Pagi hari...
"Kanza..!!!"Teriak seorang wanita tua yang adalah ibunya Kanza
Kanza yang berada dibelakang langsung menghampiri sang ibu
"Ya bu..Ada apa??"Sahut Kanza
"Kenapa kau selalu lambat sekali jika dipanggil??Apa telinga mu itu sudah tuli??Hah??"Bentak ibunya sambil menjewer telinga Kanza dengan kuat
"Akh..Sakit bu..A..Aku dengar..Tapi tadi aku sedang menyelesaikan cuci piring ku dulu bu.."Jawab Kanza menjelaskan
"Jangan banyak alasan..Cepat pergi kepasar..Belanja semua bahan makanan untuk nanti malam..Dan jangan sampai ada yang terlewat..Awas kalau sampai ada yang terlewat..Kau akan tahu akibatnya..Paham..!!"Ucap ibu Kanza dengan nada tinggi
"I..Iya bu..Aku pamit.."Jawab Kanza langsung menuruti perintah ibunya dan langsung pergi ,sebelum ibunya semakin marah
Kanza sangat takut pada ibunya,yang selalu bersikap kasar terhadapnya.Bahkan ayah dan saudara perempuannya pun juga sama.Ia tak mengerti kenapa seluruh keluarganya sangat membenci dirinya
Hanya karna dirinya yang berbeda dengan Karin,kakak perempuannya yang sangat cantik.Sedangkan Kanza tak secantik Karin.Kanza adalah gadis yang sangat jelek.Memiliki wajah yang penuh dengan jerawat dan tak ada celah sedikit pun terlihat mulus di wajah Kanza.Ditambah lagi dengan penampilannya yang sangat kampungan dan rambut yang keriting.Menambah sosok Kanza yang tak bisa dinilai sempurna atau pun cantik
Ia hanya bisa pasrah melihat penampilannya yang tidak pernah dianggap cantik,dan selalu jadi bahan hinaaan oleh orang orang disekelilingnya.Dan tak luput juga dari keluarganya sendiri
Kanza merasa hidup seperti dalam keluarga yang asing,yang tidak pernah menganggap dirinya bagian dari keluarga mereka.Ia dikucilkan dan dijauhkan,juga selalu diperlakukan seperti pembantu.Namun Kanza hanya bisa pasrah menerima perlakuan keluarganya.Karna bagaimana pun juga mereka tetap keluarganya.Dan tak ada tempat untuk Kanza berlindung selain dirumah keluarganya sendiri
Walaupun ia selalu mendapatkan perlakuan buruk dari keluarganya,tapi ia masih beruntung.Karna ia masih dibiayai untuk pendidikannya hingga selesai.Walau ia tak bisa menginjak pendidikan kuliah,setidaknya ia bisa menyelesaikan pendidikannya hingga menengah atas
Dan sekarang Kanza harus menghabiskan waktunya dengan dirumah,mengerjakan semua pekerjaan rumah,Layaknya seorang pembantu
Hanya itu yang dapat ia lakukan,dikarenakan ibunya tak mengijinkan Kanza untuk mencari pekerjaan diluar sana.Sang ibu hanya mau menjadikan Kanza sebagai asisten rumah tangga,untuk menggantikan dirinya dan tak ingin mengeluarkan uang untuk menggaji seorang asisten rumah tangga
Sedangkan sang ayah,tak jauh berbeda dengan sang ibu.Selalu memperlakukan Kanza dengan kasar,selalu dibentak dan dihina karna penampilan Kanza yang sangat jelek
Dan Karin pun juga sama,ia tak pernah menunjukkan sikapnya sebagai kakak yang baik untuk Kanza.Ia justru tak menganggap Kanza sebagai adiknya karna Kanza berbeda jauh dengannya.Bagaikan langit dan bumi yang sangat jauh
Hal itu membuat Kanza begitu sangat sedih,memiliki keluarga yang seharusnya menjadi pelindung untuknya seperti keluarga umumnya.Namun tidak dengan keluarga nya sendiri.Ia justru dianggap seperti anak pungut karna tak menjadi bagian dari mereka
Sesampainya dipasar,Kanza membeli seluruh bahan makanan yang sudah dituliskan oleh ibunya didalam memo
Kanza tak sadar jika bahan yang sudah ia beli ternyata banyak sekali.Dan ia pun membawanya dengan sangat berat
Setelah membeli semua bahan,Kanza pun berjalan keluar pasar menuju pulang kerumah.Ia berjalan dengan jarak yang lumayan jauh.
