LUNA [Namjin]
LUNA•1
Yoongi dan Seokjin berhenti di sebuah toko yang kebetulan menampilkan berita tentang seorang Alpha dari Pack besar yang masih melajang di umurnya yang hampir menginjak kepala 4. Sebenarnya Seokjin tidak terlalu peduli akan hal itu berbeda dengan Yoongi yang pandangannya terfokus pada layar tabung itu.
Yoongi
Gila sih. Mungkin aja Lunanya ada di Pack kecil makanya nggak pernah ketemu. Ya nggak, Jin?
Yoongi berkata sambil mengikutkan sikunya pada lengan dan membuat Seokjin menjatuhkan tumpukan camilan yang dia bawa.
Seokjin
Ish! Bisa-bisanya lo nyenggol gue, jatuh semua kan.
Seokjin menggerutu memunguti semua camilannya yang jatuh. Merasa bersalah Yoongi pun ikut membantunya.
Yoongi
Gue cuma nyenggol sedikit njir. Lagian lo beli sebanyak ini buat apaan coba?
Seokjin
Ya terserah gue lah, gue yang beli, gue beli juga pake uang gue sendiri, yang makan juga gue, apa salahnya kalo gue beli banyak?
Yoongi
Hm hm, masih marah gara-gara tadi? Udah lupain aja. Gak guna juga kalo lo inget-inget kan? Mending dilupain.
Seokjin
Ya, abisnya bisa-bisanya dia ngeklaim karya punya gue, pake bikin rumor gue tukang halu terus dianggap pathetic. Kalo bukan cewek udah gue hajar dia.
Yoongi
Ya, udah sabar. Gimana kalo lo cari Alpha aja coba?
Seokjin
Gak, males, gak tertarik.
Yoongi
Aneh lo. Sebenarnya lo Omega bukan?
Seokjin
Gue Omega, tapi bukan orang murahan. Gue memang cuma mau cepet lulus, nikah, terus punya anak 3 udah. Tapi gue gak mau deketin Alpha yang gak jelas bobot, bibit dan bebetnya.
Yoongi
Terus gimana kalo sama Alpha yang di berita tadi?
Seokjin
Ogah banget! Males jadi Luna gue sumpah. Kenapa gue harus ngurus Pack orang lain di saat di Pack sendiri aja gue bukan apa-apa?
Yoongi
Yah, gue juga gak pernah bayangin kalo lo sampai jadi Luna. Yang ada Pack lo malah hancur nanti.
Yoongi tertawa renyah setelah mengatakan itu dan membuat Seokjin kesal tidak terima.
Seokjin
Dih, gue gak seburuk itu juga ya. Gue cuma gak minat aja ngurusin yang begituan.
Seokjin
Karena lo udah jatuhin snack gue dan banyak tanya, sekarang lo harus bayar belanjaan gue. Titik.
Yoongi
Hah? Kok bisa gitu njir?!
Seokjin berjalan duluan ke arah meja kasir, meninggalkan Yoongi yang tidak terima harus membayar semua camilan yang Seokjin inginkan.
Di dalam sebuah mobil yang melaju seorang pria yang duduk di kursi penumpang dengan dahinya yang mengernyit. Dia melihat dua orang pemuda yang bersebrangan dengannya. Perbedaan tinggi yang kontras diantara mereka mengingatkannya pada temannya. Dan itu membuatnya sedikit terhibur.
Ketika melewati keduanya, sesuatu menerpa Indra penciumannya.
Namjoon
Hm? Aroma ini... tolong hentikan mobilnya.
Sang sopir agak terkejut dengan permintaan tiba-tiba, tapi dia tetap menurutinya karena itu adalah pekerjaannya. Sopir itu pun menghentikan mobilnya pada bahu jalan.
Namjoon
(Aromanya menghilang? Atau tadi itu hanya perasaan saya saja?)
Namjoon menghela nafasnya.
Namjoon
Tidak, maaf Gamma. Kita lanjutkan perjalanannya.
Namjoon
(Saya kira saya akan bertemu dengannya kali ini. Mungkinkah saya terlalu berharap?)
