NovelToon NovelToon

PERUBAHAN GADIS POLOS

PGP 1.

Seorang gadis berjalan dengan wajah cerah . Gadis kekar cantik dan berpakaian sedikit urakan, dia berjalan kearah sebuah bangunan yang terlihat besar tapi sangat kumuh dan tak terawat. gadis itu segera masuk setelah seorang pria kekar membukakan pintu rumah. Ketika sampai di dalam dia melihat beberapa anak buahnya sedang menunggu.

"Selamat siang semuanya..." sapa nya dengan wajah ceriah .

"Siang Bos...." jawab mereka serempak.

Ada delapan pria yang berada di sana. Semuanya masih mudah namun dua orang pria beda dengan yang lain pria itu berbadan kekar dan agak sangar. Namun dia terlihat sangat menghormati gadis itu. Dia Kanaya Adi kusuma. Putri ketiga dari keluarga Adi Kusuma. Dia memiliki dua kakak laki- laki semuanya sudah menjadi seorang pengusaha besar seperti sang papa. Kakak pertama sudah beristri dan memiliki dua putri yang sangat imut, sedang kakak kedua masih bertunangan. Gadis Kanaya memiliki sifat periang. Namun saat dia menghadapi musuhnya dia berubah menjadi gadis yang sangat dingin sekali. Yah...dia seorang gadis yang masih kulia di tingkat akhir, namun tanpa setahu orang lain apalagi keluarga dia adalah seorang ketua mafia . dia memiliki anak buah yang banyak sekali. Dan kedua pria kekar itu adalah bodyguard nya yang selalu setia menemaninya. Namun saat dia menjadi gadis manja di rumah kedua pria itu akan menjauh , mereka akan kembali ke rumah yang terlihat terbengkalai namun sebenarnya merupakan sebuah rumah yang teramat mewah jika sudah masuk kedalamnya. Hanya orang- orang tertentu saja yang bisa masuk kedalam rumah itu. Itupun kalau Kanaya mengijinkannya atau memang mereka di undang. Gadis itu terlihat santai namun sekali marah menakutkan .

"Ada kabar apa kalian memanggilku...?" tanya katanya sambil duduk di kursinya.

"Sepertinya ada yang ingin meretas basis pertahankan kita Bos..." ucap Roni si ahli komputer . dia salah satu murid didik Kanaya.

"Apa mereka bisa masuk. ...?" tanya Kanaya kalem. Mana mungkin bisa...Kanaya telah memblokir semua jaringannya dengan sistim yang sangat kuat. Di dunia ini Alea adalah peretas nomer dua dari Peretas Amerika, namun kekalahan Alea tidak terlalu jauh. Andai di ibaratkan hanya selebar benang saja.

"Tidak Bos ...mana mungkin mereka bisa..." jawab Roni sambil tersenyum.

"Baguslah...tapi hati- hati Roni...karena mungkin Mr Freng bisa meretas milik kita..." ucap Alea tenang.

Mr Freng adalah pria peretas No satu itu. Namun Alea percaya dengan kekuatan alat yang dia buat dengan khusus itu. Tidak ada yang bisa masuk kedalam sistimnya selain Roni dan dirinya. Namun komputer yang satunya lagi. Tidak ada yang bisa masuk selain Kanaya sendiri.

Komputer itu penuh dengan fail- tail yang sangat penting . di dalam komputer itulah kekuatan Alea berada serta keberadaan kekayaan dan uang milik Alea ada di dalam Komputer itu. Jika seseorang bisa membunuh atau merampok Alea, mereka tak akan bisa memiliki kekuasaan akan segala kekayaan milik Alea. Walau keluarga Adi Kusuma adalah keluarga terkaya di seluruh Asia. Namun jika di bandingkan dengan kekayaan Alea yang sebenarnya masih kalah . Karena itu Alea tidak pernah perduli dengan yang namanya warisan keluarga. Tapi untunglah keluarganya adalah keluarga yang saling menyayangi. Sejak kecil kemauan Kanaya memang selalu mereka turuti. Di dalam bidang pendidikan sang Papa tidak meneka , yang penting Kanaya tidak main- main dalam pendidikan yang dia pilih . saat Kanaya ingin berlatih ilmu beladiri, mereka tidak pernah menghalanginya. Semua ilmu beladiri Kanaya lalap tanpa ampun , Dari take wondo, Silat, karate , Wushu, juga pencak sikat sudah dia kuasai. Dia bukan lagi sebagai kakak senior namun bisa di bilang guru. Tapi dia tidak mau menonjolkan itu. Dia akan merendah di depan orang, tapi jangan dikira jika didepan musuh, jangankan cuma sepuluh orang, dua puluh orang pun dia akan sanggup menumpasnya dengan cepat.

"Apakah adakah pergerakan dari Kroya...?" tanya Alea dengan wajah dingin. Kroya adalah geng Mafia dari jepang, tapi banyak pengikutnya di negara ini. Kanaya tidak suka dengan geng Kroya karena geng itu menghalalkan segala cara. Perampokan dan penculikan sering mereka lakukan. Dan kelompok Kanaya lah yang selalu menggagalkan pekerjaan mereka.

"Tidak Kak...tapi aku dengar satu minggu lagi ketua mereka dari jepang akan datang. Dan mereka katanya akan bertransaksi obat terlarang. Maksudku ganja dan morfin..." ucap gilang si informan.

"Cari tempatnya , dan kita akan menyerang mereka..." jawab Kanaya tenang.

"Baik Bos..." jawab Gilang dengan cepat.

"Baik, kita berjumpa lagi setelah Gilang mendapatkan informasi. Jangan sampai masalah ini bocor..." kata Alea sambil berdiri dari duduknya.

"Kakak sudah mau pergi...?" tanya Roni.

"Iya..aku ada janji sama mama..." jawab Kanaya pelan.

"Tumben kak jadi gadis menurut. ..." goda Gilang sambil tertawa.

"Hey...aku ini gadis penurut tau...!" seru Alea kesal. Mendengar kekesalan Alea semua anak buahnya tertawa . Memang di luar tugas, Kanaya Adalah Bos Yang Lincah dan ramah. Dia menganggap semua anak buahnya bagai saudara. Pria yang lebih mudah darinya akan dia anggap adik, sedang pria yang lebih tua darinya dia anggap kakak atau paman. Semua orang tahu itu. Dan mereka sangat menyayangi Kanaya.

*****

Sedang Di lain tempat terlihat seorang gadis yang berjalan sambil menunduk di jalan besar. Tak lama dia masuk kedalam sebuah restoran cepat saji yang terlihat mulai ada pembeli.

Dia masuk kedalam melalui pintu belakang.

"Rosa...ada apa...?" tanya Siska sang sahabat.

"Pasti dia dapat masalah lagi dari suami keparatnya itu..." kata Riska geram.

"Kenapa kau tidak keluar saja dari sana Ros...!" seru Egik marah.

"Mana mungkin teman...paling tidak aku harus nunggu satu tahun lagi baru bisa keluar dari sana..." jawab Rosa sedih.

