NovelToon NovelToon

TERJERAT NIKAH GANTUNG

SEBUAH RENCANA.

Sembilan tahun yang lalu.

Nampak dua orang pria sedang duduk di sebuah restoran. Mereka terlihat sedang mengobrol begitu akrab, karena memang keduanya berteman sudah begitu lama. Bahkan pertemanan mereka sudah terjalin dari mereka masih bersekolah di SMP. Saking akrabnya mereka berteman, hingga keduanya membuat perjanjian akan menjodohkan anak-anak mereka saat anaknya sudah besar.

"Alhamdulillah setelah sekian tahun, akhirnya Kamu masih ingat juga sama aku Darma," ucap seorang pria yang terlihat begitu senang.

Mendengar perkataan Pria itu, lelaki yang Darma jadi terlihat malu. "Aah, Kamu Abimanyu, akukan jadi nggak enak nih. Lagian aku bukan lupa kawan, tapi memang aku sangat sibuk banget, setelah aku memiliki perusahaan. Ya namanya masih merintis aku jadi harus fokus. Tapi Alhamdulillah sekarang sudah stabil makanya kita bisa bertemu," jelas pria yang di panggil Darma.

"Iya Aku paham kok Dar, aku memakluminya. Oh iya gimana kabar keluarga Kamu Dar?" tanya pria yang di panggil Abimanyu.

"Alhamdulillah, keluargaku baik-baik saja Bim, kalau Keluarganya kamu gimana?" tanya Darma balik.

"Alhamdulillah keluargaku baik juga baik kok Dar,"

"Oh iya Bim, kamu masih ingat nggak sama perjanjian kita?" tanya Darma lagi kini ia duduk tepat di hadapan Abimanyu.

"Aku ingat kok, jangan khawatir Dar, aku masih memegang teguh perjanjian kita itu kok, tapi ngomong-ngomong, mengapa kamu menyinggung soal itu Dar?" balas Abimanyu terlihat heran.

"Begini Bim, Atha anak akukan bulan depan mau melanjutkan pendidikannya keluar negeri. Nah kamukan tahu gimana kehidupan di luar negerikan? Jadi aku bermaksud mau menikahkan mereka sebelum dia berangkat Bim, gimana menurut kamu?" ujar Darma yang memang terlihat ada kecemasan di mimik wajahnya.

"Hah? Kamu gila apa? Anak aku masih dua belas tahun Dar masih belum pantas untuk di nikahi!" sentak Abimanyu yang terlihat kaget dengan rencananya Darma.

"Kok gila sih? Kamu tahu umur berapa Rasulullah ﷺ menikahin Aisyah?" tanya Darma dan Abimanyu membalasnya dengan gelengan kepala saja.

"Rasulullah ﷺ menikahin Aisyah waktu umurnya enam tahun, dan tinggal bersama ketika ia berusia sudah sembilan tahun. Istilahnya menikah gantung Bim," jelas Darma, yang terlihat begitu antusias.

Mendengar penjelasan Darma Abimanyu mengerenyit."Jadi maksudnya, kamu ingin membuat anak-anak kita seperti itu juga? Nikah gantung gitu Dar?"

"Yap benar Bim, karena aku takut Atha terjerat dengan wanita bule. Jadinya akukan khawatir Bim. Nah Makanya aku memiliki sebuah rencana, yang Ingin nikahi Atha dengan Haniah Bim, sebelum dia berangkat. Biar kalau Atha digodain wanita bule, jadi sadar dan, ingat kalau dia tuh sudah memiliki istri disini," jelas Darma lagi, panjang lebar.

"Ooh, ya sudah kalau gitu maunya kamu, aku mah ngikut kamu saja Dar" balas Abimanyu, terlihat pasrah.

"Alhamdulillah terima kasih Bim, pokoknya aku akan mengatur semuanya, dan pernikahan mereka kita laksanakan sehari sebelum Atha berangkat, jadi ia tidak berkesempatan untuk berduaan dengan Haniahkan? Gimana menurut kamu Bim, setujukan nggak?" Kata Darma yang terlihat bersemangat.

