"Hentikan!. Jangan ganggu anak itu!" Ucap seorang gadis cantik dengan suara lantang
"Jangan ikut campur urusan ku Clara!. Minggir!"
"Atau aku akan membuatmu menyesal, karena telah berani mengganggu kesenangan ku!" Respon seorang anak muda, yang diperkirakan berusia 17 tahun lebih, dengan ekspresi tidak senang
"Kau carilah lawan yang seimbang Pati!. Jangan pemuda lemah seperti dia!" Jawab gadis tersebut cukup berani, yang ternyata bernama Clara
"Apakah lawan itu seperti mu anak manis?" Jawab Pati atau Ranggaspati bermuka mesum
Kemudian mendekati Clara, dan berniat ingin melecehkannya. Tapi dengan tangkas tangan Clara menahan tangan Pati, bahkan sempat menampar wajahnya
Plak!
"Argh!" Teriaknya kesakitan. Lalu mencoba membalas memukul Clara. Tapi dia sudah pergi dari hadapannya
"Beraninya kau!" Ucap Ranggaspati marah. Kemudian berusaha mengejar Clara, orang yang telah berani menamparnya tadi, dengan niat membalas penghinaan tersebut
"Kau tidak apa apa Rommy?" Tanya Clara cuek cuek saja, walaupun Pati sudah hampir mendekatinya
"Aku tidak apa apa Clair!. Kau tenang saja!" Jawab remaja yang dipanggil Rommy itu berbohong
"Muka sudah lebam begitu, masih dibilang tidak apa apa!"
"Bagaimana sih kamu ini Rom?" Respon Clara, atau yang sering dipanggil Clair itu keheranan
"Ini hanya luka ringan!. Bahkan yang lebih parah dari ini juga pernah aku alami kok!" Jawab Rommy sambil tersenyum pahit
"Huh dasar pemuda aneh!" Batin Clara dalam hati
"Hei!. Mau sampai kapan kalian akan berbincang seperti itu?" Tanya Ranggaspati dengan ekspresi kurang senang
"Sampai ku pastikan teman ku ini kembali dengan selamat, dan tidak kurang suatu apapun!" Jawab Clara tegas
"Cobalah kalau kau bisa!" Respon Pati terkesan meremehkan
"Apa susah nya!" Jawab Clara cuek. Kemudian menyuruh Rommy untuk pergi dari tempat itu
"Cegah pecundang itu!. Jangan sampai dia kabur!"
"Aku belum puas menghajarnya!. Cepat!" Ucap Ranggaspati memberi perintah
"Siap!" Jawab anak buahnya patuh. Kemudian berusaha mengepung Clara
Namun tiba tiba. Wus!. Tubuh Clara menghilang, dan seketika berada didepan pati. lalu ..
Plak!
"Argh!"
"Kurang ajar!.Dasar perempuan jhalang!"
"Hiat!" Reaksi Ranggaspati emosi. Kemudian menyerang Clara dengan gerakan cepat.Tapi..
Buk!
"Hugh!"
Tubuh Ranggaspati terdorong beberapa langkah, lalu terjatuh didekat pohon rindang di belakang sekolahnya, kemudian duduk diam, sambil meringis menahan sakit
Dia tidak menyangka, ada orang yang berani memprovokasinya. bahkan berani menghinanya sedemikian rupa
Sebagai orang yang pernah menjadi tuan muda, dan selalu dihormati, serta ditakuti oleh bawahannya. Saat ini dia harus menanggung malu, akibat terkena tamparan, tendangan yang cukup keras, dari seorang gadis remaja, yang kemungkinan lebih muda darinya
"Ini tidak bisa di biarkan!" Batinnya dalam hati, dan serasa tidak terima
Kemudian sambil menahan sakit dan amarah tak tertahankan. Dia berteriak lantang, menyuruh anak buahnya untuk kembali mengepung serta menyerang Clara, orang yang barusan menampar dan menendangnya itu
Serentak sepuluh orang anak buahnya, meluruh kearah gadis tersebut, dengan niat untuk menghajar atau menangkapnya
Tapi Clara bukannya takut. Dia malah tersenyum sinis, dan memandang wajah pengawal itu satu persatu, sambil mengacungkan ibu jarinya kearah bawah
Tak lama kemudian terdengar sebuah suara. "Cantik!. Aku sarankan kau menyerah saja. dan menjadi gundik tuan muda itu!"
"Daripada tubuh mulus mu ini lecet akibat terkena pukulan kami. Lebih baik kau patuh dan jangan melawan." Ucap seorang pengawal dengan nada meremehkan
"Siapa yang sudi berteman dengan pemuda brengsek seperti dia!"
"Lebih bagus berkawan dengan anjing, lebih tahu membalas budi!" Jawab Clara ketus
"Kurang ajar!. Akan kami remuk kan mulut kotor mu itu!" Respon ketua pengawal berambut sedikit gondrong itu emosi
"Jangan banyak omong!. Ayo maju!" Respon Clara tidak senang
"Hiaaa!"
Wus!
Plak! Plak!
Bug! Des!
Sebentar saja, terjadilah perkelahian seru tapi tidak seimbang, atau berat sebelah. Disebabkan Clara hanya bertarung sendirian
Tapi walau demikian, dia tidak merasa kewalahan. Malah dengan santai meladeni jurus jurus mereka
Gerakannya yang lincah, serta pukulan pukulannya yang terarah, membuat 10 orang itu menjadi keteteran
Padahal mereka rata rata jago bertarung, walau masih berada di level rendah. Usia mereka pun tiga tahun lebih tua dari Clara
Tapi saat berhadapan dengan Clara, mereka malah kalah, dan dipermalukan seperti itu. Dan itu membuat mereka merasa tidak senang
Namun apa boleh buat. Mereka telah dikalahkan oleh anak SMP, yang sekolahnya satu komplek dengan SMA tempat mereka belajar
Siapa sebenarnya mereka itu?. Kenapa mereka begitu mudah dikalahkan?
