Bayangan pohon dari pancaran sinar matahari di kota Juana yang biasa dikenal dengan Juana City sore ini.
Laki laki berusia 18 tahun yang tampak tinggi berbadan sederhana dan perawakan yang bisa terbilang tampan bermata coklat terlihat duduk di pinggiran taman kota sambil membaca buku...
"Hay.. Bryan Rockstone!!!" Seorang pemuda bertubuh gempal memanggil laki laki yang duduk itu.
"Oh hay Pider Wildon,apa yang sedang kau cari?" Jawab pria itu karena terkejut sahabat nya tiba tiba muncul.
"Mencari mu, yang lain sedang menunggumu di depan perpustakaan untuk segera pulang ke kos" Pider menjawab sedikit terengah sembari mengambil posisi duduk disebelah Bryan.
Sambil mengernyitkan keningnya Bryan bertanya "kenapa kau tau aku disini?"
"Sudahlah kau tidak menyukai keramaian,menyendiri dan membaca ditempat yang sunyi adalah caramu menghibur diri dan disinilah tempat terbaik itu menurutku... Mari kita pulang!!" Ajak Pider pada temannya itu.
Menutup bukunya lalu berdiri dan tersenyum,kemudian Bryan berjalan tanpa berkata apa apa...
"Heey ayolah!! Aku disini menjemputmu,kau malah pergi sendirian" Sambil tertawa geli Pider berlari menyusul Bryan yang sudah lebih dulu beranjak.
Dua sahabat itu kemudian saling tertawa dan bercerita sepanjang perjalanan menuju perpustakaan bertemu dengan yang lain nya...
"Bryan! Darimana saja dirimu? kami sudah dari tadi menunggumu untuk segera pulang" Satu dari dua pria yang dari tadi menunggunya bernama Rega welder bertanya dengan khawatir.
"Seperti yang biasa dia lakukan setiap jam kuliah kosong,membaca di pinggiran taman!!" Jawab Pider sambil meledek temannya itu.
"Haha sudah kuduga,itu makanya aku menyuruhmu kesana" Pria dengan nama Alben Destro yang berada disebelah kiri Rega tersebut angkat bicara.
Bryan hanya tersenyum tanpa banyak berkata,memang seperti itulah kebiasaan anak ini membuat teman temannya terkesan dan bingung dengan kebiasaannya tersebut,namun mereka tetaplah menjadi empat sahabat yang melebihi seperti saudara...
Saat perjalanan pulang hendak menuju gerbang selatan kampus di pinggiran taman enam gadis sedang duduk bercerita dengan asik,salah satu gadis tanpa sengaja melihat keempat sahabat itu dan mulai memanggil "Bryan mau kemana kau? Bisakah kau bantu kami sebentar kesini?"
Perasaan yang tidak baik terpancar diraut wajah Bryan,namun pria itu tetap berjalan menuju enam gadis tersebut.
Sesampainya di kumpulan para gadis itu pandangannya tertuju pada Wilona Hudson,gadis berparas cantik dengan kaki yang jenjang dan juga body seksi yang dimilikinya membuat semua mata pria begitu aktif untuk itu.
"Hei Bryan,aku memanggilmu untuk segera membelikan sesuatu di minimarket!! Apa apaan kau melihat Wilona seperti itu?" Salah satu gadis bernama Ristia Guldom membentaknya.
Bryan menjawab terbata "Ah ow maaf aku hanya..."
"Sudahlah,ini uang tujuh belas dolar belikan kami snack dan beberapa minuman di minimarket!!" Ristia menyela penjelasan dari Bryan tadi.
Bukan hanya sekali saja bahkan mungkin setiap waktu Bryan selalu menjadi pesuruh bagi semua orang di kampus itu,seperti inilah kehidupan yang dijalani pria ini...
Setelahnya Bryan segera berjalan menuju minimarket tersebut kemudian Willy Nigelsmen berteriak "belikan lima belas dolar ,sisanya ambil untukmu Bryan!!"
"Hey apa yang kamu lakukan Willy?" Sambil mengerutkan keningnya Nelda Werren bertanya heran.
"Sudahlah biarkan juga dia membeli sesuatu untuknya!!" Jawab Willy lembut sambil tersenyum.