"Baiklah aku setuju Dar," balas Abimanyu.

"Alhamdulillah, ya sudah aku pulang dulu ya Bim, kamuoan tahu sekarang perjalanan aku semakin jauh nih, jadi aku nggak bisa lama-lama disini," ujar Darma semabri ia bangkit dari duduknya.

"Iyee aku ngerti kok, ya sudah kamu hati-hati ya di jalan dan salam untuk keluarga kamu, Oke," balas Abimanyu yang ia juga ikut bangkit dari duduknya. Lalu keduanya pun berjalan keluar restoran.

"Oke, ya sudah sampai jumpa dibulan depan ya, Assalamu'alaikum" kata Darma yang kini ia sudah berada di dalam mobilnya.

"Oke tak tunggu, Wa'alaikumus salam"

Setelah mendengar jawaban dari sahabatnya dari sahabatnya, mobil Darma pun mulai melaju meninggalkan Abimanyu, yang masih melihat kepergian sahabatnya, hingga mobil Darma tak lagi terlihat Abimanyu pun ikut bergegas meninggalkan restoran.

*******

Bismillah, membawa barokah Aamiin.

GAGAL KELUAR NEGRI?

Satu bulan telah berlalu,

Hari keberangkatan anak Darma, yang bernama Atha Hafizh Alfarezi, yang saat itu masih berusia delapan belas tahun itu, semakin mendekati. Membuat Darma semakin ingin cepat mengungkapkan maksud rencananya pada sang Anak. Dan kebetulan hari ini mereka sedang berkumpul di ruang keluarga.

"Atha, kamu ingat nggak sama anaknya Om Abimanyu?" tanya Darma pada Atha yang terlihat sedang asyik membaca bukunya.

"Yang mana Pah? Yang laki-laki apa yang perempuan?" tanya Azkha kembali dengan mata masih terfokus pada bukunya.

"Yang perempuan Nak"

"Oh Hani maksud Papa ya?" tanya Azkha lagi

"Ah benar! Ternyata kamu masih ingat ya sama Hani?"

"Ya ingatlah Pah, orang dulu Hani sering minta gendong pun sama Atha" balas Atha sambil tersenyum tipis karena ia teringat ketika masih kecil, Ia sering di bawa sang Ayah kerumah Abimanyu. "Emangnya kenapa Pah? Tumben banget Papa tanya Hani?" tanyanya lagi terlihat sangat penasaran.

"Kamu sukakan sama Hani Nak?" tanya Darma, bukannya menjawab pertanyaan Atha, ia malah kembali bertanya.

"Iya sukalah Pah, Habis Hani, lucu, gembul lagi," balas Atha, yang tiba-tiba ia teringat dengan gadis kecil yang saat ia berusia lima tahun.

"Alhamdulillah... Nah Papa mau sebelum kamu berangkat ke luar negeri, Papa minta kamu menikahi Hani dulu, kamu maukan Nak?" pinta Darma. Membuat Atha spontan kaget.

"Apa Pah?! Apa Atha tidak salah dengar? Papa meminta Atha untuk menikahi anak kecil, gitu?"

sentak Atha begitu kaget mendengar permintaan sang Ayah yang menurutnya tidak masuk di akalnya.

"Nak dengar Papa. Papa tahu Hani masih kecil, tapi pernikahan ini hanya untuk mengikat kalian saja, istilahnya Nikah gantung Nak. Nah nanti setelah kamu pulang dari luar negeri baru kalian bisa hidup bersama, gimana kamu mau ya Nak" rayu Darma berharap anaknya menyetujui keinginannya.

"Tidak akh Pah! Apa kata orang nanti, masa Atha menikahin anak kecil sih Pah, lagian umur Atha juga masih delapan belas tahun Pah, masih banyak keinginan Atha yang belum di dapatkan. Jadi Atha tidak mau Pah" bantah Atha yang sepertinya tak menyetujui keinginan Papanya.

