NovelToon NovelToon

Guruku Suamiku

Terlambat lagi

"Dor dor dor" suara pintu digedor

"Kinar..bangun Kinar ini sudah siang. Kinar…ayo bangun nanti kamu terlambat nak." Teriak mama Diana membangunkan Kinar.

"Mmmhhh..hoam, iya! Kinar sudah bangun ma." Jawab Kinar dengan suara serak khas bangun tidur.

"Cepat mandi terus siap siap papa sudah menunggu di bawah!" Tambah mama Diana.

 Dilihatnya baru pukul 05.30 Kinar pun melanjutkan tidurnya.

"Gimana ma Kinar sudah bangun?" Tanya papa Adam

"Sudah pa! Lagi siap siap kok."

"Pagi pa pagi ma!" Sapa Mila kakak Kinar. Yang bernama lengkap Kamila Kirei Maheswari. Dan kuliah di jurusan kedokteran.

"Pagi sayang.." 

"Kinar belum bangun ma?" 

"Sudah! lagi siap siap kok."

"Mama yakin Kinar lagi siap siap?" Mama Diana sejenak berfikir.

"Mama cek lagi ya!" Sudah menjadi kebiasaan Kinar jika dibangunkan tidak langsung bangun ia akan menambah waktu tidurnya kembali selagi menurutnya masih terlalu pagi.

Karena pintunya masih dikunci mama Diana pun menjadi curiga jika anaknya memang tidur kembali. Mama Diana bergegas mengambil kunci cadangan. Dan benar saja Kinara masih berselancar di dunia mimpinya.

"Ya ampun Kinara…! Teriak mama Diana di depan Kinar." Kinara terlonjak kaget.

"Ampun pak ampun ampun." Ucap Kinara sambil menyatukan kedua tangannya.

"Mama! Ngagetin aja sih. Kalau anak mama yang cantik dan sexy ini jantungan gimana?"

"Dasar lebay! Lihat ini jam berapa Kinar? Kamu itu anak gadis Kinar nggak boleh bangun siang siang.tidak baik! Kasihan nanti suami kamu!"

"Mama ih ngomongnya suami Mulu Bosen tau! Kinar kan masih kecil ma masih dibawah umur."

" Kamu itu sudah tujuh belas tahun Kinar  bukan anak kecil lagi."

" Tetap saja Kinar masih dibawah umur." Berdebat dengan Kinara memang tidak ada habisnya. Ia mempunyai sejuta alasan untuk mengelak. Mama Diana pun memilih untuk mengalah.

"Sudah cepat mandi! Nanti papa kamu marah."

"Iya iya..udah mama kebawah aja."

"Nggak! Mama tunggu disini nanti kamu bukannya mandi malah tidur lagi."

"Iya mamsky bawel." Ucap Amara sambil berlari ke kamar mandi.

"Apa kamu bilang? Dasar anak kampret." Celoteh mama Diana.

"Hahaha" Amara justru tertawa mendengar celotehan mama diana.

Mila menyusul mama Diana di kamar kinar.

"Bener kan ma Mila bilang Kinar pasti tidur lagi."

"Papa sudah berangkat?" 

"Sudah ma! Papa bilang hari ini ada meeting penting."

"Ya sudah kamu tolong tungguin Kinar ya, takutnya nanti dia eror lagi. Mama mau sarapan."

"Oke ma!" Berbeda dengan Kinar yang bar bar Mila memiliki sifat yang lemah lembut dan penyayang.

"Ceklek" pintu kamar mandi terbuka.

"Ayo dek..ini jam berapa nanti kamu telat loh."

"Tenang aja kak. Adikmu yang cantik ini meskipun telat nggak akan dihukum kok. Siapa sih yang bakal tega menghukum adik kakak yang cantik dan seksi ini." Mila memutar bola matanya malas. Kumat lagi jiwa songongnya.

_

_

Setelah melalui drama di pagi hari yang panjang Mila akhirnya telah sampai mengantar adik kesayangannya di sekolah.

"Ingat ya dek,sekolah yang bener jangan bandel dan yang paling penting nggak boleh bolos. Ngerti!"

"Hem!" Kinar hanya berdehem fokus memainkan benda pipih di tangannya.

