NovelToon NovelToon

Berlian

PROLOG

DEWI

Ibu dari Berlian dan istri dari Hendra. Wanita yg sangat ramah, lemah lembut serta penyayang. Ia merupakan seorang PNS. Ia mengajar di salah satu Sekolah Dasar di kotanya. Ia sangat menyayangi anak2. Selain itu Ia juga merupakan Istri dan Ibu yang baik.

SEKAR

Ibu dari Mutiara dan istri kedua dari Hendra. Ia merupakan wanita yg memiliki sifat yg licik. Ia akan melakukan apa saja untuk mendapatkan keinginannya.

HENDRA

Ayah dari Berlian dan suami dari Dewi. Ia adalah pria dan suami yg setia, bertanggung jawab dan tegas. Ia juga merupakan pria yg penyayang dan penuh perhatian pada Istri dan juga putrinya. Ia seorang pilot dan Ia sangat menyenangi profesinya tersebut.

BERLIAN

Ia akrab di sapa Ian, putri dari Dewi dan Hendra. Ia adalah gadis polos yg memiliki sifat yg ramah. Meski begitu, Ia cenderung pendiam dan jarang bergaul dengan orang asing. Ia juga gadis yg lemah lembut dan penyayang, tak beda jauh dengan ibunya. Ia kuliah di salah satu kampus terbaik di kotanya. Ia juga merupakan gadis yg pintar, karena kepintara yg dimiliki Ia berhasil mendapatkan beasiswa. Namun Ia tidak begitu populer di kampusnya. Karena kebanyakan waktunya justru di gunakannya untuk belajar, sehingga jarang berinteraksi dengan orang lain. Kecuali dengan sahabat baiknya, yaitu Juliana dan Mentari.

MUTIARA

Ia akrab di sapa Ara, putri dari Sekar. Ia merupakan gadis cantik dan termasuk dalam salah satu gadis yg paling populer di kampusnya. Ia kuliah di kampus yg sama dengan Berlian. Mutiara merupakan gadis yg penuh percaya diri. Ia sangat yakin jika dirinya dengan mudah mampu membuat laki-laki bertekuk lutut padanya, hanya dengan sekali kedipan matanya. Mutiara memang merupakan gadis yg cntik dan tak sedikit pria yg menginginkannya di kampus, hanya saja Ia begitu sombong dan angkuh. Iapun hanya menginginkan pria yg tampan dan kaya raya. Berbeda dengan Berlian yg cerdas, Mutiara justru termasuk gadis yg kurang pintar, bahkan banyak mata kuliahnya yg terbengkalai.

HERJUNO

Ia akrab di sapa Juno, seorang pengusaha muda yg tampan. Ia merupakan anak bungsu dari salah satu pengusaha terkaya di negerinya, yaitu pak Baroto Herlambang. Ia memiliki seorang kakak perempuan bernama Martha. Kedua orang tuanya telah meninggal dunia akibat kecelakaan saat usianya masih 17 tahun. Sejak saat itu Ia di tuntut untuk bisa menggantikan ayahnya di perusahaan. Selain itu, Ia juga merupakan pria yg tegas dan pemarah. Meski begitu , Ia tetaplah seorang pria yg penyayang. Terutama untuk dua perempuan penting dalam hidupnya, yaitu Martha kakak perempuannya dan Mentari wanita yg sangat Ia cintai.

JULIANA

Ia akrab disapa Ana, Ia adalah sahabat Berlian. Ia merupaka sahabat terbaik Berlian. Ia memiliki sifat yg ceria, baik, dan juga ramah. Ia menyayangi Berlian layaknya saudara. Ia jg memiliki saudara laki2 bernama Raditia.

RADITIA

Ia akrab disapa Radit. Seorang pria tampan yg menjadi sahabat Herjuno. Selain sahabat Herjuno Ia jga merupakan tangan kanan Herjuno di perusahaan. Ia telah bersahabat dengan Juno sejak mereka kecil sampai saat ini, karena org tua mereka juga bersahabat. Ia telah di percayakan untuk mendampingi Herjuno di perusahaan, tepatnya saat Herjuno di resmikan menggantikan posisi ayahnya.

