Santri Pilihan
1
ini cerita karangan ku yaa
Arzyalfa Khalisya
assalamualaikum,
perkenalkan nama saya Arzyalfa Khalisya
saya santriwati dari ponpes Y di kota Semarang
Arzyalfa Khalisya
aku sudah mondok di ponpes Y ini sejak aku kelas 3 sd
Arzyalfa Khalisya
dan sekarang aku kelas 11 Aliyah atau SMA
zyalfa kecil
awal mulanya aku bersekolah di MIN yang ada di desanku. pada akhir semester ganjil ayahku meninggal dunia, pada saat itu aku pun hampir kehilangan ibu dan calon adik kembar ku karena ibuk syok berat selepas mendengar bahwa ayah telah tiada.
zyalfa kecil
[skip]
hari ini adalah hari dimana aku mengambil raport kenaikan kelas. aku mendapatkan juara 1 umum antar kelas 2
zyalfa kecil
aku berlari dari sekolah menuju rumah yang jaraknya lumayan jauh. aku berlari dengan membawa piala penghargaan, piala pertama karena aku mendapatkan juara umum antar kelas, dan piala kedua karena aku memenangkan perlombaan MTQ tingkat kecamatan.
zyalfa kecil
aku berlari terus tidak berhenti, hingga aku sampai di rumah
zyalfa kecil
sesampainya aku di rumah aku melihat pintunya terbuka tapi tidak ada 1 pun alas kaki di sana. aku membuka sepatu sekolahku dan masuk ke dalam rumah tidak lupa mengucap salam
zyalfa kecil
aku mengucap salam tapi tidak ada yang membalasnya
zyalfa kecil
aneh, kenapa rumah sepii
zyalfa kecil
aku berjalan ke arah kamar ibu untuk memberi kabar bahagia ini, sesampainya di kamar ibu pertama kali yang aku lihat adalah kosong, di dalam kamar ibu tidak ada siapa-siapa dan aku baru menyadari bahwa terdapat genangan air yang terdapat sedikit darah di samping tempat tidur ibu dan lemari nya pun terbuka
zyalfa kecil
aku panik melihat genangan air yang terdapat darah itu dan langsung berlari mencari kemana sekiranya ibu berada
zyalfa kecil
aku mencari di kamarku, kamar kakak, dapur, toilet semua ruang yang ada di rumah sudah ku telusuri namun nihil tidak ada
zyalfa kecil
dengan keadaan mata mulai mengeluarkan air mata aku berlari keluar rumah menuju rumah paman dan bibi namun nihil, dan juga aku mencari ke rumah Tante dan pamanku (adik ibu) namun nihil juga
zyalfa kecil
ibu tidak bisa ditemukan di mana2 seakan ibu menghilang ditelan bumi
zyalfa kecil
aku terus menangis di halaman rumahku
zyalfa kecil
hingga bibi menghampiri ku dengan mobilnya
zyalfa kecil
ini turun dari mobil dan melihat aku yang menangis kemudian dia langsung memeluk ku dan berkata
bibi
' tenang sayang, sudah jangan menangis nanti kalau menangis hidungnya hilang loh loh '
zyalfa kecil
aku pun sedikit terhibur dengan lelucon bibi dan aku bertanya kepada bibi
zyalfa kecil
' bibi,,, keman semua orang kenapa sepi,?? dan kemana ibu, tapi aku melihat ada darah di kamar ibu '
bibi
'hah... lebih baik kamu ganti pakaian mu dan kita aku pergi menemui adik mu
zyalfa kecil
*masih dengan mata sembab aku berlari mengganti pakaian ku
zyalfa kecil
*aku pun menaiki mobil dengan di bantu bibi
[skip] sampai di rumah sakit
zyalfa kecil
*awal2 perjalanan aku benjawab pertanyaan bibi tentang sekolah ku dan mulai pertengahan perjalanan aku tertidur hingga sampai tujuan
zyalfa kecil
*bibi menggendong ku masuk ke dalam rumah sakit, lebih tepatnya ke ruangan operasi
zyalfa kecil
*aku mulai membuka karena ada sesuatu yang menggangu ku, bersamaan dengan aku bangun ruang Operasi terbuka dan terlihatlah dokter dengan memakai pakaian khas nya yang terdapat sedikit darah
' kami memiliki 2 kabar, kabar baiknya adalah bayinya kembar sepasang dan yang kabar buruk nya adalah sang ibu tidak bisa kami selamatkan'
kata2 dokter itu membuat semua orang di sana meneteskan air mata kecuali zyalfa karena ia masih belum sadar
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!