"Kamu dengerin kakak nggak sih dek.." Kinar memasukkan benda pipih itu di saku seragamnya.

"Iya kakakku tersayang..mmuach" Kinar mencium pipi Mila singkat "adikmu yang cantik ini harus menuntut ilmu Bae!" 

Kinar berlari menuju gerbang sekolah nya yang hampir tertutup. Kinar memang memiliki sifat ajaib terkadang sifatnya membuat orang jengkel tetapi juga lucu termasuk Mila yang selalu dibuat gemas oleh tingkah adik kesayangannya itu.

"Eh tunggu pak…" telat pintu gerbang telah tertutup sempurna.

"Pak Joko bukain dong aku kan baru telat lima menit.!

"Aduh maaf neng Kinar tidak bisa!" Kinar berpikir sejenak kemudian mengeluarkan uang kertas satu lembar berwarna biru

"Pak Joko…" amar mengiming iming kan uang tersebut pada pak Joko.

"Aduh neng jangan gitu dong..jangan bikin pak Joko ngarep atuh neng."

"Makanya bukain pak. Dan uang ini jadi milik bapak."

"Nggak bisa neng maaf maaf ini mah."

"Pak Joko nggak asyik ah, Kinar nggak suka." 

"Maaf ya neng ya!" Pak Joko pun pergi.

Kinar melihat kanan kiri kemudian berjalan 

Kearah samping pagar kemudian memanjat.

"Brukk" suara Kinar terjatuh.

"Auw.." Kinar meringis memegang bokongnya yang terasa sakit.

"Ehem" suara deheman seorang lelaki. Kinar memejamkan mata tetapi masih dengan menunduk. "mampus!" Gumam Kinar pelan.

"Siapa yang mampus?" Suara tegas seorang laki laki namun begitu asing di telinga kinar perlahan Kinar mendongak dan…Kinar terpana dengan sosok lelaki tampan di depannya dengan postur tubuh tinggi ideal lelaki. Wajah tegas dengan hidung yang mancung serta mata yang sipit.

"Oppa..saranghae." tanpa sengaja kata itu keluar dari mulutnya.. Kenzo memicingkan sebelah mata mendengar kata aneh dari Kinar. Ya lelaki itu adalah Kenzo. Vikenzo Malik Aditama pewaris perusahaan Aditama group yang tak lain adalah lelaki yang akan menjadi suaminya.

"Kamu terlambat dan berani memanjat. Ikut saya ke kantor." Amara segera berdiri

"What!! Enak aja siapa kamu nyuruh nyuruh aku? Aku nggak mau!"

"Saya guru BK yang baru disini. Saya tidak akan mentolerir siapapun yang terlambat. Saya tunggu di ruangan saya. Kenzo bergegas pergi.

"Heh! Aku belum selesai bicara dasar mata sipit." Teriak Kinar seperti orang gila. entah di dengar atau tidak oleh Kenzo.

Kinar pun segera ke kelasnya.

"Tok tok tok permisi pak"

"Kamu terlambat lagi Kinar, kali ini apa lagi alasan kamu?" Tanya pak Burhan guru matematika. kinar diam namun sesaat kemudian

"Hua..ha..ha.." pak Burhan panik melihat kinar menangis.

"Eh eh..kok nangis kamu kenapa Kinar?

"Hua..semua orang jahat. Aku selalu dimarahi aku mau bunuh diri aja."

"Eh jangan Kinar. Sudah diam ya kamu boleh duduk. bapak minta maaf bapak nggak marah kok sama kamu."

"Beneran??"

"Iya. Ayo duduk!" Pak Burhan mengantar Kinar sampai tempat duduknya. Sementara teman temanya yang lain geleng geleng kepala melihat tingkah Kinar sungguh membagongkan.

"Dasar ratu drama." Ucap Naya sahabat Kinar pelan. Kinar hanya menjulurkan lidahnya.

"Baik kita lanjutkan anak anak!"

"Tok tok permisi pak boleh minta waktunya sebentar?"

"Iya pak Kenzo silahkan!"

"Kinara Kirei Maheswari." Panggil Kenzo

"Kinara Kirei Maheswari!" Panggil Kenzo lagi dengan menaikan satu oktaf suaranya. Kinar sedikit ciut mendengar suara Kenzo. Kinar pun mengangkat sebelah tangannya.

