"Ampun Pah," mohon Cyra dengan terkulai lemas setelah mendapatka pukul'an bertubi-tubi oleh papanya, Tuan Kifayat.
"Kalo kamu masih bersikeras tidak mengikuti kemauan kami, Papah akan pastikan kamu mendapatkan lebih dari ini," bentak papah, dengan menendang Cyra sampai terhuyung ke lantai.
Najiha Benazir Cyra, gadis cantik yang tergolong masih sangat muda, Cyra saat ini baru menginjak umur 18 tahun. Cyra adalah seorang gadis yang mengindap kelainan, Alopecia Areata atau lebih dikenal kebotakan.
Sebenarnya kelaianan ini banyak tejadi di masyarakat, terutama pada laki-laki. Namun, yang di alami oleh Cyra tergolong langka, karena kebotakan yang menyerang Cyra adalah kebotaka menyeluruh. Jadi Cyra mengindap kebotakan sejak lahir dan kelainan ini cukup langka, karena Alopecia Areata yang sering terjadi biasanya mulai menyerang diusia remaja sampai usia senja. Kebanyakan juga hanya sebagian rambut yang rontok, tidak seperti Cyra, ia berkepala botak menyeluruh, alias kepalanya bersih tanpa di tumbuhi sehelai rambut pun.
Semenjak sekolah dasar Cyra sudah sering diejek, dibuly dan lain sebagainya. Untuk pertama-tama Cyra merasa malu apabila kekuranganya di ketahui oleh orang lain, sehingga semenjak SD, Cyra menutupi semua kekurangan dengan menggunakan kerudung. Pastinya atas permintaan kedua orang tuanya juga. Apabila di sekolah ada yang tau kekurangan Cyra, makan teman-temanya akan membuly dengan menarik kerudung yang dipake Cyra dan mengolok-olok kekurangnya itu.
"Botak....botak," ejek dari teman-temanya selalu menghantui Cyra. Sehingga ada trauma tersendiri bila bertemu dengan teman-teman yang telah melakukan perundungan terhadapnya.
Apabila itu terjadi makan Cyra akan berpindah sekolah. Entah sudah berapa kali Cyra berpindah sekolah selama 6 tahun mengenyam pendidikan sekolah Dasar.
Sejak kejadian di sekolah dasar, keluarganya melarang Cyra melanjutkan sekolahnya. Cyra hanya sekolah sampai SD. Padahal keluarga Cyra termasuk keluarga kaya, seharusnya mampu untuk membiyayai Cyra homescooling. Namun, itu semua tidak di lakukan oleh papah dan mamah Cyra. Mereka melarang Cyra keluar rumah, bahkan untuk belajar Cyra tidak di izinkan. Berbeda dengan kakanya Afifah, ia sangat di manjakan oleh kedua orang tua Cyra. Itu semua karena Afifah tidak seperti Cyra yang mengidap kelaian. Afifah memiliki rambut yang indah, badan dan paras yang cantik.
Apabila Afifah mendapatkan fasilitas sekolah terbaik dan bebas keluar kemana sajah, serta tidak pernah melakukan pekerjaan rumah. Hal sebalikanya terjadi pada Cyra, ia tidak di izinkan sekolah, keluar rumah, dan lebih parahnya Cyra di perlakukan seperti pembantu. Lambat laun, Cyra sudah bisa menerima kekuranganya, ia sudah bisa berdamai dengan dirinya untuk menerima takdirnya. Cyra bertekat untuk membuka hijabnya, yang selama ini ia gunakan hanya untuk menutupi kekuranganya. Cyra ingin menunjukan pada orang-orang atas kelainan yang ia miliki.
Namun justru papah dan mamahnya tidak menyukai keputusan Cyra. Mereka menganggap Cyra mempermalukan keluarganya. Papah akan marah apabila Cyra membuka hijabnya dan membuat orang lain mengetahui kekuranganya.
