22 Tahun telah berlalu. Setelah papi dan mamiku tiada, aku tinggal bersama kakak sepupuku Cherish dan Ricardo, sampai aku berusia 15tahun. Setelah itu aku berhasil masuk universitas dan mulai bekerja paruh waktu untuk menghasilkan uangku sendiri. Aku mulai tinggal terpisah dari keluargaku, belajar hidup mandiri.
Aku adalah, Jerryco Morgan Lewi. Usiaku 25 tahun. Aku adalah anak ketiga dari Jonathan Lewi dan Yenako Kimoro. Aku punya dua kakak, kakak pertama ku bernama Yohanes Xylion Lewi. Berusia 29 tahun. Sekarang tinggal di Amerika. Kakak keduaku bernama Umeko Sakura Lewi, berusia 27 tahun. Tinggal di Jepang. Sedangkan aku, aku tetap setia dan bertahan di Inggris.
Aku ditinggal papi dan mamiku saat usiaku baru 3 tahun. Sangat kecil, namun aku masih bisa mengingat wajah cantik dari mamiku. Juga wajah tampan papiku. Aku sangat sedih saat tahu papi dan mamiku tiada. Kami tiga bersaudara tumbuh tanpa kasih sayang orang.
Hidup tanpa orangtua sungguh berat. Aku bersyukur, kakakku Hans sangat baik dan penyayang. Kasih sayangnya kepadaku dan Umeko sangat besar. Dari kecil hingga dewasa kak Hans lah yang selalu perhatian dan peduli padaku. Berbeda dengan Umeko. Gadis tomboy satu itu hanya datang padaku jika ada maunya saja. Aku kadang merasa kesal. Jauh dari saudara, rasa rindu sering datang menghampiri.
Karena ketekunanku dan kegigihanku, aku memegang kendali penuh perusahaan papi. Jangankan hal besar, hal hal kecil saja aku perhatikan. Aku tidak akan biarkan kesalahan sekecil apapun ada dalam pekerjaanku. Aku tidak akan banyak bicara pada orang asing. Jangankan bicara pada orang asing, pada orang yang ku kenal saja hanya beberapa kata. Begitu juga saat rapat, aku berusaha keras menghemat kata kataku.
"PANGERAN ES" itulah julukanku. Semua mengenalku dengan julukan itu. Bagi mereka aku sedingin es. Dan berhati batu. Memang benar, aku tidak akan mengampuni dan memberikan kesempatan kedua pada orang lain. Aku tidak suka orang yang banyak bicara dan berisik. Sekarang nama panggilanku bukan lagi Ryco, melainkan Morgan.
Dalam 5 tahun, aku mampu meningkatkan perusahaan. Sekarang perusahaan JL berada di posisi pertama. Kerja sama bisnis? Jangan ditanya, banyak sekali penawaran kerjasama, namun aku hanya memilih beberapa perusahaan yang kompeten, mereka yang bekerja serius dan tidak asal asalan itulah rekan bisnis terbaik.
Harga saham terus melonjak dipasaran. Aku memiliki 80% saham JL dan masing masing dari kakakku 10%. Kenapa bisa begitu? Karena hanya akulah orang yang mampu mengambil alih saham papi yang telah dibeli perusahaan lain. Saat papi dan mami meninggal perusahaan mengalamai penurunan dan harga saham anjlok. Aku berusaha keras belajar bisnis dan managemen, akhirnya aku mampu mendirikan kembali perusahan JL. Dan mampu memegang kendali.
Pesaing dimana mana, berusaha menjatuhkanku. Sering kali memprovokasi rekan bisnisku untuk berpindah haluan. Bukan hal yang mengejutkan setiap perusahaan pasti punya pesaing bisnis. Setiap perusahaa pasti punya masalahnya sendiri. Punya keunggulan sendiri, sama seperti manusia.
Aku baru pulang dari liburan di Bali. Salah satu pulau di Indonesia, tempat kelahiranku. Tempat kelahiran nenek Arumi. Mama dari mamiku. Setiap liburan aku selalu ke Bali. Aku mencintai pulau itu. Sampai sampai aku memiliki Villa pribadi disana. Saat di berjalan menuju lobby, aku bertemu seorang wanita asing. Wanita itu berlari kearahku, memanggilku "sayang". Dia memelukku dan menangis. Dia merengek mengatakan jika dia hamil anakku.
