Di sebuah taman terdapat sepasang kekasih yang sedang bercanda serta tertawa bersama membuat semua orang merasa senang melihatnya.
“Lihatlah mereka pasangan yang sungguh romantis bukan, semoga saja mereka berjodoh ya” ucap seseorang yang menunjuk ke arah sepasang kekasih sambil tersenyum.
Aksi kejar mengejar mereka membuat semua orang tertawa melihat tingkah lucu sepasang kekasih yang sangat menggemaskan itu, layaknya seorang anak kecil yang ingin menangkap musuhnya.
“Haha.. ayo sayang kejar aku sini” ucap seorang wanita yang meledek pria di hadapannya sambil berlari memutari taman.
“Awas saja jika tertangkap, maka aku tidak akan mengampunimu Sandra” saut seorang pria dengan terus mengejar wanitanya yang sudah berlari menjauh.
Sandra Mahendra adalah seorang wanita berparas cantik yang telah berusia 20 tahun.
Sandra tinggal seorang diri di kontrakan khusus wanita, karena ia merupakan anak yatim piatu yang ditinggal oleh keluarganya akibat sebuah insiden kecelakaan.
Banyak pria yang mengagumi sosok Sandra dengan rambut pirang panjang serta terurai membuat ia terlihat seperti boneka yang hidup.
Bahkan bola mata yang bulat sipit dan alis yang tebal serta terdapat bulu-bulu halus di wajahnya menambahkan kesan kecantikan alami yang dimiliki oleh Sandra sehingga membuat semua wanita merasa iri ketika melihatnya.
Kulit putih bersih serta bibir merah merona dihiasi senyuman manis menjadikan Sandra terlihat seperti wanita yang lebih sempurna.
Sandra merupakan keturunan orang luar negeri, namun semenjak kejadian insiden kecelakaan yang membuat keluarganya meninggal dunia membuat Sandra bertekat untuk menetap tinggal di Jakarta dan menjadi warga negara Indonesia yang sah.
Sandra sendiri tidak mau sampai harus meninggalkan makam keluarganya di Jakarta dan pulang ke negerinya, karena hanya merekalah satu-satunya orang yang paling berharga di dalam kehidupan Sandra pada saat itu.
Bahkan keluarga besar Sandra pun entah ada dimana, sampai Sandra sendiri jarang banget bahkan hampir tidak pernah bertemu dengan keluarga yang lain.
Jadi, biarlah semua ini menjadi sumber kekuatan untuk Sandra agar bisa melanjutkan hidupnya seorang diri di negeri orang.
*
*
*
*
Insiden Kecelakaan 5 tahun lalu yang menimpa keluarga Sandra.
Sandra yang masih berusia 15 tahun beserta kedua orang tuanya sedang berlibur ke Indonesia, namun saat keluarga Sandra telah selesai dengan acara liburannya dan ingin kembali pulang menuju bandara.
Tiba-tiba saja di pertengahan jalan terdengar suara ledakan.
Duaarr..
Ban mobil yang ditumpangi oleh keluarga Sandra di tol pun pecah, lalu membuat sang sopir kehilangan keseimbangan untuk mengendalikan laju mobilnya dengan kecepatan 130km/jam.
Mobil menjadi oleng ke kanan dan ke kiri membuat sang sopir menjadi semakin kesulitan untung mengendalikan laju mobil yang begitu kencang.
Sandra dan keluarganya pun berteriak serta memegang apa pun di dekatnya untuk menahan tubuhnya yang sudah terumbang ambing di dalam mobil.
“What's wrong sir? Why does the car get out of control like this. (ada apa pak? Kenapa mobil bisa lepas kendali seperti ini)” teriak ayah Sandra yang berada tepat di belakang sang sopir.
“Sorry Mister, the car we are currently riding has a tire burst. So the car becomes out of control. (maaf Tuan, mobil yang sedang kita tumpangi saat ini mengalami pecah ban. Sehingga mobil menjadi tidak terkendali)” jawab sang sopir yang sangat panik sambil mencoba mengendalikan laju mobilnya.
“Hiks.. Dad, mom.. Sandra is afraid. (hiks.. ayah, ibu.. Sandra takut)” memeluk ibunya dengan tubuh yang bergetar disertai suara isak tangis.
