Awal mula...
Apa itu awal mula? Saat sebuah kisah mulai berjalan? Atau saat semuanya masih ditulis, dibuat, direncanakan atau bahkan ketika diciptakan?
Tidak.
Semua berawal dari kekosongan? Kegelapan?
Tidak.
Semua berawal dari nya. Pemilik dari segala yg ada di seluruh alam maupun dimensi. Semua berawal ketika IA menciptakan sebuah pena, yg menulis segala sesuatu yg akan terjadi di kemudian detik.
Waktu? itu juga bukanlah awal dari segalanya.
Lalu apa yg menjadi landasan utama, dari Awal mula tersebut?
Tidak ada.
2 kata yg bahkan diciptakan sejak entah kapan itu.
Big bang?
Bukan juga. Semua tidak terjadi begitu saja. Semua yg di seluruh alam semesta tidak pernah menjadi satu, tapi berawal dari sosok yg satu.
2 hal telah IA ciptakan setelah semua yg terpikir nya. Kau dan aku... Tercipta di waktu yg sangat jauh. Terasa begitu dekat jaraknya, namun tidak dengan kurun waktunya.
Waktu berjalan sejak dirinya mulai menulis di lembaran hati dan telapak tangannya.
Ada.
Itulah kata yg pertama kali diciptakan olehnya semenjak menciptakan sebuah pena.
Tidak ada.
Itulah kata kedua yg diciptakan olehnya semenjak menciptakan sebuah pena.
Lalu? Dari kedua kata yg tercipta, Satu kata melambangkan dirinya dan satu kata lainnya terciptalah suatu hal.
Kekosongan, kegelapan.
Dirinya kemudian menghiasi kekosongan itu dengan mengisi segalanya dengan cinta.
Segalanya diperhitungkan dengan sangat luar biasa.
•
Tanda diatas melambangkan hal pertama yg dirinya ciptakan untuk menghiasi kekosongan itu.
_______________________
Tanda diatas lah yg diciptakan kedua kalinya untuk menghiasi kekosongan itu.
Titik, lalu menjadi Garis, Garis menjadi sebuah Gambar, Gambar pun mulai semakin banyak hingga menjadi sebuah molekul. Benda terkecil pun tercipta... Atom.
Lalu... IA menciptakan lagi sebuah titik hingga menjadi sebuah Atom yg berbeda.
Kedua Atom itu saling berdekatan hingga akhirnya... IA menyatukan kedua tangannya, dan kedua Atom tersebut menjadi satu dalam sebuah bola transparan.
Saat disatukan, Kedua Atom itu saling menolak hingga Akhirnya menciptakan sebuah ledakan yg sangat Dahsyat, yg mengguncang ruang hampa.
Semua tercipta setelah waktu yg cukup lama.
Hingga.... Makhluk itu membuka matanya dan melihat keindahan dari seluruh alam semesta yg telah terbentuk.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Perang antar manusia dan iblis.
seorang pemuda yang dijuluki pahlawan telah berhasil mengalahkan raja iblis, ribuan hingga jutaan pasukan manusia juga telah berhasil membasmi iblis yg masih tersisa.
Namun pahlawan tersebut merasa tidak puas akan kemenangannya, ia berpikir bahwa masih ada musuh yg menantinya di hari yg akan datang, ia seorang diri pun mengembara ke seluruh dunia untuk mencari siapakah lawan yg sedang menantinya.
Dengan berbekal senjatanya yaitu soul edge dengan satu bilah mata pedang, ketika sang pahlawan tiba di sebuah reruntuhan kuno, ia menemukan cetak biru alat yg bisa membawanya ke bulan dan cetak biru sihir untuk bisa bernafas di luar angkasa.
ia pun mempelajari lalu membuat alat dan sihir tersebut, dia pun bertemu dengan sang dewa penjaga bulan yg berada tepat didalam perut bulan, dan mereka berdua pun berinisiatif untuk memulai pertarungan yg memperebutkan sebuah senjata yg dapat dengan mudah membelah matahari, mereka berdua memulai pertarungan.
mungkin mustahil untuk dipercaya, selama 30 hari berturut-turut manusia di bumi telah menyaksikan sendiri pertarungan tersebut, mereka pikir bulan akan hancur, namun salah satu rekan pahlawan menjelaskan bahwa pahlawan tersebut sedang bertarung di bulan dengan dewa yg menjaga bulan, pertarungan tanpa henti, dimana sang pahlawan dan sang dewa tersebut kekurangan mana (kekuatan sihir) dan stamina mereka sedikit demi sedikit mulai habis.
