NovelToon NovelToon

Maduku Tuan Putri Dirumahku

bab 1. kabar tak sedap

"mbak,mas Danny menikah lagi." suara Winda adiku terdengar sangat pelan seakan dia takut memberi kabar ini padaku.

aku terdiam kenapa suamiku tega mengkhianati ku yang selama ini bekerja keras diluar negri meninggalkanya dan anak demi memperbaiki ekonomi keluarga,inikah balasan darinya ."

"mbak..kamu baik baik aja kan." kembali Winda kudengar suara Winda cemas karena aku belum berbicara saat dia menelfonku.

"mbak gak papa win,cuma syok aja denger kabar ini.*" aku menghembuskan nafas berat tak menyangka dengan kabar yang kudengar barusan.

"mbak. gak usah khawatir tentang amori karena ibu sudah mengambil amori dari mas Danny untuk tinggal dirumah."

"lagian siapa yang tega kalau amori harus tinggal sama ibu tiri." nada bicara Winda terdengar sangat kesal ,wajarlah dia marah dan kecewa karena tau aku kerja keluar negri demi kelangsungan hidup dan masa depan amori anaku.

"mas Danny menikah dengan siapa win,aku penasaran siapa istri baru mas Danny.

"sama gadis kampung sebelah mbak dan itupun karena digrebek warga mbak saat mereka ketauan berduaan dirumah orang tua perempuan itu sampai tengah malam." pokoknya malu deh mbak kalau mbak Friska tau ceritanya."

kembali aku menghela nafas berat alangkah tidak bermoralnya kamu mas,sedangkan kamu punya anak perempuan,amori pasti malu punya bapak sepertimu .

*"Winda gimana dengan mas Danny dan keluarganya apakah mereka datang kerumah untuk minta maaf sama ibu atas kejadian itu." tanyaku ke Winda.

"boro boro datang mbak malah mereka bilang wajarlah Danny seperti itu karena istrinya ninggalin dia dan anaknya." keterlaluan sekali Kam mbak mereka .

"ya udah gak papa win mbak habisin kontrak kerja mbak disini tinggal beberapa bulan lagi mbak akan pulang,kasian amori kalau mbak tinggalin lama lama,apalagi bapaknya berbuat seperti itu." aku mencoba bersabar tidak emosi karena bagiku tidak ada gunanya aku marah toh semua sudah terjadi tinggal aku harus mengambil sikap menghadapi mas Danny.

" iya mbak,,jangan lama lama diluar negri kasian amori,"suara Winda terdengar sedih saat menyebut amori.

"iya win ,mbak janji selesai kontrak ini mbak gak nambah lagi,mbak mau pulang ." jawabku meyakinkan Winda.

"ya udah dulu ya win mbak mau masak udah sore bentar lagi bos mbak pulang." aku mengakhiri pembicaraan ku dengan winda.air mata yang sedari tadi kutahan akhirnya tumpah ruah membasahi pipiku.

betapa aku tak menyangka jika mas Danny tega menyakitiku yang sedang berjuang demi keluarga.dan akupun disalahkan keluarganya karena sudah meninggalkan mereka.

apa mereka tidak sadar aku yang selama ini menaggung biaya kehidupan suamiku dan keluarganya,bahkan hasil kerja kerasku sudah berbuah manis dengan membangun rumah yang lumayan bagus diranah pemberian orang tua mas Danny,kenapa mereka justru menyalahkan ku sudah jelas mas Danny yang salah dengan selingkuh dibelakangku. tega sekali mereka...

••••••••••••

POV . Friska

pukul 19.00 malam waktu Taiwan majikanmu pulang dan seperti biasa meraka langsung duduk dimeja makan setelah melihat papanya terlebih dahulu dikamar.

ya aku kerja ditaiwan sudah 2 tahun 7 bulan, 5 bulan lagi kontraku habis dan aku sudah berencana untuk tidak menambah kontrak. aku akan pulang kekampungku dan merawat ibu yang sudah tua serta membesarkan anaku amori.

tentang hubunganku dengan mas Danny mau seperti apa kelanjutanya aku juga belum bisa memutuskan saat ini.tunggu saja setelah aku kembali keindonesia.

Ika..kolai...Akong ( sebutan kakek dalam bahasa Mandarin) memanggilku.

aku bergegas kekamar Akong dan mengahampirinya.

aku sampai lupa sudah waktunya Akong makan malam,,kupindahkan Akong dari ranjang kekursi roda dan mendorongnya ke ruang makan.

disana anak dan menantunya sudah menunggu untuk makan malam bersama.

aku menyuapi Akong makan karena dia tidak bisa makan sendiri karena penyakit stroke yang dideritanya.setelah Akong makan barulah aku makan,setelah itu membereskan meja makan dan mencuci piring kotor.

sebelum tidur seperti biasa aku menemani Akong nonton televisi sampai pukul 21.00 baru membawa Akong kekamarnya untuk istirahat.

begitulah rutinitas ku setiap hari selama kerja disini. setiap dua Minggu sekali aku membawa Akong kerumah sakit untuk ceck up dan dilanjut dengan terapi .