“How is this sir? Can't you just pull over the car first. (bagaimana ini pak? Apa anda tidak bisa menepikan mobilnya terlebih dahulu)” ucap ayah Sandra dengan nada ketakutan serta keringat dingin yang sudah membasahi tubuhnya.
“Sorry Mister, the speed of the car is above average so I find it difficult to control it. We better just pray according to each other's beliefs so that we can all be given safety. (maaf Tuan, kecepatan mobil diatas rata-rata jadi saya sulit untuk mengendalikannya. Lebih baik kita berdoa saja menurut kepercayaan masing-masing agar kita semua bisa diberi keselamatan)”
Sang sopir sudah pasrah dengan semuanya, karena ia tahu jika mobil sudah sangat sulit ia kendalikan apa lagi kecepatan yang di atas rata-rata seperti ini.
Bahkan sang sopir saat ini sedang dilanda oleh rasa bersalahnya karena telah membuat laju mobil menjadi sangat tinggi.
Siapa sih yang tidak tergoda dengan jalanan yang sepi apa lagi di tol kan, bahkan hampir semua orang jika bertemu dengan jalan yang sepi akan melajukan kecepatan kendaraannya di atas rata-rata.
Atau jalanan yang terbilang rame serta macet sekali pun masih banyak yang menyelip dengan kecepatan tinggi.
Namun di saat sang sopir sedang berusaha menyelamatkan beberapa nyawa yang ada ditangannya untuk sedikit demi sedikit meminggirkan mobilnya.
Bluusss...
Braakkk...
Tiba-tiba saja sebuah mobil kontainer menyelip dari arah kiri dengan kecepatan yang sangat tinggi.
“Aaaaaaa....” suara jeritan pilu para korban di dalam mobil.
Kini mobil yang ditumpangi keluarga Sandra pun terpontang-panting menabrak tembok pinggir tol dan terbang melewati jalur lawan arah.
Untungnya saat itu jalur lawan arah tidak terlalu ramai kendaraan yang melaju, sehingga tidak sampai terjadinya kecelakaan beruntun.
Seketika semua mobil dari arah jauh yang ingin melewati jalur lawan arah pun mengerem mendadak secara bersamaan.
Ciiiiitttttt..
Suara ban mobil yang menggesek aspal dengan meninggalkan jejak.
Semua pengendara yang ada di sana segera keluar dari mobilnya dan berlarian untuk menyelamatkan korban sebelum kampas rem dan bensin yang bocor itu meledak.
Percikan-percikan api yang sudah mulai terlihat pun membuat semua orang yang mendekati mobil keluarga Sandra langsung memundurkan langkahnya agar segera menjauhi mobil.
Mereka takut jika sedang berusaha menolong korban, seketika mobil itu malah meledak dan membuat nyawa mereka pun ikut melayang dengan sia-sia.
Tetapi ada seorang pria dengan tubuh yang kekar dan gagah berusaha mendekati mobil tersebut.
“Kenapa kalian hanya berdiam diri seperti itu!! Cepat bantu saya untuk menyelamatkan korban” ucap seorang pria dengan sangat lantang yang membuat mereka berlarian membantu pria tersebut untuk menyelamatkan korban.
Di saat pria tersebut sudah berhasil menyelamatkan Sandra yang telah pingsan berlumuran darah dan langsung membawa Sandra masuk ke dalam mobilnya, lalu di letakkan di kursi belakang.
Dan tiba-tiba saja mobil tersebut sudah mengeluarkan api di bagian depan mobil.
Mereka yang lagi berusaha untuk mengeluarkan korban lainnya pun dibuat sangat terkejut dengan suara seseorang yang berteriak sangat keras.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Hai para leaders 🤗
Perkenalkan ini adalah karya novel ke-2 aku loh 🤩
Semoga kalian menyukainya ya 🤝
Dukung othor terus dengan cara berikut :
Like 👍
Komen 📨
Favorite ❤️
Rate 🌟
Dan tidak lupa selipkan hadiahnya ya 😍🙏
Bunga, kopi atau sebagainya pun tak apa kok malah lebih bagus lagi pundi-pundi receh yang berterbangan di karyaku ini hihi 😆😜
Terimakasih 🙏🙏
Papay 🤗🤗
Mereka yang lagi berusaha untuk mengeluarkan korban lainnya pun dibuat sangat terkejut dengan suara seseorang yang berteriak sangat keras.
