NovelToon NovelToon

The Perfect Girl

1. Keputusan kakek

'' Ada apa kakek memanggil ku?'' tanya seorang gadis cantik.

Gadis cantik ini berusia sekitar 22 tahunan dengan tinggi badan yang ideal untuk orang Asia yakni sekitar 160 cm. Rambut panjangnya tergerai indah dengan postur tubuh bak gitar spanyol. Mata coklat dan bibirnya yang tidak terlalu tebal menandakan dengan jelas bahwa gadis ini adalah gadis Asia tulen.

'' Cellina, ada yang ingin kakek bicarakan dengan mu,'' ucap seseorang yang biasa dipanggil kakek oleh sang gadis.

'' Katakan lah kek, Cellina akan mendengarkannya'' jawab si gadis yang bernama lengkap Cellina Margaretha.

Cellina mengambil tempat duduk di depan meja ruangan kakeknya. Kakek Cellina adalah seorang ketua mafia Asia sekaligus pebisnis sukses yang hanya hidup berdua bersama cucu semata wayangnya.

'' Kakek sudah tua, kakek ingin kamu menggantikan posisi kakek,'' cerita kakek Cellina.

'' Aku sudah mahir dalam dunia bisnis berkat kakek. Lalu tunggu apalagi, serahkan semua jabatan dan posisi kakek kepada Cellina. Cellina jamin, Cellina akan menjadi cucu yang bisa kakek andalkan,''

'' Kakek tahu kamu adalah anak yang pintar. Tapi kakek mau kamu melakukan satu hal sebagai syarat yang kakek ajukan sebelum kamu resmi menjadi pengganti kakek,'' jelas Kakek Cellina.

'' Syarat apa itu kek?'' tanya Cellina.

Selama ini Cellina dibesarkan oleh kakeknya. Sedari kecil Cellina dididik untuk menjadi wanita yang tangguh. Cellina dituntut untuk menjadi wanita serba bisa mengingat ada tanggung jawab yang akan ia pikul nanti. Kakek Cellina berencana menyerahkan posisi sebagai ketua mafia dan perusahaan besar serta anak perusahaan yang lain agar dikelola oleh Cellina melihat kemampuan Cellina saat ini yang sudah tidak bisa diragukan lagi.

'' Kakek ingin kamu menghancurkan seseorang yang telah membunuh anak berserta menantu kakek,'' ucap Kakek Cellina.

Cellina sedikit terkejut akan perkataan yang dilontarkan oleh kakeknya. Sudah sejak lama kakek Cellina tidak menyinggung masalah ini. Cellina teringat, sepuluh tahun yang lalu Cellina mendapati kedua orang tuanya yang meninggal akibat kecelakaan mobil.

Waktu itu Cellina sedang pergi bersama keluarganya untuk pergi berlibur. Cellina dan kakeknya berada di dalam satu mobil sedangkan kedua orang tua Cellina berada di mobil lain. Cellina kecil sangat merasa bahagia namun saat berada di pertengahan jalan, tiba-tiba saja mobil ayah Cellina hilang kendali. Mobil ayah Cellina diduga mengalami rem blong sehingga membuat mobil ayah Cellina menabrak pembatas jalan dan berakhir masuk ke dalam jurang.

Cellina dan kakeknya dapat melihat dengan jelas kejadian naas yang menimpa keluarganya waktu itu. Terakhir yang Cellina sangat ingat, bahwa pada saat kejadian datang seorang laki-laki dewasa yang diduga sebagai dalang di balik kejadian ini. Cellina tidak dapat melihat dengan jelas rupa wajah itu namun berbeda dengan kakeknya yang mengingatnya dengan jelas.

'' Apa kakek masih ingat siapa pembunuh itu?''

'' Tentu saja Cellina. Bahkan kakek tidak bisa melupakan wajahnya yang tersenyum lebar pada saat kejadian itu terjadi. Kakek sangat yakin bahwa laki-laki itulah penyebab kematian kedua orang tua mu,'' jawab Kakek Cellina.

'' Cellina akan melakukan perintah kakek. Jadi sekarang beritahu Cellina siapa nama pembunuh itu? Waktu kecil Cellina tidak dapat melihat dengan jelas siapa dia. Cellina terlalu merasa kacau waktu itu kek,''

'' Namanya Juan Antonio. Dia bukan orang sembarangan, ayahnya juga memiliki perkumpulan para mafia sama seperti kakek tapi seringnya mereka beroperasi di wilayah Eropa dan Amerika. Kakek pernah bertemu sekali dan kelompok kita bukan lah tandingannya,'' jelas Kakek Cellina.