Sedangkan keluarga Cyra sebenarnya bukan keluarga yang religius. Bahkan papah dan mamahnya tidak pernah menjalankan kewajiban sebagai seorang muslim, bisa di bilang Agama yang keluarga Cyra anut adalah sebatas Islam KTP.
Cyra tau kewajiban seorang muslimah adalah berhijab, tetapi bukan hijab yang di pake dengan tujuan menutupi kekuranganya.
Cyra merasa ia telah menipu banyak orang, dengan parasnya yang cantik bak bidadari ketika berhijab tetapi ketika dibuka hijabnya penampilanya berbeda 180 derajat dari sebelumnya. Ia ingin menujukan pada orang-orang apa yang terlihat darinya menyeluruh, biarpun ia botak tap itu pasti ada anugrah yang Tuhan rencanakan atas takdirnya, sehingga nggak usah malu dan di tutupi.
Semenjak Cyra berumur 17 tahun, papah menjodohkan Cyra dengan beberapa laki-laki kaya. Namum perjodohan selalu gagal, sampai terakhir bulan lalu lagi-lagi perjodohan ke 5 kalinya gagal lagi. Penyebabnya adalah Cyra menunjukan kelainan pada dirinya, yaitu kepala botak, sehingga para calon suami Cyra membatalkan sepihak ketika melihat Cyra membuka hijabnya. Papah akan sangat marah apabila itu terjadi.
Itu alasan Cyra selalu dip*kul dan bahkan beberapa kali Cyra dis*ram, dengan air panas dari Shower, sehingga bagian tubuhnya melepuh. Cyra ingin apabila ia menikah itu karena keyamanan, saling menerima kekurangan dan kelebihanya. Bukan menipu seperti yang papah ajarkan.
Entah sudah berapa banyak luka pukulan dan c*mbuka semenjak Cyra tinggal dengan papahnya. Bahkan ditubuh Cyra banyak bekas luka, karena kekerasa yang papah serta mamah lakukan.
Cyra bukanya tidak mematuhi kemauan papah dan mamahnya, tetapi Cyra tidak mau berbohong dengan kondisinya.
lebih baik Cyra merasakan sakit di c*mbuk, setelah gagal menikah karenaya calon suaminya mengetahui kekurangan pada dirinya, dari pada terjebak dalam sebuah pernikahan yang di awali kebohongan. Pasti akan mebuat Cyra lebih menderita nantinya.
Perjodohan yang papah Cyra lakukan adalan pernikahan karena bisnis, alias papah Cyra akan mendapatkan sebuah keuntungan apabila Cyra menikah dengan para petinggi perusahaan. Yang rata-rata berumur jauh diatas Cyra.
***
Pengertian Alopecia Areata
Alopecia adalah istilah medis untuk rambut rontok. Salah satu jenisnya adalah alopecia areata. Ini adalah penyakit autoimun, yaitu kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat pada tubuh sendiri. Penyakit ini menyerang folikel rambut.
Folikel rambut merupakan struktur tempat rambut akan tumbuh. Penyakit ini menyebabkan folikel rambut akan menjadi semakin kecil dan berhenti memproduksi rambut, awalnya menimbulkan rambut rontok hingga mengakibatkan kebotakan jika dibiarkan.
Alopecia areata tidak dapat dicegah karena penyebabnya tidak diketahui. Gangguan autoimun ini mungkin disebabkan oleh beberapa faktor. Termasuk riwayat keluarga, kondisi autoimun lainnya.
...****************...