"Ikut saya ke kanto!." Kinara pun berjalan dan melewati Kenzo begitu saja.

"Terimakasih pak Burhan, permisi." Pamit Kenzo.

Kenzo mengejar Kinar yang telah berjalan duluan.

"Kinar berhenti!"

"Ada apa lagi, katanya mau ke kantor."

"Siapa bilang?"

"Kan bapak sendiri yang bilang. Dasar pikun."

"Jaga ucapan kamu. Saya ini guru."

"Siapa bilang kamu taehyung." Kenzo menempelkan kedua alisnya.

"Siapa itu taehyung?"

"Dasar kuper. Lirih Kinar.

"Apa kamu bilang?"

"Ini jadinya kemana. Saya nggak ada waktu ya buat ngurusin bapak." Kenzo geleng geleng kepala.

"Ikuti saya!" Kenzo menuju toilet wanita.

"Jangan bilang bapak nyuruh saya buat bersihin ini semua."

"Tepat! Sekarang kamu bersihkan semua toilet sampai bersih. Dan jangan coba coba kabur atau saya akan tambahkan hukuman kamu." Kemudian Kenzo berjalan meninggalkan Kinar.

"Dasar kampret, mata sipit, pak tua…" teriak Kinar kesal.

"Aku sumpahin kamu jadi bujang lapuk!" Kenzo yang memang belum benar benar pergi dan masih bersembunyi tersenyum kecil mendengar celotehan Kinar.

** yuhu gaess ini novelku yang baru ya, semoga kalian suka🤭🤭 jangan lupa

*like, komen dan vote

**Happy reading🥰🥰**

Hari paling sial

Setelah selesai melakukan hukumannya Kinar pergi ke kantin untuk mengisi perutnya yang sudah keroncongan. karena Kinar memang belum sarapan. 

"Lho..neng Kinar kok kesini ini kan jam pelajaran neng." Tanya Bu ida penjaga kantin.

"Biarin Bu aku ini kelaparan. Tolong bikinkan aku soto. Dan suruh Lely yang mengantar."

"Iya sebentar neng, kasihan si Eneng Sampek kelaparan. minumnya apa neng?"

"Jus alpukat!"

Sembari menunggu sotonya datang Kinar mengirim pesan kepada kedua sahabatnya melalui group mereka bertiga yang diberi nama "sexy girls"

"Aku di kantin gaess."

"Kamu ngapain di kantin?? " (Naya)

"Pop! Ya makan lah pertanyaan yang aneh."

"🤣🤣Haha maksud aku ini kan masih jam pelajaran ngapain makan ntar kena hukum tau rasa!"

"Kok nggak ngajak ngajak sih. Aku juga mau kali." (Intan)

"Eh bege! kamu mau kita dihukum?" (Naya)

"🍛🥤" Kinar mengirim gambar soto dan jus alpukat yang ia pesan "makan gaesss."

"Enak banget sih aku pengen..🤤." (Intan)

"Sudah dulu kin, pak Burhan ngeliatin kita Mulu Bae." Pesan berakhir dengan Naya yang mengakhiri.

"Naya! Kinar kemana kenapa belum kembali?" Tanya pak Burhan.

" Lah kenapa bapak tanya saya, tanya pak Kenzo dong kan pak Kenzo yang bawa Kinar."

"Kamu ini ditanya guru nggak ada sopan sopan nya ya."

"Saya kan cuma jawab pak!"

"Sudah. Kamu cari Kinar sekarang bawa kesini!"

"Siap pak!!"

Dengan semangat Naya keluar dari kelas. Setelah di luar Naya mengirim pesan untuk intan.

"Woy mau ikut nggak aku mau nyusul Kinar! Aku tunggu di kantin."

"Mau lah. Oke bentar."

"Pak!" Intan mengacungkan tangannya.

"Kenapa intan?"

"Saya mau izin ke luar perut saya sakit."

"Ya sudah cepat kamu keluar jangan lama lama." Pak Burhan salah fokus dengan kata keluar yang intan ucapkan..

"Makasih pak." Intan berlari keluar kelas menuju kantin.

Terlihat di kantin Kinar yang sedang makan soto ditemani lely anak Bu Ida.

Kemudian naya bergabung.