2 bulan telah berlalu semenjak mereka berdua memulai pertarungan, mereka memutuskan beristirahat selama 3 Minggu untuk mengumpulkan mana dan stamina mereka, pahlawan melihat sang dewa sedang menuju kearah senjata yg diperebutkan tersebut, dan sang dewa pun menjelaskan tentang senjata tersebut, sang pahlawan pun menyadari bahwa ada segel kuat yg melindungi senjata tersebut agar tidak disalah gunakan oleh orang-orang tak bertanggung jawab.
sang pahlawan juga menyadari kekuatan dan sosok tersembunyi yg berada di dalam senjata tersebut, dan sang dewa pun memberitahu kepada sang pahlawan bahwa senjata tersebut adalah senjata terkutuk dari neraka yg diturunkan tuhan.
sang dewa tidak tahu alasan tuhan mengapa ia menurunkan senjata terkutuk itu di dunia yg fana ini, dewa tersebut hanya bertugas menjaga bulan dan setelah senjata tersebut diturunkan, sang dewa pun juga menjaga senjata tersebut.
tidak disadari sang dewa telah berserta selama 5 hari, tentu saja sang dewa menjelaskan bagaimana iblis bisa muncul dan bagaimana dunia ini diciptakan, karena sang dewa tersebut adalah salah satu dari 10 dewa utama yg berada dalam alam semesta tersebut.
sang pahlawan semakin tidak mengerti tentang dunia yg dijelaskan sang dewa, dewa juga tidak lupa bercerita bagaimana busuknya manusia.
pahlawan memikirkan berapa banyak alam semesta yg tuhan ciptakan, dan berapa banyak kebusukan yg ada di seluruh alam semesta, sang dewa pun memberitahunya bahwa sang dewa tersebut tidak masalah jika dibunuh oleh sang pahlawan, tapi ia masih menguji kemampuan pahlawan tersebut, apakah sang pahlawan bisa menjaga senjata terkutuk itu.
selang beberapa hari, mereka pun telah selesai berbicara dan beristirahat, mereka pun melanjutkan pertarungan.
pertarungan semakin dahsyat dari yg sebelumnya, puing-puing bulan yg hancur berjatuhan ke bumi dan membuat para manusia takut akan kehancuran bulan.
namun ada beberapa manusia kuat yg berhasil menghalau puing-puing bulan tersebut, mereka adalah salah satu rekan pahlawan yg tidak ikut serta dalam pertarungan di bulan.
siapakah yg memenang kan pertarungan tersebut dan bagaimana nasib bumi yg akan mendatang?
PERTARUNGAN MEREKA BERLANJUT.
PAHLAWAN : "woy dewa! aku lupa sesuatu."
DEWA BULAN : " disaat-saat seperti ini? kau aneh"
PAHLAWAN : "aku belum tahu namamu, oh Iyah, namaku Dain! Dain yorgeis, nama mu?"
DEWA BULAN : "aku biasa dipanggil oleh dewa lain dengan nama Demiorgos, terlalu sulit ketika mengucapkan nya, panggil saja aku sesukamu."
DAIN : "oke, ku panggil kau DEBUL."
DEMIORGOS : "Haaaaaah? kenapa harus panggilan itu, apa kau tidak bisa memikirkan nama panggilan yg lebih keren atau lebih sederhana?"
DAIN : "aku pikir itu sudah cukup keren, dan singkatannya pun juga sederhana."
DEMIORGOS : "kemampuan bertarung mu hebat, tapi tidak dengan otakmu."
DAIN : "sudah, ayo lanjutkan bertarung"
DEMIORGOS : " KAU YG MEMULAINYA, DASAR BODOH!!!"
pertarungan mereka berlanjut, hingga akhirnya mereka saling mengeluarkan kekuatan mereka yg sebenarnya, dan pada akhirnya...