Apa??? Wanita gila. Baru bertemu sudah bertingkah! Wanita aneh didepanku ini bersuara lantang. Semua mata menatapku, astaga wanita ini membuatku kehilangam muka. Aku menyuruh asistenku mengatasinya. Akhirnya aku membawa wanita aneh itu bersamaku. Ini pertama kalinya aku dipermalukan di depan umum. Selama ini tidak ada wanita seburuk dirinya. Wanita yang kutemui selalu anggun dan ramah, berusaha mendekat namun aku menolak. Mereka selalu menorehkan senyuman meski aku tidak merespon.
Di dalam mobil wanita aneh kembali berulah. Dia banyak bicara dan bertanya padaku, aku selalu diam tapi wanita disampingku ini selalu mengoceh. Dia wanita apa burung? Sungguh aku akan gila jika seperti ini.
"Terimakasih tuan, akhirnya aku bisa lari orang jahat, tuan siapa namamu? Aku akan mentraktirmu makan sebagai ucapan terimakasih"
Morgan: Aska stop!!
Aska: (menepikan mobil dan berhenti) tuan ada apa? Kita belum sampai.
Morgan: aku akan naik taxi.
Aska: lalu nona disamping anda?
Morgan: terserah kamu, bukan urusanku! (Keluar dari mobil)
Aska pergi meninggalkanku. Aku akhirnya dapat taxi. Aku kembali pulang ke Mansion. Aku lega akhirnya bebas dari wanita aneh itu.
Beberapa bulan selanjutnya, siapa sangka aku bertemu lagi dengan wanita aneh itu. Saat aku ingin mengakuisisi sebuah perusahaan karena tidak sanggup membayar ganti rugi, pemilik perusahaan justru menawarkan anak gadisnya padaku sebagai ganti rugi. Dan anak gadisnya adalah si wanita aneh. Si wanita aneh menatapku dengan wajah sedih. Tubuhnya penuh luka. Ahhh.. aku benci wanita, tapi aku kasian melihat wanita itu.
Akhirnya aku membawa wanita itu ke mansion. Saat di Mansion wanita itu menangis dan berlutut, wanita itu berterimakasih padaku. Aku menyuruhnya berdiri dan pergi dari ruang kerjaku. Di mansion dia banyak melakukan pekerjaan. Memasak dan membantu pelayan.
Aska memberiku informasi yang mengejutkan. Dia menyerahkan profil wanita aneh itu. Wanita itu bernama Bianka Josie. Dia lulusan terbaik universitas terkenal Amerika.
Aska: perlu anda ketahui tuan, saat kita bertemu dibandara nona Bianka sedang melarikan diri dari orang yang berniat membawanya keluar negri. Tuan Alex Josie menjual nona Bianka di club malam.
Morgan: apa? Seorang papa bisa lakukan itu? Sungguh memalukan. Tidak pantas disebut papa.
Sekian lama bersama Bianka, aku marasakan kenyamanan. Bianka memberiku perhatian. Dan kasih sayang. Aku terus memendam perasaan pada Bianka. Aku tidak tahu harus bicara apa dan bagaimana untuk menyatakan perasaanku. Sampai pada akhinya aku langsung memintanya menikah denganku.
..
..
..
..
..
..
..
..
..
..
BERSAMBUNG...
Perusahaan JL
Sebuah mobil mewah behenti di lobby, penjaga membuka pintu, seseorang pria tampan turun dari mobil. Dia berjalan dengan elegan memasuki gedung perusahaan. Tatapan mata yang tajam wajah tanpa ekspresi selalu menghiasi ketampanan seorang Jerryco Morgan Lewi. Putra bungsu mendiang Jonathan Lewi dan Yenako Kimoro.
Morgan, sapaannya yang sekarang sudah berhasil menduduki tahta sebagai persdir JL. Semua menyapa dan tersenyum pada Morgan. Morgan hanya melihat kilas para karyawannya. Morgan memiliki Asisten bernama Aska(anak Hendy) dan sekertaris andalan Betty (anak Brian). Aska dan Betty adalah anak dari asisten papinya. Generasi penerus yang setia melayani keluaraga Lewi.
Morgan berhenti karena melihat keributan di depan area resepsionis. Morgan berjalan mendekati kerumunan.
"Dimana presdir kalian, aku ingin bertemu"
"Tuan tenanglah. Presdir belum datang"
"Dia tidak bisa mengambil perusahaanku begitu saja. Aku tidak terima"
Morgan: ehemm!!..
