RANJANG CINTA: RAGA UNTUK DARA
Episode 1 - Awal
Kembali ke masa-masa pertemuam tak sengaja Dara dan Raga.
Mereka saling mengenal, menjadi dekat karena secara tidak sengaja.
Hubungan Dara dan Raga berlanjut karena adanya rahasia yang tersimpan dari masa lalu.
Raga menjadi pelindung dan penjaga bagi Dara.
Kini mereka sudah menikah, meresmikan hubungan baru sebagai sepasang suami istri.
Resepsi pernikahan Dara dan Raga sedang berlangsung di ballroom hotel mewah.
Para tamu undangan sudah berdatangan memberikan ucapan selamat atas pernikahan mereka berdua.
Alunan musik pop bernuansa romantis terdengar syahdu di telinga semua orang yang mendengarnya.
Semua tamu undangan sudah memberi ucapan pada pengantin, sekarang waktunya menikmati pesta pernikahan.
Raga mewujudkan keinginan Dara untuk mengelar resepsi pernikahan dengan tema ala negeri dogeng.
Dara Anindita Airlando
Iya, sayang.
Raga Airlando
Kamu suka resepsinya?
Dara Anindita Airlando
Aku suka, tapi ini sangat mewah. Bagaimana mempersiapkan semuanya dalam satu hari?
Raga Airlando
Aku bisa melakukan apapun untukmu sayang.
Dara Anindita Airlando
Terima kasih Raga, ini sungguh impianku yang terwujud. Aku sangat menyayangimu.
Dara memeluk Raga dari samping dalam posisi duduk kursi pelaminan.
Raga Airlando
Mau berdansa denganku?
Raga mengelus lembut kepala istrinya.
Dara Anindita Airlando
Berdansa? tapi aku gak bisa.
Raga Airlando
Aku akan memandumu sayang.
Dara ragu, takut mempermalukan suaminya di depan banyak orang, jika sampai dirinya terjatuh saat berdansa.
Dara Anindita Airlando
Baiklah aku mau. *(senyum)
Raga Airlando
Percaya padaku.
*(mengecup bibir)
Dara Anindita Airlando
Disini banyak orang.
*(merona malu)
Raga Airlando
Aku suamimu sayang dan...
Dara Anindita Airlando
Aku istrimu.
Raga mengenggam tangan Dara turun dari pelaminan.
Pasangan pengantin terlihat sangat serasi, Dara mengenakan dress ala princess yang semakin menambah cantik penampilannya dan Raga mengenakan setelan jas terlihag semakin gagah.
MC memberi pengumuman jika acara selanjutnya yang hadir dalam pesta di persilahkan untuk berdansa menemani pasangan pengantin.
Raga Airlando
Kamu gugup sayang?
Dara Anindita Airlando
*(mengangguk)
Ini pertama kalinya aku berdansa.
Beberapa tamu undangan dan sahabat Dara juga Raga ikut berdansa bersama pasangan mereka.
Raga Airlando
You are my princess, baby.
Dara Anindita Airlando
And you are my prince.
Dara dan Raga berdansa menikmati alunan musik.
Raga Airlando
*(mengecup bibir)
Dara Anindita Airlando
*(balas mengecup)
Mereka yang berdansa memilih menyingkir membiarkan pasangan pengantin bagai tuan putri dan pangeran di negeri dongeng menari berdua.
Penampilan Raga dan Dara sangat memukau semua orang.
Tepuk tangan mengakhiri tarian nan indah Dara dan Raga.
Dara Anindita Airlando
Jujur aku sangat gugup tadi.
Raga Airlando
Kamu menari dengan indah sayang.
Dara Anindita Airlando
Ini pertama kalinya untukku.
Raga Airlando
Sama sayang, setidaknya kita sempat geladi resik sebelum menunjukkannya pada semua orang.
Dara dan Raga tidak kembali ke pelaminan, mereka berbaur dengan para tamu.
Ran Tiana
Penampilan kalian bagus banget.
Sisi Larasita
Iya kalian romantis banget.
Cindy Santika
Aku gak bisa komentar.
*(angkat 2 jempol)
Mira Aryani
Pokoknya kalian berdua keren.
*(angkat jempol)
Dara Anindita Airlando
Makasih ya guys.
*(merona)
Raga Airlando
Kamu dengar kan sayang, mereka semua memujimu.