"Nak kenapa kamu berpikir seperti itu sih? Papa hanya menyuruh kamu menikahi saja bukan menyuruh kamu tinggal bersama. Papa hanya tidak mau kamu terjerat hubungan yang tidak baik disana. Jadi Papa menikahi kamu dengan Hani biar kamu ingat. Kalau disini kamu sudah punya istri apa kamu paham sekarang!" ujar Darma yang kini suaranya sudah sedikit mengeras.

"Tapi Hanikan masih kecil Pah!"

"Kenapa memang kalau Masih kecil hm? Emangnya kamu tidak pernah mendengar kisah Rasulullah dan Aisyah Nak? Bohong kalau kamu tidak tahu, karena Papa menyekolahkan kamu di sekolah Islam jadi sudah pasti kamu tahu kisah itu!" tegas Darma, membuat Atha kaget melihat sang Papa yang kini sedikit berbeda.

"Tapi Pah..."

"Tidak ada tapi-tapian! Keputusan Papa sudah bulat! Jadi sekarang Papa kasih kamu dua pilihan, kuliah disini tidak menikahi Hani, atau Kuliah di luar negeri, tapi dengan syarat menikah dengan Hani titik! Papa tidak suka di bantah lagi! jadi pikirkanlah itu!" tegas Darma, memotong ucapannya Atha.

Setelah mengeluarkan kata-kata tegasnya Darma langsung beranjak dari duduknya, dan berjalan menuju ke kamarnya sambil mengajak istrinya.

"Ayo Riska kita tidur!" ajak Darma pada wanita yang sejak tadi hanya diam.

"Iya Mas" balasnya dan ia pun ikut bangkit dari duduknya, namun tangan Atha menahannya.

"Mah, bantu Atha dong, masa sih cita-cita Atha berhenti hanya karena seorang anak kecil sih Mah! Please bantu bilangkan sama Papa ya Mah" pinta Azkha, penuh pengharapan.

"Maaf Nak, Mama tidak bisa bantu, kamukan tahu sendiri gimana sifat Papa kamu, jadi saran Mama kalau kamu masih ingin keluar negeri Nikahi Hani' balas Riska yang kemudian ia pun berlalu meninggalkan Atha.

"Haiiis! Hanya karena anak kecil Aku gagal keluar negeri?"

Bersambung.

____________

Jangan lupa tinggalkan jejaknya ya guys 🙏😘.

KAYAK ANAK KINGKONG.

Malam itu Atha terus memikirkan persyaratan dari sang Ayah, yang meminta dirinya untuk menikahi Haniah. Seketika Atha pun teringat saat dulu ia pernah bermain bersama Haniah saat waktu dia masih kecil. Tanpa sadar ia tersenyum lucu tatkala ia teringat sewaktu Haniah berusia masih lima tahun, yang terlihat lucu dan menggemaskan.

"Aah... Sudah tujuh tahun aku tak melihatnya, itu artinya sekarang umurnya sudah dua belas tahunkan? Apakah Hani masih menggemaskan seperti dulu?" batin Atha sambil matanya menerawang, mengingat wajah Haniah ketika masih kecil, yang kala itu tubuhnya sedikit gembul namun wajahnya yang putih terlihat manis bila tertawa membuat Atha berkali-kali tersenyum mengingatnya.

"Hah! Sudahlah setujui saja dulu keinginan Papa yang penting Lusa aku bisa berangkat keluar negeri. Masalah istri bisa di pikirkan setelah pulang nanti." gumam Atha yang sepertinya ia ingin mengikuti keinginan sang Papnyq. Setelah capek bergelut dengan pemikirannya akhirnya Atha pun tertidur pulas.

*****

Keesokan paginya.

Di ruang makan, terlihat Keluarga Darmawan sedang sarapan bersama. Awalnya Darma tidak mengungkit soal pernikahan itu. Karena mereka masih menikmati sarapannya dengan penuh hikmat. Dan setelah Darma menyelesaikan makanannya ia langsung melirik Atha yang terlihat ia juga sudah menyelesaikan makannya juga.