"Eh kok kamu bisa ke sini?" Tanya Kinar.

"Pesan minum dulu dong haus nih. Jus jeruk satu lel!"

"Siaap." Jawab Lely

Tak lama intan menunyul.

"Ini juga satu lagi nyusul. Kok bisa sih?"

"Lel..soto satu jus alpukat satu jus jeruk satu."

"Siap mbak..!

"Woy Dateng Dateng malah ngrampok. jawab dulu pertanyaan aku!"

"Iya iya!" Jawab intan.

"Jadi si Naya itu disuruh pak Burhan buat nyariin kamu. Kalau aku sih izin. Biasalah."

"Ya ya ya… kalian memang the best. Hahaha."

Mereka bertiga asyik menyantap makanan mereka sambil bergosip dengan Lely juga yang ikut bergabung.

Mereka bertiga memang anak orang orang kaya dan juga cantik tentunya. Terutama Kinar. Si gadis perfect jika dilihat dari penampilannya. Namun ia memiliki sifat yang bar bar dan selalu membuat masalah disekolah. Itu yang membuat mines auranya.

"Enak makan makan di kantin?" Suara tegas menggema memenuhi kantin. Kinar masih tenang dia sudah tahu siapa pemilik suara itu tak lain tak bukan adalah Kenzo. Posisi Kinar membelakangi Kenzo atau membelakangi pintu. 

"Habislah kita." Gumam Naya dan intan pelan. Kenzo berjalan menuju mereka bertiga. Sementara Lely sudah pergi duluan begitu mendengar suara Kenzo.

"Kinar! Apa yang kamu lakukan?" tanya Kenzo yang sudah berada di depan Kinar.

"Makan!"

"Kamu tau ini masih jam pelajaran kenapa malah disini?"

"Karena saya lapar ya makanlah."

"Kamu kan bisa menunggu sampai jam istirahat."

"Tidak bisa! Saya laparnya sekarang. Salah bapak sendiri kenapa bapak hukum saya bersihkan toilet kan saya jadi lapar."

"Kamu yakin sudah melaksanakan tugas dari saya?"

"Apa maksud bapak, bapak tidak percaya?"

"Kamu tau. Ada siswi terjatuh di toilet."

"Terus apa hubungannya sama saya? Bawa ke UKS sana." 

"Itu semua karena perbuatan kamu."

"Kenapa bapak jadi nyalahin saya." Kinar masih duduk dengan tenang.

"Karena kamu tidak membersihkan toiletnya dengan bersih."

"Karena saya disini sekolah bukan menjadi tukang bersih bersih." Ucap Kinar sarkas kemudian pergi.

"Kinar! Kinar Kirei maheswari berhenti. Atau saya akan panggil orang tua kamu!" Kinar pun berhenti kemudian berbalik 

"Bagus! Sekalian saja saya dikeluarkan dari sekolah ini." Kemudian Kinar benar benar pergi. Menyisakan kedua sahabatnya yang masih bersama Kenzo.

"Apa dia dari dulu seperti itu?" Tanya Kenzo kepada kedua sahabat Kinar. Yang hanya dijawab dengan mengedikan kedua bahunya. Kemudian berlari menyusul Kinar.

"Hei kalian.."

"Dasar bocah bocah tengil." Gumam Kenzo.

Kenzo melihat ke arah Lely yang tadi juga ikut bergabung bersama Kinar dan teman temannya.

"Kamu teman mereka juga?" Tanya Kenzo pada Lely. Namun ibunya yang menjawab. Lely justru fokus dengan ketampanan Kenzo. 

"Bukan pak, ini anak saya kami hanya penjual soto."

"Tapi saya lihat Lely bergabung dengan mereka. Nama kamu siapa?" Lely malah senyum senyum membayangkan jika dirinya menjadi istri Kenzo. Ibu Ida yang melihat anaknya senyum senyum sontak menyenggol bahu Lely.

"Iya Bu." 

"Itu pak Kenzo tanya nama kamu siapa?" Raut wajah Lely langsung sumringah mendengar Kenzo menanyakan namanya.

"Saya Lely pak." Jawab Lely semangat sambil mengulurkan tangan. Ibu Ida menyenggol bahu putrinya kembali mengingatkan agar Lely tidak melewati batas. 

