Mobil BMW sport warna hitam baru terparkir di depan rumah yang begitu megah dan sangat besar berwarna putih.
Perlahan kaki pria yang mengendarai mobil itu turun dia sudah di sambut oleh pelayan rumah itu, mereka berseragam putih dan berbaris rapih sambil menunduk kan badan masing-masing.
"Selamat datang Tuan Mile. Bapak sudah menunggu di dalam." ucap ketua pelayan.
Mile adalah pria kaya yang sangat dingin dia adalah keturunan orang kaya. Kali ini dia baru balik dari Inggris.
"Akhirnya Anak Papah sampai juga di Indonesia, bagaimana perjalanan kamu ke sini nak?" tanya Pria Tua yang berpakaian sangat rapi.
Mile membuka kaca mata nya dan duduk di depan Pria itu.
"Cukup melelahkan Pah. Papah bagaimana kabar nya?" tanya Mile.
"Seperti yang kamu lihat sekarang Papah sudah tua, tidak bisa melakukan apapun dan tidak sekuat dulu lagi." ucap Pak Daniel.
"Kalau begitu kamu istirahat lah. Papah mau keluar sebentar." ucap Pak Daniel. Mile mengangguk.
"Mari saya antar ke kamar Den." ucap Bibi Ja.
Mile mengikuti Bibik Ja ke kamar nya.
"Kamar ini sudah di siapkan untuk Den Mile, khusus sekali." ucap Bibik Ja.
"Terimakasih." ucap Mile langsung masuk begitu saja tanpa mengatakan apapun lagi.
"Pakaian Den Mile akan Bibik susun di lemari. Den Mile bisa menyegarkan tubuh di air hangat yang
sudah saya buat di kamar mandi." ucap Bibik Ja.
"Bibik bisa keluar, saya mau istirahat." ucap Mile. Bibik mengangguk melihat wajah Mile yang sangat dingin saja sudah membuat nya takut.
Sementara di tempat lain Pak Daniel sedang menunggu seseorang di sebuah restoran besar di kota Jakarta itu.
"Halo Daniel apa kabar mu? Sudah lama kita tidak bertemu." sapa Pria yang sudah lanjut usia seumuran dengan Pak Daniel.
"Baik-baik saja, kamu bagaimana kabar nya Yuda?" tanya pak Daniel sambil mempersilahkan duduk.
"Seperti yang kamu dengar kalau saya keluar masuk rumah sakit."
Pak Daniel hanya diam sambil tersenyum.
"Istri mu mana? Kenapa tidak di ajak?" tanya pak Daniel. "Aku di sini Daniel." wanita tua datang dari belakang sambil tersenyum.
"Ya ampun Rosa kamu terlihat lebih sehat sekarang, baru beberapa Minggu kita tidak bertemu tapi seperti sudah beberapa bulan kita tidak bertemu." ucap Pak Daniel.
Daniel dengan Buk Rosa adalah sahabatan dari jaman SMA, kalau hubungan Pak Daniel dengan Pak Yuda hanya karena suami Sahabat nya Rosa.
"Maksud ku mengajak kalian berdua bertemu di sini karena ingin membicarakan soal masa depan anak-anak kita." ucap pak Daniel.
Pak Daniel mau menjodohkan Mile dengan anak kedua sahabat nya itu. Karena Buk Rosa memiliki dua anak yang pertama anak laki-laki dan yang kedua anak perempuan.
Pak Yuda dengan Buk Rosa cukup kaget, namun mereka juga tidak bisa menolak permintaan teman nya itu, karena ada benarnya juga.
"Ayah bagaimana cara kita menyampaikan ini Pada Tiara?" tanya buk Rosa pada suami nya setelah sudah sampai di rumah.
"Ayah juga bingung," ucap Pak Yuda.
"Ada apa Ayah, Ibu?" tanya Rafi anak laki-laki buk Rosa dengan pak Yuda.
"Kamu kenal pak Daniel kan?"
Rafi mengangguk. "Iyah aku kenal Ayah, bagaimana aku tidak bisa kenal dia adalah sahabat akrab Ibu dan dia juga yang sudah banyak membantu perusahaan kita." ucap Rafi.
