NovelToon NovelToon

Mafia Penghancur Playboy

Eps. 1 Scorpion Gank

Pada suatu malam yang cerah di suatu tempat tampak seorang lelaki yang hidup di tengah kemewahan tanpa menikmati semua fasilitas hidup yang ada.

Tampak di sana di rumah itu sedang diadakan pesta perjamuan sebagai perayaan kemenangan gank mereka yang berhasil mengalahkan musuhnya.

Banyak lelaki bertato kalajengking lengan kirinya berkumpul di sana tengah menikmati pesta yang ditemani oleh para wanita dan juga anggur kelas atas.

“cheers....” beberapa lelaki tampak bersulang dan manenggak habis beberapa botol anngur merah keluaran tahun 1978.

“hahahaha....” terdengar riuh tawa di manapun di ruangan itu yang membuat suasana malam itu semakin ramai.

Beberapa wanita berpakaian minim yang memperlihatkan bentuk tubuhnya dengan jelas menuangkan anggur ke setiap gelas kosong para lelaki yang ada di sana.

“Tuan... mau anggur yang mana ?” tanya seorang wanita di samping lelaki yang membawa dua botol anggur dan menunjukkan nya.

“Aku mau yang itu saja...” jawab lelaki itu sambil menuju satu botol yang di pegang wanita tadi.

“Cuur...” wanita itu menuangkan anggur ke gelas kosong sampai penuh dan memberikannya pada lelaki tadi.

“greb...” lelaki tadi menerima anggur dari wanita itu dan membawa tubuhnya ke pangkuannya kemudian mencium lehernya.

“Aah... tuan Noah... sekarang masih sore... nanti malam saja aku akan menghangatkan ranjang tuan Noah...” ucap wanita itu pelan di telinga Noah.

Beberapa wanita lain yang ada di sana tampak iri pada wanita yang di pilih putra pemimpin Scorpion Bayangan.

“Tuan... bawa aku juga nanti malam...” ujar wanita berbaju seksi lainnya yang ada di sana kemudian mendekat dan perpindahan duduk disebelah lelaki itu. Wanita tadi mengalungkan tangannya ke leher Noah dan mulai menggodanya sambil mencium pipi lelaki itu.

Wanita cantik lain yang ada di sana juga berpindah duduk di sebelah lelaki itu dan lakukan hal yang sama dengan para wanita lain padanya.

“Tuan... aku juga iri... bawa aku serta untuk menemanimu.” ucap wanita itu sambil memeluk Noah dari samping.

“Ya aku baik hati maka kali ini aku akan mengajak kalian semua.” balasnya sambil memeluk ketiga wanita tadi bersamaan.

Dari kejauhan datang empat orang menuju ke tempat Noah berada.

“Bos apakah malam ini ada misi untuk kita ?” tanya salah satu lelaki berambut keriting dengan wajah sangar pada Noah.

“Khusus untuk malam ini tak ada tugas untuk kalian... kalian bersenang-senanglah sampai pagi tiba.” jawab Noah pada lelaki tadi.

“dung... dung...”

Alunan musik menghentak dengan keras di rumah itu dan mengundang Siapa saja yang ada di sana ingin bergoyang mendengar alunannya.

“Kalian tunggu dulu di sini...” perintah Noah pada para wanita yang ada di sampingnya. Dan ketiga wanita itu turun dari pangkuannya.

"Kalian berempat ayo temani aku berjoget di tengah sana.” perintahnya pada keempat lelaki yang merupakan anak buahnya tadi.

“Ya tuan...” jawab mereka dengan tersenyum lebar kemudian berdiri mengikuti Noah menuju ke tengah keramaian dimana di sana sudah banyak yang berjoget.

Noah masuk ke tengah-tengah sambil satu botol anggur dan mana kau punya pelan-pelan sampai habis.

Melihat lelaki itu berjoget sendirian, para wanita yang ada di sana mendekatinya dan menemaninya berjoget. Sementara keempat lelaki tadi juga sudah tampak membawa masing-masing satu wanita untuk menemani mereka berjoget.

“Tuan... kau sudah mabuk...” ucap seorang wanita pada Noah dan mengambil botor anggur dari tangan lelaki itu.

“Hey... aku masih mau minum... !” ucap Noah pada wanita yang mengambil botol anggur dari tangannya.

“Aku akan mengambilkan yang yang baru untuk mu...” ucap wanita tadi lalu pergi mengambil satu botol penuh anggur untuk Noah.