Willy merupakan salah satu gadis yang cukup perhatian pada Bryan,dari setiap intimidasi yang Bryan dapat namun gadis itu selalu membantunya untuk keluar dari setiap masalah seperti ini.
Disisi lain Bryan terlebih dahulu menjumpai tiga temannya tadi sebelum menuju minimarket tersebut.
"Rega pulang saja dulu dengan yang lain,aku menyelesaikan urusan ini sebentar" Bryan berkata pada teman nya.
"Baiklah segera pulang karna kita akan pergi nanti malam ke acara pesta Ivony Belldon,aku mendapat undangan untuk seluruh anak kos kita untuk hadir" Jawab Rega yang juga merupakan ketua kelas mereka itulah sebab undangan ada ditangan nya.
Mengangkat kedua alisnya lalu tersenyum begitulah tanggapan Bryan menjawab perintah ketua Rega tersebut lalu mengangguk " Oke ketua baiklah"
Lalu mereka berpisah kemudian Bryan langsung menuju minimarket.
Disisi lain Ketua kelas Rega dan dua lain nya telah sampai dikamar kos dan membersihkan diri kemudian bersantai dan bercerita bersama.
Namun,saat ini Bryan telah membawa sekantong makanan dan juga beberapa minuman ditangan nya menuju kelompok gadis tadi.
"Lama sekali kau hanya membeli beberapa makanan saja,dasar tidak berguna" Ristia membentak pada Bryan.
"Benar sekali,dengan cara seperti ini wanita mana yang mau padamu Bryan? Dasar konyol!" Nelda menambahi cemooh pada pria itu.
Kemudian Widya Laurens berdiri dan mengambil kantong makanan pada Bryan "sini makanan nya,laki laki bodoh tidak berguna,wanita mana yang ingin denganmu kalau seperti ini caramu bersikap? Bagaimana caramu menjaga seorang gadis itu nanti? Konyol!!"
"Teman teman sudahlah ambil makanannya,dan biarkan Bryan pergi" Willy menimpali perkataan gadis gadis itu.
Wilona bergedik melihat perlakuan Willy yang dari dulu selalu membela pecundang Bryan ini.
"Willy kenapa kau selalu membelanya setiap waktu,orang miskin ini tidak pantas mendapatkan itu!!" Jawab widya tegas dengan mata yang membulat menatap Bryan.
Kehidupan buruk memang menimpa anak laki laki itu,dia mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliahnya dan juga mendapatkan jatah makan ketika disuruh oleh orang orang. Sungguh menyedihkan!!
Bryan orang yang kuat seberapapun perlakuan orang padanya pemuda ini tidak pernah tersinggung dan selalu menganggap semuanya hanya angin yang berhembus begitu kencang dan secepatnya berlalu.
Setelah melihat Willy kemudian Bryan tersenyum dan beranjak pergi.
Semua gadis masih saja bicara mengintimidasinya,namun Bryan tetap berjalan dan berlalu pergi tanpa menghiraukan mereka.
Setelah sekian lama berjalan sampai pada gerbang kos dan tiga teman nya sedang duduk menanti Bryan sambil bercerita.
"Ada urusan apa dengan mereka Bryan?" Rega kembali bertanya soal kumpulan gadis tadi.
"Hanya minta belikan sesuatu,jadi sudah selesai" Jawab Bryan senyum.
Dari ruangan sebelah terdengar teriakan...
"Pecundang,kesini sebentar!!" Rayden Tornet berteriak.
Mendengar itu Bryan menoleh kearah asal suara itu..
Tampak seorang pemuda yang memakai stelan kemeja hitam dan celana yang begitu terlihat mahal,dengan sedikit menggerak-gerakkan tangan nya memaksa seseorang untuk melihat jam tangan yang mengkilat begitu mewah tersebut.
Rayden adalah salah satu keluarga yang kaya di kampus mereka,sebagai Tuan muda di Keluarga Tornet adalah anugrah bagi sebagian orang.
"Hay pria miskin,aku memanggil mu!!" Rayden kembali berteriak.
Bryan menuju kearah Rayden tersebut..
Sambil mengulurkan satu kotak kecil dan seutas kertas diatasnya kemudian Rayden memberikan nya pada Bryan.