'' Apa kakek meremehkan kemampuan ku? Aku bisa saja langsung menyerangnya dengan keahlian yang aku miliki saat ini. Hari ini juga Cellina akan terbang ke Eropa kek,'' ucap Cellina menggebu-gebu.

Kakek Cellina melemparkan sebuah pulpen ke kepala cucunya. Kakek Cellina tidak habis pikir, mengapa sikap gegabah putranya menurun kepada sang cucu. Seharusnya Cellina menuruni sifatnya yang selalu berhati-hati dan tidak gegabah dalam bertindak.

'' Tutup mulut mu Cellina!! Jangan gegabah kamu! Asal kamu tahu Juan saat ini sedang berada di Asia. Dari informasi terakhir yang kakek dengar, sudah lima tahun Juan berada di Asia dan saat ini sedang sibuk merambah bisnisnya. Kakek yakin jika Juan memiliki ambisi untuk menguasai wilayah Asia seperti kekuasaan ayahnya yang tanpa batas,''

'' Lalu Cellina harus bagaimana kek? Kita serang dia sekarang? Mumpung di sini dia belum memiliki pengaruh yang kuat jadi kita bisa melawannya dengan mudah,''

'' Bukan seperti itu juga konsepnya Cellina. Kamu ini, sudah berapa lama kamu tinggal sama kakek ha? Mengapa kamu tidak bisa berpikir logis seperti kakek? Kamu ini sama saja dengan ayahmu,, terlalu gegabah dalam bertindak''

Cellina mengerucutkan bibirnya. Kakeknya saja yang tidak paham dengan pemikiran Cellina. Bukankah jika melakukan penyerangan sekarang masalah akan cepat beres? Tidak perlu membuang-buang waktu, itu sama saja memberikan angin segar untuk musuhnya.

'' Kakek ingin kamu melepaskan indentitas diri kamu yang sebenarnya. Jadilah wanita biasa tanpa fasilitas dan nama kakek di dalamnya,'' ucap Kakek Cellina.

'' Apa? Jadi Cellina harus nyamar jadi orang miskin? Itu tidak mungkin kek. Cellina tidak mau,'' kesal Cellina.

Yang benar saja ucapan kakek Cellina yang satu ini. Meskipun sejak kecil Cellina dikelilingi oleh kehidupan yang keras tetapi jika disuruh menjadi wanita miskin Cellina tidak akan bisa melakukannya. Cellina sudah terbiasa hidup dengan kemewahan dan juga kekuasaan untuk memerintah. Yang benar saja jika Cellina disuruh berubah menjadi wanita miskin yang pasif.

'' Ini keputusan mutlak Cellina. Pergi dari rumah tanpa fasilitas kakek dan hancurkan pembunuh itu dengan cara yang halus. Beri dia balasan setimpal atas kematian anak berserta menantu kakek. Kakek yakin kamu bisa tanpa mengandalkan kekuasaan yang kamu miliki saat ini,''

'' Baiklah Cellina turuti kemauan kakek. Cellina akan menghancurkan pembunuh itu dengan cara halus seperti yang kakek bilang meskipun saat ini Cellina sangat ingin melemparkan timah panas ke kepalanya,''

Kakek Cellina tersenyum bangga melihat sikap beringas yang dimiliki sang cucu. Tidak sia-sia usahanya menjadi orang tua tunggal selama ini. Kakek Cellina akui jika kemampuan Cellina melebihi kemampuan yang dimiliki oleh anaknya sendiri.

'' Selamat berjuang Cellina,'' ucap kakek Cellina.

'' Terima kasih Michael,'' jawab Cellina.

'' Dasar cucu kurang ajar,'' kekeh kakek Cellina ketika mendengar Cellina memanggil namanya. Cucunya ini benar-benar istimewa. Bisa-bisanya Cellina memanggil kakeknya dengan sebutan nama langsung.

Cellina berdiri kemudian memeluk kakeknya dengan sayang. Hanya Michael yang Cellina punya saat ini. Meskipun Michael sudah menua tetapi wibawanya di kalangan bisnis dan mafia masihlah tinggi.

'' Cellina akan meneruskan pekerjaan Cellina yang tertunda hari ini,'' ucap Cellina mengurai pelukannya.