Bukankah sepuluh orang itu berprofesi sebagai bodyguard, atau pengawal Ranggaspati sejak dia kecil, Tapi mengapa mudah sekali dikalahkan, bahkan oleh remaja belasan tahun seperti Clara
Apakah mereka hanya jago gertak saja, atau hanya sekedar menakuti orang lain, dan membuat tuannya merasa nyaman?
Ternyata bukan demikian. Sepuluh orang itu bukan pengawal yang dibawanya dari Amerika, tapi siswa SMA yang direkrut menjadi begundalnya, dengan iming iming uang dan kemudahan
Tapi hari ini nasib mereka apes, karena bertemu dengan Clara, gadis keturunan Indo Prancis, yang sejak kecil sudah dilatih berbagai macam ilmu kanuragan, juga ilmu metafisika level menengah. Bahkan taekwondo dan karate juga dipelajarinya
Maka saat berhadapan dengan anak buah Ranggaspati, dengan mudahnya dia mengalahkan mereka, dan membuat wajah serta tubuh mereka babak belur
Kenapa hal itu bisa terjadi?. dan kenapa Clara bisa menjadi sangat marah. Apakah peristiwa itu ada urusannya dengan dia?
Ternyata seperti yang sudah diceritakan sebelumnya. Saat Ranggaspati dan anak buahnya sedang menyiksa kawan satu SMP Clara. Kebetulan yang bersangkutan sedang melewati tempat itu, dan langsung bereaksi, dengan berteriak lantang, memaksa mereka untuk berhenti
Tapi bukannya berhenti. Mereka malah ingin melecehkan Clara. Tentu saja Clara tidak terima
Maka tanpa memikirkan keselamatannya lagi, tapi bertindak penuh perhitungan. Clara langsung saja menghentikan aksi tidak terpuji itu
Karena ikut campur itulah, ditambah dia menolak untuk disentuh, bahkan berani menampar wajah Pati sampai dua kali. Menjadikan Pati menjadi sangat marah, dan memerintahkan anak buahnya untuk bertindak
Tapi siapa sangka, sekumpulan remaja tanggung itu dibuat tidak berdaya oleh Clara. Tubuh tubuh mereka beterbangan, akibat terkena tendangan cukup kuat oleh lawannya
Melihat itu. Remaja tanggung tersebut menjadi sangat marah. Kemudian dengan kasar dia berkata. "Kurang ajar!. Dasar gadis sialan!. Brengsek! Jhalang!" Teriaknya bernada kasar
"Kenapa!. Takut atau sakit?"
"Mari aku tambah rasa sakitnya!" Ucap Clara mengintimidasi
Tapi sepuluh orang itu hanya diam saja, termasuk Ranggaspati dengan mulut melongo lebar
Dia tidak menyangka, bahwa Clara yang terlihat feminim itu, bisa berkelahi, bahkan membuat dia dan anak buahnya merasa takut
Ingin rasanya Pati menggunakan ilmu Kalamurka nya. Tapi dia takut tubuhnya akan meledak, atau aliran darahnya menjadi kacau
Maka mau tidak mau dia hanya diam, tapi dalam hatinya penuh dengan dendam
Melihat semuanya tidak bereaksi. Clara pun dengan cepat berkata.
"Kalau kalian takut!, lebih baik pulang saja, dan jangan berurusan lagi dengan ku!" Ucap Clara penuh intimidasi
"Tapi ingat!. Jika sekali lagi aku melihat kalian menganiaya teman ku!. Maka aku tidak akan segan segan lagi berlaku kasar pada kalian!" Ucap nya lagi bernada ancaman
"Baik!. Untuk hari ini kau ku biarkan menang!"
"Tapi lain kali jangan harap!"
"Aku akan mengingat penghinaan ini. Maka berhati hatilah!"
"Kedepannya kau tidak akan bisa hidup tenang lagi!"
"Akan ku pastikan, saat itu kau akan mati!" Ucap Ranggaspati penuh ancaman
"Akan ku tunggu waktu itu Pati!" Jawab Clara cuek saja. Kemudian meninggalkan tempat itu untuk menuju ke mobilnya
***
Sementara itu ditempat lain, atau tepatnya di istana kota emas. Dragon dan keluarganya sedang berbincang serius
Sepertinya mereka sedang membicarakan masalah bisnis, karena di depan mereka ada James, dewa arsitektur, dewa tabib, Dewa angin utara atau kaisar perang, Leon,Abhicandra dan lain lain
Saat itu yang menjadi pembicaranya adalah Dion. Sedangkan kakeknya tidak terlihat disitu. Namun tak lama kemudian dia muncul, bersama dengan cucu buyutnya Dyah Isma Prameswari
Setelah mereka berdua duduk. Dion segera membuka suara
"Sengaja aku kumpulkan kalian semua disini, karena ada hal penting yang akan aku bicarakan dengan kalian!"
"Yaitu tentang Dragon!"
"Ketahuilah! Kini usianya sudah menginjak 16 tahun 7 bulan."
"Boleh dikatakan, dia sekarang sudah tumbuh dewasa, walau belum sepenuhnya benar."
"Saat usia anak ku mencapai 21 tahun. Aku akan menyerahkan tampuk pimpinan tertinggi padanya."
"Saat itu terjadi, usia ku sudah tidak muda lagi. Begitu juga dengan kalian!"
