NovelToon NovelToon

Ingkon ( Harus )

Bab 1

Theresia Margaretha Pardede tumbuh menjadi gadis yang cantik namun manja dan sangat sombong terhadap orang yang mempunyai status sosial dibawahnya.

Theresia adalah putri dari seorang pengusaha sukses di Medan. Yang bernama Sanggam Pardede.

Kesuksesan yang diraih oleh ayah Theresia memang sangat luar biasa namun di balik kesuksesan Sanggam sebagai pengusaha masih menyimpan kegagalan sebagai orang berdarah Batak.

Itu semua dikarenakan Sanggam tidak mempunyai seorang anak laki-laki yang dapat meneruskan usaha dan garis keturunan. Karena orang Batak adalah Patrilineal merupakan sistem kekeluargaan yang menarik garis keturunan pihak laki-laki atau ayah.

Sehingga Sanggam Pardede menginginkan agar putrinya menikah dengan seorang lelaki yang notabene adalah sepupu dari Theresia yang biasa disebut dengan istilah Pariban.

Istilah pariban atau marpariban banyak disebut dan populer di suku Batak. Secara gamblang pariban artinya sepupu, dalam kekerabatan Batak pariban merupakan sepupu wanita putri Tulang ( Paman ) atau sepupu laki-laki dari Namboru ( Tante ).

Alasan Sanggam Pardede menginginkan Tere menikah dengan anak laki-laki dari kakak perempuannya , agar kekayaan yang Sanggam hasilkan selama ini tidak jatuh kepada orang lain.

Namun pernikahan itu sama sekali tidak diinginkan oleh Theresia karena Theresia sudah mempunyai kekasih yang sangat dia cintai.

Theresia juga sangat membenci paribannya karena dia berasal dari kampung dan juga dari keluarga yang tidak kaya seperti dirinya. Menurutnya itu tidak level karena harus bersanding dengan dirinya yang notabene adalah seorang gadis yang berkelas.

Namun Sanggam Pardede tidak perduli yang jelas Tere harus menikah dengan laki-laki pilihan sang ayah yaitu Ricard Halomoan Tambunan.

Richard Halomoan Tambunan adalah pria Batak campuran Jerman. Karena dulu ayahnya seorang kebangsaan Jerman namun karena sesuatu hal dia harus dideportasi dari Indonesia.

Sebelum dideportasi dari Indonesia ayah dan ibu dari Ricard sudah melangsungkan adat pernikahan Batak Toba dan ayah Ricard diberi marga Tambunan mengikuti marga Amang Boru ( suami dari kakak atau adik perempuan ayah) dari bapak Theresia.

Tidak lama di Jerman ayah Richard meniggalkan dunia untuk selamanya karena sakit kangker getah bening.

Pekerjaan Richard adalah seorang peternak dia sudah membangun sebuah peternakan di desa daerah Siborong-borong Sumatra Utara.

" Papa pokoknya Tere tidak mau menikah dengan Ricard anak bou itu. Karena Tere sudah punya pilihan sendiri".

" Tidak bisa pokoknya kamu harus menikah dengan Richard anak bou kamu apapun yang terjadi suka mau pun tidak suka. Kamu tidak usah membantah kecuali kamu mau tidak Papa beri apa-apa".

" Pa... Papa tidak bisa memaksa kehendak Papa untuk Tere. Karena Tere berhak untuk bahagia. Karena pernikahan ini yang jalani Tere bukan Papa"

" Papa lebih tahu dari pada kamu apa yang terbaik untuk kamu , jadi jangan membantah". Bentak Sanggam pada putrinya.

" Papa jahat Papa kejam" Tere menangis dan meninggalkan Sanggam di ruang keluarga.

" Pa... Papa seharusnya tidak boleh seperti itu. Tere benar. Pernikahan ini nantinya dia yang jalani bukan kita atau orang lain. Sudahlah Pa lebih baik papa beri Restu saja dia dengan Thomas. Mungkin memang Thomas jodoh putri kita". Bujuk Sorta boru Siagian mama Tere.