Semua menatap ke belakang dan memberi jalan, semua mata melebar. Melihat boss mereka yang sedari tadi ada di belakang. Pria tua yang membuat keributan berlutut di depan Morgan, memintanya untuk mengembalikan perusahaannya.
"Tuan muda, tolong beri aku kesempatan. Aku mohon kepadamu"
Morgan: (mundur beberapa langkah, memasukan tangannya dalam saku celana) aku tidak pernah memberi kesempatan ke dua kepada siapapun. SIAPAPUN! (Menatap dingin) dimana penjaga? (Nada meninggi)
"Ampuni aku tuan muda, tolong beri kesempatan padaku"
Dua penjaga menghadap Morgan, dengan tatapan tajam Morgan menatap dua penjaga dihadapannya.
Morgan: bawa dia pergi! Jangan biarkan sampah sampah seperti mereka masuk ke JL. (Berbalik dan pergi)
Morgan terkenal berhati batu dan dingin. Tidak heran semua orang mengenalnya dengan sebutan Pangeran Es. Jangankan kepada orang lain, kepada saudara kandungnya sendiripun sikapnya dingin seperti Es.
Morgan berjalan memasuki ruangannya. Betty bersiap membawa laporan dan mengikuti Morgan. Morgan duduk di singgasananya. Betty meletakan laporan di meja.
Morgan: apa saja jadwalku hari ini?
Betty: (melihat tablet) jadwal anda,
Pukul 09.00 rapat bulanan
Pukul 12.00 undangan makan siang di hotel A
Pukul 15.00 peninjauan kerja
Pukul 19.00 undangan lelang amal
Morgan: batalkan 2 acara terakhir. Suruh saja Aska meninjau. Sore ini aku ada tamu di mansion.
Betty: baik tuan. Saya mengerti.
Morgan: Aska sudah kembali?
Betty: belum. Saya permisi tuan.
Betty pergi meninggalkan ruangan Morgan. Morgan memeriksa laporan perusahaan. Menandatangani beberapa dokumen. Matanya dengan cermat melihat hasil laporan. Morgan mencocokan dengan laporan pribadinya. Ada beberapa hal yang janggal dan aneh.
(Dalam hati Morgan)
Ah.. ada ingin mencoba bermain main dengan Morgan Lewi ruapannya. Kita lihat, apakah kamu mengakui ini atau tidak. Dasar serakah, sdh diberi gaji besar masih korupsi.
Morga meminggirkan laporan yang di terimanya dari Betty dan mencetak laporannya sendiri. Morgan terlihat kesal. Tangannya berkali kali mengepal.
♡♡♡♡♡
Ruang Rapat
Morga masuk dalam ruang rapat, semua berdiri menyambut. Aura dingin keluar, suhu ruangan menjadi beku. Morgan duduk dan menatap tajam semua peserta rapat. Semua peserta rapat duduk di temoat masing masing.
"Selamat pagi, karena presdir sudah datang. Saya akan mulai presentasi"
..
..
..
..
..
..
..
..
..
..
"Demikian, presentasi laporan penjualan bulan ini"
Morgan: jika penjualan meningkat kenapa penghasilan menurun?
"Apa?"
"Ada apa ini"
"Entahlah, sepertinya ada masalah"
"Apa maksud presdir"
Morgan: penjualan meningkat 30%, pendapatan menurun 50%. Apa ini lelucon? Apa dengan laporan palsu bisa menipuku? (Suara meninggi)
"Maaf presdir, apa maksud anda? Dalam laporan menunjukan tidak ada peningkatan penjualan, dan penurunan pendapatan"
Morga: Aska.. (memanggil)
Aska memutar sebuah vidio. Aska membagikan lembaran kertas. Semua kaget melihat perbedaan laporan.
Morgan: Direktur Aslan, bisa anda jelaskan?
Aslan: sa...ya.... (berdiri dan langsung menunduk) maafkan saya presdir. Saya melakukan kesalahan.
Morgan menatap Aska. Aska mengangguk, membuka pintu ruang rapat dan mempersilahkan polisi masuk.
Semua terkejut, melihat bebapa polisi datang. Kepala polisi mendekati Morgan, Morgan berdiri menyambut.
"Saya sudah terima laporan anda tuan Lewi, masalah ini akan kami proses, kami akan gali hingga akar"
Morgan: terimakasih. Mohon bantuan anda.