"Tolong berikan itu pada seseorang" Sembari tersenyum Rayden memberikan instruksi pada Bryan.
Dengan wajah yang masam Bryan sedikit terkejut dan berkata" Apakah maksudnya ini?"
"Haha jangan khawatir,aku akan memberimu uang jajan sebagai imbalan nya" Rayden tertawa sambil mengejek nya.
Bryan mengambil kotak itu dan surat tertulis diatasnya dan juga uang beberapa dolar.
"Hay Bryan jangan mau kau pergi,jika kau memerlukan makan malam kami akan senang hati membantumu" Teriak Alben membela sebagai sahabatnya.
Setelah kotak itu ditangan Bryan dan benda lain nya,laki laki itu kemudian menuju kos nya untuk meletakkan beberapa buku dan juga memberitahu teman temannya untuk pergi.
"Tidak apa apa Alben,aku akan pergi dulu sebentar" Jawab Bryan tersenyum.
Seberapa kuat teman nya membujuk,Bryan tetap pergi untuk mengantarkan kotak itu.
"Hay kalian semua,apakah kalian tidak mengerti dengan hidup orang miskin ini? Dia tidak mampu membeli makan jika tidak ada yang menyuruhnya pergi!! Untuk apa kalian menghalanginya" Teriak Rayden dengan lantang kepada tiga sahabat Bryan.
Mereka hanya terdiam,karna takut menyinggung terlalu jauh orang ini.
Di sisi lain dari kejauhan Bryan berjalan dengan santai seperti biasanya.
Setelah berapa jauh pemuda ini berjalan tiba di sebuah taman kampus di gerbang selatan tempat enam gadis tadi berkumpul dia berhenti dan menatap Wilona.
"Hay brengsek,masi berani kau datang?" Satu mulut gadis memulai percakapan yang tak lain Widya.
"Apakah duit yang kau ambil tadi kurang? Itu sebabnya kau datang lagi?" Ristia menimpali pertanyaan Widya sambil mencemooh dan tertawa.
Di samping itu Willy terlihat bingung dan bertanya tujuan Bryan untuk datang "ada apa Bryan,ada yang bisa kami bantu?"
Tersenyum sebagai tanggapan Bryan menjawab dengan gagap " Tid..tidak Willy,aku hanya menyampaikan sebuah pesan berbentuk kotak ini dari Rayden untuk Wilona".
Terkejut dan kemudian tersentak dari duduk nya, Wilona yang dari tadi tidak ingin tahu sama sekali tiba tiba menoleh.
Bryan berjalan menghampiri gadis itu dan kemudian mengulurkan kotak tersebut.
Ketika kotak itu berada ditangan Wilona dan sepucuk surat yang ada di atasnya gadis itu kemudian mendongak dan memandang Bryan dengan ekspresi yang agak sulit di ungkapkan.
Gadis gadis lain memuji Wilona karna mendapatkan hadiah dari Tuan muda tornet yang memang termasuk keluarga kaya lalu bertanya dan ingin tahu isi dalam kotak itu tanpa memperdulikan Bryan lagi.
"Kau memang hebat Wilona bisa mendapatkan hadiah dari Rayden" Widya senyum namun cemburu dalam hatinya karna bukan dia yang diberi oleh pemuda itu.
Tanpa sepatah katapun Bryan kemudian pergi meninggalkan mereka semua.
Terlihat raut wajah sedih yang menyelimutinya saat ini,bagaimanapun Wilona adalah wanita dekatnya saat itu bahkan bisa terbilang pacarnya ketika masih duduk di semester satu dan dua.
Semua orang tau tentang hubungan mereka,namun pada akhirnya Wilona memutuskan ikatan dengan alasan ingin terfokus dalam belajar di akhir semester ini.
Tapi dengan satu kotak dan surat tertulis tadi membuktikan bahwa ada hal lain yang memicu mereka untuk segera berakhir,karna dalam tulisan kertas tersebut terselip kata TERUNTUK WILONA TERSAYANG.
Itulah alasan Bryan menerima permintaan Rayden tadi,ingin membuktikan apa yang terjadi pada hubungan mereka.
Dengan kata lain ,wanita itu telah mempunyai hubungan dengan pemuda lain yang kaya dengan status sebagai Tuan muda dari sebuah keluarga bergengsi.
