NovelToon NovelToon

Terpaksa Mencintai.

Ep.1 Pertemuanku pertamaku,dan dia ( visual).

DaraAfriza gadis cantik,yang baru duduk di bangku kuliah semester pertama,yang diam- diam menyukai Adrian

Adrian Mahesa,Pria tampan yang merupakan Idola disekolah Dara

Pria yang sangat sempurna,karena kepintaran,serta ketampanannya,di tambah lagi ia berasal dari keluarga kaya raya,yang membuat ia menjadi idola kaum hawa.

Stella,anak dari keluarga kaya raya,dia adalah sahabat baik Dara,dan juga tunangan Adrian

Dina,sahabat baik Dara,mereka bersahabat dari SMP, hingga sama - sama menempuh pendidikan dibangku kuliah.

Rian,teman baik Dara,sama seperti Dina,persahabatan mereka juga di awali,waktu mereka masih sama - sama duduk di bangku SMP

Roi, teman baik dari Adrian,Roi sering menjadi tempat curhat di kala Adrian dalam masalah,termasuk.masalah percintaannya

Arman, pria tampan yang satu sekolah dengan Dara, dan Adrian. Arman sudah menaruh hati pada Dara ,saat mereka duduk di bangku kuliah .Tapi saat itu, ia harus memendam perasaannya karena pernah mendapat ancaman dari Adrian untuk menjauhi Dara, tapi sekarang ia telah menjadi CEO, dan seorang PRESDIR. Dan ia berusaha untuk mendekati Dara.

foto - foto Ayudia, mantan kekasihnya Adrian, dan wanita yang pernah membuat Adrian patah hati

Terang sang Surya telah menampilkan senyumannya menyinari bumi, memaksa para penghuninya untuk terjaga dari mimpinya yang indah.

Cahaya yang menyilaukan mata, menembus jendela kamarnya memaksa seorang gadis cantik, tersebut terjaga dari mimpi indahnya. Dia membuka matanya perlahan-lahan, sembari merentangkan tangannya.

"Hoam..." Dengan merentangkan kedua tangannya karena ia masuh sangat mengantuk.

Turun dari ranjang dengan berjalan mengambil handuk, dengan langkah kakinya yang terasa berat, gadis belia itu berjalan menuju arah kamar mandi, untuk melakukan ritual mandi paginya.

Setelah melakukan ritual mandi paginya selama selama tiga puluh menit, gadis cantik yang baru saja duduk dibangku kuliah itu, langsung menyambar pakaian kemeja, dan Jeanz berwarna biru yang sudah ia siapkan diatas ranjang.

Memakai sedikit lipblam, dan bedak padat untuk menyempurnakan penampilanya.

Ia bergegas menyambar tas nya yang terletak di atas meja, dan berlalu keluar dari kamar kosnya. Jarak kosnya yang tidak terlalu jauh dari universitas membuat gadis yang bernama lengkap, Dara Afriza itu selalu memilih untuk berjalan kaki, tapi kali ini langkahnya lebih tergesa-gesa dari biasanya, karena ia sudah telat.

"Oh.., Tuhan moga-mogahan aku gak terlambat. Aku gak mau di hukum karena telat masuk kampus. Mana Rian, sama Dina juga pake acara ga knungguin lagi" Gumamnya, dengan terus mempercepat langkah kakinya, karena takut terlambat masuk kampus. Dara terlihat panik, saat berjalan hingga dia tidak menyadari ada orang yang melintas didepannya.

"Buuggg" Dara menabrak seorang.

"Auww..!" Suara rintihan Dara, yang terjatuh hingga membuat beberapa buku yang sedang digenggamnya ikut berserakan dilantai.

"Kamu gak apa-apa?!" Tanya seseorang yang menabraknya, yang tak lain adalah Mahasiswa baru, pindahan dari Jakarta, bernama Adrian Mahesa.

Mendongakkan kepala, dan mendapati seorang lelaki tampan yang tengah tersenyum padanya.

"Gak apa-apa" Jawab Dara , dengan terus memandang laki-laki tampan itu.

"Maaf aku gak sengaja." Seru Adrian, dengan mengangkat buku-buku milik dara yang berserakan di tanah.

Melihat wajah Dara sedikit terkena debu, Adrian langsung mengeluarkan sapu tangan dari saku kemejanya, guna membersikan wajah Dara yang ada sedikit debu.

"Maaf akusedikit lancang." Serunya, dengan tangannya terus membersikan pipi Dara menggunakan sapu tangan, sembari tersenyum ramah gadis itu.

"Pria ini sangat sempurna, sudah tampan, baik lagi. Beruntung sekali wanita, yang kelak menjadi istrinya." Bathinnya, yang begitu mengagumi kepribadian Adrian Mahesa.