'' Pergilah cucuku. Doa kakek selalu menyertai mu. Ingat!! Lakukan hati-hati dan jangan gegabah,''

'' Siap Michael,'' jawab Cellina kembali menyebut kakeknya hanya dengan nama.

2. Awal pertemuan

Hari ini adalah hari dimana Cellina resmi keluar dari rumah beserta segala hal yang berhubungan dengan kekuasaan kakeknya. Dengan memakai hoodie yang dipadankan dengan celana jeans ketat membuat penampilan Cellina selalu memukau meskipun dengan pakaian yang sangat sederhana sekalipun.

Cellina pergi dari rumah kemudian menaiki bus menuju tempat yang diinformasikan oleh kakeknya. Beruntung dirinya satu negara dengan si pembunuh itu jadi Cellina tidak perlu beradaptasi lebih lagi. Di dalam bus, Cellina teringat dengan kebersamaannya bersama papa dan mamanya.

Hanya 12 tahun, Cellina memiliki kehidupan dengan orang tua yang lengkap. Semua berubah semenjak peristiwa naas yang menimpa keluarga Cellina. Cellina menghela nafas, tidak mudah bertahan hidup di tengah didikan kakeknya yang keras. Namun semua itu berhasil Cellina lalui sehingga membentuk Cellina yang sekarang.

Cellina hanya membawa satu tas yang berisi beberapa uang dalam tabungan saja dan tanpa stelan pakaian lebih. Sebisa mungkin Cellina menghemat fasilitas ini sebelum dirinya benar-benar menjadi gembel.

Pandangan Cellina menyapu sekitar. Ia melihat ada seorang ibu-ibu yang sedang berdiri sembari membawa barang miliknya. Karena tidak tega, Cellina memberikan tempat duduknya untuk si ibu. Ibu itu mengucapkan terima kasih atas kebaikan Cellina yang sangat jarang diterapkan oleh anak muda jaman sekarang.

'' Ngomong-ngomong kalau boleh tahu, adek ini mau kemana ya?'' tanya ibu yang diberi tempat duduk oleh Cellina.

'' Saya ingin pergi ke perusahaan Big Company bu,'' jawab Cellina. Hanya informasi inilah yang diberikan kakek Cellina. Cellina sendiri juga bingung, karena dirinya belum pernah melihat sosok Juan yang menjadi incarannya. Lalu bagaimanakah cara Cellina untuk bertemu dengan Juan, sepertinya Cellina harus banyak memutar otak agar jalannya lancar.

'' Oh apa kamu ingin melamar pekerjaan di sana? Setahu ibu, bukan orang sembarangan yang bisa bekerja di perusahaan itu,'' jawab sang ibu.

'' Benarkah? Apa ibu tahu banyak tentang perusahaan Big Company?'' tanya Cellina.

'' Tentu saja ibu tahu. Ibu sudah lama ikut dengan pemilik perusahaan tersebut. Ibu mengenal baik pemiliknya,'' jawab si ibu.

Sungguh keberuntungan berada di pihak Cellina kali ini. Betapa beruntungnya karena dia bisa memanfaatkan ibu yang ia tolong untuk memberi tahu informasi tentang Juan Antonio.

'' Kalau begitu, ibu pasti mengenal Juan Antonio kan?'' tanya Cellina.

'' Apa kamu memiliki urusan dengannya? Ibu sarankan untuk tidak berdekatan dengan dia. Dia pemimpin yang keras, kalau kamu bekerja di perusahaannya kamu pasti,,,,,,'' ucapan si ibu dipotong oleh Cellina.

'' Saya tidak ingin bekerja di Big Company tetapi saya ingin bertemu dengan Juan Antonio bu,'' jawab Cellina cepat.

'' Oh sekarang ibu tahu. Kamu pasti salah satu fans Tuan Juan kan? Anak muda jaman sekarang memang seleranya pria dewasa yang matang,'' kekeh ibu itu sembari memukul lengan Cellina pelan.

'' Tuan sangat jarang berada di rumah. Beliau lebih sering menghabiskan waktu di tempat kerja maupun kelab malam yang sering dia kunjungi,'' jelas ibu itu lagi.

'' Ibu tahu dimana kelab malam itu?'' tanya Cellina.

Ibu yang diberi tempat duduk di bus oleh Cellina ternyata adalah salah satu pelayan di rumah Juan Antonio. Cellina beruntung karena ibu itu dengan sukarela menceritakan sosok Juan majikannya. Cellina jadi paham, ternyata Juan belum menikah dan saat ini dia sudah memiliki tunangan.