Sekuat apapun anak laki laki ketika berhubungan dengan perasaan air mata akan jatuh dengan sendirinya.
Berjalan dengan keheningan saat matahari mulai tenggelam,Bryan tidak langsung menuju rumah kos!! Namun dia bersandar di sudut kampus di gang blok greend kelas 4A bidang sastra.
Disini pemuda itu selalu merenungkan kejamnya nasib yang dia alami pada saat saat tertentu,namun setelah beberapa waktu dia kembali lagi berdiri dan pergi dan memulai hal normal lagi seperti tidak terjadi apa apa. Begitulah caranya untuk memulihkan kembali dirinya.
Saat perjalanan pulang handphone genggam lama yang dia miliki dikantong berbunyi "kriing.. Kringg..."
Nomor spesial yang mungkin semua orang berpengaruh di kota itu bisa menyadari bahwa itu adalah beberapa angka dari Boss besar perusahaan ternama dari kota Juana ini yaitu keluarga Rockstone dengan nama perusahaan Pride Rockstone Group.
Dalam hati Bryan merasakan perasaan yang sangat buruk dari sebelum nya dan kemudian nomor itu berhenti berbunyi.
"apalagi yang mereka mau?" Bryan merasa heran setelah 5 tahun terakhir mereka tidak pernah lagi mengabarinya.
Kemudian panggilan kedua dari nomor tersebut,mungkin hanya seekor anjing yang tidak mengangkat telpon tersebut begitulah pentingnya angka ini ketika muncul di layar hp setiap orang.
Dengan berat hati Bryan menekan tanda terima di Handphone genggamnya tanpa berbicara.
Dari seberang telpon" Halo Bryan,ini adalah paman Bee"
"Apalagi yang kalian mau,saya telah melaksanakan nya jadi tolong jangan ganggu hidupku lagi" Pinta Bryan pada orang tersebut.
Ya benar Bee Rockstone adalah adik dari ayah nya Bryan, yaitu Nathan Rockstone
Bee menjabat menjadi Boss besar di keluarga Rockstone karna Nathan menolak apapun yang diberikan padanya demi menjaga martabat anak nya tersebut,itulah alasan kenapa Bee yang di angkat menjadi Tuan besar saat ini.
"Maafkan keputusan keluarga kita beberapa tahun yang lalu Bryan,kami semua terlalu buta dengan semua itu tanpa melihat dampak untuk saat ini" Jawab bee dari seberang sana.
"Ada apa? Apakah kata itu haram di ucapkan dalam keluarga ini,kata maaf tidak boleh di ucapkan dalam Pride Rockstone Group bukan? Kenapa anda sampai berkata seperti ini?" Jawab Bryan heran.
"Yaa.. Jika itu terjadi berarti kita tidak dalam keadaan baik baik saja,mungkin satu satunya cara yang bisa mengatasi nya hanyalah dirimu saat ini Bryan" Bee kembali melemah dalam perkataan nya.
"Katakan padaku apa itu yang sudah terjadi?" Dengan mengerutkan keningnya Bryan takut jika ayah dan ibunya dalam bahaya juga ketika keluarga ini goyah.
"Kita membutuhkan dana tiga ratus miliar dolar saat ini demi mengamankan bahwa kita masih menjadi bagian keluarga teratas dari semua perusahaan yang ada" Jawab Bee singkat.
"Apakah kalian gila? Untuk makan saja saya sering telat,lalu kalian memintaku mencari uang sebanyak itu!!!" Sambil tertawa bodoh Bryan menjawab permintaan itu.
"Tidak,bukan begitu!! Hanya dirimu yang bisa mengambil uang yang berada di kartu Gold Prime ini,sejujurnya saat kau melakukan kegiatan kerja sama dengan beberapa perusahaan perusahaan kecil yang baru berkembang dulu yang kini sudah berkembang pesat dan hasil persen dari itu selalu menjadi modal investasi yang tidak terpantau di keluarga kita karna menyangkut data dirimu tersebut dan hanya kau yang berhak dalam hal itu!! Sekarang kamipun tidak dapat menghitung jumlah angka nya lagi setelah pihak bank memberitahu kami beberapa hari lalu" Bee mencoba menjelaskan inti dari masalah nya.