"Apa kamu teman Kinar?" Tanya Kenzo yang enggan membalas uluran tangan Lely.

"Iya." Lely menyimpan kembali tangannya.

"Apa setiap hari dia seperti itu?"

"Kinar itu sebenarnya anak yang baik. Meskipun dia orang kaya tapi tidak sombong dan mau berteman dengan siapa saja. Hanya saja sifatnya sedikit bar bar.."

"Terima Kasih. saya permisi”

_

Sementara Kinar Naya dan intan kembali ke kelas namun pelajaran pak Burhan telah selesai.

"Pak Kenzo itu ganteng banget asli sebenarnya aku ngefans Lo sama doi tapi sayang galak banget." Ujar intan begitu duduk dibangkunya.

"Yoi ganteng parah sih." Intan dan Naya saling melirik.

"Eh kin kamu kenapa sih?" tanya naya

"Nggak papa kok."

"Yakin? Kok kamu diem aja sih. Kayak ada yang kamu pikirin deh."

Kinar duduk sendirian di dekat lapangan voli sambil melihat anak anak kelas lain bermain voli. Karena ini jam istirahat.

Membuat Niko yang memang menyukai Kinar menjadi lebih semangat. niko menghampiri Kinar.

"Hay Kinar sendirian aja nih."

"Berdua kok."

"Mana? sama siapa?" Niko celingak celinguk.

"Kamu." Niko tersenyum

"Emang boleh?"

"Boleh." Jawab Kinar singkat.

"Woy nik, ayo!" Teriak teman teman niko.

"Aku tinggal sebentar ya nanti aku balik lagi." Kinar mengangguk.

"Tiba tiba Kenzo datang menghampiri Kinar dan menyodorkan amplop putih di depan Kinar.

Kinar hanya melirik enggan untuk mengambilnya.

"Besok orang tua kamu harus datang." Ujar kenzo Namun Kinar tidak merespon

"Saya tidak mau ada perwakilan!" Tambahnya lagi. Dengan Kenzo yang masih menyodorkan amplop putih itu. Kinar menyahut amplop tersebut kemudian pergi tanpa mengatakan apapun. Kenzo geleng geleng kepala melihat sifat Kinar. Dia tidak habis pikir bagaimana bisa orang tuanya menjodohkan dengan gadis bar bar seperti itu.

***Seperti biasa ya gaess like komen dan vote🤭🤭🤭**

\*\*\*Happy reading🥰🥰\*\*\*

Sok tegar

Begitu sampai rumah Kinar merebahkan tubuhnya diatas ranjang king size nya. Tanpa menunggu lama Kinar pun terlelap. 

Mama Diana memasuki kamar putri bungsunya yang masih terlelap dengan nyenyak. Mama Diana mengelus rambut putrinya lembut air matanya tiba-tiba menetes mengenai pipi kinar dan membuatnya terbangun.

"Mama.." panggil kinar dengan suara serak khas bangun tidur.

"Sayang.."

"Mama kenapa nangis? Mama bertengkar sama papa?" Tanya kinar sambil bangun dari tidurnya

"Nggak sayang..mama hanya tidak menyangka anak gadis mama yang bar-bar ini telah tumbuh menjadi gadis cantik yang sangat menawan."

"Mama muji apa gimana sih kinar kan jadi bingung mau buat ekspresi wajah gimana."

"Kamu ini ada-ada saja masak bingung buat ekspresi wajah."

"Hehe" kinar nyengir kuda

"Sudah sekarang kamu mandi udah sore nanti keburu papa pulang terus kamu dimarahin."

"Heleh..papa mah emang tukang marah."

"Hust!! Yang sopan kinar kalau bicara sama orang tua."

"Emang mama udah tua gitu?"

"Kamu pikir mama ABG?"

"Ya makanya kalau udah tua itu pake konde rambutnya terus pake kain sarung, baju kebaya, terus satu lagi jalan pake tongkat."

"Kinar!! Kamu keterlaluan ya.." mama Diana menjewer telinga kinar

"Ampun ma ampun..kinar kan cuma bercanda." Mama Diana pun melepaskan tangannya dari telinga kinar.

"Mama..sakit tau, kalau kuping aku lepas gimana terus aku nggak punya telinga terus kecantikan aku yang paripurna ini berkurang gimana mama mau tanggung jawab?"