'Kenapa seperti itu...?" tanya Egik heran.

"Tanpa setahu kedua orang tuanya, mas Danar memberiku surat kontrak, yang isinya aku akan menjadi istrinya selama satu tahun, sampai kekasihnya kembali ke negara ini..." jawab Rosa dengan wajah sedih. Memang mereka tahu kalau pernikahan Rosa dan pengusaha kaya itu karena paksaan dari orang tua Danar. Orang tua Danar memiliki hutang budi pada Orang tua Rosa yang telah menyelamatkan hidup mereka dari tabrakan maut yang mengakibatkan kedua orang tua Rosa sendiri yang meninggal. Saat Rosa masih memiliki orang tua, Rosa kuliah di kedokteran. Namun setelah kedua orang tuanya meninggal dengan hutang perusahaan yang besar akhirnya perusahaan pailit dan rumah di jual untuk menutupi hutang. Dan sisah dari penjualan itu hanya cukup untuk kebutuhan Alea beberaoa bulan saja. untuk mencari pekerjaan dengan ijasa SMA sangatlah sulit, akhirnya karena biaya kuliah sangat besar, Alea berhenti dari kuliah dan bekerja di Restoran itu. Entah mungkin karena kesialan Alea. Tiba- tiba keluarga Anggoro mendatanginya. Dan berkata kalau dia harus menikah dengan putra tunggal keluarga Anggoro. Yaitu Damar Anggoro. Saat itu Rosa sudah menolak halus karena dia tahu diri. Mana mungkin gadis yatim piatu seperti dia menikah dengan putra tunggal dari keluarga Anggoro yang terkenal itu. Namun tuan Anggoro memaksa Rosa untuk menikah dengan putranya dengan Alasan itu merupakan perjanjian mereka dengan Ayahnya. Akhirnya Rosa menikah juga dengan Danar seorang CEO sebuah perusahaan yang cukup terkenal itu. Dan seperti yang Rosa duga Danar sangat marah dan tak mau karena dia memiliki seorang kekasih. Namun karena rasa takutnya pada sang Ayah karena mendapat ancaman dari sang Ayah, akan di keluarkan dari ahli waris keluarga, akhir nya Danar melaksanakan pernikahan itu, dengan syarat pernikahan sederhana. Dan di malam yang seharusnya malam yang paling indah bagi sepasang pengantin. Rosa mendapatkan tamparan beberapa kali di pipi kanan kirinya. Dan pria itu menunjukkan sebuah kertas yang isinya adalah kontrak pernikahan mereka. Dalam kontrak itu tertulis , kalau dalam satu tahun kemudian mereka harus bercerai. Melihat semua itu. Rosa hanya bisa menangis sedih. Rosa gadis polos yang tak bisa berbuat apa- apa walaupun pernah mengecap bangku kuliah di kedokteran semester empat.

Dan sampai sekarangpun Rosa masih suci. Mereka tinggal satu atap dan tidak pernah perduli satu sama lain. Namun terkadang Rosa akan mendapat tamparan jika pria itu melihat ada barang milik Rosa terlihat di dalam rumahnya. Kamar Rosapun ada di kamar paling belakang dekat gudang. Kamar bik siti sang pembantu lebih bagus dari kamarnya. Walau begitu Alea mensyukuri karena ada tempat buat dia berteduh. Tak jarang sebelum pacar Damar yang bernama Mirna masih belum berangkat ke luar negri. alea sering melihat mereka tidur bersama di rumah Danar. Itu bukan rahasia lagi bagi orang yang tinggal di rumah Danar. Untunglah bik Sum yang menjadi pembantu rumah itu baik pada Alea. Sering bik Sum mengantarkan makaan ke kamarnya. Tapii semua tanpa setahu Danar. Karena Danar tidak memperbolehkan Rosa makan hasil jerih payahnya. Dan jika Papa dan Mamanya datang, Rosa akan beralasan kalau dia sedang lembur di restoran untuk membuat Roti. Semua itu agar mereka tidak mengetahui kalau mereka tidur pisah ranjang. Dan Danar juga tak menafkahi Rosa sama sekali. Untunglah Rosa masih kerja di restoran milik pak Herman. Dan pagi tadi, Alea harus menerima tamparan dari Danar karena dia melihat sepatu ana yang ada di depan pintu garasi. Memang tadi malam karena pulang malam, Rosa lupa membawa sepatu itu masuk kedalam kamarnya . Hingga sepatu buntutnya ada di depan pintu garasi. Ketika melihat sepatu itu, Danar berteriak marah setelah mengetahui kalau itu sepatu Rosa. Dengan teganya Danar menampar Wajah Rosa yang baru saja ingin berangkat kerja.

"Ros...apa kamu betah tinggal di sana.?"

Tanya Siska.

"Apa bileh buat Sis...kalau aku sampai keluar dari rumah itu sebelum satu tahun , aku harus membayar denda 25 juta...dari mana uang sebesar itu aku dapatkan...?" jawab Rosa sedih.

"Benar katamu Ros...walaupun kita mengumpulkan tabungan kita , tabungan Kita tidak mungkin mencapai segitu banyaknya..." kata Riska kesal.

"Dasar manusia licik...!" ucap mereka kesal.

"Sudahlah...aku tinggal menyelesaikan enam bulan lagi , setelah itu selesai sudah masalahnya. .." ucap Rosa polos.

"Tapi dia akan terus menyiksamu...!" seru Egik marah.

"Enam bulan aku sudah merasakan penyiksaannya, apalah artinya enam bulan lagi buatku, sekarang yang penting aku akan berusaha menjauh darinya..." jawab Rosa dengan wajah bulatnya.

'Benar juga katamu Ros...kau pasti kuat menerima cobaan itu selama enam bulan lagi. Aku berharap kau selalu kuat sayang..." ucap Riska dengan wajah sayang .

"Doakan saja aku kuat..." jawab Rosa.

"Pasti semangat..." jawab ketiga temannya. Mereka akhirnya kembali ke pekerjaan mereka masing- masing .

####

Dua hari kemudian, seorang gadis cantik sedang menaiki mobilnya dan menjalankannya dengan kecepatan tinggi. Dia memburu waktu karena sang teman sedang di sekap oleh seseorang yang ternyata adalah musuhnya. Mereka memberitahu agar dia datang sendiri tanpa khawalan. Dia Kanaya si gadis milyader yang ahli dalam segala hal, padai melukis, pandai pengobatan walau dia bukan seorang dokter Ahli. Dia ketua Mafia di seluruh Asia. Dan dia juga gadis imut milik keluarga Adi ..

Kini dia berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan sang sahabat.

"Nindi...tunggu aku, tunggu aku akan membebaskanmu... Aku tahu mereka menangkapmu karena kau sahabatku.." gumam Kanaya. Akhirnya dia sampai di rumah tua tempat Nindi di sekap. Perlahan dia turun dari mobil sport mewah miliknya. Dia mengeluarkan pistol kaliber 45 dan 32. Dia berlari kearah rumah tua itu. Di tangannya tergenggam pistur kaliber 45 serta di pinggangnya pistol kaliber 32. Dia mengendap- endap masuk kedalam rumah. Saat akan memasuki bilik kedua tiba- tiba dia merasakan desingan peluru hampir mengenai kepalanya.