Dengan terkejut pemuda itu setengah mati,mungkin waktu itu dia hanya melakukan permainan kecil dalam berbisnis dengan beberapa perusahaan karna wajar sebagai Tuan Muda dari Rockstone pemuda ini harus memulai dari hal kecil untuk urusan itu,namun takdir berkata lain uang yang terus menerus hilang dan tak terduga yang membuat seluruh keluarga berfikir dirinyalah yang melakukan itu,dan pada akhirnya tetua tertinggi di keluarga Rockstone memberikan sanksi yang buruk meskipun itu adalah penerus utama dari keluarga sekalipun!! Bryan di keluarkan dari bagian keluarga dan tidak ada yang boleh membantu nya dalam menjalani hidup baik itu ayah maupun ibunya sekalipun.
Namun ayahnya memantau ketika mempunyai kesempatan dengan diam tanpa bertemu langsung dengan nya demi melindungi identitas mereka untuk tidak membuat sanksi menjadi lebih buruk lagi.
Setelah tetua Rockstone turun dari kursi kepemimpinan ,tahta itu diberikan kepada Nathan namun dia menolaknya karna menanggung perasaan anaknya tersebut.
Apakah pantas seorang ayah yang mempunyai segalanya namun membiarkan anaknya terbunuh dijalanan.
Oleh sebabnya tahta itu diberikan pada Bee yang merupakan adik kandung dari ayah nya tersebut.
Namun kekuatan mereka selama berada di bawah kendali bee jauh menurun akibat Bee kurang berhati hati dalam melakukan kerja sama dengan perusahaan kecil yang licik.
Karena memang seharusnya Nathan lah pemegang sebenarnya yang lebih tau kedalaman bagaimana keluarga ini berjalan sebelum tahta itu turun pada Tuan muda Bryan Rockstone.
Itulah mengapa semua ini terjadi...
Setelah terdiam sejenak Bryan tidak tau apa yang harus dilakukan nya dan bertanya " Bagaimana mungkin? Aku memang memprediksi ini akan berkembang!! Tapi tidak akan sejauh ini dalam waktu sesingkat ini,karna aku hanya mencoba belajar dalam berbisnis waktu itu dengan memakai sedikit uang"
"Aku mohon padamu pulanglah,ambillah kembali apa yang menjadi milik mu karna memang inilah yang seharusnya terjadi" Paman Bee memohon dengan penuh perasaan demi keluarga itu dan membuang semua keegoisan sebagai Boss besar.
"Aku sudah merasa sangat baik saat ini dengan menjadi orang biasa,tapi semuanya kembali menjadi rumit!!" Jawab Bryan lagi.
"Bagaimanapun tunggu saja sebuah paket datang di kediamanmu dan kami menunggu kedatangan dirimu kembali" Setelah bee mengucapkan itu telepon tertutup!! beeb.. beeb..
Setelahnya Bryan bergegas pulang menuju rumah kos nya,yang sudah di tunggu teman temannya itu. Namun..
Sesampainya didepan gerbang kosan yang begitu gelap,sebuah mobil mewah mercedes benz series berwarna hitam telah menunggu kedatangan nya.
Salah satu pria dengan tampilan jas hitam yang sangat gelap dipadukan dengan kacamatanya itu di ikuti beberapa orang dibelakangnya membuat semuanya sempurna jika dipandang bahwa lusinan orang ini adalah yang berkuasa di kota tersebut.
"Tuan muda Rockstone,ini kartu ATM Gold Prime anda!! Silahkan di ambil.." Pria itu mengulurkan sesuatu pada Bryan.
"Baiklah terimakasih,selanjutnya kalian boleh kembali" Jawab Bryan.
"Apakah Tuan muda tidak ikut atau ingin sebuah mobil pribadi untuk dikendarai?" Pria itu bertanya.
Bryan tidak menjawab hanya menatap tajam pada orang itu.
Dan yang kemudian terjadi adalah mereka semua bergegas menuju pintu mobil dan segera masuk lalu memberi hormat untuk melajukan kecepatan mobilnya,begitu berkharisma nya pemuda itu hanya dengan tatapan dingin membuat semuanya mengerti maksud dari pikiran pemuda ini.
Sudah terlihat jelas jiwa kepemimpinan nya begitu kuat...