" Tidak Ma ... Pernikahan ini harus terjadi aku mau semua harta yang aku cari selama ini jatuh kepada anak dan bere ( ponakan ) kandung aku dari pada orang lain. Ngapain aku capek-capek cari semua kalau bisa aku beri sama anak dan ponakan aku kandung. Lagi pula aku kenal Richard dia adalah pria yang pandai dan pekerja keras. Dia juga berpendidikan jadi tidak ada alasan Tere untuk tidak mau menjadi istri dari Richard". Kata Sanggam dengan tegas .

Itulah sisi buruk seorang Sanggam Pardede kalau sudah berkeinginan pasti tidak bisa ditentang oleh siapapun.

Sementara di Siborong-borong disebuah rumah sederhana tidak jauh berbeda Richard dan ibunya Rumondang juga sedang membicarakan hal pernikahan antara Richard dan Theresia.

" Mak ... Manalah mungkin si Tere mau aku jadikan istri sementara dia tahu aku ini hanya seorang parmahan ( penggembala hewan ternak) jatuhlah gengsinya sebagai anak pengusaha sukses dan kaya raya di kota Medan sana?". Kata Richard pada ibunya Rumondang Boru Pardede.

" Sebenarnya mamak pun kurang setuju dengan pernikahan ini karena menurut mamak pernikahan kalian ini tidak akan menambah tutur ( saudara ) itu - itu saja nanti. Tapi ... Tulang ( paman) mu sudah meminta pada mama dengan alasan, takut anak gadisnya itu jatuh kepada orang yang salah begitu juga kekayaannya". Jelas Rumondang panjang lebar.

" Tapi Mak...apa cocok aku sama si Tere itu? Aku orang kelas bawah sedangkan dia kelas atas dari kalangan elite. Aku orang kampung dan dia orang kota metropolitan ".

" Maksud kau apa bang ngomong gitu? Kau bukan jelek gantengnya kau , sekolah mu pun ada dan rasa mamak masih sanggup mamak kasih Sinamot ( Mahar ) dan pesta yang besar untuk si Tere. Jangan disangka orang tulang mu mamak tidak punya simpanan" kata mamak Richard untuk membesarkan hati anaknya. " Jadi tidak usah kau pikirkan tentang Sinamot, uangmu pun banyaknya. Kau jual saja kerbau dan kuda kau berapa sudah cukup itu. Jadi jangan disangka si Tere kau itu miskin kali dan hanya mengharapkan harta tulang mu saja".

" Ihh mamak ini keluar Paradanya ( cerewet atau suka berkelahi) padahal parumaen ( menantu perempuan) mamaknya itu jadi mau pun tidak aku sama si Tere itu". Goda Richard.

" Iya memang parumaen mamak itu tapi jangan sepele kali dia lihat kita. Kau tampan keturunan Jerman apa tidak mau dia anaknya cantik dan ganteng kayak bapaknya". Kata Rumondang membanggakan anak laki-lakinya itu.

" Iyalah Mak kalau aku yang penting mamak senang itu sudah sangat baik untuk aku. Yang penting restu mamak aja".

" Iya nak yang penting kau harus hormati tulang mu itu karena Tamiang tulang sambola langit hagogo on nai ( doa paman separuh langit kekuatannya )".

" Iya Mak Richard ngerti walau Richard tidak sepenuhnya berdarah Batak tapi Richard sangat menjunjung tinggi nilai-nilai dan adat-istiadat budaya kita Mak".

Rumondang memeluk anaknya dengan penuh kasih sayang " Kau memang anak yang berbudi dan berbakti pada orang tua, pasti bapak di atas sana senang melihat mu. Karena kau tumbuh menjadi anak yang bisa dibanggakan dan berbakti pada orang tua".

" Ya sudah ayok kita tidur Mak, besok kita harus kerja dan mamak mau membayar adat lagi ke pesta orang si Gomgom".

