NovelToon NovelToon

Sepenggal Cinta Di Waykalam

Bab. 1. Awal Tahun Pelajaran

" Selamat pagi Bintang, ini ada titipan surat dari SMA 2. " ucap pak Yudi scurity di SMA 1 tempat bintang menempuh pendidikan.

" Selamat pagi pak Yudi, terimakasih untuk suratnya. " jawab Bintang sambil menerima Surat dari pak Yudi.

Perlahan Bintang menghentikan langkahnya, dan berbalik menatap pak Yudi.

" Pak memangnya siapa yang menulis surat untuk ku, bukankah sekarang sudah modern ya ? tinggal kirim chart, Video Call atau telepon begitu ! mengapa harus repot-repot menulis surat ya ? " tanya Bintang.

" Saya juga bingung Bintang, tadi sudah pak Yudi tanyain tapi anak itu bilang, ini adalah surat yang ditulis dengan perjuangan dan air mata. Begitu Bintang. " jawab pak Yudi.

" Dramatis sekali ya pak ? jadi ingat kak Gala saat merayu cewek cantik yang lewat di depannya ya pak ? " ucap Bintang.

" Iya, pak Yudi juga merasa kehilangan sejak mas Gala, biasanya setiap pagi ia selalu menemani Bapak disini mengabsen setiap cewek cantik yang lewat. " ucap pak Yudi yang tak kalah dengan Bintang.

" Sekarang mungkin dia lebih gila ya pak, kalau di Kampus pasti banyak cewek cantik terlebih penampilan anak kuliah tidak seperti anak SMA ya pak ?" ucap Bintang sambil membayangkan Gala yang di kampus.

" Iya, kapan -kapan kalau ketemu atau sedang telepon tolong sampaikan salam dari bapak ya ! " kata pak Yudi.

" Pasti pak, ya sudah pak saya mau masuk dulu, takut telat. Da... pak Yudi. " ucap Bintang sambil setengah berlari menuju kelasnya.

Setelah sampai Bintang di sambut oleh Eko sang ketua OSIS.

" Bintang ayo gabung jadi anggota OSIS, biar kamu ada kegiatan. " ucap Eko saat Bintang lewat di depannya.

" Tidak ah, aku tidak mau jadi anggota OSIS. " jawab Bintang kemudian melanjutkan langkahnya menuju ke kelas barunya.

Bintang adalah salah satu siswa berprestasi namun ia enggan untuk mengikuti kegiatan OSIS, ia lebih suka menghabiskan waktunya di perpustakaan sambil membaca buku.

Namun sejak Bintang mengenal Gala dan Surya, ia jadi sering ikut mendaki gunung atau kegiatan yang menantang lainnya. Meskipun ia tidak menjadi anggota salah satu kegiatan Ekstrakurikuler di Sekolahnya.

Namun, berkat Gala dan juga Surya, Bintang bisa mengikuti kegiatan jika ia sedang ingin melakukan aktivitas di alam.

Persahabatan antara adik kelas dan kakak kelas, namun terjalin dengan sangat baik. Bintang yang waktu itu menjadi salah satu peserta MOS harus menerima hukuman karena kejahilan Gala.

Dan Surya yang selalu datang untuk menolong Bintang, dari hukuman tersebut. Lama kelamaan hubungan mereka semakin akrab. Dan hampir seluruh anggota Sekolah tersebut mengenal mereka.

Tiga siswa yang beda kelas namun selalu bersama kecuali saat mengikuti jam pelajaran di kelas masing-masing.

Surya adalah salah satu siswa berprestasi dan memiliki wajah yang sangat tampan, ia berasal dari keluarga yang sederhana.

Berbeda dengan Gala yang berasal dari keluarga kaya, meskipun kaya raya namun Gala bukanlah anak yang sombong, ia tampan, ceria, masuk dalam jajaran siswa berprestasi namun terkenal sebagai seorang playboy di Sekolahnya.

Sementara Bintang adalah siswa baru di kelas satu yang memiliki wajah yang sangat cantik, rambutnya panjang terurai dan ia sangat cerdas, dan sering di sebut kutu buku, karena selalu berada di perpustakaan untuk menghabiskan waktu dengan belajar.