*(berbisik)
Dara Anindita Airlando
*(mengangguk)
Putra Arsandi
Selamat untuk pernikahan kalian berdua. Maaf aku terlambat datang.
Raga Airlando
Terima kasih.
Putra hanya menjabat tangan Raga yang mulai posesit tida membiarkan pria mana pun bersentuhan dengan Dara meski hanya berjabat tangan.
Eza Pratama
Selamat untuk pernikahan kalian berdua juga dariku.
Raga Airlando
Terima kasih.
Lagi-lagi hanya Raga dan Eza yang berjabatan tangan.
Dara Anindita Airlando
Terima kasih kalian berdua sudah datang.
Ran Tiana
Dar! Kamu ikut kita sebentar, yuk?
Raga Airlando
*(mengangguk)
Dara Anindita Airlando
Makasih sayang.
*(berbisik)
Dara dan keempat sahabatnya pergi dari tempat mereka berada.
Raga juga pergi menemui sahabatnya, sementara Putra hanya berbincang saja dengan Eza sambil menikmati hidangan di resepsi pernikahan.
Episode 2 - Posesif
Raga mengenalkan Dara pada ketiga sahabatnya, ada Candra, Dena dan Geno.
Raga Airlando
Thanks, Bro. Kalian bertiga udah datang.
Geno Leandro
Mana mungkin kita gak datag ke pernikahanmu, Selamat ya Ga.
Candra Devanoga
Selamat untuk pernikahanmu, maksudku kalian berdua.
*(merangkul)
Dena Tristando
Selamat berbahagia, Bro.
*(merangkul)
Mereka memuji kecantikan Dara dan mengagumi sikap baik dan ramahnya.
Raga Airlando
Kalian dilarang menyentuh istriku.
Candra Devanoga
Mulai posesit dia, Bro.
Geno Leandro
Wajarlah istrinya cantik.
Dena Tristando
Yoi, istrinya gak boleh lecet dikit.
Sikap Raga tetap sama tak membiarkan Dara bersentuhan dengan pria mana pun.
Dara Anindita Airlando
Sayang, mereka hanya mau berjabat tangan.
*(berbisik)
Raga Airlando
Hanya sesama wanita yang boleh bersentuhan denganmu.
*(berbisik)
Dara Anindita Airlando
Kamu berlebihan.
*(cemberut)
Raga Airlando
Kamu hanya milikku.
*(merangkul pinggang)
Dara Anindita Airlando
*(mencubit pingggang)
Raga Airlando
Awh! Sakit sayang.
Dara Anindita Airlando
Kamu nyebelin banget.
Raga Airlando
Aku hanya menjaga milikku.
Dara Anindita Airlando
*(merona malu)
Ketiga sahabat Raga mengulum senyum menahan tawa.
Geno Leandro
Harusnya kita bertiga kesini bawa pasangan.
Dena Tristando
Hah! Maj bagaimana lagi nasib jomblo.
Candra Devanoga
Eits! Cuma kalian berdua, aku punya pacar.
Geno Leandro
Percuma! Gak kamu ajak datang kesini.
Candra Devanoga
Dia masih di Singapore.
Dena Tristando
Kenpaa jadi kita yang ribut.
Suasana pesta pernikahan mulai sepi karena tamu undangan satu persatu sudah pergi.
Candra Devanoga
Kita bertiga pamit sekarang, semua tamu juga sudah bubar.
Raga Airlando
Bagus kalian sebaiknya cepat pergi.
Geno Leandro
Gila! Kita di usir. Hahaha...
Geno, Candra dan Dena tergelak.
Mereka bertiga pamit undur diri dari acara resepsi pernikahan Dara dan Raga.
Ran Tiana
Dar! Ga! Kita semua pamit ya.
Dara dan keempat sahabatnya berpelukan.
Dara Anindita Airlando
Makasih ya, kalian semua udah dateng.
Cindy Santika
Apa sih Dar, kamu kan sahabay kita. Wajib hukumnya kita dateng ke pesta pernikahanmu.
Mira Aryani
Bener, masa sahabt nikah kita gak dateng.
Sisi Larasita
Sekali lagi selamat menempuh hidup baru ya Dar.
Ran Tiana
Yuk! Kita pulang.
Sisi, Mira dan Cindy mengangguk.
Dara Anindita Airlando
Sampai jumpa, Guys.
Dara dan keempat sahabatnya saling melambaikan tangan.