"Sudah saatnya aku dan kalian istirahat!"
"Tapi jika kalian masih merasa mampu!. Kalian masih boleh terus mengabdi pada Birawa Group. Dan aku tidak bisa membatasinya."
"Namun jika kalian ingin berhenti, dan memutuskan untuk istirahat juga, Kalian boleh melakukannya."
"Tapi walau demikian!. Kalian masih tetap menjadi bagian dari Birawa Group!"
"Kapan pun dibutuhkan!. kalian harus membantunya!" Ucap Dion berapi api
"Kenapa kau katakan itu cucu ku?"
"Apakah kau sudah tidak membutuhkan mereka lagi?" Tanya tuan Birawa merasa heran
"Sama sekali tidak kek!. Justru Dion merasa bersyukur, karena sampai usia senja begitu, mereka masih berdedikasi tinggi pada keluarga kita!"
"Dion hanya ingin mereka mengistirahatkan diri dan pikirannya untuk sejenak. Agar mereka kembali bugar dan awet!" Jawab Dion cukup masuk akal
Tapi siapa sangka, Adiwilaga yang dituakan disitu dengan semangatnya berkata. "Kami sudah sangat nyaman bekerja dan mengabdi pada keluarga tuan besar!"
"Jadi sampai ajal menjemput pun. kami tetap akan mengabdi, sepanjang tuan masih membutuhkannya!" Ucap Adiwilaga mantap, mewakili teman temannya
"Hahahaha!. Kau dengar itu cucu ku!. Ternyata mereka lebih memilih mati daripada harus berpisah dengan Birawa Group!"
"Semangat mereka patut diacungi jempol dan di apresiasi!" Ucap tuan Birawa senang. Lalu diam sejenak kemudian berkata lagi
"Pai Zu Xian!. Tugas selanjutnya aku serahkan pada mu!"
"Buat mereka awet sepertiku!"
"Gunakan sumber daya yang ada!. Jika kurang beli lagi!" Ucap tuan Birawa memberi perintah
"Baik tuan senior!" Jawab Pai Zu Xian patuh, sambil menundukkan kepalanya kearah tuan Birawa
"Dengarkan semua!.Mulai hari ini!. beberapa orang diantara kalian, akan ditangani oleh dewa obat, dan akan menjalani program yang hanya dia sendiri yang tahu!"
"Jangan ada yang berani membantah!"
"Lakukan seperti apa yang aku lakukan, agar tubuh kalian kembali bugar!" Ucap tuan Birawa tegas
"Kami akan patuh tuan senior!" Jawab para pengawal tua serempak. Kemudian menunduk hormat kearah tuan Birawa
"Dragon buyut ku!. Bagaimana sekolah mu?"
"Apakah baik baik saja?" Tanya tuan Birawa ingin tahu
"Sampai saat ini masih lancar lancar saja buyut. Walau ada sedikit masalah!" Jawab Dragon apa adanya
"Masalah apa itu?. Katakan! agar kakek buyut bisa menanganinya!" Respon tuan Birawa sedikit berlebihan
"Masalah kecil saja yut!. Tidak begitu mengganggu." Jawab Dragon enteng
"Katakan saja!. Buyut siap mendengarnya." Sambut tuan Birawa ingin tahu
"Biasalah yut!. Masalah kenakalan remaja!"
"Mereka bukannya belajar, tapi malah membuat ulah!"
"Membentuk Genk. dan berbuat onar!"
"Pagi mereka sekolah. Tapi sore sampai malam harinya rata rata berbuat kejahatan!" Jawab Dragon berterus terang
"Apakah pihak sekolah tidak bertindak, atau setidaknya mencegah perbuatan seperti itu ?" Tanya tuan Birawa pula
"Disekolah adalah tanggung jawab guru.Tentu saja mereka sudah berbuat maksimal."
"Sedangkan diluar sekolah. Mereka tanggung jawab orang tuanya masing masing." Jawab Dragon cukup bijaksana
"Kau benar!. Itu memang seharusnya!" Respon tuan Birawa setuju
"Lalu apa rencana mu selanjutnya?" Tanya tuan Birawa pula
"Dragon akan membuat kelompok tandingan, yang bergerak di bidang sosial dan penguatan karakter."
"Rencana itu merupakan pembibitan dan penyaringan jangka panjang, untuk dipersiapkan menjadi bagian dari Birawa Group, termasuk juga pengawalnya!"
"Dion rasa jumlah pengawal kita masih kurang, karena sebagian besar dikirim ke perusahaan perusahaan kita yang ada di daerah maupun di luar negeri!"
"Jadi dimasa yang akan datang, Dragon berniat merekrut pengawal dari kesatuan elit tentara, dan orang orang yang berasal dari perguruan!"
"Selain itu Dragon juga ingin merekrut keturunan dari kakek, paman, juga senior senior pengawal kita, yang mempunyai talenta bertarung dan mengatur strategi!"
"Di samping itu. Dragon juga akan merekrut para petarung, yang sudah kenyang makan asam garam kerasnya hidup di jalanan."
"Untuk semua rencana itu, tentunya Dragon butuh dukungan dari semua yang ada disini termasuk ibu."
"Semoga kedepannya, Birawa Group akan semakin berkibar dan jaya!" Jawab Dragon cukup banyak juga
"Tapi bagaimana dengan perusahaan mu yang ada di Thailand itu anak ku?"