LUNA•2
Kilasan sehari sebelum semua dimulai.
Namjoon terlalu sibuk mengurus semua berkas yang ada di meja kerjanya sampai tidak sadar kalau dia sudah melewatkan waktu makan siang. Dia hanya mengalihkan perhatiannya ketika seseorang mengetuk pintu ruangannya dan masuk ke dalam.
Jimin
Sungguh, anda harus pergi dari sini Alpha.
Namjoon
Apa yang kamu katakan?
Jimin
Tidakkah anda lelah terus-terusan bekerja disini? Saya ingin anda pergi ke suatu tempat untuk berlibur dan menikmati kehidupan yang singkat ini.
Jimin
Anda tidak perlu mengkhawatirkan pekerjaan anda, ada saya di sini. Saya yakin saya bisa menghandlenya. Karena itu tolong beristirahatlah dan naikkan bayaran saya juga.
Namjoon
Meskipun kamu mengatakan semua tujuanmu, saya tidak bisa membiarkan kamu sendirian disini. Saya tahu kamu mampu karena kamu adalah Beta pilihan saya. Tapi tetap saja bagaimana bisa Alpha pergi dan meninggalkan Packnya?
Jimin
Alpha, saya mohon. Hanya berlibur selama beberapa hari mungkin sampai seminggu tidak lebih. Apa anda tidak bisa melakukannya?
Namjoon
Apa ini karena wawancara kemarin? Jawab saya sebagai kakakmu bukan atasanmu Jimin.
Jimin
Baiklah, itu memang salah satunya. Tapi sebagai adikmu aku serius ingin kamu keluar dari ruangan ini. Tidakkah kamu pengap selalu berada di sini dan tidak bisa keluar?
Namjoon
Saya mau tidak mau memang harus berada di sini Jimin. Semakin saya bertambah umur saya berharap indra penciuman saya akan tumpul namun malah kebalikannya. Saya tidak bisa menikmati hidup saya karena kutukan ini. Rasanya sangat sakit setiap saya bernafas.
Namjoon
Orang-orang mendebatkan kapan saya memiliki Mate disaat saya sendiri kebingungan bagaimana saya bisa mencari Mate saya ketika saya bahkan tidak mau bertemu orang lain karena feromonnya, kamu tahu sendiri bukan?
Jimin
Tapi, sebenarnya aku berkata seperti ini juga karena ada tempat yang kamu kunjungi.
Namjoon
Tempat apa itu? Dan kenapa harus saya kunjungi?
Jimin
Selene Springs yang ada di wilayah teritori Moon Eclipse Pack. Mitosnya air yang berasal dari sana mampu menyembuhkan segala penyakit, bahkan jika itu bukan tujuan utamanya, tempat itu letaknya berada di pedalaman dengan sedikit orang pasti sesuai untuk dirimu.
Namjoon
Saya menghargai pemikiran kamu, baiklah akan saya lakukan. Bagaimana rincian perjalanannya?
Jimin tersenyum tipis dan kembali pada sikap yang profesional.
Jimin
Anda bisa memulai perjalanannya besok, dengan melalui jalur darat, dan anda hanya akan ditemani oleh Gamma Hoseok. Rincian selebihnya akan saya kirim bersamaan dengan laporan lainnya nanti.
Namjoon
(Mungkin saya memang seharusnya pergi berlibur sesekali.)
Seokjin berusaha sekuat tenaganya untuk meredakan amarahnya setelah membaca informasi yang baru saja keluar dari forum kampusnya. Informasi itu berisi tentang siapa saja yang akan ikut dalam kegiatan yang akan dilakukan di Selene Springs besok lusa sebagai acara tahunan untuk kampusnya disaat dia sangat ingat jika dia tidak menuliskan namanya pada formulir itu dan seingatnya dia malah membakar kertas itu di malam dia mendapatnya.
Seokjin
Siapa?! Siapa yang beraninya masukin nama gue kaya gini?! Kurang kerjaan banget tuh orang!