"Sama sama. Kami permisi"
(Berbalik dan bicara pada bawahannya)
"Cepat bawa Eric Aslan ke kantor"
"Baik pak"
Eric Aslan di borgol dan di bawa ke kantor polisi. Semua terdiam, suasana ruang rapat hening.
Morgan: ini adalah contoh buruk. Bekerja di JL bukan untuk mencari kesenangan. Kalian saya gaji tinggi untuk bisa meningkatkan kinerja. Jika hal ini terulang kembali saya pastikan, tidak hanya dipenjara bahkan kedepannya tidak akan ada perusahaan yang merekrut! Rapat selesai! (Berdiri dan langsung pergi meninggalkan ruang rapat)
Semua lemas dan duduk di kursi masing masing. Nafas mereka tersengal bagaikan kehabisan nafas.
"Aku tidak menduga, presdir Lewi seperti ini"
"Aku hampir mati karena gemetar"
"Itulah, kita harus bekerja sungguh sungguh"
"Kamu benar, kita disini digaji lebih tinggi dari perusahaan lain. Setidaknya kita tidak boleh merudak citra perusahaan. Kita harus semangat"
"Semangat.."
Begitulah morgan, si pangeran Es. Tidak akan memberi kesempatan kedua kepada siapapun dan dengan alasan apapun. Langsung bertindak jika ada sesuatu yang salah, memperhatikan hal kecil dan selalu teliti.
♡Hallo..
♡Hallo..
Terimakasih sudah berkunjung, dan membaca..
Jangan Lupa like, ☆ dan isi kolom komentar ya..
😉😘
Salam hangat,
•Dea Anggie•
Restorant..
Morgan datang memenuhi undangan makan siang. Morgan berjabat tangan dengan seorang pria tua. Mereka duduk berhadapan.
"Apa kabar anda tuan muda?"
Morgan: baik tuan James. Terimakasih telah mengundang saya datang. Ada hal penting apa?
James: anda selalu begitu. Mengambil inti pembahasan.
Morgan: saya tidak suka basa basi. Dan tidak suka mengulangi kata kata. (Kata kata menekan)
Seorang wanita cantik datang dan berdiri disamping James, tersenyum dan menyapa.
"Hallo.. papa maaf terlambat"
James: sayangku, akhirnya datang. Tuan perkenalkan dia putri tunggalku. Namanya Anna.
Anna: Hallo, saya Anna (tersenyum mengulurkan tangan)
Morgan: Morgan. (Menatap Anna tanpa menyambut tangan Anna)
(Dalam hati Anna)
Tampan, tapi sombong. Menarik.. aku harus dapatkan pria ini. Aku akan jadi wanita nomor 1 di Inggris.
James: tujuan saya adalah ingin anda dan Anna bisa berteman. Anna baru pulang dari luar negri. Dan ingin bekerja, bisakah anda membantu saya? Anna tidak ingin bekerja di perusahaan kami. Dia ingin belajar mandiri.
Morgan: maaf untuk saat ini JL tidak merekrut orang baru. Anda salah orang memanggil saya.
James: ah begitu, baiklah tidak apa apa. Tapi bisakah anda berteman dengan Anna?
Morga: (berdiri dan menatap James) maaf tuan James. SAYA TIDAK TERTARIK! Saya tidak menyukai wanita. Permisi (pergi meninggalkan James dan Anna)
James geram dan mengepalkan tangannya. Begitu juga Anna, dia merasa kesal karena di abaikan.
James: sombong sekali kamu Morgan. Lihat saya, aku akan balas penghinaanmu hari ini.
Anna: papa, aku ingin dia menjadi suamiku.
James: tenang saja sayang. Kita masih punya banyak cara. Papa punya banyak teman, kamu pasti akan menjadi nyonya Lewi.
♡♡♡♡♡
•Morgan
Kesal sekali, mengundang datang hanya untuk menjual anaknya padaku. Kenapa selalu seperti ini? Membuang waktuku saja.
Aku turun dari mobil dan masuk dalam Mansion. Aku berjalan menyusuri tangga menuju kamarku. Aku membuka pintu kamar dan masuk, menutup pintu perlahan. Aku membuka jas dan dasiku, membuka kancing kemejaku dan menanggalkan semua pakaianku. Aku masuk dalam kamar mandi dan mandi.
