Guardian Angel 3 Days (Lizkook)
1
cahaya itu seakan mulai mendekat namun tubuh itu seakan sulit untuk digerakkan pun mungkin ia akan dengan pasrah dengan apa yang akan menimpanya
seakan tau jika seorang yang ada didepannya itu tengah sangat ketakutan, cahaya putih silau itu mulai meredup dengan ia yang berubah sedikit demi sedikit menyerupai manusia, seorang wanita paruh baya namun masih terlihat cantik . mungkin Setara dengan usia 45-47 tahun
tersenyum sangat hangat selayaknya seorang ibu yang tengah melihat putrinya setelah beberapa tahun tidak bertemu, pun ia mulai melangkahkan kakinya mendekat pada seorang gadis dengan rambut kepang dua selayaknya gadis desa pemeras susu
gadis itu terlihat tertegun dengan apa yang ia lihat di depannya ini, ia tau jika ini memang mimpi namun kenapa ini bagai sebuah cerita drama yang ia tonton kemarin lusa bersama dela, serasa sangat nyata
meluruhkan kristal bening itu setelah merasakan usapan lembut pada kepalanya pun ia memandang sendu pada pahatan cantik di depannya ini
masih dengan senyum hangatnya, darati tertegun sejenak sesaat merasakan tubrukan itu, Nathan terlalu erat memeluknya
Darati
selamat ulang tahun Putri ibu
Darati
maaf ibu tidak punya hadiah yang bagus untukmu
mendongakkan kepalanya kendati demikian darati berucap, menggelengkan kepalanya merasa tidak terima dengan penuturan tersebut
Nathan
ini adalah hadiah paling berharga, aku merindukanmu ibu
hanya tersenyum tidak berucap apapun, darati mulai melepaskan pelukan kelewat erat putrinya lalu mundur beberapa langkah ke belakang
Darati
ibu datang untuk memberikan sesuatu untukmu
Darati
akan ada malaikat yang akan merubah semua jengkal kesusahan di harimu sebelum hari ulang tahun Putri ibu tiba
Darati
manfaatkan dengan baik putriku
pahatan cantik itu perlahan-lahan mulai hilang pun Nathan sukses terkejut dengan itu, sebelum ibunya mulai menghilang ia dengan panik berusaha meraih tangan halus ibunya namun usaha itu seakan sia-sia, ibunya sudah menghilang menyisakan debu
peluh membasahi pelipisnya pun ia dengan nafas memburu melirik kiri kanan lalu mengeratkan pelukannya pada boneka beruang yang ia dekap dengan erat.
"alay sekali manusia ini"
terkejut bukan main ketika ia mendengar suara berat rendah itu, seorang pria pikirnya
perlahan mulai turun dari ranjang ia berjalan selayaknya kepiting meraba-raba dinding untuk menemukan saklar lampu
dapat!, dengan semangat ia menyalakan lampunya
berteriak keras ia memandang takut pada pria yang ada di atas meja belajarnya itu tengah berbaring miring menghadap kepadanya menjadikan lengannya sebagai bantalan
dah, oh apa-apaan ini bahkan pria itu tidak mengenakan apapun di tubuhnya
dengan takut ia melempari barang-barang yang ada di dekatnya kepada pria asing yang berani masuk ke dalam kamarnya, apalagi ini tengah malam
Nathan
MAMP*S KAMU MAMP*S!!
Darwine desberando
yah tembus dong
terkejut setengah mati, apa-apaan ini? kenapa barang yang ia lempar lolos tembus di tubuhnya begitu saja?
berjongkok seraya menutup telinga dan matanya ia berteriak keras
terdengar dobrakan pintu itu keras, ayahnya datang dengan masih mengenakan sarung serta kaos tanpa lengan mengenakan kacamata itu asal, Nathan ingin memuji hal itu namun ini bukan waktu yang tepat:)
Wijaya
ada apa? kenapa teriak-teriak?
tanya Wijaya, ayah Nathan seraya menghampiri anaknya lalu mendekap erat tubuh putrinya
Nathan
a-ada tuyul, tuyul bug*l
Darwine desberando
masih aja nyebut aku tuyul padahal mah ganteng mirip Jungkook betes
mengerutkan keningnya, Wijaya merasa cengo sekali ini kenapa putrinya?, padahal ia baru saja datang
Darwine desberando
aduh ganteng banget aku, pantas saja para bidadari itu memujiku selalu
Wijaya
kamu ngomong sama siapa na---
Darwine desberando
dari tadi udah diem kamu aja yang nyolot
Wijaya
ayah minta maaf kal--
Nathan
yahh AYAHH, liat itu ayah ada tuyul di kamar Nathan!!
Wijaya
mana? ga ada apa-apa kamu ngayal ya?
Nathan
ENGGA!!, ENGGA NGAYAL ITU ADA TUYUL MUKANYA NYEBELIN BANGET YAHH!!
Darwine desberando
lebar bener kek kaleng
Nathan
UDAH DIBILANG JANGAN RES*K!!
Wijaya
stssttt udah uwes, kamu mimpi buruk jadi tidur lagi ini masih malem
mengalihkan perhatiannya pada ayahnya, Nathan menganggukkan kepalanya lantas berdiri berjalan menuju ranjang lantas mulai naik dan merebahkan tubuhnya
Wijaya yang mulai merasakan putrinya sudah agak tenang lantas ia membenarkan kacamatanya, mematikan lampu dan segera keluar dari sana lalu kembali pada kamarnya sendiri untuk melanjutkan mimpi yang sempat terpotong karena ulah putrinya
kali ini mungkin Nathan masih menganggap ini mimpi namun biarkan saja esok hari yang akan menyadarkannya bahwa ini sama sekali bukan mimpi.
tebar banyak-banyak cinta
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!