Kanza terpaksa pulang dengan berjalan kaki,karna sang ibu memberikan uang belanja dengan jumlah yang pas pasan.Membuat Kanza harus berjalan berkilo meter dengan bawaan belanja yang cukup berat
Diperjalanan,terlihat seorang pemuda berusia 29tahun bernama Leon Wijaya.Seorang pengusaha muda yang sangat arogan dan sombong.Namun memiliki ketampanan dan gagah.Yang selalu menjadi incaran setiap wanita yang melihatnya
Dan Leon tipe lelaki yang juga seorang playboy kelas kakap.Menghabiskan waktunya hanya untuk bermain dengan semua wanita.Dan tak ada satu pun yang beruntung untuk bisa memilikinya.Karna Leon hanya menganggap semua wanita menjadi mainannya.Sebab wanita yang ingin bersamanya hanyalah ingin memanfaatkan kekayaan dan popularitasnya agar bisa menjadi terkenal
Dan terlihat juga seorang sopir yang juga asisten pribadi Leon bernama Gerry.Gerry adalah teman dekat Leon yang sudah bersahabat sejak kecil.Namun nasib hidupnya tak sama dengan Leon.Gerry hidup dari kalangan orang yang biasa.Namun Leon menganggap Gerry seperti saudaranya dan memperkerjakanya sebagai asisten pribadinya
"Bos..Hari ini jadwalmu bertemu sang sesepuh."Sahut Gerry yang tetap fokus mengemudi
Leon yang tengah sibuk dengan ponselnya melirik Gerry melalui kaca spion dengan tatapan bingung
"Sesepuh??Siapa yang kau maksud??"Tanya Leon yang tidak tahu
"Kakek mu lah..Tuan Antonio Wijaya.."Jawab Gerry dengan santainya
"Enak sekali kau menyebut namanya Sesepuh..Kau ingin dibantai olehnya,jika dia dengar kau panggil dia sesepuh??"Ujar Leon
"Hahaha..Canda bos..Mana mungkin juga aku memanggil tuan besar dengan tuan sesepuh..Bisa bisa aku dibuang lagi ke laut merah..Hahahah.."Jawab Gerry dengan canda nya
Leon hanya menatap Gerry dengan datar
"Memangnya mau apa lagi dia bertemu denganku?"Tanya Leon
"I don't know my boss..Kau kan cucu nya,kau tanya lah sendiri..Masa iya aku yang tanya..Itu namanya cari pasal."Jawab Gerry
"Ck..Paling wanita lagi..Membosankan sekali si tuan bangka itu.."Sahut Leon dengan asal bicara
"Jangan bicara begitu bos..Bagaimana pun juga dia tetap kakekmu..Dia yang sudah membuatmu seperti sekarang..Cuma kelakuan mu saja yang melenceng.."Ujar Gerry kembali bercanda
Leon langsung menatap tajam kearah Gerry
"Bocah sialan..Batalkan pertemuan ku dengannya..Aku malas bertemu dengannya."Perintah Leon
"Eits ..Tidak bisa..Aku sudah bilang kau akan datang siang ini,saat makan siang.."
"Brengsek..Bisa bisanya kau yang mengatur keputusanku.."Ujar Leon dengan sewot
"Kan memang sudah pekerjaan ku bos..Kau tidak bisa menolak..Dari pada aku dibantai kakekmu..Aku masih muda,masih punya banyak cicilan..Huhuhu.."Canda Gerry lagi
Leon hanya menatap datar dan diam.Sedangkan Gerry yang melihat hanya bisa tersenyum sambil terus melirik Leon dengan wajah masamnya
Diperjalanan,Kanza yang tak sanggup membawa barang belanjaannya,tiba tiba saja barang belanjaannya pun terjatuh hingga ketengah jalan rraya.Membuat Kanza langsung panik dan dengan cepat memungut barang belanjaannya
Gerry yang tadinya asik melirik Leon dari kaca spionnya,tanpa sadar ia menjadi tak fokus dan tak memperhatikan stir mobilnya
Hingga saat ia sadar,ada seseorang yang sedang ditengah jalan Gerry dengan cepat menghentikan laju mobilnya.
