NovelToon NovelToon

Time By Time

Chapter 1

Unknown
Unknown
"Devara! Tunggu...!!"
Seseorang itu menepuk pundak ku
Devara
Devara
"hm?! Apa??".
Unknown
Unknown
"K-kau..."
orang itu pergi menghampiri kerumunan yang tidak jauh dari tempat aku berdiri dan mengabaikan ku pasti nya.
Devara
Devara
"apasih, ga jelas banget tu bocah"
aku mengabaikan kerumunan itu, karena paling senior kelas XII yang mereka lihat.
Aku kembali ke kelas dan duduk di bangku kelas, sambil membaca-baca buku fiksi.
Devara
Devara
"iblis?? Di dunia ini mana mungkin ada iblis! Kalau ada pun tu iblis ga bisa seganteng ini kan... huh!"
Ucap ku lirih, yang sebenarnya berharap bahwa kisah ku mungkin seperti cerita yang sedang aku baca, sangat fantastis... Inget itu mustahil.
Unknown
Unknown
"Hoyy... Dev!! Kemana aja si?"
Tanya seseorang yang datang melangkahkan kakinya menuju ke arah kursi ku.
Devara
Devara
"Ya... aku? Dari tadi aku disini membaca buku".
Unknown
Unknown
" Aku tau kamu dari tadi baca buku, tapi sebelum itu kamu pergi ga pamitan mau kemana selama 2jam, aku cari kamu dari tadi. Malah ngabain aku... huh"
orang itu tampak kesal dengan muka cemberutnya
Devara
Devara
"Aku tadi... ehh lo bilang apa?! Bukannya lo yg udah ninggalin gue, citra anaknya bapak jamal!!"
Citra
Citra
"Iya kah???"
Dengan polosnya tanpa beban dia bertanya
Devara
Devara
"Terserah kamu saja lah"
Citra
Citra
"Darimana saja kamu Devara"
aku mulai bercerita kepada nya, dengan mengingat-ingat darimana saja aku tadi.
Devara
Devara
"Emm... t-tadi! Oh tadi? Aku pergi ke kantin, sebelum kekantin aku datang terlambat. Pelajaran jam pertama sudah di mulai, jadi aku menunggu di kantin"
Citra
Citra
"Gilaaa, kekantin?? Makan?! Ga ngajak aku, disini aku mati-matian berharap otak ku bisa di ajak kompromi untuk menjawab soal matematika. Dan kamu enak'makan dikantin??, Ck..ck..ck"
Citra
Citra
"Sungguh teman yang syangat-syangat berperi kemanusiaan_huh"
citra berbalik arah dan pergi keluar ruangan.
Devara
Devara
"Heh... apalagi yang bakal dia lakukan?? Aku tunggu saja disini"
ucap ku yang sedang berfikir tentang apa yang akan terjadi dan memutuskan untuk kembali meneruskan membaca buku.
Devara
Devara
"Bangsa manusia!! Dengan bangsa iblis hidup berdampingan???. Gilaaa itu manusia kaga abis darah nya di hisap iblis. Luar biasa emang pengarang cerita ini..."
Ucap ku terheran heran membaca buku fiksi itu.
Setelah beberapa menit aku menghabiskan waktu membaca buku fiksi. Tiba tiba citra kembali dan mengagetkan ku dengan teriakan nya.
Citra
Citra
"Dorr... ga kaget aku smackdone"
citra menaikkan suaranya.
Devara
Devara