Selesai mandi aku keluar dari kamar mandi dan berjalan menuju teras kamar, aku berdiri menatap taman bunga. Ini adalah mansion pertama milik papi, dimana papi membangun dan mendesainnya sendiri. Mansion tempat tinggal kami. Papi, mami, kak Hans, kak Meko dan aku si Ryco kecil.
Aku menutup mataku, merasakan hembusan angin. Tiupan angin menerpa wajahku, sekilas terbayang wajah papi dan mami. Disaat saat seperti ini, aku pasti akan selalu merindukan papi dan mami.
Ponselku berdering, aku berjalan masuk ke kamar dan mengambil ponselku di meja. Panggilan dari Aska, aku mengangkatnya.
Morgan: hallo, ada apa?
Aska: tuan mencari saya? Ada apa? Maaf ponsel saya tertinggal di jas di dalam mobil. Saya baru selesai melihat pembangunan gedung kantor cabang.
Morgan: tidak apa apa. Kamu ada dikantor?
Aska: iya, sekarang saya ada dikantor.
Morgan: sampaikan pada Betty untuk mengirim barang apa saja yang di jual di lelang amal. Aku menunggu.
Aska: baik tuan, segera saya sampaikan.
(Panggilan di akhiri)
Aku mengambil bingkai foto papi dan mami. Aku meraba wajah mami dan papi. Mereka pasangan serasi. Cantik dan tampan, senyumku mengembang.
ilustrasi: Jonathan & Yenako
Morgan: papi, mami, akhirnya aku bisa membangun kembali kantor cabang. Aku meratakan bangunan lama dan mendirikan bangunan baru. Semoga papi dan mami bahagia disana, aku merindukan kalian.
Aku meletakan kembali bingkai foto papi dan mami, aku mengambil laptopku dan membuka, aku melihat email masuk dari akun kantor. Betty sudah mengirimi ku foto barang barang di pelelangan. Tidak ada yang menarik. Aku membalas email dan mengatakan jika aku tidak tertarik datang.
Aku menutup kembali laptopku dan meletakan di meja, aku bergegas berganti pakaian. Selesai berganti aku berjalan keluar kamar. Aku akan pergi menemui tamuku. Tamu itu adalah sahabat lamaku dari China. Teman kuliahku, saat itu kami berjuang bersama sebagai pekerja paruh watu di sebuah cafe. Sekarang di telah menjadi pengusaha yang sukses. Kegigihan dan perjuangan pasti akan membuahkan hasil. Tidak akan ada yang sia sia jika kita ingin mencoba. Kegagalan bukan akhir segalanya. Kegagalan mengajarkan kita bertahan dan lebih giat lagi untuk berjuang mencapai kesuksesan.
♡♡♡♡♡
Malam Hari, Silvery Club
Puas berbincang dari siang hingga sore, malam harinya Morgan dan temannya pergi ke sebuah Club mewah. Morgan tidak menolak kali ini, karena ajakan sahabatnya. Morgan menganggap ini sebagai hadiah selamat datang. Mereka memesan ruangan VIP.
Morgan: aku tidak minum wine. Beri aku air putih saja.
Morgan menolak saat pelayan menyajikan wine. Pelayan menyajikan segelas air putih di hadapan Morgan. Seseorang pria paruh baya datang membawa 3 gadis cantik dan sexy. Dengan pakaian ketat dan sangat minim. Morgan berpindah tempat menjauh dari temannya. Wanita wanita itu datang menghampiri Morgan dan temannya.
Morgan: maaf, aku tidak tertarik pada kalian. Bermainlah bersama temanku.
"Ayolah teman, mereka cantik, sayang jika dilewatkan"
Morgan: maaf tuan Liu Zi Li aku benar benar tidak tertarik. (Menatap tajam)
Zi Li: baik baik, nona cantik kemarilah jangan ganggu temanku. Dia lebih menyukai pria dari pada wanita sepertimu.
Zi Li menggoda para gadis, Morgan hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan sahabatnya.
(Dalam hati Morgan)
Zi Li, kamu sungguh tidak tahu malu. Didepanku bisa bisanya berciuman dan melakukan hal mesum. Dasar penggoda wanita, tidak heran saat di universitas terkenal playboy.
♡Hallo..
♡Hallo..
Terimakasih sudah berkunjung dan membaca..
Jangan lupa like, ☆ dan isi kolom komentar ya..
😉😘
Salam hangat,
•Dea Anggie•
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!