Saat wanita tadi pergi datanglah seorang wanita lain yang mendekati Noah.

“Tuan kau sudah mabuk sekali, aku akan mengantarmu masuk ke kamar mu sekarang...” ucap seorang wanita berbaju serba hitam membawa pistol yang ia selipkan di paha mulusnya.

“Tidak Asmita... aku masih mau minum...” tolak Noah namun dalam kondisi mabuk lelaki itu tak bisa berontak dan akhirnya dia menurut saja diantar oleh salah satu anak buahnya ke kamar.

“Tuan kau perlu apa... aku akan mengambilkan nya untukmu.” tanya Asmita pada Noah yang sekarang sedang berbaring di tempat tidurnya.

“Kring... kring... kring...” ponsel Noah yang ada di meja di samping tempat tidurnya berdering.

Lelaki itu hanya menoleh ke arah meja dan tak mengambilnya.

“Asmita tolong kau ambilkan ponsel ku... !” ucapnya meminta pada wanita itu.

“Siap tuan...” balasnya dan langsung mengambil ponsel yang ada di meja.

“Telepon dari siapa ?” tanya Noah kemudian duduk.

“Dari nona Cheryl tuan...” jawab Asmita lalu menyerahkan ponsel itu pada Noah.

“Tidak... kau saja yang menjawabnya, aku malas.” balas Noah yang langsung membuang muka setelah tahu siapa penelpon nya.

“tut...” Asmita menerima panggilan telepon dari kekasih tuannya dan mengaktifkan mode loud speaker.

“Halo Noah kau dimana, bukannya kau bilang mau menjemput ku setelah aku selesai kelas tari ?” tanya Cheryl sambil menatap ke sekitar di luar sanggar balle dance untuk mencari keberadaan Noah.

“Maaf nona Cheryl... tuan Noah sedang ada urusan bersama temannya. Jika ada pesan akan ku sampaikan padanya nanti.” jawab Asmita setelah menerima kode dari Noah yang menyilang kan tangannya.

Cheryl mendengar suara bising dan keramaian dari ponsel dan tahu jika lelaki itu pasti sedang ada di bar atau sejenisnya.

“Aku tidak percaya dia sesibuk itu. Aku yakin dia ada di sampingmu. cepat berikan ponselnya padanya.” ucap Cheryl yang berisi keras karena yakin wanita itu sudah membohongi dirinya.

Asmita kembali menatap Noah dan lelaki itu menggeleng.

“Maaf nona Cheryl... tuan Noah tidak bisa di ganggu.” jawab Asmita kembali menolak perintah wanita itu.

“Cepat serahkan ponsel itu padanya atau aku akan melaporkan tindakan mu pada gank elang ke ayah mu !” ucap wanita itu itu dengan membentak.

Asmita semakin bingung dibuat oleh tingkah kedua orang itu. Dia lalu menatap Noah kembali tanpa berkata apapun.

Noah mengulurkan tangannya meminta ponsel nya. Asmita memberikan ponsel itu ada Noah.

“Cheryl, Asmita sudah bilang padamu jika aku sibuk. Kau selalu seperti itu, terlalu manja. Katakan apa mau mu ?” bentak Noah.

“Jemput aku sekarang, aku sudah menunggumu dari tadi.” balas Cheryl.

“Aku masih ada urusan penting. begini saja biar Asmita yang menjemput mu setelah ini !” ucapnya keras saya segera mengakhiri panggilan.

“Kring... kring...” Ponsel Noah kembali berdering.

“tut...” lelaki itu me-reject panggilan masuk dari Cheryl.

“Kring... kring...” ponsel Noah kembali berdering. Dia pun merasa hilang kesabarannya setelah gadis itu mencoba menguji kesabarannya.

“Berisik... prang....” Karena merasa terganggu Noah pun membanting ponselnya ke lantai dengan keras hingga membuat ponselnya pecah dan isinya berhamburan di lantai.

Asmita yang melihat bosnya marah segera menenangkan lelaki itu.

“Tuan beristirahatlah aku akan menjemput nona Cheryl sekarang juga.” ucap wanita itu lalu berjalan ke pintu.

“Hahaha... jika kau terpaksa lebih baik kata usah menjemputnya. Biarkan saja dia pulang sendiri.” ucapnya lalu merebahkan diri di tempat tidur.