"Dia ingin menjodohkan anak nya pada Tiara. Adek kamu." ucap buk Rosa. Rafi terdiam.
"Huff aku pikir itu adalah keputusan yang sangat tidak mungkin Buk. Seorang Tiara mau di jodohkan? Itu sangat mustahil." ucap Rafi.
"Tapi Ibu dan Ayah sangat mendukung perjodohan ini agar Tiara juga belajar untuk dewasa bukan hanya bisa keluyuran ke sana kemari." ucap buk Rosa.
Fari menghela nafas panjang.
"Selain itu tidak enak juga menolak permintaan Pak Daniel, dia sudah sangat baik pada Ibu. Dia hanya ingin persahabatan kami abadi selamanya." ucap Buk Rosa.
"Terserah Ibu sama Ayah saja, aku setuju-setuju saja." ucap Rafi
.
"Sekarang di mana Adek kamu? Ini sudah jam empat sore." ucap Pak Yuda.
"Kata Bibik dia pergi sama temannya semenjak Ayah dan ibu pergi tadi." ucap Rafi.
"Dasar anak itu yah, dia akan mengambil kesempatan saat Ayah tidak di rumah." ucap Buk Rosa.
"Papah dari mana saja kok baru pulang?" tanya Mile melihat pak Daniel baru pulang.
"Papah bertemu teman lama Papah yang bernama Rosa itu loh." ucap Pak Daniel.
"Oh iya papah mau bicara hal penting sama kamu, kita bicara di ruang kerja papah." ajak pak Daniel. mereka pun ke sana.
"Ada apa Pah?" "Papah meminta kamu pulang ke Indonesia karena kamu tau Papah sudah tua, Papah tidak ada tenaga lagi untuk mengurus semua perusahaan Papah. Jadi Papah mau kamu mengurus semua perusahaan dan usaha Papah dengan satu syarat." ucap Pak Daniel.
"Syarat? Apa itu Pah?" tanya Mile.
"Papah mau kamu menikah dengan anak sahabat Papah." ucap Pak Daniel.
Mile terkejut dia langsung berdiri.
"Menikah? Tidak mungkin Ayah!" ucap Mile.
"Tidak ada bantahan, Papah tidak mau kamu menolak kamu harus melakukan ini, kalau tidak semua Harta Papah akan papah waris kan pada Roy.
Roy adalah saudara tiri Mile dari istri kedua Papah nya.
Mile terdiam.
"Semua nya keputusan ada di tangan kamu. Apa kamu rela semua harta papah jatuh ke tangan Roy atau tidak." ucap Pak Daniel.
"Apa tidak ada cara lain Pah? Kenapa aku harus menikah?" ucap Mile.
"Tidak sekedar menikah saja, papah mau kamu memberikan Papah Cucu agar papah ada teman, umur papah tidak akan lama lagi." ucap pak Daniel.
"Papah ngomong apa? Tidak baik berbicara seperti itu." ucap Mile.
"Permintaan terakhir papah hanya ini saja, papah ingin kamu memiliki keluarga baru Papah pergi dengan tenang." ucap pak Daniel.
"Tapi Pak aku belum ingin menikah, aku masih ingin bebas, aku bisa mengurus diri ku sendiri, aku juga mengurus perusahaan papah sendirian tanpa harus menikah." ucap Mile.
Pak Daniel Menatap mata Mile.
"Papah menguliahkan kamu jauh ke Inggris bahkan kamu sudah S3 tapi kenapa hanya satu permintaan papah tidak bisa kamu turuti? Umur kamu sudah 30 kamu jauh sudah sangat dewasa." ucap Pak Daniel.
Mile diam sambil berfikir, namun tiba-tiba ponsel Pak Daniel berdering sangat terlihat jelas nama Roy di layar ponsel itu.
"Ada apa Roy menelpon Ayah malam-malam seperti ini?" ucap mile pak Daniel sambil menjawab nya langsung.
Cukup lama mereka berbincang-bincang.
"Roy dengan Mamah kamu akan datang ke sini." ucap Pak Daniel.
Mile menghela nafas panjang.
"Jadi bagaimana keputusan kamu nak?"
"Ijinkan aku berfikir Pah."
"Papah mau keputusan kamu sekarang nak karena dia hari lagi calon istri kamu akan datang." ucap Pak Daniel.