Namun kecantikan Bintang membuat Gala terpesona begitu juga dengan Surya. Keduanya yang bersahabat sejak kelas satu dan selalu duduk satu bangku itu, saling mendekati Bintang.

Namun Bintang tidak merespon mereka seperti yang mereka inginkan, Bintang justru menganggap keduanya sebagai seorang Kakak dan juga seorang sahabat, sejak saat itu hubungan ketiganya menjadi semakin akrab.

Meskipun lama semakin lama rasa cinta di hati ketiganya tumbuh seiring berjalannya kebersamaan mereka.

Bintang yang mengenang kedua sahabatnya itu yang kini sudah lulus sekolah, Gala melanjutkan pendidikannya ke Universitas sementara Surya memilih untuk bekerja membantu orang tuanya.

Perlahan Bintang teringat sebuah surat yang ia terima dari pak Yudi. Namun ketika ia hendak mengambilnya ia sudah ditarik oleh Chika sahabatnya.

" Bintang ayo kita duduk di bawah pohon depan Musholla, kita lihat anak-anak yang sedang mengikuti MOS sambil bersantai. " ucap Chika yang langsung menarik tangan Bintang.

" Mengapa memangnya anak yang MOS itu, sehingga harus kita lihat ? " tanya Bintang yang bingung dengan tingkah sahabatnya.

" Ya siapa tau ada yang ganteng, kan kita bisa cuci mata. " jawab Chika asal.

" Dasar kamu ya !" ucap Bintang sambil mengikuti langkah sahabatnya itu.

Setelah sampai, mereka duduk di bangku yang ada dibawah pohon beringin yang rindang tersebut. Chika begitu antusias melihat setiap peserta MOS yang sedang berbaris di lapangan.

Sementara Bintang melamun, teringat saat pertama kali ia bertemu dengan Gala dan Surya sewaktu ia masih mengikuti MOS seperti mereka yang sedang berbaris rapi.

" Woi ! jangan melamun. " ucap Chika sambil mengibaskan tangannya di hadapan Bintang.

" Aku hanya teringat kak Gala dan juga kak Surya. " jawab Bintang sambil tersenyum.

" Kau pasti merasa kehilangan mereka ya ? biasanya kalian sering bersama. Mungkin sekarang kak Gala sudah punya gebetan baru, secara dia tampan dan kaya dan lagi mahasiswi di kampusnya pasti cantik dan seksi. " ucap Chika.

" Mungkin kau benar Chika, kan memang kak Gala tidak bisa lihat cewek cantik, pasti langsung di samperin. " ucap Bintang sambil membayangkan Gala yang selalu menggoda cewek cantik di manapun ia berada.

" Mungkin sekarang kak Gala sudah menemukan wanita yang jauh lebih baik dari aku. " batin Bintang.

Perlahan Bintang melangkah meninggalkan Chika, ia berjalan menuju ke Perpustakaan tempat yang paling nyaman bagi dirinya. Dan juga tempat yang penuh dengan kenangan indah bersama Gala dan juga Surya.

Setelah sampai Bintang langsung duduk di tempat yang biasa ia gunakan bersama mereka, Bintang perlahan meletakkan tasnya kemudian memilih beberapa buku yang ada di hadapannya.

" Tata Surya, ambil buku ini ajalah. " ucap Bintang, kemudian ia duduk dan mulai membuka halaman demi halaman buku tersebut.

" Buku ini menceritakan tentang Surya, Galaksi dan juga Bintang. Ternyata nama kami sama seperti nama-nama mereka. " batin Bintang sambil tersenyum-senyum sendiri.

Ia membayangkan bagaiman Bisa Surya ( Matahari ), Galaksi dan juga Bintang berjalan beriringan. Mungkin itu sebabnya kini mereka berjalan sesuai dengan jalannya masing-masing. Seperti apa yang telah ditentukan oleh sang pencipta.

Perlahan Bintang mengambil ponselnya yang ada di dalam tasnya. Saat ia mengeluarkan ponselnya ada sudah surat yang jatuh, ia lupa bahwa tadi pagi ia menerima surat dari pak Yudi.

" Surat dari siapa ini, masak iya jaman modern begini masih ada yang mengirimkan sebuah surat seperti ini. Jadi penasaran surat dari siapa. " batin Bintang

Bab. 2 Surat Dari Surya

Perlahan Bintang membuka surat yang tadi pagi ia terima dari scurity. Kemudian ia mulai membacanya sambil tersenyum.