MENTARI

Ia akrab di sapa Tari, kekasih Herjuno. Ia adalah seorang anak yatim piatu yg tinggal dan tumbuh besar di panti asuhan. Berkat bantuan dari Bu Dewi, Ia bisa melewati masa2 sedihnya di panti asuhan. Ia juga sudah seperti seorang kakak perempuan bagi Berlian. Ia merupakan wanita yg sangat di cintai oleh seorang Herjuno. Karena kelembutan hatinya serta sifatnya yg dewasa dan keibuannya, Benar2 membuat Juno begitu mengaguminya. Meskipun usianya dua tahun di atas usia Juno. Mereka menjalin hubungan dengan baik dan saling menyayangi.

MARTHA

Seorang wanita cantik yg merupakan kakak perempuan dari Herjuno. Ia merupakan wanita single meski di usianya yg sudah kepala tiga. Ia adalah wanita yg sangat terobsesi menjadi seorang model terkenal. Meski ayahnya memiliki perusahaan yg terbilang sukses, Ia sama sekali tidak tertarik dengan dunia bisnis. Ia justru menyerahkan urusan perusahaan sepenuhnya pada Juno, dan lebih memilih mengejar karirnya sebagai model. Ia juga lebih sering menetap di luar negeri, dan jarang sekali bertemu dengan adik satu2nya yaitu Juno. Meski begitu Ia tetap sangat menyayangi adiknya itu.

Kisah Awal

Malam itu tepat pukul 20.00. Seseorang datang ke rumah Dewi dan Hendra.

TOK TOK TOK

Ketukan pintu terdengar. Dewi segera membuka pintu.

"Siapa ya?" Tanya Dewi pada orang itu

"Saya Sekar mbak" Jawab orang itu yang bernama Sekar.

"Oh iya silahkan masuk" Dewi mengajak Sekar masuk.

*Ruang tengah

"Siapa syg?" Tanya Hendra pada Istrinya ketika melihat Sekar.

"Namanya Sekar mas" Jawab Dewi.

Lalu mempersilahkan Sekar duduk.

"Jadi ada keperluan apa Mbak Sekar kemari" Tanya Dewi setelah mereka duduk bersama.

"Se.sebenarnya, Saya butuh bantuan mbak, sa.saya butuh tumpangan tempat tinggal untuk beberapa hari jika di izinkan" Jawab Sekar terbata2 namun tanpa basa basi.

"Memangnya Mbak dari mana dan tujuannya mau kemana?" tanya Dewi kemudian.

"Sebenarnya saya belum memiliki tujuan Mbak. Saya sudah di buang oleh suami saya, karena dia telah berselingkuh dengan wanita lain" Jelas Sekar.

Dewi dan Hendra membelalakkan matanya, mereka saling tatap tak percaya. Seorang suami tega membuang istrinya yg sedang dalam keadaan hamil besar.

Seketika Dewi meraba perutnya sendiri yg juga sedang hamil. Ada rasa ibah di hatinya saat mendengar penjelasan Sekar.

"Apa kami bisa bantu dengan cara yg lain, seperti memberikan uang pada mbak sebagai biaya untuk mencari tempat tinggal?" tanya Hendra.

Kalimat yg mungkin terdengar sedikit kurang enak namun bukan tanpa alasan. Hendra sangat tidak menginginkan adanya orang asing di rumah mereka walaupun hanya sekedar pelayan.

Sekar menggelengkan kepalanya.

"Maaf jika saya benar2 merepotkan, tapi saya tidak menginginkan bantuan cuma2. Saya akan bekerja untuk mbak dan mas sebagai pelayan di rumah ini. Saya tidak perlu bayaran cukuplah tumpangan ini menjadi bayaran saya" Jelas Sekar.