"Citra anaknya bapak jamal!! Bisa tidak satu Minggu aja. Satu hari!! Aja g ngebuat aku naik pitam dan tangan ku g melayang kearah pipimu"
aku yang emosi karena terkejut dan dia yang cengigisan membuat ku ingin menendang nya jauh ke mars.
Citra
Citra
"Jamal... Jamal, bapak lu jamal. E-ehh Dev!! Tau g tadi aku ngeliat..."
Devara
Devara
"Ngaliat??"
Ucap ku terheran, dan menyangka kalau citra pasti akan memperlihatkan hal random lagi.
Devara
Devara
"Ngeliat manusia kan? Gw tau lu bakal bilang itu..."
sambungku dengan muka mengejek.
Citra
Citra
"Salah Maemunah..."
Devara
Devara
"Terus???..."
Citra
Citra
"Tadi aku ngeliat siswa siswi sekolah kita"
Devara
Devara
"Citra anaknya bapak jamal, gw pukul palalu sampai berbunyi telelet"
Citra
Citra
"Devara... emosian... emosian... wuu"
Ingin sekali rasanya menendang dia jauh ke mars, sangat ingin. Kalau g bisa ambil dia dah aku rela... dengan senang hati
Citra
Citra
"Kamu tahu nara kan? Kelas Xmipa"
ucap citra yang sembari duduk di kursi depan aku duduk.
Devara
Devara
"Ya?"
Citra
Citra
"Aku liat tadi dia menggoda si Brian pujaan hati mu"
ucap citra dengan sangat-sangat santai
Devara
Devara
"Y terus?"
Ucap ku g mau kalah santai dengan citra, karena ga mungkin juga aku marah', Brian sekarang adalah mantan ku. Gengsi ku terlalu besar untuk mengungkapkan aku masih punya perasaan padanya.
Bohong Devara bohong, dia sudah mengkode, bahkan sudah bilang pada Brian berkali-kali. tapi Brian sama sekali tidak menggubris 1pun kata yang keluar dari mulut Devara.
na'as syekali
Citra
Citra
"Santai... seperti biasa walau hati memanas, lanjutkan saja Devara sampai hati mu gosong seperti abu".
Citra
Citra
"Kau tidak akan mengikuti nya dan melihat ny?"
Devara
Devara
"Tidak"
Citra
Citra
"Mencari tahu kebenaran nya?"
Devara
Devara
"Tidak"
Citra
Citra
"Bagaimana kalau nara itu menyukai Brian dan ingin memiliki nya"
Devara
Devara
"Tidak akan ku biarkan, e--em... maksud ku itu bbukan lagi u-rrusan ku kan? Dia mau dekat dengan siapa saja bukan"
Citra
Citra
"Kau yakin?"
Devara
Devara
"Y-ya, sangat yakin"
Citra
Citra
"Oke... Jadi? Biarkan saja ya!"
Citra
Citra
"Dia kan juga punya kebebasan bukan?"
Citra
Citra
"Mungkin Nara emang lebih menarik dimata dia, y gak devara?"
Lagi² citra menghancurkan gengsi ku.
tidak ada dalam kamus besar Devara. kalau Devara harus mengalah dari Nara. Atau pun kalah dari sosok Nara.
Devara
Devara
"Ayokk"
Citra
Citra
"Kemana?!"
Devara
Devara
"Kemana lagi kalau bukan ke kantin citra anaknya bapak jamal"
Citra
Citra
"Nyehh tadi bilang 'ligiin iti bikin irisin ki kin?' sekarang...?!!"
Devara
Devara
"Bicara lagi aku tendang pantat mu sampai ke mars"
Citra
Citra
"Yee ayok"
(。•̀ᴗ-)✧