Alhamdulillah berkat uangku selalu kutabung aku sudah bisa membangun rumah dikampung,,membelikan motor untuk keluargaku dan merehab rumah keluargaku yang ditempati ibu dan adiku Winda. aku memang jarang keluar rumah sendiri atau berlibur bersama teman teman karena aku sadar akan tujuanku bekerja ditaiwan untuk masa depan keluarga kecilku . aku menyapa teman teman lewat media sosial bagiku sudah cukup menghibur karena gak mau juga aku dibilang sombong gak mau bergaul dengan mereka,,dibanding teman temanku yang berangkat bareng waktu itu cuma aku yang gak pernah libur,,bajuku pun biasa biasa saja,aku jarang beli baju baru atau handpone baru seperti teman lain,bagiku sayang uangnya mending ditabung dan dibelikan sesuatu dikampung,alhamdulilah suamiku sudah punya bengkel dan steam motor disamping rumahnya jadi aku tak perlu lagi mengirimkan uang setiap bulanya,karena dari hasil bengkel dan steam motor bisa untuk makan sehari hari dan Biaya kebutuhan lainya.

ibuku sudah aku modali untuk buka warung kelontong kecil kecilan didepan rumah,,adiku Winda kuliah semester satu di perguruan negri ambil jurusan bisnis menejement. aku yang membantu biaya kuliah adiku satu satunya .

anaku amori saat ini sudah berusia empat setengah tahun sebentar lagi masuk TK .

sungguh tak kusangka kebahagiaan yang kurasakan selama ini hancur berantakan saat aku mendengar kabar suamiku menikah lagi .rasanya sia sia pengorbananku selama ini,tapi aku mensugesti diriku sendiri untuk tetap kuat menghadapi cobaan hidup yang Allah berikan padaku.

Tring...Tring.

ada pesan watshap masuk di ponselku,aku ambil ponsel disaku celanaku dan melihat siapa yang mengirim pesan..mas Danny

{ Friska kamu mungkin sudah dengan kabar tentang aku dari keluargamu,,maafkan aku ya fris aku

hilaf }

gak kubalas pesan Darinya kuletakan ponsel kesaku celana,sakit sekali rasanya.

drttt...drrrrttttt...ponselku berdering, mas Danny meghubungiku.apa yang akan dia bicarakan,penasaran aku angkat telfon ya.

"hallo...

\*"fris..kamu belum tidur."suara mas Danny terdengar datar.

" belum,ada apa,jawabku cuek.

"maafin aku ya fris,gak ada niatan untuk menikah lagi,tadinya aku hanya iseng saja mengenal perempuan tapi dia menjebaku fris,,dengan mendatangkan warga menggrebek kami,padahal aku tidak melakukan apa apa sama Siska,tapi warga tidak percaya dan memaksaku untuk menikahi Siska malam itu juga,aku minta maaf fris,,,ujarnya."

"mana mungkin laki laki dan perempuan dewasa berduaan sampai tengah malam tidak ngapa ngapain mas,,sahutku dingin.

"demi tuhan' fris aku tidak melakukan hal yang mereka tuduhkan kepadaku tapi mau gimana lagi fris mereka tidak percaya dan tetap memaksa."

"sudahlah mas ,gak usah memberikan alasan apapun,intinya kamu sudah berhianat dengan selingkuh dibelakangku ." aku luapkan emosi yang kutahan dari tadi.

"aku minta maaf fris,,aku hilaf tolong ngertiin aku dan bilang sama ibu jangan jauhkan aku dengan amori,,ijinkan aku tetap bisa bertemu dengannya." mohon mas Danny padaku.

"kamu urus saja istri barumu mas,biarkan amori sama ibu dan Winda,tunggubaku pulang baru aku putuskan ." aku bicara. asih tetap dingin dengan suamiku,tak rela rasannya jika amori bersama ayahnya untuk saat ini.

"baiklah fris,aku tunggu kepulangan mu.,kabari ya jika kamu mau pulang."

"udah dulu aku mau istirahat." kututup telefon dan meletakanya di nakas samping tempat tidurku.

hari hari kulalui tanpa semangat seperti dulu awal aku bekerja disini,,,satu ruang hatiku terasa hampa dan menyimpan goresan luka yang teramat dalam.

aku masih belum bisa mengambil keputusan apa yang akan aku lakukan setelah aku pulang nanti.

tetap melanjutkan pernikahanku dengan mas Danny atau berpisah dengannya.

jujur aku masih mencintai suamiku dan aku kasihan jika anaku harus merasakan kepahitan hidup tanpa orang tua yang lengkap .

"ya Allah berilah aku kekuatan untuk menjalani ini semua ,,perjuanganku di negri orang dengan meninggalkan anak dan suami harus dibayar mahal dengan sebuah penghianatan...

jika aku salah telah mengabaikan kewajiban ku sebagai seorang istri dan seorang ibu,,ampuni aku ya Allah..aku hanya manusia biasa yang punya cita cita untuk hidup bahagia membesarkan anak ku tanpa kekurangan.bukan aku tidak bersyukur dengan apa yang aku dapat selama ini dari suamiku,,tapi hidup tidak hanya butuh makan saja tapi aku juga harus memikirkan pendidikan anaku dan masa depan anaku . salahkah jika aku pergi jauh dari keluarga untuk sebuah harapan agar kami bisa hidup layak seperti orang lain.

mataku tak bisa terpejam kenangan masa masa indah dulu bersama mas Danny dan maori menari nari di pelupuk mata,,saat mas Danny masih bekerja aku dan maori hidup layak berkecukupan meskipun tidak mewah tapi sangat bahagia.

gaji mas Danny saat bekerja di showroom mobil cukup untuk kami hidup.meskipun kami masih mengontrak tapi kebutuhan hidup kami selalu terpenuhi.mas Danny bisa mengontrak satu rumah di pusat kota jauh dari kampung kami dilahirkan .karena rumah yang kami tempati dekat dengan tempat kerja mas Danny .dia juga bisa beli mobil walaupun second tapi bagiku sudah sangat membanggakan,,tiap akhir pekan mas Danny selalu mengajakku dan amori jalan jalan meskipun hanya sekedar makan di alun alun kota, mainan amori pun banyak dan harganya lumayan mahal. setahun lebih kami merasakan hidup begitu bahagia sampai musibah itu datang.mas Danny dipecat gegara ada konsumen yang mau beli mobil minta tes Drive tanpa didampingi,dan konsumen tersebut membawa lari mobil yang belum dibayar ,,karena kesalahan mas Danny tidak mendampingi saat konsumen mengetes mobil maka mas Danny dipecat dan harus mengganti kerugian 80 persen dari harga mobil.