DEMIORGOS : "akhirnya kau bisa belajar untuk serius, dasar manusia payah."
DAIN : "apa aku lulus ujian mu?"
DEMIORGOS : "tentu saja, bodoh! cepat ambilah senjata itu dan bunuh aku."
DAIN : "tujuanku kesini hanya mengalahkan mu dan mengambil senjata itu, memangnya siapa yg ingin membunuhmu?"
DEMIORGOS seketika tersenyum, ketika DAIN pergi mengambil senjata terkutuk itu, DEMIORGOS mengambil sebuah belati dari pinggang belakangnya dan menusuk dirinya sendiri di bagian dada tepat di jantungnya, DAIN yg melihatnya langsung pergi kearah DEMIORGOS.
DAIN : "apa yg kau lakukan dewa bodoh?"
DEMIORGOS : "ini masih belum seberapa dibandingkan penyesalanku selama aku hidup"
DAIN : "AKU TAK PEDULI PADA PENYESALAN MU, KAU PIKIR SEMUA AKAN SELESAI KETIKA KAU MATI!!? JIKA KAU MEMANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS SEMUA PERBUATANMU, TETAPLAH HIDUP DAN PERBAIKI KESALAHAN MU, BODOH!!"
DEMIORGOS : "haah.. entah kenapa aku merasa lega ketika kau mengatakan itu padaku, tapi aku tidak dapat ditolong, hanya para dewa yg bisa menyembuhkan ku, dan mereka semua tak peduli pada takdirku."
DAIN : "apa perlu aku kalahkan mereka dan paksa mereka untuk menyembuhkan mu?"
DEMIORGOS : "tidak perlu, terimakasih sudah menghiburku, kau memang benar-benar pahlawan."
DEMIORGOS pun mati tepat didepan DAIN, salah satu dewa dari 10 dewa utama yg menyaksikan pertarungan tersebut bertepuk tangan dan mengusir DAIN dari bulan, DAIN terlempar ke bumi dengan kecepatan tinggi, tepatnya di Padang pasir, namun ia masih bisa mengatasinya, walaupun kaki kirinya patah, tanpa sadar, dewa tersebut juga memberi senjata terkutuk itu pada DAIN.
DAIN : "siapa kepa**t itu?"
DAIN mencoba kembali ke bulan, namun sayangnya alat dan kemampuan sihir untuk pergi ke bulan telah dihancurkan dengan sihir mutlak milik dewa yg melempar DAIN ke bumi, DAIN pun berusaha untuk berjalan dan mencari pemukiman manusia terdekat, tanpa sadar, 15 hari telah berlalu dan DAIN terkapar pingsan di tengah Padang pasir, ketika DAIN terbangun, ia sudah berada di suatu kamar milik orang yg telah menolong DAIN.
??? : "hee.? kau sudah sadar yah, dasar tukang tidur."
DAIN : "kau yg menolongku?"
??? : "ya begitulah."
ucap pemuda itu sambil mengambil makanan untuk DAIN.
??? : "makanlah dan bekerjalah untukmu, sebagai rasa terimakasih mu."
DAIN : "terimakasih, ngomong-ngomong, siapa namamu?"
tanya DAIN sambil makan.
??? : "oh, namaku? namaku HERMES, kau?"
DAIN : "aku DAIN, DAIN YORGEIS."
HERMES terkejut mengetahui namanya, DAIN tidak tahu bahwa namanya dikenal hampir seluruh benua.
HERMES : "Haaah? k-kau DAIN YORGEIS? b - benarkah itu?"
ucap HERMES sambil terkejut
DAIN : "Yaa, apa kau tau soal diriku?"
HERMES : "mustahil jika ada manusia di benua ini tidak tahu nama mu itu, dan juga kau benar² DAIN YORGEIS kan?"
DAIN : "apa yg harus aku lakukan agar kau percaya?"
ucap DAIN menunjukkan muka datarnya sambil makan.
HERMES : "mustahil, sungguh mustahil, aku tidak percaya ini!"
DAIN kembali menunjukkan muka datarnya sambil makan dan melihat kearah HERMES sedang bicara sendiri karena kaget.
