Senja yang mulai nampak keindahan di sore hari. seorang gadis tengah duduk di antara gundukan tanah yang masih basah. dengan sesekali jari jemarinya mengusap pipinya yang mulai basah.
"Athaya.. " panggil Kenan Sang kakak.
Athaya menoleh lalu kembali mengusap pipinya. Athaya berdiri dan menghampiri abangnya.
"Aya tak bisa tinggalin mereka berdua bang. Athaya pasti akan merindukan mereka." ujar Athaya yang saat ini tengah memeluk Sang kakak.
"Abang tau.. ini sangat berat untuk Aya. tapi ingat.. Aya di sini tidak punya siapa siapa lagi. Aya harus ikut abang." balas Kenan. tidak ingin melihat adik satu satunya menderita di sini sendiri. di usia yang masih sangat muda.
"Ayoo kita pulang." ajak Kenan lagi
"Tapi bang.. Aya masih merindukan mama dan papa." bantahnya saat sang kakak menggandeng tangan Athaya.
"Kita bisa kunjungi makam mereka setiap minggu kan." hibur Kenan. Athaya lalu mengangguk. karena benar yang di bilang abangnya.
Athaya segera mengikuti langkah sang kakak. Di dalam mobil sudah ada Rafika istri Kenan.
"Lama amat sih mas.? " tanya Rafika
"Biasa.. Aya masih kangen sama mama dan papa." jawabnya
Rafika hanya melirik Aya sebentar. lalu segera masuk ke mobilnya
"Ayo Aya masuklah." titah Kenan.
Aya pun segera masuk kedalam mobil. Aya duduk di belakang sembari matanyai masih menatap makam kedua orang tuanya.
...***...
Athaya Dilara. gadis berusia 16 tahun yang harus hidup bersama kakak yang sangat menyayanginya.
Namun beda dengan kakak ipar. begitu sadis dan sangat judes pada Athaya
"Aya.. ayo berangkat bareng abang. sekalian abang ada urusan di sekolah Aya.'" ucap Kenan. yang sudah siap dengan baju dinasnya.
"Kak Fika.. Aya berangkat dulu" pamitnya.
"Ya.. pulangnya jangan telat." jawabnya.
"Bagaimana kak Fika memperlakukan kamu Ay? " tanya Kenan saat berada di dalam mobil.
"Baik bang.. tapi boleh nggak bang. Aya cari kontrakan sendiri saja." ucap Aya memberanikan diri. karena Aya tau abangnya tidak mungkin mengizinkan. secara Aya itu masih kecil juga Kenan belum ingin melepas adik satu satunya.
"Tidak Ay. abang tidak setujuh. jika kak Fika memperlakukan kamu dengan buruk, ceritalah..!abang akan nasihatin kakakmu." ucap Kenan.
Tak mungkin Aya akan cerita pada abangnya tentang perlakuan kakak iparnya. yang ada mereka akan bertengkar. Aya tidak mau gara gara dirinya rumah tangga kakaknya berantakan.
"Sudah sampai Ay.. nanti pulangnya nunggu abang aja. hari ini abang pulang lebih awal." ucap Kenan
Aya mengangguk lalu segera mencium punggung tangan sang kaka.
"Aya.. !" Panggil Amanda.
Aya segera melambaikan tangannya. dan segera melangkah ke arah Amanda
"Ay.. nanti belajar kelompok di rumahku yaa.." Ucap Amanda
"Aku nanti di ajak abang ke mall.." jawabnya
Mereka segera berjalan menuju kelas. Aya dan Amanda duduk bersebelahan.
Guru mapel segera masuk.
"Keluarkan buku fisika ya nak anak. buka halaman 65 kerjakan sampai halaman 68" ucap Guru mapelnya.
Semua murid pun mengerjakan dengan teliti. tidak ada suara yang bikin hilang konsentrasi.
Tetttt... teettt...
jam pelajaran sudah selesei.