Hendra terlihat menghembuskan nafas kasar, terlebih ketika melihat raut wajah istrinya yg semakin di penuhi rasa ibah pada Sekar.

"Sayang, gak apa2lah dia tinggal disni untuk sementara waktu. Paling tidak sampai Ia usai melahirkan" Pinta Dewi pada Hendra.

Dewi sangat mengerti watak suaminya, yang tidak mudah menerima orang asing dalam rumah mereka. Namun cerita Sekar sudah berhasil membuatnya tak tega mengabaikan permohonan Sekar.

Hendra menatap Sekar seperti tidak percaya, Sekar yg di tatap oleh Hendra terus menunduk.

"Aku tidak begitu menyukai ada orang asing di rumahku" Ketus Hendra dengan jujur.

Dewi manggenggam tangan suaminya. Di tatapnya mata suaminya seolah memberi isyarat, untuk tidak bicara yg akan menyakiti hati Sekar.

Hendra kembali menghembuskan nafasnya dengan kasar.

"Kalau kau tidak terima tawaran ku untuk memberimu uang sebagai biayamu untuk hidup beberapa hari kedepan, maka silahkan cari rumah lain tempatmu untuk meminta tumpangan" Tegas Hendra lalu beranjak meninggalkan ruang tengah.

"Sebentar ya mbak" Ucap Dewi pada Sekar, lalu segera mengejar suaminya.

Dibalas Sekar dengan anggukan mengiyakan.

"Ku pastikan jika aku sampai berhasil tinggal di rumah ini, kau akan ku buat menjadi milikku wahai pria sombong" Sekar.

*Ruang dapur

"Mas jangan gitu dong, diakan sedang hamil apa kamu gak kasian dia terluntang lantung di jalan. Coba bayangkan jika istrimu yg seperti itu mas?" Dewi meraba perutnya sendiri dengan wajah yg sedih.

"Sayang, aku tidak akan membiarkanmu terlantar di jalan seperti itu, bahkan aku tidak rela meninggalkanmu walau hanya sehari" Hendra terlihat menghela nafas.

"Mengizinkannya tinggal di rumah ini bukanlah hal yg benar. Apa kau lupa kita pernah hampir mendapatkan masalah karena adanya orang asing yg berkedok pelayan di rumah ini?" Lanjut Hendra kemudian.

"Aku ingat itu mas, tapi ini masalahnya berbeda. Aku benar2 tidak tega membiarkan wanita hamil itu tak memiliki tujuan arahnya" Dewi mengenggam tangan suaminya.

"Kalau aku katakan ini permintaan bayi kita apa kau tetap akan menolaknya?" Dewi memegang perutnya sambil menatap suaminya dalam.

"Ayah tidak ingin menuruti kemauanmu sayang" ucap Dewi pada bayi dalam kandungannya kemudian.

"Apa, ayah jahat? Iya ayah sangat jahat" ucap Dewi kembali pada bayinya seranya memanyunkan bibirnya menampilkan ekspresi sedihnya.

Hendra kembali menghembuskan nafasnya dengan kasar.

" Baiklah jika itu maumu, aku berharap semoga keputusanmu ini tidak pernah kau sesali kedepannya" Ucap Hendra pada Istrinya kemudian meninggalkan istrinya dengan sedikit kesal.

"Mengapa wanita sangat keras kepala" Gumam Hendra.

"Maafkan aku mas sudah membuatmu kesal, tapi aku benar2 tidak tega melihat wanita itu. Aku benar2 tidak bisa mengabaikannya begitu saja maafkan aku" Gumam Dewi saat melihat suaminya pergi dengan kesal.

"Semoga kita tidak mengambil keputusan yg salah ya sayang" Ucap Dewi pada Bayi kecil dalam kandungannya.

Sekarpun berhasil masuk dan tinggal di rumah Dewi dan Hendra.

*Note

Saat datang Ke rumah Dewi.