"Percayalah keluarga nya adalah orang baik dan juga keluarga terpandang, papah tidak salah memilih jodoh untuk kamu." ucap pak Daniel menyakinkan Mile.
Mile adalah anak yang cukup patuh terhadap orang tua nya bisa di bilang ramah dan juga perduli, namun setelah perceraian kedua orang tua nya dia menjadi seorang yang sangat dingin dan juga cuek.
Sekarang Ibu nya tinggal bersama kedua orang tua di Dubai. Mile tidak pernah mengunjungi Ibu nya karena dia juga sudah mempunyai keluarga baru.
Pak Daniel berusaha meyakinkan Mile untuk menikah dengan putri sahabat nya itu.
"Tidak ada penolakan di semua perintah Papah sama kamu, Papah ingin yang terbaik untuk kamu." ucap Pak Daniel. Mile diam dia tidak berani untuk membantah orang tua nya itu.
"Mamah dan Saudara kamu Roy sudah datang, ayo segera keluar." ajak Pak Daniel.
mereka pun keluar.
"Hay kak." sapa Roy mau menyalim tangan Mile namun Mile tidak mau dia hanya duduk diam memasang wajah dingin dan sangat datar.
"Bagaimana kabar kamu Mile? Tidak terasa yah kamu sudah sebesar ini sekarang." ucap Mamah sambung Mile.
"Sungguh tidak terasa, saya kembali ke Indonesia ingin melanjutkan bisnis dan perusahaan Papah. Saya tidak akan membiarkan semua nya jatuh ke tangan yang salah." ucap Mile.
Mile tidak pernah setuju dengan pernikahan Papah nya sampai mempunyai adik pun dia tetap tidak setuju, dia sangat membenci Mamah sambung nya itu.
"Pah aku istirahat duluan yah, aku sangat lelah dan aku rasa aku muak melihat suasana di sini." ucap Mile.
"Mile bersifat sopan lah pada Mamah kamu dan saudara laki-laki mu. Papah tidak pernah mengajari kamu seperti itu." ucap pak Daniel terdengar marah.
"Kita akan makan malam bersama." ucap Pak Daniel.
Di rumah Pak Yuda.
"Tiara! Kamu dari mana saja jam segini baru pulang?" tanya Buk Rosa membuat Tiara terkejut.
"Ibu kagetin aku aja, aku ada acara sama teman-teman kuliah buk." ucap Tiara. "Mana ada acara teman kuliah sampai jam satu malam. Ibu Heran deh sama kamu." ucap buk Rosa.
"Lagian ibu kenapa sih? Biasa nya Ibu gak protes apa-apa, ibu lebih baik sibuk dengan pekerjaan ibu sendiri." ucap Tiara
"Tiara! Dari siapa kamu belajar melawan seperti itu?" ucap pak Yuda keluar dari kamar. Tiara langsung diam ketika Ayah nya keluar.
"Dari mana kamu?"
"Dari luar Ketemu sama teman-teman kampus dulu Ayah." "Dari mana kamu! Jawab ayah jangan berbohong!" ucap Pak Yuda meninggikan suara nya.
"A-aku dari Cafe kumpul sama teman-teman Ayah." "Sekali lagi ayah bertanya dari mana kamu?" tanya Pak Yuda sudah tidak bisa menahan amarahnya
.
"Aku dari Club malam Yah." Pak Yuda sangat marah dia langsung menarik tangan Tiara ke kamar.
"Ayah tidak pernah mengajari kamu untuk pergi ke tempat seperti itu, sekarang kamu jangan keluar dari kamar sebelum menyadari kesalahan kamu." ucap pak Yuda dan mengunci pintu.
Tiara duduk di lantai bersandar ke kasur.
Tiara menghela nafas panjang sambil memegang tangan nya yang sakit karena tarikan Ayah nya yang sangat kuat.
Tiba-tiba ponsel nya berbunyi.
"Halo Tiara loe di mana? Loe kok cepat banget sih pulang nya?" tanya teman Tiara.
"Besok kita ketemu lagi yah, sekarang aku mau istirahat dulu." ucap Tiara langsung mematikan sambungan telepon.
Keesokan harinya. Bibik memanggil Tiara untuk sarapan pagi bersama.