#Hallo... Author balik lagi dengan cerita baru, semoga cerita kali ini bnyak yang suka, dan bisa di ambil pelajaranya. Apabila ada keburuakan buang jauh ke laut, tetapi kalo ada pelajaranya petik yah.❤
#Semoga setelah membaca novel ini, nggak ada lagi yang memandang seseorang karena fisik yah....❤❤❤
✋Setop perundungan atau bullying karena itu termasuk kejahatan luar biasa. Namun, masih banyak dilingkungan kita yang melakuakan perundungan. Terutama buat anak-anak usia sekolah dan remaja, perundungan seolah mencadi lelucon yang tanpa disadari bisa merusak mental korbanya. Tidak semua anak kuat seperti tokoh Cyra yang mampu menutup kekecewaanya dengan menunjukan kelebihan lain bahwa ia mampu untuk menjadi contoh yang baik. Banyak yang justru memiliki mental kebalika dari Cyra, yaitu dia akan down bahkan depresi dan berakibat memilih mengakhiri hidupnya. So, mulai dari kita dan lingkungan sekitar biasakan menerima perbedaan. Hitam, putih, gedut, kurus, jelek, cantik, itu yang menjadi kita lebih berwarna jadi jangan hina perbedaan itu, dalam bentuk candaan atau olok-olokan.🙏
Cyra menangis sesegukan di bawah guyuran air dingin. Ia menangis bukan karena kekerasa fisik yang baru sajah di lakukan oleh papahnya. Bagi Cyra sakit di tubuhnya sudah biasa ia terima, terutama selama satu tahun ini. Papah seperti orang kesetanan, membabi buta memukul Cyra apabila Cyra menolak kemauan papahnya.
Keinginan papa hanya satu, Cyra segera menikah dan keluar dari rumah mereka. Tentunya orang-orang yang papahnya jodohkan adalalah orang-orang kaya, tetapi mereka berumur jauh di atas Cyra,bahkan ada yang sudah memiliki istri.
Tentu Cyra menolak, dan cara menolaknya adalah Cyra membuka hijab yang di kenakanya di depan para calon suaminya, sehingga mereka akan mundur dengan sendirinya. Mereka nggak sudi memiliki istri yang memiliki kekurangan, botak. Mungkin mereka malu.
Karena itu papah murka dan memukul Cyra. Namun Cyra bersikeras akan menikah dengan orang yang tau kekuranganya, sehingga mereka akan menerima semua tanpa merasa kecewa, karena merasa telah dibohongi.
***
Seminggu lalu Cyra di lamar oleh keluarga kaya raya pemilik perusahaan besar, karena bisnis papah yang sedang goncang. Papah menerima pinangan keluarga Naqi, dengan perjajian keluarga Naqi akan memberikan suntikan dana agar bisnis papah tidak gulung tikar.
Cyra bertekat akan melakukan cara yang sama, seperti sebelumnya membuka hijabnya agar Naqi tau kekurangan Cyra, dan mundur dari perjodohan ini. Namun sebelum Cyra berhasil menggagalkan pertemuan pertama dengan Naqi malam itu, papah sudah mengetahuinya dan itu membuat papah lagi-lagi marah.
Sudah 5 hari dari kejadian malam pertunangan Cyra ia selalu di siksa. Alasanya karena Cyra bersikeras akan menunjukan kekuranganta pada calon suaminya. Entah sudah berapa luka di tubuh Cyra akhibat penganiyayaan papahnya.
Besok pernikahan Cyra, dan malam ini papah mengancam Cyra, awalnya Cyra menolak dan bersikeras akan jujur, tetapi papah menyeret Cyra ke kamar mandi, dan mengguyur tubuh Cyra dengan air panas dari Shower, mengakibatkan punggung Cyra melepuh. Tidak sampai disitu Cyra juga di dorong sampai membentur dinding meja sehingga pelipis berdarah.
Entah seperti apa penampakan Cyra saat itu bibir bengkak dan sudud bibir yang mengeluarkan darah karena tamparan, pelipis yang robek karena terbentur ujung meja. punggung melepuh serta luka bekas cambukan selama 5 hari kemarin belum mengering.
"Ya Alloh kenapa tidak Engkau ambil sajah nyawaku, kenapa Tuhan," lirih Cyra meratapi nasibnya yang sangat mengenaskan.
"Persiapkan dirimu untuk hari esok, jangan melakukan kesalahan sekecil apapun, setidaknya sampai Ijab kobul selesai!! Kalo kalian sudah sah menjadi suami istri, silahkan kamu memberi tahu pada semua orang dengan kekuranganmu. Setidaknya pada saat itu terjadi kamu sudah bukan tanggung jawabku lagi," teriak papah di depan wajah Cyra.