terpaksa mobil,perabotan rumah dan perhiasan yang aku punya dijual untuk membayar denda kelalaian mas Danny.

kami pun pulang kekampung kerumah orang tuaku hanya membawa koper berisi pakaian, selama empat bulan kami numpang dirumah ibuku tanpa memberi uang ke ibu.berkali kali mas Danny mencoba melamar kerja tapi belum ada yang mau menerima.

sampai akhirnya aku memutuskan untuk menjadi TKW ditaiwan.

awalnya mas Danny dan ibu melarangku karena kasian sama amori masih terlalu kecil jika ditinggal jauh dan dalam waktu yang sangat lama.

tapi aku terus meyakinkan ibu dan mas Danny karena hidup Harus diperjuangkan dan aku pergi demi masa depan amori.

akhirnya aku .endapatkan restu dari ibu dan mas Danny.

hatiku begitu sedih dan terus menerus menangis saat pertama kali kakiku menginjak negara Taiwan.

tiap malam selalu memikirkan amori yang masih balita harus jauh dariku.

beruntung aku mendapatkan majikan yang sangat baik. setiap hari aku diijinkan menghubungi keluargaku diindonesia dengan ponsel pemberian dari majikan karena saat aku berangkat ponsel ku titipkan ke Winda untuk kami komunikasi.

Kini kontrak kerjaku disini sudah hampir habis,,,aku sudah menyampaikan ke majikan dan Akong bahwa aku akan pulang setelah masa kintraku selesai.

majikan sangat keberatan aku pulang karena Akong sudah begitu dekat denganku dan tak mau kutinggalakan,. ada rasa sedih menyelimuti hatiku,keluarga ini sudah seperti keluargaku sendiri mereka semua baik padaku,tapi aku juga harus memikirkan anaku amori kasian dia sudah lama aku tinggalkan,apalagi sekarang ayah yang biasa menemaninya sudah punya kesibukan baru dengan istri mudanya.

••••••••••••••••

bersambung ..

bab 2. suami tidak tahu diri

POV. Winda ( suami kakaku tidak tahu diri)

•••••••••••••••

akhirnya aku memberanikan diri menghubungi mbak Friska untuk mengabarkan bahwa mas Danny sudah menikah lagi.

sebenarnya ibu sudah melarangku untuk tidak mengabari mbak Friska,karena takut mbak Friska syok dan melakukan hal hal yang tidak diinginkan. tapi aku tidak menuruti saran ibu,menurutku mbak Friska harus tau kelakuan suaminya dan aku yakin mbak Friska pasti kuat menerima kabar menyakitkan ini .

malam itu aku sedang mengerjakan tugas kuliahku dikamar, ibu ada diruang tengah nonton sinetron kesayangannya.

win...Winda...

ibu memanggilku,dan aku segera bangkit dari kursi belajar dan menghampiri ibu.

diruang tamu sudah ada mas Danny bersama keponakanku amori.

"ada apa Bu,"

" ini Danny mau nitip amori malam ini,katanya ada urusan penting yang harus diselesaikan.jawab ibu sambil memangku amori.

"iya,win aku titip amori malam ini biar tidur disini ya," ujar mas Danny sambil menyerahkan tas berisi pakaian dan susu amori.

"iya mas,gak papa lagian kalau ada amori rumah jadi gak sepi,ya gak sayang,,kucubit pelan pipi amori yang gemoy amori tertawa senang.

"nenek,,,Tante oli bobo sini ya." celoteh amori bikin gemes aku dan ibu .

."iya sayang amori bobo sini sama nenek sama Tante,,ayah biar pergi dulu ya ."

"he em ." amori mengangguk senang.

"ya sudah Bu,Winda saya tinggal dulu ya, assalamualaikum."

"iya mas, walaikumsalam." jawabku dan ibu.

aku dan ibu membawa amori keruang tengah,,kugelar karpet bulu dan bantal bulu buat amori tiduran sambil nonton televisi.

gak lama amori menguap matanya tertuju padaku yang duduk disampingnya .

"Tante uwin,, oli mau minum cucu." sambil menguap amori menarik ujung baju tidurku.

"iya sayang,Tante buatin susu buat amori ya." gegas aku berdiri dan menuju dapur mengambil botol susu amori dan membuatkan susu untuknya.

kulihat ibu keluar dari kamar mandi.

"Bu kalau ibu dah ngantuk tidur duluan aja Bu,biar amori tidur di kamarku, besok pagi ibu harus kepasar belanja kan,"

"iya win,ibu dah ngantuk kamu temenin maori tidur ya." ibu langsung masuk kekamar dan keluar lagi mengambil selimut untuk amori.

"nenek bobo dulu ya sayang,,nanti amori bobo sama Tante ya."

"iya nek,jawab amori sambil menguap lagi.

"ini susunya sayang,kita pindah kekamar yuk bobonya,Tante matiin televisinya dulu ya."

amori langsg mengambil botol susu ditanganku dan meminumnya,,aku keruamg tamu mengunci pintu dan menutup gorden jendela.

amori sudah terlelap susu dibotolnya tinggal tersisa sedikit,,aku mengangkatnya dan membawa masuk kekamarku,,kami pun tertidur.

drrrt.....drrrrtr...

aku mengucek mataku,,dan melihat jam kecil di atas meja belejarku .jam satu dini hari siapa yang menelepon ini.

kulihat layar ponselku ada nama tari kawan SMA ku dulu.

"hallo ,,tari ada apa malam malam gini telpon."

"waduh maaf ya win ganggu kamu,tapi ini penting kamu harus tau." tari seperti mgis ngosan saat berbicara denganku.

"iya gak papa,,ada apa."

"mas Danny win,suami mbak Friska di grebek sama Siska ."

"hah,,,digrebek sama Siska dimana dan mereka ngapain."