"Ist...untung saja..." batin Kanaya. Dan peluru di tangannya pun memuntahkan pelurunya dan tiga tubuh jatuh . setelah melihat sahabatnya dan membuka ikatan di tubuhnya Kanaya segera membawa Nindi keluar. Nindi yang sedang menangis menutup mulutnya agar tidak terdengar musuh . dia segera membuka pintu dan masuk bersama nindi. Tapi saat dia ingin masuk kedalam mobil sebuah peluru mengenai tubuhnya . Kanaya berteriak pelan.

"Kanaya....!" teriak Nindi kaget.

"Jangan berteriak , aku tak apa - apa...."ucapnya. Dia segera masuk dan menutup pintu dengan cepat , lalu segera menancap gas dengan cepat.

"Di..kau turun dulu, aku akan mengalihkan perhatian mereka padaku, setelah ini selama beberapa waktu jangan kau keluar dulu ya...apapun yang kau dengar jangan keluar dari persembunyianmu, kalau tidak percuma aku menyelamatkan dirimu Okey..." ucap Kanaya dengan wajah pucatnya.

"Tidak Aya...aku tetap bersamamu..." seru Nindi ketakutan. Dia tak ingin meninggalkan. sahabatnya.

"Di...ayolah..kau sayang aku kan...?" kata Kanaya. Nindipun menganggukkan kepalanya dengan cepat.

"Nach kalau begitu turuti keinginanku, sebentar lagi aku berhenti , kau turunlah , ingat kau harus sembunyi, jangan keluar dulu selama beberapa minggu Okey..." kata Kanaya lagi.

"Baik...tapi kau harus menjemputku.." ucap Nindi sedih.

"Baik...dan ini ada sedikit uang buat pegangan, jangan pulang dulu kerumahmu, aku takut mereka akan mencarimu..." ucap Kanaya sambil mengambil Amplop coklat dari dashboard mobilnya. Dia kemaren tak sengaja mengambil uang tunai sebanyak lima belas juta, dan uang itu mau Kanaya berikan pada Panti Asuhan, namun sekarang Nindi lebih membutuhkan, Maafkan aku Tuhan... Ucap Kanaya.

"Pakai ini selama dalam persembuyian.." kata Kanaya lagi. Lalu dia segera meminggirkan mobilnya dan menyuruh Nindi cepat turun. Setelah nindi turun dia segera pergi dengan cepat membawa mobilnya. Dan baru saja dia lepas dari keberadaan Nindi. Dia melihat dua mobil hitam mengejarnya. Dan ketika mereka melewati tikungan dua mobil itu bisa mengejarnya. Dan salah satu dari mereka menabrak bodi mobilnya dari samping tentu saja mobilnya oleng. Dan di depan Kanaya ada jurang yang menganga lebar. Kanaya pun tak bisa mengendalikan mobilnya. Dengan cepat mobil itu masuk kedalam jurang , namun sebelum mobil terhempas , Kanaya sempat melihat wajah lima orang di atas sana dan salah satu dati mereka adalah calon kakak iparnya..dan akhirnya dia hanya bisa merasakan hempasan mobil yang keras di bawah jurang sebelum meledak .

Sedang di tempat Lain seorang gadis sedang merasakan rasa lapar dan haus di sebuah ruangan kamar yang sempit, ruang kamar yang terdiri dari ranjang kecil dengan sebuah almari yang kecil dan usang. Gadis itu sudah dua hari tidak dapat makanan dan minuman, Dia Rosa, Rosa gadis lugu yang menikah dengan Danar. Dia mendapat hukuman di kunci di dalam kamarnya tanpa di beri makan dan minum. Sedang kunci Danar bawa. Jadi bik Sum tidak bisa memberi dia makan ataupun minum . dia mendapatkan hukuman karena tanpa dia sengaja dia masuk kedalam rumah setelah pulang kerja , dan dia bertemu dengan Danar dan kawannya. Kawan Danar bertanya seketika ketika melihat Rosa. Rosa yang di tanya hanya bisa menjawab kalau dia pembantu di rumah itu. Namun Danar berkata kalau Rosa dengan sengaja masuk ke ruangan itu untuk mempermalukan dia di depan teman- temannya . karena itu setelah temannya pulang , Danar menghajar Rosa dan mengunci Rosa di dalam kamarnya.

Rosa mengalami dihidrasi dan kelaparan hingga ajal menjemput . namu sebelum dia meningal dia berdoa kepada tuhan agar kematiannya bisa terbalaskan. Dan tuhan mengabulkan permintaannya. Tubuh yang baru di tinggalkan dan masih hangat , jantung yang sudah berhenti di tubuh hangat itu, tiba- tiba berdenyut kembali. Dan kelopak mata yang terpejam itu perlahan membuka.

Tolong tinggalkan jejak ya...jangan lupa like , vote dam komennya Author tunggu.

maaf jika ada typo.

Bersambung.

PGP 2.

Kanaya merasakan kepalanya pusing dan sakit sekali , dia melihat tempat di sekitarnya.

"Auuu...kenapa kepalaku pusing dan sakit...dan dimana ini...bukanya aku sudah mati jatuh kejurang...apa ini neraka ya...tapi kok seperti kamar sempit dan pengap..." fikir Kanaya sambil menatap ruang yang sekarang dia tempati. Namun tiba- tiba kepalanya semakin sakit dan diapun jatuh pingsan lagi. Dan saat itulah semua memori ingatan Rosa terlihat jelas di dalam mimpi Kanaya. Dari mulai Rosa kecil saat papa dan mama Rosa masih hidup sampai kedua orang tuanya meninggal , Juga saat dia di hajar dan di masukkan kedalam kamar itu sebagai hukuman untuknya . setelah memori kehiduoan Rosa tergambar jelas di otak Kanaya dia pun tersadar dari pingsannya.

Dia menatap seluruh isi kamar itu , ternyata persis seperti di dalam mimpinya. Perlahan dia berdiri. Dia merasakan tubuhnya lemas sekali.

"Ternyata Tuhan membiarkan aku hidup di dalam tubuh wanita ini... Ternyata hidup wanita ini sangat menderita. Semua ini gara- gara orang tua dan pria brengsek itu. ..baiklah karena Tuhan memberiku hidup di dalam tubuh ini, aku akan menolongmu gadis malang..aah... kenapa tubuh gadis ini lemah sekali.. berapa hari dia tidak di beri makan, dasar manusia rendah. Rasakan pembalasanku nanti... Ya Allah...kenapa gadis ini begitu menderita..." kananya perlahan berjalan kearah cendela kecil yang tertutup.