Selanjutnya papah pergi membiarkan Cyra menangis sepuasnya.
"Sebenarnya aku anak kandung mereka bukan?" pertanyaan yang selalu melintas di pikiran Cyra, kerena perlakuan keluarganya yang seolah sangat berbanding terbalik dengan kebanyaka keluarga di luaran sana.
Semenjak kecil Cyra selalu mendapatkan perlakuan berbeda dari kakanya. Mulai dari pendidikan, kebebasan, kasih sayang, dan pekerjaan membuat Cyra iri dengan Afifah kaka Cyra yang sekarang berumur 21 tahun.
Afifah yang dibebaskan bersekolah, bahkan sekolah Afifah adalah sekolah elite, sedang Cyra tidak di izinkan melanjutkan sekolah, dan ketika Cyra sekolah, ia hanya disekolah yang biasa sajah jauh dari elite.
Afifah ketika berulang tahun akan di rayakan secara meriah, bahkan menyewa restoran dan sebagainya, sedangkan Cyra belum pernah merasankan perayaan ulang tahun tiup lilin bersama anggota keluarga pun tidak pernah, apalagi seperti Afifah mungkin hanya dalam mimpi Cyra.
Afifah ketika makan selalu diizinkan bergabung dengan papah, dan mamahnya, sedangkan Cyra makan di antarkan kekamar dan menunya paling tempe atau tahu, cyra tidak tau makanan enak diluaran sana apa sajah, dan gimana rasnya.
Afifah yang tidak pernah diizinkan melakukan pekerjaan rumah, sedangkan Cyra tiap hari diwajibkan membantu para maid membereskan rumah.
Afifah yang di bolehkan keluar rumah sesuka hati, sedangka Cyra tidak pernah tau dunia luar, kehidupanya hanya di dalam lingkungan rumahnya. Bisa dibilang Cyra seperti dikurung di dalam sangkar Emas, tidak tau apa itu mol gedung yang tinggi-tinggi. Cyra tau dunia luar hanya dati TV dan HP milik Aqila, salah satu maid yang seumuran dengan Cyra. kalo Cyra mah boro-boro punya HP uang ajah Cyra tidak punya. Karena memang kedua orang tuanya tidak peenah memberikanya.
Selain perlakuan diatas, satu tahun ini Cyra mendapatkan kekerasan fisik.
Entah kenapa papah Cyra bersikeras menikahkan Cyra padahal umur Cyra masih sangat mudah 18 tahun, bahkan negara sajah menyarankan menikah di atas 20 tahun.
Karena perlakuan papahnya membuat Cyra selalu bertanya benarkan ia anak kandung papah dan mamahnya? atau sebenarnya ia hanyalah anak tiri, atau bahkan anak pungut.
Namun, sedikitnya informasi mengenai keluarganya, membuat Cyra mengalami kesusahan mencari informasi mengenai asal usul keluarganya.
Seolah disengaja informasi mengenai keluarga ditutup serapat mungkin, para maid di rumah ini pun tidak ada yang lebih dari 3 tahun sehingga cerita-cerita para maid biasanya membantu informasi. Berbeda di ruamah Cyra maid selalu di ganti setiap sudah bekerja selama 3 tahun.
"Non buka pintunya," Aqila mengetuk pintu pelan, seraya berbisik agar Cyra membuka pintu kamar mandi.
"Buka sajah La, pintu tidak aku kunci," balas Cyra dengan suara bergetar menahan dingin.
Qila membuka pintu kamar mandi dengan sangat pelan.
"Ya Alloh non, apa yang terjadi." pekik Qila kaget dengan kondisi Cyra yang sangat memprihatinkan. Tanpa terasa Qila berlari kearah Cyra mematika shower yang sedari tadi menyala mengguyur tubuh setengah telanjang Cyra.