Asmita sempat berhenti dan menoleh pada Noah. Dia tidak menjawab dan segera menuruni tangga untuk menjemput Cheryl.

BERSAMBUNG...

Eps. 2 Cassanova

Beberapa hari setelah acara perjamuan perayaan kemenangan gank Scorpion Bayangan, tampak Noah kembali aktivitas biasanya.

Lelaki berusia 25 tahun itu tampak sedang bersama seorang gadis sedang mengendarai mobil menuju ke pantai untuk berlibur di akhir pekan.

“Kita sudah sampai, ayo turun.” ucap Noah mematikan mesin mobil di tempat parkir di dekat resort.

“Ya sayang...” jawab seorang gadis cantik yang tak kalah cantik dengan Cheryl, mengikuti Noah turun dan menghampiri dan lagi itu lalu menggenggam tangannya.

“whirr...” angin berhembus di tepi pantai dan membuat topi yang dikenakan oleh Noah lepas.

“Biar ku ambilkan untuk mu...” ucap gadis itu bergerak dengan cepat mengambil topi mewah yang terjatuh dan memasangkannya kembali di kepala Noah.

“Devin... kau suka duduk dimana ?” tanya Noah berhenti di tepi pantai dan menatap ke sekeliling mencari tempat duduk yang nyaman untuk mereka berdua.

Devin berhenti lalu melihat sebuah tempat yang tampak sepi hanya ada beberapa orang saja di sana.

“Kita duduk di sana saja...” ucap gadis itu menunjuk ke suatu tempat di dekat batu karang dengan beberapa mohon di sekitarnya.

“klik....” Noah mengeluarkan ponsel dari saku bajunya lalu menekan sebuah nomor dan meneleponnya.

“tuut... tut...” suara telepon tersambung.

“Ya bos... ada apa ?” jawab seorang lelaki yang juga berada di pantai bersama Noah dengan mobil terpisah yang mengikutinya kemanapun dia pergi.

“Hendrik... cepat kalian kesini dan bawa peralatannya ke sini.” ucap Noah memerintahkan anak buahnya.

“Siap bos...!” jawab Hendrik singkat dan lagi itu segera mengeluarkan beberapa perlengkapan dari mobil bersama rekan lainnya menuju ke lokasi yang ditunjukkan oleh Noah padanya.

Tak beberapa lama kemudian datanglah beberapa orang lelaki menghampiri Noah dan Devin.

“Ini bos..” ucap salah satu anak buah Noah membawakan payung.

“Letakkan di sana saja !” perintah Noah.

Lelaki itu memasang payung besar dan yang lainnya membawakan kursi panjang dan meletakkannya di bawah payung tadi. Sementara itu yang lain membawa alas dan mengeluarkan beberapa kudapan.

“Terima kasih semuanya...” ucap Noah pada para anak buahnya.

Noah dan Devin duduk di atas alas sambil menikmati kelapa muda setelah anak buahnya pergi dari sana sambil menikmati angin yang berhembus sepoi-sepoi menerpa mereka.

“huahm... rasanya ngantuk...” ucap Noah lalu membaringkan kepalanya ke pangkuan Devin dan tidur untuk beberapa saat.

Mereka berdua menikmati waktu indah di pantai sampai menjelang matahari terbenam dan barulah mereka pulang.

Setibanya di rumah, Noah duduk di kursi dan bersandar. Lima menit kemudian, ponsel nya berdering.

“Kring... kring...” Noah segera mengambil ponselnya dan menerima panggilan masuk.

“Noah... tiga puluh menit lagi film di bioskop akan dimulai. Kau tidak lupa, kan...?” tanya seorang gadis bersuara lembut dari telepon.

“Ah ya... Citra... aku akan menjemputmu sekarang.” jawab Noah lalu segera mengakhiri panggilan.

“Aku lupa ada janji dengan Citra... sebenarnya aku mengantuk... tapi ya sudahlah aku berangkat sekarang.” gumam Noah berdiri dan berjalan dengan malas masuk ke kamar nya untuk berganti baju.

Beberapa saat kemudian dia keluar kamar setelah siap. Di luar kamar dia bertemu dengan anak buahnya yang selalu stand by di manapun dia berada.

“Boz... mau diantara apa berangkat sendiri ?” tanya seorang lelaki pada Noah.