"Apakah kau akan biarkan mereka berjalan sendirian?" Tanya Ivory sekedar mengingatkan
"Mungkin dalam minggu ini, Dragon akan pergi kesana bu. Sekedar menepati janji pada seseorang." Jawab Dragon malu malu
Satu minggu kemudian sesuai dengan perkataannya. Dragon benar benar pergi ke Thailand demi menepati janjinya pada seseorang
Keberangkatannya kali ini diikuti oleh Leon, Jenifer dan 13 pengawal elit kelas tinggi. Diantaranya adalah Langit, Awan dan Bumi
Tiga petarung Shanghai juga ikut menyertainya. Ditambah dengan Anjani dan Sukma. Pengawal yang menguasai taekwondo dan karateka, serta tiga bela diri lainnya, termasuk silat nusantara
Dalam rombongan itu juga ada guru sekaligus petarung dari perguruan, yaitu Argani dan Byakta
Mereka sengaja diikut sertakan, karena pada dasarnya keduanya cukup dekat dengan Dragon. Sama halnya dengan Indurasmi, Adiwilaga juga Bahuwirya
Ketiganya juga dekat dengan pemimpinnya. Tapi yang terpilih tetap Argani dan Byakta, karena mereka memang ingin mencari pengalaman di tempat lain. Maka jadilah mereka yang pergi
Selain yang sudah disebutkan diatas, Abhicandra, Upasama, Pai Zu Xian, senior Adiwilaga dan Taraka, juga ikut menyertainya
Mereka berlima sengaja diikutsertakan, karena mempunyai pengalaman cukup tinggi, dalam kancah percaturan dan intrik kehidupan yang penuh tipu daya ini
Oleh karena itu 15 orang yang menyertai perjalanan Dragon, memang benar benar manusia pilihan, dan bisa diandalkan tanpa Dragon turun tangan sendiri
Maka setelah semuanya dirasa cukup. Seperti biasa Dragon menggunakan gerak cepatnya, yaitu menggunakan teleportasi tingkat tinggi Wahyu Taqwa nya, dan sekitar pukul delapan pagi waktu setempat. Dragon dan rombongannya, sudah sampai di sana, dan langsung menuju hotel milik Dragon
"Selamat datang tuan muda!"
"Mari kami tunjukkan kamar anda!" Ucap general manager hotel mewah bintang lima milik Dragon itu cukup ramah
"Terima kasih!. Apa semuanya baik baik saja paman?" Jawab Dragon sekaligus bertanya
"Ya tuan muda!. Selama tujuh bulan ini, tingkat hunian hotel meningkat cukup signifikan!"
"Banyak penyewa kamar merasa senang, atas perubahan kebijakan yang tuan terapkan di hotel ini!"
"Rata tata mereka memuji kebijakan tersebut, dan ingin kembali melakukan kunjungan di negara ini." Jawab general manager cukup lancar dan apa adanya
"Bagus!. Jika dalam lima bulan kedepan hasil yang didapatkan meningkat pesat. maka gaji mu juga karyawan akan aku naikkan." Respon Dragon senang
"Terima kasih tuan muda!" Jawab Thaksin Tanaka merasa senang
"Katakan pada seluruh petinggi hotel ini, juga hotel yang satunya lagi, untuk berkumpul diruang pertemuan eksklusif, satu setengah jam dari sekarang!" Ucap Dragon memberi perintah
"Baik!" Jawab Tanaka singkat. Kemudian menjadi penunjuk jalan bagi Dragon, untuk menuju ke kamar suite nya
Sementara 15 pengawalnya, ditempatkan di kamar lain, yang fasilitasnya juga bagus
***
Satu setengah jam kemudian, Pertemuan antar pemilik hotel dengan petingginya pun telah dilaksanakan
Dalam pertemuan itu, Dragon memuji kinerja seluruh karyawan hotel, dan mengkritik apa yang salah dan harus diperbaiki kedepannya
Salah satunya adalah sikap tidak ramah pada penyewa kamar, yang dilakukan oleh segelintir karyawan baru
Selain itu, Dragon juga menegur pimpinan hotel, karena membiarkan karyawannya menerima tips dari customer nya. Dan itu tidak boleh dilakukan. Karena prinsipnya mereka sudah digaji tinggi, dan menolong pelanggan adalah kewajiban semua karyawan
Jadi kedepannya mereka tidak boleh lagi menerima tips dalam bentuk apapun. Karena Dragon juga berjanji akan menaikkan gaji mereka lima bulan dari sekarang
Mendengar itu, seluruh petinggi hotel merasa senang, karena penghasilan mereka akan bertambah banyak. Begitu juga dengan seluruh karyawan hotel lainnya
Berita tersebut segera menyebar di dua buah hotel, yang dibeli oleh Dragon beberapa tahun yang lalu, dan segera merebak kemana mana
Sementara itu diruang pertemuan, Dragon yang memimpin jalannya rapat khusus itu, diakhir pertemuan, menutupnya dengan kata-kata bijak, tapi penuh penekanan.
"Terima kasih atas partisipasi anda dalam rapat ini."
"Kedepannya aku akan sering mengunjungi kalian semua!"
"Agar tercipta komunikasi yang lebih baik. Dan kesenjangan informasi tidak begitu lebar."
"Bekerjalah dengan penuh tanggung jawab, dan tidak ada intrik saling menjatuhkan!"
"Di hotel ini kita bagaikan keluarga.Sakit satu maka sakit lah semuanya."
"Tapi ingat!. Aku tidak akan pernah mentolerir apapun bentuk pengkhianatan.yang anak buah ku lakukan!"
"Berani berbuat maka harus berani bertanggung jawab!" Ucap Dragon dalam kata penutupnya. Kemudian dengan wibawanya meninggalkan tempat itu, untuk kembali ke kamarnya
***
"Sialan!. Dasar wanita tidak tahu diri!"