DAIN : "aku tak punya waktu banyak disini, aku akan pergi, ambilah pedangku itu, aku rasa itu sudah cukup untuk membalas perbuatan mu."
HERMES : "EH? k-kau yakin memberikanku pedangmu ini? tapi ini kan pedang berharga mu, dan juga kalo dijual pasti laku mahal."
DAIN : "aku sudah punya ini."
DAIN menunjukkan senjata sabit yg dia dapatkan dari pertarungannya melawan DEMIORGOS.
HERMES : "Apa kau berhasil mengalahkan dewa bulan?"
DAIN : "...."
DAIN tidak menjawab pertanyaan HERMES lalu pergi meninggalkan rumah HERMES, ia pergi ke arah timur
HERMES keluar dari rumahnya untuk mengucapkan terimakasih kepada DAIN.
HERMES : "terimakasih Yaa, lain kali jangan sampai pingsan lagi!!!"
ucap HERMES sambil berteriak pada DAIN.
DAIN hampir tiba di kota FARTRA, namun dia sepertinya harus menyelesaikan masalah yg sangat genting.
DAIN : "gawat!! aku mengalami hal yg sangat buruk."
DAIN : "AKU TIDAK PUNYA UANG SAMA SEKALI, SIALAAAAAAN!!..."
DAIN : "apa yg harus aku lakukan, haaah."
DAIN : "ya mau gimana lagi kan, nanti juga teratasi dengan sendirinya, haha!"
Ucap si pahlawan bodoh dengan percaya diri, haah!
sibodoh itu sedang berjalan dan mencoba masuk ke kota namun...
PENJAGA GERBANG : "hey kau yg disana!"
DAIN : "hmm?"
melihat ke kanan dan ke kiri seperti orang bodoh, ya dia memang bodoh.
PENJAGA GERBANG : "KAU ORANG ANEH! MEMANGNYA SIAPA LAGI YG AKU PANGGIL?!!"
DAIN : "oh, ada apa?"
PENJAGA GERBANG : "ada apa dengkulmu, jika kau ingin masuk ke kota, kau harus membayar biaya masuk."
DAIN : " ehh? boleh aku berhutang? nanti kalau aku sudah punya pekerjaan, aku pasti akan membayarnya."
PENJAGA GERBANG : "tidak bisa! bayar biaya masuk atau pergi, jika kau memaksa untuk masuk, kau akan di jatuhkan hukuman."
DAIN : "aku mohon, tulis saja namaku di dalam daftar tersangka deh, nanti pasti aku bayar, aku berjanji!"
PENJAGA GERBANG : "kenapa kau memaksa sekali sih, ya sudah, aku masukkan nama mu dalam daftar buronan sementara, jika kau tidak membayarnya, kau akan ku penjarakan, kau mengerti?"
DAIN : "siap, ah tulis saja namaku DAIN YOR-. DAIN CLUSTER"
PENJAGA GERBANG : "Nama mu aneh, tapi hampir mirip seperti nama pahlawan yg sedang dibicarakan."
DAIN : "yah mungkin orang tuaku penggemar berat si pahlawan itu, makanya mereka memberi nama ku seperti nama pahlawan, te-he:v"
ucap sibodoh itu sambil menunjukkan wajah bodohnya itu, haaah.
PENJAGA GERBANG : "hmmm!! yah baiklah, silahkan masuk, jangan membuat onar atau kau akan diberi sanksi berat."
DAIN : "SIAP PAK!"
DAIN memasuki gerbang kota dan merasa lega karena bisa masuk ke dalam kota.
DAIN : "sekarang, bagaimana caraku mencari uang agar bisa menetap sementara disini."
DAIN bertanya pada penduduk sekitar tentang pekerjaan yg sesuai dengan keahliannya, semua nya saran dari penduduk hanya menuju 1 pekerjaan merepotkan.
DAIN : "apa memang harus menjadi petualang yah? haah aku tidak ingin menarik perhatian, tapi itu pekerjaan yg cocok denganku."
DAIN : "ya sudah deh, sementara jadi petualang dulu, nanti cari pekerjaan lain"
DAIN pergi mendaftar di guild petualang dengan menggunakan nama julukan GENZO.
DAIN : "YOSSHAA!! ayo mulai berburu!!"