"dirumah Siska lah win saat orang tua Siska gak dirumah mereka berduaan sampai jam dua belas malam,,warga curiga dan menggrebek mereka." ini aku baru pulang dari rumah Siska,rame banget orang disana win,,katanya orang tua Siska lagi dijalan mau pulang ,,pak RT bilang mereka harus menikah malam ini karena sudah melanggar peraturan dikampung ." tari sudah gak ngos ngosan seperti tadi.

"astagfirullah.." kok bisa ya tar mas Danny begitu,,tadi jam delapan dia kerumah nitipin amori,katanya ada urusan penting gak taunya kerumah perempuan selingkuhannya ." gak punya otak mas Danny ." sahutku penuh emosi.

"ya udah ya win,aku cuma mau kasih tau itu ke kamu,,maaf ya dah ganggu Kamu tidur."

"aku juga makasih atas infonya tar." akupun mengakhiri telepon dengan tari.

aku menatap amori yang sedang terlelap,kasian sekali ponakanku ibunya sedang bekerja diluar negri sudah hampir tiga tahun,,,sekarang ayah yang diandalkan justru berbuat amoral,sungguh sangat memalukan.

dan aku sangat kasian sekali dengan mbak Friska,,dia perempuan yang baik,istri dan ibu yang baik dan bertanggung jawab tapi kenapa harus disakiti seperti ini,,bathinku menjerit sakit sekali .

habis sholat subuh seperti biasa aku kedapur membuat teh panas dan sarapan buat ibu ,,sebentar lagi ibu pergi kepasar berbelanja kebutuhan warung kelontong kami.

setelah sarapan ibu pun bersiap berangkat kepasar,,aku belum kasih tau ibu berita tentang mas Danny semalam,,biarlah nanti saja nunggu waktu yang pas buat memberitahu ke ibu.

"Winda,ambilin tas ibu dikamar ya sama kunci motor." ibu memanggilku sambil menyusun keranjang di sebelah sisi kanan dan kiri jok motor bagian belakang.

"iya Bu,aku kekamar ibu mengambil tas dan kunci motor,kubawa juga gelas teh ibu ang masih separuh isinya.

*"ini Bu Yas sama kuncinya,ujarku menyodorkan ke ibu,sama ini teh nya dihabisin sekalian Bu mumpung masih hangat.,"imbuhku.

selesai menghabiskan teh yang tersisa ibu pamit kepasar."

"jagain amori ya win nanti belikan bibir ayam di tempat pakde Leman."

"iya Bu,sahutku.

sebelum amori bangun aku mencuci baju dan membersihkan seluruh ruangan,,pukul 6.30 amori bangun aku memandikanya dengan air hangat dan menggendongnya keluar menuju rumah pakde Leman untuk membeli bubur ayam.

saat hampir sampai rumah aku melihat ibu sedang menurunkan belanjaan dari atas motor..

aku mendudukkan amori di kursi teras,,

"amori duduk sini bentar ya Tante bantu nenek bawain belanjaan ke warung."

"iya Tante ." sahut amori nurut.

"sudah win kamu urus amori saja,biar ibu yang masukin belanjaan ke warung."cegah ibu saat melihat aku menghampirinya.

"aku bantu angkat yang berat berat Bu,kasian ibu kalau harus angkat sendiri ."

setelah bantu ibu aku menghampiri amori menyuapi bubur ayam dan memberinya susu hangat dibotol.

siang pukul sepuluh warung ibu sudah terlihat sepi pembeli karena ibu ibu belanja dipagi hari yang selalu rame.

"Amori udah makan." ibu duduk diteras menghampiri amori

"udah nek makan bubul."

"ibu makan dulu Bu aku dah siapin dimeja makan ." sahutku

"nanti dulu win,ibu belum lapar."

aku duduk dikursi dihadapan ibu.

"Bu aku mau nyampein sesuatu semoga ibu gak syok mendengarnya."

"ada apa win,kok ibu malah sudah deg deg kan duluan ." timpal ibu cemas.

"mas Danny semalam digrebek bu,karena ketahuan berduaan sama perempuan sampai larut malam."ucapku hati hati.

"hah,,digrebek dimana win,"

"di desa fajar Bu,dan kata temanku malam itu juga dia dipaksa menikahi perempuan itu."

"astagfirullah,,kenapa Danny tega berbuat seperti itu,tidak kasian sama Friska dan amori."ibu bersandar lemas dikursi.

"iya Bu,aku juga berfikir begitu,pantas dia menitipkan amori disini ngomongnya ada urusan gak taunya selingkuh." dengusku kesal.

"win,,kamu jangan kasih tau mbak kamu dulu ya,ibu khawatir mbak kamu syok dan melakukan hal yang tidak kita inginkan.."

"iya Bu." kasian mbak Friska kerja jauh keluar negri demi masa depan keluarganya tapi mas Danny malah begitu.

hari ini aku gak pergi kuliah karena harus menjaga amori dirumah .

ibu sering kulihat melamun,,kasian pasti ibu memikirkan mbak Friska .

setelah tiga hari dari kejadian mas Danny digrebek warga,baru hari ini dia datang kerumah .

"Bu,win saya minta maaf atas kejadian kemarin."mas Danny bicara menunduk tidak berani menatap aku dan ibu .

"kamu kok tega sih mas,apa gak mikirin perasaan mbak Friska dan amor,,mbak Friska kerja banting tulang demi keluarga kalian tapi kamu malah menghianatinya."

"kamu seharusnya bisa menjaga diri dan kehormatan keluargamu dan,bukan malah menghancurkanya." ibu pun terlihat sangat kesal.

"iya Bu,saya minta maaf saya khilaf.oya amori dimana Bu." tanya mas Danny.

"ada dikamar Winda tidur,,amori biar disini saja dan biar ibu dan Winda yang mengurusnya sampai Friska pulang."

"terus kuliah Winda gimana Bu kalau harus menjaga amori."