Yoongi
Mungkin lo kelupaan kalo ngisi tuh formulir? Masa ada yang sengaja masukin nama lo di sana? Kurang kerjaan banget njir.
Seokjin
Ya kali Yoongi? Itu formulir harus diserahin secara pribadi atau ke ketua kelas gue... Dan yang jelas gue udah bakar itu formulir.
Yoongi
Ya terus gimana dong? Mau gak mau lo harus ikutan, sayang gue gak bisa nemenin lo soalnya gue nggak dapet formulirnya.
Seokjin
Sumpah ya! Siapapun yang udah masukin nama gue, semoga lo kena karma njing!!
LUNA•3
Selain terlalu malas untuk mengikuti acara kampus seperti acara menjelajah yang dia lakukan sekarang ini. Hal yang paling dia takutkan dan benci jika sampai terjadi adalah dia tersesat karena tertinggal oleh rombongannya dan itu yang terjadi sekarang ini.
Di awal acara itu menurutnya tidak menyenangkan sama sekali karena sejak dia baru datang dia sudah mendapat tugas. Dan jika dibandingkan dengan orang lain tugasnya adalah yang paling berat. Dan itu semua adalah ulah Soohyun wanita yang paling dia tidak sukai karena dia selalu mencari masalah dengan Seokjin tanpa ada alasan yang jelas.
Disaat dia berusaha untuk mencari jalan keluar, suara gemerisik dedaunan membuatnya memiliki perasaan yang tidak enak. Dia memilih untuk tidak peduli dengan suara itu dan tiba-tiba saja ada yang menggenggam tangannya, dia dengan cepat berbalik dan berteriak.
Seokjin
PERGI! PERGI PERGI!! JANGAN GANGGU GUE!!!
Namjoon
Hei, tenanglah. Saya ini bukan dedemit sampai kamu usir-usir begitu.
Setelah mematikan yang berbicara tadi sungguh manusia, Seokjin menghela nafas lega.
Seokjin
Ngomong dong astaga. Jangan tiba-tiba megang tangan gue kek gitu, ngagetin aja sumpah.
Entah dia memang tidak sadar atau tidak peduli jika pria itu masih memegang tangan Seokjin. Seokjin jadi menatap sinis kearahnya.
Seokjin
Um, lepasin. Tangan gue.
Seokjin melihat pria itu dari atas sampai bawah. Dia mengernyitkan keningnya saat menyadari dia mengenakan setelan jas.
Seokjin
(Nih orang kenapa sih? Bisa-bisanya dia pake jas di tempat kek gini??)
Namjoon
Tolong maafkan saya. Saya tidak bisa mengendalikan diri saya karena saya terlalu senang bertemu dengan kamu.
Seokjin mengambil air dari dalam tasnya dan meminumnya karena tenggorokannya terasa kering akibat berteriak tadi.
Namjoon
Bagaimana saya bilangnya ya, saya adalah mate kamu.
Seokjin menyemburkan air yang dia minum sampai membasahi wajah pria di depannya karena dia terlalu kaget dengan apa yang baru saja pria itu katakan.
Seokjin
Hah? Lo ngomong apa?? Mate? Kita baru aja ketemu anjir!
Namjoon
Iya, saya yakin kamu adalah mate saya. Fated mate yang ditakdirkan untuk saya.
Pria berujar tenang itu seolah tidak peduli dengan wajahnya masih basah akibat semburan dari Seokjin tadi.
Seokjin
Um, sorry ya pak maaf kalo gue gak sopan tapi sumpah gak ada yang namanya fated mate tau! Itu tuh cuma mitos. Lo itu halu pak!
Namjoon
Saya sendiri juga berharap seperti itu, namun memang seperti ini adanya bagaimana saya bisa memilih? Jika saya bisa melakukan seperti itu jelas saya akan memilih orang lain selain kamu. Tapi saya tidak bisa melakukannya karena memang kamu takdir saya.
Dengan kedua tangannya Seokjin membekap mulut pria didepannya berharap dengan tindakannya ini dapat membuatnya diam. Karena sungguh pembicaraan ini membuat Seokjin sangat pusing.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!