******

' Untuk Bintang Kesayangan Ku '

' Sebelum tinta ku ini menari-nari di atas kertas putih ini, ijinkan Sang Surya ini untuk meminta maaf, karena telah mengganggu aktivitas sang Bintang. '

' Kakak yakin, saat Bintang membaca surat dari kakak pasti Bintang tersenyum-senyum sendiri. Membayangkan seandainya kakak berbicara langsung dengan Bintang. '

' Dan kakak yakin saat ini, Bintang sudah naik kelas menjalani aktivitas seperti biasa hanya saja kak Surya dan kak Gala tidak ada untuk mengganggu. '

' Bintang, saat ini kakak sangat bahagia karena telah menemukan cinta yang lebih hakiki, sebuah cinta yang tak akan pernah berakhir. Dan kakak berharap Bintang bisa meraih cinta Bintang juga. '

' Kakak tau, bahwa Bintang sebenarnya jatuh cinta terhadap kak Gala, Galaksi Arinando, begitu juga sebaliknya, kakak juga tau bahwa kak Gala juga jatuh cinta kepada Bintang sejak pertama kali bertemu. '

" Saat itu kakak untuk pertama kalinya melihat cinta di mata kak Gala, meskipun ia terkenal seorang playboy, namun baru ketika melihat Bintang pancaran cinta itu terlihat. '

' Kenapa kakak yakin akan hal itu, karena kakak telah mengenal Gala layaknya mengenal diri sendiri. Persahabatan yang kami bina jauh dari apa yang terlihat. '

' Begitu juga sebaliknya, untuk pertama kalinya kakak jatuh cinta kepada seseorang, meskipun kakak tau Gala kak Gala juga mencintaimu, namun kakak akan berjuang untuk mendapatkan cinta Bintang. '

' Meskipun pada akhirnya antara kakak dan juga kak Gala tidak ada yang resmi menjadi kekasih Bintang, tapi kakak sangat berterima kasih atas kebaikan dan kasih sayang yang Bintang berikan. '

' Meskipun itu hanya kasih sayang seorang adik kepada kakaknya. Tapi maaf karena kakak menceritakan tentang kisah kita sebagai seorang kekasih, terhadap keluarga kakak. '

' Karena kakak hanya punya satu hati, dan hati itu telah Bintang curi saat Bintang mengikuti MOS di SMA 1 tempat Bintang menuntut ilmu. '

' Kakak juga minta maaf, karena kamar kakak penuh dengan photo Bintang yang menghiasi diding kamar kakak, Bahakan saat terakhir kakak bisa melihat dunia ini, kakak tetap ingin melihat Bintang dan tetap bersama Bintang, meskipun itu hanya sebuah photo. '

' Bintang, kakak pernah berkata bahwa cinta kakak untuk Bintang, akan kakak bawa sampai ke liang lahat. Dan itu akan kakak buktikan. Saat Bintang berkenan berkunjung ke Rumah kakak yang baru, kakak berharap jangan pernah ada air mata. '

' Saat itu terjadi, jangan pernah menyesali segala yang telah terjadi. Kakak hanya ingin Bintang meraih cinta Bintang bersama kak Gala. Sementara kakak akan tetap bersinar di saat kakak harus bersinar. '

' Layaknya sang Surya yang bersinar untuk menerangi Bumi, saat itu pula kakak akan bersinar, tetapi ketika Rembulan yang bersinar, maka kakak akan tenggelam. '

' Sementara Bintang dan juga Galaksi akan menampakkan sinarnya. Seperti itu juga cinta segitiga antara kita. '

' Bintang harus bersama dengan Galaksi, sementara Surya harus menggenggam cintanya kemudian terbenam ke dalam Bumi. '

' Bintang terimakasih atas semua kasih sayang yang pernah kau berikan, dan maaf karena kakak terlalu egois sehingga kakak tidak mau melepaskan Bintang untuk kak Gala. '

' Karena saat itu kakak tau, waktu kakak bersama Bintang tidak lama, sedang kak Gala akan mempunyai waktu untuk Bintang sepanjang hidupnya. '

' Meskipun kakak tau, saat ini Bintang tidak tau bagaimana keadaan bahkan perasaan kak Gala, tapi kakak jamin cinta kak Gala untuk Bintang tak akan pernah pudar. '