Qila mengambil handuk dan menutup tubuh basah Cyra, memeluk menangisi nasib Cyra. Cyra pun yang sejak tadi menangis ikut menumpahkan kembali air matanya.
"Non ini sudah keterlaluan," isak Qila melihat luka di tubuh Cyra. Bahkan hampir di setiap tubuh mulus Cyra sekarang di penuhi luka.
"Aku harus gimana La, bahkan yang perduli dengan kondisiku di rumah ini hanya kamu. Yang lain hanya sebagai penonton, takut akan di pecat apabila membantuku." oceh Cyra.
Memang pada kenyataanya para maid, nggak ada yang berani membantu Cyra apabila ia tengah dianiyaya oleh kedua orang tuanya, bahkan Afifah juga sering memerintah menindas sesuka hati pada Cyra.
Sebenarnya Aqila pun takut apabila ia ketahuan membantu Cyra ia akan dipecat. Namun selama ini ia tidak pernah ketahuan ketika diam-diam menyelinap masuk ke kamar Cyra untuk mengobati luka Cyra, bahkan seing Qila menyelinap hanya untuk sekedar membagi cerita antara mereka, tentunya apabila orang-orang di rumah ini pada pergi.
"Ayo Non," Aqila memapah Cyra untuk kekamar dan akan ia obati luka-lukanya.
Cyra mengikuti Qila, sudah pasrah. Ia duduk di tepian ranjang, dan menunggu Qila yang tengah mengambil obat-obatan yang sengaja Qila simpan di kamar Cyra, karena setiap malam ia akan membantu Cyra mengobati lukanya.
"Ganti baju dulu yah," titah Qila sembari menyodorkan sepasang dalaman.
Cyra tidak memakai baju hanya menggunakan sepasang pakaian dalam wanita, karena punggunya yang melepuh serta banyaknya luka bekas cambukan yang belum kering.
"Mungkin ini akan sakit sedikit," ucap Qila dengan mengoles salep pereda luka bakar, dan obat luka. Mengobati setiap luka yang ada di tubuh Cyra.
"Bahkan aku lupa rasanya sakit La, apa aku masih bisa membedakan mana yang sakit mana yang tidak, selama satu tahun ini aku rutin menerima kekerasan begini," lirih Cyra dengan wajah datar tanpa menunjukan rasa sakit sedikit pun.
"Sakit di tubuh bisa terobati, tetapi sakit di dalam hati, nggak akan bisa terobati," gumam Cyra di dalam hatinya.
...****************...
#Terimakasih buat yang udah mampir, jangan lupa tinggalkan jejak yah ka....❤❤
Di kamar Cyra...
"Mungkin ini akan terasa sedikit sakit," ucap Qila, sembari mengoleskan obat luka dan salep pereda luka bakar di tubuh Cyra.
"Bahkan aku lupa La, gimana rasanya sakit dan yang mana yang tidak sakit." ucap Cyra dengan muka datarnya, tidak menunjukan expresi apapun.
Qila tau, gimana perasaan Cyra, andai itu terjadi denganya sudah pasti ia juga merasakan hal yang sama, mati rasa.
"Non, lebih baik Non ikuti kemauan tuan, orang tua Non Cyra." ucap Qila memberikan usul, agar Cyra menyerah dengan perinsipnya, dan mengikuti kemauan papahnya.
"Aku takut La, kalo aku membohongi mereka, lalu suami aku kecewa dengan kekuranganku, dan dia marah, bisa sajah aku dianiyaya seperti ini lagi." lirih Cyra dengan terisak, sesak rasanya menjalani kehidupan ini.
Andai bunuh diri tidak berdosa mungkin Cyra sudah lama melakukanya. Namun, ia ingat perkataan ustad saat dulu masih sekolah, bahwa bunuh diri adalah hal yang paling Alloh laknat.