Ponsel Athaya berdering
Bang Kenan
"Ya halo abang"
"Ay.. abang nggak jadi pulang awal. abang ada kerjaan di luar kota. kamu nggak apa apa kan pulang sendiri." jawabnya
"I.. iya bang.. nggak papa kok Aya pulang sendiri." jawabnya
"Ya sudah.. Abang sudah bilang sama Kak Fika tadi." ucapnya.
Seketika tubuh Aya melemah. membayangkan perlakuan sang kakak ipar. Membayangkan pekerjaan yang begitu banyak harus selesei sebelum abangnya pulang.
Dengan langkah gontai Aya berjalan sangat lambat
"Ay.. ayoo aku antar pulang. " ajak Reinhard
"Nggak usah Rei.. aku bisa pulang sendiri." jawabnya
"Sudah ayoo.. nggak papa." ucap Reinhard sembari mengangsurkan helm untuk Aya.
...***...
Aya sudah sampai di depan rumah. Aya melihat mobil mobil mewah berjejeran di halaman rumah yang sangat luas.
Seperti biasa Aya akan di perlakukan seperti pembantu di rumah kakaknya. Kalo kakanya tidak di rumah. Rafika selalu menyeruh Aya untuk mengerjakan pekerjaan Rumah.
pernah suatu ketika saat Aya membersihkan rumah. teman teman kakaknya pada kumpul dan dengan tanpa perasaan mereka mengotori lantai yang baru saja Aya bersihkan..
"Fika.. kau punya pembantu baru?" tanya Donna. Teman ngrumpi Rafika Dkk..
"Bukan sihh.. tapi pantas kan jadi pembantu." jawab Rafika
"Terus siapa dia Fik? " tanya Aleta.
"Adek iparku. daripada nganggur tidak ada kerjaan. yaa lebih baik bantuin aku di rumah bebersih rumah. ", jawab Fika begitu enteng.
Padahal Aya banyak sekali tugas dari sekolahnya. dan harus di selesaikan.
Setiap Selesei dengan pekerjaannya Athaya sudah sangat lelah. ahirnya Athaya sering ketinggalan pelajarannya
" Aya.. nihh kotoran piring banyak. cepat di bersihkan sebelum abangmu sampai rumah." ucapnya
Yaa hari ini adalah hari ulang tahun Rafika. Rafika mengajak keluarga besarnya makan makan dirumah. setelah keluarga besarnya pulang. Rafika mengundang Teman teman Rafika.
dan piring kotor yang tadi belum sempat di cuci. di tambah lagi dengan piring kotor yang baru.
Rafika tengah duduk duduk sambil tertawa mendengarkan musik. mereka berjoget ria di rumah dengan musik yang sangat mengganggu telinga.
Dengan sabar Athaya membersihkan piring piring kotor. Athaya melihat jam dinding yang sudah menujukkan di angka 5 sore.
Sedari pulang sekolah Athaya belum makan apapun. karena langsung di sodorin pekerjaan yang begitu menumpuk.
"Fik.. kami pulang dulu yaa.. nggak enak kalo suamimu tiba tiba pulang." ucap Aletta
"Tenang saja.. suamiku sedang keluar kota paling pulangnya nanti malam." jawabnya
"Wahh asyik lah.. kalo begitu kita keluar yukk.. lama nih nggak karaokean." usul Gendis.
"ntar aja deh.. aku mau nungguin si cunguks itu selesei dengan pekerjaannya." ucap Rafika
ponsel Aya berdring sejak tadi. namun Aya tak mengangkatnya karena tidak mendengar.
...***...
"Kemana sihh Aya.. bikin abang hawatir." gumam Kenan. yang merasa cemas dari tadi panggilannya ke Aya belum di angkat
"Pak Kenan.. Ada apa kok gusar sekali.? " tanya Fahira. teman kantor Kenan
"Telpon adek ku. dari tadi belum di angkat hawatir banget aku." jawabnya
" Tidur kali Ken.." celetuk Fahira
Kenan terdiam Semakin hawatir saja jika ponsel Adiknya tidak aktif sekarangn. Kenan menelpon Rafika siapa tau Rafika langsung mengangkatnya.