"aku bisa ambill kuliah seminggu dua kali mas,,dan ibu tutup warung saat aku kuliah." kamu urus aja istri barumu gak tega jika amori harus tinggal sama istri barumu ."

"bukan begitu win,selama Friska kerja amori sudah terbiasa sama aku,takutnya dia rewel disini."

"gak mas amori anteng disini gak rewel,mungkin hati dia tau lah kalau bapaknya sudah gak seperti dulu lagi."

"Oya apa kamu bawa istri barumu tinggal dirumah yang Friska bangun mas." cecarku.

"i..iya win,,habis ibu juga nyuruh begitu." kembali mas Danny menunduk gak berani menatapku.

"enak sekali kami ya mas ,mbak Friska yang bangun rumah tapi kamu dan istri barumu yang menikmati,,sudah minta ijin belum sama mbak Friska."

"belum win,,nanti aku hubungi Friska untuk minta ijin."

"jadi Friska sudah tau tentang masalah ini dan."

"sudah Bu,aku yang ngasih tau ,maaf ya Bu aku gak ikuti saran ibu,aku kasian sama mbak Friska kalau kita menyembunyikan sesuatu ."

"ya Allah win,ibu gak bisa bayangin gimana hancurnya perasaan mbak kamu disana.

"jelas hancur lah Bu,istri mana yang gak sakit hati jika suaminya jadi penghianat ." kuliririk mas Danny yang semakin menunduk .

mas Danny akhirnya pamit pulang tanpa ketemu amori karena sedang tidur .

ibu meminta mas Danny membawakan baju baju amori dan mainanya dibawa kerumah ibu.

semenjak ada amori aku ambil kuliah Selasa dan Jumat,saat aku kuliah ibu menutup warung karena takut amori kenapa Napa . amori sedang aktif aktifnya.

mbak Friska sering video call menanyakan kabar kami disini.dia senang amori ada sama kami .

setelah kejadian mas Danny digrebek hanya mas Danny yang datang kerumah minta maaf,,ibu dan adik mas Danny serta istri baru nya gak ada yang nongol. malah aku dengar dari mbak wanti tetanggaku dia ketemu ibunya mas Danny dipasar dan bilang mbak Friska yang salah kenapa ninggalin suami dan anak nya, wajarlah jika Danny menikah lagi.

sungguh tidak punya perasaan ibunya mas Danny bicara seperti itu.

Oya aku mau nanya mbak Friska apa mas Danny sudah minta ijin untuk tinggal dirumah yang ditempati mbak Friska.

{ mbak lagi ngapain,,}

send...

{lagi nyantai sama Akong win,kalian semua sehat kan wind} balas mbak Friska

{ mbak aku mau nanya,mas Danny sudah minta ijin belum kalau tinggal dirumah mbak Friska sama istri barunya}

send...

{ sudah win,,aku ijinin saja tapi lihat nanti jika aku sudah pulang,,aku akan bikin aturan buat mereka biar gak semena mena }

{ya udah mbak aku cuma mau nanyain itu sama mbak,,kamu hati hati disana ya mbak semangat kerjanya demi amori }

send

{iya win,kamu juga ya semangat kuliahnya biar jadi orang berguna gak seperti mbak yang hanya tamat SMA ,,,tolong jagain amori ya,,}

••••••••••

"Bu aku ke kampus dulu ya, pamitku ke ibu ."

"hai sayang,Tante kuliah dulu ya,amori dirumah main sama nenek ya."

"iya Tante uwin."nanti kita main barby ya Tan ." suara amori menggemaskan .

"oke sayang,kucium pipinya dan menyalami ibu ."

pulang kuliah aku sengaja mampir kerumah mbak Friska yang sekarang ditempati mas Danny dan istri barunya .

tanpa kasih tau ke ibu dulu takutnya gak diijinin.

motor aku parkir dihalaman dibawah pohon palem dan aku melangkah menuju teras,,,rumah terlihat sepi.

tok...tok...tok...

assalamualaikum

"walaikumsalam salam ,suara perempuan menyahut dari dalam rumah,,gak lama pintu pun terbuka.

"cari siapa mbak."dihadapanku ada perempuan seumuran ku,,wajahnya cantik putih rambutnya sedikit dipirang kelihatan gaul,beda sama mbak Friska dia cantik tapi sederhana. ini pasti Siska istri barunya mas Danny bathinku.

"mas Danny ada mbak."

" kamu siapa ya." perempuan ini belum menyuruhku masuk ,,huh gak menghargai sekali kesal aku dibuatnya.

"saya Winda adik iparnya mas Danny." sahutku.

"ada perlu apa kemari ."sinis sekali mukanya,,bikin emosi .

"kenapa emangnya mbak kalau aku datang kerumah Kakak ku sendiri,,masalah gitu sama kamu."

"nanti aja kalau mas Danny sudah pulang kamu kesini lagi ." Siska masih bicara ketus.

ada suara motor memasuki halaman rumah,,kami berdua serempak menoleh,mas Danny pulang.

"eh win sudah lama disini ."

" barusan mas ,,boleh aku masuk ." ujarku menatap mas Danny.

"silahkan masuk win,mas Danny mendorong pintu dan menggeser tubuh istrinya .

"kamu gimana sih ada tamu bukanya suruh masuk malah dibiarin diluar."

aku mendengar mas Danny menegur istrinya.

"silahkan duduk win,mau minum apa."

"air dingin saja mas." kulirik Siska dia cemberut .

"sis ambilin air dikulkas ya buat Winda."

"kamu aja mas yang ambil,dia kan tamu kamu ." Siska menjawab sambil berlalu masuk ke kamar.

mas Danny tidak menjawab ucapan Siska,dia kedapur dan keluar membawa segelas air dingin dan toples kue kering.