"Non Cyra kan belum mencoba, kalo belum mencoba mana tau hasilnya. Setidaknya kalo Non Cyra bisa keluar dari rumah ini, Non ada kesempatan untuk meminta bantuan dari orang luar, untuk mencari perlindungan, agar Non Cyra mendapatkan kehidupan yang lebih baik dari di rumah ini." bisik Qila, dengan sangat pelan. Agar suaranya tidak terdengar keluar kamar.
Cyra diam sejenak, mencoba mencerna setiap perkataan yang Qila ucapkan.
"Apa yang kamu bilang ada benarnya juga La, selama ini aku seperti terpenjara di rumah mewah ini, bahkan aku sama sekali tidak tau dunia luar," lirih Cyra sembari termenung meratapi nasibnya yang sangat ironis.
"Iya Non, Qila hanya kasian liat Nona Cyra selalu diperlakukan begini. Kalo Non Cyra tidak pernah mencoba gimana mau tau hasilnya, anggap sajah untuk saat ini Non Cyra berjuang untuk kebebasan Non dari rumah ini. Masalah nanti Non dengan suami Non Cyra bisa dibicarakan lagi. Mana tau suami Non Cyra baik dan mau membatu Non Cyra, mewujudkan Cita-cita Non." crocos Qila, memberi semangat agar Cyra mau mengikuti saranya. Qila kasihan melihat Cyra selalu diperlakukan seperti pembantu. Bahkan seorang pembantu masih mending, setidaknya mendapatka gajih, sedangkan Cyra boro-boro gajih, makan sajah sisa dari anggota keluarganya.
"Betul kata kamu La, aku harus berjuang buat kebebasanku, kalo belum mencoba aku nggak pernah tau hasilnya," ujar Cyra semangat, matanya berkaca-kaca, sembari menatap mata Qila yang juga sudah mulai berembun.
"Ingat Non Cyra harus menjemput kebahagiaan Non. Kebahagiaan Non itu bukan disisi keluarga Non, di rumah ini. Kebahagiaan Non Cyra jauh disana," tutur Qila sembari menujuk keluar rumah.
Cyra mengangguk sembari terisak lirih.
"Kamu nggak apa-apa, di rumah ini sendirian?" tanya Cyra, ragu meninggalkan Qila sendiri rumah yang menyerupai kandang singa, karena para penghuninya menyerupai singa yang sedang kelaparan.
"Ya ampun, Non Cyra nggak usah cemasin Qila, justru yang harus di cemasin itu Non, kalo Qila disini nggak ada yang marahin dan mukul, seperti yang Non alami. Lagian Non Cyra lupa yah, setiap tiga tahun rumah ini mengganti para pekerjanya, dan Qila sudah bekerja lebih dari 2 tahun, berati Qila juga bentar lagi bebas dari penjara ini," bisik Qila menenangkan Cyra, agar jangan mencemaskanya.
"Oh iya yah, sebentar lagi kamu bebas juga. Berati aku harus ikutin saran kamu agar nanti kita bisa bertemu lagi di luar neraka rumah ini," Beo Cyra dengan girang.
"Nah iya, anggap sajah untuk beberapa bulan ini Non Cyra berjuang sendiri. Nanti ketika Qila sudah selesai kerja dari rumah ini, Qila janji akan cari Non Cyra." ucap Qila semangat.
"Janji yah, aku juga nanti apabila suamiku baik, bakal meminta kamu tinggal denganku, supaya aku bisa bersama-sama kamu terus." balas Cyra dengan wajah berseri bahagia.
"Menurut papah, calon suamiku adalah orang kaya, bahkan keluarga calon suamiku mau menyuntikan dana, agar bisnis keluarga yang tengah diambang kebangkrutan, tidak gulung tikar." Cyra mengingat ingat ucapan papanya.
"Kalo seperti itu sama sajah aku dijual oleh keluargaku." batin Cyra lagi-lagi teriris dengan pelakuan papahnya. "Setidaknya kalo calon suamiku kaya, aku akan minta Qila menjadi salah satu maid di rumahnya agar, setidaknya ada yang perhatian dengaku." gumam Cyra dalam hati.
