NovelToon NovelToon

My Bride Violetta

Prolog

"Baik tuan akan saya kerjakan." jawab Vio.

"Dan satu lagi, batalkan saja acara makan malam bersama tuan Alfonso malam ini. Karena mommy akan ke penthouse." ucap Adrian, bos dari Vio.

"Baik tuan. Akan saya beritahukan tuan Alfonso." jawabnya lagi.

"Jika tak ada lagi yang perlu saya kerjakan saya permisi tuan." ucap Vio dan Adrian hanya menganggukkan kepalanya saja.

Violetta Keech, adalah seorang asisten dari seorang Adrian, CEO perusahaan di mana Vio bekerja. Sudah hampir 2 tahun ini Vio bekerja menjadi asisten.

Meski Adrian sudah memiliki asisten lain yang bernama Morgan, dia masih butuh asisten lain untuk mengurus semua keperluannya jika di luar kantor selama 24 jam.

Dan Morgan merekomendasikan Vio yang saat itu memang sedang melamar pekerjaan. Morgan adalah asisten sekaligus sekretaris Adrian yang mengurus semua pekerjaan Adrian di kantor.

Pekerjaannya sudah cukup banyak. Karena itu Adrian meminta Morgan untuk mencarikan satu lagi asisten wanita untuknya yang dapat bekerja 24 jam dengannya.

Violetta hanya seorang gadis dari keluarga yang biasa saja. Meski demikian, mereka mampu membawa anaknya sekolah hingga memiliki gelar Sarjana.

Karena Vio yang pintar, dia mampu meneruskan pendidikannya sampai bergelar master dengan beasiswa yang di dapatnya.

Ketika tau kualifikasi Vio, Adrian langsung memilihnya sesuai rekomendasi Morgan. Adrian tak mempedulikan penampilan. Dia hanya butuh seorang asisten yang dapat mengikuti semua pekerjaannya dengan cepat. Karena itu dia memilih Vio. Yang menurutnya mampu melakukan tugasnya.

Vio menjalani hari-harinya tanpa mengenal lelah. Semua perintah Adrian selalu di jalankannya dengan benar. Bahkan Adrian menyiapkan Apartemen untuk Vio di dekat penthousenya.

"Huft, akhirnya selesai pekerjaanku." ucap Vio sambil menyandarkan punggungnya di sandaran kursi tempat dia duduk.

"Apa kau tak pulang lagi malam ini?" tanya Morgan. Mereka masih berada di kantor. Dan ruangan Morgan dan Vio menjadi satu.

"Ya begitulah tuan. Nyonya besar akan mampir ke penthouse tuan Adrian. Karena itu saya harus menyiapkan semua keperluan beliau nanti." jelas Vio.

"Vio, bunga-nya sudah kau siapkan?" tanya Adrian yang sudah berada di dalam mobil menuju penthousenya sekarang.

"Sudah tuan. Sudah saya siapkan." jawab Vio dan kembali fokus melihat jalanan lewat jendela.

Sementara Adrian lebih memilih untuk istirahat sejenak setelah seharian bekerja. Sungguh sangat melelahkan hari ini. Pekerjaannya begitu banyak, belum lagi meeting dan bertemu klien. Lelah sekali. Dia hanya ingin tidur sekarang.

Tak lama, mereka sampai di lobby apartement.

"Tuan. Tuan Adrian kita sudah sampai tuan." panggil Vio karena Adrian masih juga belum bangun dari tidurnya.

Adrian membuka matanya pelan dan mengerjapkan matanya sambil memijat batang hidungnya.

"Apa kepala anda sakit tuan?" tanya Vio yang melihat Adrian sedikit meringis.

"Hmm, sedikit. Siapkan obat untukku." jawab Adrian.

"Baik tuan akan saya siapkan." jawab Vio dan keduanya keluar dari mobil.

Setelah ini Vio langsung menyiapkan makanan untuk nyonya besar dan Adrian serta keperluan Adrian untuk bersiap diri.

Saat masuk ke penthouse, ternyata nyonya besar sudah ada di penthouse.

"Mom?"

"Nyonya besar?"

"Sayang mommy merindukanmu.." teriak Ella yang langsung berhamburan ke pelukan anak tercintanya.

"Hai sayang, kau sehat?" tanya Ella yang tak lupa menyapa Vio.

" Sehat nyonya." ucap Vio sambil menundukkan kepalanya.

"Sayang, kenapa kau tak pulang pulang? Mommy merindukanmu. Kau tak merindukan mommy ataupun daddymu?" ucap Jenny yang sudah memanyunkan mulutnya.

JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORITE DAN HADIAH YA KAKAK. TERIMA KASIH ❤❤❤❤❤

Big no!

Vio sedang menyiapkan makan malam dan semua kebutuhan Ella saat menginap di sini nanti.

Adrian dan Ella sedang mengobrol ringan sambil melepas rindu setelah hampir 3 bulan mereka tak bertemu.

"Sayang bagaimana pekerjaan di sini? Apa kau begitu sibuknya sampai tak pulang ke rumah selama 3 bulan terakhir. Apa kau tak menganggap kami ada? Ck!" omel Ella yang mulai merajuk pada anak bungsunya ini.

"Maaf mom, bukan seperti itu. Proyek kali ini memang sangat menguras waktuku mom. Jadi aku memang belum ada waktu untuk pulang mom. Maaf. Mommy marah?" tanya Adrian dengan lembutnya.

Vio selalu tersenyum jika Adrian boss-nya sedang bersama mommy-nya. Karena boss yang biasanya cuek, tiba-tiba bersikap manja pada seorang wanita yang tak lain mommy-nya sendiri. Lucu memang melihat interaksi kedua orang di depannya itu.

"Bagaimana bisa mommy marah sayang? Tak mungkin mommy marah padamu. Oh iya, kau tau? sebenarnya mommy tak mengatakan pada daddymu jika mommy ke sini. Pasti sebentar lagi dia akan mencari mommy." ucap Ella dengan tawanya sambil menutup mulutnya. Sedang Adrian terkekeh mendengarnya. Ada-ada saja mommynya ini.

Bagaimana tidak, Daddy-nya ini selalu saja menempel pada Ella. Di mana ada Ella di situ pasti ada Victor. Jelas jika seperti ini Victor akan mencarinya. Dan karena itu juga, Adrian sangat hormat pada mommy Ella. Dia mampu membuat daddy-nya tunduk.

Adrian tau kalau Ella bukanlah mommy kandungnya. Tapi rasa sayang Ella pada Adrian sungguh besar. Dia sama sekali tak membeda-bedakan anak-anaknya. Adrian, Leon maupun Naura. Semuanya mendapat kasih sayang yang sama besar dari Ella.

Ting.. Tong..

'Siapa? Bukankah tuan hanya menunggu mommy Ella saja?' pikir Vio.

Klek..

"Malam Vio?"

"Selamat malam tuan Victor." jawab Vio dengan sedikit menundukkan kepalanya. Baru juga di bicarakan. Orangnya sudah datang saja. Apa tak sekalian istrinya di borgol dengannya saja. Heran sekali.

"Hei honey, kenapa kau tak mengajakku pergi?" teriak Victor setelah masuk dan langsung duduk di sebelah Ella. Ella hanya mencibir kelakuan suaminya. Tak bisa sekali melihat istrinya ingin berduaan dengan anak lelakinya.

"Hai dad." sapa Adrian yang tersenyum melihat keharmonisan orang tuanya. Bahkan Adrian sama sekali tak pernah melihat kedua orang tuanya ini bertengkar. Mungkin hanya sekedar merajuk saja. Setelah itu pasti mereka akan beromantisan kembali.

"Lihatlah, mommy juga bilang apa? Daddymu ini tak ingin sekali jika mommy ingin berpacaran dengan anak sendiri." ucap Ella dan Adrian hanya terkekeh. Meski begitu suaminya ini sangat mencintainya.

"Hai son. Bagaimana kabarmu? Kenapa kau jarang pulang. Mommymu setiap hari terus saja membahasmu." ucap Victor yang memberondong Adrian dengan omelannya.

Seperti inilah keluarga bossnya. Selalu penuh canda tawa dan cinta. Vio jadi iri. Dia juga merindukan keluarganya dapat berkumpul seperti ini lagi.

"Aku baik dad. Maaf pekerjaan akhir-akhir ini sangat menumpuk." jawab Adrian sambil tersenyum milihat tingkah manja daddy-nya pada Ella.

"Kau juga membuat adikmu Naura merengek ingin pergi menemuimu. Pulanglah son, meski sehari. Kau membuat kedua wanita kesayangan daddy bersedih." ucap Victor. Sedang Ella hanya menggelengkan kepalanya saja mendengar suaminya ini bicara.

"Oh iya sayang. Kalau kau pulang ke rumah jangan lupa Vio juga di ajak. Suruh dia juga menginap di rumah. Mommy suka padanya. Dia gadis baik sayang." bisik Ella di telinga Adrian. Malas sekali kalau sudah Ella membahas seorang wanita untuknya. Awas saja jika sampek Adrian di jodohkan.

