk.

" Mi.. ini bon ku kemaren mi, aku mau bayar" kataku sambil menyerah kan bon belanja dan uang nya.

"Udah rame ya pesanannya.." jawab buk bos

"Mulai rame Mi.. banyak pesanan buat lebaran.. makasih ya Mi, udah kasih jalan buat jualan online" balasku

" Itu karena kamu semangat Din.. tapi kerja inti jangan lalai ya "

" iya Mi. makasih..."

walaupun aku pekerja toko pakaian muslim ini, tapi bos ku juga memberi dukungan dengan jualan online ku. aku bisa memfoto pakaian yang ada di toko ini dan menjualnya. dan membayarnya setelah di tranfer pembeli.

Bahkan aku juga mengambil foto dari toko yang ada di sebalah kiri dan kanan toko tempatku bekerja. ada baju muslim anak-anak, jelbab, mukena bahkan juga ada sendal wanita. itu karena karyawan toko itu juga teman ku.. dan jangan lupa ini juga rekomendasi dari buk bos... lope'U buk Bos.

aku ambil barang dagangan dari toko-toko itu pas istirahat siang atau aku langsung pasan pada karyawan dengan WA. mereka akan siapkan dan aku ambil pas pulang kerja. dengan kemudahan Aku bayar besoknya, karna aku akan ambil uang di atm sore .

meskipun aku jualan online tidak membuat ku lalai bekerja sebagai karyawan toko. karena aku mempeking jualan online ku dirumah malam hari dibantu aleh adik ku.

Aku mencek FB dan WA jualan onlineku sekali dua jam. jadi aku bisa tahu apa yang di pesan pelangan onlineku. dan aku juga langsung WA teman yg ada di toko apa yang di pesan pelangan. kalau di toko tempat ku bekerja aku buat daftar atau langsung menyisihkannya sekalian.

sampai siang ini sudah ada sekitar 28 yang memesan. yang terbanyak adalah baju muslim di toko tempat ku bekerja. beberapa jelbab

menjelang toko tutup aku sudah menyisihkan pesanan pelangan ku dan juga mengambil dari toko sebelah.

"Pulang bareng bang Rizal kamu Din?" tanya Maya padaku

"iya kak may" balas ku kak May umurnya lebih tua dari ku empat tahun. umurku dua puluh dia dua empat

"udah kayak petangko dan amplop saja kamu sama bang Rizal " balas nova temanku yang lain

aku cuma senyum menangapinya

"Di halal in habis lebaran ini sepertinya" buk bos menyela pembicaraan kami

" Belum Mi.. masih saling mengenali. kan baru dekat belum dua bulan " elak ku

" kan sudah kenal dari kecil Din?" tanya Nova

" Iya.. senior di kampung. tapi kan ngak terlalu dekat. lagian baru pdkt:" balas ku

"Jangan lama-lama pacaran nya Din. pertama dekat dengan dosa kedua kalau lama-lama ntar di incar orang si Rizalnya." petuah Bu bos

.

.

.

ijin.. ini otor baru belajar nulis ya.. jangan di buli.. menerima kritik dan saran yang membangun .. iya

kak sandra

Aku menuju parkiran bank tempat bang rizal bekerja dengan membawa dua kantong baju jualanku.

ciiiiit....

bunyi rem sepada motor membuat ku mundur selangkah.. kaget oii

" liat- liat kalau nyebrang mbak!" seru pengendara motor itu

" Maaf bang.. " seruku pelan sambil menatap pengendara yg hanys terlihat matanya saja, karena memakai helm fullface yg kacanya terangkat

"maaf bang.. " seruku sekali lagi

pemotor itu berlalu setelah kembali menutup kaca helm nya lagi.

sampai di depan bank aku langsung menuju atm untuk mengambil uang yang talah ditransfer pembeli online ku.

bang Rizal juga sudah nampak menungguku, karena ia juga sudah selesai bekerja.