Perlahan dia membuka cendela itu. Dia merasakan hawa segar masuk kedalam kamarnya. membuat tubuhnya merasakan kesegaran walau masih lemah . Dia kembali melangkah menyusuri kamar itu untuk melihat isi kamar . Ada almari kecil, dan tempat tidur seukuran satu orang. Dan dia melihat sebuah ponsel ada di atas almari kecilnya. Perlahan dia mengambil ponsel itu. Ketika akan menghidupkan ponselnya ternyata batrai sudah habis. Kanaya segera mencari charger untuk mengisi batrai. Namun dia tidak menemukannya. Saat Kanaya sedang sibuk, tiba- tiba terdengar langkah kaki kearah kamarnya. Kanaya segera berjalan kearah tempat tidur kembali. Ketika pintu terbuka, seorang wanita paruh baya masuk kedalam kamar dengan membawa piring berisi makanan. Wanita itu terlihat menangis.

"Non...maafkan bik Sum ya...bik Sum tidak bisa memberi makan Non Rosa, soalnya kunci di bawa den Danar.." ucap wanita paruh baya itu.

"Tidak apa- apa bik...boleh aku makan nasi ini lebih dahulu bik...soalnya aku lapar banget..." ucap Kanaya Pelan.

"Boleh.boleh non..." ucap bik Sum sambil memberikan piring nasi pada Kanaya. Kanaya melihat di atas piring hanya ada nasi dengan lauk tempe dan kuah sop . melihat semua itu. Nafsu makan Kanaya hilang. Namun demi mengisi perutnya Kanaya memakan makanan itu dengan cepat. Setelah selesai Kanaya menatap bik Sum dengan wajah tenang.

"Lalu kenapa sekarang bibik bisa membuka pintu itu...?" tanya Alea .

"Den Danar tadi memberikan kunci ini agar saya membebaskan Non Rosa dari hukuman..." jawab bik Sumi.

"Sekarang den Danar di mana bik...?" tanya Alea lagi.

"Dia sudah berangkat kerja Non...apa non Rosa masih lapar..? Biar bibi ambilkan lagi nasinya, mumpung den Danar nggak ada..." ucap bik Sum prihatin.

"Nggak usah bik...Rosa sudah kenyang.." tolak Alea halus. Terlihat bik sumi menatap Alea dengan wajah prihatin.

"Berapa hari aku di hukum bik...?" tanya kanaya dengan wajah tenang.

"Non Rosa sudah lupa...?" tanya bik Sum kaget.

"Aku pingsan bik..." jawab Risa. Bukan cuma pingsan , tapi mati...ucap Kanaya dalam hati.

"Ya Allah non...maafkan bibik non ...non Risa di hukum dua hari non..?" ucap bik Sum dengan air mata mengalir dari mata tuanya.

"Dan itu tanpa makan dan minum...?" tanya Alea marah.

'Benar non...kemaren bibik sudah meminta kuncinya pada den Danar, tapi den Danar bilang bukan urusan bibik...

Non...maafkan bibik yang tidak bisa menolong non Rosa..." tangis bik sum pecah. Melihat bik Sum menangis Kanaya segera memeluk wanita paruh baya itu.

"Sudah bik jangan menangis, bukankah Rosa sekarang sudah baik- baik saja bik." ucap Kanaya sambil melepas pelukannya.

"Non..kenapa non Rosa tidak keluar dari rumah ini saja Non...bibik saja yang nggak di siksa merasa nggak betah apalagi non Rosa...?" ucap Bik Sum sambil menangis.

"Rosa tahu bik...oh ya apa bibik mau ikut Rosa kalau Rosa keluar dari sini...?" tanya Kanaya pada bik Sum.

"Mau non...mau...bibik mau ikut non Rosa saja. Bibik sebenarnya juga sudah tidak tahan melihat kekejaman den Danar pada Non Rosa. .." ucap bik Sum dengan kesal.

"Baiklah Rosa akan mencari uang untuk keluar dari rumah ini. Oh ya bik...apa bibi lihat charger Hp milik Alea...?" tanya Alea lagi.

"Non lupa ya kalau charger milik non Rosa di ambil den Danar saat dia memasukkan non Rosa kekamar ini..." ucap bik Sum lagi.

"Ah...aku lupa bik...mungkin terlalu lama tidak di beri makan bik jadinya pikiranku lemot..." ucap Kanaya berkelakar.

"Ih non Rosa ada - ada saja..." ucap bik Sum sambil tertawa.

"Mungkin memakai milik bibik bisa non..." ucap Bik Sum lagi.

"Kalau begitu bibik bawa aja punya bibik kemari..." kata Kanaya .

"Akan bibik ambilkan non..sekalian bibik bawa gelas dan piring non Rosa..." ucap bik Sum sambil mengambil piring dan gelas bekas makan Kanaya.

"Biar Rosa sendiri yang nyuci bik..." cegah Kanaya. Walau Kanaya putri seorang yang sangat kaya , namun dia tak pernah sombong pada para pembantunya.

"Biar bibik saja yang bawa non...non Rosa masih lemah, takutnya nanti jatuh.." kata bik Sum lagi.

"Baiklah terserah bibik..." ucap Kanaya pasrah. Setelah itu dia melihat bik Sum pergi meninggalkan kamarnya. Sambil menunggu bik Sum datang. Kanaya melihat Hp milik Rosa. Ternyata Hp milik Rosa tergolong Hp yang cukup mahal HP yang fitur di dalamnya cukup lengkap.

"Untung Rosa memiliki Hp cukup modern. Hp ini ketika pertama kali keluar bisa mencapai 15 jt. Tapi kalau sekarang entahlah...nggak kaget juga, bukankah Rosa putri seorang pengusaha kaya. Sayang sekali hidupnya bisa jadi begini. Tapi jangan khawatir sayang...kita akan membalas dendam semua sakit hatimu saudaraku. Kau telah mengijinkan diriku tinggal di tubuhmu, dan aku akan membuat orang yang telah menyakitimu menderita selamanya dan akan menyesali telah menindasmu . kau lihat nanti ya..." ucap Kanaya sambil tersenyum Devil . Tak lama Bik Sum masuk kedalam kamar.

"Non ini non..." ucap Bik Sum sambil memberikan charger miliknya.

"Bismillah semoga bisa bik..." ucap Alea berdoa. Dan untunglah charger itu bisa Alea gunakan untuk menambah daya batrai Hp milik Alea kehabisan daya.

Apa ini memang kebetulan atau Allah memberikan jalan. Akhirnya batari Hp Kanaya dapat di isi .

"Apa non Kanaya akan pergi bekerja..?" tanya Bik Sum lagi.

"Tentu bik...aku takut nanti aku di pecat.." kata Kanaya sambil tertawa.

Bik Sum agak tercengang melihat ada berubah pada sikap Rosa. Rosa yang lembut dan terlihat tidak memiliki percaya diri, Kini terlihat cerah dan banyak omong. Tapi bik Sum merasa bahagia juga melihat perubahan itu.

Alea segera mengambil handuk dan baju ganti sebelum melangkah kearah kamar mandi yang ada di ingatan Rosa.