' Sama seperti cinta kakak untuk Bintang, hanya maut yang akan menenggelamkan cinta kakak bersama tubuh kakak. Seperti itu juga cinta kak Gala untuk Bintang. '

' Bintang saat kalian sudah mempunyai seorang putra kelak, berikanlah nama Kakak untuk anak kalian. Agar kakak tetap merasakan kasih sayang dari Bintang dan juga Galaksi. '

' Jika Bintang merindukan kakak tatap lah sang Surya di pagi hari, kakak akan menyapa Bintang dengan cahaya memberikan kehangatan untuk Bintang dengan cahaya. '

' Dan jika suatu saat, Bintang bersama dengan kak Gala datanglah ke rumah baru kakak. Disini kakak sangat bahagia dan tidak lagi merasakan sakit yang selama ini kakak simpan.

' I Love you Bintang, ijinkanlah cinta ini kakak bawa sampai kakak masuk ke liang lahat. Dan biarlah sepenggal cinta ini akan abadi di Waykalam ini.

' Bintang satu permintaan kakak, jika suatu saat Bintang bertemu dengan orang tua kakak, terutama ibu kakak, tolong pinjamkan lah bahu Bintang untuk ibu kakak melepaskan segala beban yang ada di hatinya. '

' Karena kakak yakin, ibu tidak akan meneteskan air matanya dihadapan kakak. Dan jangan meminta untuk membuang photo Bintang yang kakak simpan selama ini. '

' Saat Bintang selesai membaca surat ini, kakak hanya meminta sebuah Al-fatihah dari Bintang. Asalkan Bintang tau, saat menulis surat ini, kakak mengerahkan seluruh tenaga yang kakak punya, berharap bisa mengatakan semua untuk Bintang. '

' Sebenarnya masih banyak lagi yang ingin kakak tulis untuk Bintang, namun raga kakak sudah tidak mampu. '

' Surya '

*****

Perlahan air mata Bintang mengalir, semakin deras saat sang penulis surat meminta sebuah Al-fatihah. Sekujur tubuh Bintang seakan kehilangan seluruh kekuatannya. Seluruh dunia seakan runtuh dan menimpa tubuhnya.

Bintang seakan tidak percaya dengan apa yang ia baca, terbayang wajah pucat Surya saat terakhir mereka bertemu di perpustakaan ini, hari terakhir Bintang Sekolah sebelum Surya dan Gala mengikuti ujian kelulusan.

Surya yang saat itu hanya mengatakan sedang sakit, dan terpaksa harus mengikuti ujian Nasional agar impian orang tuanya tercapai. Melihat Surya menyelesaikan pendidikan SMA dengan nilai yang terbaik.

Namun, saat pengumuman kelulusan Surya tidak datang bahkan saat pembagian ijazah. Hanya Gala yang datang dan berpamitan untuk melanjutkan pendidikan ke Universitas di Pulau Jawa.

Yang lebih parahnya Gala berkata ia tidak akan pernah memberikan kabar apapun kepada Bintang ataupun Surya, karena Gala ingin Bintang bersama dengan Surya. Gala berkata bahwa ia akan menjauh dari mereka agar Surya mendapatkan cinta Bintang seutuhnya, kecuali Surya telah meninggalkan Bintang.

Bintang menangis dan terisak-isak mengenang saat terakhir pertemuan mereka. Surya berjanji akan membawa cinta untuk Bintang sampai ke liang lahat sementara Gala berjanji tidak akan pernah menghubungi Bintang kecuali Surya telah meninggal Bintang.

Bintang tanpa sadar berteriak sekuat tenaga, menangis menumpahkan segala rasa di hatinya. Hingga semua orang yang ada di dalam perpustakaan itu mendekati Bintang.

Bahkan ada yang berlari untuk mencari bantuan, agar ada yang bisa menolong Bintang yang begitu terpuruk.

Chika yang mendengar cerita dari beberapa siswa, langsung mendekati Bintang dan segera memeluk tubuh sahabatnya yang terlihat sangat menyedihkan itu.

Bab. 3 Rumah Baru Surya

Chika berusaha untuk menenangkan Bintang, butuh waktu yang lama untuk Bintang bisa meredakan tangisannya.