Ia selesai bekerja jam lima sore dan toko tempat ku tutup juga jam lima.

setelah selesai ke atm kami langsung pulang kerumah yang jarak nya sekitar dua pulih menit naik motor. tidak lupa menjemput resi pengirima di conter pengiriman barang yang berada di persimpangan masuk menuju rumah ku.

" assalamualaikum Restu.. sudah dikirimkan paket ku yg tadi pagi?" tanyaku kepada restu yang jaga conter pengiriman

" Sudah berangkat tadi pagi Din.. di jemput kurir dari kantor pusat kota trip pagi" jelasnya " ini resi mu" katanya lagi

" makasih ya Res!" Seruku ketika restu memberikan resi ku.

" Uang nya pas kan yang tadi pagi ?"

"Pas Dini.."

"ok Res.. besok insyaallah ada dua delapan paket, aku titip lagi besok ya,!"

"Sippp... "

Akupun naik lagi ke motor Bang rizal, hanya lima menit sampai rumahku.

"Makasih bang" menerima kantong dagangan onlineku dan memberikan helm pada bang Rizal. " Mampir dulu bang"

" Ngak usah Din.. mau cepat sampai rumah, biar bisa istirahat menjelang berbuka , salam sama Ayah dan ibuk ya.. !" katanya sambil menstar motornya.

"Iya bang.. hati-hati ya" jawab ku

"Asssalamualaiku.."

"Waalaikumusalam..."

Setelah bang Rizal pergi aku langsung menuju pintu rumahku. pintu tidak tertutup sepertinya ada tamu di rumah.

"Assalamualaikum..."

"Waalaikumussalam..." jawab bapak dan ibuku dari dalam. ternyata ada kakak petempuan bapak sedang bertamu. Yang biasa kupangil Mak Sam.

" Baru pulang kerja kamu Dini?" tanya Mak Sam padaku

" Iya Mak. " jawabku sambil menyalami dan mencium tangan beliau.

"Kerja dimana kamu?"

" Dipasar Mak, toko grosir pakaian muslim" Jawabku sambil menyebutkan toko tempatku bekerja.

"Sudah berapa lama?"

"hampir delapan bulan Mak"

" kenapa kamu sampai berhenti jadi guru paud dulu?" tanya nya lagi.

" Di geser yang sudah sarjana Mak, kan aku cuma lulusan SMK" jawabku kesal. karena yang mengeserku jadi honorer paud adalah kak Sandra, anaknya Mak Sam ini. sepupuku..

flasback on

Satu tahun yang lalu aku Baru beberapa bulan lulus SMK aku tidak melanjutkan kuliah karena bapak ngak sangup untuk biaya kuliah, karena kedua adikku juga masih sekolah.

Adek pertamaku perempuan duduk di bangku SMA kelas satu dan adik keduaku lali-laki kelas dua SMP. Makanya aku cari kerja saja rencananya.

kebetulan ibu dari salah satu temanku mengajar di Tk di tempat tinggal ku. beliau menawarkan ku untuk bergabung mengajar paud. sedangkan anaknya tidak bisa ikut karena bekerja di kantor kontraktor yang juga saudara jauh ibuknya.

Aku menerimanya setelah bayak pertimbangan karena cuma tamatan SMK yang tidak tau tentang guru, apalagi menghadapi anak bocah. aku tamat SMK jurusan perkantoran , mana tau urusan mrngajar. Pikirku.

Aku menerima masukan dari ibu teman ku itu ,ibu Tuty namanya. beliau menjelaskan apa saja yang biasa di kerjakan guru paud. tidak harus tamatan guru untuk mengajar di paud , istilahnya kita akan menjaga bocah-bocah belajar mandiri, belajar bacaan do'a,menyanyi dan lainnya yang biasa para bocah kerjakan. guru paud ini hanya kader yang di tetapkan di kelurahan, bukan guru seperti di TK.

Juga mengajarkan Anak-anak berteman, berbagi, juga tidak boleh cengeng. Apabila ada anak yang rewel kita harus bisa membujuk nya agar tidak menangis jika di tingal ibunya pulang kerumah. aku juga berfikir bolehlah sekalian belajar menghadapi bocah sebelum punya anak nanti... ups kejauhan ya aku mikirnya, padahal baru lulus SMK.