"mas,kenapa kalian menempati kamar Mbak Friska ,,apa itu tidak lancang ,Gimana jika mbak Friska pulang nanti." geram sekali aku melihat Siska masuk kekamar mbak Friska .

"Siska susah dikasih tau win,aku juga sudah melarang dia, dan sudah kusiapkan kamar yang didepan tapi dia gak mau ."

"kamu harus tegas mas sama Siska ,aku gak rela ya kalau kamar mbaku kalian tempati ."

"aku datang kesini sengaja mau lihat kalian disini ,ternyata emang kalian berdua gak tau malu ya,sudah numpang dirumah mbak ku tapi tingkah kalian seolah olah pemiliknya,terutama istrimu itu." gak tahan aku luapkan emosi.

"aku minta maaf win,nanti aku tegur Siska ."

"aku pamit pulang mas,,tolong nasehati istri barumu itu ,,tahu diri sedikit jangan semena mena disini." ini rumah hasil keringat mbak Friska bukan punya nenek moyangnya.

tak kuhiraukan lagi mas Danny aku keluar dan pulang kerumah.

bersambung.

bab.3 aku kembali

POV. Friska ( aku kembali ke keluargaku )

•••••••••••••••••

hari ini hari terakhir aku bekerja dirumah majikanku,kontrak kerja selama tiga tahun sudah aku selesaikan,Alhamdulillah selama bekerja aku tidak pernah mendapatkan komplain besar dari majikan dan Akong yang aku rawat,karena aku selalu menjaga etika kerja dan merawat pasienku dengan tulus.

dua buah koper besar sudah aku persiapkan disana ada baju baju baru ku yang aku beli seminggu yang lalu,baju amori,baju untuk ibu dan juga Winda sudah aku beli.

oleh oleh biar mereka senang .

tak lupa aku beli dua buah ponsel baru debgan kualitas tinggi juga aku beli. tabunganku selama sepuluh bulan terakhir masih lumayan banyak,,,ditambah perhiasan yang diberi dari keluarga majikan lumayan banyak. Alhamdulillah

aku berpamitan dengan majikan dan Akong,mereka menangis saat memeluku karena kami sudah teramat dekat selama ini,begitupun aku menangis ...rasa sedih akan meninggalkan mereka.

tiiinnn....tinnn...

taxi yang dipesan majikan untuk mengantarkanku ke bandara sudah datang,,sopir taxi membantu memasukan dua koperku kebagasi,,dan kami pun melaju menuju bandara..

"selamat tinggal keluarga baik ku,,." aku akan mengenang kalian selamanya.

saat ini perasaan hatiku bercampur aduk antara bahagia dan sedih.

bahagia karena sebentar lagi aku akan bertemu keluargaku yang sudah tiga tahun lamanya aku tinggalkan,sedih karena suami yang aku cintai telah berhianat.

"sabar Friska,kamu pasti bisa melewatinya,kamu harus kuat,aku menyemangati diriku sendiri.

satu jam perjalanan akhirnya aku sampai dibandara internasional,setelah cak in aku berjalan ke ruang tunggu.

"mbak,mau pulang kemana."

aku menoleh kesamping kiri,ada lelaki tinggi besar memakai kaos putih dan Jaket jeans warna biru laut.

"pulang keindonesia mas." jawabku

"iya saya tau pasti keindonesia, maksud saya Indonesia nya mbak daerah mana."ujarnya sembari tersenyum lebar.

aku bodoh amat ya jelas pesawat yang akan kutumpangi ke Indonesia. heem aku tersenyum sendiri .

"aku pulang kelampung mas."

"sama kalau begitu mbak ." jawab mas disampingku.

kamipun terlibat obrolan,lelaki itu menanyaiku kerja dimana,,kampungnya daerah mana.kami juga sempat kenalan dan bertukar nomor hp.

menurutku tidak apa apa bertukar nomor handphone karena kami sama sama pernah kerja disini dan berasal dari daerah yang sama,tidak ada maksud lain,aku sadar sudah bersuami dan punya anak.

"mbak Ayuk kita antri,,bentar lagi masuk pesawat."

aku mengambil tas dan menyelempangkan dipundaku,ikut antri di belakang Hendri.

ya Hendri nama pemuda itu saat kami kenalan tadi.

lima jam lamanya aku diatas pesawat,dan kebetulan aku duduk dikursi yang sama dengan Hendri.

tibalah kami di bandara internasional Jakarta,dan kami pun melanjutkan dengan pesawat menuju daerah kami.

Hendri membantuku saat transit Jakarta- Lampung.

aku sengaja tidak mengabari ibu dan Winda jika aku pulang hari ini,mereka hanya tahu aku pulang di bulan ini tapi tidak tahu pasti hari dan tanggalnya.

dan aku pun enggan mengabari mas Danny seperti permintaanya waktu itu.

buat apa ngabari laki laki yang sudah berhianat,,bathinku

sampai bandara Lampung aku dan Hendri menyewa mobil rental,aku sampai duluan karena rumah Hendri masih satu jam lagi dari rumahku.

"hen,aku duluan ya,"

"iya fris,,salam buat keluargamu." sahutnya.

aku turun di gang depan rumah,dan harus berjalan kaki sekitar lima puluh meter untuk sampai kerumah ibuku.

disepanjang jalan aku bertemu beberapa tetangga yang sedang duduk diteras rumah mereka.

aku menyapa mereka ,,dan ada yang mengajak ngobrol sebentar karena lama sekali tidak melihatku.

rumah ibu sepi,warungnya juga tutup,kemana ya ibu sama Winda.

saat aku sampai diteras rumah,mbak wanti tetangga sebelah rumah ibu menghampiriku.

"fris,kamu dah pulang ya,duuh nambah cantik aja,kulitmu putih banget fris kaya orang *c*na."mbak wanti memandangiku dari atas kebawah.

"ah bisa aja mbak wanti." sahutku sambil tersenyum lebar.