Akan sangat seru jika bermain-main dengan status Juan yang masih lajang. Cellina dengar, jika Juan adalah sosok pria pecinta wanita. Segala jenis wanita pasti akan berakhir dalam pelukan Juan.

'' Juan Antonio, let's play the game'' batin Cellina menyeringai. Ia sudah menemukan ide untuk menghancurkan Juan secara halus tidak dengan cara pemberontakan yang ia rencanakan sebelumnya.

...****************...

Salah satu keahlian Cellina selain berbisnis adalah merias diri. Hal ini ia pelajari secara otodidak dengan cara melihat tutorial di aplikasi yang mempertontonkan berbagai video.

Malam ini Cellina sudah berada di kelab sesuai dengan alamat yang diinformasikan ibu-ibu yang temui tadi siang. Dengan jumlah uang yang tidak seberapa, Cellina menggunakan uang itu untuk membeli baju dan beberapa alat make-up. Cellina merubah penampilan dirinya menjadi wanita dewasa yang sempurna.

Bentuk tubuh Cellina yang mendukung, sehingga membuat Cellina yakin jika malam ini mangsanya akan masuk ke dalam jerat pesonanya. Cellina memasuki kelab malam sendiri tanpa teman yang menemani. Begitu masuk, banyak pasang mata yang memandang ke arah Cellina.

Banyak yang mengangumi akan kecantikan dan keseksian tubuh Cellina malam ini. Cellina berjalan sembari melenggak-lenggokkan tubuhnya. Berhenti di dekat meja bartender, Cellina kemudian memesan minuman kelab. Satu sloki tequila tidak akan membuat Cellina menjadi mabuk. Cellina menenggak minuman itu dengan sekali telan.

'' Apa kamu mengenal Juan Antonio? Aku dengar kelab mewah ini menjadi tempat yang sering dikunjungi oleh Juan Antonio,'' tanya Cellina kepada bartender.

'' Oh Tuan Juan? Alihkan pandangan mu ke kiri tepat di arah angka jarum jam sembilan di sana Tuan Juan berada,'' jawab bartender itu.

Cellina memutar kepalanya ke kiri dan melihat dengan jelas sosok Juan Antonio yang ia cari. Cellina memandang lama ke arah Juan yang sedang bersama teman-temannya. Cellina menyipitkan mata karena kabar tentang Juan yang seorang pecinta wanita itu benar. Cellina melihat Juan yang dikelilingi beberapa wanita seksi bahkan tidak banyak ada yang melakukan hal tidak senonoh di dekat Juan.

'' Tampan,'' gumam Cellina tanpa sadar.

Tidak ingin membuang waktu, Cellina berjalan mendekati Juan dan teman-temannya. Saat Cellina sudah mulai dekat dengan Juan, tiba-tiba saja suasana menjadi tegang karena kecantikan Cellina yang berhasil membius Juan dan teman-temannya. Salah satu teman laki-laki Juan bersiul karena kedatangan Cellina yang seksi.

'' Hai nona! Hal apa gerangan yang membuat mu berani menghampiri kami?'' tanya salah satu teman Juan. Cellina pikir jika Juan dan teman-temannya adalah pria dewasa. Beruntung riasan dewasa yang ia pakai sesuai dengan momen yang sedang terjadi saat ini.

'' Boleh saya ikut bergabung dengan kalian?''ucap Cellina tersenyum manis.

Juan yang sedari tadi menyimak obrolan Cellina dan temannya kini bersuara. Juan bertanya-tanya, siapa wanita yang berani menghampiri dirinya padahal dirinya belum memanggil wanita itu.

'' Berapa usiamu? Apa peraturan kelab sudah berubah? Mengapa pihak kelab mengijinkan seorang bocah untuk masuk?'' ucap Juan.

Rasanya Cellina ingin menonjok wajah Juan saat ini juga. Bagaimana bisa dirinya yang sudah berusia 22 tahun dibilang bocah. Cellina mencoba bersabar dan tidak ingin gegabah sesuai dengan nasehat yang diperingatkan oleh kakeknya.

'' Bocah ini bisa menghangatkan malam mu daddy,'' balas Cellina sensasional. Semua teman laki-laki Juan menatap lapar ke arah Cellina. Dalam hati Cellina tersenyum bangga karena berhasil masuk ke dalam circle kehidupan Juan.

3. Apartemen

'' Daddy tunggu!!'' teriak Cellina sembari mengejar Juan yang berjalan cepat di depannya.