Setelah Bintang lebih tenang, guru penjaga perpustakaan meminta Chika untuk mengantarkan Bintang ke ruang UKS agar bisa istirahat, untuk menenangkan diri.

" Bintang, sebenarnya ada masalah apa ? mengapa kamu seperti ini ? " tanya Chika saat sudah berada dalam ruangan UKS.

Bintang perlahan menyerahkan sebuah surat dari Surya. Dengan seksama Chika membaca kalimat demi kalimat yang tertulis di lembaran kertas putih tersebut.

Tak terasa air mata Chika menetes, ia merasakan sebuah kesedihan, ia paham mengapa Bintang bisa menjadi histeris seperti itu, nyatanya Chika yang hanya membaca surat tersebut bisa menjadi ikut sedih, apa lagi Bintang yang menjadi tokoh utama dalam cinta Segitiga antara 3 sahabat.

" Bintang, mungkin kak Surya hanya sudah menikah dengan wanita lain, bukan meninggalkan dunia ini. " ucap Chika.

" Kalau hanya menikah dengan wanita lain, mengapa ia bilang akan membawa cintanya sampai ke liang lahat ? mengapa ia meminta hadiah surat Al-fatihah dari ku ? "

" Kau tau hari terakhir aku bertemu dengannya, ia dalam keadaan sakit, meskipun ia tidak mengatakan sakit apa yang ia derita. "

" Apakah kau ingat saat aku mencari kak Surya di saat pengumuman kelulusan dan saat pengambilan ijazah ? aku sama sekali tidak menemukan kak Surya. "

" Aku hanya bertemu dengan kak Gala, bahkan kak Gala waktu itu juga tidak bertemu dengan kak Surya. " jelas Bintang.

" Apakah kau tau dimana rumah kak Surya ? kita akan tau segalanya saat kita sudah sampai di rumahnya. " usul Chika.

" Kau benar, kita harus ke sana ! " ucap Bintang sambil mengusap air matanya.

Setelah membulatkan tekadnya, Bintang bangkit dan segera membasuh wajahnya, merapikan penampilannya kemudian ia mengajak Chika segera mengunjungi rumah Surya.

Kebetulan di saat siswa baru menjalani masa orientasi, maka kelas yang berada di atasnya belum memulai kegiatan belajar mengajar dengan efektif.

" Bintang ! Chika ! mau kemana ? mengapa terlihat sangat tergesa-gesa ? " tanya pak Yudi sambil membukakan pintu Gerbang untuk mereka.

" Iya kami akan mengunjungi kak Surya, aku dengar dia sedang sakit. " jawab Bintang.

" Ia sewaktu mengikuti ujian sekolah, beberapa bulan yang lalu, Surya memang sakit dan ia terlihat sangat pucat sekali. "

" Nanti titip salam ya buat Surya, soalnya sejak saat itu bapak tidak pernah bertemu dan tidak pernah tau lagi bagaimana kabarnya. " ucap pak Yudi.

" Ok ! siap bapak. " jawab Chika dan Bintang secara bersamaan.

" Bintang tunggu ! " teriak Kepala Sekolah saat melihat Bintang dan Chika hendak melajukan motor metiknya.

" Iya pak, maaf ada apa ya pak ?" tanya Bintang saat Kepala Sekolah sudah berada di samping mereka.

" Bintang mau kemana ?" tanya Kepala Sekolah.

" Saya ingin berkunjung ke rumah kak Surya pak. " jawab Bintang.

" Kalau begitu tolong tunggu sebentar ya, bapak akan menitipkan ijazah Surya. " ucap Kepala Sekolah dan segera meninggalkan mereka.

Bintang, Chika dan pak Yudi saling pandang, pasalnya peraturan di Sekolah tersebut, ijazah harus di ambil oleh siswa yang bersangkutan, atau keluarga yang di percaya untuk mengambil Ijazah tersebut.

Setelah beberapa saat, Kepala Sekolah menghampiri mereka dengan membawa sebuah map yang berisi Ijasah.

" Chika orang tua Surya waktu itu berpesan, agar ijazah Surya di titipkan kepada Bintang, saat Bintang hendak mengunjungi rumah Baru Surya. "

" Memangnya Surya tinggal di mana sekarang ? apakah ia mengambil beasiswa untuk melanjutkan studi di salah satu Universitas-universitas yang menawarkan beasiswa untuknya ? " tanya Kepala Sekolah.

