NovelToon NovelToon

Cinta Beda Agama

01.Masa Orientasi Siswa

 

Di salah satu ruangan salah satu SMK di Bali, dengan teliti aku melengkapi data diriku di secarik kertas formulir. Mulai dari nama hingga asal sekolah. Saat itu semua orang menatapku. Mungkin karena seragam SMP yang aku kenakan serba panjang. Ya, lebih tepatnya aku merupakan lulusan dari salah satu Sekolah Menengah Pertama di Jawa Tengah.

Aku memang dari kecil tinggal bersama orang tua ku di Bali. Namun ketika aku lulus Sekolah Dasar, aku harus melanjutkan pendidikan ku di Semarang. Dikarenakan keadaan ekonomi orang tua ku, aku terpaksa harus berpisah dengan mereka untuk sementara waktu.

Aku tinggal di sebuah asrama milik teman ayahku dan aku menempuh pendidikan di sekolah yang bekerjasama dengan asrama tersebut. Sekolah dan tempat tinggal yang menuntut ku untuk selalu disiplin.

Hingga waktu itupun berakhir dan aku melanjutkan pendidikan SMK ku di Bali, karena sekarang keadaan ekonomi orang tua ku jauh lebih baik dari sebelumnya.

 

"Hay, kamu Itha kan?? sapa ku pada sosok yang ku kenal.

"Hay, ini beneran kamu Ana?? Riyana Paramitha kan?? jawab sosok wanita itu kepada ku sambil memegang bahu ku tak percaya.

"Iya Tha, ini aku Ana. Kamu daftat sekolah disini juga?" tanya ku.

 

Senang rasanya aku memiliki teman yang tak lupa denganku. Benar saja, dia adalah teman ku waktu duduk SD dulu. Setelah ia mengenalkan aku dengam beberapa temannya, kami pun pergi ke lapangan untuk mendengarkan pembagian kelompok.

Setelah kelompok di bagikan, kami segera menuju ke ruang kelas yang sudah ditentukan.

 

"Selamat pagi semua". Sapa kakak OSIS tersebut dengan wajah datarnya.

"Selamat pagi kak." Jawab seluruh siswa

"Perkenalkan saya I Made Aris Putra, kalian bisa panggil saya Kak Aris, saya dari kelas XII Multimedia." Pekenalan dari salah satu perwalian OSIS kelompok kami

"Sedangkan saya Ida Ayu Desyana Lestari, biasa dipanggil Dayu, dari kelas XII akuntansi."

"Baiklah, selama 3 hari MOS ini kami berdua yang akan menjadi perwalian OSIS kalian semua. "

Entah mengapa ketika Kak Aris selesai berbicara, ia justru menatap ku serius. Tapi aku tak pernah ambil pusing. Dengan sikapku yang dingin dan bisa dibilang galak juga terhadap laki-laki, membuat ku biasa saja dengan tatapannya yang serius itu.

"Sekarang, silakan kalian perkenalkan diri kalian masing-masing. Dimulai dari kamu." Sambil menunjuk aku yang duduk di bangku paling pojok.

"Hay, semuanya. Perkenalkan nama saya Riyana Paramitha. Kalian bisa panggil saya Ana. Umur saya 15 tahun. Saya lulusan dari SMP TUNAS MANDIRI SEMARANG, dan saya seorang muslim. "

Selanjutnya Kak Aris melanjutkan perkenalan siswa hingga ke salah satu siswa baru laki-laki yang duduk di belakangku.

"Perkenalkan nama saya I Putu Andika Permana. Panggil saja saya Dika. Umur saya 15 tahun. "

Hingga semua siswa pun telah memperkenalkan diri. Selanjutnya kami semua mencatat perlengkapan MOS untuk 3 hari kedepan.

Aku tak banyak mengingat nama teman kelompok ku karena terlalu banyak. Untungnya aku adalah anak yang gampang bergaul dengan sesama wanita, jadi aku sudah mendapat teman di hari pertama ku ini.

****

FOTO PEMERAN

(Ana) Riyana Paramitha

(Dika) Andika Permana

02.Hari Pertama Orientasi

Pagi ini aku bersama teman baru ku yaitu Poppy, Asri, dan Rita bergegas menuju lapangan untuk mengumpulkan barang-barang teka-teki yang kemarin harus kami cari dengan susah payah. Dandanan kami pun ya bisa dibilang seperti anak culun. Rambut dikepang dua, poni yang panjangnya tidak boleh melewati mata, memakai pita warna merah, dan mengenakan papan identitas yang terbuat dari kardus.