“Kau ajak beberapa orang lainnya dan ikuti aku dari belakang seperti biasanya.” jawab Noah lalu segera masuk ke mobilnya dan mengendarai menuju ke rumah Citra. Sementara beberapa anak buahnya ada di belakangnya mengikuti dirinya.

Di tengah jalan sebelum sampai ke rumah Citra tiba-tiba ada beberapa mobil yang menghalangi jalan mereka.

“Boz... sepertinya ada yang menyebut kita kali ini dan itu adalah geng lebah hitam.” ucap salah satu anak buah Noah yang melaporkan padanya melalui handy talkie.

“Hajar saja mereka... aku hampir terlambat !” jawab Noah dari handy talkie lalu menggunakan kacamata hitamnya setelah mematikan alat komunikasi itu.

“dash... !” sebuah mobil jeep berwarna coklat menabrak mobil Noah. Namun lelaki itu tetap santai dan mengemudi dengan tenang sambil melirik ke samping dan menunjukkan jempolnya yang merupakan kode bagi anak buahnya.

“boom...” anak buah Noah melemparkan bom mini ke arah mobil jeep tadi dan menimbulkan ledakan kecil.

“ckiit.... !”

mobil Jeep coklat tadi kehilangan keseimbangan setelah terkena ledakan bom dan pandangannya tertutup oleh asap.

“braak... !!”

Jeep coklat tadi tak bisa menghentikan laju mobilnya meskipun sudah menginjak rem kuat-kuat dan akhirnya menabrak sebuah pohon ada di tepi jalan.

“haha...” Noah tersenyum kecil menatapnya dari spion kaca mobilnya lalu mempercepat laju mobilnya menuju ke rumah Citra.

Sementara itu jalanan menjadi ramai dan macet setelah kejadian barusan. Polisi datang untuk mengevakuasi korban.

Tak beberapa lama kemudian Noah tiba di depan rumah Citra.

“din... din...” Noah membunyikan klakson mobilnya di depan rumah Citra.

“Ya... aku keluar... !” jawab seorang gadis dengan berteriak dari dalam rumah sambil berlari menuju ke depan rumahnya.

“Ayo cepat naik... !” ucap Noah membuka pintu mobilnya saat Citra berada di dekat mobilnya.

“Kau siap ?” tanya Noah pada Citra saat gadis itu sudah duduk di sebelahnya.

“Ya...” jawab Citra singkat sambil tersenyum lebar.

“broom... !” Noah majukan mobilnya dengan kecepatan penuh di jalanan dan menyelip di jalanan menerobos keramaian.

“Noah... pelankan sedikit kecepatan mu !” ucap Citra yang tampak ketakutan karena hampir saja menyerempet kendaraan besar.

“Kau takut apa...?” tanya lelaki itu dengan entengnya dan setelah itu dia malah mempercepat kecepatan laju mobilnya.

“Noah dasar gila kau... !” teriak Citra yang ketakutan.

Beberapa saat kemudian mereka tiba di sebuah bioskop. Dan mereka masuk ke bioskop di lantai tiga.

Dari kejauhan tampak Cheryl yang sedari tadi mengintai Noah tanpa sepengetahuan anak buahnya dengan menyamar.

“Oh... rupanya begitu kelakuan mu. Kau bermain dengan banyak wanita di belakangku. Pantas saja kau jadi dingin padaku tanpa sebab yang jelas....” gumam gadis itu berjalan di belakang rumah sambil mengepalkan tangannya dan menurunkan topi yang dipakainya untuk menutupi wajahnya, setelah itu berjalan memutar dan turun melalui lift.

“Tunggu saja... Noah... aku akan mencari waktu yang tepat untuk membalas mu !” gumam Cheryl keluar dari bioskop lalu menghilang di tengah keramaian meninggalkan senyum penuh dengan dendam.

Sementara itu tampak Noah dan Citra yang ada dalam gedung bioskop terlihat menikmati film roman picisan yang sedang di putar.

“Ouh... kisahnya kenapa jadi sedih begitu ? Kisah utama di film itu sad ending. Aku tak ingin kisah ku berakhir seperti itu.” ucap Citra lirih menyimak tayangan.

Sementara itu tampak Noah terlihat sibuk membalas pesan teks yang terus masuk, entah dari siapa dengan raut muka yang kesal.

“Pesan dari siapa ?” tanya Citra pada Noah.

“Dari orang tidak penting !” balasnya lalu mematikan ponselnya agar tak ada yang mengganggunya dan bisa melihat film yang sedang di putar.