" Ehh iya lupa mamak. Ayok kita tidur". Kata Rumondang sambil berjalan menuju kamarnya begitu juga dengan Richard.

Kalau ada sepuluh like saja aku next kalau tidak aku tunda up nya hehehe ayo kasih jempolnya 👍

Bab 2

Sementara di Medan disebuah kamar tidur yang besar dan mewah Theresia sedang menatap langit-langit kamarnya dan membayangkan menikah dengan seorang laki-laki yang berasal dari kampung.

" Ihh masa gadis secantik aku harus menikah dengan lelaki miskin pengembala pulak. Apa kata teman- teman aku nanti jika mereka tahu aku menikah dengan laki-laki kampung itu. Memang sih dia keturunan Jerman tapi pasti dia jelek karena dikampanyekan dan bergaul sama kerbau". Tere berbicara pada dirinya sendiri.

Tere dan Richard memang tidak pernah saling bertemu karena selama ini Tere sekolah di Jakarta dan jarang pulang ke Medan. Begitu juga dengan Richard juga sekolah di Semarang jadi jika ada pesta dikeluarga mereka, Tere dan Richard tidak pernah ikut.

Tidak berbeda dengan Tere, Richard juga membayangkan menikah dengan Tere. Kalau Tere tidak senang Richard malah kebalikannya. Richard menerima pernikahan ini karena dia ingin melihat ibunya bahagia karena mamak Richard adalah alasan mengapa dia menerima pernikahan itu. Karena bagi Richard kebahagiaan mamaknya adalah paling penting. Richard tidak perduli bagaimana nanti kedepannya. Karena menurut Richard cinta bisa tumbuh dengan sendirinya dan dia sangat percaya itu.

" Bagaimana ya wajah si Tere sekarang? Apa dia masih cerewet seperti waktu kami bertemu sewaktu kecil?". Richard membayangkan wajah Tere waktu kecil itu.

******

Saat di peternakan Richard sedang melakukan transaksi bersama tengkulak kerbau.

Namun tiba-tiba dia mendapat telepon dari tulang Sanggam Pardede yang tidak lain adalah ayah dari Tere calon istrinya.

📞" Horas tulang! Bagaimana kabar tulang? Sehatnya kan?"

📞" Horas bere. Sehat ... Sehat bere. Oh iya bagaimana kabar mamak?"

📞" Sehat tulang".

📞 " Begini bere bisa kalian datang Minggu depan kerumah tulang? Sekalian kita bicarakan tentang rencana pernikahan kalian itu. Bagaimana kira-kira bisanya kan kalian datang biar bisa kalian pesta bulan depan".

📞 "Ok tulang nanti aku sampai kan ke mamak dan kami akan ke rumah tulang Minggu depan".

📞" Ok kalau begitu tulang tunggu kedatangan kalian karena bagaimanapun harus mamak yang minta si Tere untuk mu. Ya sudah ya bere salam sama mamak".

📞 " Iya tulang tahunya kami itu, cuma kan tulang orang sibuk mana mungkin kamu ganggu tulang. Tapi karena sudah tulang yang bilang datang pun kami tulang".

📞" Ok "

Panggilan pun berakhir dan Richard melajukan pekerjaan yang tadi sempat tertunda karena telepon dari tulangnya.

Tidak terasa senja pun diba diiringi dengan langit jingga Richard pulang dari peternakan menuju rumah.

Tidak membutuhkan waktu lama Richard sampai dan dia langsung melihat sosok mamak yang lagi sibuk dengan tanaman dan bunga-bunga koleksinya.

" Sore Mak! Sudah pulang Mamak rupanya dari pesta pernikahan si Gomgom itu?" Sapa Richard pada Rumondang sang ibu.

" Sudah nak. Ehh ...teringatnya tadi tulang mu si Tere telepon Mamak. Tapi tadi Mamak tidak dengar jadi tidak terangkat mama teleponnya. Mau bilang apa ya sebenarnya Tulang mu itu. Coba dulu kau telepon Tulang mu itu bang".