Jaman itu, masa orientasi siswa masih belum seperti sekarang. Kita diharuskan disiplin, tepat waktu, telat satu menit pun kita harus menjalani hukuman. Tapi aku sadar kalau itu semata-mata juga untuk mental kami.

Setelah menyelesaikan absensi dan mengumpulkan perlengkapan yang harus dibawa, semua siswa menuju ruang kelas masing-masing.

"Ana, kamu sadar gak kalau dari kemarin kamu selalu diperhatiin sama Kak Aris? "

"Perasaan kamu aja kali Py. Lagian ngapain juga dia perhatiin aku? "

"Naksir kamu gak tuh? "

"Bodo amat, semua cowok sama aja buaya. "

Ya benar saja, aku bukan tipe wanita yang cepat peka terhadap perasaan seseorang. Untuk mencari pacar saja, aku masih ragu.

Ketika aku sedang ngobrol dengan teman-teman ku, tiba-tiba Kak Aris menghampiri ku.

"Ana, pulang sekolah ada acara kemana? "

"Gak kemana-mana Kak. "

"Nanti pulang bareng aku ya. Temenin aku buat cari buku. "

"Ok Kak. "

Setelah berbicara dengan ku, Kak Aris menghampiri Kak Dayu. Kemudian mereka berbicara di luar kelas. Sepertinya pembicaraan pribadi.

"Dayu, apa semua wanita itu memang tidak peka ya? "

"Ya gak semua juga,Ris."

"Lalu kenapa Ana gak pernah respon setiap q memandang dia atau ngajak dia jalan?"

"Sifat orang kan beda-beda Ris. Ada cewek yang lemah lembut tapi cengeng dan manja, ada juga yang cuek, dingin, tapi dia kuat dan mandiri. Emang udah sejauh itu perasaan kamu ke Ana? Sampe kamu segitunya sama cewek yang baru kamu kenal? " Sambil memalingkan pandangannya dari Aris.

"Entah kenapa cewek kayak dia bagiku yang menantang." Sambil tersenyum lebar.

Kemudian mereka kembali ke ruang kelas untuk mendampingi para guru memberikan materi seputar lingkungan sekolah.

Foto Pemeran

Aris (Aris Putra)

Dayu (Desyana Lestari)

03. Terbebas Dari Tugas

Pukul 13:00 WITA, setelah bel pulang sekolah semua siswa dengan wajah senangnya terbebas kembali dari aturan sekolah dan OSIS yang selalu mengawasi mereka di sekolah. Terlihat ada beberapa siswa yang masih nongkrong di kantin sekolah, ada yang langsung bergegas pulang ke rumah, dan ada juga yang masih diam di ruang kelas hanya untuk membahas perlengkapan yang harus dibawa besok serta tugas dari kakak perwalian.

Aku dan teman-teman ku masih berada di dalam ruang kelas untuk mengerjakan tugas dari kakak perwalian. Ya begitulah kami berempat, tidak suka mengerjakan tugas itu sendiri di rumah. Tak heran jika hanya satu orang yang membuat tugas dan yang lainnya hanya copy paste saja.

Dari kejauhan nampak Kak Aris sedang menuju ke ruang kelas ku. Aku terlupa jika aku ada janji dengannya.

"Udah selesai bikin tugasnya? "

"Udah kok."

"Oke. Kalau gitu, aku pinjem Ana dulu ya. Bye." Sambil melambaikan tangan kepada teman-temanku dan menggangdeng tanganku.

"Ta.. tapi Kak. Aku belum selesai buat tugas dari kakak. " Cemas ku

"Tenang aja, nanti kakak akan bebasin kalian berempat dari tugas yang kakak kasih. Karena kalian sahabatnya Ana. " Kak Aris nampak tersenyum licik dengan teman-temanku.

Aku yang saat itu sedang memasukkan buku kedalam tas ku, menganga mendengar ucapan Kak Aris. Begitu pula dengan teman-temanku yang tak habis fikir hanya karena aku, kita berempat terbebas dari tugas.

Saat itu aku keluar kelas bersama Kak Aris yang sedari tadi ingin menggandeng tangan ku. Namun bukan Ana namanya jika tak bisa mengelak pegangan tangan dari laki-laki itu. Semua mata tertuju pada kami berdua. Ada yang kagum dengan wajah Kak Aris yang memang menjadi idola wanita satu sekolah. Ada juga yang memandang sinis karena Kak Aris memilih bersama ku.

Walaupun aku siswa baru di sekolah ini, tapi aku sudah banyak tau tentang sekolah ini. Termasuk Kak Aris yang terkenal dengan wajah tampannya. Sehingga banyak wanita yang berharap menjadi kekasihnya. Namun tidak dengan ku. Karena menurut ku dia bukanlah kriteria ku.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!