Setelah semuanya berlalu Bryan tiba di pintu rumah kosnya,semua orang sudah bergegas berkemas karna bersiap untuk menghadiri acara undangan pesta Ivony malam ini.
"Cepat mandi bersihkan dirimu,kita akan segera berangkat ke acara pesta Ivony sebentar lagi" Rega memberikan instruksi pada Bryan.
"Baiklah ketua" Jawab Bryan menggoda
"Haha kau tampak begitu berbeda saat ini kawan?apa yang terjadi?" Pider bertanya heran sambil tertawa.
Bryan hanya menanggapi itu dengan menggelengkan kepalanya sambil tersenyum dan melangkah untuk mengambil handuknya lalu bergegas ke kamar mandi.
Setelah selesai terlihat semua begitu rapi dengan pakaian nya masing masing,namun Bryan hanya menggunakan baju kaos oblong warna hitam yang banyak dipinggiran jalan yang membuat lekuk tubuhnya tampak atletis.
"Apakah semuanya sudah siap?" Ketua Rega bertanya pada semuanya.
"Tinggal berangkat" Jawab Pider dengan semangat.
Jam sudah menunjuk pukul 20:30 malam,acara akan dimulai pukul 21:00.
Dan mereka menuju kedepan gerbang,kemudian Alben bertanya" Ketua,apakah kita akan terlambat jika berjalan?"
"Tenang saja,aku sudah memesan taksi" Jawan ketua dengan santai.
Kemudian benar saja sebuah taksi datang menjemput mereka.
Setelah itu mereka memasuki mobil itu dan wuuuuussszzhh!! Melaju dengan kencang...
Sesampainya di sebuah gerbang rumah yang dikerumuni banyak orang.
"Stop!!" Rega memberi instruksi pada sopir taksi tersebut
Dengan mendadak mobil itu berhenti dan mengguncang semua yang ada didalam nya,membuat semua rambut mereka berantakan lagi.
"Pak apakah anda salah jurusan?" Tanya Alben.
"Kenapa?" Jawab sopir itu heran
"Anda seharus nya ikut kompetisi Rally dengan kemampuan seperti ini" Sambung Alben bercanda membuat semua nya tertawa termasuk sopir tersebut.
Kemudian sopir itu memberikan salam untuk melanjutkan kegiatan nya lagi.
Kembali pada keempat sahabat tersebut,mereka berjalan pelan menuju pintu ruangan acara Ivony tersebut.
Booooom booooom...
Suara mobil sport BMW series 2 masuk menuju parkiran semua mata tertuju pada mobil itu.
Semua yang melihat terpesona dan bertanya siapakah orang itu? Begitu mewah sekali,alangkah bahagianya hidup dengan uang yang banyak seperti itu pikir mereka.
Semua heran dan ingin sekali melihat dan mengenal orang ini.
Bagi para gadis,jika dia lelaki akan berusaha mengejar cintanya sampai dapat.
Setelah sekian lama akhirnya dari sudut pintu kiri keluar satu kaki dengan sepatu hak tinggi begitu terlihat mulus bagian kulitnya.
Seeeeet.. Keluarlah seorang gadis cantik,semua orang yang berada disana menganga terpesona dengan keindahan nya.
"Apakah itu benar?" Alben tidak percaya dengan semua itu.
Sedari tadi Bryan tidak menghiraukan apa yang terjadi namun kali ini jantungnya sedikit terpacu ketika melihat gadis itu bersama dengan laki laki lain.
Siapa lagi kalau bukan Rayden Tuan muda dari keluarga Tornet dan Wilona gadis cantik yang memiliki segala keindahan pada bagian penting setiap wanita!!!
Awalnya semua akan berjalan lancar namun pikiran Bryan sedikit terguncang dengan kejadian ini.
Ketika itu Bryan segera masuk kedalam ruangan terlihat Willy bersama Ivony sudah menunggu tamu tamunya disana.
"Bryan,tunggu kami!!" Pider berteriak ketika tau bahwa Bryan sudah berjalan duluan kedalam ruangan.
Disana ada Willy yang menyambut mereka dan mempersilahkan duduk
"Hay Bryan,kau begitu lambat untuk datang?" Willy tersenyum dan bertanya.