" Ooh iya Mak tadi Tulang Tere memang menelepon. Katanya kita Minggu depan harus ke Medan. Tulang ingin membicarakan soal pernikahan aku sama Tere. Katanya walau pun Tulang yang menginginkan aku jadi Hela ( menantu laki-laki) nya tapi Mamak yang harus minta si Tere ke Tulang untuk aku. Biar sangap ( berwibawa ) katanya".

" Ohh kalau itu sudah pasti lah Hula-hula ( kelompok marga istri, mulai dari istri kita, kelompok marga ibu (istri bapak), kelompok marga istri ompung, dan beberapa generasi kelompok marga istri anak, kelompok marga istri cucu, kelompok marga istri saudara dan seterusnya ) Mamak Tulang mu itu memang harus hormat Mamak. Kalau begitu kita ke Medan Minggu depan".

" Iya Mak kita ke Medan Minggu depan" kata Richard.

" Ayoklah masuk kita ke dalam rumah dingin diluar dan pasti belum mandikan? ".

" Iya Mak ". Jawab Richard sambil tersenyum.

" Masih bau horbo ( kerbau ) kau ku cium. Kalau kayak gini baru mamak yakin si Tere tidak mau sama mu bang" goda Mamak ke Richard.

' Mamak ini tidak mau si Tere sama aku masih banyak yang mau si Uli , si Sondang , si Tiur dan masih banyak lagi".

" Iya juga ya bang kok lupa Mamak kau idola di kampung kita ini ".

Ibu dan anak itu pun tertawa bahagia dan memang seperti itulah mereka, selalu terbuka dalam segala hal.

Jangan lupa like dan komentar dan baca cerita aku yang lain

Bab 3

Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat sehingga waktu seminggu yang telah mereka sepakati pun tiba.

Richard dan Rumondang sang ibu sampai dirumah Tulang Tere ( Sanggam) karena di adat Batak tidak boleh lagi memanggil nama jika si empunya nama sudah berkeluarga. Maka jika dia punya anak , nama anaknya itulah menjadi panggilan dari orang yang bersangkutan.

" Sudah sampai kalian Eda ( ipar perempuan) " sapa Sorta ibu Tere sekaligus calon ibu mertua Richard ramah.

" Sudah eda " jawab Rumondang ibu Richard juga ramah.

" Kau Richard kan? " Tanya Sorta pada keponakan atau berenya itu.

" Iya nantulang ( istri dari tulang Tere) " jawab Richard sambil mencium punggung tangan nantulang.

" Wih ... Ganteng kali kau persis kayak Amang Bao ( Suami dari kakak atau adik suami)". Puji Sorta.

" Terimakasih nantulang. Nantulang juga cantik " kata Richard.

" Masuklah ito ( adik atau kakak laki-laki dari ibu kita ) mu di dalam sudah dari tadi menunggu kalian" Sorta menjelaskan.

" Iya eda " ibu dan anak itu pun masuk kerumah tulang Tere yang sangat mewah dan besar.

Didalam rumah , tulang Tere sudah duduk di ruang keluarga yang cukup luas dan sangat elegan. Tulang Tere langsung menyambut kakak perempuan dan keponakannya dengan begitu hangat. Karena dari dulu walau pun Sanggam sudah hidup berkecukupan dan kaya raya dia tidak pernah sombong.

Karena kekayaan yang dia dapat saat ini ada andil Rumondang sebagai kakak yang mau mengalah untuk tidak kuliah demi Sanggam agar bisa kuliah. Karena dulu orang tua mereka hanya mampu menyekolahkan salah satu dari anak mereka.

Jadi Rumondang Mamak Richard yang mengalah untuk tidak melanjutkan pendidikan nya ke bangku kuliah. Maka dari itu Sanggam sangat menghormati kakak perempuannya itu.

" Duduk kak , pasti kalian sudah capek. Mah buatkan makan malam biar makan orang kakak sama bere ini" titah Sanggam pada sang istri.

Karena Ricard dan ibunya sampai di Medan jam sembilan belas karena dari Siborong-borong mereka sudah siang.