Tiga bulan bekerja menjadi guru paud sangat menyenangkan juga rupanya . aku jadi lebih sabar, karena menghadapi bebagai tingkah polah para bocah. ada yang anteng ada juga yang rewel , sehingga aku banyak belajar ilmu sabar. biasanya agak tegas dan buru-buru dalam bekerja .

Tapi disinilah awal aku keluar jadi guru paud. Kak sandra yang baru lulus kuliah mengatakan kalau aku tidak cocok untuk jadi guru, mau jadi apa penerus bangsa kalau pendidikan awal di ajar seorang yang hanya lulusan SMK. bukan bidang nya , kata kak Sandra. Tidak Cocok, lapornya kepada ibu Tuty.

Kak Sandra lulus itu lulusan sekolah seni, jurusan tari. Karena kak sandra suka menari ,makanya dia kuliah di ISI.

"bu tuty.. apa ngak salah ya kalau si Dini ngajar paud" kata kak Sandra yang datang ke paud bicara pada bu tuty pagi itu. aku ingat hari itu hari Rabu, paud belajar hanya empat bari, senin sampai kamis.

Bu Tuty melihat kaarah ku ,juga kedua teman guru paud yang lain.

" Memangnya kenapa ya Nak Sandra?" Tanya bu tuty lembut.

"kan si Dini baru lulus SMK, mana ngerti cara menghadapi anak-anak. yang ada anak jadi takut, kan Dini nya juga masih anak-anak, nanti malah di cubit lagi tu anak" orasinya pada bu tuty.

Bu tuty diam sesaat memandang Sandra

"disini bukan hanya Dini yang ngajar, ada yang lain, kami tahu itu ,kami butuh dini karena dia pekerja keras mau belajar. Disini Dini hanya menjaga dan mengawasi anak-anak, lagian Dini juga bisa diandalkan kok untuk mengajar dasar buat anak-anak. belajar menyanyi, membaca do'a, dan lainnya. jadi tidak harus yang pendidikan guru yang jadi pengajar paud. lagian disini tidak srmua guru, tapi hanya kader. " jelas Bu Tuty panjang lebar.

" tetap saja tidak pas buk.. " protes Kak Sandra.

" trus yang pas itu siapa ya?" tanya bu tuty sambil memandang kak sandra.

"kalau bu tuty ngak keberatan aku sangup, karena aku bisa mengembangkan ilmuku di sini" jawabnya pede.

bu tuty memandang ku, aku hanya diam.

" apa kamu ngak merasa rugi kalau kamu hanya menjadi guru paud disini, bukan guru lho,hanya kader" jelas bu tuty.

" Kalau ibu membutuhkanku aku ngak merasa rugi kok. kan berbagi itu itu dimana saja bu" jawabnya

jeda sejenak karena sepertinya bi tuty berfikir sambil menganguk-anguk kan kepala.

"akan kami fikirkan dulu ya Nak Sandra" akhirnya bu tuty menjawab.

"Besok aku siap kok bu kalau ibu mau" tawar kak sandra.

" Nanti di kabari ya.. tunggu saja" jawab bu tuty akhirnya.

" ditunggu ya bu.. ini nomor wa ku kalau ibu mau mengabarkan ku" dengan pdnya dia menuliskan nomor wanya di kertas di atas meja bu tuty..

" inshaallah..." jawab bu tuty sambil tersenyum.

" kamu segera saja mengundurkan diri hari ini Din!! biar besok aku langsung kesini ngajar!!" jelas Kak sandra sambil berdiri dan keluar dari ruangan.

Bu tuty tersenyum miring sambil geleng-geleng kepala melihat tingkah kak sandra.

aku hanya diam tidak menjawab..

...