Sekar sedang mengandung 7 bulan

Sedangkan Dewi sedang mengandung 5 bulan. Merupakan kehamilan pertama bagi Dewi setelah 4 tahun pernikahannya.

Bersambung....

UNTUK KALIAN YG MEMBACA CERITA INI MOHON TINGGALKAN JEJAK KOMEN DAN LIKENYA YA.😍😍

TERIMA KASIH SUDAH MAMPIR, MASUKAN ANDA SANGAT MEMBANTU BAGI SAYA PENULIS YG MASIH BELAJAR....😘😘

Kelahiran

Hari itu sudah memasuki bulan kedua Sekar tinggal di rumah Dewi dan Hendra. Sepertinya perutnya pun semakin membesar. Menurut dokter tinggal hitungan hari Ia akan segera melahirkan.

Selama Sekar tinggal di rumah Dewi walaupun statusnya sebagai pelayan, tapi Dewi memperlakukannya seperti saudara. Dewi akan mengajak Sekar ikut bersamanya jika Ia melakukan pemeriksaan kandungan ke dokter, tentunya untuk memeriksakan kondisi kandungan Sekar juga.

Hari itu tiba waktunya Sekar melahirkan. Tepatnya pukul 12.45 Sekar melahirkan seorang putri cantik melalui lahiran normal. Tidak hanya Sekar, Dewi dan Hendrapun turut antusias menyambut kelahiran bayi Sekar.

" Wah cantik sekali putri mu Sekar, apa kamu sudah memiliki nama untuknya?" tanya Dewi seraya mencolek2 pipi bayi kecil itu.

" Belum mbak" jawab Sekar.

"Apakah kamu keberatan kalau aku yg memberikannya nama?" tanya Dewi kembali pada Sekar.

" Tentu saja boleh mbak, mbak boleh memberikannya nama" jawab Sekar lagi yg membuat Dewi sangat senang mendengarnya.

" Benarkah? Bagaimana kalau kita kasi dia nama Mutiara? karena dia seperti Mutiara yg berharga yg baru saja hadir di rumah kita" Ucap Dewi dengan mata yg sangat berbinar2. Hendrapun menyetujui ajuan istrinya dengan mengangguk2kan kepalanya tanda setuju.

"Nama itu sangat cantik mbak, baiklah kita akan memberi dia nama Mutiara" Ucap Sekar seraya tersenyum dan di balas senyum oleh Dewi dan Hendra.

Kehadiran Mutiara di rumah mereka seolah memberi suasana baru bagi rumah itu, rumah yg dulunya sepi sekarang terasa lebih bising dengan suara tangisan bayi. Tetapi justru hal itulah menjadikan kebahagiaan bagi penghuninya. Dewi sangat menyayangi Mutiara begitu juga dengan Hendra, mereka sangat menyayangi Mutiara. Mereka sudah menganggap Mutiara selayaknya anak mereka sendiri.

"Cantik sekali ya mas, apakah anak kita jg akan secantik ini?" ucap Dewi pada suaminya sambil memangku Mutiara di pangkuannya seraya mengusap2 perutnya yg juga semakin buncit.

"Tentu saja sayang, anak kita pasti akan sangat cantik seperti ibunya"Balas Hendra seraya mengecup ubun2 istrinya.

Saat mereka asik bermain dengan Mutiara, di sudut ruang ada sepasang mata yg sedang memandang meraka dengan perasaan tidak senang. Ya, Sekar merasa cemburu melihat kemesraan sepasang suami istri itu. Ia jadi sangat ingin memiliki suami seperti Hendra.

"Beruntung sekali kau Dewi punya suami seperti Hendra yg penuh perhatian. Aku semakin ingin memiliki suamimu" Batin Sekar

Akhir2 ini Sekar mulai melakukan aksinya, berusaha mencari perhatian Hendra. Namun Hendra tidak menyadarinya, Hendra hanya acuh dan mengabaikannya.