" Baik Pa " Sorta beranjak dari duduknya menuju dapur dibantu asisten rumah tangga Sorta menyiapkan semua.

Sementara Sorta dan asisten rumah tangga menyiapkan semua , Sanggam asyik bercerita dengan Richard dan Rumondang tentang bagaimana mereka dikampung. Hingga panggilan dari Sorta untuk makan datang.

" Pa... Eda...dan kamu Richard ayo kita makan semua sudah siap" kata Sorta.

" Ayok kita ke ruang makan. Biar kalian cicipi masak Eda dan Nantulang mu ini kak dan kau Richard" kata Sanggam pada kakak dan keponakannya itu.

Rumondang dan Richard pun mengikuti langkah Sanggam menuju ruang makan. Sampai diruang makan mereka disuguhkan dengan hidangan istimewa dan perasaan Rumondang sangat senang karena penyambutan ito serta Eda nya begitu hangat dan bersahaja.

Status sosial yang tinggi tidak membuat Sanggam dan Sorta menjadi angkuh dan sombong. Karena menurut mereka kekayaan dan nama baik adalah titipan.

Theresia sering di nasehati oleh kedua orang tuanya untuk tidak sombong tapi namanya anak muda yang sedari kecil dia sudah hidup senang. Berbeda dengan Sanggam Pardede yang memulainya dari nol dan kerja keras.

Makan malam itu tidak ada Tere karena Tere sedang keluar bersama teman-temannya. Lebih tepatnya Tere menghindari pertemuan ini.

Makan malam berlangsung dengan hikmat dan sangat akrab. Setelah makan malam usai mereka kembali duduk diruang keluarga sambil menonton televisi.

Rumondang pun mulai mengutarakan maksud kedatangan mereka " Ito maksud kami datang kesini adalah memenuhi undangan mu".

" Ohh iya aku sampai lupa aku ingin membicarakan apa sama kakak dan Richard. Begini kak, bagaimana kalau pesta pernikahan si Richard dan si Tere adat sitommbol saja ( pesta di adakan dirumah pihak perempuan". Kata Sanggam memulai pembicaraan.

" Tidak ito aku mau parumaen ku si Tere itu ku ambil dengan cara hormat jadi aku mau adat Tarohon Jual ( Pesta pernikahan di tempat pihak laki-laki". Tegas Rumondang.

" Bukan maksud aku untuk tidak menghormati kakak sebagai pihak laki-laki tapi kalau kita buat pesta pernikahan mereka di Medan ini, lebih praktis karena kita bisa langsung menyerahkan semua ke pihak event organizer pesta". Sanggam mencoba bernegosiasi dengan kakaknya.

" Kalau itu masalahnya kita suruh saja IO mu itu ke Siborong-borong itu bukan masalah besar. Aku masih sanggup membiayai pesta pernikahan anak dan parumaen ku". Kata Rumondang tegas. Karena dia tidak mau pernikahan anak satu-satunya itu dilaksanakan tidak di kampungnya.

" Baiklah kak aku setuju dan biarkan aku membiayai pestanya. Anggap saja itu sebagai ganti hadiah pernikahan mereka". Kata Sanggam.

" Tidak Tulang semua sudah aku siap kan mulai dari biaya pesta mau pun Sinamot untuk Ade Tere. Karena ingin pesta aku diadakan sesuai dengan kemampuan aku Tulang". Tegas Richard sambil menyesap kopi yang disiapkan oleh Sorta Nantulang nya.

" Aku memang tidak salah memilih kamu sebagi Hela (menantu laki-laki) selain kamu tampan, kamu juga sangat bertanggungjawab " puji Sanggam pada keponakannya itu.

Semua setuju dengan persyaratan dari keluarga Richard dan Rumondang. Pesta adat akan dilaksanakan di Siborong-borong sesuai dengan kesepakatan bersama. Hanya Tere yang belum mengetahui rencana ini karena Tere belum juga pulang hingga selarut ini.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!