Sedang bik Sum sendiri pergi ke dapur kembali.

Tak berapa lama terlihat Kanaya sudah memakai baju kerjanya . Setelah selesai dia segera mengambil Hp miliknya. Ternyata batrai sudah terisi 60 persen. Dia segera menghidupkan kembali Hp nya. Terlihat banyak panggilan dan sms dari beberapa nama yang Kanaya tidak tahu siapa mereka.

"Mungkin mereka sahabat Rosa..." gumam Kanaya pelan. Dia memanggil salah satu orang yang sempat menelfonnya. Tak butuh waktu lama telfon segera di angkat.

"Rosa ada apa denganmu ha...kau tidak apa- apa kan..kau tidak di jahati pria brengsek itu kan..kau sekarang di mana..kenapa kau dua hari ini tidak ada kabar beritanya..." terdengar suara seorang gadis dengan nada panik.

"Tunggu...kau kalau tanya pelan- pelan dulu...mana yang akan aku jawab kalau kau bertanya seperti itu .." ucap Kanaya.

"Kau ini...kau tahu kami panik tidak mendengar kabarmu...sekarang kau di mana...?" tanya gadis itu lagi.

"Aku ada di rumah suamiku, tolong kau jemput aku, aku agak lemas. Nanti aku ceritakan..." ucap Kanaya. Sebenarnya Kanaya tidak tahu di mana tempat kerja Rosa. Cuma di dalam ingatan Rosa ,kalau dia kerja di restoran cepat saji.

"Baik aku akan pergi menjemputmu.. Tunggu aku di depan rumahmu..." ucap gadis itu lagi.

"Baik aku akan menunggumu..." jawab Kanaya. Dia segera keluar dari kamarnya. Saat dia berada di luar kamar ,Dia melihat pintu di sebelah gudang yang bersebelahan dengan kamarnya.

"Bik...!" panggil Kanaya pada bik Sum.

"Ya Non..." ucap bik sum sambil menghampiri Kanaya.

"Itu pintu apa bik...?" tanya Kanaya .

"Ih si non..bukankah itu pintu keluar non.." ucap bik Sum lagi .

"Pintu keluar...?" tanya Kanaya lagi.

"Iya..pintu keluar menuju taman belakang, kita bisa menuju jalan tanoa melewati pintu gerbang, cuma lewat pintu belakang yang melewati taman non..." ucap bik Sum.

"Hmm..begitu..jadi selain pintu ini ada pintu lagi menuju luar rumah...?" tanya Kanaya.

"Benar Non...!" jawab bik Sum lagi.

"Kalau begitu Rosa lewat pintu itu saja bik , agar den Danar tidak melihat Rosa, lalu kenapa dulu aku tidak lewat sana saja...?" tanya Kanaya heran.

"Ya ampuun..non lupa ya, saat non Rosa pertama kali lewat sana , non Rosa hampir di gigit ular, karena itu Non Rosa takut lewat sana lagi..." ucap Bik Sum.

"Oo..begitu. Tapi sekarang Rosa ingin lewat sana aja bik, Rosa takut kena pukul den Danar lagi.." ucap Kanaya .

"Benar non lebih baik non lewat pintu itu saja saat pulang..." kata bik Sum menyetujui.

"Baiklah kalau begitu Rosa berangkat dulu ya bik...Assalamualaikum..." ucap Kanaya pada bik Sum.

"Waalaikum salam ..hati- hati non..." ucap bik Sum sambil menutup kembali pintu itu. Kanaya berjalan melintasi taman rumah Danar, dia melihat pintu yang ada di tembok samping rumah. Kanaya segera membuka pintu itu.

"Untuk apa sebenarnya pintu ini..." gumam Kanaya. dia segera membuka pintu dan keluar menuju depan rumah . Ketika Kanaya sampai di depan rumah. Dia melihat seorang gadis sedang duduk di atas sebuah motor metik dia menatap kearah rumah Danar.

Samar ada bayangan gadis itu di dalam benaknya tak lama ingatan Rosa masuk kedalam otaknya.

"Siska...!" panggilnya.

"Gadis itu merespon menoleh kearahnya.

"Rosa...!" serunya sambil menjalankan motornya menuju Rosa yang sedang berdiri.

"Ayo cepat naik..aku menunggu penjelasanmu..." ucap gadis itu .

"Iya nanti aku akan bercerita..." kata Kanaya lembut. Mereka segera melaju di jalanan setelah Kanaya naik keatas motor di belakang tubuh siska. Tak berapa lama mereka telah sampai di depan restoran cepat saji tempat Rosa bekerja. Siska segera membawa Kanaya masuk kedalam restoran itu. Sesampainya di dalam, tiba- tiba Kanaya telah di peluk dua orang sambil menangis.

"Ros...kamu tidak apa- apa kan...?" tanya gadis yang Kanaya tahu bernama Riska.

"Kau tidak apa- apa kan Ros..." ucap cowok yang ikut memeluk Kanaya. Pria itu bernama Egik. Mereka ternyata tiga sahabat Rosa.

"Sekarang cepat kau ceritakan, apa yang sebenarnya terjadi padamu hingga kau tidak ada kabar beritanya selama dua hari ini..." kata Siska .

"Boleh aku duduk..?" ucap Kanaya lembut.

"Ya bolehlah..." jawab Riska sambil membawa Kanaya untuk duduk di kursi yang sudah di ambilkan Egik.

"Sekarang ceritakan semua yang terjadi padamu, kami akan mendengarkan.." kata Egik pelan. Akhirnya Kanaya menceritakan semua yang dia ingat tentang Rosa, Rosa yang di hajar Danar, serta Rosa yang mendapat hukuman kurung selama dua hari tampa makan dan minum hingga mati, cuma mati di gantin pingsan oleh Kanaya . mendengar perkataan Kanaya semua sahabat Rosa marah.

"Dasar bajingan...ingin rasanya aku mencek lehernya...manusia biadap...!" seru Siska marah. Mereka kembali menangis.

"Ros...lebih baik kau keluar dari rumah itu, kau pergi jauh saja kenapa sich..!" seru Riska marah.

"Ck..apa yang kau maksud aku harus kabur gitu...?" tanya Kanaya .

"Iya...lebih baik kau kabur dari pria terkutuk itu..."ucap Riska lagi.

"Ya nggak bisa sayang...namaku jadi taruhannya. Dia bisa memfitnahku kabur bersama pria lain, dan bukan salahnya dia menceraikanku..." ucap Kanaya .

"Benar juga sich...lalu bagaimana agar kau lepas darinya...?" tanya Siska.

"Aku akan mencari uang untuk kompensasi itu. Dan aku akan menjebak dia agar mama dan Papanya tahu apa yang dilakukan anak kesayangan mereka kepadaku..." ucap Kanaya lagi.

"Gimana caranya...dan dimana kau akan mendapatkan uang itu...?" tanya Siska .