“Awas.. mobil itu sudah mengeluarkan api, ayo cepat selamatkan korbannya atau segera minggir dari sana jika kalian masih sayang dengan nyawa kalian” teriak seseorang membuat mereka yang sedang menolong korban pun berlarian untuk menjauhi mobil.
Dan pada hitungan detik terdengar beberapa suara ledakan yang sangat dahsyat.
Duaaarrr...
Duaaarrr...
Mobil pun meledak dengan sangat keras disertai api yang membesar.
Untung saja tidak ada korban lainnya selain sang sopir dan keluarga Sandra, karena mereka semua memberhentikan mobilnya agak jauh dari tempat kejadian.
Bahkan mobil kontainer yang sudah menabrak mobil keluarga Sandra pun tidak ada di tempat kejadian, ia sudah kabur melarikan diri saat tahu bahwa mobilnya menabrak sebuah mobil pribadi yang terbilang lebih kecil dari mobilnya.
Polisi yang baru saja sampai di tempat pun langsung berhamburan mendekati kejadian serta membuat semua orang yang menyaksikan segera kembali ke dalam kendaraannya dan melanjutkan perjalanannya.
Karena akibat kejadian ini membuat jalan tol yang awalnya sepi menjadi macet yang sangat berkepanjangan.
Beberapa polisi mengamankan TKP, sebagian polisi mengamankan lalu lintas dan ketua polisi serta penyelidik yang langsung segera menanyakan bagaimana kronologi kejadian yang sebenarnya.
Tapi naas semua yang ada di sana tidak mengetahui pasti apa masalah mobil tersebut bisa mengalami kecelakaan.
Mereka hanya tahu jika mobil berguling menabrak tembok pinggir tol dan terbang melawan arah jalur.
“Apakah ada korban yang berhasil diselamatkan dari kejadian ini?” tanya polisi dengan beberapa saksi di tempat kejadian.
“Ada seorang wanita yang sudah berhasil aku selamatkan dan dia berada di dalam mobilku”
Seorang pria berjalan mendekati polis dengan sangat gagah dan berwibawa.
“Apa anda bisa membawanya ke rumah sakit Tuan, biar nanti temanku yang akan membukakan jalur” ucap polisi.
“Baiklah, tapi harus ada 1 polisi yang ikut bersamaku di dalam mobil. Aku tidak ingin terlibat dalam masalah seperti ini, karena saya hanya menolong gadis itu” ucap seorang pria yang diangguki oleh polisi.
Pria tersebut kembali ke dalam mobil diikuti oleh seorang polisi.
Kemudian pria tersebut melajukan mobilnya untuk mengikuti bunyi sirine mobil polisi yang membukakan jalan.
*
*
*
*
Tibalah mereka di rumah sakit Medika Center.
Polisi segera berlarian mencari bangkar untuk meletakan korban agar segera ditangani oleh sang dokter.
“Mas.. tolong bawakan bangkar rumah sakit secepatnya, karena di depan ada korban kecelakaan yang harus segera ditangani oleh dokter” ucap tegas seorang polisi dengan wajah yang panik.
“Baik pak, kami segara membawanya ke depan” sang perawat berlarian mengambil bangkar dan membawanya ke depan rumah sakit.
Pria bertubuh kekar dan gagah tersebut menggendong Sandra dan menaruhnya di bangkar dengan sangat hati-hati.
Kemudian mereka semua berlarian membawa Sandra menuju ruang UGD dan langsung ditangani oleh sang dokter.
“Niat mau kerja malah baju bersimpangan darah seperti ini” gumam pria tersebut dengan membuka jasnya yang sudah terdapat noda darah.
“Jika boleh saya tahu bagaimana kronologi kecelakaan terjadi, Tuan?” tanya sang polisi sambil menatap pria tersebut.
“Saya tidak tahu kejadiannya, yang saya tahu ketika saya ingin melewati jalan tersebut tiba-tiba saja macet tidak seperti biasanya. Saya mencoba mencari tahu dengan turun dari mobil lalu saat saya melihat ternyata itu sebuah kecelakaan dan reaksi semua orang malah terdiam"
"Kemudian saya membuat mereka sadar untuk membantu saya mengeluarkan korban satu persatu dari mobil itu, tetapi sayangnya kami hanya bisa mengeluarkan gadis itu dan keluarganya yang lain kami tidak bisa menyelamatkan karena mobil keburu meledak”
Pria tersebut menceritakan panjang lebar untuk menjelaskan kepada sang polisi apa yang ia lihat saat di tempat kejadian.