Chapter 2

Byurr
Nara
Nara
"Aduhh maaf kak DEVARA... aku ga sengaja"
Nara menumpahkan air jeruk di baju Devara
Devara
Devara
"BRENGSEK"
Nara sukses membuat Devara naik pitam
Devara
Devara
"PUNYA MATA DIPAKE BUAT LIHAT, BUKAN BUAT GODA COWOK ORANG"
Nara
Nara
"ttta-tapi kak Brian bukan llagi pacarr k-kak Devara"
nada nara jelas terlihat sangat takut
Devara
Devara
"HALAH NJING DENGER YA, kalau lo g tau apa-apa g usah ikut campur"
Devara
Devara
"MAU GW PACARNYA ATAU BUKAN, itu bukan urusan lo. Dan g ada yang boleh deketin dia"
Devara menjambak rambut Nara
Nara
Nara
"Ga sepatutnya kakak ngomong gitu atau ngelakuin hal itu, kak Brian udah bukan siapa siapa kakak lagi"
Nara
Nara
"Jadi, terserah kak Brian dong mau deket sama siapa aja"
Bugh!
Devara yang terbawa emosi g sengaja menonjok Nara hingga tersungkur di lantai
Devara
Devara
*Perasaan gw nonjok nya pelan, drama banget babikk*
Unknown
Unknown
"Ada apa ini ribut-ribut di kantin, ini tempat buat makan"
Unknown
Unknown
"Mau berantem di ruang bk sekalian aja"
Terdengar jelas itu adalah suara Brian yang Devara dan Nara rebutkan
Nara
Nara
"K-kak Brian"
Nara memanggil brian dengan suara khasnya yg memelas. Dia langsung memeluk lengan Brian dengan erat
'Plakk'
Devara menampar pipi Nara. Lalu Nara hanya diam memegangi pipinya.
Devara
Devara
"apa-apaan pegang-pegang tangan orang, cuma aku yg boleh pegang tangan Brian"
Devara
Devara
"Lo pelakor g usah sok cari perhatian gini ke Brian, karena dia g bakal belain Lo... paham?!"
Nara
Nara
"Maaa-maaf aku cummma reflek"
Nara melepaskan pelukannya
Brian
Brian
"DEVARA!! LO APA-APAAN, selalu ngurusin hidup aku terus?!!"
Brian angkat bicara, tidak suka dengan perilaku Devara
Brian
Brian
"Kita sudah putus. Kita sudah tidak ada lagi hubungan, mau aku deket sama siapa aja, itu terserah aku"
Brian
Brian
"Kamu g usah ganggu hidup aku"
tegas Brian yg membuat Devara terkejut dan tersadar tapi mau gimana lagi Devara dibutakan oleh cinta.
Tubuh Devara ditarik sangat kuat kebelakang sampai dia terhuyung kebelakang
'plakkk'
Seseorang bernama Rassya menampar pipi Devara
Hal itu membuat heboh semua siswa siswi hari itu.
Rassya
Rassya
"Cewek seperti kamu, memang pantas buat dikasari. Dari lama aku tahan karna kamu cewek, tapi sekarang kamu sudah keterlaluan dev"
Nara
Nara
"Masalah sepele kamu besar-besarkan, sekarang kena tampar ketos kan?!! Mampus"
bisik Nara dengan anggukan Brian yg seakan menyetujui apa yang nara ucapkan
Devara
Devara
*Anjng! Babik! Bangst! Lo Nara*
batin Devara sangat kesal
Devara
Devara
"Aku ingetin buat kamu ya pak ketua OSIS, lain kali g usah ikut campur kalau lo g tau apa-apa"
Rassya
Rassya
"Terserah kamu Dev, kamu keruang bk sekarang!"
Devara meninggalkan tempat itu, jangan tanyakan dimana citra. Dia mempunyai penyakit daya tangkap lemah, jadi dia butuh waktu lama untuk memahami sesuatu.
Mengapa juga, tidak membela Devara disitu dia tidak tahu apa yg hrs dilakukan.
Unknown
Unknown
'Ya ampun Nara kamu gpp?'
Unknown
Unknown
'semoga cpt dapet karma dah tu si Devara'
Unknown
Unknown
'iya masa Nara deket sama kak Brian aja ditonjok'
Unknown
Unknown
'anjng Devara emng bangsat udah nyakitin malaikat kita'
Unknown
Unknown
'gilaa kak Rassya sama kak Brian keren banget ra jadi, pahlawan lo. Kyk didrama² gitu'
Devara hanya memutarkan bola matanya karena sayup² mendengar ocehan mereka yg peduli dan perhatian dengan Nara, sedangkan dia tidak pernah mendapatkan pembelaan dari siapapun
Devara menghela nafas, bodoamat. Pipinya terasa panas dan mulai membiru.
Biasa Devara akan diceramahi diruang bk sampai buaya beranak.