"Pagi Ayah, pagi Buk." sapa Tiara seperti tidak mempunyai rasa bersalah atau masalah sama sekali.
Mereka makan tanpa ada suara sama sekali.
"Eh tumben banget ikut sarapan pagi sama-sama, kena marah sama Ayah yah?" goda Rafi pada Tiara karena jam segini biasa nya Tiara masih tidur di kamar nya.
Tiara hanya diam saja.
"Ayah, Ibu proyek aku yang kemarin tembus loh, sekarang aku bisa mengembangkan perusahaan baru kita." ucap Rafi.
"Alhamdulillah, Ibu sama Ayah sangat senang." ucap Buk Rosa. Tiara terus dia sambil melanjutkan makannya.
"Kamu sudah lulus kuliah bahkan sudah menganggur lihat tuh kakak kamu Rafi. Di usia yang muda dia bisa mengembangkan perusahaan Ayah, kamu kapan?" tanya Pak Yuda pada Tiara.
"Nanti kalau aku pengen." ucap Tiara. Buk Rosa dan Pak Yuda hanya bisa menghela nafas panjang.
"Sarapan nya sangat enak, aku mau mandi dulu karena ada acara di luar." ucap Tiara mau meninggalkan Meja namun langsung di tahan oleh Ayah nya.
"Duduk dulu! Ayah mau bicara sama kamu."
Tiara duduk.
"Ayah tenang saja kali ini aku tidak Akan pulang malam atau ke Club malam lagi." ucap Tiara.
"Bukan itu yang mau Ayah bicarakan."
"Lalu apa? Tentang semua keberhasilan kak Rafi? Menuntut aku menjadi penguasa juga seperti Ayah?"
"Tiara dengerin dulu Ayah Ngomong." ucap Rafi.
"Buruan Ayah, aku sudah telat."
"Ayah sama Ibu sudah sepakat mau menjodohkan kamu dengan anak sahabat Ibu, tidak ada penolakan tidak ada protes kami ingin kamu menikah cepat agar tidak terlalu bebas." ucap Pak Yuda.
"Apa-apaan ini? Tidak mungkin! Aku tidak mau." ucap Tiara.
"Kalau kamu tidak mau, fasilitas kamu semua nya akan Ayah cabut." ucap pak Yuda.
"Gak bisa gitu dong Ayah, Ayah jangan tega seperti ini." ucap Tiara.
"Kamu di jodohkan sama anak orang kaya yang tentunya dia pasti sangat tampan dan juga banyak uang. Kamu bisa bebas membeli apapun kalau sudah jadi istri nya." ucap Rafi.
"Aku tidak mau, aku punya pacar aku tidak mau menikah karena di jodohkan." ucap Tiara.
"Kalau kamu tidak mau hidup lah di luar sana, jangan berharap ada sepeserpun uang dari Ayah." ucap Pak Yuda.
"Oke kalau begitu mau Kalian, aku bisa hidup sendiri aku tidak butuh uang Ayah." ucap Tiara langsung beranjak.
Tidak beberapa lama keluar dari kamar dengan pakaian yang sangat terbuka.
"Tiara! Tiara! Kamu mau kemana?" tanya buk Rosa.
Namun Tiara tidak perduli dia keluar dan masuk ke dalam mobil nya segera pergi meninggalkan rumah itu.
"Ayah pikir aku tidak bisa hidup tanpa uang ayah? Aku akan buktikan." ucap Tiara.
"Rafi bagaimana dengan adik kamu? Ayo bujuk dia dan bawa pulang, ibu sangat khawatir." ucap buk Rosa pada Rafi.
"Sudah lah buk tidak perlu khawatir, dia tidak mungkin bisa hidup di luar, paling nanti juga pulang." ucap Pak Yuda.
"Apa menurut Ayah menjodohkan Tiara dengan anak Pak Daniel adalah salah satu kesalahan? kita Akan malu dengan sifat Tiara." ucap buk Rosa.
"Sudah lah Buk biarkan saja, ini justru lebih baik untuk Tiara agar dia tidak terlalu nakal." ucap Pak Yuda. Buk Rosa terlihat sangat ragu dan khawatir.