Sang polisi yang mendengarkan cerita pria tersebut hanya menyimak dan sesekali menganggukkan kepalanya tanda bahwa ia sudah mengerti.
“Lalu siapa nama anda Tuan?” tanya sang polisi.
“Saya Brian Adijaya” ucap Brian.
“Baik Tuan Brian, jika nanti ada panggilan dari kepolisian apakah anda bersedia datang untuk memberi kesaksian?” tanya polisi untuk yang sekian kalinya.
“Silakan, tapi saya hanya mampu menjawab sesuai dengan apa yang saya lihat. Karena saya tidak mau ikut campur terlalu jauh masalah insiden kecelakaan ini” ucap Brian.
“Baik Tuan, saya mengerti. Saya izin pamit untuk memberikan informasi selanjutnya kepada atasan dan secepatnya segera kembali” jawab sang polisi yang diangguki oleh Brian, lalu pergi meninggalkan Brian yang berdiri di depan ruang UGD sendirian.
*
*
*
*
Hampir 30 menit Brian berdiri menyender ditembok sambil memainkan handphone nya dan sesekali mengecek pekerjaan melalui email, karena tidak mungkin ia bisa meninggalkan gadis itu seorang diri.
Apa lagi sang polisi belum juga kembali ke rumah sakit sampai detik ini.
Namun, saat Brian sedang mengecek-ngecek email tiba-tiba saja terdengar suara pintu UGD yang terbuka.
Ceklek..
Sang dokter keluar dengan perlahan dan menutup kembali pintunya.
“Permisi Tuan, apa di sini ada keluarga dari korban?” tanya sang dokter sambil menatap Brian yang sedang memainkan handphone nya.
“Maaf dok, saya bukan keluarganya. Saya hanya menolongnya dari insiden itu dan membawanya kesini bersama seorang polisi, namun ia izin pergi untuk melakukan tugasnya dan akan segera kembali kesini” ucap Brian sambil memasukkan handphone nya ke dalam saku celana.
“Baik Tuan, jika begitu di mana keluarga korban? Jika saya perhatikan dari paras gadis itu tadi, kayanya dia bukan asli warga negara Indonesia. Seperti gadis luar negeri” saut sang dokter dengan sedikit memperlihatkan wajah bingungnya.
“Saya tidak tahu pasti dok. Karena saya hanya bisa menyelamatkan gadis itu, tapi masih ada beberapa orang di dalam mobil itu mungkin saja keluarganya. Tapi sayangnya mobil keburu meledak dan kami tidak bisa menyelamatkan mereka" ucap Brian.
“Miris sekali nasib gadis cantik itu, keluarganya tewas di dalam mobil yang terbakar habis” suara batin sang dokter.
“Lalu bagaimana keadaan gadis itu, dok?” tanya Brian dengan rasa penasaran.
“Begini Tuan, gadis itu hanya mengalami luka ringan saja dan beberapa luka memar, mungkin karena ia berada di tengah jadi tidak terlalu parah lukanya. Hanya saja sepertinya ia mengalami trauma yang begitu berat saat insiden tadi, saya sarankan untuk mengajaknya ke psikiater agar tidak berlarut-larut” sang dokter mencoba untuk menasihati Brian.
“Siapa dia? Kenapa aku yang repot untuk membawanya ke psikiater? Keluarga bukan, saudara bukan, adik bukan bahkan teman pun bukan. Tapi malang sekali nasib gadis itu, jika benar dia gadis luar negeri maka ini akan menjadi trauma yang sangat buruk untuknya” suara batin Brian.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Hai para leaders 🤗
Perkenalkan ini adalah karya novel ke-2 aku loh 🤩
Semoga kalian menyukainya ya 🤝
Dukung othor terus dengan cara berikut :
Like 👍
Komen 📨
Favorite ❤️
Rate 🌟
Dan tidak lupa selipkan hadiahnya ya 😍🙏
Bunga, kopi atau sebagainya pun tak apa kok malah lebih bagus lagi pundi-pundi receh yang berterbangan di karyaku ini hihi 😆😜
Terimakasih 🙏🙏
Papay 🤗🤗
“Siapa dia? Kenapa aku yang repot untuk membawanya ke psikiater? Keluarga bukan, saudara bukan, adik bukan bahkan teman pun bukan. Tapi malang sekali nasib gadis itu, jika benar dia gadis luar negeri maka ini akan menjadi trauma yang sangat buruk untuknya” suara batin Brian.