Namun lagi lagi Kenan kecewa. Rafika pun tidak mengangkat. Tidak ada pilihan lain, Kenan segera beberes semua alat kerjanya
"Ra. aku pulang dulu yaa.." ucapnya
"Ya sudah hati hati Ken.'" jawab Fahira
...***...
Ayaaa... " teriak Rafika
Athaya segera berlari saat sang kakak meneriaki namanya
"Iya kak ada apa? " tanya Athaya
"Beresin ini.. sebelum abangmu pulang kakak mau keluar." perintahnya
"i.. iya kak.." jawabnya. Wajah Athaya semakin memucat. karena sejak tadi belum makan
Aya segera membereskan apa yang di perintahkan sang kakak.
Teman teman Rafika itu malah ngerjain Athaya. memang tidak punya ahlak. Athaya sudah capek capek membersihkan lantai. mereka malah menuang air syrup di lantai.
mereka tertawa begitu riang bahagia . terutama Rafika
"Aya... "
...Bersambung...
"Aya.. " panggil Kenan.
Sontak mereka pada terdiam dan saling menatap satu sama lain. Rafika dengan cepat menyambar lap yang di bawa Aya .
"Ma.. mas katanya ke..luar kota? " tanya Rafika gugup.
Kenan segera melangkah ke arah sang adik. dan menatap Rafika lalu beralih ke teman temanya.
"Apa yang kau lakukan pada Adikku Fika? " tanya Kenan dengan raut wajah kecewa
"A.. aku.. tidak melakukan apa pun mas." jawabnya
Kenan tidak percaya begitu saja. Kenan segera mengambil tangan Adiknya dan segera menciumnya. Dari tangan ini tidak ada yang bisa di tutupi oleh Aya maupun istrinya sendiri.
"Sehari ini kau.. sibuk membantu kakakmu? bukankah abang sudah menyuruhmu untuk belajar. tapi kenapa kau malah membantah abang?" tanya Kenan dengan berapi api. Bukan kemarahan yang ingin di berikan pada Adiknya. melainkan pada istrinya.
"maafin Aya bang.. Aya.. Aya.."
"Tak usah kau jelaskan. abang sudah tau." jawabnya. lalu segera menarik tangan adiknya masuk
Teman teman Rafika pada Pamit pulang. karena nggak ingin menambah kericuhan lagi.
"Maafin Abang.. Abang tidak bisa menjagamu dengan baik. Abang sudah lalai padamu." ucap Kenan.
"Mas.. Aku hanya meminta Aya untuk membantu cuci piring aja. masa gitu aja nggak boleh." sahut Rafika yang langsung masuk ke kamar Athaya
"Apa kamu bilang? hanya.. piring sebanyak itu bilang hanya. bahkan adikku kau permalukan di depan teman temanmu. kau keterlaluan Fika. aku sudah sering bilang padamu. tolong jangan bebani adikku dengan pekerjaan rumah. tapi apaa?? kau malah memberi beban begitu banyak. " jawab Kenan dengan nada amarah.
"Mas.. ini tidak setiap hari mas.. ini hanya baru sekali ini saja." jawab Rafika.
Kenan jengan dengan pengakuan Rafika . Kenan segera mendorong istrinya dan memperlihatkan video pada Rafika
"Mas.. ini.. dari mana kau dapat video ini? " tanya Rafika ketakutan.
"Tak perlu ku jawab. dan kau tak bisa mengelak lagi. Sekarang tinggalkan rumahku atau aku akan mengusirmu." ucap Kenan
"Bang.. jangan lakukan ini pada kak Fika. Aya tidak apa apa kok. Aya tidak masalah kalo harus membantu Kak Fika." sahut Athaya pada sang kakak.