"Ya udah kalau begitu kami berangkat ke kantor dulu yah buk, kabari saja kalau Tiara sudah pulang." ucap pak Yuda.
Dua hari kemudian Tiara tidak pulang ke rumah.
"Ayah bagaimana dengan Tiara? Sudah dua hari dia tidak pulang, di telpon juga tidak mau menjawab." ucap Buk Rosa.
"Itu anak memang sangat keras kepala yah." ucap Pak Yuda terlihat sangat marah.
Sementara Tiara di tempat lain sedang nongkrong rame-rame di sebuah Cafe karena hari ini adalah hari anniversary dua tahun dia dengan kekasih nya Bilmar dia nekad untuk traktir semua teman-teman nya.
Dia sungguh cukup mahal karena cafe itu sangat besar dan bagus.
Tiba di pembayaran Tiara memberikan debit nya.
"Maaf mbak kartu lain gak ada yah, yang ini gak bisa." ucap kasur. "loh bagaimana tidak bisa? Saya baru saja memakai nya tadi." ucap Tiara.
Tiara memberikan kartu yang lain tidak juga bisa, sampai tiga kartu juga tidak bisa. perasaan Tiara sudah tidak enak.
"Semua kartu tidak bisa Mbak, bagaimana kalau pembayaran nya Cast saja?" ucap mbak kasir.
Tiara menyetujui nya namun uang yang di tas nya hanya 500k doang. Dia sudah sangat panik.
"Sayang kok lama sih?" tanya Bilmar yang menyusul Tiara ke kasir.
"Kartu aku kaya nya rusak semua deh Sayang, boleh aku pinjam uang kamu dulu gak? Aku akan menukar nya di rumah." ucap Tiara.
"Aduh sayang aku kebetulan lagi gak megang kartu debit. Aku jemput sebentar yah." ucap Bilmar. Namun sudah lama menunggu Bilmar tak kunjung kembali.
Tidak ada pilihan lain Tiara menelpon Ibu nya namun tidak di jawab, nelpon Kakak nya tak juga di Jawab. pihak Cafe sudah tidak percaya mereka membawa Tiara ke polisi.
Tidak beberapa lama Ayah dan Kakak Tiara datang.
"Ayah.. Ayah.. Aku mohon keluar kan aku, aku gak mau di penjara." ucap Tiara memohon sambil menangis ketika ayah nya datang.
"Bagaimana bisa tagihan minum sampai sebanyak ini di Cafe?" tanya pak Yuda.
"Aku mau traktir teman-teman ku Ayah, aku pikir kartu ku masih bagus. Aku minta ganti kartu yah." ucap Tiara.
"Tidak bisa! Kartu kamu Ayah yang blokir dan mulai sekarang fasilitas kamu Ayah ambil." ucap pak Yuda.
"Ini semua karena Ayah? Ayah sangat jahat pada ku." ucap Tiara.
"Justru kamu yang sangat jahat pada kami, kamu tidak pernah dewasa." ucap pak Yuda. Tiara diam.
"Kalau kamu belum mau menuruti kata-kata Ayah dan ibu tidak juga menyadari kesalahan kamu, Ayah tidak Akan melepaskan kamu dari sini." ucap Pak Yuda.
"Aku tidak mau menikah ayah, aku mau menikah hanya dengan Bilmar saja." ucap Tiara.
"Apa yang kamu harapkan dari Bilmar? Keluarga nya sangat sombong, dia tidak mempunyai etika dan bukan orang kaya." ucap Pak Yuda.
"Setidaknya aku mencintai dia Ayah, aku tidak mau menikah tanpa sebuah cinta." ucap Tiara. Pak Yuda berusaha untuk sabar.
"Baiklah kalau kamu tidak mau mendengar kan Ayah. Ayo kita pulang Rafi." ajak Pak Yuda pada anak laki-laki nya. Namun tiba-tiba Tiara memohon dan menahan kaki Ayah nya.
"Baik Ayah aku mau mendengarkan kata-kata Ayah, tapi jangan tinggalin aku di sini, aku mohon." ucap Tiara.
Akhirnya Tiara dikeluarkan dengan syarat mau menikah.
Keesokan harinya...
"Tiara.. Bangun nak." Buk Rosa membangun kan Tiara.
Tiba-tiba pintu terbuka.