"Sapu tangannya buat kamu saja. Dan maaf aku harus segera masuk, karena harus melaporkan kepindahanku." Pamit Adrian, dengan berlalu pergi.

Senyum terus terukir diwajah cantik itu, dia seperti terhipnotos oleh sikap lelaki itu. Hingga membuatnya Dara tampak seperti orang bodoh. saat kepergian Adrian, sembari senyum- senyum sendiri.

"Oh... Tuhan, pria ini benar-benar buat aku jatuh cinta pada pandangan pertama" Gumamnya, dengan senyuman mereka yang membingkai sempurna diwajah cantiknya.

Dari kejauhan secuirity kampus, keheranan menatap Dara yang tampak melamun, dan senyum -senyum sendiri, hingga membuatnya memutuskan untuk meneriaki gadis cantik itu, karena gerbang akan segera ditutup.

"Hei Dara..! kamu masih mau tetap disitu?! Bapa tutup gerbangnya biar hari ini kamu gak usah masuk kampus" Teriak pak Toto, sang securiti kampus , yang sangat baik mengenal Dara.

" I, Iya paj" maaf "Jawabnya, dengan berlari kedalam area kampus.

Ep.2 Hebohnya Dina

Setelah mendengarkan arahan dosen, para mahasiswa XXXX segera masuk keruangan masing-masing.

Mengambil jurusan bahasa Inggris, itulah pilihan Dara, dan kedua sahabat baiknya

Terdengar kasak-kusuk, para mahasiswa tentang hadirnya seorang mahasiswa baru, pindahan dari Jakarta yang mengalihkan perhatian Dara, dan kedua sahabat baiknya

"Kalian sudah tau belum? ada mahasiswa baru lho tampan banget." Seru salahsatu mahasiswi, yang satu jurusan dengan Dara, dan kedua temannya.

"Iya aku juga dengar berita yang beredar begitu, katanya dia cakep banget." Timpal mahasiswi yang lain.

"Mereka lagi omongin apa sih Dina?!" Tanya Rian, yang terlihat sangat penasaran saat mendengar teman-temannya, membicarakan sesuatu yang sangat serius.

"Iya, mereka lagi ngomongin apa sepertinya serius banget?!" Timpal Dara pula.

"Mereka lagi ngomongin mahasiswa baru, Katanya pindahan dari Jakarta."

Tatapannya teralihkan pada sahabatnya.

Dara sayang ku.., cintaku.., kamu kemarinkan gak masuk kampus, ini bukunya? katanya mau nyalin ." Ucap Dina dengan gaya yang terlihat manja, sembari menyerahkan bukunya.

"Ohh..., aku kirain mereka lagi ngomongin apa. Mana bukunya?! biar aku salin." Jawab Dara, dengan meraih sebuah buku dari genggaman Dina.

Gadis cantik itu mulai menyalin buku milik Dina, kebuku catatan miliknya.

Beberapa hari sakit, membuat Dara ketinggalan beberapa mata kuliah.

********

Dan dari kejauhan tampak Dosen mereka Bu Siti, yang jalan bersama Seorang lelaki Tampan, yang tak lain adalah Adrian.

Para mahasiswa yang sedari tadi sibuk dengan kegiatan mereka seperti, bergosip, berdandan ,dan lain-lain , seketika kembali ke tempat duduknya mereka, termasuk Rian, dan Dina yang dijuluki si tukang gosip.

Sementara Dara gadis berparas cantik itu, tampak sibuk dengan kegiatan menulisnya, hingga tidak menyadari kedatangan Dosen mereka Bu Siti,dan seorang mahasiswa baru yang sangat tampan

"Ya Tuhan , cowo ini cakep banget?! seperti opa-opa Korea." Seru Dina, dengan mengedip- ngedipkan matanya sembari senyum-senyum sendiri.

Rian tampak kesal dengan tingkah sahabatnya, hingga membuatnya menegur Dina yang sedari tadi tampak heboh

"Hei tukang gosip..! kamu bisa gak satu hari saja tingka kamu gak kaya Cacing kepanasan." Serunya, dengan raut wajah yang terlihat kesal.

Wajahnya beralih menatap sahabatnya, dan dengan raut wajah terlihat cemberut, dan ia tampak begitu kesal.

"Kamu itu ngiri yaa, kalau lihat aku senang."

Kehadiran Adrian sangat berpengaruh, buat anak- anak jurusan Bahasa Inggris, hingga seketika ruang itu tampak heboh.

"Diam anak-anak, semuanya diam..! " Teriak Bu Siti, untuk menenangkan mereka.

Mendengar teriakan Bu Siti, ruangan kembali tenang. Hingga membuat wanita paruhbaya itu melanjutkan ucapannya.

"Ibu mau mau memberitahukan, bahwa ada mahasiswa baru. Dan kamu! silahkan perkenalkan diri kamu."