BERSAMBUNG...

Eps. 3 Amarah

Beberapa hari kemudian di suatu malam Noah tampak berkencan dengan seorang gadis. Lelaki itu mengantar segede sampai ke rumah dan setelah itu pulang kembali ke rumahnya. Namun sang gadis enggan terpisah dari Noah dan menahan nya.

“Sayang... kau sudah lama tidak bermalam di sini. Aku masih rindu padamu. tidak bisakah kau menginap semalam saja di sini ?” tanya seorang gadis dari belakang yang membuat lelaki itu berhenti melangkah.

“Cleo... aku tak bisa... aku harus pulang.” jawab Noah habis pelukan gadis itu dari tubuhnya.

“Noah... ayolah kau temani aku sebentar saja setengah aku tidur kau boleh pulang.” ucap Cleo lagi bersikeras dan jelas membujuk lelaki itu.

Noah berbalik dan menatap kekasihnya itu. sudah lama dia tidak bertemu dengannya, wajar jika gadis itu rindu padanya.

“Mungkin tak ada salahnya jika sebentar saja untuk menyenangkan dia...” batin Noah.

“Ya baiklah...” jawab Noah singkat lalu menurut saja saat Cleo menggandeng tangannya dan menggiringnya kembali masuk ke rumah menuju ke kamarnya.

Di dalam kamar gadis itu segera menghampiri Noah lalu duduk di tempat tidur. Cleo bermanja-manja pada Noah. Dia merebahkan kepalanya di pangkuan lelaki itu sambil bercerita manja.

Noah hanya diam saja saat gadis itu melepas kancing bajunya satu persatu dan membiarkan gadis itu menciumnya.

“Noah aku rindu pada mu....” bisiknya lirih di telinga lelaki itu.

Karena sudah satu bulan lebih Noah tidak menyentuhnya, kali ini dia meleleh juga dengan godaan dari Cleo.

“Cleo kau...”

Noah mencium bibir gadis itu lalu

menarik tubuhnya ke tempat tidur dan memeluk erat tubuh Cleo. Dia pun menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka.

Beberapa jam kemudian Noah duduk untuk memakai kembali bajunya. Dia menoleh ke samping kiri dan mendapati gadis itu sudah tertidur lelap.

“Kau sudah tidur dan aku sudah memenuhi permintaan mu. Sekarang aku akan pergi dari sini.” gumamnya lirih menatap kembali Cleo yang masih memejamkan matanya.

Lelaki itu kemudian keluar dari kamar Cleo dan memutuskan untuk kembali pulang ke rumahnya.

Di lain tempat tampak seorang gadis yang berada di wastafel.

“hoek... hoek...”

Seorang gadis muntah di wastafel dan membersihkan bibirnya. Sudah beberapa minggu ini Denta tampak kurang sehat dan hampir setiap hari muntah.

“Apa yang sebenarnya terjadi pada diriku...” gumamnya setelah membersihkan bibirnya kemudian masuk ke kamarnya.

Denta ingat pada pemberian temannya yang bekerja sebagai perawat di sebuah rumah sakit. Dia mengambil tasnya lalu mengeluarkan test pack dari dalamnya.

“Aku sebenarnya ragu juga tapi tak ada masalah jika aku mencobanya...” gumam Denta memegang test pack lalu kembali masuk ke kamar mandi untuk mengetesnya.

Beberapa saat kemudian gadis itu masuk kembali ke kamar dan mengunci pintunya untuk melihat hasilnya.

“Semoga saja negatif...” gumam Denta lirih sambil duduk dan menunggu hasil tes dengan cemas.

Beberapa saat kemudian muncullah dua strip merah pada test pack yang membuat tangan gadis itu gemetaran saat melihat hasilnya.

“A-apa... positif... apa yang harus kulakukan sekarang ?! ” ucapnya lirih dan tampak bingung tidak tahu apa yang harus dilakukannya.

Denta melihat ponselnya yang ada di meja dan meraihnya termasuk menghubungi seseorang namun dia menaruhnya kembali ke meja setelah melihat jam menunjukkan sudah lewat malam.

“Sebaiknya lebih baik aku memberitahukannya secara langsung besok pada Noah.” batinnya lagi yang masih tampak cemas.

Gadis itu kemudian merebahkan dirinya di tempat tidur dan memejamkan mata.