"Ohh maaf Willy,tadi aku ada sesuatu yang harus di kerjakan dan sekarang aku sudah disini bukan?" Jawab Bryan menggoda.
"Haha iyaa silahkan duduk,kita akan memulainya dan makan lah apa yang kau mau" Willy memberikan instruksi yang hangat pada Bryan dan teman temannya.
"Terimakasih cantik" Jawab Alben dan Pider serentak yang membuat mereka terhenti sejenak dan tertawa bersama.
Kemudian mereka duduk di meja paling ujung setelah masing masing mengambil satu gelas anggur dan keripik kentang.
Tiba tiba...
"Heyyy lihat siapa disana?" Rayden menunjuk Bryan yang sedang asik cerita sambil meminum anggur bersama teman temannya.
Semua orang tertawa ,siapa yang tidak kenal dengan Bryan seorang pemuda konyol suruhan demi mencari sesuatu untuk perutnya agar bisa dimakan.
" Pemuda bodoh!! Apa yang kau lakukan disini?" Rayden kembali bertanya padanya.
Tidak ada tanggapan dari Bryan,jujur saja semua hal seperti ini baik dari Rayden maupun yang lain nya tak kurang dari seribu ucapan telah didengarnya!! Jadi sudah terbiasa dengan suasana itu,dan tidak memperdulikan nya lagi...
"Pemuda ini sangat sombong,orang miskin memang seperti itu!! Betulkan Tuan Tornet?" Cyntia Bachim menimpali ucapan Rayden ,seorang gadis cantik yang juga menawan mengambil perhatian untuk memikat hati pemuda kaya ini.
"Haha betul sekali cantik" Dengan senyum jahat dan kedipan matanya Rayden menanggapi kode wanita itu,mungkin tidak saat ini tapi suatu saat akan ada kesempatan untuk nya.
Satu pemuda berambut panjang dari keluarga Rowan yang bernama Algon Rowan yang dari tadi dekat dengan Rayden kemudian angkat bicara "Kak Rayden,bajingan ini tidak menanggapi kita!! Dasar pecundang miskin"
"Mungkin dia sudah mulai kehilangan akal sehatnya setelah semua orang menertawakan pecundang ini" Jawab Rayden santai,namun gelak tawa dari semua orang mengikuti di akhir kalimat nya.
Pada kesempatan ini,ada banyak pemuda lain yang ikut ikutan mengintimidasi Bryan namun semua nya tidak membuat nya putus asa, karna begitu banyak ucapan itu telah didapatnya membuat kekuatan tersendiri bagi diri Bryan.
Pada akhir nya sebuah suara lembut menghentikan semua nya..
"Teman teman,sudah selesai mari kita mulai pasta ini silahkan diminum anggur nya dan menyantap makanan itu!!" Willy yang merupakan teman dekat Ivony memberikan instruksi segera melahap semuanya.
Pada kesempatan ini sebenarnya Willy hanya ingin menghentikan hinaan pada Bryan,karna baginya pemuda itu adalah orang baik dan terlebih sangat pintar dalam pelajaran!! Begitu juga caranya bergaul yang sederhana tapi menghangatkan suasana,ada begitu banyak mata kuliah yang di ajarkan Bryan pada gadis ini setidaknya itu membuktikan kedekatan mereka selama kuliah.
"Baiklah mari kita ambil tempat duduk,Algon!!" Perintah Rayden dengan melihat tatapan yang kurang menyenangkan.
Dengan sigap Algon dan temannya yang lain mengerti maksud semua itu "bocah sialan,pergi dari situ!! Kak Rayden ingin duduk"
"Apa yang kalian lakukan,kami sudah lebih dulu disini,carilah tempat yang lain!!" Kata itu membuat Alben terpancing,keluarga Destro mungkin termasuk bagian berkelas disana tapi kendali penuh tetap berada pada Rayden karna kekuasaan keluarga Tornet tidak sebanding dengan yang dimiliki keluarga Destro.
"Aku menghargaimu kawan,tapi bisakah singkirkan bocah bodoh itu dari sana agar kami bisa duduk disitu" Tatapan Rayden sedikit gelap saat itu.
Dia tidak ingin menyinggung Alben tapi hanya memberikan pilihan pada sahabat Bryan tersebut.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!