Sampai tiba saatnya Dewipun Melahirkan. Tepatnya pukul 04.50 dini hari, Dewi melahirkan seorang putri yg tak kalah cantik juga, yg sudah mereka ketahui kelaminnya sejak jauh2 hari melalui USG.

Kehadiran putri cantik mereka seolah menambah lagi kebahagiaan di dalam rumah mereka.

"Wah putrimu cantik sekali mbak. sudah ada namanya?" ucap Sekar pada Dewi yg baru saja melahirkan anaknya dengan jalan cesar.

Ya Dewi terpaksa harus di operasi karena tubuhnya sangat lemah dan tidak mampu melahirkan secara normal.

"Hmm belum, aku belum menyiapkan nama untuknya, karena nama Mutiara telah aku berikan pada putri pertma kita, aku sampai lupa menyiapkan nama untuk putri kedua kita" ucap Dewi.

Dewi memang sengaja menyiapkan nama Mutiara untuk putrinya, Namun karena kelahiran anak Sekar membuatnya sangat antusias Iapun memberikan nama itu untuk anaknya Sekar, Karena bagi Dewi Mutiara adalah putri pertama mereka.

"Apakah kamu punya nama untuk putri kedua kita?" Lanjut Dewi bertanya pada Sekar dan Suaminya yg kini tengah menggendong si bayi yg baru berusia beberapa jam itu. Sedangkan Sekar tengah menggendong Mutiara yg sudah berusia sekitar 2 bulan.

"Karena kamu sudah memberikan nama putri pertama kita Mutiara, bagaimana kalau putri kedua kita berikan nama Berlian? Karena mereka berdua sama2 hal berharga yang hadir dalam rumah kita" Ucap Hendra dengan tatapan yg masih terus memandangi putri cantiknya.

"Aku setuju nama yg cantik sekali, iyakan mbak Sekar?" ucap Dewi seraya memalingkan pandangannya pada Sekar.

"Sepertinya Mutiara ku benar2 akan segera tersingkirkan dengan hadirnya putri mereka. Jika mereka akhirnya membuangku dengan lahirnya putri mereka, maka kemana lagi aku harus pergi. ini tidak bisa aku biarkan, aku harus segera mendapatkan statusku di rumah itu" ucap Sekar dalam batinnya.

Tanpa Ia sadari Dewi sedang mengajaknya bicara. "Mbak Sekar?" panggil Dewi yg langsung membuyarkan fikiran Sekar.

" em eh iya mbak?" ucap Sekar kaget.

"Mas Hendra ingin memberi nama Berlian pada putri kedua kita, apa menurutmu itu nama yg cantik?" tanya Dewi kembali pada Sekar.

"Wah itu nama yg sangat cantik mbak, cocok sekali untuk putri kita yg juga cantik" jawab Sekar dengan senyum, tapi seolah mengisyaratkan sesuatu dalam senyumnya.

Benar saja kehadiran Putri kedua mereka yakni Berlian menambah suasa yg semakin membahagiakan bagi mereka. Suara2 tangis dan tawa Berlian dan Mutiara seolah menjadi hal yg sangat membahagiakan bagi mereka. Tapi hanya Dewi dan Hendralah yg merasakan kebahagiaan itu.

Beda halnya dengan Sekar, kelahiran Berlian membuatnya merasa tidak senang dan di hantui perasaan takut. Ia sangat takut jika sewaktu2 Dewi dan Hendra tidak lagi menginginkannya di rumah mereka. Ia merasa sejak kelahiran Berlian Dewi dan Hendra tidak lagi menyayangi Mutiara putrinya.

Padahal sebenarnya tidak seperti itu, kelahiran Berlian tidak mengurangi rasa syg dari sepasang suami istri itu pada Mutiara. Mereka selalu menganggap Mutiara seperti putri mereka sendiri dan mereka menyayangi Mutiara seperti sayangnya mereka pada Berlian putri kandung mereka.

Bersambung....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!