"Aya.. abang tau ini bukan cuma sekali. ini sudah bebrapa kali kau diperlakukan seperti pembantu di rumah ini. abang tidak Terima Aya. karena ini rumah abang. bukan rumah istri abang." jawab Kenan
"Mas.. tolong jangan usir aku mas.. aku mau tinggal di mana. mamaku pasti akan bertanya tanya padaku. aku malu pada tetanggaku. aku mohon jangan usir aku mas.." mohon Fika pada Kenan
"Abang.. Aya mohon. Aya nggak ingin lihat keluarga abang berantakan. izinkan Aya untuk hidup di kontrakan sendiri. Aya mohon bang." ucap Aya. memohon pada kakaknya jika dirinya lebih suka hidup di kontrakan sendiri.
"Tapi Ay.. Abang tidak bisa menjagamu setiap saat. di rumah abang aja, abang nggak bisa apalagi di kontrakan. " jawab Kenan.
"Beri Aya.. kesempatan untuk menjadi lebih dewasa bang." sahut Rafika yang ikut menyahut obrolan suami dan adik iparnya.
tentu saja Rafika lebih suka jika Athaya tinggal disini. namun untuk mencari muka Didepan Athaya. Rafika harus berpura pura membela Athaya.
"Kau Diam saja.. ini urusan keluargaku. sebaiknya kau tak usah ikut campur. " jawab Kenan
"Benar yang di bilang Kak Fika bang. biarkan yaa Aya hidup di kontrakan sendiri." tambah Athaya
Kenan berpikir panjang dulu sebelum melepaskan adek satu satunya ini hidup mandiri di luar sana.
"Baiklah.. Abang wujudin keinginan kamu. tapi abang minta pada Aya. kalo butuh apapun jangan sungkan untuk bilang pada Abang." ucap Kenan selanjutnya.
Athaya begitu sangat bahagia mendengar persetujuan sang kakak. lalu segera memeluk sang kaka.
"Abang tidak akan pernah membiarkan kau menderita. jika ada yang menyakitimu bilang sama abang Ay." ucap Kenan. yang di angguki oleh Athaya
Kenan segera menarik pergelangan Rafika. "kau keterlaluan.. aku selalu baik pada keluargamu. pada adikmu. pada orang tuaku. bahkan biaya hidup mereka aku yang tanggung. tapi apaa balasan kamu Fika.. kau malah menyia-nyiakan adikku satu satunya." emosi Kenan.
"Mas.. dengerin aku.. aku hanya.. "
"hanya apa hemm?? hanya ingin melatih adekku tau pekerjaan rumah begituu hemm? " bentak Kenan.
Kenan benar kecewa pada Rafika. "jika bukan karena Athaya yang memintaku untuk tidak mengusirmu. pasti aku sudah memvantagnya." ucap Kenan lalu pergi meninggalkan Rafika
...***...
Mentari pagi begitu indah.
Athaya sudah bersiap ingin pergi kesekolah. Tadi malam Athaya sudah ngobrol sama Amanda jika dirinya akan hidup terpisah dari abangnya..
Amanda bersedia mencarikan kontrakan rumah untuk Athaya. Rumah dekat tempat tinggal Amanda dan keluarganya.
"Aya.. ayo berangkat. abang udah siap nihh.." ucap Kenan
Aya segera turun dengan beberapa tas yang berisi pakaian.
"Hloh.. hlohh.. ini. mau kemana bawa tas besar gini? " tanya Kenan
"Aya udah dapat kontrakannya bang. Dekat rumahnya Amanda." jawabnya
"Nanti aja deh pindahnya.. Abang belum mau berpisah dari kamu." ujar Kenan
"Abang.. abang bisa kok mampir di rumah Aya. kan dekat dengan rumah abang." jawab Aya
"Nanti aja. hari minggu abang antar. jangan buru buru.' ucap Kenan
" Tolong lah bang." rengek Athaya
"Ya sudah.. kalo begitu kita langsung kekontrakan Aya aja dulu." ucap Kenan selanjutnya. tidak ingin melihat wajah sang adik.