Bubar kelas paudku jam setengah sebelas aku beres- beres kelas yang berantakan. Para murid memang sudah meletak kan alat permainan di lemari yang telah di sediakan, karena mereka di ajar mandiri dan rapi.

meskipun sudah di susun para murid tetap saja belum rapi,makanya harus dirapikan lagi agar besok masuk kelas tetap semangat.

" bu. kakak-kakak.. aku duluan ya.. assalamualaikum.. " saat akan keluar kelas..

"ya Dini.. hati-hati ya.!" jawab guru paud senior ku .

" kamu jangan dengarkan omongan sandra tadi ya Din!" balas bu tuty.

aku hanya senyum membalas perkataan bu tuty..

Aku menyusuri jalan kerumah. karena paud itu dekat dengan rumahku, hanya berjalan kaki sekitar lima menit.

sepanjang jalan pulang aku beberapa kali berhenti karena di sapa dan di salami murid paudku, karena memang salah satu pelajaran dasar di paud adalah mengucapkan salam setiap berjumpa degan orang yang lebih tua.

Anak- anak paud kalau menyapa para guru sangat bersemangat dan ceria,

"assalamualaikum bu Dini.....!!" teriak Salsabila ,biasa dipangil Chaca dengan suara nyaring dan senyum manis sambil menyalamiku. Ia sedang berdiri di depan rumahnya

"Waalaikumusalam Chaca.." balasku sambil menoel pipi chabinya. "pintar ya sudah tukar pakaian sekolahnya" Baju seragam paud itu adalah pakaian olah raga, lengkap dengan jelbab.

Dan warnanya pun imut, khas bocah. Yaitu pink bis ungu..

" mari buk.. Chaca...!" balasku untuk segera pulang,setelah berbasa basi sesaat. Ibunya Chaca hanya mengangukkan kepala sambil senyum.

Saat masuk kehalaman rumah kulihat kak Sandra sudah duduk diteras rumahku sambil memandang sinis padaku...

.

.

Dukung otor ya teman... karena masih tahap belajar..

masih flashback

"Kak Sandra" gumamku sambil menuju teras rumahku ,yang kulihat kak sandra hanya duduk sambil memandang sinis kearahku.

" assalamualaikum..!"

"Waalaikumussalam!" jawab kak sandra jutek. aku berdiri di depan kak sandra.

"Apakabar kak sandra" sapaku

" kamu sudah mengundurkan diri kan hari ini, karena besok aku akan langsung masuk ngajar di paud" cerocos kak sandra tanpa menjawab sapaanku.

Aku hanya diam tidak menangapi kak sandra.

" pokoknya kamu harus berhenti ngajar Din, harus!" tegas kak sandra

"Ada apa Sandra?!" kata ayah yang baru datang dari kebun dengan mendorong motor bututnya.

"Ini si Dini paman, aku ingin dia berhenti ngajar di paud karena dia ngak cocok jadi guru. kan dia cuma lulusan SMK, tidak pas ilmunya. Aku yang cocok akan mengantikan dia kata bu tuty" telak kak sandra tanpa basa basi.

Ayah melihat kearah ku, aku hanya diam

"Kamu sudah dikasih tau sama tuty Din?!" tanya ayah setelah diam beberapa saat.

aku mengeleng.

"Ya udah.. besok kamu tanya lah dulu sama tuty biar jelas. kalau memang tuty nyuruh kamu berhenti ngak apa-apa, mungkin ada yang lebih membutuhkan kamu di tempat yang lain" jelas ayah bijak.

"Ya ayah.. besok tanya sama bu tuty" jawabku

"pokoknya kamu itu yang minta berhenti , bukan nanya!!" kata kak sandra.

Aku dan ayah hanya diam. ayah sudah tahu kebiasaan kak sandra yang selalu merasa lebih dari ku. Karena setiap kumpul keluarga kak sandra selalu membahas dia yang harus di utamakan , dan tidak boleh aku yang didulukan. atau sepupu-sepupu yang lain.

kak sandra beda tiga tahun umurnya denganku. pernah dulu saat aku masih kelas dua SMK akan magang di kantor tempat om umar adik bungsu ayah. beliau bekerja di Perusahaan listrik negara, dengan rekomendasi beliau aku magang disana dan juga aku jurusan perkantoran di SMK.