"Kau telah berani menghina seorang tuan muda!"
"Ditempat ku kau pasti sudah mati!"
"Tapi ditempat ini kau bebas melakukannya!"
"Memangnya kau siapa Clara?!" Ucap Ranggaspati penuh kemarahan
Boleh dikatakan setiap hari dia melakukan itu. Dan ini merupakan yang ke tujuh kalinya, hingga membuat 10 pengawal elitnya, yang baru kembali dari Amerika bertanya tanya. Ada apa sebenarnya dengan tuan muda
"Mohon maaf tuan muda. Apakah ada suatu kejadian yang membuat tuan muda kesal seperti ini?" Tanya seorang pengawal ingin tahu
"Ya!. Kejadian itu berawal dari ketidakmampuan kalian menangani perempuan ini!"
"Kekesalan ku juga karena kalian terlalu lama berada di Amerika!" Jawab Ranggaspati bernada ketus
"Jadi apa yang harus kami lakukan tuan muda?" Tanya pengawal itu dengan ekspresi penuh penyesalan
"Apalagi kalau bukan menghajar perempuan jhalang ini, dan lumpuhkan ilmunya!" Jawab Ranggaspati atau Pati marah, sambil menunjukkan foto wajah Clara
"Kapan dan dimana tuan muda?"
"Apakah kami perlu menghabisinya?" Respon anak buahnya cepat
"Tidak perlu!. Cukup membuat nyalinya ciut, agar tidak berani lagi macam macam denganku!" Jawab Pati mulai melemah
"Siap tuan muda!" Jawab pengawal atau bodyguard nya tegas
"Kalau begitu ikut aku!..Kita datangi perempuan gila itu!" Sambut Pati sudah mulia bisa tersenyum walau terkesan dipaksakan
Tak lama kemudian, mereka semua sudah terlihat berada di perjalanan, menuju tempat tinggal Clara
Tapi mereka tidak tahu, bahwa Clara juga mempunyai puluhan pengawal kuat kuat, yang selalu setia menjaganya
Sedangkan pengawal Ranggaspati, hanya berjumlah 10 orang saja, dan tidak ada penambahan lagi dari ayah angkatnya
Sementara dia sekarang, sudah benar benar dibuang oleh orang tuanya. Jatah bulanannya pun tidak begitu banyak, dan dilarang kembali ke Amerika dengan alasan apapun
Dia selalu diawasi oleh tim khusus, yang sengaja ditugaskan oleh ayahnya, untuk memantau gerak gerik dari anak angkatnya itu
Ranggaspati sudah tahu tentang itu. Tapi dia tidak berani menghadapi mereka. Karena orang yang ditugaskan oleh ayahnya, terdiri dari orang orang kuat dan sakti
Tugas mereka hanya mengawasi, dan tidak boleh ikut campur urusan bekas tuan mudanya, walau nyawanya sedang terancam sekalipun
Malah itu yang selalu diharapkan oleh mereka. Mencabut rumput tapi tanahnya tidak terangkat. Menuang air tapi gelasnya tidak bergerak
Ranggaspati menurut mereka pantas mendapatkan itu, karena selama ini dia bersikap sewenang wenang, dan mau menang sendiri
Seringkali tim khusus itu dulu mendapat perlakuan kasar dari Ranggaspati. Bahkan dimaki juga sudah sering mereka dapatkan. Tapi mereka tidak berani melawan, karena mereka dulunya adalah bawahan dari orang tuanya
Jadi saat dia tengah kesusahan. serta kesakitan seperti waktu dihajar oleh Clara itu, mereka hanya melihatnya dari jauh, dan tidak berusaha menolongnya. Malah berharap Clara membunuhnya, agar misi mereka selesai, dan cepat kembali ke Amerika
Tapi harapan mereka tidak terkabul. Clara malah membiarkan bekas tuannya tetap hidup, dan ancaman kematian masih membayangi tim khusus itu. Namun mereka tidak bisa berbuat apa apa
Albion serta Darta walau sudah tahu tentang itu, pun tidak bisa berbuat apa apa. dan membiarkan permasalahan tersebut berlalu begitu saja
Tapi dalam hati mereka, tersirat niat ingin melaporkan masalah itu pada penguasa Birawa Group, agar bisa menyelamatkan keponakannya tersebut
Jadi saat dia dan 10 pengawal setianya itu pergi ke rumah Clara, keduanya membuntuti nya dari belakang, untuk sekedar berjaga jaga saja
"Itu rumahnya!" Ucap Ranggaspati cukup kuat, hingga mengejutkan para penjaga mansion milik Clara
"Cepat turun dan hajar penjaga penjaga brengsek itu!" Ucap Ranggaspati memberi perintah
"Siap tuan muda!" Jawab Sepuluh anak buahnya serempak. Kemudian berebutan turun dari mobil yang mereka tumpangi, untuk saling mendahului sampai pada beberapa penjaga mansion tersebut
Tapi langkah mereka terhenti, tatkala seseorang datang secara tiba tiba, dan entah datang dari mana tidak ada yang tahu. Padahal itu disebabkan gerakan orang itu yang terlalu cepat, jadi mereka mengira bahwa orang itu bisa menghilang
"Melangkah sedikit saja mati!" Ucap orang tersebut penuh intimidasi
"Hahahaha!. Ternyata kau mempunyai ilmu cukup tinggi juga Clair!"
"Tapi jangan sombong dulu!Kau lihat ini!. Mereka adalah pengawal ku yang cukup kuat!"
"Aku khawatir kau tidak akan bisa melihat matahari esok hari!" Respon Ranggaspati merendahkan
"Ternyata itu kau Pati!. Masih belum puas juga menerima belaianku waktu itu?" Reaksi Clara atau Clair cukup menohok sekali
"Jangan banyak omong!"