"Selamat pagi teman-teman, perkenalkan namaku Adrian Mahesa, biasa di panggil Adrian, aku pindahan dari Jakarta." Serunya, sembari tersenyum

"Adrian aku pada mu" Teriak Dina, dengan melingkarkan tangannya membentuk ❤️

"Hei tante gosip..! diam kenapa." Tegur Rian, yang terlihat begitu kesal terhadap gadis itu.

"Ah.., bilang saja kamu iri. karena cowo itu, tampangnya melebihi kamu, yang wajahnya kaya ember rusak."Jawab Dina, dengan tawa kecilnya.

"Apa kami bilang?! aku seperti ember rusak..!!kalau aku kaya ember rusak, muka kamu kaya si Gorila, hi..!" Seru Rian, sembari menunjukkan giginya

" Dasar tukang kepo..!"

"Biarin" Jawabnya asal.

Pandangan Dina berali pada sahabatnya, yang tampak asyik dengan dunianya sendiri, tanpa memperdulikan keadaan.

"Dara..., Dara..." Panggil Dina, dengan mengenggol tangan Dara

"Kenapa?"

Kamu gak liat, aku sedang sibuk?!" Jawab Dara, tanpa mengalihkan tatapannya dari buku yang sedang dicatatnya.

"Kamu bodoh banget sih?! ada barang bagus didepan sana?, tuh liat! didepan sana ada cowo ganteng." Seru Dina, sembari mengalihkan tatapan matanya kearah depan.

Tatapan yang tadi terfokus pada buku catatan, beralih dengan tatapan mata sahabatnya.

"Ini kan cowo yang tadi pagi aku temui di gerbang itu, ohh manis banget sih dia? jadi aku bakalan satu ruangan sama dia." Bathin Dara, yang terlihat bahagia.

Menatap heran sahabat baiknya, yang tampak senyum-senyum sendiri.

"Dara.., Dara." Panggil Dina pelan, yang seketika menyadarkan dia dari lamunan.

"Ehh kenapa?"Tanyanya, dengan raut wajah yang terlihat gugup.

"Kenapa kamu senyum- senyum sendiri?! nanti dikira orang gak waras lagi?!"

"Gak, aku gak senyum-senyum sendiri"Jawabnya, dengan menggeleng cepat.

Tatapan mata Dina, kembali beralih pada Adrian yang masih berdiri didepan.

"Adrian..! aku boleh gak tanya sama kamu."

"Tanya soal apa?!" Dengan raut wajah yang terlihat penasaran.

"Kamu sudah punya pacar belum?!"

"Genit banget sih kamu?!" Tegur Rian, dengan memukul pelan kepala kepala sahabatnya.

"Apa,an sih?!" Serunya kesal,

Adrian hanya tersenyum, saat mendapat pertanyaan itu, dan dia memutuskan untuk menjawabnya.

"Belum, aku belum punya pacar." Jawabnya, tersenyum.

Dara tampak begitu bahagia, saat mendengar kalau laki-laki yang sudah membuatnya jatuhcinta pada pandangan pertama, belum mempunyai kekasih.

"Wah, kalau gitu kita-kita masih punya kesempatan dong." Jawabnya, senyum-senyum sendiri.

Adrian hanya tersenyum mendengar perkataan Dina, saat mendengar perkataan gadis itu.

"Anak-anak ibu harap, kalian bisa menerima kehadiran Adrian."Seru Bu Siti, pada anak-anak jurusan bahasa Inggris.

"Tentu Bu, dengan senang hati." Jawab Dina, dengan wajah berseri-seri.

Melihat itu, Dara, dan Rian hanya menggeleng- gelengkan kepala, dengan tingkah sahabatnya yang paling bersemangat dengan kehadiran mahasiswa baru.

"Ya sudah Adrian, kamu silahkan duduk.Kamu duduk disebelah Roi." Titah, Bu Siti.

Hanya menganggukkan kepala, sembari melangkahkan kaki menuju tempat duduk yang dimaksud Dosennya.

Ep,3 Gugup

Dara terus memiringkan tubuhnya,menatap Adrian,ia tak menyangkah akan satu jurusan dengan pria ini.

"ohh Tuhan, bagaimana aku bisa melewati hari-hariku dengan pria ini, apalagi berita yang aku dengar pria ini sangat pintar, sementara aku sangatlah bodoh, ini sangat memalukan bila ia tahu, bagaimana tingkat kebodohan ku" Bathin Dara, yang terlihat khawatir.

Adrian, lelaki tampan itu sama sekali tidak menyadari keberadaannya Dara, ketika ia menoleh ke samping, tatapan matanya tak sengaja bertemu dengan gadis cantik itu, ia begitu terkejut saat melihat Dara, gadis yang dijumpainya tadi pagi, .satu kelas dengan nya.