"Tenang saja sahabat- sahabatku...kau akan tahu apa yang akan aku lakukan sekarang..ya sudah ayo kita kerja lagi, untung belum ada pembeli, kalau tidak pasti Bos marah pada kita..." ucap Kanaya sambil tersenyum manis.

Merekapun segera kembali melakukan rutinitas seperti biasanya. Dan saat Herman tahu Rosa datang, dia mendatangi Rosa, Dia memberi Kanaya libur dua hari saat mendengar cerita Rosa dari Siska, namun Rosa tak mau karena kalau di rumah dia takut Tuan Danar yang terhormat akan menyiksanya. dan dia takut kalau dia lepas kendali menghajar Danar, kalau itu terjadi. kesalahan pasti ada pada Rosa dan itu merugikan kanaya, Sebab Kanaya ingin Danar merasakan penderitaan yang membuat dia ingat perbuatannya .

Saat pulang kerja Siska ingin mengantar Kanaya , namun Kanaya menolak karena dia sudah tahu jalan kerumah Danar. Akhirnya Siska pulang sendiri.

Setelah berpamitan pada Mas Herman sang pemilik restoran . Kanaya segera keluar dari restoran tempatnya dia bekerja. Dia berjalan sendirian di jalanan yang mulai terlihat agak sepi. Sesampainya di rumah dia melihat keadaan ruma lampunya masih terang benderang, sepertinya di rumah besar itu kedatangan tamu . Perlahan Kanaya berjalan kearah belakang rumah. Sesampainya di sana dia membuka pintu. Dia melihat keadaan taman belakang sepi . Dia segera masuk kedalam rumah. Sampai di depan gudang dia melihat Bik Sum masih terlihat sibuk di dapur. Dengan perlahan dia masuk kedalam kamarnya. Ketika dia ingin menutup pintu kamarnya bik Sum lewat.

"Kau sudah datang nak...?" tanya bik Sum lembut.

" Iya bik...banyak tamu ya...?" tanya Kanaya.

"Iya nak...den Danar membawa beberapa temannya datang kesini, untung kau lewat belakang. Kalau tidak pasti kau terkena hukuman lagi..." ucap bik Sum lembut.

"Benar bik..untung saja ada jalan lain... Ya sudah Rosa istirahat dulu bik, maaf tidak bisa membantu bibik .." ucap Roda

"Ndak masalah...tidurlah, selamat malam nak..." ucap bik Sum pada Kanaya.

"Selamat malam bik..." jawab Kanaya lembut. Lalu dia menutup pintunya.

Jangan lupa like, vote dan komennya author tunggu. maaf kalau banyak typo dan salah ketik nama🙏

Bersambung

PGP 3

Keesokan harinya Kanaya bangun pagi sekali, Dia mandi dan mencari mukena milik Rosa. Ternyata Rosa juga muslim yang taat. Buktinya ada peralatan solat lengkap serta Alquran dan tasbih lengkap di dalam almari kecilnya. Kanaya segera mandi setelah itu dia melakukan solat subuh . Setelah berzikir sebentar, dia bangun dari tempat solatnya. Setelah membenahi perlengkapan solat dan memasukkan kembali kedalam Almari kecilnya , Kanaya segera mencari baju untuk olah raga.

"Siit...ternyata Rosa tudak suka berolah raga... Biar nanti aku akan membeli satu untuk olahraga..." ucapnya kesal.

Akhirnya dia memilih memakai baju sederhana milik kanaya . Setelah itu dia melakukan gerakan- gerakan ringan untuk melatih otot Rosa yang belum pernah berolah raga. Setelah menggerakkan badan selama satu jam di dalam kamar, dia kembali mandi. Dan mulai memakai pakaian kerjanya. Kini Kanaya sudah melihat dengan jelas wajah gadis yang dia masuki tubuhnya itu. Ternyata gadis ini memiliki wajah yang sangat cantik. Dengan tubuh asli Kanaya, sepertinya lebih cantik gadis ini.

Kanaya melihat pantulan wajahnya dari cermin kecil di atas almari pakaiannya nya. Terlihat wajah cantik , putih , dan sangat polos terpantul dari cermin di depannya.

"Gadis ini sebenarnya sangat cantik, dengan wajahku yang Asli saja lebih cantik dia. tapi karena gaya berpakaian dan wajahnya sangat polos, akhirnya dia terlihat polos dan agak culun, apalagi dengan kacamata sebesar ini. Tunggu dulu... apa dia memiliki mata yang sudah rabun...? Tapi kenapa aku tidak merasakannya..aku baik- baik saja tanpa kacamata...memang di tubuh lamaku aku tidak mengalami gangguan penglihatan, tapi kalau aku memakai tubuh yang memiliki gangguan mata bukankah aku juga mengalaminya, kok ini tidak terjadi padaku..? Tunggu dulu...! kacamata ini..ya ampuun..ternyata bukan kacamata Min, ini kacamata biasa..? Apa Rosa sengaja menyembunyikan jati dirinya, kalau benar untuk apa...? Apakah dia juga tidak menyukai Danar hingga dia menyembunyikan wajah aslinya. Ah..kok aku jadi bingung, tidak ada memori di otak ini tentang kesengajaan dia menutupi wajah aslinya ataupu. tentang Danar si biang kerok itu...Ah biarlah, semoga perubahan pada dirimu yang aku lakukan , tidak membuatmu marah Rosa..." ucap Kanaya dalam hati. Dia memakai celana panjang Rosa di padu dengan baju panjang yang bawahannya telah Kanaya gunting sedikit dan sudah dia jahit, dengan meminjam jahitan bik Sum. Dan Rambut panjangnya dia ikat seperti ekor kuda. Serta kacamata yang selalu dia pakai dia taruh di dalam tas slempang yang Rosa punya . Setelah selesai berbenah , Kanaya keluar dari kamarnya. Saat dia keluar, terlihat bik Sum datang dengan membawa sepotong roti dan segelas teh manis hangat .

"Non cepat makan sebelum den Danar datang..." bisik bik Sum pada Kanaya.

Namun bik Sum hampir menjerit ketika melihat penampilan Rosa yang ada di depannya. Dia mendekap mulutnya yang hampir berteriak. Untung saja piring dan gelas teh sudah ada di tangan Kanaya.

"Bibik ...ada apa...?" seru Alea pelan.

"Non...ini non Rosa..." tanya bik Sum tak percaya.

"Sstt..jangan keras- keras bik..iya ini aku Rosa..." ucap Rosa

"Non...non Rosa cantik banget..." ucap bik Sum dengan wajah bahagia.

'Ih si bibik..ini gelasnya, Rosa sudah habisin tehnya, Rosa akan berangkat ya .. rotinya Risa makan sambil berjalan, selamat pagi bik..." ucap Alea sambil mencium kening dan tangan Bik Sum dan berjalan keluar lewat pintu belakang.