Andre (Papa Tiri Adimas)
Raga! Dara! . Papa dan Mama duluan ke kamar hotel ya.
Airin Wisnutama (Mama Raga)
Mama lelah sekali hari ini.
Dara Anindita Airlando
Iya Pah, Ma. Selamat beristirahat.
Raga Airlando
Iya Pah, Ma. Selamat beristirahat.
Papa Lando dan Mama Airin pergi dari Ballroom hotel.
Dara Anindita Airlando
Ya, Riko!
Riko Herianza
Ibu dan Ayah, mereka bilang mau pergi ke kamar untuk istirahat.
Dara Anindita Airlando
Ya sudah, Ko. Kamu juga istrirahat sana.
Riko pergi dari Ballroom.
Raga Airlando
Kamu kenapa sayang?
Dara Anindita Airlando
Aku mau ke kamar juga sekarang, sayang.
Raga Airlando
Ok! Kita ke kamar sekarang, sayang.
Raga dan Dara bergandengan tangan sepanjang jalan menuju ke kamar pengantin di hotel tempat mereka menginap.
Lando Wisnutama (Papa Raga)
Papa bahagia hari ini anak kita sudah menikah.
Airin Wisnutama (Mama Raga)
Mama juga merasakan hal yang sama, Pah. Semua saudara dan kenalan kita memuji kecantikkan menantu.
Lando Wisnutama (Papa Raga)
Raga dan Dara sangat serasi, Papa gak sangka meraka pandai berdansa dan menari.
Airin Wisnutama (Mama Raga)
Papa benar, Mama sampai takjub dengan penampilan mereka tadi.
Lando Wisnutama (Papa Raga)
Kalau bukan karena kita pergoki mereka tidur seranjang mungkin keinginan kita punya menantu masih lama terwujud.
Airin Wisnutama (Mama Raga)
Iya Pah, mereka memang ditakdirkan untuk bersama.
Lando Wisnutama (Papa Raga)
Semoga kebahagiaan selalu menyertai pernikahan anak kita.
Airin Wisnutama (Mama Raga)
Dan semoga kita segera diberikan cucu yang lucu.
Lando Wisnutama (Papa Raga)
Gak ada habisnya kalau kita bahas mereka, sekarang sebaikna kita istirahat. Mama kelihatan sangat lelah.
Airin Wisnutama (Mama Raga)
Iya, tapi Mama bersih-bersih dulu. Papa juga.
Lando Wisnutama (Papa Raga)
Iya, Mama lebih dulu saja.
Airin Wisnutama (Mama Raga)
Ya sudah.
Mama Airin pergi membersihkan diri ke kamar mandi. Sedangkan Papa Lando sibuk dengan ponselnya membalas pesan ucapan selamat atas pernikahan putranya.
Episode 3 - Malu
Raga masih saja mengoda Dara sampai di depan pintu kamar pengantin mereka.
Dara Anindita Airlando
Raga! Sudah cukup terus mengodaku.
Raga Airlando
Kenapa sayang?
Dara Anindita Airlando
Aku malu di lihat banyak orang.
Raga Airlando
Biarkan saja, mereka pasti mengerti kita ini pasangan yang baru menikah.
Dara Anindita Airlando
*(mengecup pipi)
Raga Airlando
Sekarang kamu yang mengodaku.
Dara Anindita Airlando
Aku hanya mau masuk ke kamar kita.
Dara masuk ke kamar pengantin yang pintunya sudah di buka oleh Raga.
Raga Airlando
Sayang!
*(memeluk dari belakang)
Dara Anindita Airlando
Ah! Raga.
Raga Airlando
Kamu gak bisa lolos dariku.
Dara Anindita Airlando
Apa Raga mau melakukannya sekarang.
*(dalam hati)
Raga Airlando
Aku mau membersihkan diri dulu ke kamar mandi.
Dara berbalik badan menghadap Raga.
Dara Anindita Airlando
Emh! Ya sudah, aku mau membersihkan riasan wajahku dulu.
Raga Airlando
*(mengecup bibir)
Dara Anindita Airlando
Sana kamu mandi sayang.
Raga melepaskan pelukannya dan pergi ke kamar mandi.
Dara Anindita Airlando
Kenapa aku sangat berdebar, bagaimana perasaan Raga saat nanti menyentuhku.
*(bergumam)
Di dalam kamar mandi Raga juga merasakan debaran jantungnya.