Keesokan paginya Denta bangun. Dia segera mandi dan sarapan pagi. setelah selesai dia pun berangkat menuju ke rumah Noah untuk memberitahukan tentang kehamilannya pada lelaki itu serta meminta tanggung jawabnya.

“ckiit...” Denta berhenti dan mematikan mobilnya setelah sampai di depan rumah Noah.

Gadis itu berjalan dengan cepat setelah turun dari mobil dan masuk ke rumah tanpa mempedulikan sapaan dari para anak buah lelaki itu yang berjaga di depan rumah.

“Pagi nona Denta...” ucap seorang lelaki yang berjaga di depan rumah pada Denta dan wanita itu hanya menoleh nya saja dan tetap berjalan masuk ke rumah Noah.

“Noah... sayang kau ada di mana... ?” ucap Denta memanggil Noah saat tak mendapati lelaki itu di ruang tengah.

Asmita turun dari lantai dua setelah mendengar ada seseorang yang memanggil bosnya dan menghampirinya.

“Nona... tuan Noah sedang sarapan pagi di lantai dua.” jawab gadis itu memberitahukan keberadaan bosnya.

“Ya baiklah Asmita... terima kasih. kalau begitu aku akan ke sana sekarang.” jawab Denta tersenyum pada Asmita lalu Segera menaiki tangga dan menuju ke ruang makan. Sementara Asmita berjalan ke depan dan berjaga di sana bersama yang lainnya.

Denta menaiki tangga dan mendapati Noah sedang duduk sendiri dan meja makan sambil menyantap beberapa sandwich.

“srak...” Denta menarik kursi yang ada di sebelah Noah dan Duduk disana.

“Noah ada yang mau ku sampaikan padamu.” ucap gadis itu setelah duduk dengan terlihat serius.

Noah menaruh kembali sandwich yang di pegangnya ke piring dan menoleh pada gadis itu.

“Ya Denta...”

“Noah aku hamil...” ucapnya berbisik lirih di telinga lelaki itu.

Noah tampak syok sekali mendengar pernyataan dari gadis itu.

“Apa hamil... kau yakin itu ?” ucap Noah bertanya kembali pada Denta.

Gadis itu mengangguk yakin dan melihat wajah Noah yang tadinya tenang kini berubah menjadi serius dan tampak tegang.

“Noah... apa yang harus kita lakukan ? Apa kau akan menikah denganku ?” tanya Denta sambil memegang bahu lelaki itu.

“phak... !” Noah menampik tangan Denta dari bahunya.

Lelaki itu kemudian berdiri dan terlihat marah tanpa sebab.

“Menikah kata mu... ? Tidak bisa... ! Kau gugurkan janin itu !” ucap Noah sambil berjalan meninggalkan Denta.

Denta mengejar Noah yang termasuk meninggalkan dirinya sendiri.

“Tapi Noah aku tidak ingin menggugurkan anak ini....” ucap Denta lagi sambil menarik tangan Noah. Namun lelaki itu tetap pergi dan tak mempedulikan gadis itu. Dia lalu masuk ke sebuah kamar dan mengambil sebuah koper berisikan uang dan memberikannya pada Denta.

“Aku tidak mau tahu. Ambil ini untuk menggugurkan janin itu ! Atau jika kau tetap bersikeras membesarkan nya maka besarkan sendiri !” ucap Noah melemparkan koper hitam itu ke depan Denta dan meninggalkannya sendiri.

“Noah... kau tega sekali padaku. Seharusnya dari awal aku tidak percaya pada lelaki sepertimu.” ucap Denta sambil menangis terisak menatap kepergian Noah yang tak peduli padanya.

Gadis itu pun pergi dari sana sambil membawa koper berisi uang dan kembali pulang ke rumahnya.

Setelah Denta keluar dari rumah Noah tampak Noah jaga keluar dari rumah dengan mengendarai mobil dan melaju dengan kecepatan tinggi di jalanan tanpa pengawalan dari anak buahnya yang biasa mengikutinya.

Di tengah jalan tampak Cheryl yang juga mengendarai mobil, mengikuti Noah dari belakang di balik mobil lain yang menutupi mobilnya.

“Noah... dasar kau bajingan ! Kau perusak wanita ! Kau harus pergi dari dunia ini !” ucap Cheryl yang terlihat marah dan mengepalkan tangannya.

Gadis itu terus mengikuti Noah di jalanan untuk menjalankan rencananya selama ini pada lelaki itu.

BERSAMBUNG....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!