"Oya fris,ibu sama Winda tadi pergi bawa amori juga katanya mau beli kulkas baru." mbak wanti seperti tahu aku mencari mereka.

"gitu ya mbak,ya udah deh aku tunggu mereka pulang.

aku pun mengajak mbak wanti ngobrol diteras rumah ibu.

"fris,suamimu Danny tuh keterlaluan ya sudah tau kamu kerja jauh buat keluarga dia malah nikah lagi."

"iya mbak,aku juga gak nyangka mas Danny tega seperti itu."

"apa kamu mau dimadu dan tinggal satu rumah sama madumu fris." mbak wanti menatapku iba.

"lihat nanti mbak,aku juga belum ketemu suamiku dan istri barunya." ujarku

"kalau kamu tinggal serumah sama madumu,jangan mau ngalah fris,kamu kan istri tua dan sah ,kalau mereka pastinya nikah sirih lah."

"iya mbak aku tau itu."

ada motor masuk ke halaman rumah,Winda dan ibu turun dari atas motor,amori di gendong sama ibu.

"Bu,Winda,aku berdiri menyambut mereka.

"mbak Friska."Winda berlari memeluku sambil menangis.

ibu pun menangis,amori masih bingung diam saja mungkin dia asing melihatku,wajarlah tiga tahun kami berpisah.

"mbak,kamu pulang kenapa gak ngabari dulu." Winda melepaskan pelukannya.

"iya win,aku mau kasih kejutan."

aku menghampiri ibu dan amori,kupeluk mereka berdua tak kuasa air mata ini mengalir.

"ibu sehat kan Bu."

"iya fris ibu sehat,senang sekali kamu pulang fris."

"amori sini sama mama, aku mengambil amori dari gendongan ibu,awalnya dia menolak,ibu membujuknya dan akhirnya amori mau aku gendong.

"anak mama sudah besar ya sekarang,mama kangen sekali sama kamu nak." kuciumi pipi amori berulang ulang,amori seperti menghindar tapi tak lama dia diam dipangkuan ku.

"eh mbk wanti udah lama disini."Winda duduk disamping mbak wanti .

"lumayan win,tadi aku lihat Friska pulang rumah ibumu di kunci makanya aku temenin ngobrol disini.

ibu mengajak kami masuk dan ngobrol diruang tamu,gak lama ada mobil pick up datang mengantarkan kulkas yang dibeli ibu.

oleh oleh sudah aku buka,ibu dan Winda senang menerimanya.

dan satu baju tunik baru aku kasih ke mbak wanti,,dia pun senang menerimanya .

hari sudah siang ibu dan Winda sedang sibuk menyiapkan makan siang didapur,aku gak diijinkan membantu cukup temani amori bermain.

setelah makan siang setelah menidurkan amori aku dan Winda keluar,rencana mau ke counter handphone untuk membeli kartu perdana untuk kupakai.

"mau beli kartu perdana apa mbak."si mas penjual menanyaiku .

"yang te*Kom**l aja mas."

"ok,sini saya pasangkan sekalian kartunya."

aku menyerahkan ponselku untuk diisi kartu perdana begitupun Winda.

"mas,aku mau handphone yang ini deh,bagus warna pink."

aku dan Winda menoleh kearah suara wanita di pojok etalase counter.

hah mas Danny bathinku,bersamaan mas Danny menoleh ke arahku.

"Friska,dia menyebut namaku,perempuan disampingnya menoleh ke arahku dan menatapku.

mas Danny berjalan menghampiriku.

"Friska,kamu sudah pulang." kulihat sorot matanya ada kerinduan disana.ah,kenapa aku berfikir begini.

"iya sudah baru nyampai tadi pagi." jawabku.

Winda menoleh melihat kedatangan mas Danny.

"kamu ngapain disini mas." Winda yang menurut duluan karena melihatku diam.

"em..itu nganterin Siska beli handphone."sahut mas Danny.

"hebat ya banyak duit beli handphone baru,anaknya gak dipikirin." cibir Winda.

"emang kenapa kalau aku beli handphone baru,toh gak pake duit kamu." Siska sudah berdiri dibelakangku dan Winda.

"eh,pelakor bengkel sama steam motor punya yang dikelola mas Danny itubmbak Friska yang kasih modal,,seharusnya kamu malu make duit orang buat bergaya." Winda menunjuk muka Siska geram.

"kurang ajar kamu kalau ngomong,."Siska mau mendekati Winda tapi ditahan sama mas Danny.

"sudah Siska gak usah ribut disini,mau dilihat orang." mas Danny menarik tangan Siska .

"pelakor mana punya malu mas,suami orang aja di embat." Winda makin emosi.

"sudah win gak usah diladeni kita pulang yuk." aku mencoba menenangkan Winda.

"dan kamu mas ajari istri barumu itu sopan santun,,jangan seenaknya sendiri."

"eh Friska seharusnya kamu yang ajarin adikmu sopan santun,apa gunanya sekolah kalau otaknya kosong." Siska semakin membuat suasana nambah panas.

"inget Siska,permainan kita baru akan di mulai,jangan bangga kamu bisa menikah sama mas Danny dan tunggal dirumah yang aku bangun, aku dan maori akan datang dan tinggal disana ,siapkan mental mu ya.! "

aku gak mau dianggap lemah sama perempuan perebut suamiku,detik ini aku memutuskan aku akan tinggal dirumah seatap dengan maduku.

kalau aku mengalah dan tetap tinggal dirumah ibu ,apa pandangan orang pasti mereka mengatakan aku bodoh dan takut dengan maduku.

lihat saja nant..

aku dan Winda menaiki motor kami pulang kerumah .

"mbak Siska kayaknya semakin kurang ajar tuh,mbak jangan mau ngalah sama dia,mbak yang lebih berhak atas rumah itu.

Winda berbicara sambil fokus kejalan.