"mas.. nggak sarapan dulu? " tanya Rafika
"Mas mau sarapan di luar bersama Athaya. kau sarapan sendiri saja." jawab Kenan
Jujur sebenarnya ini bukan sifat Kenan terhadap Rafika. namun karena kekecewaan Kenan. telah mengubah dirinya.
"Mas.. apa apan sih kau ini.. kau selalu memujiku dan selalu mencurahkan cintamu padaku. tapi apa sekarang.. kau lebih memilih adekmu itu daripada aku? " teriak Rafika
"Kalo saja kamu tau.. Jika adikku adalah segalanya buatku. mungkin kau tak kan pernah berani memperlakukan dia seperti pembantu di rumah ini. jadi jangan harap aku bisa melupakan semuanya dari kejadian kemarin." ucap Kenan lagi.
"Kak.. maafin Aya.. Aya tidak pernah bermaksud membuat kak Fika dan bang Kenan jadi begini." ucap Athaya pada Rafika
"Aahh.. sudahlah.. kalian berdua sama saja." teriak Rafika. lalu segera berlalu meninggalkan suami dan adik iparnya.
Kenan dan juga Athaya segera berangkat. sebelum sang adik mengeluh terlambat.
"Di mana rumah Amanda Ay.? " tanya Kenan
"Lurus aja bang.. nanti ada toko Sembako belok kanan. di situ rumah Amanda." jawab Athaya
Kenan pun segera mengikuti petunjuk sang Adik. Dari kejauhan Amanda sudah nampak menunggu Athaya dan juga abang nya
"Amanda" panggil Aya
"Hai.. ayo buruan.. ibu yang punya rumah sudah menunggu." ucap Amanda
Kenan segera menepikan mobilnya. Aya sudah turun dan sedang menemui Ibu yang punya kontrakan. Setelah deal harga. Kenan segera mengeluarkan uang untuk pembayaran selama 1tahun.
Athaya melihat lihat sekeliling rumahnya. Athaya melihat di atas rumah Amanda seorang pria dengan tubuh sixpack nya tengah melakukan GYM.
"Aya.. ayoo..buruann kita udah terlambat." ucap Amanda.
Namun yang di panggil tak menghiraukan.
...Bersambung...
Amanda segera menarik pergelangan tangan Athaya. "Ehh.. maaf nggak denger Aku Manda.", ujar Athaya
Amanda segera membawa masuk Athaya ke mobil abang Kenan.
" Jalan bang keburu telat." ujar Athaya
Kenan segera melajukan mobilnya menuju kesekolah di mana Amanda dan Athaya belajar.
hanya di tempuh 15 menit. mereka sudah sampai di sekolah.
"Aya.. nanti pulangnya nunggu abang yaa.. " ucap Kenan
"Nggak usah bang. nanti Aya biar bareng Manda. soalnya mama Manda yang akan jemput. " ucap Amanda.
"Ya sudah.. kalo gitu abang berangkat dulu titip Aya Nda." pamit Kenan
"Siapp kapten.! " jawab Amanda
Athaya serta Manda segera bejalan menuju kelas. sedangkan Kenan segera berangkat ke kantornya.
"Manda.. tadi siapa yang ada di lantai atas rumahmu? " tanya Athaya
"Kak Kay.." jawab Manda.
Nama panjangnya adalah KAISAR ALBIRRU EFENDY. sedangkan nama Amanda sendiri. AMANDA FIRAYA EFENDY.
"Jadi itu yang namanya kak Kaysar? " tanya Athaya
"Iyaa.. ganteng kan? gagah lagi." ucap Manda memuji kakaknya.
Athaya tidak mendengarkan saat Amanda memuji Kakaknya. Manda menoleh dan melihat wajah sahabatnya yang terlihat sedang senyum senyum sendiri.