"Mulai deh narsisnya, cepat mandi sana."

"Siap mamsky…..tua!!" Ucap kinar sambil berlari ke kamar mandi sebelum mama Diana mengamuk.

"Kinar!!! Dasar anak nakal awas kamu ya."

🌺🍃🌺🍃🌺🍃🌺🍃🌺🍃🌺🍃🌺🌺🍃🌺

di ruang makan

"Kinar mana ma? Tanya papa Adam

"Mungkin masih dikamar pa."

"Cepat panggil, anak itu selalu saja membuat orang menunggu."

"Iya pa..jangan marah-marah ah nanti darah tinggi papa kumat."

"Biar Mila saja yang panggil pa."

Mila pun segera berlari menaiki anak tangga.

"Dek..tok tok tok."

"Masuk nggak dikunci." Teriak kinar dari dalam

"Dek..udah ditunggu papa tuh di bawah, ayo cepat turun."

"Kalian makan duluan aja aku nggak lapar."

"Kamu kenapa sih dek ada masalah?"

"Nggak kok kak, aku nggak lapar aja."

"Nanti papa marah Lo."

"Papa kan emang tiap hari marah sama aku, lagian ya kak aku tuh kalau nggak dimarahin papa sehari aja kayak ada yang kurang gitu nggak srek."

"Kamu tuh ya bercanda Mulu, udah ayo turun." Mila menarik tangan kinar.

"Iya..ya..maksa banget sih." kinar ngedumel.

Mila berjalan di depan kinar sementara kinar di belakangnya dengan langkah gontai dan wajah cemberut.

Papa Adam melirik kinar yang cemberut.

Mereka semua pun mulai makan malam dan kinar hanya mengaduk-aduk makanannya.

"Kinar! Makan dengan benar."

Kinar hanya melirik tanpa berniat untuk menjawab ucapan papanya.

"Kinar..kamu kenapa sayang kamu sakit?"

Kinar hanya menggeleng

"Terus kena…"

"Sudah diam! Ayo cepat habiskan makananmu kinar, membuat orang tak berselera saja." Setelah mengatakan itu papa Adam langsung pergi.

Kinar semakin sakit hati oleh papa adam yang selalu bersikap tidak adil kepadanya.

Kinar meletakkan sendok dan garpu dengan keras di atas piring kemudian ikut pergi.

"Brakk"

Kinar membanting pintu kamarnya kemudian menguncinya, kinar menangis duduk bersandar di ranjang tangannya digunakan untuk menopang kepalanya.

"Kinar..buka pintunya sayang ini mama."

"Kinar nggak mau diganggu ma."

"Kinar.. jangan diambil hati ya kata-kata papa, kamu kan tau sendiri papa seperti apa."

"Iya."

"Buka ya sayang pintunya."

"Nggak mau, kinar ngantuk ma, mama pergi aja deh kinar mau tidur."

"Ya sudah kalau kamu memang mengantuk, mama pergi ya.."

Sebenarnya mama Diana tau bahwa kinar sedang menangis, tapi mama Diana juga juga tau sifat anaknya yang sok tegar.

🌺🍃🌺🍃🌺🍃🌺🍃🌺🍃🌺🍃🌺🍃🌺🍃

Pagi tiba

Semua orang sudah berkumpul di ruang makan untuk sarapan.

"Dimana anak itu? Tanya papa Adam

Mama Diana dan Mila saling pandang.

"Maksud papa kinar?"

"Tentu saja memang siapa lagi biang onar kalau bukan dia."

"Papa! Hati-hati kalau bicara jangan seenaknya. Biar mama panggil."

"Tidak usah dipanggil, biarkan anak itu terlambat setiap hari membuat orang menunggu, membuang waktu saja."

"Pa!!"

"Memang benar kan ma."

"Papa keterlaluan." Kemudian mama ana bergegas untuk memanggil anak bungsunya.

"Tok..tok..kinar bangun sayang.."

"Kinar..mama masuk ya." Mama Diana masuk karena memang kamar kinar tidak pernah dikunci. tetapi tidak ada kinar disana, mama Diana mencari kinar di kamar mandi juga tidak ada.

"Kemana kinar?" Gumam mama Diana.