" Maaf pak saya tidak tau soal itu, makanya saya ingin mengunjungi rumah kak Surya, agar mengetahui keadaan kak Surya yang sekarang.

" Ok, salam buat Surya ya. " ucap Kepala Sekolah dan segera meninggalkan mereka.

Setelah itu Bintang dan juga Chika segera melajukan mobilnya menuju ke Way Kalam. Sepanjang perjalanan Chika banyak berbicara agar bisa mengalihkan pikiran Bintang tentang meninggalnya Surya.

" Bintang, jika kita sampai sana dan ternyata kak Surya tidak di rumah, karena sedang kuliah di salah satu Universitas yang menawarkan beasiswa untuknya, bagaimana ? " tanya Chika.

" Ya kita tinggal menyerahkan ijazah ini, dan meminta no telepon kak Surya, setelah basa-basi kita pulang. " jawab Bintang.

" Iya juga si, namun mengapa orang tua kak Surya tidak mengambil ijazah kak Surya sendiri ya ? " tanya Chika lagi.

" Mungkin beliau sangat sibuk. " jawab Bintang asal.

Sepanjang perjalanan Bintang masih teringat kata demi kata yang tertulis di dalam surat yang di tulis oleh Surya.

Setelah beberapa lama akhirnya, keduanya sampai di Way Kalam . Setelah itu mereka segera menuju rumah Surya.

Namun rumah tersebut sangat sepi sekali, beberapa kali Bintang mengetuk pintu, namun tidak ada seorang pun yang menjawab panggilannya.

" Bintang kau datang kesini ?" tanya Najib yang merupakan teman satu Sekolah dengan Chika dan juga Bintang.

" Kak Najib, bagaimana kabarnya ? " tanya Chika.

" Baik, kalian bagaimana ? " tanya Najib.

" Kami baik kak, oh ya kak, mengapa rumah kak Surya sangat sepi sekali ya ?" tanya Bintang.

" Sebenarnya ibunya Surya ada di dalam, tapi semenjak kepergian Surya, beliau hanya diam seperti patung di dalam kamar Surya. " jelas Najib.

" Memangnya kak Surya pergi ke mana ? " tanya Bintang dan juga Chika secara bersamaan.

" Kalian belum tau kabar tentang Surya, dan kamu Bintang apakah selama ini tidak ada yang memberikan kamu kabar ?" tanya Najib. Lalu Bintang dan juga Chika menggelengkan kepalanya.

" Lalu apa tujuan kalian kesini ?" tanya Najib.

Najib kemudian teringat permintaan terakhir Surya agar tidak memberi tau tentang kenyataan yang terjadi terhadap Surya, terutama untuk Bintang dan juga Gala. Kecuali mereka berkunjung ke Way Kalam.

" Kak memangnya di mana Rumah baru kak Surya ? " tanya Bintang.

" Mari kakak antar, tapi sebentar ya kakak akan mengambil sesuatu terlebih dahulu. " ucap Najib kemudian menuju rumah yang tak jauh dari rumah Surya.

Setelah beberapa saat akhirnya, Najib kembali dengan membawa tas dan juga plastik.

" Ayo kakak antara. " ucap Najib dan segera di ikuti oleh Bintang dan juga Chika.

" Kak, memangnya rumah kak Surya dimana ? mengapa kita naik ke atas, bukankah kita tidak akan pergi ke Curug ( air terjun ) ? " tanya Bintang.

" Sebentar lagi kita sampai. " jawab Najib. Dan benar saja tak lama akhirnya mereka sampai di sebuah pemakaman.

" Kak ini ... . " tanya Bintang saat melihat batu nisan yang bertuliskan nama Surya.

Perlahan air mata Bintang membasahi kedua pipinya. Najib menepuk pundak Bintang agar dia kuat menahan air matanya, sementara Chika segera memeluk tubuh sahabatnya yang sudah bergetar karena tangisnya.

" Bintang kamu harus kuat dan ikhlas ya, sekarang kita do'akan kak Surya, bukankah kak Surya sendiri yang meminta Al-fatihah dari Bintang. " ucap Chika sambil menepuk-nepuk punggung sahabatnya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!