Raga Airlando
Aku boleh menyentuhnya karena Dara kini milikku.
Dara membersihkan riasan di wajahnya.
Dara Anindita Airlando
Meski tipis, riasannya menempel sempurna.
Raga keluar dari kamar mandi tanpa Dara ketahui.
Raga Airlando
Sayang!
*(memeluk)
Raga memeluk leher Dara dari belakang.
Dara Anindita Airlando
Sa.. Sayang kamu sudah mandinya?
Dara gugup melihat Raga hanya pakai jubah mandi.
Raga Airlando
Udah, sekarang giliran kamu yang mandi sayang.
Dara Anindita Airlando
Iya, aku mau mandi.
Raga mengurai pelukannya.
Raga Airlando
Kamu kenapa gugup begitu?
Dara Anindita Airlando
Aku gak tahu sayang.
Raga Airlando
Aku menunggumu setelah mandi.
Dara Anindita Airlando
Iya, sayang.
Raga Airlando
*(mengecup bibir)
Raga selalu saja mengambil kesempatan mencium bibir istrinya.
Dara ingin membuka resleting belakang gaun pengantinnya sebelum masuk ke kamar mandi.
Raga sedang menuju ranjangnya.
Dara Anindita Airlando
Raga! Bisa tolong bantu aku.
Dara Anindita Airlando
Ini.
Dara menunjukkan resleting belakang gaunnya.
Raga Airlando
Kemarilah sayang.
Dara mendekati Raga yang duduk di tepi ranjang.
Dara Anindita Airlando
Tolong buka resletingnya, aku kesulitan.
Dara Anindita Airlando
Tapi, pejamkan matamu setelah membukanya.
Raga Airlando
Aku ini suamimu, kenapa harus menutup mata?
Dara Anindita Airlando
A..aku masih merasa malu.
Raga Airlando
Ok! Aku tutup mataku.
Raga membuka perlahan resleting gaunnya Dara.
Dara Anindita Airlando
Sudah sayang?
Raga tidak benar-benar menutup matanya.
Dara Anindita Airlando
Sayang?
Raga Airlando
*(mengecup punggung)
Dara Anindita Airlando
Ah! Raga.
Raga Airlando
Maaf! Sayang.
Dara Anindita Airlando
Kamu harus tutup mata. Aku mau masuk ke kamar mandi tanpa gaun ini.
Raga mengulum senyum menahan tawa melihat tingkah Dara yang sangat malu padanya.
Raga Airlando
Hmmm...
*(memejamkan mata)
Dara Anindita Airlando
Jangan mengitip sayang.
Raga Airlando
Iya, sayang.
Dara melepaskan gaun pengantinya hanya menyisakan pakaian da lam saja.
Dara Anindita Airlando
Jangan buka matamu sebelum aku masuk kamar mandi.
Raga Airlando
Iya, gaunmu biar aku yang rapihkan ke dalam lemari.
Dara berlari kecil masuk ke kamar mandi.
Dara Anindita Airlando
Sekarang kamu boleh buka matamu sayang.
Dara menutup pintu kamar mandi.
Raga terkekeh tak bisa menahan tawanya.
Raga Airlando
Meski pun tadi aku menutup mata, nanti aku bisa melihay dirimu juga sayang. *(bergumam)
Raga merapihkan gaun pengantin Dara dan mengantungnya di dalam lemari pakaian.
Raga Airlando
Siapa yang datang.
Raga membuka pintu kamar pengantinnya.
Petugas Hotel
Tuan! Maaf menganggu, ini ada paket untuk Anda.
Raga Airlando
Paket? Dari siapa?
Petugas Hotel
Saya tidak tahu Tuan, tapi tujuan paket ini untuk Tuan Raga.
Raga Airlando
Berikan padaku.
Petugas Hotel
Ini Tuan.
*(menyerahkan paket)
Petugas Hotel
Baik, Tuan. Permisi!
Petugas hotel pun pergi dari depan kamar.
Raga Airlando
Paket untukku, apa isinya.
Raga menutup pintu kamar dan menguncinya.
Dia kembali ke tepi ranjang untuk membuka paket yang ditujukan padanya.
Seseorang
Semoga kau suka kado pernikahan dariku Tuan Raga Airlando. Hahaha...
Seseorang yang mengirimkan kado pada Raga sedang tertawa senang di ruang kerjanya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!