“Baik dok, boleh saya melihatnya?” tanya Brian.
“Korban masih harus beristirahat terlebih dahulu Tuan, dan saya juga baru saja memberikan obat penenang karena dari tadi saat korban tersadar dia terus menerus mengamuk dan berteriak" ucap sang dokter.
"Jika Tuan ingin menemuinya, maka kami akan segera memindahkan korban ke ruang rawat inap” sambung sang dokter.
“Bawa dia ke ruang VVIP khusus dok, saya akan mengurus masalah pembayarannya” saut Brian dan diangguki oleh sang dokter.
Sang dokter dan para suster lainnya memindahkan Sandra ke ruang VVIP sesuai dengan permintaan Brian.
Sesampainya di depan ruangan Sandra, Brian tetap harus menunggu karena sang dokter dan suster masih terus mengecek keadaan Sandra agar benar-benar stabil.
*
*
*
*
Hampir 10 menit Brian duduk sambil memainkan handphone nya kembali, dan tiba-tiba saja pintu terbuka bersamaan dengan keluarnya sang dokter dan para suster dari ruangan kamar Sandra.
“Apa dia sudah lebih baik dok? Saya dengar tadi dia masih berteriak seperti itu” Brian langsung berdiri dan mendekati sang dokter.
“Cobalah berinteraksi dengannya sesekali Tuan, temani dia jangan sampai ia merasa kesepian” ucap sang dokter.
“Karena semenjak gadis itu kembali sadar, dia terus menerus mengamuk dan berteriak Tuan. Bahkan saya serta para suster mencoba untuk menenangkannya, namun saat sudah merasa tenang gadis itu hanya bisa terdiam menatap kosong ke arah depan dengan air mata yang selalu menetes” sambung sang dokter dengan rasa kasihan.
“Lalu apa sudah boleh saya melihatnya ke dalam dok?” tanya Brian.
“Silakan Tuan, saya dan suster permisi lebih dulu. Jika ada apa-apa segera hubungi kami dengan menekan tombol diatas bangkar dekat dengan kepala pasien” ucap sang dokter.
Brian yang mengerti langsung menganggukkan kepalanya dan masuk ke dalam setelah sang dokter dan suster pergi meninggalkan ruangan Sandra.
Brian mencoba membuka perlahan handle pintu kemudian masuk dan tidak lupa untuk menutup kembali pintunya.
Perlahan demi perlahan Brian melangkahkan kakinya untuk mendekati Sandra yang duduk di atas bangkar sambil memeluk kakinya serta menangis tiada henti.
“Can I sit next to you, Miss? (bolehkah aku duduk di sebelahmu, Nona?)” ucap Brian sambil mendekati Sandra.
Sandra yang mendengar suara asing itu seketika hanya bisa melirik Brian dengan mata memerah.
“Hi my name is Brian, what’s your name Miss? (hai nama saya Brian, siapa nama anda Nona?)” Brian mencoba untuk berinteraksi kepada Sandra sesuai dengan arahan sang dokter.
“My name is Sandra. Where are my mother and father, Sir? (nama saya Sandra. Di mana ibu dan ayahku, Tuan?)”
Suara Sandra terdengar sangat pelan bahkan nyaris sampai tidak terdengar oleh telinga Brian.
“Sorry Miss, i and everyone who was at the scene couldn’t save your family. We can only save you at the last moment the car is about to explode. (maaf Nona, saya beserta semua orang yang berada di tempat kejadian tidak bisa menyelamatkan keluargamu. Kami hanya bisa menyelamatkanmu di saat terakhir mobil akan meledak)”
Brian mencoba menjelaskan kepada Sandra dengan sangat berhati-hati dengan ucapannya, karena saat ini Brian tahu jika Sandra masih dalam keadaan terpuruk.
Saat mendengar ucapan Brian tadi, kini tubuh Sandra bergetar sangat hebat bagaikan di sambar ribuan petir yang menandakan bahwa Sandra dalam keadaan yang kurang baik.