DAIN menerima misi untuk menghabisi sekumpulan serigala bertanduk atau lebih tepatnya serigala mistik. sementara itu HERMES yg mendapatkan pedang pemberian DAIN masih bingung dengan apa yg harus dia lakukan dengan pedang pemberian itu.
HERMES : "aku jual gak ya? emmm, tapi kalau dijual rasanya akan sedikit sayang deh apalagi pasti orang-orang kota akan curiga padaku jika aku membawa dan menjual pedang ini."
HERMES : "lebih baik aku simpan dulu deh."
sementara itu ditempat DAIN berada...
DAIN : "makan ini serigala bodoh!!"
DAIN : " aarghh! senjata ini terlalu menguras MANA ku, senjata terkutuk memang merepotkan, tapi juga kuat sih, aku masih bingung dengan apa yg ada didalam sabit ini."
sabit terkutuk itu tiba-tiba mengeluarkan aura aneh dan semakin menguras MANA dan stamina DAIN.
DAIN : "WOY! HENTIKAN DASAR SABIT BODOH! APA YG KAU LAKUKAN"
sabit itu tenang kembali setelah menguras setengah MANA dan stamina DAIN.
DAIN : "sialan, ternyata memang tidak mudah menguasai senjata ini, sepertinya aku akan berlatih untuk menguasai senjata ini, haaah."
sudah 2 Minggu berlalu dan sibodoh itu terus berjanji pada dirinya sendiri untuk berlatih menguasai sabit terkutuk itu, namun dia juga tetap tidak melakukannya.
TOO BE CONTINUED.
aku malas membuat narasi, kalian baca saja dibawah ini, haah..
DAIN : "hah, haaaaaaaahh... aku malas ketika sedang tidak melakukan sesuatu, seseorang tolong bawa aku ke suatu tempat atau buat aku melakukan sesuatu."
ucap dia sambil bermalas-malasan di kamar penginapan nya,
tak lama kemudian ada orang yg datang menemuinya.
??? : "(tok tok tok) permisi, apa tuan GENZO ada didalam?"
DAIN : "sebentar! aku datang!"
dia membuka pintu dan melihat seorang anak kecil
DAIN : "ada yg bisa kubantu? eh anak kecil?"
??? : "anu, namaku Andi, benarkah kau tuan GENZO yg mengalahkan sekumpulan serigala mistik?"
DAIN : "yah, ada bocah?"
Andi : "aku membutuhkan pertolonganmu!"
DAIN : "jika itu bukan hal merepotkan, mungkin aku bisa membantu mu"
Andi : "syukurlah, jadi begini..."
Andi menjelaskan yg terjadi.
DAIN : "cacing raksasa? oh maksudmu worm, kenapa kau meminta ku untuk menghabisinya?"
Andi : "sebenarnya, aku mendengar bahwa monster terkuat saat ini adalah cacing raksasa itu, jadi aku ingin melihat seseorang yg mampu mengalahkan cacing raksasa itu, bolehkah paman yg melakukan itu?"
DAIN : "(jujur saja itu hal yg mudah, tapi tidak ada untungnya bagi ku, dan jika aku tolak, aku hanya akan bermalas-malasan dikamar seharian, haah aku benar-benar benci hal merepotkan)"
ucap pikiran **DAIN.
DAIN** : "jika aku bisa melakukannya, apa ada untungnya bagiku? jika ada aku akan mencobanya."
Andi : "bagaimana jika kristal cacing raksasa itu untukmu paman?"
DAIN : "kristal?"
Andi : "iya, lagi pula aku tidak membutuhkan nya, jadi buat paman saja."
DAIN : "memangnya worm itu membawa kristal?"
Andi : "eh? paman tidak tau? kan dikepala cacing raksasa itu terdapat benda berkilau, itu adalah kristal cacing raksasa, dan itu sangat mahal jika dijual."
DAIN mencoba mengingat kembali dengan worm yg pernah dia kalahkan ketika perang melawan raja iblis.
DAIN. : "(aku pikir itu adalah sumber kekuatan worm itu, jadi aku hancurkan saja waktu itu) a-ahahaha, aku benar-benar tidak tau."