"iya win tadinya aku masih berfikir langkah apa yang harus aku ambil,tapi melihat Siska barusan aku sudah memutuskan aku harus tinggal dirumah ku.

sore hari setelah memandikan amori aku mengajaknya main diteras.

ibu lagi melayani pembeli dan Winda kerumah temanya dikampung sebelah .

kulihat mas Danny dan ibunya datang boncengan motor.

aku berdiri menyambut mereka,ya gimanapun juga ibu mas Danny masih mertuaku,apa salahnya aku menghormatinya.

"Bu,apa kabar aku menyalaminya."

"baik fris,kamu pulang gak ngabrin Rin ."

"iya, Bu maaf ." jawabku.

"Ayuk masuk Bu,sebentar ya saya titip amori dulu sama ibu diwarumg."

aku menggandeng amori kewarung.

"Bu aku titip amori bentar ya,ada mas Danny sama ibunya datang."

"iya,sini amori duduk sini ya ,ibu mendudukan amori dikursi panjang yang biasa buat ibu istirahat.

"Bu Ratna,,belanjaan saya sudah belum."

"sudah ini Bu Hesti semua totalnya enam puluh ribu." ibu memberikan belanjaan ke BI Hesti tetangga kami.

"ya sudah sana fris,kamu temui mertua dan suamiku,amori biar ibu yang jagain."

"iya Bu,aku berlalu masuk kerumah.

"sebentar ya Bu, mas saya ambilkan minum dulu." ujarku sambil berlalu kedapur membuat teh manis panas dan sepiring bolu karamel buatan ibu.

"silahkan diminum Bu,mas."

"iya fris makasih." sahut ibu mertuaku.

"ehm..begini fris,ibu membetulkan jilbab nya yang agak melorot.

"ibu dengar kamu dan amori mau tinggal serumah dengan Siska,apa betul fris."

"iya Bu, aku dan mas Danny kan masih suami istri dan rumah itu aku yang membangunnya,wajar kan Bu kalau aku berhak tinggal disana." santai aku menjawab pertanyaan ibu

"iya ibu paham tapi kamu yakin bisa tinggal satu atap dengan Siska,madu mu fris." kembali ibu menekankan .

"kenapa emangnya Bu jika aku serumah dengan Siska,kalau dia merasa keberatan silahkan dia yang keluar dari rumah itu." sahutku .

"gak bisa begitu lah fris,Siska juga istrinya Danny dan sekarang lagi hamil muda harus diperhatikan sama Danny gak bisa tinggal terpisah,iya kan dan." ibu menoleh ke mas Danny.

mas Dany yang dari tadi diam gelagapan mendapatkan pertanyaan ibunya.

" emm...iya Bu, aku harap Friska bisa akur sama Siska." timpal mas Danny tanpa berani menatapku.

"aku sih orangnya tergantung yang aku hadapi mas,kalau Siska bisa menempatkan diri bagiku gak masalah,tapi jika Siska berlaku seolah dia yang berkuasa,aku gak bisa jamin kalau aku bisa akur sama dia."

"baiklah fris,nanti aku sama ibu akan nasehati Siska untuk bisa akur sama kamu." mas Danny menatapku .

"barang barangmu bisa dipersiapkan dari sekarang fris,besok pagi aku sewa mobil pick up untuk menjemput kamu dan amori."

"iya mas nanti aku persiapkan,dan satu lagi kamarku tetap yang sama dulu kita tempati jangan ada barang yang berubah posisi saat aku masuk kerumah." aku mengingatkan mas Danny.

"i..iya fris,kamu tenang aja."

ibu dan mas Danny berpamitan pulang sebelumnya melihat amori dan menggendongnya sebemtar sebelum naik ke motor dan pulang .

"ada perlu apa mereka kesini fris," tanya ibu.

"ibu mertua nanya apa benar aku mau pindah kerumahku,serumah dengan Siska."

"apa kamu sudah fikirkan untuk mengambil keputusan fris."

"iya Bu,karena jika aku tinggal disini nanti Siska akan menguasai rumah yang susah payah aku bangun dari hasil keringatku Bu." jawabku.

"ibu khawatir fris kamu akan mendapatkan perlakuan gak baik dari madumu,." ibu terlihat sedih.

"ibu jangan khawatir Bu,aku ini istri pertama dan istri sah mas Danny jadi aku lebih berhak atas rumah itu." aku mencoba meyakinkan ibu.

setelah makan malam,kami bercengkrama diruang tengah sambil menonton televisi.

ibu membuatkan kami teh tarik dan pisang goreng.

dulu waktu bapak masih hidup, kami menikmati suasana ini bersama bapak.karena teh tarik dan pisang goreng sajian spesial buat bapak saat kami sedang bersantai dirumah .

Winda membantuku mengemas barang barang Ku setelah menidurkan amori.

"mbak baju baju mbak yang dari luar negri bagus bagus dan trendy,jarang loh ada yang jual disini." ujar Winda sambil memasukan baju bajuku ke koper,,aku lagi sibuk memilah baju amori yang mau dibawa dan sebagian ditinggal dirumah ibu,supaya pas kita main kerumah ibu gak perlu bawa baju ganti.

"iya win,seminggu mau pulang mbak diantar majikan mbak ke pusat perbelanjaan terbesar dan murah disana,,bajunya bagus bagus dan harganya terjangkau. sahutku

"sering dipake lah mbak nanti biar mbak kelihatan cantik dan modis, jangan mau kalah sama Siska, mbak lihat kemarin kan penampilan Siska lagak nya kayak artis saja." Winda mendengus kesal.

"kamu itu malah seperti madunya Siska win,lebih emosi kamu dari pada mbak.'

aku terkekeh melihat ekspresi Winda yang cemberut.

"habis kesel tau mbak sama pelakor,pengen Jambak rambutnya, \* hehe ...Winda ikut terkekeh menanggapi.

•••••••••••••••••••••

bersambung

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!