"Waktu itu aku akui kau cukup kuat!"
"Tapi kali ini kau akan merangkak dibawah kaki ku!" Jawab Ranggaspati tidak kalah gertak
"Oh ya!. Coba buktikan bualan mu itu!"
"Aku ingin melihat, apakah kau hanya jago menggertak saja!" Reaksi Clara terkesan meremehkan
"Tunggu apa lagi!. Hajar perempuan jhalang ini, dan paksa agar merangkak di bawah kaki ku!" Teriak Ranggaspati memberi perintah
"Baik tuan muda!" Jawab anak buahnya patuh. Kemudian meluruh ke arah Clara. Tapi segera dihadang oleh anak buahnya
Maka terjadilah baku hantam di gerbang mansion mewah itu, dan posisi mereka sepertinya seimbang
Pukulan,tendangan, tinjuan serta tamparan saling susul menyusul. Tapi belum ada yang terkena serangan telak
Paling paling terserempet, karena tidak sempat menghindar dan menangkisnya
Tapi mereka terus saja melakukan pertarungan hidup mati. untuk membuktikan siapa yang kuat diantara mereka
Ranggaspati yang melihat itu, menjadi tidak sabaran, dan ingin segera menyelesaikan pertarungan
Dia tidak menyangka, Clara juga mempunyai petarung petarung hebat, yang dapat mengimbangi kekuatan dari 10 anak buahnya
Walau jumlah mereka tidak seimbang, yaitu 6 lawan 10, tapi petarung petarung Clara tidak merasa kewalahan, bahkan mereka terlihat sangat santai sekali
"Dasar tidak berguna!. Menghabisi mereka saja kalian tidak mampu!"
"Percuma aku gaji tinggi!" Ucap Ranggaspati dengan kata-kata sangat menghina
"Dasar manusia tidak tahu diri!"
"Memangnya gampang menghadapi petarung yang berlevel tinggi seperti ini!"
"Walau jumlah mereka sedikit, tapi kekuatan mereka tidak bisa diremehkan!"
"Kalau kau merasa hebat, sini dan hadapi mereka sendiri!" Batin anak buahnya merutuk dalam hati, disela-sela menangkis serta memberikan serangan balasan pada musuh yang dihadapinya
"Bagaimana Pati?. Apakah kau masih ingin mengajarku, dengan mengandalkan para pengawal mu yang lemah itu?" Tanya Clara penuh ejekan
"Hiaa!"
Bam!
Zat! Zet zet!
Tiba tiba tubuh Pati mengeluarkan aliran listrik, yang saling menyambar kemana mana. Matanya mendadak merah, dengan aura kematian yang cukup pekat
Pandangannya liar. Tangannya terkepal, dan sorot matanya sangat menakutkan. Siapapun yang melihat itu, mendadak merinding dan ketakutan
Pertarungan yang sedang berlangsung pun, langsung berhenti. Dan mereka tertekan oleh aura yang cukup kuat
"Gawat!. Gadis itu bisa mati!. Dan ini bisa berakibat kurang baik buat keponakan ku!" Ucap Albion cukup keras
"Ada apa Al. Kenapa kau ketakutan seperti ini?" Tanya Darta penasaran
"Kalau Pati sudah mengeluarkan ilmu seperti itu, jarang ada yang selamat!"
"Dulu pengawal yang ilmunya cukup tinggi pun, dibuat tidak berdaya oleh Pati!"
"Kini lawannya seorang gadis remaja, yang ilmu nya belum diketahui, apakah tinggi atau tidak."
"Jika gadis itu mati. Pati akan mendapatkan masalah besar di sini!"
"Sepertinya gadis itu bukan anak orang sembarangan!"
"Mansion nya saja besar seperti itu."
"Lihat jumlah bodyguard-nya semakin bertambah!"
"Jika Pati membunuh gadis itu, aku yakin mereka pasti akan membalas dendam!" Jawab Albion dengan ekspresi khawatir
"Jadi apa yang akan kau lakukan Al?" Tanya Darta ingin tahu
"Aku harus mencegahnya sebelum terlambat!" Jawab Albion mantap dan tanpa ragu ragu lagi
"Kalau begitu tunggu apa lagi!"
"Tunggu sepertinya sudah sangat terlambat!"
"Pati sepertinya sudah selesai merilis ilmunya, dan akan menyerang gadis itu!" Pekik Darta merasa cemas
Bam!
Dhuar!