'' Apalagi? Jangan sebut aku daddy, karena aku bukan daddy mu,'' jawab Juan.

'' Ih daddy kenapa galak sekali. Aku tidak suka dengan teman mu jadi biarkan aku ikut bersama mu,'' ucap Cellina berpura-pura bersikap manja. Cellina akan berperan seolah-olah dirinya sangat menggilai Juan.

Sewaktu perkenalan tadi Cellina berhasil mendekati Juan dengan mudah. Juan merespon tingkah Cellina yang mencoba menggoda dirinya. Namun karena Juan terburu-buru, ia berpamitan dan ingin meninggalkan kelab lebih cepat. Cellina tidak mungkin membiarkan Juan lepas darinya, jadilah Cellina mengejar Juan hingga ke parkiran kelab.

'' Aku harus buru-buru pergi karena masih ada urusan lain. Aku suka gaya mu tetapi aku tidak mungkin mengencani seorang bocah,'' ucap Juan.

'' Aku sudah 22 tahun dad, dan aku bukan seorang bocah. Memang berapa usia daddy sampai mengatai diriku bocah ha?''tantang Cellina. Dirinya merasa geram karena sikap Juan yang menganggapnya seorang bocah.

'' 36 tahun,'' jawab Juan datar.

Cellina membelalakkan matanya terkejut begitu mengetahui usia Juan. Jelas saja Juan sudah tua karena Juan hampir sepantaran dengan pamannya, jika Cellina memiliki paman mungkin.

'' Aku tipe wanita yang menyukai pria matang. Aku suka daddy, apa daddy mau menerima ku menjadi kekasih mu?'' jujur ini bukanlah gaya Cellina untuk mendapatkan pria. Tetapi demi membantu jalannya untuk menghancurkan Juan, Cellina rela melakukan apapun.

'' Hmm, aku suka wanita yang gigih. Kamu bisa menjadi kekasih ku tetapi kalau aku sudah bosan, kita akhiri hubungan ini. Bagaimana?'' tawar Juan.

Dalam hati Cellina berdecak. Sangat percaya diri sekali lelaki tua yang berada di hadapannya ini. Dipandanginya lama wajah lelaki yang memiliki wajah khas Eropa Asia, sangat tampan meskipun sudah berumur.

'' Asal kamu tahu, wanita yang mengemis untuk menjadi kekasih ku bukan cuma kamu saja jadi kalau kamu menolak, kamu bisa,,,,,'' ucapan Juan dipotong oleh serangan Cellina yang tiba-tiba.

Cellina mengecup bibir Juan singkat. Juan sedikit terkejut dengan tingkah bocah bar-bar di hadapannya. Sebisa mungkin Juan berusaha menormalkan detak jantungnya yang berdetak cepat.

'' Aku mau dad,'' ucap Cellina cepat.

'' Ya sudah kamu mau ke mana biar diantar sama supir. Aku masih harus menyelesaikan pekerjaan ku,'' ucap Juan mengalihkan perhatiannya.

'' Aku tidak memiliki tujuan. Aku sebatang kara di kota ini. Bisakah aku ikut dengan daddy?" ucap Cellina dengan menampilkan raut wajah yang dibuat seimut mungkin.

'' Daddy tenang aja, aku bisa makan, bisa mandi, bisa tidur, bisa segalanya pokoknya. Aku bahkan bisa menemani malam daddy yang menginginkan sentuhan,'' lanjut Cellina kemudian mengerlingkan matanya dengan nakal.

'' Jery!!'' panggil Juan kepada salah satu pengawalnya.

'' Iya tuan,'' jawab Jery.

'' Antarkan bocah ini ke apartemen ku sekarang. Beri dia makan dan tempat yang layak,'' perintah Juan kepada asistennya.

Mata Cellina berbinar mendengar ucapan Juan. Hanya dengan mengandalkan kecantikannya, ia berhasil mendapatkan perhatian Juan.

'' Hei bocah! Tinggallah di apartemen ku. Besok malam aku akan datang menemui mu kembali,'' ucap Juan.

Cellina tersenyum lebar menyaksikan Juan pergi dengan mobil Lamborghini Gallardo nya. Cellina tidak habis pikir, mengapa Juan meresponnya dengan begitu cepat. Tidak ingin berpikir lebih, Cellina tetap akan waspada karena Juan bukanlah orang sembarangan.

...****************...