"Hati- hati non..." ucap Bik Sum sambil menatap gadis malang itu keluar melalui pintu belakang. Setelah itu dia berjalan kembali kedapur. Tak lama dia melihat Danar turun dari lantai Atas. Dia segera mengambil cangkir kopi yang ada di meja makan, lalu dia meminumnya. Sejenak dia melihat kearah kamar Rosa yang tertutup kamar bik Sum. Namun tak lama Dia segera melangkah kearah garasi. Sampai di sana dia juga tidak melihat sepatu Rosa yang biasanya tertinggal di sana kalau gadis itu pulang larut malam. Sebab tadi malam ketika dia , Eros dan Bakri berbincang, dia tidak melihat kedatangan gadis itu. Diapun segera berangkat ke kantornya.

Sedang Alea kini sudah sampai di rumah makan tempatnya bekerja. Dengan cara berjalan dari rumah sampai ke restoran . itung- itung olah raga dan ngirit ongkos ojekan.

Saat dia masuk kedalam restoran lewat pintu belakang dia bertemu dengan Egik. Egik yang sedang membuang sampah jadi tercengang melihat penampilan Rosa yang berbeda.

"Rosa...a..apakah ini Rosa sahabatku..?" tanya Egik tergagap.

"Ck..kau ini...ya iyalah...aku sahabatmu.." ucap Rosa sambil berjalan masuk kedalam dapur restoran. Ketika sampai di sana Rosa bertemu dengan kedua sahabat perempuannya.

"Selamat pagi sahabatku Siska, Riska.." sapa Rosa dengan wajah ceriah. Sedang kedua gadis yang di sapa Rosa terdiam dan menatap Rosa dengan wajah bengong.

"Haloo....kenapa kalian bengong...?" tanya Rosa sambil melambaikan tangannya di depan para sahabatnya.

"Ro..Rosa...?" seru mereka bersamaan.

"Iya ...ada apa..?kenapa wajah kalian seperti melihat hantu...?" tanya Rosa sambil tertawa.

"Ini kau beneran Rosa sahabat kami kan...?" tanya Siska dengan wajah tak percaya.

"Iya non...apa aku terlihat bukan Rosa sahabat kalian ya...?" tanya Rosa sambil tersenyum.

"Gila...kau cantik banget nyonya...!" teriak Riska sambil memeluk Rosa.

"Apaa..nyonya...? Ya ya bener, aku Nyonya yang rasa nona ha ha ha...!" seru Rosa sambil tertawa. Sedang ke tiga sahabatnya terlihat heran dengan tingkah sahabatnya sekarang. Dia terlihat cantik , cerdik, dan ceriah, beda dengan hari- hari lalu Rosa yang lugu, polos, pendiam dan penakut. Walau mereka tahu Rosa dulu adalah putri seorang pengusaha kaya sebelum mereka, kedua orang tua Rosa meninggal dunia.

"Hey...kenapa kalian bengong...?" ucap Rosa sambil menatap ketiga sahabatnya dengan penuh tanya.

"Ros...kau benar- benar sahabatku Rosa kan...?" tanya Riska sambil menatap Rosa dengan wajah curiga.

"Sayang...aku memang Rosa...kenapa, apa kalian tidak suka dengan perubahan diriku...?" tanya Rosa .walau dalam hati dia merasa berdosa telah membohongi mereka.

"Maaf teman...aku tidak bisa berkata jujur pada kalian, kalau sebenarnya sahabat kalian telah mati, tapi aku janji suatu saat nanti aku akan mengatakan semuanya pada kalian..." ucap Kanaya dalam hati.

"Bukan begitu, kamu beda dengan Rosa yang dulu..." ucap Siska menimpali.

"Apakah kalian tidak suka melihat perubahan diriku...?" tanya Rosa lagi.

"Suka, suka banget...!" ucap mereka hampir bersamaan.

"Semenjak aku di kurung dan hampir mati, maka aku menganggap kalau Rosa yang dulu telah mati. Dan kini Rosa baru akan terlahir. Tapi hanya kalian saja yang tahu. Karena Aku akan tetap menjadi Rosa yang lama di depan si jahat Danar.." kata Rosa dengan penuh dendam .

"Bagus Rosa aku mendukungmu...!" ucap Egik dengan penuh semangat.

"Iya, aku juga mendukungmu Ros...!" seru Riska dengan yakin.

"Benar kami akan mendukungmu...!" seru Siska semangat.

"Trimakasih sahabat- sahabatku..." ucap Rosa sambil memeluk mereka bertiga .

Setelah itu mereka kembali bekerja dengan semangat. Saat pulang kerja, tanpa sengaja Rosa bertemu dengan mas Herman yang sejak tadi memang sengaja Rosa hindari karena dia tidak memakai kacamata pembesarnya.

"Rosa...kau kah itu...?" tanya Herman ketika melihat Rosa keluar dari restorannya. Akhirnya Rosa menghentikan langkahnya dan menatap pada mas Herman yang tadi memanggilnya .

"Iya mas...maaf, Rosa harus buru- buru pulang mas, sebab kata bik Sum den Danar menayakan saya..." kata Alea sambil ingin kembali melangkah.

"Tunggu Rosa...ini benar- benar Rosa pegawaiku kan...?" tanya kembali mas Herman sang pemilik Restoran.

"Benar mas...saya Rosa pegawai anda.." jawab Rosa agak kesal.

Melihat Rosa yang agak kesal, pikir Herman mungkin karena Rosa takut Danar suaminya marah jika dia terlambat.

'Baiklah kau boleh pulang, kita berbicara lagi besok..." ucap Herman sambil tersenyum. Herman adalah pengusaha restoran yang cukup terkenal. Dia memiliki beberapa capang restoran di beberapa kota. Dan juga satu hotel besar di kota ternama di negara ini. Namun Herman yang gagah dan tampan itu masih belum mau memiliki seorang istri. Katanya ribet jika memiliki istri. Dan semua pegawainya sudah tahu itu.

"Trimakasih mas, selamat malam...!" seru Alea sambil berlari kearah jalan . Sedang Herman menatap kepergian Rosa dengan senyuman di bibirnya. Saat Rosa sedang berjalan cepat menuju rumahnya. Tiba- tiba ada pesan masuk dari rekan sesama heker yang kemarin dia chat tanpa memberitahukan siapa dia. Dia hanya memberi nama Rk 1. Dia meminta pada teman hacker nya agar memberitahukan kalau ada pertarungan hacker . dan pria itu berkata kalau sekarang ada tantangan untuk sebuah misi. Mendengar itu Rosa segera mencari Warnet, Rosa atau Kanaya memcari warnet yang sepi pengunjungnya. Setelah berkeliling di sekitar tempat kerjanya. Kanaya mendapatkan sebuah warnet yang pengunjungnya cuma dua orang saja. Kanaya segera membayar untuk tiga jam. Dengan gigih dia mulai berselancar di dunia lamanya.

Sedang di tempat Lain Roni anak buah Kanaya heboh berteriak pada Para sahabatnya saat dia menemukan seseorang yang bisa mengalahkannya dan orang itu hampir meretas program yang di minta panitia. Dan akhirnya hacker itu mendapatkan hadiah yang di janjikan. Hadiah 15 juta untuk juara pertama.