"Pagi Buk. Aku pergi sebentar yah." ucap Tiara, dia sudah sangat rapi. "Loh kamu mau kemana nak?" "Aku ada urusan sebentar di Buk." ucap Tiara menyalim tangan ibu nya.
"Mau kemana kamu Tiara?" tanya Pak Yuda yang membuat Tiara kaget.
"Pagi Ayah. Aku Ijin keluar sebentar yah." ucap Tiara.
"Tidak bisa! Hari ini keluarga Calon suami kamu akan datang, jangan kemana-mana." ucap pak Yuda.
"Sebentar doang Ayah."
"Tidak bisa! Kalau kamu mau pergi pergi jalan kaki, karena semua Fasilitas kamu udah ayah Ambil." ucap Pak Yuda.
Tiara menghela nafas panjang dia melihat ponsel nya.
"Huff Bilmar kemana sih? Dia kenapa tidak datang kemarin malah membiarkan ku di Cafe menunggu lama." batin Tiara
"Sekarang masuk ke kamar tukar pakaian ku dan sarapan." ucap Pak Yuda.
Tiara masuk ke dalam kamar dia mencari baju yang sopan di pakai oleh nya namun tidak ada karena semua pakaian nya terbuka.
"Nih pakai baju ini, kamu pasti cantik pakai ini." ucap buk Rosa masuk ke kamar.
"Ibu aku tidak mau menikah buk."
"Sudah lah jangan membuat Ayah mu emosi." ucap buk Rosa. Buk Rosa mendandani Tiara sampai cantik.
"Wahh kamu sangat cantik seperti ini sayang, ibu suka melihat nya."
"Cantik seperti apa? Ini sangat menor dan pakaian ini tidak cocok untuk ku." ucap Tiara. Buk Rosa tersenyum.
"Kamu di depan pak Daniel gak boleh bertingkah tidak sopan yah nak, jangan malu-maluin ibu sama Ayah." ucap buk Rosa.
Sudah jam sepuluh Pak Daniel pun datang.
"Apa kabar dengan kamu Rosa?" Tanya pak Daniel basa-basi. Tidak lupa menyalim tangan pak Yuda.
Tiara dan Rafi duduk.
"Salam Sana!" suruh Rafi memaksa Tiara yang hanya diam saja.
"Apa-apaan ini? Apa Ayah sama Ibu mau menjodohkan aku dengan bapak-bapak ini? mana calon suami ku?" batin Tiara.
Rafi memaksa untuk menyalim tangan pak Daniel, Tiara langsung melaksanakan nya.
"Pak kenalin ini adalah putri kami satu-satunya yang bernama Tiara kalau anak laki-laki Kami bapak pasti sudah kenal dia." ucap Pak Yuda.
Tiara tersenyum. Pak Daniel Tersenyum juga.
"Ternyata kamu sangat cantik asli yah, kamu juga sangat mirip dengan Ibu mu dulu waktu muda." ucap Pak Daniel.
"Terimakasih Om." ucap Tiara dengan lembut padahal dalam Hati nya tidak suka dengan pujian pak Daniel.
"Oh iya Tiara kenalin ini pak Daniel, kamu pasti sudah tau lah dia Siapa di kota ini. Dia adalah orang tua dari calon suami kamu." ucap Pak Yuda.
"Senang bisa bertemu dengan Om." ucap Tiara.
"Saya menyesal tidak mengajak calon suami kamu ke sini, dia pasti sangat tertarik pada kamu, sudah cantik, sopan." ucap pak Daniel.
Cukup lama mereka berbincang-bincang waktu nya untuk makan siang, setelah selesai makan siang Pak Daniel pun pulang.
"Mana Calon suami aku Buk, ayah? Kenapa hanya ayah nya saja yang datang?"
"Kedatangan pak Daniel ke sini ingin mengenal kamu seperti apa dulu." ucap Pak Yuda.
"Aku gak mau langsung menikah Tampa mengenal pria itu Ayah, Bagaimana kalau dia pria yang tau dan jelek sebab itu dia tidak laku dan di jodohkan sama aku." ucap Tiara.
*Ayo dong vote sebanyak-banyak nya. Like dan komen jangan lupa rate nya juga yah*
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!