Tapi kak sandra tidak terima, dia juga ingin magang di sana tapi tidak diterima karena tidak ada bidang yang sesuai dengan jurusan kuliah kak sandra. seni.

Dia minta pada om umar agar bisa magang di kantor ini, om umar kasih tahu agar magang di sekolah saja atau di dinas pariwisata ,tapi kak sandra tidak mau. masih ingin di kantor tempatku magang.

tapi om umar tidak menangapinya karena memang tidak bisa bantu.

Sampai kedua orang tua kak sandra turun tangan membujuk om umar agar bisa kak sandra juga magang di sana.tapi om umar memang tidak bisa membantu.

kak sandra adalah anak tunggal, jadi setiap keinginanya harus dituruti, ini karena kedua orang tuanya sangat memanjakanya sehingga menjadi pribadi yang hanya ingin menang sendiri.

Bahkan dari kecil kak sandra tidak mau disamakan dengan sepupu yang lain. Setiap lebaran kalau nenek atau om dan tante memberikan thr kak sandra tidak mau sama jatahnya dengan yang lain. kalau sampai sama dia akan menangis sejadi-jadinya sampai orang tuanya turun tangan dengan menambah nominal uang atau amplop.

Dia selalu membanggakan kalau amplopnya lebih banyak dari kami para sepupunya. Nenek ,om dan tante tidak pernah membedakan cucu dan keponakan mereka.

"Ingat ya Din.. berhenti ngajar!" kata kak sandra sambil bangkit dari duduknya.

" paman.. aku pulang dulu.. Assalamuslaikum..!" sambil berlalu dari hadapan kami.

" Waalaikumussalam.. " jawab ku dan ayah.

lalu ayah melihat kearahku

"Mau cerita ke ayah?"

aku mengangukan kepala " masuk dulu yah, biar dini ambil minum dulu, ayah pasti haus" jawabku sambil berjalan kedalam rumah menuju dapur. " Air putih saja Din." jawab ayah

" minum dulu yah.." sambil meletakan minum di depan ayah, ada juga goreng pisang yang tadi pagi di masak ibu.Ayah meminumnya.

"Ceritalah din" kata ayah setelah minum.

akupun menceritakan yang terjadi tadi di paud. Dan juga bu tuty belum membicarakan perihal menerima kak sandra mengajar atau menyuruhku mundur.

"oo begitu... besok bicara baik- baik saja sama tuty, mana yang terbaik, jangan sampai ada konflik sama sandra" usul ayah bijak.

Aku hanya diam sambil mengangukkan kepala, karena ada kata-kata untuk jawaban .

lalu ayah berdiri " Ayah mau mandi dulu, mau siap-siap zuhur ke mesjid"

Ayah ku petani biasa, ayah mengarap kebun dan ada juga beberapa petak sawah. Kebun ini adalah warisan untuk ibu dari nenek pihak ibu. ada juga satu petak kecil sawah milik ibu yang tempatnya dibawah kebun, jadi kebun dan sawah ini bersebelahan.

ayah juga ada kongsi mengerjakan sawah tetangga dua petak kecil.

malam hari ayah mendapat telfon dari mak sam, mak sam bilang kalau kak sandra akan mengajar di paud besok. katanya sudah di setujui bu tuty.

" Apa aku mundur saja ngajar di paud yah?" tanyaku minta pendapat ayah

Ayah menarik nafasnya pelan, lalu berkata " Senyaman mu saja Din.. bicara dulu sama tuty mana yang terbaik. kalau memang kamu tidak nyaman dengan sandra boleh kamu mundur, pasti ada tempat nyaman bagimu untuk bekerja. ayah do'a kan. Ayah tau kamu dan sandra tidak bisa akur dan tau kalian itu bagaimana". jelas ayah. Ayah tahu tabiat kak sandra, setiap keinginannya harus dia dapatkan. harus..