Chapter 3

Devara memutuskan untuk pergi ke UKS dan tidak sengaja melihat Nara yg sedang di obati oleh Brian.
Devara
Devara
'si ****** kalau mau manas² in gw napa di UKS dah ganggu aja'
Devara memutuskan untuk balik dan tidak jadi masuk UKS.
Rassya
Rassya
"Mau kemana kamu"
Devara
Devara
*Anjr kenapa harus ketemu sialan ini!!*
Devara
Devara
"Knp emang mau tampar gw lagi, belum puas tamparnya? Nih masih ada satu. Tampar aja biar lo puas"
Rassya
Rassya
"pipi kamu..."
Rassya terkejut melihat pipi Devara yang membiru akibat tamparannya dan merasa sangat bersalah
Devara
Devara
"Knp, g jadi tampar y udah... bye pak ketua OSIS"
Kerah baju Devara ditarik Rassya hingga tidak sengaja tubuh Devara terhempas kebelakang dan jatuh dilantai
Brughh
Devara
Devara
*Aduh anjng tu manusia maunya apa si*
Unknown
Unknown
'heh liat tu si paling berkuasa jatuh'
Unknown
Unknown
'karma tuh abis pukul Nara'
Devara
Devara
"NGOMONG APA LO BANGSAT. SINI MAJU LO ANJNG"
Devara bangun dan mengibaskan rok nya yg agak basah akibat lantainya habis di pel
Devara
Devara
"LO MAUNYA APA SI?!! g jadi tampar gw, mau buat gw malu?! Haa... jawab lu anjng"
Rassya
Rassya
"Ikut saya"
Rassya menyeret tangan Devara
Devara
Devara
"LO MAU AJAK GW KEMANA BABIKK"
Rassya
Rassya
"Jaga ucapan mu atau saya jahit mulutmu"
Devara
Devara
*Dijahit?? Sinting ni bocah(!) Jangan bilang gw mau dibawa ke bk lagi. Anjng bgt*
Rassya
Rassya
"Duduk"
Devara
Devara
"Ngapain kita di belakang sekolah kayak gini, disini kan banyak hantunya... huaaa emak!!!"
Devara yg hendak melarikan diri dihentikan oleh Rassya
Rassya
Rassya
"Saya bilang duduk kamu mau kemana"
Devara
Devara
"Yaa lari lahh, lo mau jadiin gw TUMBAL"
Rassya
Rassya
"Tidak usah banyak bicara, lagipula siapa yang akan menjadikan mu tumbal. Sini saya kompres pipimu"
Devara
Devara
"G perlu, ntar juga sembuh sendiri"
Rassya
Rassya
"Diam!"
Rassya mulai mengompres pipi Devara dengan lembut dan penuh hati-hati
Devara
Devara
"ADUHH,,, pelan sedikit bangst"
Rassya
Rassya
"Saya sudah pelan, kamu nya yang terlalu banyak bicara"
Devara
Devara
*Bangst ni orang minta dipukul kaliyee*
Rassya
Rassya
"Saya minta maaf, pipimu jadi seperti ini"
Devara
Devara
"Hmm"
Devara hanya menjawab disertai anggukan
Rassya
Rassya
"Masih sakit"
Devara
Devara
"Huaaaa-p"
Devara menguap mengantuk karena semalam dia begadang untuk menyelesaikan membaca cerita yg baru dia beli.
Rassya
Rassya
"Kamu mengantuk?! Di siang bolong seperti ini!!"
Devara
Devara
"Bukan urusan mu"
Devara yg mulai memejamkan matanya dan hendak tidur tiba-tiba bell masuk pelajaran keempat berbunyi.
Devara
Devara
"Gw santet ni lama² orang yg bertugas pencet bel, lagi mau tidur ini ah elah"
Rassya berdiri beranjak akan pergi masuk kekelas Tangannya digenggam erat oleh Devara
Devara
Devara
"Mau kkemana ha??"
Rassya
Rassya
"Masuk kelas"
Devara
Devara
"Temenin gw disini, mau tidur sebentar"
Rassya
Rassya
"Tidur sendiri tidak usah merepotkan orang"
Devara
Devara
"Aishh kamu tahu kan disini tempatnya... begitu lhak, temenin aku disini y. Pliss ku mohon"
Rassya
Rassya
"Kamu takut?!!"
Devara
Devara
" G lhak Devara g pernah takut sama siapapun, y udah sana kalau mau balik kekelas"
Devara
Devara
"Aku juga g butuh ditemeni sama kamu"
Rassya
Rassya
"Saya dengar dulu ada kasus pembunuhan di belakang sekolah ini. Dan rumor² nya arwah itu gentayangan mencari orang untuk dimakan"
Devara
Devara
"Haaaaa G USAH TAKUT-TAKUTI DEH"
Rassya
Rassya
"Kamu tahu sendiri kan kisahnya?!"
Devara
Devara
*Si babikk... gw ngantuk banget bangsat malah... anjng emang Rassya*
Devara
Devara
"Gw g peduli"
Devara meninggalkan tempat itu dan balik kekelas nya

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!