Andi : "bukannya itu sudah pengetahuan umum para petualang."
DAIN : "(loh? jadi artinya aku adalah petualang terbodoh dikota ini? SIALAAAN!!)"
DAIN : "hehe, aku itu baru bergabung di dunia petualang, jadi aku belum tau."
ucap sibodoh dengan lihainya, haah.
DAIN : "oke aku terima permintaan mu itu, jadi kapan kita bisa berangkat?"
yg dipikirkan si bodoh itu hanyalah uang yg bisa ia dapatkan jika menjual kristal worm itu.
Andi : "bagaimana lusa? aku libur sekolah di hari itu."
DAIN : "oke, lusa kita bertemu di depan gerbang kota."
Andri : "baiklah, terimakasih paman, aku menanti pertarungan hebatmu, sampai jumpa lusa!!"
DAIN : "sampai jumpa, hmmhehehe!!"
ucap DAIN sambil tertawa mencurigakan.
pada keesokan lusa nya...
Andi : "ah itu paman GENZO! PAMAAN!!"
DAIN : "Yo Andi! mau berangkat sekarang?"
Andi : "iya, tapi perbekalan paman sangat sedikit, itu itu cukup?"
DAIN : "jika untuk kita berdua, aku rasa sudah cukup, dan juga, apa kau dibolehkan sama orang tua mu?"
Andi : "karena aku bilang aku bersama paman, jadi aman-aman saja"
DAIN : "baiklah jika kau bilang begitu, ayo kita berangkat!"
Andi : "ayo!!"
mereka berdua pun pergi ke barat menuju Padang pasir tempat dimana worm itu bersarang. mereka juga beristirahat ketika berada di perjalanan, mengalahkan bandit, berkemah, berburu babi hutan, melewati desa Di dekat sungai, dan yah mereka 1 pikiran, jadi mereka mengintip para gadis muda yg mandi di sungai, haah bejat sekali mereka.
DAIN : "gila! cerah sekali kulitnya itu, perawan memang benar-benar hebat sekali yah."
Andi : "jujur saja itu pengalaman pertamaku, tolong paman Rahasiakan hal itu dari siapa pun, aku mohon."
DAIN : "tenang saja, itu akan menjadi rahasia kita berdua, hehe."
Andi : "janji yah?"
DAIN : "aku janji."
mereka melanjutkan perjalanan menuju Padang pasir untuk mencari sarang worm.
cukup lama melakukan perjalanan, mereka berdua akhirnya sampai di Padang pasir, tapi karena mereka belum tau pasti dimana letak sarang worm itu, mereka pun...
DAIN : "aaahh, sepertinya akan cukup sulit menemukan cacing sialan itu."
Andi : "bagaimana dong ini?"
DAIN : "emm..."
DAIN mengingat kembali ketika dia dihampiri worm pada saat perjalanan menuju kastil raja iblis.
DAIN : "benar juga! akan aku pancing dia dengan energi sihir."
Andi : "eh? memangnya bisa paman?"
DAIN : "hehe, serahkan padaku."
dia mencoba mengeluarkan energi sihirnya, namun tak ada reaksi apapun.
DAIN : "emm, apa dia tak tertarik padaku?, akan aku coba lagi."
DAIN mencoba lagi, lagi, lagi, dan lagi. Namun tetap tidak tidak ada reaksi apapun dari segala arah.
Andi : "bagaimana jika kita mencarinya sambil berjalan kaki?"
DAIN : "hah? kau ingin berjalan mengelilingi Padang pasir ini?, nggak nggak! aku gak mau!"
Andi : "tapi paman-"
tiba-tiba terjadi ledakan diarah barat tidak jauh dari lokasi DAIN dan Andi.
DAIN : "apa itu? ayo kita kesana, siapa tau cacing itu sudah keluar dari sarangnya."
Andi : "semoga saja begitu, ayo paman."
DAIN berlari sambil menggendong Andi seperti barang bawaan. Haah.
Andi : "lihat itu paman! cacingnya bertarung dengan seseorang."
DAIN : "kau benar, itu kan-"
tidak disangka HERMES yg bertarung dengan cacing itu.
HERMES : "Monster sialan!! siapa yg memancingnya kesini."
ucapnya sambil menahan serangan worm.