Juan Antonio adalah CEO kaya raya yang dinobatkan sebagai bujangan panas selama lima tahun terakhir ini. Bagaimana tidak? Juan adalah sosok pria bule dengan perpaduan wajah Asia yang begitu sempurna.

Di negara ini Juan tinggal sendiri berpisah dengan orang tuanya yang berada di Belanda. Juan memiliki mansion yang mewah tetapi dia sangat jarang pulang ke mansionnya. Juan lebih sering menghabiskan waktu di kantor, kelab malam maupun apartemen pribadinya.

Siang ini Juan ada jadwal rapat dengan salah satu presiden direktur dari perusahaan asing. Jadwal yang setiap harinya selalu padat membuat Juan jarang sekali bersantai. Ia hanya akan memanggil wanita bayaran untuk memenuhi kebutuhannya.

Juan sendiri memiliki seorang tunangan yang dijodohkan dengannya. Awalnya Juan tidak berminat memiliki tunangan, namun entah bagaimana dirinya bisa bertunangan dengan Rania Khanza. Rania Khanza adalah model sekaligus putri dari seorang perdana menteri.

Dulu secara tidak sengaja Juan menghadiri acara fashion dan bertemu lah dirinya dengan Rania. Juan tidak perduli akan keberadaan Rania, yang terpenting Juan masih bisa menikmati kebebasan hidupnya bersama para wanita yang menggilainya.

Juan tersenyum mengingat bocah semalam. Juan masih ingat bagaimana bocah yang bernama Cellina berusaha mendekati dirinya. Jujur saja Juan juga tertarik kepada Cellina bahkan sejak Cellina baru masuk ke dalam kelab. Tidak disangka Cellina menyukainya juga. Mungkin Cellina adalah target Juan selanjutnya yang akan ia jadikan kekasih.

Sementara di apartemen Juan, ada Cellina yang sibuk rebahan di atas ranjang kamar apartemen itu. Cellina tidak memiliki ponsel, dan sekarang ia bingung harus menghubungi Juan bagaimana. Untuk mengusir rasa bosan, Cellina sibuk mengamati segala hal benda yang ada di apartemen Juan.

Cellina tidak terkejut akan keberadaan apartemen yang mewah, karena dirinya juga berasal dari latar belakang orang yang kaya juga. Pandangan Cellina jatuh pada lukisan abstrak yang menampilkan gambar lautan lepas yang luas. Sangat indah, dan Cellina sangat menyukai lukisan ini.

'' Om tua itu kapan ke sini nya ya? Aishh geli juga aku panggil dia dengan sebutan daddy. Demi rencana mulus ku, aku harus tetap menjalankan misi ini. Jangan sampai ciuman pertama ku semalam tidak berguna karena aku memberikannya gratis pada om om tua itu,'' gumam Cellina masih sibuk memandangi langit atap sambil rebahan.

Malam harinya Juan berjalan dengan cepat agar sampai ke apartemennya. Bisa-bisanya anak buahnya melakukan kesalahan yang besar. Juan memiliki apartemen yang banyak tetapi mengapa anak buahnya malah mengirim Cellina ke apartemen pribadinya. Sungguh benar-benar manusia tidak berguna anak buah Juan yang satu itu. Akibat kesalahan ini, anak buah Juan terpaksa harus dipecat dan dipastikan tidak bisa memiliki pekerjaan lagi.

Sesampainya di apartemen, Juan menghela nafas sebelum akhirnya dirinya memutuskan untuk masuk. Hal pertama yang Juan temui adalah aroma masakan yang keluar dari arah dapur. Juan berjalan menuju dapur memastikan jika yang memasak adalah bocah yang ia temui kemarin malam.

'' Sedang apa kamu?'' tanya Juan sembari memandangi tubuh Cellina yang terbalut kemejanya.

'' Lancang sekali kamu memakai pakaian ku ha? Sial!! Gara-gara pekerjaan anak buah ku yang tidak becus, apartemen pribadi ku terkotori oleh bocah ini,'' gerutu Juan dan sontak membuat Cellina mengernyitkan dahi.

'' Kemasi pakaian mu dan tinggalkan apartemen ku sekarang juga,'' ucap Juan dengan nada yang meninggi. Juan tidak terima jika apartemennya diinjak oleh manusia lain selain dirinya maupun seseorang yang Juan ijinkan. Bocah yang berada di hadapan Juan ini sudah melebihi batas normal berinteraksi dengan Juan. Tidak seharusnya Cellina berada di tempat yang paling privasi bagi Juan.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!