Mama Diana turun dengan tergesa-gesa

"Pa kinar tidak ada di kamarnya pa." Panik mama Diana

"Dasar pembuat onar." Ucap papa Dirga santai sambil melanjutkan sarapannya tanpa rasa khawatir sedikitpun.

"Papa kenapa sih sama kinar, kinar itu kan juga anak papa kenapa papa bicara begitu."

"Pring"

papa Adam membanting sendok dan garpunya membuat Mila terjingkat kaget.

"Lihat!! Bahkan anak itu tidak ada pun tetap saja membuat masalah." Kemudian papa Adam pergi setelah mengatakan itu.

"Papa mau kemana?"

"Papa mau berangkat."

"Tapi bagaimana dengan kinar pa?"

"Kinar itu sudah besar ma bukan anak kecil lagi mama tidak perlu khawatir seperti itu. Mila sebaiknya kamu cepat berangkat nanti terlambat."

"Mama tenang ya..biar Mila yang mencari kinar nanti kalau kinar sudah ketemu Mila kabari mama."

"Benar ya sayang cari Sampai ketemu."

"Iya ma..Mila berangkat dulu, assalamualaikum.."

"Waalaikumsalam.."

"Ya Allah semoga anakku kinar baik-baik saja."

🌺🍃🌺🍃🌺🍃🌺🍃🌺🍃🌺🍃🌺🍃🌺🍃

Di sekolah

Kinar sedang sarapan di kantin kemudian lely datang menghampiri kinar.

"Mbak kinar kok sendirian, tumben mbak."

"Iya lel, tau tuh Naya sama intan belum berangkat."

"Mbak kinar nya kali yang kepagian."

"Hehe." Kinar hanya nyengir kuda menanggapi candaan dari Lely.

Lely memperhatikan penampilan kinar dari atas sampai bawah yang membuatnya takjub.

"Enak banget ya jadi mbak kinar udah cantik, anak orang kaya terus jadi incaran cowok-cowok ganteng pula. andai saja aku jadi mbak kinar aku pasti bahagia banget. batin lely

"Heh Lely kamu kenapa liatin aku terus?"

"Hehe nggak apa-apa mbak, mbak kinar cantik Lely suka aja liat mbak kinar.

🌺🍃🌺🍃🌺🍃🌺🍃🌺🍃🌺🍃🌺🍃🌺🍃

Di luar sekolah seorang wanita cantik sedang berdiri di depan sekolah kinar sambil celingukan.

"Tin..tin.." bunyi klakson mobil Kenzo sontak wanita itu menengok karena kaget.

"Mila??" Ucap Kenzo turun dari mobil

"Kenzo?? Kamu ngapain disini?"

"Aku ngajar disini, kamu sendiri ngapain, bentar ya aku parkir dulu." Kemudian Kenzo memarkirkan mobilnya.

"Kamu lagi nyari seseorang ya?" Tanya Kenzo melihat Mila celingukan

"Iya ken aku nyari adik aku, jadi tadi pagi saat semua orang sarapan adik aku udah nggak ada di kamarnya, entah dia sudah berangkat duluan atau pergi dari rumah aku nggak tau, nggak biasanya Lo adik aku kayak gini."

"Jadi adik kamu sekolah disini?"

"Iya makanya aku nyari dia disini."

"Namanya siapa?"

"Namanya Ki.."

"Drttt..drttt"

belum selesai Mila berbicara tiba-tiba handphonenya bergetar

"Bentar ya ada telpon aku angkat dulu."

"Ya..silahkan." Mila pun sedikit menjauh untuk menjawab telepon.

"Telepon dari siapa apa dari kekasihnya?" Batin kenzo

🌹🌹🌹 Bersambung 🌹🌹🌹

🌺🌺hay..hay..hay..hay gaesss maaf ya baru up lagi,,, karena kemarin author lagi fokus dengan novel kisah cinta Amara maklum ya gaes author pemula sekarang novelnya udah tamat tapi ada season 2 ya so tunggu aja ya🤭🤭

jangan lupa ya gaess untuk memberi dukungannya like komen dan vote yang punya koin disumbangkan juga ya koinnya buat kasih hadiah buat author cantik ini hehe..

🌺🌺 Happy reading gaess 🌺🌺

 

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!