"Gila Ron...siapa yang bisa mengalahkanmu dalam sekejap, kita tahu kan kalau tidak ada yang bisa mengalahkan Roni selain Bos Kanaya..!" seru Gilang penasaran.

"Lalu siapa Rk1 ini . Bos baru meninggal tiga minggu yang lalu, Trus siapa Rk1 ini..." ucap Roni penasaran.

"Aku curiga Ron...kenapa ketika Bos meninggal tiba- tiba ada orang yang bisah mengalahkan dirimu...apa sebenarnya Bos belum mati ya..." ucap Yoyok tiba- tiba.

"Ih kau ini...mana mungkin Yok..kita melihat sendiri Mobil Bos Kanaya terbakar dan polisi menemukan tubuh hangus di dalamnya...!" seru Gilang cepat.

"Ya siapa tahu tubuh itu bukan tubuh Bos Kanaya..." kata Yoyok lagi.

"Kau terlalu menghayal Yok..." ucap Roni kesal. Tiba- tiba terdengar suara pesan masuk ke ponsel salah satu dari mereka.

"Ponsel siapa yang berbunyi...?" ucap Johan yang sejak tadi diam saja. Sejak kematian Kanaya Johan lah yang paling terpukul, Pria tampan itu adalah tangan kanan Kanaya yang mewakili menjadi direktur di perusahaan besar milik Kanaya. Dia tidak mau menjadi pemilik perusahaan itu, karena Kanaya lah yang menjadikan dirinya sampai seperti sekarang ini.

"Aah...ponsel punyaku..." ucap Mamat yang ada di belakang Johan. terlihat sekali wajah pria tampan tapi sangar itu masih sangat berduka. saat Kanaya di kebumikan dia menangis sampai pingsan. dia pria yang paling Setia pada Kanaya. andai bisa di ibaratkan Mamat adalah putra paling setia pada sang Bunda.

Dia segera mengambil Hp miliknya yang di belikan Kanaya saat Ponsel miliknya hilang ketika dia dan Kanaya melawan anggota geng brandal pertama kali.

Mamat segera membuka pesan Wa itu.

"Jika kau sedang bersama teman- temanmu keluarlah dan jangan banyak bicara, aku akan menelfonmu..."

tulis kalimat di dalam Wa entah dari mana, namun mamat sangat kaget. karena tulisan itu mirip dengan karakter Kanaya kalau sedang memerintah dirinya. buru- buru dia keluar.

"Mau kemana Mat...!" seru Johan yang melihat Mamat keluar.

"Aku ada penting sebentar.. kalian lanjutkan saja..." ucap Mamat sambil berlari keluar. setelah sampai di luar dia menunggu panggilan dari pengirim pesan. namun yang di tunggu tidak juga menelfon hingga akhirnya 15 menit kemudian terdengar ponselnya berdering. dengan cepat Mamat menerima panggilan itu.

"Halo..siapa ini...!" ucap Mamat dengan wajah tegang.

"Mat...ucap salam dulu ketika menerima telfon bodoh..." terdengar suara seorang wanita dari sebrang sana. Mamatpun kecewa karena suara yang datang bukan suara yang dia harapkan.

"Siapa kau ...itu semua bukan urusanmu..!" ucapnya kesal.

"Mat...apakah kau tidak bisa di beri tahu Mamat Sunarko..." ucap suara itu.

Mamat yang tadinya sudah kesal seketika kaget hingga dia terjatuh, ponsel yang dia pegang sampai terlempar. Dia tahu orang yang memanggilnya dengan nama lengkap hanyalah Bos yang paling dia sayangi dan paling dia hormati. dia tertegun cukup lama

Sedang di tempat lain Kanaya yang sedang menelfon Mamat menyadari kalau Mamat sekarang pasti sedang Syok berat. Ia membiarkan saja waktu berlalu. hingga lima belas menit kemudian, terdengar lagi suara mamat.

"Ha..halo...ini siapa...apa kau Bos Kanaya...?"ucap Mamat bergetar antara takut dan tak percaya.

"Jangan kaget dan jangan takut Mat.. aku bukan hantu mat..aku Bosmu Kanaya. tapi aku ada di tubuh wanita lain..."ucap Kanaya dengan perlahan. Terdengar suara tangisan disana.

"Mat..jangan menangis...kau akan membuat teman- teman panik...!" terdengar bentakan Kanaya yang membuat Mamat semakin yakin kalau suara wanita yang ada di Ponselnya adalah suara Kanaya.

"Lalu apa yang harus Aku lakukan Bos..?"

ucap Mamat setelah menghentikan tangisannya dengan susah payah.

"Besok datanglah sejalan XX dan cari rumah makan cepat saji yang bernama rumah makan California. bawa salah satu mobilku, dan tunggu aku di dalam mobil, besok aku beritahu gadis yang akan kau temui. paham...!" ucap Kanaya tegas.

"Siap Bos...!" seru Mamat dengan bahagia. dia semakin yakin kalau gadis yang sedang berbicara dengannya adalah si Bos yang lincah sabar tapi tegas. namun kalau kita mempunyai kesalahan gadis itu sangatlah galak.

"Ya sudah...jangan bilang pada siapapun, kita nanti akan membuat kejutan pada mereka. dan ingat jangan menceritakan pada siapapun. hapus dulu ingus dan air matamu. cuci muka sebelum masuk kembali Asalamualaikum..." kata Kanaya yang tahu kebiasaan Mamat.

"Baik Bos Waalaikum salam...ha ha ha..." teriaknya sambil tertawa bahagia. Setelah Kanaya mengakhiri panggilannya Mamat segera menghapus ingus dan air matanya. namun air matanya terus mengalir, dia menangis bahagia saat mendengar gadis yang sangat dia hormati telah hidup kembali . dengan susah payah akhirnya Mamat bisa menghentikan tangisannya.

setelah mencuci mukanya, Mamat kembali kedalam markas mereka.

Saat dia masuk Yoyok melihat muka Mamat yang memerah seperti habis menangis.

"Mat...kenapa kau...?" tanya Yoyok pada Mamat.

"Aku ...? emang kenapa denganku...?" tanya mamat sok bodoh.

"Hey...kau seperti habis menangis, aku tanya kau kenapa menangis...?" kata Yoyok kesal.

"Benar...kau habis menangis Mat...? kenapa...?" tanya Budi yang sejak tadi tidak ada suaranya.

"Ah..aku teringat pada Bos kita Bud..." ucap Mamat sekenanya.

"Sudahlah Mat...kita semua juga merasa sedih, tapi mau gimana lagi..." ucap Budi dengan wajah sedihnya.

"Sudahlah...lebih baik aku kekamar, aku ingin tidur..." ucap Mamat sambil berjalan masuk kedalam salah satu kamar yang ada di markas itu. Semua hanya bisa mengangkat bahu mereka.

Sekian dulu ceritaku ya...besok aku lanjut lagi.jangan lupa like, vote dan komennya .

Maaf kalau salah tulis atau banyak typonya

Bersambung.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!