"Ay.. napa lu senyum senyum nggak jelas? " tanya Amanda
"Ada deh.." ucap Athaya. jawab Athaya malu malu.
bel pelajaran sudah berbunyi. mereka berdua segera masuk ke kelas.
"Jangan bilang.. lu Suka sama kak Kai." sarkas Manda
Athaya hanya nyengir kuda. " emang kenapa Manda? " tanya Athaya
"Kakak ku udah punya pacar." jawab Amanda
"Selagi belum ada janur kuning yang melengkung di depan rumahmu. sah sah saja aku menyukai kak Kay." jawabnya
Amanda hanya menatap Athaya sahabatnya lalu tertawa..
"Iyaa boleh lah.. kau bersaing dengan pacar kakakku." ucap Manda
"Apa pacar kak Kai cantik? " tanya Athaya
Amanda memutar bola matanya. lalu tersenyum " lanjut nanti. guru matematika sudah masuk." ucap Manda
Mereka berdua segera mengikuti mata pelajaran pertama. Athaya tidak konsentrasi belajar. otaknya malah kembali kelantai atas rumah Amanda.
"Aya.. dengerin pak Danu ituu.. " bisik Amanda
Athaya gelagapan saat mendengar nama pak Danu. Aya jadi ingat jika pak Danu adalah guru yang paling garang.
jika ada yang ketahuan tidak memperhatikan pelajarannya. maka pak Danu tidak segan segan menghukum siswanya.
Athaya segera memperhatikan pak Danu. Athaya berusaha menghilangkan wajah tampan Kak Kaisar.
'pergii pergi pergi dulu dong kak Kai.' batin Athaya
tettt... tettt.. bel istirahat telah berbunyi.
Amanda juga Athaya segera keluar. menuju ke kantin
"Aya.. " panggil Reinhard.
Amanda dan Aya pun berhenti dan menoleh ke arah Reinhard.
"Nanti mau ikut nggak? " tanya Reinhard
"Nggak.. aku banyak tugas." jawabnya
"Kalo kamu Manda.? " tanya Reinhard
"Nggak juga. aku harus bantu mamaku." jawabnya.
Yaa malam ini ada undangan ulangan tahun Gisella. orang yang sok cantik dan sok laku di angkatan Aya dan juga Manda.
Cantik sihh.. tapi Kecantikannya itu karena polesan mukeup.
"Hai Aya.. nihh undangan buat lo. dan ini buat lo Manda. jangan lupa datang yaa." ucap Gisella.
Aya dan jua Manda hanya saling menatap. lalu mengedikkan bahu bersamaan.
Setelah sampai di kantin.
"Manda.. jawab Pacar kak Kai itu cantik tidak? " tanya Athaya
"Lumayan.. Tapi aku kurang menyukainya." jawabnya
"kenapa? "
"Genit gitu sihh sama kak Kai. kau boleh lah jadi kakak iparku." jawab Manda lagi
"Yesss.. kalo gitu. kau harus bantuin aku untuk mendapatkan kak Kai dong Manda. " ucap Athaya
"Ok.. aku akan membantumu. " jawabnya
Mereka segera menikmati pesanan.
"Ohh yaa.. kak Kai praktek di mana? " tanya Athaya. Athaya tau dari Amanda jika Kaisar adalah seorang dokter. Secara Mama Amanda juga dokter Sedangkan papa nya hanya seorang pengusaha. tidak terlalu besar.
"Di rumah Kasih Bunda. " jawab Manda.
Mereka segera melanjutkan makanan yang sudah di pesan.
...**...
Sore hari
Amanda sedang belajar dengan Athaya di teras rumah Kontrakan Aya.
Mobil Kaisar datang dan segera menepi. mungkin masih ada urusan di luar. jadi mobilnya tidak di masukkan.
"Itu kak Kai.." celetuk Athaya. Manda hanya mendongak menatap kakaknya.
Keluar dari pintu sebelah seorang wanita dengan tubuh yang tinggi. Terlihat sangat cantik. dengan gaun warna hitam yang sangat kontras dengan kulitnya.