Big no!

JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORITE DAN HADIAH YA KAKAK. TERIMA KASIH ❤❤❤❤❤

Kemana dia?

"Sayang mommy tidur dulu ya? daddymu sudah sangat rewel." bisik Ella. Rewel bagaimana? Atau daddy ingin minta yang lain? Tingkahnya semakin lama semakin jadi.

"Iya mom, kalian tidurlah." ucap Adrian dan mengecup kening Ella.

Bagi Adrian. Ella adalah penolongnya. Di saat dia tak mendapatkan kasih sayang seorang ibu, Ella-lah dulu yang menggantikan sosok ibu dan memberikan kasih sayangnya pada Adrian. Sampai akhirnya Victor mengajak Ella untuk menikah. Ah lucu sekali daddy-nya jika ingat itu.

Adrian melihat Vio yang masih membereskan dapur dan meja makan. Dia menghampirinya dan duduk di pantry.

"Vio kau juga tidurlah di sini. Kau bisa menggunakan kamar Naura." ucap Adrian sambil menyeruput teh yang di siapkan Vio untuknya tadi.

'Kenapa aku harus menginap di sini? Bukankah aku sudah ada kamar di apartement sebelah? Aku tak nyaman jika tinggal di sini. Bisakab alu menolaknya saja?' ucap Vio dalam hatinya.

"Untuk apa tuan? Saya kan sudah ada kamar di sebelah tuan." ucap Vio. Sudah di beri apartement, sekarang malah di suruh menginap di sini. Tidak. Vio tak akan mau.

"Bukankah kau sudah lihat ada kedua orang tuaku datang kemari? Nanti jika mereka membutuhkan apa-apa di saat kau tak di sini bagaimana?" ucap Adrian dengan santainya.

Sedang Vio hanya bisa menarik nafasnya saja. Karena kalau sudah seperti ini jelas tak akan bisa di bantah. Bossnya sangat keras.

"Baik tuan." jawab Vio pasrah.

Dengan terpaksa Vio tinggal di sana. Dia akan pulang dulu ke apartementnya, untuk mengambil pakaian tidurnya serta baju ganti untuk besok bekerja dan beberapa alat make up.

Semuanya sudah beres, dan Vio memilih langsung tidur. Karena waktu sudah masuk hari esok. Sekarang sudah jam 1 malam. Sedang besok pagi-lagi sekali Vio sudah harus menyiapkan makanan untuk keluarga bossnya.

Sungguh lelah sekali hari ini. Pekerjaan Vio seakan tak pernah habis. Saat merebahkan tubuhnya, Vio langsung tertidur dengan nyenyaknya.

Sementara Adrian masih saja bekerja. Dia mengecheck laporan yang di berikan Morgan padanya tadi yang belum sempat Adrian check.

Tapi semakin lama kenapa kepala Adrian semakin pusing? Bukankah tadi dirinya sudah minum obat dari Vio?

"Pusing sekali kepalaku. Apa Vio sudah tidur? Aku ingin meminta bantuannya untuk memijat sebentar kepalaku. Kenapa sekarang jadi sangat pusing sekali? Sial!" Adrian langsung mengambil ponselnya dan segera menghubungi Vio. Sekali tak di angkat, dua kali tak di angkat juga. Sampai tiga kali juga sama.

Adrian berdiri dengan memegang kepalanya menuju kamar Vio dengan tubuh yang sedikit sempoyongan. Mungkin memang Adrian butuh refreshing sejenak dari pekerjaannya ini.

"Vio.." panggil Adrian sambil mengetuk pintu kamarnya.

"Vio kau sudah tidur?" panggil Adrian sekali lagi. Andai saja kepalanya tak terlalu pusing seperti ini, Adrian tak mungkin mau tengah malam begini memanggil asisten wanitanya hanya untuk membantu memijat kepalanya.

"Vio." masih tak ada jawaban dari dalam. Apa Vio pulang pikir Adrian. Bukankah tadi memang Vio sepertinya tak ingin menginap di sini.

Vio bukan wanita nakal. Bukan. Tak seperti wanita di luaran sana yang dengan mudah menjajakan dirinya pada pria tampan seperti Adrian. Vio justru sangat-sangat menjaga dirinya dari hal hina seperti itu.

"Kemana dia?" Adrian memilih langsung masuk saja. Dia akan melihat apa Vio ada di dalam atau tidak.

Klek..

JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORITE DAN HADIAH YA KAKAK. TERIMA KASIH ❤❤❤❤❤

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!