"Nah gitu dong semangat." cicit Qila, ikut senang karena kini Cyra mau mengikuti saran darinya untuk bisa keluar dari rumah ini.
Qila masih setia mengobati luka di wajah cantik Cyra.
Cyra itu sebenarnya memiliki wajah yang cantik, alis dan bulu mata yang lentik semakin membuat wajahnya sangat mempesona, belum hidung dan bibir tipisnya, tak kalah menghiasi wajah Cyra sehingaga terlihat indah dan rupawan. Tubuh Cyra juga tergolong tinggi 165cm buat wanita asia sudah sangat idaman, serta kulit putih mulus. Meskipun sekarang banyak luka karena kekerasan yang papah lakukan. Setidaknya luka itu akan menghilang lambat laun, bahkan dijaman sekarang menghilangkan luka sudah banyak di lakukan oleh dokter, sehingga apabila Cyra memiliki uang ia bisa pergi ke dokter untuk menghilangkan bekas lukanya.
Kekurangan Cyra hanya satu yaitu kepalanya yang tak berambut dan itu karena kelainan genetik. Bukan kemauan Cyra, tetapi papah dan ibunya mengganggap kelainan yang dimiliki Cyra hanya akan membuatnya malu, sehingga mereka menutup Cyra dari luar, mengurungnya agar tidak ada yang mengetahui Cyra adalah anggota keluarganya.
Entah lah karena alasan itu, atau memang ada alasian lain yang membuat Cyra di perlakukan tidak adil oleh keluarganya.
"Sudah Non," Qila menyudahi mengobati luka di tubuh Cyra.
"Makasih yah La," ucap Cyra dengan tulus.
Rasanya badanya sakit semua, terutama luka melepuh di punggungnya, karena siraman air panas, sangat menyiksa Cyra. Ia harus tidur dengan tengkurap agar luka di punggungnya tidak tergesek benda sehingga menyebabkan semakin sakit.
Namun, ketika tidur tengkurap, wajahnya menyentuh bantal pun sakit, karena luka didahi serta bibirnya yang bengkak karena tamparan menyebabkan bibirnya pecah dan bengkak.
"Huh masa aku harus tidur sembari duduk," dengus Cyra kesal semenjak tadi berusaha memejamkan matanya nggak bisa tidur juga karena rasa sakit yang luar biasa.
Sedangka Qila sudah menyelinap keluar, semenjak tadi, kembali kekamar pembantu di bekalang kamar Cyra.
Cyra akhirnya memutuskan untuk duduk menyadarkan badanya kedepan memeluk bantal.
Ia bertekad agar bisa keluar dari rumah ini. Sekarang Cyra seperti menemukan semangat baru setelah mendapatkan wejangan dari Qila.
"Untung Qila sempet menasehatiku tadi, kalo tidak mungkin besok luka di tubuhku akan bertambah lagi," gumam Cyla, merabah tubuhnya, serta membayangkan tubuhnya yang penuh luka.
Cyra berdiri dan berjalan kearah kaca yang ada di pojok kamarnya. Ia memandang pantulan tubuhnya yang sangat memprihatinkan. Bahkan wajahnya membengkak sebelah dan biru.
Besok ia akan menjadi anak yang manis, mengikuti semua kemauan papahnya, menutup kepala botaknya, dan akan mengenakan cadar agar menutupi luka di wajahnya.
Malam ini Cyra tidak bisa tidur, selain karena rasa sakit di sekujur tubuhnya. Cyra juga nggak bisa tidur karena membayangkan pernikahanya esok hari.
"Huh bahkan aku seperti calon pengantin sungguhan, nggak bisa tidur karena membayangkan pernikahan esok hari," batin Cyra dengan terkekeh menertawakan dirinya sendiri.
...****************...
#Terimakasih buat yang udah mampir di karya kedua ku, jangan lupa tinggalkan jejak yah..
like✅
komen✅
vote✅
beri gift✅
dan tekan fav♥✅
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!