HERMES : "rasakan ini makhluk bodoh!! THUNDER BEAST!!!
pedangnya mengeluarkan aliran listrik berwarna ungu kehitaman yg cukup besar, dia pun menebas worm itu menjadi dua bagian.
DAIN : "HEI! BERHENTI!! JANGAN TEBAS LAGI!"
DAIN berteriak sambil berlari.
HERMES : "Haaah? jika tidak ku tebas lagi, dia akan menyerangku dasar bodoh! eh?"
yg tadinya marah, malah terkejut karena melihat DAIN menghampirinya.
HERMES : "kau? kau datang lagi? eh?"
HERMES pun menyadari bahwa DAIN lah pelaku yg membuatnya harus melawan worm itu.
HERMES : "kepa**t! kau yg memancing monster itu yah?"
DAIN : "eh? ti-tidak kok, aku saja baru datang dari arah sana, aha-ahahaha:v"
ucapnya dengan berpura-pura bodoh."
DAIN : "bahas itu nanti, cepat kau ambil kristal yg ada di kepalanya itu."
HERMES : "kristal? apa kau tidak melihat keadaan monster itu?"
DAIN melihat cacing itu sudah terbelah dua bagian dari ujung kepalanya hingga ujung ekornya.
DAIN : "AAAAHHHHH! kau bodoh! apa yg kau lakukan, kristal itu jika dijual akan sangat mahal, kau bahkan tidak usah repot-repot bekerja lagi jika sudah menjual kristal itu!!"
HERMES pun juga itu kesal!
HERMES : "MASA BODOH DENGAN KRISTAL ITU!! aku lebih baik nyawaku dan tubuhku ini utuh daripada harus mati ditangan Monster jelek itu!"
mereka pun berdebat, Andi tak mempedulikan mereka, matanya hanya terfokus pada satu hal, yaitu kondisi worm itu.
Andi : "besar sekali, dan paman itu hebat, bisa membelah cacing sebesar ini hanya dengan sekali serangan.
ATTENTION : WORM YG DIKALAHKAN HERMES BERUKURAN CUKUP BESAR, BESARNYA SAJA SUDAH BISA MENELAN 3 DESA KECIL JIKA DIDERETKAN.
DAIN : "Andi!! cepat kau pilih siapa yg bersalah disini!! eh?"
HERMES : "BOCAH!! cepat kau pilih siapa yg bersalah disini!! eh?"
ucap mereka bersamaan.
Andi : "paman hebat sekali, apa paman seorang kesatria?"
HERMES : "ah tidak, aku hanya seorang petani sayuran dari desa guzeol."
Andi : "tapi kemampuan bertarung paman sangat hebat."
Andi terkagum sambil melihat ke arah HERMES.
HERMES : "yah itu biasa saja, karena aku sudah berlatih selama ini."
Andi : "waahhh."
DAIN : "heh? kau berlatih? aku pikir kau akan menjual pedang itu."
HERMES : "awalnya aku berpikir seperti itu, tapi untuk saat ini aku tidak bisa, didesa tidak ada seseorang yg bisa bertarung, makanya aku berlatih."
DAIN : "SECEPAT INI? kau pasti berbohong."
HERMES : "hei bodoh! kau pikir sudah berapa lama kau tidak bertemu denganku? sudah 5 bulan tau!!"
DAIN : "hah? Lima bulan? tapi aku sampai di kota terdekat 2 Minggu lalu, kok bisa? ah? aaaahh!!"
DAIN teringat kembali bahwa dia pernah salah arah dan akhirnya pingsan beberapa kali seperti sebelumnya, dan ditolong oleh orang beberapa kali, dan karena ingin membalas perbuatan orang yg menolongnya, dia memberikan sisa-sisa uang nya pada orang yg menolong itu, maka dari itu uang sibodoh ini habis dan berhutang pada penjaga gerbang.
HERMES : "kenapa?"
DAIN : "ti-tidak, tidak ada apa-apa, hahaha"
DAIN : "(AKU LUPA ALASAN UANG KU HABIS, AAHHH SIALAAAANN!!!)"
dan begitulah.
TOO BE CONTINUED.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!