"Argh!" Jerit seseorang terdengar nyaring, dan dari mulutnya menyemburkan darah segar, walau tidak begitu banyak
Anak buahnya yang melihat itu menjadi cemas, dan segera berseru lantang
"Tuan muda!" Ucap mereka serempak
Rata rata wajah mereka pucat. Takut tuan mudanya kenapa kenapa. Tapi ada dua orang yang merasa bersyukur atas kondisi tuan mudanya itu
Mereka berdua adalah dua orang pengawal, yang barusan tadi dimaki oleh Ranggaspati, dan berharap agar dia mati
Namun harapannya tidak terkabul, karena Ranggaspati hanya mengalami luka dalam
Tapi tak lama kemudian tubuhnya bergetar hebat, sambil berguling guling di lantai semen depan gerbang mansion itu
Rasa sakit yang tak tertahankan. membuat dia meraung sekuat kuatnya. Mungkin dikarenakan
peredaran darahnya jadi kacau. akibat telah berani melanggar larangan dari Dragon, agar tidak menggunakan kalamurka nya untuk berbuat kejahatan
Karena rasa sakit itu, mata Ranggaspati melotot lebar. Mulutnya juga demikian. dengan gigi giginya saling bertautan, karena merasa sangat kesakitan
Ditengah peristiwa itu terjadi, muncul seorang pemuda yang mengeluarkan aura yang sangat kuat sekali
Pandangan matanya tajam, setajam mata elang yang sedang melihat mangsa, dan tidak bisa didekati, akibat kuatnya aura kekuatan dari dalam tubuhnya
Clara dan 16 pengawalnya, termasuk Albion, Darta juga anak buah Ranggaspati yang lain, pun merasakan kuatnya aura tersebut, hingga membuat tubuh mereka tidak bisa bergerak, karena aura tersebut sangat mengintimidasi sekali
Ada rasa ngeri dalam hati. Masing masing hanya bisa bertanya, siapa gerangan orang yang datang secara tiba tiba itu, dan kenapa auranya sangat kuat sekali
Kebetulan Dragon berdiri membelakangi mereka, jadi mereka tidak tahu siapa yang muncul secara tiba tiba itu
Baru kali ini mereka mengalami hal tersebut terutama Clara. Gurunya saja tidak sekuat itu, apalagi bisa muncul secara tiba tiba, dan itu sangat jauh sekali
"Tampan sekali pemuda itu! walau baru terlihat dari belakang."
"Sepertinya aku mengenalnya, dan pernah bertemu beberapa tahun yang lalu. Tapi siapa ya?" Batin Clara dalam hati
Dalam kebingungan serta kekacauan seperti itu, orang tersebut mengeluarkan seberkas sinar dari jari telunjuknya, dan diarahkan ke tubuh Ranggaspati
"Argh!" Teriak Ranggaspati kesakitan. lalu berhenti, dan mendadak gerakan liarnya tidak ada lagi, diam tidak bergerak. Pingsan
Orang yang baru datang itu, telah mencabut ilmu kalamurka milik Ranggaspati. Sekaligus mencabut formasinya, dan mengembalikan aliran darahnya seperti semula
Walaupun telah dicabut, tapi orang tersebut menggantinya dengan ilmu biasa, yang sama dengan ilmu yang dikuasai oleh Clara. Tingkatannya pun hampir sama
Suatu hari nanti, ilmu kalamurka yang telah diambil oleh orang tersebut, akan dikembalikan lagi pada Ranggaspati, jika dia insyaf, dan berjanji tidak akan lagi berbuat kejahatan pada siapapun
Setelah semuanya selesai, orang tersebut segera berkata. "Bawa tubuh tuan mu itu kembali!"
"Setelah dia siuman, maka dia akan berubah menjadi orang baik"
"Jika dia bertanya, siapa yang telah membuat tubuhnya kesakitan seperti itu. Katakan padanya, bahwa itu adalah perbuatan ku, Dragon, putra penguasa Birawa Group dari kota emas!"
"Jika dia tidak terima!. Silakan datang ke kota ku, dan buat perhitungan dengan ku di sana!" Ucap Orang tersebut tegas, yang ternyata adakah Dragon
Wus!
Dragon melambaikan tangannya ke arah tubuh Ranggaspati, dan delapan orang anak buahnya, untuk dikirim kembali ke rumah mereka
Sedangkan yang lain. termasuk Albion, Darta dan dua lainnya, sengaja ditinggal oleh Dragon di tempat itu
"Dengarkan kalian yang masih tersisa!. Terutama kau paman dari Ranggaspati!"
"Aku sengaja membiarkan keponakan mu hidup, karena aku ingin melihat dia berubah, dan tidak lagi berbuat kejahatan!"
"Aku ingin gelar malaikat kecil pencabut nyawa, yang disematkan orang padanya bisa hilang, dan berganti menjadi malaikat penolong pula" Ucap Dragon cukup tegas. Kemudian memberi kesempatan pada yang lain untuk berbicara
"Maaf sebelumnya tuan muda! Saya sudah lama mendengar nama besar anda, terutama tuan besar ayah anda itu!"
"Tapi kami tidak menyangka bahwa orang tersebut adalah anda." Ucap Albion berterus terang
"Inilah aku apa adanya paman Albi!"
"Orang orang diluar saja yang melebihi lebihkan berita tentang ku, dan itu belum tentu benar!" Jawab Dragon merendah
"Tidak tuan muda!. Justru yang kami lihat, jauh lebih luar biasa dari apa yang kami dengar!" Respon Albion takjub
"Ketahuilah paman Albi, juga kalian semua yang ada disini, termasuk kau Clara!"
"Ranggaspati itu adalah korban keserakahan dari seseorang, yang ingin membalas dendam pada murid murid perguruan senior senior nya!"
"Tugasku adalah untuk menyelamatkannya, dari pada harus membunuhnya!"
"Aku tahu apa yang telah terjadi pada tuan mu itu!"
"Dia sekarang telah dibuang, karena jati dirinya yang tidak sesuai keinginan Leopard juga Tejamaya!"
"Kedatangannya ke negara ini karena dalam urusan pengasingan itu!"
"Tapi kedatangannya tidak sendirian."
"Ada delapan orang yang senantiasa mengawasinya!"
"Dan mereka sedang bersembunyi!"
"Untuk itu! segera tunjukkan wajah kalian, sebelum aku sendiri yang bertindak!" Ucap Dragon tegas sekali
"Bagaimana ini?" Pemuda itu sudah tahu siapa kita, dan tempat kita bersembunyi!"