Besoknya aku datang ke paud seperti biasa, tapi bukan untuk mengajar.

"Kok masih datang Din!? kan sudah dibilang kemaren. ngak ngerti ya !?" hadang kak sandra saat aku mau masuk keruang bu tuty. " Ngak punya muka kamu!!" telaknya

Aku menangapinya sambil senyum saja.

"kamu itu...."

" Aku mau izin mundur ngajar sama bu tuty kak!" potongku

"Ooo sadar juga kamu kalau kamu ngak mampu" sinis kak sandra

aku tidak menanggapinya sambil berjalan ke meja bu tuty.

Aku mohon izin untuk mundur dari paud, awalnya bu tuty keberatan, dengan alasan yang masuk akal akhirya bu tuty mengizinkan ku mundur dengan berat hati.

aku keluar dari paud dengan santai tanpa beban,padahal hati sedih juga karena aku juga mulai nyaman dengan pekerjaan yang sudah tiga bulan aku tekuni.

sorenya aku ke tempat fotocopi yang ada dekat kampus buat memfotocopy ijazahku. aku ingin melamar pekerjaan.

"mau melamar pekerjaan Din ?" tanya sri tetanggaku yang kerja di tempat fotocopy ini

" Rencana Sri"

" Trus ngajar di paud? bagaimana?"

"udah mundur"

"kapan??"

" Tadi"

Sri diam sambil memfotocopy berkasku

" disini nambah karyawan nga sri" tanyaku

" aku tanya dulu sama yang punya, nanti di kabari kalau ada" jawabnya.

Tampa kami sadari ada ibu-ibu mendegar pembicaraan kami, lalu mendekat.

" Kamu mau cari kerja apa nak?" tanya beliau.

" Apa pun buk.. di toko pun mau." jawabku

" kamu lulusan mana"

"SMK buk"

" kenapa tidak masuk an ke kantor- kantor?" Tanya ibu itu

" baru mau coba buk, ini lagi mau fotocopy berkas" jawabku sambil senyum

" kalau aku tawarin kamu kerja di toko ku mau ngak!!" katanya tanpa basa basi.

" Kalau ibu izinkan aku kerja di tempat ibu mau buk, " jawabku semangat

" boleh , sekarang kamu ikut ibu saja. biar tahu tempatnya. dan kalau kamu setuju bekerja di toko ibu kamu besok bisa langsung kerja" jelasnya

"Alhamdulillah.. makasih bu" jawabku.

"Sri aku jaln dulu ya.. do'a kan aku !!" kataku pada sri setelah mengambil berkas yang di fotocopy dan membayarnya sambil tersenyum.

sejak hari itulah aku bekerja di toko grosir punya ibu itu. Grosir pakaian muslim. dan ibu itu di pangil mami oleh semua karyawannya.

awal aku jualan online pun dimulai karena aku sering memfoto pakaian yang di pajang di manekin toko tempatku bekerja, lalu kupajang di laman Fbku atau story Fb ,karena aku cuma banyak teman di fb.

tiap yang ku posting pasti ada yang memesannya, walau tidak tiap hari. Aku izin sama mami kalau aku mau ambil pakaian buat di jual online, degan memperlihatkan postingan ku , mami setuju asal kerja inti di toko tetap nomor satu.

Aku setuju, makanya aku mengerjakan jualan online ku di rumah sepulang kerja dari toko. dan kalau mau ambil pasanan yang ada di toko sebalah tempat temanku aku akan me wa nya saja, kalau ada di antara kami yang mau jemput atau antar barang ke toko mami yang lain, temanku tidak keberatan untuk mengambilnya, nyambi aja kata mereka kan ngak makan tempat atau cuma beberapa potong saja.

itulah awal aku jadi penjual online.

flashback off...

....

sekarang sudah hampir delapan bulan aku kerja di toko grosir pakaian muslim.

dan empat bulan lebih jualan online..

Alhamdulillah

.

.

dukung otor yang lagi belajar ya temans....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!