Kanza yang baru menyadari ada sebuah mob hitam besar sedang melaju kearahnya hanya bisa berteriak
"Arghhhhh.."Teriak Kanza sambil menutup matanya
Untungnya mobil tersebut berhenti tepat sebelum menabrak Kanza
Leon dan Gerry yang berada dimobil,seketika langsung terkejut
"Ada apa??Kenapa kau rem mendadak??"Tanya Leon yang masih terkejut
"Itu..Aku hampir menabrak orang bos.."Jawab Gerry yang masih dalam keadaan panik dan syok
"Coba kau lihat..Jangan sampai jadi masalah..Kau bisa dihakimi warga sini.."Perintah Leon
"lalu kau??"Tanya Gerry
"Aku tentu saja disini..Kau yang harus hadapin.."Jawab Leon
"Enak sekali jadi dirimu,modal mulut doank..Langsung kasih perintah..Ck.."Gerutu Gerry
"Itu gunanya aku menggajimu..Memang seharusnya sudah tugasmu Gerry.."Ujar Leon dengan santainya
Gerry menatap datar
"Kalau tidak ingat kau bos ku..Mungkin kau sudah ku rancuni dengan sianida.."Celoteh Gerry dengan pelan sambil melepas sabuk pengaman nya
"kau bilang apa??"Tanya Leon sedikit mendengar celoteh Gerry
Gerry yang keluar dari mobil langsung menghampiri orang yang hampir ditabrak nya
"Maaf nona..Kau tidak apa apa?"Tanya Gerry panik pada seorang gadis yang ternyata adalah Kanza
Kanza yang tadinya sedang memungut barang belanjaannya langsung menoleh kearah Gerry
Gerry yang melihat wajah Kanza langsung terkejut
Ehh..Buset..Wajahnya seram amat..Banyak sekali jerawatnya..Batin Gerry yang merasa ngeri melihat wajah Kanza
"Saya tidak apa apa..Maaf saya harus pergi.."Jawab Kanza yang langsung pergi
Dan pada saat Kanza akan berjalan melalui mobil Leon.Tiba tiba Leon membuka pintu mobilnya,yang membuat Kanza hampir menabraknya
Kanza yang terkejut seketika tercengang melihat sosok Leon yang keluar dari mobilnya.Sosok pemuda yang tampan dengan postur tubuh yang tinggi dan penampilan yang berwibawa,memberi kesan yang sangat gagah dan rupawan
Kanza seakan seperti tersihir dengan sosok Leon yang belum pernah ia lihat sekali pun
Tampan sekali orang ini??Batin Kanza yang masih tercengang dan merasa kagum melihat ketampanan Leon
Namun tidak dengan Leon yang justru melihat sosok Kanza yang mengerikan dan aneh
"Kau lihat apa??Kenapa kau masih disini??"Sentak Leon dengan nada tinggi
Seketika membuat Kanza tersadar dan terkejut
"Ma..Maaf.."Jawab Kanza menundukkan kepala
"Apa kau yang membuat mobilku berhenti tiba tiba??"Tanya Leon menebak
"I..Itu maaf,saya tidak sengaja berhenti ditengah jalan."Jawab Kanza sedikit gugup dengan kepala tertunduk
"Gerry ..Apakah mobilku ada yang lecet??"Tanya Leon pada Gerry
"Sepertinya tidak bos.."Jawab Gerry sambil menggelengkan kepala
Dan Leon kembali menatap dingin pada Kanza
"Untungnya mobilku tidak ada yang lecet..Kalau tidak mobil ini pasti akan bawa sial,karna hampir menabrak gadis berwajah aneh sepertimu.."Ujar Leon dengan kata kata pedas nya
Sesaat Kanza langsung menoleh dan menatap bingung pada ucapan Leon
"Apa lagi yang kau lihat??Pergi sana..Wajahmu merusak suasana hatiku.."Ucap Leon dengan kata tajamnya yang langsung mengusir Kanza dengan kata kasarnya
"Tunggu..Apa maksudmu dengan wajah aneh??Apa anda sedang menghina wajah saya??Memangnya apa yang aneh dari wajah saya??Apa karna terlalu banyak jerawat dan membuat anda merasa aneh..Begitu?"Tanya Kanza memberanikan dirinya melawan Leon
"Memang kenyataannya begitu kan??Apa kau tidak pernah berkaca ??Atau kau lihat dikaca ini..Apakah wajahmu terlihat cantik..?"Tanya Leon sambil mengetuk kaca mobilnya
Kanza pun berusaha menahan emosinya ,dengan terus mendengar penghinaan Leon.Ia pun menatap Leon dengan tatapan tajam
Sedangkan Gerry hanya bisa menghela nafas.Melihat sikap Leon yang memang selalu sombong dan tak pernah memikirkan setiap ucapannya yang bisa menyakiti perasaan seseorang
Gerry hanya bisa memperhatikan perdebatan mereka dari kejauhan
Bisa jadi perang dunia ke III nie..Batin Gerry
"Memangnya kau pikir aku mau memiliki wajah seperti ini..Kalau kau diposisi ku apa kau akan terima mendengar penghinaan yang barusan kau katakan??Dasar orang sombong..Kau pikir kau tampan??Muka mu saja seperti taplak meja nasi goreng abang abang..Tampilan lelaki tulen,tapi punya mulut,seperti emak emak..Cih.."Sahut Kanza dengan beraninya melawan Leon yang tidak tahu siapa Leon sebenarnya
Kanza pun langsung pergi,dengan menabrakkan bahunya kebahu Leon.Yang merupakan bentuk perlawanannya pada Leon
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!