"Kalau kita tidak segera keluar, aku khawatir dia akan murka pada kita!" Ucap pemimpin tim elit itu merasa khawatir
"Kalau begitu tunggu apa lagi?. Ayo kita temui orang itu!" Jawab anak buahnya memberi usul
"Ayo!" Respon pemimpin tim elit itu setuju. Kemudian segera keluar dari persembunyiannya
Begitu mereka sampai, langsung memberi salam pada Dragon, karena mereka sudah tahu siapa dia sebenarnya
"Salam tuan muda!" Ucap kedelapan orang itu serempak
"Terima kasih!" Respon Dragon datar. Kemudian berkata lagi.
"Mulai saat ini tugas kalian di negara ini telah selesai!"
"Kembali dan katakan pada tuan mu. Jika masih ingin mencelakai Pati, maka mereka akan berurusan dengan ku!"
"Katakan juga pada tuan kalian itu. Jika mereka berani membantah perkataan ku . Maka akan menghukum mereka berdua!" Ucap Dragon penuh penekanan
"Baik tuan muda!" Jawab delapan orang itu patuh
"Sekarang kembalilah!" Sambut Dragon penuh intimidasi, dan..
Wus!
Tubuh delapan orang itu, tiba tiba tersedot masuk kedalam sebuah lingkaran aura, dan segera mengirimkannya ke negara tempat mereka tinggal
Kini di lokasi tersebut hanya tinggal Albion, Darta, Clara juga 16 anak buahnya. Tapi mereka tidak berani mendahului berbicara, karena perbawa Dragon yang sangat luar biasa itu
Namun tak lama kemudian Dragon membuka suara." Apa kabar Clara?. Apakah kau baik baik saja?" Tanya Dragon cukup mengena di hati
"Kak Draco!" Teriak Clara kegirangan. Kemudian berlari ke arah Dragon dan langsung memeluknya dengan mesra
Dia tak mau tahu dengan keberadaan pengawalnya. apalagi Albion dan tiga bawahannya. Yang penting baginya, hari ini dapat melampiaskan rasa rindunya pada Dragon, orang yang dulu dibencinya, gara gara Dion ayahnya
Tapi bagi Dragon lain lagi cerita. Selama hidupnya, belum pernah mendapatkan perlakuan seperti itu, kecuali dari ibunya
Karena terkejut dan malu, Dragon bergegas berkata.
"Tolong lepaskan pelukan mu Clara?" Reaksinya malu malu
"Tidak mau!. Kedatangan ku ke Indonesia karena ingin bertemu dengan mu!"
"Sudah dapat tak mungkin aku lepaskan!" Jawab Clara dengan sikap bandelnya
"Baik! baik!.Tapi tolong lepaskan dulu, agar aku bisa menyampaikan berita penting pada mu!" Respon Dragon cukup masuk akal
"Baik!. Tapi setelah itu jangan tinggalkan aku!" Jawab Clara
manja. Kemudian melepaskan pelukannya dari tubuh Dragon, sambil bersungut sungut tidak senang
"Huh selamat!. Batin Dragon dalam hati, dan terlihat lucu
Baru kali ini dalam usianya yang ke 16 tahun lebih, di hadapkan pada kondisi serba salah, karena berurusan dengan masalah perasaan seseorang
Dragon dalam usianya yang seperti itu, sedikit banyaknya tahu tentang ungkapan perasan tersebut, walau tidak diucapkan secara langsung, tapi melalui perbuatan saja, dan dia takut untuk menanggapinya
Baginya usia muda sepertu itu, apalagi Anong dan Clara, masih banyak yang harus mereka lakukan, ketimbang memikirkan masalah cinta dan percintaan
Dalam kegalauan seperti itu, Dragon membatin dalam hati "Huh!. Wanita memang mahluk mengerikan!"
"Ilmu ku saja tidak mampu mengalahkannya!"
"Apa yang harus aku lakukan?" Batinnya galau
"Kak Draco. Apa yang yang ingin kakak sampaikan?" Tanya Clara tidak sabaran
"Eh itu!" Jawab Dragon gugup.
Padahal dia sedang menata hatinya agar tidak gugup, karena mendapatkan persoalan baru yang pertama kali dialaminya itu
Di satu sisi dia ingin tampil apa adanya, tanpa ada intrik yang melibatkan perasaan orang lain padanya
Sedangkan ungkapan perasaan putri mahkota kerajaan Thailand saja, tidak dia gubris. apalagi ini
Kepulangannya ke Indonesia hanya sendiri, dengan meninggalkan para pengawalnya di sana. Tapi setelah semua urusannya selesai, dia akan pergi lagi ke sana
Tiba tiba saja dia meninggalkan Anong Achara, yang saat itu seperti ingin mengungkapkan perasaannya pada Dragon
Tapi Dragon dengan lugunya berkelit, disertai alasan ingin menyelamatkan seseorang. yang nyawanya sedang terancam, karena ulah Ranggaspati, yang sudah diceritakan sebelumnya
Entah kebetulan atau apa. Saat itu Dragon sedang dihadapkan pada dilema cinta, antara menanggapi atau menolaknya
Namun karena dia tidak mau mengecewakan hati seseorang, dan pada saat itu hatinya tergerak ingin menyelematkan Clara. Maka tanpa menunggu persetujuan dari Anong Achara, Dragon pergi meninggalkannya begitu saja
Tapi tanpa dia sadari, perbuatannya yang seperti itu, membuat Anong Achara menangis sedih, dan langsung membuat seisi istana, menjadi kalang kabut
Mongkut Kittirong dan permaisurinya yang mengetahui punca kesedihan putrinya, hanya tersenyum saja
Mereka menyadari, usaha anak gadisnya mendekati pujaan hatinya belum berhasil, dan masih butuh perjuangan cukup panjang, akibat usianya masih terlalu muda
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!