Brian yang melihatnya seketika merasa kasihan dan ia langsung duduk di bangkar Sandra lalu memeluknya dengan sangat lembut untuk mencoba membuat Sandra agar bisa lebih tenang.
“Hiks.. why do you all have the heart to leave Sandra alone mom, dad..(hiks.. mengapa kalian semua tega meninggalkan Sandra sendirian bu, pak..)”
Sandra menangis di pelukan Brian dengan menumpahkan semua rasa sakit yang berada di dalam hatinya ketika tahu jika keluarganya sudah meninggal dunia dalam insiden kecelakaan tersebut.
Sedangkan Brian hanya bisa memeluk Sandra dan sesekali mengelus punggungnya dengan sangat lembut serta kasih sayang yang membuat Sandra sedikit merasa lebih tenang.
*
*
*
*
Brian Adijaya adalah seorang CEO termuda yang berusia 21 tahun.
Brian juga sudah mempunyai perusahaan sendiri yang bernama ADIJAYA COMPANY yang didirikan dengan hasil kerja kerasnya sendiri tanpa bantuan keluarganya.
Bahkan saat Brian sekolah pun Brian lebih banyak menghabiskan waktunya di kantor papahnya untuk mempelajari cara kerja semua karyawan termasuk papahnya sendiri.
Brian yang sudah mulai menguasai cara kerja semuanya itu, selalu menawarkan diri untuk menggantikan papahnya sebagai pemimpin di ruangan rapat bersama pembisnis lainnya.
Sedangkan sang papah hanya terduduk dan tersenyum bangga melihat kemajuan anaknya serta mendengarkan presentasi-presentasi yang sangat menarik dari seorang Brian yang terbilang masih anak remaja itu di depan kalangan pembisnis hebat yang sedang bergabung di perusahaan papahnya.
Dan akhirnya di usia yang terbilang masih muda ini Brian berhasil membangun perusahaan kecil milik ia sendiri.
Sampai di usia 21 tahun perusahaan Brian telah berhasil menempati posisi ke-1 sebagai perusahaan terbaik di dunia.
Berbagai cabang anak perusahaan kecil Brian yang saat ini sudah ada di mana-mana kini menjadi perusahaan yang besar, sampai-sampai perusahaan papahnya sendiri menjadi saingannya.
Brian Adijaya terkenal dengan sebutan pria kanebo kering yang sama sekali tidak pernah berdekatan dengan seorang wanita.
Sifatnya yang terbilang kaku itu, membuat para wanita enggan untuk mendekatinya.
Sampai akhirnya Brian yang baru saja bertemu dengan Sandra, malah membuat sifatnya yang kaku sedikit demi sedikit mencair dan berubah menjadi pria yang lebih hangat.
*
*
*
*
1 tahun telah berlalu
Kini Brian dan Sandra semakin hari semakin dekat, bahkan Sandra pun sudah menjadi warga negara Indonesia yang sah.
Semenjak kejadian insiden itu membuat Sandra mempunyai trauma yang sangat besar setiap melihat kecelakaan yang ada di depan matanya.
Sehingga Brian berusaha membujuk dan membawa Sandra berobat ke psikiater untuk menghilangkan sedikit demi sedikit trauma yang ada dalam diri Sandra.
Awalnya beberapa kali Sandra menolak ajakan Brian, tetapi bukan Brian namanya jika ia tidak bisa membuat Sandra luluh dan mau menemui psikiater yang hebat untuk membuat Sandra keluar dari zona nyamannya.
Lalu di mana Sandra akan tinggal? Apakah Sandra sudah mempunyai pekerjaan? Ataukah Sandra memiliki harta peninggalan keluarganya?
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Hai para leaders 🤗
Perkenalkan ini adalah karya novel ke-2 aku loh 🤩
Semoga kalian menyukainya ya 🤝
Dukung othor terus dengan cara berikut :
Like 👍
Komen 📨
Favorite ❤️
Rate 🌟
Dan tidak lupa selipkan hadiahnya ya 😍🙏
Bunga, kopi atau sebagainya pun tak apa kok, malah lebih bagus lagi pundi-pundi receh yang berterbangan di karyaku ini hihi 😆😜
Terimakasih 🙏🙏
Papay 🤗🤗
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!