"Bagaimana Atha? Apakah kamu sudah mendapatkan jawabannya?" tanya Darma to the poin saja.

Mendapatkan pertanyaan dari Sang Papa, Atha tak ingin membantah lagi ia pun langsung menjawabnya "Baiklah Pah, Atha bersedia menikahi Haniah." jawabnya pasrah.

"Alhamdulillah.. Ya sudah berhubung besok kamu sudah harus berangkat. Maka hari ini juga ke pergi ke kota JJ. Sekarang sebaiknya kita bersiap-siap dan setelah itu langsung berangkat," ujar Darma, sembari ia bangkit dari duduknya.

Mendengar perkataan sang Papa, Azkha tersentak kaget."Eh..Hah? Langsung hari ini menikahnya Pah?" tanyanya terlihat penasaran.

"Iya Nak, emang mau kapan lagi? Kamu besok juga akan berangkatkan? Lagian ini hanya menikahnya saja. Masalah resepsinya tunggu kamu pulang dari luar negeri Nak," jelas Darmawan lagi.

"Hah, tapi kenapa mendadak banget sih Pah?" tanya Atha yang masih terlihat memprotes sang Ayah.

"Sudah jangan banyak protes!"

"Huh, ya sudahlah kalau begitu, terserah Papa saja!" balas Atha terlihat pasrah.

"Ya sudah sana kamu siap-siap, biar secepatnya kita langsung berangkat." kata Darmawan lagi, dan tanpa membalas perkataan sang Papa, Atha langsung beranjak menuju kekamarnya untuk bersiap-siap.

"Mas, jangan terlalu keras pada Atha dong Mas... Mama takut lama-kelamaan dia bisa memberontak sama kita" tegur Ruska setelah Atha pergi.

"Kamu tenang saja Rizka, karena mas lebih tahu mana yang terbaik untuk anak itu," balas Darmawan, begitu percaya diri.

"Ah.. sudahlah terserah Mas saja, susah mah ngomong sama Mas," cetus Riska sedikit kesal dan ia pun langsung beranjak dari ruang makan langsung menuju kekamarnya. Sedangkan Darma langsung menghubungi Sahabatnya Abmayu. Untuk memberitahukan kalau Keluarga akan segera datang kerumah. Setelah itu ia pun pergi bersiap juga.

Tiga puluh menit kemudian, mereka pun sudah kembali berkumpul di ruang keluarga. Dengan pakaian yang terlihat sudah rapih dan formal.

Setelah semuanya di rasa siap, Darmawan langsung mengajak keluarganya menaiki mobil, agar secepatnya mereka berangkat menuju kota JJ. Yang berada diluar kota dan lumayan jauh dari rumah mereka. yang berada di kota JK.

Setelah menempuh perjalanan selama tiga jam. Mobil yang membawa rombongan keluarga Darmawan pun sampai di kota JJ, tepatnya di rumah keluarga Abimanyu. Mereka juga di sambut hangat oleh keluarga Abimanyu. Dan terlihat juga mereka sudah mempersiapkan segala keperluan untuk akad nikah bahkan para saksi sudah berkumpul di rumah Abimanyu yang terlihat sederhana.

"Baiklah karena semuanya sudah berkumpul, mari kita langsung saja melanjutkan ke acara Ijab qobulnya, dan sekarang panggillah mempelai wanitanya. " ujar seorang Ustadz, yang akan memimpin acara tersebut.

"Baiklah Ustadz" balas Abimanyu yang kemudian ia pun bergegas ke kamar putrinya. Dan tak berapa lama ia kembali lagi dengan membawa seorang gadis belia berbadan besar dengan wajah yang terlihat lebar karena pipinya yang terlihat tembam hingga membuat hidung dan pipi sama ratanya.

Atha yang melihat gadis tersebut sontak kaget bukan main,

"Hah! Benarkah itu Hani? Eh kok kayak anak kingkong?"

...┈┈••✾•◆❀◆•✾••┈┈...

Jangan lupa tinggalkan jejaknya ya guys 😘.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!