"Aya.. itu dia pacar kak Kaisar." ucap Amanda
Athaya menganga dalam hatinya mengagumi kecantikan wanita yang bersama Kaisar.
"Ay.. kau kenapa? " tanya Amanda.
"Pacar kak Kai. cantik yaa Man." celetuk Aya
"Iyaa sihh.. tapi sifatnya sangat tidak cantik.", jawabnya.
" Maksudnya? " tanya Athaya
"nanti kau akan tau sendiri." Jawab Amanda
"Siapa namanya Man? " tanya Aya
"Kak Aliena. dia kakak Gisella." jawabnya
"Pacar kak Kai aja sangat cantik. sedangkan aku.. aku mana bisa, menggeser kak Aliena dari sisi kak Kai." gumam Aya
"Woyy.. jangan pesimis dong.. kan ada aku calon adek iparmu yang akan membantu." hibur Amanda
Athaya tersenyum sangat miris. rasanya tidak mungkin dirinya bisa bersama Kaisar.
Tak berapa lama Kaisar keluar kembali. dengan pakaian jas warna coksu. Dengan sepatu warna hitam dan kaca mata hitamnya
"Ya ampuunn.. kak Kaii.. kau ganteng banget dengan pakaian itu.." Gumam Aya lagi.
"Aya.. sini deh.. kita lagi belajar. kenapa kau malah mengagumi kakakku sihh.. Entar aku beri waktu untukmu biar bisa berkenalan dengan kakakku." ucap Amanda.
Namun Athaya masih saja menatap Kaisar sampa mobil yang di tumpangi tidak terlihat.
"Amanda.. apa yang menjadi kesukaan kak Kaisar? " tanya Aya
"Kakakku kalo pagi. suka sarapan nasi goreng udang. kalo makan siang lebih suka Sayur sayuran yang berkuah kalo makan malam kak Kai lebih suka masakan yang di panggang. " jawabnya
"Jangan bilang kau akan menyiapkan semua itu untuk kak Kai." ucap Amanda
"Jangan halangi aku Nda. bukankah kau akan mendukungku? " tanya Aya
Sebenarnya Amanda kasian pada Athaya. jika sudah berjuang terlalu keras untuk mendapatkan cintanya Kaisar. Aya tidak tau. jika Kaisar memiliki sifat yang dingin dan juga cuek dan tidak peka terhadap orang yang sudah perhatian.
"Ay.. tapi jika cintamu tidak terbalaskan kau jangan sakit hati yaa" ucap Amanda mengingatkan.
"Tenang saja Manda. aku yakin kak Kaisar akan jatuh cinta padaku. lihat saja waktunya." Jawa Aya begitu positif.
"Semoga saja.. kau akan berhasil." jawab Amanda
Mereka segera melanjutkan belajarnya.
...**...
Kriing... Bunyi Alarm telah membangunkan Gadis cantik yang masih di alam mimpi.
Athaya segera melihat jam dindingnya. lalu segera beranjak dari tempat tidurnya dan langsung pergi kedapur
Hari ini Aya akan membuat nasi goreng udang makanan favorit Kaisar.
Setelah selesei Aya segera memindahkan nasi goreng ke tempat makan. lalu segera mandi dan berganti seragamnya.
Setelah itu Aya segera keluar menghampiri Rumah Amanda
"Selamat pagi Om" sapa Athaya saat melihat papa Amanda sedang menikmati kopi sembari menyaksikan berita.
"selamat pagi Athaya. wahhh.. pagi pagi gini sudah sampai sini." jawabnya. lalu mengulurkan tangannya pada Athaya
"Iyaa... Aya punya misi di rumah ini om. " Jawa Aya
"Misii..? " tanya Pak Efendy
Klotak klotak. suara sepatu fantofel yang begitu nyaring di telnya Aya dan Pak Efendi. Mereka berdua segera mengalihkan pandangannya
...Bersambung...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!