"Ini kan gadis yang tadi pagi gak sengaja aku tabrak itu? gak nyangkah dia bakal satu juru**san denganku." Bathinya, yang begitu terkejut.

Dara hanya tersenyum malu, karena kedapatan mencuri pandang terhadap Adrian, dan ia langsung sengaja pura-pura membaca buku, untuk menutupi wajahnya yang memerah karena malu.

Dina yang melihat arah pandang Adrian, sedang menatap kearah mereka. Begitu percaya dirinya, karena mengira Adrian, tengah menatap dirinya.

"Adrian ngapain kamu liat-liat kesini, naksir ya sama aku? kalau naksir jujur saja, kebetulan aku masih jomblo."

"gam aku hanya.."Serunya terputus, saat Dina sudah menyela ucapannya.

"kalau kamu malu karena banyak orang ,aku ngerti kok.."Serunya, dengan percaya dirinya.

"Hei tante?! kamu jadi orang kepedean banget, bisa saja Adrian liatin kamu, karena kamu manusia aneh." Seru Rian ketus

Roi hanya tersenyum, saat mengetahui sahabatnya dari tadi memperhatikan Dara.

"Cewe itu namanya Dara. Dia tinggal gak jauh dari sini, kalau gak salah sih? tinggalnya di kos. Dia anak yatim piatu, selama ini ia di besarkan sama Bibinya." Jelas Roi, pada Adrian yang terlihat begitu penasaran pada Dara.

"Meem..., gitu ya" Jawabnya, sambil manggut-manggut.

Terdengar suara bel berbunyi, Para mahasiswa dari kampus XXX, langsung berhamburan keluar, untuk mengisi perut mereka yang sudah keroncongan sedari tadi.

"Adrian kamu gak ke kantin?" Tanya Roi, pada lelaki tampan itu.

" Aku kekantin kok, ayo..!' Ajaknya, pada Roi.

Memperhatikan sahabatnya,yang tampak salah membaca buku, membuat ia senyum-senyum sendiri.

" Dara apa kamu gak salah baca bukunya?"

Tersadar, dan merasa malu sendiri.Karena sesungguhnya ia hanya menggunakan buku itu, untuk menutupi wajahnya agar tak terlihat oleh lelaki tampan itu.

"ini aku."Jawabnya, dengan nada bingung karena tidak tau harus mengatakan apa.

"Ahh sudahlah, ayo Dina kita kekantin." Pamit kedua sahabatnya, dengan berlalu keluar.

* 15 menit kemudian*

Terdengar suara langkah kaki yang berjalan menghampirinya.

Dara mendongakkan kepalanya, saat melihat seseorang berdiri didepannya.

" ka" kamu" ucap Dara dengan raut wajah yang terlihat gugup.

Lelaki tampan itu, hanya tersenyum saat mendapati kegugupan Dara.

"maaf yaa? soal insiden tadi pagi, oh iya, kita belum kenalan kan?"

"mimpi apa aku semalam, pria tampan ini minta kenalan sama aku?." Bathinya, yang terlihat begitu bahagia.

"Namaku Adrian." SeruAdrian, sambil mengulurkan, tangannya.

Tersenyum, dengan raut wajah yang terlihat begitu bahagia.

" Dara." Dengan membalas uluran tangan lelaki tampan itu.

"Oh iya, aku liat kamu gak ke kantin, nih aku bawain minum, sama Snack buat kamu." ucap Adrian, sambil menaru minuman,dan makanan kecil atas meja gadis itu.

Dara semakin mengagumi kepribadian Adrian, yang menurutnya sangat sempurna.

"Terimakasih Adrian, terimakasih." Jawabnya, tersenyum.

"Oh iya aku kekursiku dulu." Pamit Adrian, dengan berlalu pergi.

"Makasih buat makanan ringan, sama minumannya." Seru Dara, saat laki-laki sudah berlalu pergi.

"Sama-sama" Jawabnya, dengan tersennyum sambil berlalu.

🏚️ kos - kosan🏚️

Disebuah kamar kecil, tampak seorang gadis sedang berbaring diatas ranjang kecilnya, dengan tatapan menerawang menatap langit-langit kamar.

"Pantas gak yaa? aku cewe yang nyatain cinta lebih dulu, tapi iya kalau aku diterima, kalau aku di tolak, bagaimana? itu lebih memalukan." Bathin Dara, yang ingin menyatakan cintanya pada Adrian.

Masih larut dalam pikirannya, yang ingin menyatakan cinta pada Adrian.

"Mungkinkah, aku harus minta pendapat Dina?!" Gumamnya, dengan bertanya pada diri sendiri.

Tatapan matanya tertuju pada jam dinding yang melekat pada dinding kamar.Dan memutuskan untuk segera berangkat kerja.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!